Anda di halaman 1dari 27

Jenis-jenis kebisingan :

BUKAN SEPERTI INI YANG KITA HARAPKAN


Notoatmojo (2003), bunyi
merupakan sesuatu yg tidak dapat
dihindari dlm kehidupan sehari-
hari, termasuk bunyi yg ada di
tempat kerja.
Bunyi yg tidak diinginkan atau
dikehendaki disebut dgn bising atau
kebisingan.
 Kualitas bunyi ditentukan oleh 2 hal yakni :
1. Frekuensi
2. Intensitas.
 Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran
per detik yang disebut “Hertz (Hz)”, yaitu
jumlah gelombang – gelombang yang sampai
di telinga setiap detiknya.
 Intensitas atau arus energi per satuan luas
biasanya dinyatakan dalam suatu logaritmis
yang disebut desibel (dB).
Jenis-jenis kebisingan :

1. Kebisingan kontinue
adalah kebisingan dgn
fluktuasi dari
intensitasnya tidak lebih
dari 6 dB.
2. Kebisingan impuisif adalah
kebisingan dimana waktu yang
diperlukan untuk mencapai
puncaknya tidak lebih dari 35
milidetik dan waktu yang
dibutuhkan untuk penurunan
intensitas sampai 20 dB dibawah
puncak tidak lebih dari 500
milidetik.
3. Kebisingan terputus
(Intermiten) adalah
kebisingan dimana suara
keras kemudian
melemah secara
perlahan.
Pengaruh-pengaruh negatif
kebisingan adalah sbb.
 Kebisingan merupakan gangguan,
besarnya gangguan tergantung jenis
dan kekerasan kebisingan, tetapi pada
umumnya kebisingan bernada tinggi
sangat mengganggu dan dapat
menyebabkan peningkatan tekanan
darah.
•Komunikasi terganggu
Risiko yang terjadi pada
komunikasi atau pembicaraan
yaitu pembicaraan harus
dilakukan dengan berteriak.
Ganguan komunikasi ini
menyebabkan terganggunya suatu
pekerjaan.
Tabel 1 : Intensitas Kebisingan di Ruang Kerja

Tingkat Kebisingan Pemaparan


No.
(dBA) Harian
1. 85 8 jam
2. 88 4 jam
3. 91 2 jam
4. 94 1 jam
5. 97 30 menit
6. 100 15 menit
Sumber : KepMenKes No.1405/Menkes/SK/XI/2002
Kebisingan yang terus menerus
dapat mengakibatkan gangguan
konsentrasi pekerja.
Gangguan konsentrasi yang dialami
oleh tenaga kerja menimbulkan
pengaruh pada kegiatan produksi
yaitu pekerja cenderung akan
berbuat kesalahan dan akhirnya
menurunkan produktivitas kerja.
Mengukur Kebisingan
Cara menentukan titik lokasi untuk pengambilan
sampel kebisingan sbb:
 Ditentukan pada jarak terjauh dari sumber bising
 Jarak terdekat dari sumber kebisingan
 Jarak antara jarak terjauh dan terdekat dengan
sumber bising.
 Sedangkan peralatan yang digunakan adalah Sound
Level Meter dan Form Pencatatan. Hasil
pengukuran kemudian dilakukan analisis dengan
membandingkan antara hasil pengukuran dengan
standard.
Pengendalian kebisingan
SUMBER PATHWAY/MEDIA PENERIMA/RECEIVER

Pengendalian dilakukan di 3 bagian: SUMBER, RUANG


ANTARA sumber dan penerima/pekerja, pada
PENERIMA/PEKERJA
Urutan pengendalian paling efektif:
• Kurangi/hilangkan sumber bising
• Pengendalian pathway: jarak diperjauh dengan
perisai/isolator/automatisasi
• Perlindungan penerima dari bising (APD)
 Pengendalian Kebisingan
Bertujuan untuk mengurangi paparan kebisingan
terhadap pekerja. Cara pengendalian kebisingan
adl:
1. Pengendalian
pada sumber
Memodifikasi sumber bising,
misalnya dgn memberi peredam
pada mesin.
Mengatur penempatan mesin.
Mengatur waktu operasi mesin.
2. Pengendalian pd media bising
•Membuat sekat pd mesin.
•Membuat sekat pada
tempat kegiatan yang
menimbulkan kebisingan.
3. PENGENDALIAN PD PENERIMA

- MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI


SEPERTI EARPLUG, EARMUFF DAN HELMET.

- MEMBERIKAN PELATIHAN DAN


PENDIDIKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA, KHUSUSNYA TENTANG
KEBISINGAN DAN PENGARUHNYA.
BARRIER-BARIER ATAU PANEL
BARRIER-BARIER ATAU PANEL
BARRIER-BARIER ATAU PANEL
BARRIER-BARIER ATAU PANEL
ISOLASI PEKERJA/MESIN DI TEMPAT BISING
ISOLASI PEKERJA/MESIN DI TEMPAT BISING
BAHAN ABSORBER
BAHAN BARRIER
Ear plugs
Ear muffs

Anda mungkin juga menyukai