Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

“INTENSITAS KECEPATAN ANGIN”

Dosen Pembimbing :
Rusmiati, SKM., M.Si
Putri Arida Ipmawati, SKM., M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 4 (D4-3A)
Aprilia Dwi Nadiana (P27833322004)
Coryne Narani S. (P27833322008)
Riska Ayu Fazira (P27833322030)
Salsabila Putri H. (P27833322031)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


JURUSAN JESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2024
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan makhluk hidup dan
keberadaan benda lainnya. Sehingga udara merupakan sumber daya alam yang harus
dilindungi untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan harus
dilakukan secara bijaksana dengan ec memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan
yang akan datang. Untuk mendapatkan udara sesuai dengan tingkat kualitas yang diinginkan,
maka pengendalian udara menjadi sangat penting untuk dilakukan. Pencemaran udara
sekarang ini terutama di kota-kota besar di Indonesia, sudah sampai pada tingkat yang sangat
menghawatirkan. Sumber pencemaran udara yang utama berasal dari berbagai aktivitas
manusia antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai aktivitas
tersebut merupakan, kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas.
Sumber pencemaran pencemaran udara juga dapat disebabkan disebabkan oleh berbagai
berbagai kegiatan kegiatan alam, seperti seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam
beracun, dll. Dampak dari pencemaran pencemaran udara tersebut tersebut dapat
menyebabkan menyebabkan penurunan penurunan kualitas kualitas udara, yang pada
akhirnya berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Alat pengukur kecepatan angin
yang umum digunakan pada stasiun pengamatan pengamatan cuaca adalah anemoemeter
anemoemeter jenis cup yang menerapkan menerapkan metode mekanik dalam
pengukurannya
Indonesia adalah negara kepulauan yang beriklim tropis lembab dan negara kepulauan
Kondisi iklim dan posisi geografis Indonesia ini menjadi tantangan tersendiri bagi para
perancang dalam menentukan desain bangunan. Kejadian cuaca ekstrim pada musim
pancaroba yang paling banyak adalah bencana angin puting beliung. Setiap tahun terjadi
bencana angin kencang di Indonesia. Sebagian besar korban luka-luka dan meninggal karena
tertimpa bagian bangunan yang runtuh akibat tertiup angin. Oleh karena itu dalam
perancangan bangunan, harus benar-benar memperhatikan faktor alam, untuk mengantisipasi
jatuhnya koban jiwa jika terjadi bencana serupa (Amri & Syukur, 2017).
Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan makhluk hidup dan
keberadaan benda lainnya. Sehingga udara merupakan sumber daya alam yang harus
dilindungi untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan harus
dilakukan secara bijaksana dengan ec memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan
yang akan datang. Untuk mendapatkan udara sesuai dengan tingkat kualitas yang diinginkan,
maka pengendalian udara menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan tanah, sehingga dikenal
adanya profil angin dimana makin tinggi dari permukaan maka gerakan angin makin cepat.
Pada saat angin tertiup angin, baling-baling atau mangkuk yang terdapat pada anemometer
akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkuk-mangkuk
tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkuk-mangkuk. Dari jumlah
putaran dalam satu detik maka dapat diketahui kecepatan anginnya (Hardi dkk, 2020).
B. Tujuan
1. Dapat mengetahui, dan mengoperasikan Hygrometer.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor Kecepatan Angin.
3. Untuk mengetahui Pengukuran Intensitas Kecepatan Angin di lingkungan Poltekkes
Surabaya

C. Waktu dan Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Senin, 04 Oktober 2021
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Poltekkes Poltekkes Kemenkes Kemenkes Gorontalo
BAB II
PROSEDUR KERJA
A. Alat
1. Anemometer
2. Stopwatch
3. ATM (Alat Tulis Menulis)
4. Kamera

B. Prosedur Kerja
1. Tentukan titik arah angin yang akan di ukur
2. Sediakan alat Anem an alat Anemometer, kem er, kemudian tekan tombol on/
off pada alat da alat Anemometer.
3. Arahkan kawat antena Anemometer pada ara r pada arah angin, dan a n, dan
atur jarak yang diingikan.
4. Kemudian diarahkan kawat antena pada ar a pada arah angin, lalu tunggu
selama menit.
5. Setelah 2 menit, baca Display pada An y pada Anemometer pada posisi 0F
atau 0C atau dapat juga menekan tombol max ( 0C 0F)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
0,3 0,4 1,2 0,0 0,2 0,3 0,9
0,4 0,8 1,1 0,1 0,0 0,0 1,0
0,2

𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖+𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


= 2

1,2+0,0
= 2

𝑚
= 0,6 𝑠

B. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang diperoleh setelah dilakukan pengukuran
kecepatan angin dan suhu di satu titik dengan menggunakan alat anemometer
dapat diketahui nilai max yaitu kecepatan angin 1,1 m/s, nilai min 0,00 dan
suhu 31,7 0C.
Angin terjadi karena adanya perubahan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya
energy panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Angin yang
tenang sesuai dengan ambang batas aman dapat bermanfaat, sebaliknya angin
yang terlalu cepat dapat merugikan manusia. Batas ambang angin yang aman
adalah dibawah 17 m/s. Kecepatan angin ini dapat di ukur dengan
menggunakan anemometer

C. Dokumentasu

Anda mungkin juga menyukai