Disusun oleh
Kelompok 6
1. Malika Fitria A
3. Syilmi Eryoni K
4. Muhammad Thoriq Z
6. Santika Permatasari
7. Rizqy Alfi
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Karunia Nya
sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Suhu dan Kelembaban” dapat selesai
tepat pada waktunya. Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi
tugas Fisika Lingkungan.
Rasa terima kasih kepada yang terhormat bapak Ari Budianto,ST.,M.KM. dan Agus
Riyanto, SKM., M.KM. selaku pembimbing materi dalam pembuatan makalah ini,
serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah. Harapan
penulis pada laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuan.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, maka
saran dan kritik yang konstrukif agar penulis dapat memperbaiki makalah
selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kesimpulan ..................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kesempatan kali ini, kami telah menyusun makalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Fisika Lingkungan. Kami mengangkat topik pembahasan yaitu
“Suhu dan Kelembaban”.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Suhu adalah tinjauan panas suatu benda atau kemampuan benda dalam hal
membuang atau menerima panas. Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau
derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Suhu dapat mengakibatkan benda
memuai, baik itu pemuaian panjang, pemuaian luas, hingga pemuaian volume.
Secara garis besar, kita dapat mengelompokkan benda berdasarkan suhunya
menjadi benda panas dan benda dingin. Keduanya tentu sering kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Benda panas misalnya air mendidih atau panci aluminium
di kompor yang menyala. Sementara itu, benda dingin yang sering kita temukan
adalah es krim dan es batu
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan
relatif. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan
perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat
mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).
Kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air di atmosfer. Udara
atmosfer adalah campuran dari udara kering dan uap air. Kelembaban udara
menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai
kelembaban mutlak. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dapat
dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) per satuan volum.
3
pengukuran suhu ialah derajat Celcius. Alat pengukur suhu udara adalah
thermometer. Adapun thermometer yang dipakai ialah
Termometer ini menggunakan air raksa yang berisi zat cair sebagai sensor dan
dipilih jenis kaca yang berdaya hantar panas yang baik. Reservoir tersebut
berhubungan dengan pipa kapiler yang hampa udara sehingga perubahan suhu
yang tertangkap oleh sensor dapat dilihatdari tinggi permukaan pipa kapiler.
Kaca dari pipa kapiler dipilh dari jenis kaca yang tidak mudah menghantarkan
panas. Pada pipa kapiler tertera garis skala untuk mengetahui derajat
pengamatan. Merupakan thermometer air raksa dalam bejana kaca untuk
mengukur suhu udara aktual yang terjadi (thermometer bola kering). Adapun
thermometer bola basah adalah thermometer yang pada bola air raksa (sensor)
dibungkus dengan kain basah agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/
titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air di udara dapat
berkondensasi.
b. Thermometer maksimum
Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat
tempat/tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara
meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin.
Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus
dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet. Apabila
temperatur naik dan kolom air raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak
melalui bagian yang sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur udara.
Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit setelah
air raksa dalam bola temperature menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa
tetap pada tempatnya. Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini
menunjukkan suhu udara karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat
4
diabaikan. Jadi Thermometer menunjukkan suhu udara tertinggi setelah
terakhir dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah dibaca.
c. Thermometer minimum
Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini
adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk
bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak
Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup
penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain dihubungkan
ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan track/
rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur
naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya.
Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus
ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmosphere.
5
Maksud dari relatif ini adalah persentase dari kelembaban udara, kelembaban
mutlak, atau dari keduanya.
6
× -0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 °C. Perbedaan
temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat geotermis. Suhu
udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di Indonesia berbeda-beda sesuai
dengan tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut.
e). Awan
Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu
daerah terjadi awan (mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit,
hal ini disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan
menyerap panas matahari. Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan
cepat pula melepaskan panas, sedangkan permukaan lautan lebih lambat
menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila udara pada siang
7
hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan
semakin dingin.
