LATAR BELAKANG
Gangguan paru-paru
dan dapat menyebabkan
berbagai penyakit
pernafasan
Meminimalkan dampak
yang akan ditimbulkan
akibat emisi cerobong
asap PTLU.
Proses
Produksi
Uap
Panas Terbuang
Listrik
Injeksi Air
P>
P>>
Uap Panas
Tenaga mekanis
P>>>
LANGKAH KERJA
Data Klimatologi
Titik Sampling
Keterangan:
Sampling point 1: x = 368 m ; y = 1.072 m
Sampling point 2: x = 930 m ; y = 533 m
Sampling point 3: x = 2.278 m ; y = 56,4 m
Parameter
1.
Sulfur
(SO2)
2.
PM10
Dioksida
Satuan
Hasil Uji
Baku
Mutu
No.
g/Nm3
38,93
900
1.
Sulfur
(SO2)
g/Nm3
27,87
150
2.
PM10
Parameter
Dioksida
Satuan
Hasil Uji
Baku
Mutu
g/Nm3
19,10
900
g/Nm3
3,51
150
1.
Temperatur udara
30,2
1.
Temperatur udara
33,2
2.
Kelembaban
51,5
2.
Kelembaban
49,9
3.
50
3.
40
4.
Kecepatan Angin
m/detik
0,0 2,5
4.
Kecepatan Angin
m/detik
0,0 2,5
5.
Kondisi Cuaca
Cerah
5.
Kondisi Cuaca
Cerah
Parameter
Satua
n
Hasil
Uji
Baku
Mutu
Parameter
1.
Sulfur
Dioksida
(SO2)
g/Nm
38,81
900
1.
Sulfur
Dioksida
(SO2)
2.
PM10
g/Nm3
20,99
150
2.
PM10
Satua
n
Hasil
Uji
Baku
Mutu
g/Nm3
43,11
900
g/Nm3
6,93
150
1.
Temperatur
udara
32,9
1.
Temperatur
udara
27,1
2.
Kelembaban
53,1
2.
Kelembaban
61,3
3.
Angin
Arah
100
3.
Angin
Arah
340
4.
Kecepatan
Angin
4.
Kecepatan
Angin
m/detik
0,0 1,0
5.
Kondisi
Cuaca
5.
Kondisi
Cuaca
Cerah
dari
Cerah
dari
Desain Cerobong
PLTU PT. X
10
Uraian
Satuan
Nilai
1.
ton/hari
280
2.
3.
Total
sulfur
batubara
4.
5.
dalam
Satuan
Nilai
1.
Effisiensi alat
pengendali udara
(ESP)
95
2.
Tinggi cerobong
40,5
3.
Diameter cerobong
bagian atas
1,8
4.
Temperatur flue
gas
140
5.
m/detik
10
6.
m3/detik
25,4
7.
Jenis tungku
pembakaran
(furnace)
Tangential fired,
dry bottom
2,58
0,23
Kandungan Nitrogen
0,91
34,36
6.
Materi organik
43,04
7.
Kandungan hidrogen
4,01
8.
Kandungan karbon
60,88
9.
Jenis batubara
Bituminous
Uraian
11
PERHITUNGAN
1. Faktor Emisi
Tabel 7. Faktor Emisi Pembakaran Batubara Bituminous dan Subbituminous
Tanpa Alat Pengendali
Rumus yang digunakan untuk memprediksi nilai laju emisi dengan menggunakan faktor
emisi adalah sebagai berikut (de Nevers, 2000):
(Laju Emisi) = (Faktor emisi) x (flow rate batubara)
Berdasarkan hasil perhitungan, laju emisi PM10 dengan kandungan abu dalam batubara
sebesar 2,58% adalah 8,33 x 103 mg/dtk dan laju emisi SO2 dengan kandungan sulfur
dalam batubara 0,48% adalah 13,89 x 105 mg/dtk.
12
PERHITUNGAN
2. Penentuan Kelas Stabilitas Atmosfer
Tabel 8. Kelas Stabilitas Atmosfer
Malam Hari Tertutup Awan
Siang Hari
Kecepatan
Angin
(m/dtk)
Tinggi
Sedang
Rendah
Sebagian Besar
Tertutup Awan
Sebagian
besar Terang
Kelas
>2
2-3
3-5
5-6
>6
(1)
A
A-B
B
C
C
(2)
A-B
B
B-C
C-D
D
(3)
B
C
C
D
D
(4)
E
E
D
D
D
(5)
F
F
E
D
D
Berdasarkan data hasil pengukuran di lapangan dan Tabel 8, maka kelas stabilitas
atmosfer di seluruh lokasi pengukuran termasuk kelas A.
13
PERHITUNGAN
3. Konstanta Parameter Dispersi
Tabel 9. Nilai Konstanta Persamaan Penyebaran y dan z
Stabilitas
X > 1 km
X > 1 km
a
213
440,8
1,941
9,27
459,7
2,094
-9,6
156
106,6
1,149
3,3
108,2
1,098
104
61
0,911
61
0,911
68
33,2
0,725
-1,7
44,5
0,516
-13
50,5
22,8
0,678
-1,3
55,4
0,305
-34
34
14,35
0,740
-0,35
62,6
0,180
-48,6
Eksponen P
0,15
0,15
0,20
0,25
0,40
0,60
14
PERHITUNGAN
4. Rumus yang Digunakan
a. Pada titik sampling 1:
Besarnya Nilai y dan z dengan x = 368 m dan y = 1.072 m (Cooper dan Alley, 1986):
y = axb
= 213 (0,37)0,894 = 87,57 m
z = cxd + f = 440,8 (0,37)1,941 + 9,27 = 73,26 m
15
PERHITUNGAN
4. Rumus yang Digunakan
16
PERHITUNGAN
4. Rumus yang Digunakan
17
PERHITUNGAN
4. Rumus yang Digunakan
18
HASIL PERHITUNGAN
Tabel 11. Konsentrasi PM10 dan SO2 pada Kondisi STP
Lokasi Uji
Lokasi Pengukuran 1 1.000 m Arah Selatan
Lokasi Pengukuran 2 Permukiman Penduduk Timur
PT. X
Lokasi Pengukuran 3 Permukiman Penduduk Selatan
PT. X
Konsentrasi
PM10
SO2
2,88 x 10-31
4,79 x 10-29
0,42
95,89
5.527,03
1.500
Konsentrasi PM10
1,44 x 10-32
0,03
0,49
19
20
21
22
23
24