Anda di halaman 1dari 10

KODE ETIK

Disusun oleh :

Alfian Sanathur Rizki 1911022

Anjelia Sundari 2013003

Wahyudin 2013016
BAB I

Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana
dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar,salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika merupakan suatu ilmu yang membahas
perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.Dan etika
profesi terdapat suatu kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka
ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan. Profesi adalah
kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah
"Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen".Profesi merupakan suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan
etika. Meskipun sudah ada aturan yang mengatur tentang kode etik profesi, namun seperti kita
lihat saat ini masih sangat banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran ataupun penyalah gunaan
profesi. Untukitu penulis akan membahas pengertian dari kode etik profesi dan sanksi atas
pelanggaran kode etik profesi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Pengertian Etika, Profesi dan Kode etik profesi

2. Pentingnya etika profesi

3. Kode etik Insinyur Indonesia

1.3. Tujuan

1 Untuk mengetahui etika profesi

2 Untuk mengetahui kode etik profesi

3 Untuk mengetahui bagaimana pentingnya etika profesi


BAB II

PEMBAHASAN
1.
2.
2.1. Etika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika sendiri didefinisikan sebagai ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

Etika adalah konsep penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari tindakan sosisal berdasarkan
kepada tradisi yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Pembentukan etika melalui proses
filsafat sehingga etika merupakan bagian dari filsafat. Unsur utama yang membetuk etika adalah
moral.

Etika adalah sesuatu filsafat yang mempelajari nilai dan kualitas yang mencakup standar dan
penilaian moral. Etika analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab. Menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy). Etika
diasumsikan bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat serta komentar.
Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang
berbedadengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan
dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam
melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari
etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga
tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari
sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama:
meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan
(studi penggunaan nilai-nilai etika). Etika sendiri dibedakan menjadi :

A. Etika umum

Berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis,


bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar
yang menjdai pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau
buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang
membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.

B. Etika khusus

Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam
bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan
prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya
menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang
dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana
manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada
dibaliknya.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :

a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
anggota umat manusia. Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan
sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia
dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat,
negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi- idiologi maupun
tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup. Dengan demikian luasnya lingkup
dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang.
Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut :

1. Sikap terhadap sesama

2. Etika keluarga

3. Etika profesi

4. Etika politik

5. Etika lingkungan

6. Etika ideologi

2.2. Profesi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti profesi adalah hiding pekerjaan
yang ditempuh melalui pendidikan keahlian, seperti kejuruan atau keterampilan tertentu.

Profesi sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah
"Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen". Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi
adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer. Pekerjaan tidak
sama dengan profesi, istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah
profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi
sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal
inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa
pekerjaan dan profesi adalah sama.

2.3. Kode Etik Profesi

Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda
yang disepakati untuk maksudmaksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan
atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang
sistematis Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata
cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik
menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standar
perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan
pengabdian kepada masyarakat. Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.
(Chung, 1981) mengemukakan empat asas etis, yaitu :

1. Menghargai harkat dan martabat

2. Peduli dan bertanggung jawab

3. Integritas dalam hubungan

4. Tanggung jawab terhadap masyarakat.

Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai
pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan tujuan
mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan
monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak hak istimewa yang melindungi
kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna (1986: 364)
mendefisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi.
Konvensi nasional IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata cara
yang menjadi pedoman dalam menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi. Bahsannya
setiap orang harus menjalankan serta mejiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena pada dasarnya
suatu tindakan yang tidak menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi.

2.4. Kode etik Insinyur Indonesia

Dasar Prinsip Insinyur

Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering
dengan:
1. Menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk peningkatan kesejahteraan manusia;

2. Bersikap jujur dan tidak memihak, dan melayani dengan kesetiaan masyarakat, petinggi
mereka dan klien;

3. Berjuang untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian profesi rekayasa, dan

4. Mendukung masyarakat profesional dan teknis disiplin ilmu mereka.

Dasar Norma Insinyur

1. Insinyur harus memegang hal terpenting seperti keselamatan, kesehatan dan


kesejahteraan masyarakat dalam pelaksanaan tugas profesional mereka.

2. Insinyur harus melakukan pelayanan sesuai bidang kompetensi mereka.

3. Insinyur harus mengeluarkan pernyataan publik secara objektif dan benar.

4. Insinyur harus bertindak dalam hal-hal yang profesional untuk setiap petinggi atau klien
secara jujur kepada agen atau pengawas, dan harus menghindari konflik kepentingan
individu.

