Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN INTENSITAS KEBISINGAN

Dosen Pembimbing :
Rusmiati, SKM., M.Si
Putri Arida Ipmawati SKM., M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 4 (D4-3A)
Aprilia Dwi Nadiana (P27833322004)
Coryne Narani S. (P27833322008)
Riska Ayu Fazira (P27833322030)
Salsabila Putri H. (P27833322031)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


JURUSAN JESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan mendengar adalah karunia Tuhan yang tiada tara nilainya. Tanpa
pendengaran sangatlah sulit menjalani kehidupan (Soeripto, 2008). Kemajuan teknologi saat
ini telah memasuki hampir seluruh sendi-sendi kehidupan manusia, akan tetapi setiap
perkembangan teknologi tentu akan memberikan dampak, baik yang bersifat positif maupun
negatif (Wahyu, 2003).
Bunyi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk tempat kerja. Bahkan bunyi yang kita tangkap melalui telinga kita merupakan
bagian dari kerja misalnya bunyi telepon, bunyi mesin cetak, dan sebagainya. Namun, sering
bunyi tersebut meskipun merupakan bagian dari kerja kita, tetapi tidak kita inginkan,
misalnya teriakan orang, bunyi mesin diesel yang melebihi ambang batas pendengaran. Bunyi
yang tidak kita inginkan atau kehendaki inilah yang sering disebut bising atau kebisingan
(Notoatmodjo, 2011).
Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di tempat
kerja. Terpajan oleh kebisingan yang berlebihan dapat merusak kemampuan untuk
mendengar (menjadi tuli) dan juga dapat mempengaruhi anggota tubuh yang lain termasuk
jantung (Soeripto, 2008). Dari hasil penelitian diperoleh bukti bahwa intensitas bunyi yang
dikategorikan bising dan yang dapat mempengaruhi kesehatan (pendengaran) adalah diatas
60 dB. Oleh sebab itu, para karyawan yang bekerja di pabrik dengan intensitas bunyi mesin
diatas 60 dB. maka harus dilengkapi dengan alat pelindung (penyumbat) telinga, guna
mencegah gangguan-gangguan pendengaran (Notoatmodjo 2011). Dari akibat pajanan
terhadap bising, kebanyakan atau umumnya tidak dapat disembuhkan (tidak dapat diobati).
Oleh karena itu, menghindari kebisingan yang berlebihan adalah satu-satunya cara yang tepat
untuk mencegah kerusakan pendengaran (ketulian) (Soeripto, 2008).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu mengoperasikan alat pengukur kebisingan (Sound Level
Meter).
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat kebisingan di lingkungan kerja.
b. Untuk mengetahui pengoperasian alat pengukur kebisingan.
C. Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui tingkat kebisingan di lingkungan kerja
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan alat pengukur kebisingan (Sound Level Meter).
BAB II
METODE KERJA

A. Alat dan Bahan


1. Alat pengukur kebisingan (Sound Level Meter)
2. Stopwatch
3. Handphone
4. Alat tulis

B. Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Tentukan lokasi yang digunakan untuk pengukuran kebisingan, dengan syarat
tidak dekat pohon dan tidak mengarah ke gedung.
3. Pasang baterai Sound Level Meter.
4. Nyalakan Sound Level Meter dengan menekan tombol power selama beberapa
detik, hingga pada layar monitor Sound Level Meter menampilkan proses
loading.
5. Selanjutnya, arahkan Sound Level Meter kedepan badan sejajar dengan bahu,
lalu posisikan alat membentuk sudut 450 menghadap ke atas.
6. Catatlah angka yang tertera di layar monitor Sound Level Meter setiap 10
detik sekali dalam waktu 15 menit. Apabila ada kebisingan yang tinggi, beri
tanda bintang (*) disamping angka kebisingan tersebut.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan

Lokasi : Gerbang Direktorat Poltekkes Surabaya


Pengukuran : Kebisingan Lingkungan
Waktu Pengukuran : 11.26
Hari/ Tanggal : Rabu, 21 Februari 2024

68,7 72,1 70,7 73,6 73,9 71,1


68,6 66,7 71,5 66,5 68,7 65,8
67,8 68,5 72,8 60,6 67,5 69,6
66,7 70,3 72,7 64,9 69,1 68,3
72,2 65,6 65,3 70,4 68,8 64,4
63,6 69,6 67,6 61,3 72,0 69,8
68,6 65,4 67,5 69,1 64,4 65,5
69,4 69,6 71,4 68,3 71,0 66,6
63,0 64,2 73,1 74,6 66,2 69,3
70,0 66,9 69,8 78,0 65,6 72,9
68,1 70,0 66,9 68,7 72,2 68,0
63,5 69,9 61,9 71,3 65,1 66,0
71,1 65,4 60,3 70,4 65,0 66,9
67,3 69,1 65,5 63,5 70,8 63,6
63,6 70,0 63,8 66,2 68,7 68,2
Nilai rendah : 60,3
Nilai tertinggi : 78,0

Interval dB Jumlah Sampel


60-65 16
65-70 51
70-75 22
75-80 1
Total sampel 90

Log =
1 (75+80/2)×0,1 (70+75/2)×0,1 (65+70/2)×0,1 (6
10 𝑙𝑜𝑔 90
[(1×10 ) + (22 × 10 ) + (51 × 10 ) + (16 × 10

=
1 77,5×0,1 72,5×0,1 67,5×0,1 62,5×0,1
10 𝑙𝑜𝑔 90
[(1×10 ) + (22×10 ) + (51×10 ) + (16×10 )]
1 7,75 7,25 6,75 6,25
= 10 𝑙𝑜𝑔 90
[(1×10 ) + (22×10 ) + (51×10 ) + (16×10 )]

=
1
10 𝑙𝑜𝑔 90
[56234132, 52 + 391221470, 21 + 286794075, 85 + 28452470, 56]

1
= 10 𝑙𝑜𝑔 90
[762702149, 14]

= 10 𝑙𝑜𝑔 8474468, 324


= 69, 2811246072

NIOSH (National Institute of Occupational Safety & Health)


480
T= (𝐿−85)/3
2
480
T= (69,2811246072−85)/3
2
480
T= (−15,71887539283)/3
2
480
T= (−5,239625130945)
2
480
T= 0,0264676674614
T = 18135,334392425
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktikum pengukuran kebisingan diatas, dapat disimpulkan bahwa perhitungan


LEG sebesar 69, 2811246072 dB, dan perhitungan waktu yaitu selama 18.135,334392425
detik.

B. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai