Anda di halaman 1dari 25

Etika Profesi

Rahayu Sulistyorini
Latar Belakang
para profesional konstruksi yang bertugas pada sebuah
proyek konstruksi tidak lepas dari penyimpangan atau
pelanggaran, baik secara teknis maupun etika.
Berbagai macam penyimpangan atau pelanggaran banyak
merugikan pemilik maupun pengguna proyek.
Dimulai dari proyek fiktif, tidak netral dalam strudi
kelayakan, penipuan data survey, kolusi dalam pelelangan,
korupsi dalam proses konstruksi, mark up harga satuan,
ketidaksesuaian laporan proyek dengan kondisi riil di
lapangan, penipuan tenaga ahli (jumlah & spesifikasi), dan
saving proyek.
Latar Belakang
Sehingga sebagian besar pemilik maupun pengguna hasil konstruksi
merasa tidak puas dengan hasil kinerja para profesional tersebut.
Pelanggaran etika profesi pada umumnya mencakup kasus utama,
yaitu: Pertama, adalah per-buatan yang melanggar nilai-nilai yang
seharusnya dijunjung tinggi oleh para profesional tersebut, seperti
memperdagangkan atau memperjualbelikan jasa atau membeda-
bedakan pelayanan jasa atas dasar keinginan untuk mendapatkan
keuntungan uang yang berkelebihan atau kekuasaan. Kedua,
Pelayanan jasa profesi yang kurang mencerminkan kualitas keahlian
menurut standar maupun kriteria seorang profesional. Kedua kasus
tersebut tidak lepas dari dukungan pemerintah yang memberi contoh
atau memaksa untuk melakukan pelanggaran-pelangaran tersebut.
Jasa Konstruksi
Jasa Konstruksi : layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan
layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. 
Para pihak dalam suatu pekerjaan konstruksi terdiri dari
pengguna jasa dan penyedia jasa, dapat berupa perseorangan atau
badan usaha (baik yang berbentuk badan hukum maupun yang
bukan berbentuk badan hukum). 
Penyedia jasa konstruksi perseorangan hanya dapat
melaksanakan pekerjaan konstruksi yang berisiko kecil, yang
berteknologi sederhana, dan yang berbiaya kecil. 
Sedangkan pekerjaan konstruksi yang berisiko besar yang
berteknologi tinggi dan berbiaya besar hanya dapat dilakukan
oleh badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas atau badan
usaha asing yang dipersamakan.
ETIKA
aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang
buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata
Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-
kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik
1. Pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan
nilai yang baik.
2. Teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari
segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
3. cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yg menentukan perilaku manusia dalam hidupnya
JENIS ETIKA
1.Etika Deskriptif, etika yang berusaha meneropong secara
kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang
dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau
diambil.
2.Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan
berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki
oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma
sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
JENIS ETIKA
Etika secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian, secara
umum maupun khusus :
1.Etika Umum, kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, mengambil keputusan etis, teori-teori etika
dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan manusia
dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau
buruknya suatu tindakan. ex: ilmu pengetahuan, yang membahas
mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2.Etika Khusus, penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam
bidang kehidupan yang khusus. Ex : Bagaimana mengambil
keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan
khusus yang dilakukan, didasari cara, teori dan prinsip-prinsip
moral dasar. Bisa juga bagaimana kita menilai perilaku diri
sendiri dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan
JENIS ETIKA
Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
1.Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap
manusia terhadap dirinya sendiri.
2.Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan
pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini
terbagi menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan
bidang yang paling aktual saat ini terjadi, adalah: sikap terhadap
sesama, etika keluarga, etika profesi, etika politik, etika
lingkungan, dan etika idiologi.
PROFESI
Profesi: 
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus; 
Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama
(purna waktu); 
Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup; 
Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Profesional: 
Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya; 
Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau
kegiatannya itu; 
Hidup dari situ; 
Bangga akan pekerjaannya.
PROFESI
Beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu:
1. Adanya pengetahuan khusus, seperti keahlian dan
keterampilan(dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan
pengalaman) 
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini
biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada
kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap
pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di
bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap
profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat,
dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya.
PROFESI
Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi
profesi.

