SKRIPSI
Oleh :
Ica Yuniar Sari
R.0206031
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kerja.
susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama
pada organ-organ tubuh yang lain, seperti penyempitan pembuluh darah dan
1 1
2
Penelitian Statistik oleh Van Kempen terhadap banyak hasil study efek
dkk, 2005).
merupakan pekerja lama dimana sudah bekerja selama lebih dari 3 tahun.
satunya yaitu tekanan darah. Oleh karena itu, peneliti tertarik melaksanakan
kebisingan mesin dan alat produksi tersebut terhadap tekanan darah pekerja
intensitas kebisingan tempat kerja tersebut dan diperoleh hasil untuk ruang
produksi rata-rata 94,5 dBA dan untuk ruang finishing rata-rata 79,3 dBA.
Adapun beberapa tenaga kerja juga diukur tekanan darahnya 10 menit setelah
tenaga kerja selesai bekerja pada pukul 17.10 WIB. Hasil pengukuran tekanan
2
3
darah yang diperoleh di ruang produksi yaitu 142/95 mmHg, 143/92 mmHg,
yaitu 140/91 mmHg, 130/80 mmHg, 120/90 mmHg, 135/85 mmHg, 130/90
(NAB) yang diperkenankan, yaitu 85 dBA untuk 8 jam kerja, sedangkan ruang
finishing dibawah NAB. Untuk tekanan darah dari tenaga kerja yang diukur di
darahnya normal.
Surakarta "
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
3
4
2. Tujuan Khusus
Furniture” Surakarta.
Furniture” Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat aplikatif
c. Bagi peneliti
4
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kebisingan
a. Definisi Bising
Kebisingan di tempat kerja adalah semua bunyi atau suara yang tidak
(Suma'mur, 1996).
b. Jenis Kebisingan
ditemukan adalah :
state, narrow band noise), misalnya gergaji sirkuler, katup gas dan
lain-lain;
55
6
perusahaan.
c. NAB Kebisingan
6
7
d. Pengendalian Kebisingan
penutup dibuat cukup berat dan lapisan dalam terbuat dari bahan
yang menyerap sinar, agar tidak terjadi getaran yang lebih hebat.
(Suma’mur, 1996).
3) Dengan memakai alat pelindung telinga yaitu ear plug atau ear
7
8
2004).
(Guyton, 1997).
8
9
(Wikipedia, 2003).
Woro, 1999).
9
10
10
11
Keterangan :
11
12
dkk, 2005).
RI, 2003);
12
13
(Suma’mur, 1996);
Hall, 1997);
f) Minum alkohol
13
14
h) Sikap kerja
Lukmanto, 1995).
i) Kegemukan
j) Masa Kerja
b. Gangguan psikologis
14
15
c. Gangguan komunikasi
(Roestam, 2004).
d. Gangguan keseimbangan
2004).
bersifat sementara dan akan segera pulih kembali bila menghindar dari
daya dengar akan hilang secara menetap dan tidak akan pulih kembali
(Roestam, 2004).
15
16
B. Kerangka Pemikiran
Bising
Efek lain dari kebisingan :
- Gangguan Komunikasi
- Gangguan Keseimbangan
Telinga - Efek pada Pendengaran
Pengeluaran
hormon
Sistem Saraf
Simpatis Terangsang
Mengeluarkan Mengeluarkan
hormon epinefrin hormon kortisol
dan norepinefrin
- naiknya frekuensi
jantung
- bertambah kuatnya
Vasokonstriksi kontriksi otot jantung
pembuluh darah - vasokontriksi
sehingga tahanan pembuluh darah
perifer meningkat resisten
Faktor ekstern :
- Obat-obatan
- Olahraga
- Latihan kerja yang
lama
Faktor intern : - Alkohol
- Usia - Sikap kerja
- Sex Tekanan darah
- Masa Kerja
- Kegemukan meningkat
- Stress psikis
16
17
C. Hipotesis
17
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian ini adalah penelitian cross sectional, dimana data yang menyangkut
variabel bebas atau risiko dan variabel terikat akan dikumpulkan dalam waktu
C. Populasi Penelitian
D. Sampel Penelitian
1818
19
(Sugiyono, 2006). Dimana populasi tenaga kerja yang ada di Rakabu Furniture
orang.
n0
Z 2 PQ n=
n0 = æ n -1 ö
d2 1+ ç 0 ÷
è N ø
Keterangan :
19
20
Q :1–P
a. Laki-laki
20
21
E. Kerangka Variabel
1. Variabel Bebas
intensitas kebisingan.