D. Isolasi Termal
Isolasi termal adalah metode atau proses yang digunakan untuk mengurangi
perpindahan panas (kalor). Bahan yang digunakan untuk mengurangi laju
perpindahan panas itu disebut isolator. Energi panas (kalor) dapat ditransfer secara
8
konduksi, konveksi, dan radiasi. Panas dapat lolos meskipun ada upaya untuk
menutupinya, tapi isolator mengurangi panas yang lolos tersebut. Isolasi termal
dapat menjaga wilayah tertutup seperti bangunan atau tubuh agar terasa hangat
lebih lama dari yang sewajarnya, tetapi itu tidak mencegah hasil akhirnya, yaitu
masuknya dingin dan keluarnya panas. Isolator juga dapat bekerja sebaliknya,
yaitu menjaga bagian dalam suatu wadah terasa dingin lebih lama dari biasanya.
Insulator digunakan untuk memperkecil perpindahan energi panas.
Untuk analisa transfer panas yang sempurna, maka perlu memahami tiga
mekanisme transfer panas yaitu
– Konduksi
– Konveksi
– Radiasi
Penggunaan Isolator
- Isolator yang umum digunakan sebagai pelapis yang fleksibel pada kawat
listrik dan kabel. Karena udara adalah isolator, tidak ada substansi lain yang
diperlukan untuk menjaga daya mana seharusnya. Kabel listrik tegangan tinggi
yang biasa digunakan hanya udara, karena padat (misalnya, plastik) coating akan
tidak praktis.
- Sebuah kawat terisolasi atau kabel memiliki rating tegangan dan rating suhu
konduktor maksimum
- Dalam komponen mikro elektronik seperti transistor dan sirkuit terpadu (I8),
bahan silikon biasanya konduktor karena doping, tetapi dengan mudah dapat
selektif berubah menjadi insulator yang baik dengan penerapan panas dan oksigen.
Silikon kuarsa teroksidasi, yaitu silikon dioksida.
- Beberapa metode isolasi sistem tegangan tinggi adalah bagian yang
membungkus kawat keramik atau kaca, gas, vakum, dan hanya menempatkan
kabel dengan pemisahan besar, menggunakan udara sebagai isolasi.
9
1. Konduksi
Perpindahan energy panas secara konduksi merupakan perpindahan energy
panas yang disalurkan secara langsung antar molekul tanpa adanya
perpindahan dari molekul yang bersangkutan. Proses konduksi terjadi pada
benda padat, cair maupun gas jika terjadi kontak secara langsung dari ketiga
macam benda tersebut ada empat hal penting dalam konduksi yaitu
– Konduktivitas panas
– Konduktansi panas
– Resistivitas panas
– Resistansi panas.
Konduktivitas panas (k) merupakan perhitungan kapasitas hantar panas suatu
material atau disebut dengan indeks hantar per unit luas konduksi per gradient
temperature dari suatu material.
Contoh Terjadinya Konduksi :
Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung
benda dipanaskan, misalnya ketika saat kita memegang kembang api yang
sedang dibakar.
Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
Tutup panci akan menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.
Rumus:
10
L : panjang (m)
H : kalor yang merambat persatuan waktu (J/s atau watt)
t : waktu (sekon)
2. Konveksi
Perpindahan energy panas dengan proses konveksi terjadi hanya pada benda
cair dan gas. Perpindahan ini disertai dengan perpindahan benda cair secara
fisik. Pada saat energy panas yang diterima oleh benda cair tersebut melebihi
titik batas maka benda cair itu mengalami perubahan fasa.
Contoh Terjadinya Konveksi :
Gerakan naik dan turun air ketika saat dipanaskan.
Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya pada saat
dipanaskan.
Terjadinya angin darat dan angin laut.
Gerakan balon udara.
Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
Rumus:
3. Radiasi
Perpindahan panas dengan proses radiasi ini berbeda dengan proses-proses
yang telah dijelaskan sebelumnya. Energy radiasi dirambatkan menggunakan
gelombang elektromaknetik diantara dua objek yang dipisahkan oleh jarak dan
perbedaan temperature dan tanpa medium penghantar. Hal ini sangat berbeda
dengan perambatan energy cahaya yang hanya menggunakan panjang
11
gelombang masing-masing. Gelombang elektromaknetik ini (radiant energy)
dapat melalui ruangan hampa dengan sangat cepat dan juga dapat melalui cair,
gas dan beberapa benda yang dikenainya dengan jumlah yang berbeda-beda.
Hal ini tergantung pada kemampuan menyerap dari benda yang dikenainya.