KESIMPULAN
kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur
perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada tuntutan
dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu
kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka
kepentingan masyarakat.
KODE ETIK PROFESI
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah
disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.
Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila
ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk
dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara,
tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan.
Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman
berperilaku.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-
baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
PRINSIP2 ETIKA PROFESI
1.Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan
terhadap hasilnya, serta terhadap dampak dari profesi itu untuk
kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2.Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada
siapa saja apa yang menjadi haknya.
3.Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional
memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.
TUJUAN KODE ETIK PROFESI
Untuk menjunjung tinggi martabat profesi;
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota;
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi;
Untuk meningkatkan mutu profesi;
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi;
Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi;
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat;
Menentukan standar baku diri sendiri. 
FUNGSI KODE ETIK PROFESI
1.Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2.Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan.
3.Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan
profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam
berbagai bidang.
PERMASALAHAN & KASUS
Permasalahan pada pelanggaran etika profesi yang
berkaitan dengan industri konstruksi hingga saat ini
masih berlangsung, terbukti telah banyak kasus yang
terungkap pada pembangunan sebuah proyek, baik
masalah yang bersifat teknis maupun mark-up harga.
Hal tersebut hanya menggambarkan sebuah kasus
pelanggaran etika profesi yang terjadi pada akhir
dekade ini. Pelanggaran-pelanggran etika profesi pada
umumnya dipengaruhi oleh lingkungan sekitar lokasi
proyek, dan para profesional konstruksi yang telah
memahami seluk beluk pekerjaan konstruksi untuk
mendapatkan keuntungan yang tidak biasa dengan cara
PERMASALAHAN & KASUS
Selain itu, adalah sikap dari instansi pemilik proyek
yang telah memberikan contoh dan peluang untuk
melakukan korupsi, manipulasi data, manipulasi laporan
dan sebagainya, sehingga pelanggaran etika profesi
tidak terbatas pada para profesional konstruksi, namun
telah merata di berbagai pihak maupun profesi.
Beberapa kasus pelanggaran etika profesi banyak yang
tidak ditindaklanjuti oleh organisasi profesi khususnya
yang berkaitan dengan industri konstruksi. Berbeda
dengan bidang lain yang dinilai ketat dalan masalah
etika profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia.
KELEMAHAN DALAM ETIKA PROFESI
Etika profesi yang dituangkan dalan kode etik profesi
secara umum belum berjalan sesuai dengan harapan.
Hal ini terjadi karena pengaruh lingkungan yang tidak
mendukung terhadap penerapan kode etik tersebut, baik
secara internal maupun eksternal.
Pengaruh lingkungan merupakan faktor utama yang
berkontribusi kepada para profesional di bidang
konstruksi dengan memanfaatkan kelemahan-
kelemahan yang ada, baik secara teknis, administratif,
pelaporan maupun kebijakan-kebijakan.
KELEMAHAN DALAM ETIKA PROFESI
Kelemahandalam penerapan etika profesi, antara lain :
1.Penghargaan atau imbalan terhadap para profesional
konstruksi kurang dihargai sesuai dengan situasi dan
kondisi ekonomi, sehingga para profesional tersebut
terpaksa melakukan pelanggaran-pelanggaran, baik
secara teknis maupun administratif untuk memenuhi
kebutuhan hidup;
2.Niat baik dari para pengelola proyek atau atasan yang
ingin mendapatkan keuntungan dari setiap proyek,
sehingga para profesional tersebut dipaksa untuk
melakukan pelanggaran-pelanggaran etika profesi
dalam rangka memenuhi tuntutan para pengelola proyek
KELEMAHAN DALAM ETIKA PROFESI
3.Perilaku buruk dan kebiasaan serta keserakahan dari
para pengelola atau atasan termasuk para profesional
secara bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya dalam rangka memperkaya diri
sendiri, sehingga memaksakan diri untuk melakukan
pelanggaran-pelanggran etika profesi, seperti; korupsi,
manipulasi, penyalahgunaan wewenang dan sebagainya.
PANDANGAN THD ETIKA PROFESI
Etika profesi sangat penting dan perlu ditegakkan guna
mendapatkan hasil pengelolaan sebuah proyek atau
program khususnya di bidang konstruksi yang
berkualitas baik, aman, nyaman dan terbuka
(transparan) dalam pengelolaannya.
Namun pada kenyataannya, baru sebagian kecil proyek
atau program maupun organisasi yang dapat
menerapkan kode etik profesi secara ketat, serta dapat
memberikan sanksi kepada para pelaku konstruksi atau
anggotanya.
Etika profesi perlu ditegakkan sejak dini, baik oleh
institusi-institusi dalam pemerintahan maupun swasta,
PANDANGAN THD ETIKA PROFESI
Penerapan etika profesi dapat pula melalui kode etik
profesi pada organisasi-organisasi profesi di berbagai
bidang keilmuan, dengan sanksi yang jelas dan tegas.
Namun pada umumnya, pelanggaran-pelanggaran yang
terjadi meskipun telah dibuat aturan atau kode etik yang
jelas, masih banyak yang ditutup-tutupi dalam rangka
menjaga nama baik seseorang atau institusi atau
organisasi.
PENUTUP
Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku.
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang
telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat
tertentu.
Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang
agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata
cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan di berbagai bidang, khususnya
pada bidang industri konstruksi.
PENUTUP
Proyek konstruksi pada umumnya kurang mencapai
dalam hal kepuasan klien mengenai layanan yang
diberikan oleh para profesional konstruksi.
Proyek yang kurang menghormati hal ini yang
kemungkinan akan menghasilkan kinerja buruk
profesional konstruksi.
Maka, evaluasi kinerja pembangunan pada proyek-
proyek penting mendesak untuk dilakukan.
Selain hal tersebut, ada banyak penelitian tentang
konstruksi dengan fokus pada aspek yang berbeda
terhadap kinerja proyek.
Hal ini mencakup evaluasi kinerja kontraktor,
PENUTUP
Etika profesi merupakan masalah penting bagi para
profesional sebuah profesi yang sebagian besar melayani
kebutuhan publik. Profesi hanya bisa bertahan jika publik
masih memiliki keyakinan padanya.
Bagi sebuah profesi untuk mendapatkan kepercayaan publik
tergantung pada dua elemen penting, yaitu pengetahuan
profesional dan perilaku etis.
Maka penegakkan etika profesi melalui kode etik yang jelas
dan tegas dapat dilakukan sejak dini oleh berbagai pihak
yang terlibat pada bidang-bidang tertentu, khususnya
industri konstruksi. Selain dari mempengaruhi pada
profesional itu sendiri, juga dapat memberi dampak yang
signifikan pada kualitas layanan yang disediakan dan juga

Anda mungkin juga menyukai