2. Variabel Terikat
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
21
22
3. Variabel Pengganggu
1. Intensitas Kebisingan
kayu dan mesin untuk membuat mebel pada proses produksi. Intensitas
di tempat kerja menggunakan alat Sound Level Meter dengan satuan dB.
22
23
2. Tekanan darah
alat :
Satuan : mmHg
3. Usia
hingga saat penelitian dilakukan, yang dihitung dalam tahun. Data yang
identitas diri pekerja. Usia pekerja yang diteliti yaitu sekitar 30-50 tahun.
Berdasarkan teori yang ada pada usia 30-50 tahun maka tekanan darah
23
24
4. Jenis Kelamin
dan perempuan secara biologis dan dibawa sejak lahir dengan sejumlah
Jenis kelamin yang diambil dalam penelitian ini adalah yang berjenis
kelamin laki-laki.
penelitian.
6. Masa Kerja
7. Gangguan Pendengaran
tenaga kerja dengan ciri-ciri daya pendengaran turun dan sulit untuk
24
25
lampiran 3.
8. Kegemukan
Massa Tubuh) tenaga kerja melebihi IMT normal. Dalam penelitian ini,
H. Desain Penelitian
Populasi
Proporsional Random
Sampling
Subjek
25
26
sebagai berikut :
a. Buku referensi yang berisi teori yang relevan terhadap objek yang
diteliti.
b. Artikel maupun jurnal dari suatu media tertentu yang sesuai dengan
objek yang diteliti.
26
27
J. Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan
- Survei tempat penelitian
dan proses perijinan
Tahap Pelaksanaan
- Pengisian kuesioner
- Penentuan sampel penelitian
- Pengukuran intensitas kebisingan
- Pengukuran tekanan darah
- Edit data penelitian
Tahap Penyelesaian
- Mengolah, analisis data
dan menyimpulkan.
berikut :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
27
28
sebagai berikut :
penelitian ini.
kesulitan.
28
29
3. Tahap Penyelesaian
K. Instrumen Penelitian
Satuan : dBA
a. Putar switch ke A.
29
30
sumber kebisingan.
f. Jarak sound level meter dengan sumber bising adalah sesuai dengan
ruang finishing.
Gambar alat :
Satuan : mmHg
Gambar Alat :
30
31
3. Timbangan badan dan meteran yaitu alat untuk menghitung berat badan
2. Jika p value > 0,01 tetapi < 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.
3. Jika p value >0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan (Hastono,
2001).
31
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN
di bidang mebel. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 21 Februari 1988 dan
didirikan oleh Ir. Joko Widodo. Rakabu Furniture terletak di Jl. Ahmad Yani
lebih luas. Hal ini diwujudkan dengan perubahan bidang usaha penggergajian
Furniture antara lain 2 unit mesin pemotong, 3 unit mesin pembelah kayu, 3
lagi ke berbagai kota di Indonesia. Pada tahun 1990 perusahaan sudah bisa
menembus pasar Internasional, hingga saat ini daerah pemasaran di luar negeri
32
32
33
Australia.
Setiap harinya industri ini beroperasi selama 8 jam yaitu dari jam
08.00-16.00 dengan istirahat 1 jam, yaitu dari jam 12.00-13.00. Dalam satu
minggu industri ini libur satu hari, yaitu pada hari minggu sedangkan pada
tanggal merah juga ikut libur. Jumlah tenaga kerja industri ini sebanyak 87
orang.
menjadi mebel setengah jadi. Proses ini termasuk dalam proses bagian
desain dan meneliti hasil akhir produk yang sudah jadi. Setelah tahapan
tersebut selesai maka mebel jadi telah siap untuk diekspor ke buyer.
1. Usia
33
34
Tabel 4.1 Uji statistik usia responden kelompok kontrol dan kelompok
terpapar
diketahui bahwa nilai p adalah 0,809 atau lebih dari 0,05 (p>0,05) yang
2. Masa Kerja
34
35
Tabel 4.2 Uji statistik masa kerja antara responden kelompok kontrol
dengan kelompok terpapar
diketahui bahwa nilai p adalah 0,660 atau lebih dari 0,05 (p>0,05) yang
dengan kelompok kontrol (bagian finishing). Hal ini berarti rata-rata masa
badan, tinggi badan dan hasil IMT dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7.