5. Insinyur akan membangun reputasi profesional mereka atas jasa layanan mereka dan
tidak akan bersaing dan bersikap tidak adil dengan orang lain.

6. Insinyur harus bertindak sedemikian rupa untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan,
integritas dan martabat profesi.

7. Insinyur harus melanjutkan pengembangan profesi mereka sepanjang karir mereka, dan
harus memberikan peluang bagi pengembangan profesional untuk insinyur lainnya yang
berada di bawah pengawasan mereka.

Pedoman Yang Disarankan Untuk Digunakan Dalam Beretika Dasar

1. Insinyur harus memegang hal terpenting seperti keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat dalam pelaksanaan tugas profesional mereka.

a. Insinyur harus mengakui bahwa hidup, keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan


masyarakat umum tergantung pada teknik penilaian, keputusan dan praktek
yangdimasukkan ke dalam struktur, mesin, produk, proses dan perangkat.

b. Insinyur tidak akan menyetujui atau menyegel rencana dan / atau spesifikasi yang
bukan dari desain yang aman bagi kesehatan dan kesejahteraan publik serta tidak
sesuai dengan standar teknis yang berlaku.
c. Jika penilaian profesional insinyur dikesampingkan dalam keadaan dimana
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan publik langka, Insinyur harus
memberitahu klien atau petinggi dari konsekuensi yang mungkin dan
memberitahukan otoritas dan situasi tepat yang lain, yang mungkin diperlukan.

d. Insinyur harus memiliki pengetahuan atau alasan untuk dapat dipercaya oleh
orang lain atau perusahaan yang mungkin melanggar setiap ketentuan atau
pedoman ini. Mereka akan menyajikan informasi tersebut kepada otoritas yang
tepat secara tertulis dan harus bekerja sama dengan kewenangan yang sesuai
dalam memberikan informasi lebih lanjut atau bantuan yang mungkin diperlukan.

e. Insinyur harus mencari peluang untuk melayani urusan kewarganegaraan secara


konstruktif dan bekerja untuk kemajuan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan
komunitas mereka.

f. Insinyur harus berkomitmen untuk meningkatkan lingkungan dan meningkatkan


kualitas hidup.

2. Insinyur harus melakukan pelayanan sesuai bidang kompetensi mereka.

a. Insinyur akan melaksanakan tugas untuk melakukan rekayasa bila terdaftar dalam
kualifikasi pendidikanatau pengalaman yang terlibat di bidang teknis dan teknik
tertentu.

b. Insinyur dapat menerima tugas yang membutuhkan pendidikan atau pengalaman


di luar bidang kompetensi mereka sendiri, tetapi hanya dibatasi pada tahap-tahap
proyek yang mampu mereka layani secara berkualitas. Semua tahapan lain dari
proyek tersebut harus dilakukan oleh kualifikasi asosiasi, konsultan, atau
karyawan.

c. Insinyur tidak wajib melampirkan tanda tangan dan / atau segel untuk rencana
rekayasa apapun atau dokumen yang berhubungan dengan materi pelajaran yang
mereka kurang berkompeten berdasarkan pendidikan atau pengalaman, atau untuk
setiap rencana, ataupun dokumen yang tidak memiliki kesiapan kendali secara
langsung di bawah pengawasan mereka.

3. Insinyur harus mengeluarkan pernyataan publik secara objektif dan benar.

a. Insinyur harus berusaha untuk memperluas pengetahuan publik dan mencegah


kesalahpahaman tentang prestasi teknik.
b. Insinyur harus benar-benar obyektif dan jujur dalam semua laporan, pernyataan,
atau kesaksian secara profesional. Mereka harus mencakup semua yang relevan
dan bersangkutan dengan informasi dalam laporan atau kesaksian tersebut.

c. Insinyur, ketika melayani sebagai ahli atau saksi teknis sebelum pengadilan,
komisi, atau pengadilan lainnya, harus menyatakan pendapat rekayasa jika
dilandasi pengetahuan yang memadai tentang fakta-fakta yang telah dikeluarkan
pada latar belakang kompetensi teknis dalam materi pelajaran, dan atas keyakinan
dan kejujuran terhadap ketepatan dan kepatutan kesaksian mereka.

d. Insinyur tidak akan menerbitkan laporan, kritik, atau argumen rekayasa yang
menyangkut hal-hal yang terinspirasi atau dibayar oleh pihak yang
berkepentingan, atau pihak lain, kecuali mereka telah diawali komentar mereka
dengan cara eksplisit atau mengidentifikasi diri mereka sendiri, dengan
mengungkapkan identitas dari pihak atau pihak atas nama yang bersangkutan, dan
dengan mengungkapkan keberadaan apapun berupa bunga atau uang mereka yang
dimiliki atau didapat dalam hal-hal instan.

e. Insinyur harus bermartabat dan sederhana dalam menjelaskan pekerjaan dan jasa
mereka, dan akan menghindari tindakan apapun yang cenderung untuk
mempromosikan kepentingan mereka sendiri demi mengorbankan kehormatan,
integritas dan martabat profesi.

