ULTRASONIK
(6513040036)
(6513040052)
(6513040064)
7.1 Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan pengujian ultrasonic terhadap suatu material dengan
menggunakan prosedur yang benar. Dan mahasiswa diharapkan dapat menggunakan
pesawat ultrasonic dalam memeriksa ketebalan suatu bahan ataupun cacat pada suatu
bahan atau material yang tidak dapat dilihat secara visual/langsung.
7.2 Dasar Teori
Gelombang Ultrasonic adalah gelombang mekanik seperti gelombang suara yang
frekuensinya lebih besar dari 20kHz. Gelombang ini dapat dihasilkan dari probe yang
berdasarkan perubahan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya probe juga
dapat mengubah energi mekanik menjdi energi listrik. Selama perambatannya di
dalam material, gelombang ini dipengaruhi oleh sifat-sifat bahan yang dilaluinya
missal masa jenis, homogenitas, besar butiran, kekerasan dan sebagainya. Sehingga
gelombang ini dapat dipakai untuk mengetahui jenis bahan, tebal dan ada tidaknya
cacat di dalam bahan tersebut. Gelombang Ultrasonic dapat dipantulkan dan dibiaskan
oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Berdasarkan sifat pantulan
tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat.
7.2.1 Prinsip dasar ultrasonic.
Pemeriksaan tebal bahan atau adanya cacat dalam bahan dengan gelombang
ultrasonic dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : teknik resonansi, teknik tranmisi
dan teknik gema. Dari ketiga teknik tersebut, teknik gema kontak langsung paling
sering digunakan terutama pada pemeriksaan di lapangan.
Pantulan/Gema
Pada teknik ini, probe secara bergantian mengeluarkan dan menerima
getaran. Tebal bahan dan letak cacat ditentukan dari letak getaran/gema pada layar
osiloskop, sedangkan besarnya ditentukan dari simpangan tinggi getaran yang
diterima kembali.
VII-2
osiloskop
probe
Benda uji
v
f
s v.t
sin v1
sin v2
(snellius)
I1 r22
I 2 r12
VII-3
If
= I 0e
(attenuation)
2. Mode Transversal
VII-4
pada
a
Gambar 7.2 Mode Gelombang Transversal dan Longitudinal
3. Mode Permukaan.
VII-5
Gerakan
atom
yang
bergetar
berbentuk
elips.
minimum =
1
2
VII-6
7. Transmisi.
W2 W1
W2 W1
D= 1-R
W1 1V1
dimana :
R = Koefisien refleksi
D = Koefisien transmisi
W = Impedansi akustik
= Massa jenis
V = Kecepataqn rambat.
7.3 Metodologi
7.3.1
Peralatan
VII-7
7.3.2
7.3.3
Probe
Blok kalibrasi
Kabel Coaxial
Stam pat
Oli
Bahan
Langkah Kerja
1. Persiapan alat (memasang, menyalakan alat)
2. Menentukan besar range yang akan digunakan (100 atau 125), range > dari
pada benda yang diukur. Pada percobaan ini menggunakan range = 100
3. Kalibrasi awal, yaitu dengan meletakkan probe di atas plat kalibrasi awal
(tebal = 25 mm) yang khusus digunakan untuk kalibrasi. Sebelum
ditempelkan, blok kalibrasi diolesi dengan oli. Kemudian mengatur tombol
pada alat sehingga muncul 4 garis sebagai indikasi (pada titik skala 2.5, 5,
7.5, 10), dimulai dari skala paling kanan display.
4.
Material uji diolesi terlebih dahulu dengan oli. Letakan probe di atas
material yang akan diuji. Cari angka yang paling stabil
5. Jika tinggi indikasi backwall sama dengan indikasi cacat maka itu
merupakan batas cacatnya. Sehingga dapat diketahui bentuk dari cacat
tersebut.
6. Membaca indikasi hanya garis yang pertama yang dibaca hasilnya karena
skala yang selanjutnya hanya merupakan pantulan.
7. Catat data laporan sementara
VII-8
30
19
40
20
30
25,5
30
C2
A
50
35
60
B
C
20
30
35
20,5
20,5
30
30
IndikasiMu ncul
xRange
SkalaScreen
Hasil pengujian :
VII-9
Spesiment 1.
25
10=2.5
100
Indikasi II
2 x 25
10=5
100
Indikasi III
3 x 25
10=7.5
100
Indikasi IV
4 x 25
10=10
100
dB scanning
= 30 dB
Kedalaman material =
Range 100
=
=4
Tebal
25
3 x 100
=30 mm
10
Cacat A
2,25 x 100
=22,5 mm
10
Kedalaman cacat A =
Diperoleh hasil :
Panjang
: 50 mm
Lebar
: 30 mm
Kedalaman : 22,5 mm
Kedalaman cacat B =
Diperoleh hasil :
Kedalaman : 20,5 mm
Diameter
: 3,5 mm
Kedalaman cacat C =
Diperoleh hasil :
Panjang
: 60 mm
Lebar
: 30 mm
Kedalaman : 20,5 mm
Cacat B
2,05 x 100
=20,5 mm
10
Cacat C
2,05 x 100
=20,5 mm
10
Cacat D
Kedalaman cacat D =
1,9 x 100
=19mm
10
VII-10
7.5 Kesimpulan
7.5.1
Kesimpulan
Dari pengujian Ultrasonic yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan.
Adapun kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut :
Untuk mencari cacat pada material dapat dilakukan dengan melihat adanya
gelombang pada display pasawat ultrasonik , kemudian dapat mengetahui
indikasi , kedalaman dan dimensi dari suatu indikasi tersebut.
7.5.2
Analisa kesalahan
Ketidak tepatan data hasil percobaan dengan hasil perhitungan dapat
disebabkan oleh terjadinya kesalahan pada pembacaan skala yang nampak pada
display ataupun kesalahan pada kalibrasi awal.
VII-11
DAFTAR PUSTAKA
Harsono, Dr, Ir & T.Okamura, Dr, [1991], Teknologi Pengelasan Logam, PT.
Pradya Paramita, Jakarta
Wachid Suherman, Ir, [1987], Diktat Pengetahuan Bahan, Jurusan Teknik Mesin
FTI, ITS
Dosen Metallurgi, [1986], Petunjuk Praktikum Logam, Jurusan Teknik Mesin FTI,
ITS
M.M. Munir, [2000], Modul Praktek Uji Bahan, Vol 1, Jurusan Teknik Bangunan
Kapal, PPNS
Budi Prasojo, ST [2002], Buku Petunjuk Praktek Uji Bahan, Jurusan Teknik
Permesinan Kapal, PPNS
LAMPIRAN