35
36
Tabel 4.3. Uji statistik IMT antara responden kelompok kontrol dengan
kelompok terpapar
diketahui bahwa nilai p adalah 0,496 atau lebih dari 0,05 (p>0,05) yang
yang disesuaikan luas lokasi ruang produksi dan finishing. Sehingga didapat 4
36
37
37
38
Finishing
Tabel 4.6. Uji Statistik Intensitas Kebisingan pada Ruang Produksi dan
Ruang Finishing
diketahui bahwa nilai p adalah 0,000 atau kurang dari 0,01 (p<0,01) yang
finishing.
selama 2 (dua) hari. Setiap hari pengukuran dilakukan 2 (dua) kali, yaitu
38
39
dengan rumus :
Keterangan :
TR : Tekanan Darah Rata-rata
TD : Tekanan Darah Diastolik
TS : Tekanan Darah Sistolik
Tekanan darah yang diukur pada hari pertama dan kedua didapatkan
bersambung
39
40
Keterangan :
TR 1 : Tekanan darah rata-rata hari I
TR 2 : Tekanan darah rata-rata hari II
TR : Tekanan darah rata-rata hari I dan II
Tabel 4.8. Hasil uji normalitas tekanan darah rata-rata pada pekerja
bagian produksi
40
41
Keterangan :
TR 1 : Tekanan darah rata-rata hari I
TR 2 : Tekanan darah rata-rata hari II
TR : Tekanan darah rata-rata dari hari I dan II
Tabel 4.10. Hasil uji normalitas tekanan darah rata-rata pada pekerja
bagian finishing
Rata-rata tekanan Standart Uji
Tekanan darah
darah (mmHg) Deviasi Normalitas
Sebelum kerja 96,09 2,146 0,648
Sesudah kerja 97,09 2,191 0,884
41
42
pada kelompok kontrol (bagian finishing) diperoleh hasil 0,648 dan 0,884
selisih tekanan darah rata-rata pada kelompok terpapar dan kontrol dapat
Rata-rata selisih
Selisih Tekanan Standart Uji
tekanan darah
darah Deviasi Normalitas
(mmHg)
Kelompok
4.78 2.662 0,976
Terpapar
Kelompok
0.99 1.521 0,989
Kontrol
terpapar dan kelompok kontrol diperoleh 0,976 dan 0,989 yang berarti
42
43
diketahui bahwa nilai p adalah 0,702 atau lebih dari 0,05 (p>0,05) yang
produksi dan pekerja bagian finishing. Hal ini berarti rata-rata tekanan
darah tenaga kerja sebelum kerja pada kedua kelompok tersebut sama.
43
44
Kelompok
Terpapar 101,23 3,839
4,13 0,000
Kelompok
Kontrol 97,09 2,191
diketahui bahwa nilai p adalah 0,000 atau kurang dari 0,01 (p<0,01) yang
ada perbedaan antara tekanan darah sesudah kerja pada kedua kelompok
tersebut.
sebelum dan sesudah bekerja pada pekerja di ruang produksi dan ruang
finishing.
44
45
Tabel 4.14. Hasil Uji Independent Sample t-test Selisih Tekanan Darah
Rata-Rata Sebelum dan Sesudah Bekerja
Kelompok
Terpapar 4,78 2,662
3,786 0,000
Kelompok
Kontrol 0,99 1,523
diketahui bahwa nilai p adalah 0,000 atau kurang dari 0,01 (p<0,01) yang
ada perbedaan antara selisih tekanan darah sebelum dan sesudah bekerja
45
46
BAB V
PEMBAHASAN
1. Usia
adalah yang berusia antara 30-49 tahun. Berdasarkan teori yang ada pada
umur 30-50 tahun maka tekanan darah normalnya masih sama yaitu 110-
bermakna, hal ini berarti rata-rata usia di kedua kelompok penelitian relatif
sama.
2. Masa Kerja
Rerata masa kerja pada kelompok terpapar sebesar 13,95±3,309 tahun dan
tidak ada perbedaan yang bermakna, hal ini berarti rata-rata masa kerja di
46
46
47
yang bekerja dengan masa yang lebih lama, karena semakin lama tenaga
kerja bekerja pada bagian dengan tingkat kebisingan yang tinggi, maka
Hal ini dikarenakan semakin lama masa kerja maka semakin lama pekerja
darah.
3. Kegemukan
Massa Tubuh) pekerja yang dihitung dari berat badan dan tinggi badan
pekerja dengan Indeks Masa Tubuh (IMT) minimal 21,61 dan maksimal
23,73.
Indeks Massa Tubuh yang kurang dari 17,0 termasuk dalam kategori
kurus (kekurangan berat badan tingkat berat), untuk IMT antara 17,0–18,4
untuk IMT 18,5–25,0 termasuk dalam kategori normal, untuk IMT 25,1 –
ringan) dan untuk IMT lebih dari 27,0 termasuk dalam kategori gemuk
47
48
18,5-25,0. Hal ini dikarenakan jika IMT lebih dari normal berarti pekerja
relatif sama.
faktor-faktor berpengaruh terhadap tekanan darah. Selain itu, hal ini juga
48
49
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja menyebutkan bahwa Nilai
Ambang Batas untuk pemajanan 8 jam per hari atau 40 jam satu minggu
ketulian.
sesudah bekerja.
