Anda di halaman 1dari 25

#PERTEMUAN 05

ETIKA PROFESI

Dosen
Heru Hendri Iswanto, M.Ars
PEMAHAMAN DASAR ETIKA
PROFESI BISNIS KONSTRUKSI

TUJUAN PEMBAHASAN
Etika bisnis konstruksi diharapkan akan meningkatkan kemampuan setiap orang yang
terlibat dalam dunia bisnis konstruksi untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan moral
yang muncul di dalam praktik.

Tujuannya
bukan semata-mata menanamkan keyakinan-keyakinan tertentu, melainkan untuk
memperkuat otonomi moral,

artinya, manusia mentaati kewajibannya bukan karena dibebani dari luar dirinya
melainkan karena ia sendirilah yang menyadari adanya sesuatu yang bernilai dan
sebagai tanggung jawabnya. supaya fungsi pelayanan profesi-profesi yang ada demi
kesejahteraan hidup masyarakat , diperlukanlah etika profesi
● ETIKA

Etos : dalam arti tunggal berarti akhlak, watak,


sikap dan cara berpikir

Ta etha : dalam arti jamak berarti adat kebiasaan

Bedakan dengan ;

Moral dari bahasa latin Mores yang berarti sila


atau pengaturan hidup yang memuat
pandangan-pandangan tentang nilai-nilai dan
norma moral. Sumber ajaran moral itu berasal
dari tradisi atau adat istiadat, agama, atau
ideologi.
Moralitas : Memberi manusia aturan atau petunjuk konkret tentang
bagaimana ia harus hidup, bagaimana Ia harus bertindak
dalam hidup ini, sebagai manusia yang baik dan bagaimana
menghindari perilaku yang tidak baik;

Etika : Perlu dipahami sebagai sebuah ilmu pengetahuan tentang


kesusilaan yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya.
Jadi

Moralitas
mengatakan bagaimana kita harus hidup,

Etika
mau mengerti
mengapa kita harus mengikuti moralitas tertentu
atau
bagaimana kita dapat mengambil sikap
yang bentanggung jawab
berhadapan dengan berbagai
moralitas.
Dengan dem i ki an:

● Moralitas merupakan sebuah “pranata” seperti halnya


agama, politik dan bahasa yang sudah diwariskan
secara turun-temurun.

Sebaliknya,
● Etika merupakan sikap kritis setiap pribadi dan kelompok
masyarakat dalam merealisasikan moralitas itu. Karena
itu, tidak mengherankan moralitas bisa sama tetapi sikap
etis bisa berbeda antara satu orang dengan orang
lainnya dalam masyarakat yang sama atau antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya.
Pengertian Etika

● Etika adalah tentang kebenaran


dan ketidakbenaran yang
didasarkan atas kodrat manusia,
tentang norma yang mengarahkan
perilaku manusia. Oleh karena itu,
di dalam Kode Etik berisi
kewajiban yang harus dilakukan
oleh pelaku jasa konstruksi dalam
menjalan- kan tugasnya.
ETIKA BISNIS KONSTRUKSI
merupakan suatu studi yang
menyangkut permasalahan dan
keputusan moral yang dihadapi
oleh individu maupun organisasi
yang terlibat dalam bisnis
konstruksi”.
PROFESI
● Profesi telah mengalami perubahan makna
di zaman moderen ini. Pada mulanya istilah
ini digunakan dalam konteks kehidupan
religius, yaitu profesius yang berasal dari
bahasa Latin, berarti pengakuan iman,
pernyataan kesungguhan hati, atau janji di
muka umum. Apabila ia melanggar
“pengakuan iman” sesuai dengan profesinya,
berarti ia telah menodai kesucian profesi
tersebut. Dengan kata lain, istilah profesi
pada mulanya mengandung makna yang
suci, apabila seseorang setia akan
profesinya, ia tidak akan mengkhianati
profesinya tersebut.
Ada dua jenis profesi :
● Profesi khusus
yaitu para profesional yang melaksanakan profesinya
secara khusus untuk mendapatkan nafkah atau
penghasilan.