Matahari merupakan contoh yang mudah untuk perpindahan panas dengan
radiasi. Radiant energy dari matahari dirambatkan melalui ruang hampa dan
atmosfer bumi. Energy yang dirambatkan ini akan diserap dan tergantung pada
karakteristik permukaan. Semua objek yang memiliki warna yang gelap
terutama berwarna hitam akan lebih mudah menyerap energy ini.
Contoh Terjadinya Radiasi :
Panas matahari sampai ke bumi walau hanya melalui ruang hampa.
Tubuh terasa hangat pada saat berada di dekat sumber api.
Menetaskan telur unggas dengan lampu.
Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.
Rumus:
12
Rumah kaca diketahui memiliki kemampuan memerangkap panas
matahari sehingga mampu menghangatkan bagian dalam bangunan
walaupun saat musim dingin.
Dengan demikian, suhu tetap hangat untuk menjaga pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, baik siang atau malam hari. Dalam hal ini, kaca
dapat disamakan dengan gas-gas yang ada di atmosfer.
Artinya, istilah efek rumah kaca adalah gambaran dari sistem kenaikan
suhu yang terjadi dalam rumah kaca.
Jika kaca dapat disamakan sebagai gas-gas yang ada di atmosfer, maka
rumah kaca dikatakan sebagai gambaran bumi. Oleh karena itu, istilah
efek rumah kaca dipakai untuk mewakili apa yang terjadi saat ini.
B. Penyebab Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh gas-gas di atmosfer. Selain Karbon
dioksida (CO2) yang memiliki persentasi kontribusi sebesar 9-26%, efek
ini juga disebabkan gas-gas lainnya, seperti uap air (H2O) sebesar 36-
70%, metana (CH4) yang menyumbang 4-9%, ozon (O3) sebesar 3-7%,
Nitrousoxide (N2O), CFC, dan HFC.
C. Dampak Efek Rumah Kaca Sangat Berbahaya
Sebaiknya, kita bergerak untuk menanggulangi efek rumah kaca yang
berbahaya. Jika tidak, dampaknya semakin besar dan mengancam
kehidupan.
• Pertama, dampak efek rumah kaca adalah pemanasan global. Hal ini
mengancam seluruh ekosistem akibat kenaikan suhu bumi.
• Dampak kedua adalah mencairnya es di kutub yang juga mengancam
ekosistem. Kemudian, mencairnya es ini menyebabkan kenaikan air
laut sehingga menenggelamkan daerah-daerah rendah.
• Ketiga, laut akan semakin asam karena konsentrasi gas-gas rumah kaca
yang meningkat. Asamnya air laut akan mematikan terumbu karang
dan ekosistem lainnya.
13
• Keempat, menipisnya lapisan ozon membuat sinar ultraviolet yang
berbahaya sampai ke permukaan bumi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Suhu adalah tinjauan panas suatu benda atau kemampuan benda dalam halmembuang
atau menerima panas. Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas
dinginnya suatu benda atau sistem. Sedangkan kelembaban adalah konsentrasi uap air
di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut,
kelembapan spesifik atau kelembapan relatif.
Alat pengukur suhu udara adalah thermometer. Adapun thermometer yang dipakai
ialah thermometer bola kering dan bola basah, thermometer maksimum, minimum,
dan thermograph. Sedangkan alat ukur kelembaban yaitu hygrometer. Adapun faktor
yang mempengaruhi suhu yaitu sudut datangnya sinar matahari, awan, dll. Sedangkan
kelembaban yaitu angin, radiasi, dll.
Isolasi termal adalah metode atau proses yang digunakan untuk mengurangi
perpindahan panas (kalor). Bahan yang digunakan untuk mengurangi laju
perpindahan panas itu disebut isolator. Energi panas (kalor) dapat ditransfer secara
konduksi, konveksi, dan radiasi.
Istilah efek rumah kaca adalah gambaran dari sistem kenaikan suhu yang terjadi
dalam rumah kaca. Jika kaca dapat disamakan sebagai gas-gas yang ada di atmosfer,
maka rumah kaca dikatakan sebagai gambaran bumi. Oleh karena itu, istilah efek
rumah kaca dipakai untuk mewakili apa yang terjadi saat ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37839048/KLIMATOLOGI_SUHU_DAN_KELEMBAB
AN. Waktu Akses: 07 Oktober 2020
https://www.academia.edu/30695734/MODUL_4_KONDUKTIVITAS_ISOLATOR
_PANAS
15