49
50
Hal ini dikarenakan penggunaan uji t-test termasuk dalam uji parametrik
Berdasarkan hasil uji normalitas data tekanan darah sebelum dan sesudah
independent sample t-test dapat digunakan dalam penelitian ini. Hal ini
50
51
Kelompok Kontrol
darah kelompok terpapar dan kelompok kontrol didapat hasil bahwa data
sample t-test. Hasil uji statistik independent sample t-test tekanan darah
sebelum bekerja dapat diketahui bahwa nilai p adalah 0,702 atau lebih dari
0,05 (p>0,05) yang berarti hasilnya tidak signifikan dengan hasil rerata
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara tekanan darah
sebelum kerja pada 2 (dua) kelompok penelitian yang berarti rerata tekanan
darah tenaga kerja sebelum kerja di kedua kelompok tersebut relatif sama. Hal
kebisingan.
51
52
darah sesudah bekerja dapat diketahui bahwa nilai p adalah 0,000 atau kurang
dari 0,01 (p<0,01) yang berarti hasilnya sangat signifikan dengan rerata
bahwa ada perbedaan antara tekanan darah sesudah bekerja pada 2 (dua)
kelompok penelitian. Selain itu, rerata tekanan darah pada pekerja kelompok
kelompok kontrol (bagian finishing). Perbedaan rerata tekanan darah pada dua
sebelum dan sesudah bekerja pada 2 (dua) kelompok penelitian. Rerata selisih
signifikan antara kedua kelompok tersebut sebesar p = 0,000 atau kurang dari
tubuh akan pulih dalam waktu beberapa menit atau jam. Tetapi bila
52
53
2005).
(2007) dan Lutfi, Bina, Samsul (2010) pada pabrik tekstil juga membuktikan
53
54
akan menimbulkan respon dari sistim hormon dan sistim saraf yang akan
darah diastolik selain itu intensitas kebisingan dan masa kerja (tahun) secara
Pemakaian alat pelindung diri yaitu ear plug (sumbat telinga) dimaksudkan
Budiono, 1992).
tidak memakai ear plug dan pada saat memakai ear plug, dimana rata-rata
tekanan darah sistolik-diastolik setelah bekerja pada saat ear plug telah
dipakai lebih rendah 14,6/6,6 mmHg daripada ketika tidak memakai ear plug.
54
55
BAB VI
A. Kesimpulan
sebelum kerja adalah 96,44 mmHg dan sesudah bekerja sebesar 101,23
yang berarti hasilnya tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang
55
55
56
darah rata-rata sebelum dan sesudah bekerja dengan nilai rerata pada
B. Saran
produksi.
4. Pekerja wajib memakai alat pelindung telinga yang telah disediakan oleh
56
57
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sugeng Budiono. 1992. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
Solo : PT Tri Tunggal Tata Fajar.
Depkes RI. 2003. Warta Kesehatan Masyarakat Edisi No. 7 September tahun
2003. Jakarta : Dirjen Bina Kesmas Depkes
Eva Hermawati. 2006. Perbedaan Tekanan Darah Tenaga Kerja pada Intensitas
Kebisingan yang Berbeda di PT Purinusa Eka Persada Semarang.
Universitas Negeri Semarang. Skripsi.
Gabriel, J.F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Guyton, A.C. 1997. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: Penerbit
Buku Kedoteran ECG. P= 213.
Guyton, A.C., Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit
Buku Kedoteran ECG. P= 1214-1215, 249-250, 257-261, 189-190.
57
58
Lutfi, H., Bina, K., Samsul, NH. 2010. Perbedaan Tekanan Darah Pekerja
Berdasar Intensitas Kebisingan di PT. Industri Sandang Nusantara Unit
Pabrikteks Tegal. Semarang : Universitas Muhamadiyah Semarang.
Menteri Tenaga Kerja RI.1999. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomer: KEP-
51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja.
Jakarta : Depnaker RI.
58
59
Roger Watson. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat Edisi 10. Jakarta :
EGC.
Samsul Nur Hidayat. 2004. Pengaruh Pemakaian Alat Pelindung Telinga (ear
plug) terhadap Tekanan Darah Akibat Bising (Penelitian pada Pekerja
Penggilingan Padi di Kecamatan Karanganyar Kabupaten
Karanganyar). Universitas Diponegoro Semarang. Tesis.
59