Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM K3

“PRAKTIKUM PENGUKURAN KEBISINGAN RUANG KERJA”

Dosen Pengampu :
Ibu lndah Restiaty, SKM., M.Kes
Bapak Agus Joko Susanto, SKM., M.KKK
Disusun Oleh :

Kelompok 3 - 2D3B
1. Irwan Junus Agustiansyah Putera (p21345121036)
2. Muhammad Ryan Rifa’i (p21345121048)
3. Muthia Salwa Hidayat (p21345121050)
4. Nisa Fauzana (p21345121058)
5. Sepiya Handayani (p21345121067)
6. Tsabitah Ashilah (p21345121076)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA
II

Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kebayoran


Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12120 2023
BAB I PENDAHULUAN
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dan waktu
tertentu yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan, terutama
pada telinga manusia sebagai alat pendengaran. Terkadang kebisingan di sekitar kita
dianggap gangguan yang biasa, akan tetapi kebisingan yang keras dan berlangsung secara
terus menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER
13/MEN/X/2011 tahun 2011 pasal 1, kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki
yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat–alat yang pada tingkat tertentu
dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Nilai Ambang Batas kebisingan adalah 85 dB
untuk waktu 8 jam perhari. Namun dalam beberapa jenis industri, mengeluarkan suara atau
kebisingan diatas NAB yang ditentukan. Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat
kerja dengan menggunakan alat Sound Level Meter (SLM).
Kebisingan menimbulkan beberapa dampak pada manusia antara lain:
 Psikologis : mudah jengkel, bingung, dan sulit konsentrasi, sulit tidur dan istirahat
 Fisiologis : stres, tekanan darah, dan detak jantung meningkat, ketajaman
pendengaran berkurang, sakit telinga, mual, kendali otot terganggu
 Gangguan komunikasi : mempengaruhi keselamatan kerja dan kenyamanan

Gangguan pendengaran akibat bising atau Noise Induced Hearing Loss (NIHL) adalah
gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan oleh bising yang cukup keras dalam
jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja.
Gangguan pendengaran akibat bising ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti intensitas
kebisingan, durasi paparan, masa kerja, umur, dan penggunaan Alat Pelindung Telinga
(APT).
Keselamatan kerja bertujuan melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional, menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja,
sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Perlindungan
keselamatan karyawan mewujudkan produktifitas yang optimal.

1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan
Mengetahui tingkat kebisingan di tempat kerja yang bersumber dari motor, dan
dibandingkan dengan nilai ambang batas yang mengacu dari Permenkes RI No. 70 tahun
2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.
2.2 Alat dan Bahan
1. Sound Lever Meter
2. Tripod
3. ATK
4. Stopwaatch (handphone)

2.3 Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Tentukan lokasi dan titik pengukuran dengan membuat denah.
3. Letakkan alat menghadap arah berlawan dari mata angin.
4. Diaktifkan alat dengan menekan tombol power, lalu menunggu hingga angka pada
monitor menjadi stabil.
5. Ditekan tombol slow untuk jenis kebisingan.
6. Tekan tombol pembobotan A atau C.
7. Posisikan alat sejajar dengan telinga.
8. Pembacaan dilakukan setiap 5 detik selama 10 menit dengan menggunakan
stopwatch.
9. Catat hasil pembacaan pada table yang tersedia.

2.4 Hasil dan Pembahasan


1. Hitung range (r) :
= 64,8 – 61,1
= 3,7
2. Hitung jumlah kelas (k) :
= 1 + 3,3 log n
= 1+ 3,3 log 120
= 7,86 = 8
3. Hitung interval kelas (i) :
= 3,7 / 8

2
= 0,46
4. Buat distribusi frekuensi:

No Interval Bising Nilai Tengah Frekuensi


1 61,1 – 61,56 61,33 3
2 61,57 – 62,03 61,8 48
3 62,04 – 62,5 62,27 44
4 62,6 – 63,06 62,83 15
5 63,07 – 63,53 63,3 5
6 63,54 – 64 63,77 1
7 64,1 – 64,56 64,33 2
8 64,57 – 65,03 64,8 2

5. Penyelesaian :
Hitung LTM5
= 10 log 1/120 (Ti.100,1Li + …. + Tj.100,1Lj)

= 10 log 1/120 (3.100,1.61.33+ 48.100,1.61,33 +44.100,1.62,27+15.100,1.62,83 +5.100,1.63,3

+1.100,1.63,77 +2.100,1.64,33 +2.100,1.64,8 )

= 4.074.940,3397616 + 72.650.939,924938 + 74.208.332,117103 +

28.780.031,110055 + 10.689.810,447511 + 2.382.319,4693587 + 5.420.383,2637816

+ 6.039.903,440804

= 204.246.661,11331/120

= 1.702.055,5092776

= 60, 30 dBA.

Jadi, pada pengukuran kelompok kami mengenai kebisingan di tempat kerja,


didapatkan hasil yaitu sebesar 60,30 dBA. Menurut peraturan PerMenKes RI No 70 Tahun
2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri, nilai ambang
batas dari kebisingan di tempat kerja adalah 85 dBA.

3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kondisi lingkungan saat melakukan praktik pada hari itu, masih terdapat suara dari
kegiatan atau aktifitas di luar workshop yaitu seorang ibu atau rumah makan kecil sedang
memasak sehingga suara tersebut masuk, dan juga suara dari kelompok lain saat sudah selesai
melakukan pengukuran mereka bersuara. Hasil dari pengukuran kebisingan kelompok kami
mengenai kebisingan di tempat kerja yang dilakukan di workshop Jurusan Kesehatan
Lingkungan Polekkes Kmenkes Jakarta 2 yaitu sebesar 60,30 dBA. Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Industri, nilai ambang batas dari kebisingan di tempat kerja adalah 85
dBA.
Sehingga dapat kelompok kami simpulkan bahwa hasil pengukuran kebisingan di
tempat kerja di bawah nilai ambang batas yang berarti aman untuk tenaga kerja bila bekerja 8
jam/hari atau 40 jam/minggu.

4
DAFTAR PUSTAKA
SNI 7231 TAHUN 2009
Diakses pada tanggal 27 Februari 2023 : http://eprints.ums.ac.id/39734/4/BAB%20I.pdf
Diakses pada tanggal 28 Februari 2023 http://scholar.unand.ac.id/36906/6/BAB
%201%20%281%29.pdf
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER 13/MEN/X/2011 tahun 2011

5
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai