4. Prinsip Keadilan
Adil pada hakekatnya berarti memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya
.karena pada hakekatnya semua orang sama nilainya sebagai manusia, maka tuntunan
dasariah ialah perlakukan yang sama terhadap semau orang lain yang berada dalam situasi
yang sama. Hak orang lain harus dihargai dan jangan sampai dilanggar, persis seperti kita pun
mengharapkan agar hak kita dihargai dan tidak dilanggar.
Dunia bisnis komstruksi mempunyai tanggung jawab besar yang harus disertai dengan
kejujuran dan dedikasi tinggi dalam berbagai bidang diatas. Hal itu merupakan unsur penting
yang melandasi kepercayaan dari masyarakat atau klien kepada dunia bisnis konstruksi.
Kepercayaan masyarakat sangat erat hubungannya dengan perilaku dan kehidupan para
pelaku bisnis konstruksi .
Hal ini berarti para bisnis dituntut memilki moral dan penghayatan etika bisnis konstruksi
yang sebaik mungkin. Penghayatan ini akan dilaksanakan dan diterapkan, jika ada unsur “
pemaksa ” akan kepatuhan pelaku bisnis konstruksi kepada peraturan yang telah dituangkan
dalam ketentuan tertulis yang disepakati bersama, yaitu kode etika bisnis konstruksi.
A. Tujuan Kode Etik
Secara garis besar, sudah banyak bentuk masyarakat profesional yang pada awalnya membuat
kode etik yang tujuannya sangat egoistik, namun pada akhirnya mengarah juga pada
pelayanan terhadap masyarakat umum. Kecenderungan tersebut oleh: Robert D.Kohn, dalam,
Etika Bisnis Konstruksi, Ir.Andy Kirana,MSA. dinyataka dalam lima tahap perkembangan :
1. Kode etik organisasi, dimaksudkan untuk melindungi anggota-anggota untuk menghadapi
persaingan yang tidak jujur dan untuk mengembangkan profesi yang sesuai dengan cita-cita
masyarakat.
2. Hubungan antara anggota profesi, yang dianggap paling penting yaitu sopan santun
diantara anggota dalam profesi yang sama.
3. Dengan kode etik, semua anggota berada dalam satu ikatan yang kuat supaya tidak terjadi
campur tangan “ orang luar “ dan untuk melindungi profesi terhadap pemberlakuan hukum
yang dirasakan tidak adil.
4. Supaya praktik pengembangan profesi dapat sesuai cita-cita, para anggota harus memilki
kualifikasi pendidikan yang memadai dan dikatahui asal-usul sekolah tempat ia menerima
pendidikannya.
5. Tahap ini memandang penting adanya hubungan antara sebuah profesi dengan pelayanan
yang dibutuhkan oleh masyarakat umum.
Jadi, dari lima tahap pengembangan terebut jelas bahwa kode etik mempunyai tujuan untuk
kepentingan profesi itu sendiri namun juga mengarah pada tujuan yang lebih tinggi, yaitu
melayani kepentingan masyarakat luas.
B. Karakteristik Kode Etik
Dalam hubungannya dengan suatu profesi, kode etik mempunyai beberapa karakteristik,
anatara lain :
1. Kode etik merupakan produk kode etik terapan, ini dihasilkan berkat penerapan pemikiran
etis atas suatu profesi tertentu
2. Kode etik dapat berubah dan rubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
3. Kode etik akan efektif bila dibuat oleh kalangan profesi itu sendiri
4. Kode etik harus menjadi hasil pengaturan sendiri (self-regulation) dari profesi
5. Kode etik akan berhasil dengan baik apabila pelaksanaannya diawasi terus menerus
Soal-soal latihan
Jelaskan hal-hal dibawah ini
1. Prinsip-prinsip Etika Bisnis Konstruksi
2. Etika bisnis konstruksi di Indonesia
3. Kode etik bisnis konstruksi Indonesia