4. Insinyur harus bertindak dalam hal-hal yang profesional untuk setiap petinggi atau klien secara
jujur kepada agen atau pengawas, dan harus menghindari konflik kepentingan individu.

a. Insinyur harus menghindari semua konflik kepentingan yang dikenal dengan


petinggi atau klien mereka dan harus segera memberitahukan petinggi atau klien
mereka dari setiap bisnis asosiasi, kepentingan, dari keadaan yangdapat
mempengaruhi penilaian atau kualitas pelayanan mereka.

b. Insinyur harus berada dibawah tingkat kesadaran dalam melakukan tugas apapun
yang akan sengaja dapat menciptakan potensi konflik atau kepentingan individu
antara mereka sendiri dan klien atau petinggi mereka.

c. Insinyur tidak akan menerima kompensasi, keuangan atau sebaliknya, lebih dari
satu pihak untuk melayani proyek yang sama, atau untuk melayani proyek yang
sama dan berkaitan, kecuali keadaan sepenuhnya diungkapkan atau disetujui
kepada, untuk, dan oleh semua pihak yang berkepentingan.

d. Insinyur tidak akan meminta atau menerima keuangan atau pertimbangan


berharga lainnya, termasuk desain teknik bebas, dari bahan atau peralatan
pemasok untuk menentukan produk mereka.
e. Insinyur tidak akan meminta atau menerima gratifikasi secara langsung atau tidak
langsung dari kontraktor, agen mereka, atau pihak lain yang berhubungan dengan
klien mereka atau pengusaha, sehubungan dengan pekerjaan yang mereka
pertanggung jawabkan.

f. Ketika dalam pelayanan publik sebagai anggota, penasehat, atau karyawan dari
badan pemerintah atau departemen, Insinyur tidak akan berpartisipasi dalam
pertimbangan atau tindakan sehubungan dengan layanan yang disediakan oleh
mereka atau organisasi dalam praktek rekayasa pribadi atau produk mereka.

BAB III

PENUTUP
1.
2.
3.
3.1. Kesimpulan

Seorang Insinyur adalah orang yang bekerja dalam bidang teknik, dengan kata lain orang-orang
yang menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan masalah praktis menggunakan
teknologi. Di Indonesia, dahulu istilah ini digunakan sebagai gelar seorang sarjana keteknikan
(tidak tertutup pada bidang pertanian, dll). Namun setelah muncul gelar ST (Sarjana Teknik),
istilah ini digunakan untuk sarjana keteknikan yang, singkatnya, telah tergabung dalam PII
(Persatuan Insinyur Indonesia). Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang
yang professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan
sarana untuk mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik
profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi
mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan.

3. Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab dihasilkan berkat penerapan
pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik ada, pemikiran
etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis, tapi sebaliknya selalu
didampingi refleksi etis. Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat
mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak akan efektif kalau
di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi- instansi lain, karena tidak
akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi
dari luar bisa menganjurkan membuat kode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam
merumuskan, tetapi pembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang
bersangkutan. Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus menjadi hasil self
regulation (pengaturan diri) dari profesi. Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan
dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk
mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada
masyarakat yang memerlukannya.

Tanpa etika profesi, apa yang semua sudah dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan
segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang tidak
diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya
lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.

3.2. Saran

Semua lembaga-lembaga profesi tersebut harus memiliki tujuan yang satu yaitu mengutamakan
profesionalitias dalam bekerja yang dilihat dari kepatuhan menjadikan kode etik profesi sebagai
pedoman. Etika profesi Insinyur diatur oleh suatu badan atau organisasi yang bertanggung jawab
di lingkup Insinyur seperti PII (Persatuan Insinyur Indonesia) lebih agresif dalam melaksanakan
tugasnya agar lebih maju negara Indonesia ini

Anda mungkin juga menyukai