● Profesi luhur
yaitu para profesional yang melaksanakan profesinya
bukan lagi untuk mendapatkan nafkah, tetapi sudah
merupakan pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat,
karena kebutuhan nafkah bukan motivasi utamanya.
Contohnya adalah dokter, penasihat hukum, rohaniwan,
rohaniwati, negarawan, guru, dan dosen. Demikian juga
misalnya seorang insinyur atau arsitek hanya mungkin
dihargai tinggi oleh masyarakat kalau ia semakin
profesional dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI

● 1) Prinsip Tanggung Jawab

● 2) Keadilan

● 3) Kebebasan

● 4) Prinsip Otonomi

● 5) Tanpa Pamrih

● 6) Kesetiaan
Kriteria
Profesional
Dalam
Bisnis
Kontruksi

Kriteria Kepribadian Penuh


Umum Pengabdian
1) Kriteria Umum

Para profesional dituntut untuk:


a. Memiliki pengetahuan atau keahlian tertentu
yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan,
yang diperlukan dalam mendukung tugas
profesionalnya;
b. Memiliki standar kerja untuk mengemban tugas
profesional yang digunakan sebagai tolok ukur
prestasi para profesional;
c. Memiliki organisasi profesi untuk menampung
dan sebagai wadah anggota profesi yang menentukan
standar etika profesi;
d. Memiliki tanggung jawab moral terhadap
masyarakat, klien, kolega, dan bawahan sebagai
bagian dari kewajiban profesional mereka, seperti
yang tertuang dalam kode etik profesinya.
2) Kepribadian

Kepribadian para profesional ini tercermin dalam


tindakan sehari-harinya sebagai:

a. Individu

b. Makhluk Sosial

c. Warganegara

d. Manusia berbudaya

e. Manusia karya

f. Manusia usaha
3) Pengabdian

Setiap kegiatan bisnis mempunyai tujuan utama untuk


mencapai keuntungan finansial. Namun, keuntungan
tersebut hanus diimbangi dengan pengabdian yang
tinggi kepada masyanakat, karena pengabdian
merupakan iantung profesionalisme. Dengan
pengabdian berupa pelayanan yang sebaik mungkin,
akan diperoleh kepercayaan dan masyarakat. Artinya
“kepercayaan merupakan modal yang paling penting
dalam bisnis, sehingga modal kepercayaan secukupnya
saja akan jaub Iebih berharga dari pada keuntungan
sementara yang dapat diperoleh dari praktik-praktik
potong kompas”. Dengan memenuhi kriteria di atas,
para profesional akan dipandang layak untuk
mendapatkan imbalan jasa, reputasi yang tinggi, serta
keuntungan-keuntungan sosial ainnya.
ETIKA BISNIS KONSTRUKSI

Ada Beberapa Pertanyaan Yang Memerlukan Jawaban Bagi


Pelaku Bisnis Konstruksi Indonesia

● Bernarkah bisnis konstruksi bertujuan untuk mencapai


keuntungan yang sebesar-besarnya, tidak bisa mengandalkan
diri pada nilai-nilai moral, dalam arti agar bisa memenangkan
tender, seorang pelaku bisnis konstruksi harus melakukan
upaya yang oleh persepsi umum dinilai jauh dari tindakan
yang bermoral.
● Sebagian pelaku bisnis konstruksi menyatakan bahwa
berbisnis dengan disertai berpikir dan berbuat moral adalah
hal yang mustahil. Karena sudah terlalu banyak waktu tersita
untuk bisnis konstruksi, lalu harus digunakan lagi untuk
kegiatan moral, bukankah itu pemborosan?
● Apakah bisnis konstruksi memerlukan etika?,
● Apakah ada hubungan antara bisnis konstruksi dan
etika?,
● Apakah ada yang dinamakan etika bisnis konstruksi?,

Berikut ini
dipaparkan pandangan dari berbagai
Argumentasinya tentang
kaitan antara
etika dan bisnis konstruksi
Pandangan Tentang Bisnis Konstruksi

Ada dua Pandangan yang berbeda:

1. Anggapan yang pertama;


“bisnis konstruksi tanpa etika, ialah bahwa profesi bisnis konstruksi secara
etis berstatus rendah dari pelaku bisnis konstruksi dan jika berpegang
pada etika bisnis dapat menyebabkan merugi dan tidak berhasil dalam
bisnisnya”.

2. Anggapan yang kedua;


“bahwa bisnis konstruksi melekat di dalamnya etika, Artinya bisnis harus
dipandang sebagai suatu unsur dalam bisnis konstruksi itu sendini: etika
termasuk dalam efisiensi bisnis konstruksi dan bisnis konstruksi tanpa
etika dalam jangka panjang justru tidak akan berhasil.
Bisnis Konstruksi Tanpa Etika
Hal ini disebabkan:
1. Bisnis konstruksi adalah Persaingan
2. Bisnis konstruksi adalah Asosial
3. Bisnis konstruksi Campur Moral Akan Tersingkir
4. Bisnis konstruksi Mencari keuntungan Belaka
5. Bisnis Konstruksi Hanya Berkonsentrasi Pada
Pekerjaan
6. Bisnis Konstruksi Itu Memakan Biaya
7. Bisnis Konstruksi Harus Disertai Kekuatan
8. Bisnis Konstruksi Memerlukan Keterampilan
Khusus
9. Bisnis Konstruksi Tidak Memiliki Nurani
Bisnis Konstruksi dengan Etika
Hal ini disebabkan:
1. Bisnis konstruksi Mempertaruhkan Segalanya
2. Bisnis Konstruksi Menyangkut Hubungan Antarmanusia
3. Bisnis konstruksi Adalah Persaingan yang Bermoral
4. Bisnis Konstruksi Harus mengikuti Kemauan Masyarakat (klien)
5. Bisnis Konstruksi Harus Disertai Kewajiban Moral
6. BisnisKonstruksi Harus Mengingat Keterbatasan Sumber Daya
7. Bisnis Konstruksi Harus Menjaga Lingkungan Sosial
8. Bisnis Konstruksi Harus Menjaga Keseimbangan Tanggung Jawab
Sosial
9. Bisnis Konstruksi Harus Menggali Sumber Daya yang Berguna
10. Bisnis Konstruksi Memberi Keuntungan Jangka Panjang
Hambatan dalam Pelaksanaan
Etika Bisnis Konstruksi

● Lingkungan Budaya

* Pengaruh anggapan tradisional

* Prilaku menyimpang

* Adanya prinsip kekerabatan

* Adanya tekanan dan kebijakan

Pemerintah

● Lingkungan Sosial Politik


PERANAN KODE ETIK

1. Memberikan Tuntunan dan Inspirasi


2. Memberikan Dukungan dalam menjalankan Profesi
3. Membina Disiplin
4. Mendidik
5. Mendukung Citra Profesi
6. Melindungan Status Quo
7. Mempromosikan Kepentingan Bisnis
KARAKTERISTIK KODE ETIK

1. Kode etik merupakan produk terapan


2. Kode etik dapat berubah dan diubah seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Kode etik akan efektif jika dibuat oleh kalangan profesi itu
sendiri
4. Kode etik haruslah merupakan hasil dari pengaturan diri
sendiri dari profesi
5. Kode etik akan berhasil dengan baik apabila
pelaksanaannya diawasi terus menerus
KETERBATASAN KODE ETIK
DIBANDING UNDANG-UNDANG

● Rumusannya terlalu umum dan kabur

● Bukan sebagai kata akhir

● Tidak adanya sarana pemaksa yang efektif

● Harapan yang terlalu tinggi

● Versi yang beraneka ragam


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai