2021
PERTEMUAN 1
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the
performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan
memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam
kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan
manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara
sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang
dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang
secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan
demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri.
berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan
berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu
hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.
Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi
dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi
lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan kehlian
(Wignjosoebroto, 1999).
Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh
kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran
ETIKA PROFESI TEKNIK
kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi
kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai
sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan
pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan
ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidakadanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas
a. Tanggung jawab
Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya.
b. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi
haknya.
c. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan
h) Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi
milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai
pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan
Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam
pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama
anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena
adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan
Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota
profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang
dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut.
Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga
pada profesi property, dikenal dengan mafia tanah, ataupun spekulan tanah.
ETIKA PROFESI TEKNIK
PERTEMUAN 2
2.1 Etika
internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.
Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan
sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk
menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram,
terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah
dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak
asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika
atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik, Drs.
Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal, Drs. H.
Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan seharihari. Itu
berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
ETIKA PROFESI TEKNIK
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan
1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola
prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak
ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan
dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari
oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud :
Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan
khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara
bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral
1. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
2. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu
sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota
umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik
secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau
terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi
ETIKA PROFESI TEKNIK
PERTEMUAN 3
Profesi Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan
dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang
yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan,
juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari
praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya
mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer,
pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti manajer,
wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan dengan itu, menurut DE
GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan
istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional
tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi. Berikut pengertian profesi dan
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESIONAL, adalah orang yang
mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan
mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup
dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan
tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan
3.2 Profesional
PROFESIONAL :
CIRI-CIRI PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih
Dengan melihat ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum
profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata-rata.
Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu
kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya
semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar profesional yang tinggi,
bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.
ETIKA PROFESI TEKNIK
PERTEMUAN 4
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk sistem
pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi atau dimana
korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka peluang atau
a. Tidak Adanya Kultur Organisasi Yang Benar Kultur atau budaya organisasi biasanya
akan mempunyai pengaruh yang sangat kuat kepada anggota- anggota organisasi tersebut
terutama pada kebiasaannya, cara pandangnya, dan sikap dalam menghadapi suatu keadaan.
Kebiasaan tersebut akan menular ke anggota lain dan kemudian perbuatan tersebut akan
dianggap sebagai kultur di lingkungan yang bersangkutan. Misalnya, di suatu bagian dari suatu
organisasi akan dapat muncul budaya uang pelicin, “amplop”, hadiah, dan lain-lain yang
setiap unit organisasinya mempunyai sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai yang kemudian
setiap penggunaan sumber dayanya selalu dikaitkan dengan sasaran yang harus dicapai tersebut,
maka setiap unsur kuantitas dan kualitas sumber daya yang tersedia akan selalu dimonitor
dengan baik. Pada instansi pemerintah, pada umumnya instansi belum merumuskan dengan jelas
visi dan misi yang diembannya dan juga belum merumuskan dengan tepat tujuan dan sasaran
yang harus dicapai dalam periode tertentu guna mencapai misi tersebut. Demikian pula dalam
memonitor prestasi kerja unit-unit organisasinya, pada umumnya hanya melihat tingkat
penggunaan sumber daya (input factor), tanpa melihat tingkat pencapaian sasaran yang
seharusnya dirumuskan dengan tepat dan seharusnya dicapai (faktor out-put). Akibatnya,
terhadap instansi pemerintah sulit dilakukan penilaian apakah instansi tersebut berhasil mencapai
sasarannya atau tidak. Keadaan ini memunculkan situasi organisasi yang kondusif untuk terjadi
korupsi.
ETIKA PROFESI TEKNIK
manajemennya lemah akan lebih banyak pegawai yang melakukan korupsi dibandingkan pada
organisasi yang pengendalian manajemennya kuat. Seorang pegawai yang mengetahui bahwa
sistem pengendalian manajemen pada organisasi di mana dia bekerja lemah, maka akan timbul
korupsi tersebut walaupun korupsi tersebut sama sekali tidak melibatkan dirinya. Kemungkinan
Akibatnya, jajaran manajemen cenderung untuk menutupnutupi korupsi yang ada, dan berusaha
menyelesaikannya dengan cara-cara sendiri yang kemudian dapat menimbulkan praktek korupsi
yang lain.
Korupsi mudah timbul karena nilai-nilai yang berlaku di masyarakat kondusif untuk terjadinya
hal itu. Misalnya, banyak anggota masyarakat yang dalam pergaulan sehari-harinya ternyata
dalam menghargai seseorang lebih didasarkan pada kekayaan yang dimiliki orang yang
bersangkutan
b) Masyarakat Kurang Menyadari Bahwa Yang Paling Dirugikan Oleh Setiap Praktik
Korupsi Adalah Masyarakat Sendiri Masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa apabila
terjadi perbuatan korupsi, maka pihak yang akan paling dirugikan adalah negara atau pemerintah.
Masyarakat kurang menyadari bahwa apabila negara atau pemerintah yang dirugikan, maka
Praktik Korupsi Pada umumnya masyarakat beranggapan bahwa apabila terjadi perbuatan
korupsi, yang terlibat dan yang harus bertanggung jawab adalah aparat pemerintahnya.
Masyarakat kurang menyadari bahwa pada hampir setiap perbuatan korupsi, yang terlibat dan
ETIKA PROFESI TEKNIK
mendapatkan keuntungan adalah termasuk anggota masyarakat tertentu. Jadi tidak hanya aparat
pemerintah saja.
Dari Litbang Harian Kompas menunjukkan bahwa penyebab perilaku korupsi, yaitu:
1. Didorong oleh motif-motif ekonomi, yakni ingin memiliki banyak uang dengan cara
2. Rendahnya moral
PERTEMUAN 5
Kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda
yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita,
keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan
yang sistematis.
Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi sebetulnya tidak
merupakan hal yang baru. Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan
dipegang teguh oleh seluruh kelompok itu. Salah satu contoh tertua adalah ; SUMPAH
HIPOKRATES, yang dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter.
Hipokrates adalah doktren Yunani kuno yang digelari : BAPAK ILMU KEDOKTERAN.
Beliau hidup dalam abad ke-5 SM. Menurut ahli-ahli sejarah belum tentu sumpah ini merupakan
buah pena Hipokrates sendiri, tetapi setidaknya berasal dari kalangan murid-muridnya dan
meneruskan semangat profesional yang diwariskan oleh dokter Yunani ini. Walaupun
mempunyai riwayat eksistensi yang sudah-sudah panjang, namun belum pernah dalam sejarah
kode etik menjadi fenomena yang begitu banyak dipraktekkan dan tersebar begitu luas seperti
sekarang ini. Jika sungguh benar zaman kita di warnai suasana etis yang khusus, salah satu
Profesi adalah suatu Moral Community (Masyarakat Moral) yang memiliki citacita dan
nilai-nilai bersama. Kode etik profesi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negative dari suatu
ETIKA PROFESI TEKNIK
profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan
Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, seban dihasilkan berkat
penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik ada,
pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis, tapi sebaliknya
selalu didampingi refleksi etis. Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu
syarat mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri.
Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah
atau instansi-instansi lain; karena tidak akan dijiwai oleh citacita dan nilai-nilai yang hidup
dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi dari luar bisa menganjurkan membuat kode etik dan
barang kali dapat juga membantu dalam merumuskan, tetapi pembuatan kode etik itu sendiri
harus dilakukan oleh profesi yang bersangkutan. Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik
itu sendiri harus menjadi hasil Self Regulation (pengaturan diri) dari profesi.
Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih niatnya
untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa
dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita yang diterima oleh
profesi itu sendiri yang bis mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk
dilaksanakan untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang harus
dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya di awasi terus
menerus. Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada
a. Sanksi moral
Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan
kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Karena tujuannya adalah mencegah
terjadinya perilaku yang tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan
ETIKA PROFESI TEKNIK
profesional, seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik.
Ketentuan itu merupakan akibat logis dari self regulation yang terwujud dalam kode etik; seperti
kode itu berasal dari niat profesi mengatur dirinya sendiri, demikian juga diharapkan kesediaan
profesi untuk menjalankan kontrol terhadap pelanggar. Namun demikian, dalam praktek
seharihari control ini tidak berjalan dengan mulus karena rasa solidaritas tertanam kuat dalam
anggota-anggota profesi, seorang profesional mudah merasa segan melaporkan teman sejawat
yang melakukan pelanggaran. Tetapi dengan perilaku semacam itu solidaritas antar kolega
ditempatkan di atas kode etik profesi dan dengan demikian maka kode etik profesi itu tidak
tercapai, karena tujuan yang sebenarnya adalah menempatkan etika profesi di atas pertimbangan-
pertimbangan lain. Lebih lanjut masing-masing pelaksana profesi harus memahami betul tujuan
Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan
lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika
profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang
lebih sempurna walaupun sebenarnya normanorma tersebut sudah tersirat dalam etika profesi.
Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan
tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah
dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional
yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai Bidang.
Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya
pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya Ikatan
Penerbit Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik
Jurnalistik Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga puluh
PERTEMUAN 6
Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh
bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari
spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah
standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan
pengawas, militer, dll: ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu.
Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang sering memiliki lebih
beragam input dan biasanya mengembangkan sukarela standar : ini bisa menjadi wajib jika
diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll. Istilah standard teknik yang digunakan
sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). Sebuah lembar data biasanya digunakan
untuk komunikasi teknis untuk menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau produk.
Hal ini dapat diterbitkan oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau untuk
Dalam rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli, dan
pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui semua persyaratan.
Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang sering dirujuk oleh suatu kontrak atau
dokumen pengadaan. Ini menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus.
Standard teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN,
dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan lain-lain. Sebuah standard teknik produk tidak harus
membuktikan suatu produk benar. Item mungkin diverifikasi untuk mematuhi standard teknik
atau dicap dengan nomor standard teknik: ini tidak, dengan sendirinya, menunjukkan bahwa item
tersebut adalah cocok untuk penggunaan tertentu. Orang-orang yang menggunakan item
(insinyur, serikat buruh, dll) atau menetapkan (item bangunan kode, pemerintah, industri, dll)
memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan pilihan standard teknik yang tersedia,
ETIKA PROFESI TEKNIK
tentukan yang benar, menegakkan kepatuhan, dan menggunakan item dengan benar.
Dalam kemampuan proses pertimbangan sebuah standard teknik yang baik, dengan
sendirinya, tidak selalu berarti bahwa semua produk yang dijual dengan standard teknik yang
benar-benar memenuhi target yang terdaftar dan toleransi. Realisasi produksi dari berbagai
bahan, produk, atau layanan yang melekat dengan melibatkan variasi output. Dengan distribusi
normal, proses produksi dapat meluas melewati plus dan minus tiga standar deviasi dari rata-rata
proses. Kemampuan proses bahan dan produk harus kompatibel dengan toleransi teknik tertentu.
Adanya proses kontrol dan sistem manajemen mutu efektif, seperti Total Quality Management,
profesional yang, dalam kata-kata sendiri, “mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan praktik
rekayasa multidisiplin ilmu dan sekutu di seluruh dunia.”Ia menyelesaikan promosi melalui
“terus, kode pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesional dan standar, penelitian,
konferensi dan publikasi, hubungan dengan pemerintah, dan bentuk lain dari jangkauan.” ASME
demikian masyarakat teknik, organisasi standar, penelitian dan pengembangan organisasi, sebuah
organisasi lobi, penyedia pelatihan dan pendidikan, dan organisasi nirlaba. Didirikan sebagai
masyarakat rekayasa berfokus pada teknik mesin di Amerika Utara, ASME adalah hari ini
multidisiplin dan global. Visi organisasi lain adalah menjadi organisasi utama untuk
mempromosikan seni, ilmu pengetahuan dan praktek teknik mesin dan multidisiplin ilmu dan
sekutu bagi masyarakat yang beragam di seluruh dunia. Misinya adalah untuk mempromosikan
dan meningkatkan kompetensi teknis dan profesional kesejahteraan anggotanya, dan melalui
program kualitas dan kegiatan di teknik mesin, lebih memungkinkan praktisi untuk memberikan
kontribusi pada kesejahteraan umat manusia. ASME memiliki lebih 120.000 anggota di lebih
ASME didirikan pada 1880 oleh Alexander Lyman Holley, Henry Rossiter Worthington, John
Edison Sweet and Matthias N. Forney dalam menanggapi berbagai kegagalan uap boiler tekanan
pembuluh.
Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanis.
ASME melakukan salah satu operasi terbesar di dunia penerbitan teknis melalui nya ASME
profesional setiap tahun, dan mensponsori penjangkauan banyak dan program pendidikan.
2. Merangkul keragaman dan menghormati martabat dan budaya dari semua orang
3. Memelihara dan menghargai lingkungan dan sumber daya alam kita dan buatan manusia
American National Standards Institute (ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta
yang mengawasi pengembangan standar konsensus sukarela untuk produk, jasa, proses, sistem,
dan personil di Amerika Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan, diberlakukannya, dan
penggunaan ribuan norma dan pedoman yang secara langsung berdampak bisnis di hampir setiap
sektor.
Lembaga tersebut memberi akreditasi untuk standar yang yang dikembangkan oleh perwakilan
dari lembaga pengembang standar, instansi pemerintah, kelompok konsumen, perusahaan, dan
lain-lain. Standar tersebut memastikan agar karakteristik dan kinerja produk yang konsisten
sehingga masyarakat menggunakan definisi dan istilah yang sama, dan produk diuji dengan cara
ETIKA PROFESI TEKNIK
yang sama. ANSI juga memberi akreditasi bagi organisasi yang melaksanakan sertifikasi produk
atau personel sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standar internasional.
American National Standards Institute didirikan pada tanggal 19 Oktober 1918 dengan
misi untuk meningkatkan daya saing global bagi bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat
dengan mempromosikan serta memfasilitasi standar konsensus sukarela dan sistem penilaian
kesesuaian.
standardisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat
di Amerika Serikat. ASTM merupakan singkatan dari American Society for Testing and
Material, dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompokinsinyur dan ilmuwan untuk
mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM
mempunyai lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-
Standar yang dihasilkan oleh ASTM International jatuh ke dalam enam kategori :
• Standar Spesifikasi, yang mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh subjek standar.
• Metode Uji Standar , yang mendefinisikan cara tes dilakukan dan ketepatan hasil. Hasil tes
• Praktek Standard, yang mendefinisikan urutan operasi yang, tidak seperti Metode Uji Standar,
• Standar Panduan, yang menyediakan sebuah koleksi terorganisir dari informasi atau
• Klasifikasi Baku , yang menyediakan pengaturan atau pembagian bahan, produk, sistem, atau
layanan ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik yang sama seperti asal, komposisi, sifat,
atau penggunaan.
• Standar Terminologi, yang menyediakan definisi istilah yang digunakan dalam standar lain
yang disepakati.
ETIKA PROFESI TEKNIK
perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis
penelitian dan pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh tahun. Standar
TEMA dan perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada
desain shell dan tube penukar panas mekanik. TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke
masa depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun
teknis dan meningkatkan kinerja peralatan. Upaya teknis koperasi menciptakan jaringan yang
luas untuk pemecahan masalah, menambah nilai dari desain untuk fabrikasi.
Apakah memiliki penukar panas yang dirancang, dibuat atau diperbaiki, Anda dapat
mengandalkan pada anggota TEMA untuk memberikan desain, terbaru efisien dan solusi
manufaktur. TEMA adalah cara berpikir – anggota tidak hanya meneliti teknologi terbaru,
mereka menciptakan itu. Selama lebih dari setengah abad tujuan utama kami adalah untuk terus
mencari inovasi pendekatan untuk aplikasi penukar panas. Akibatnya, anggota TEMA memiliki
kemampuan yang unik untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan teknis dan praktis pasar
saat ini.
API atau American Petroleum Institute adalah suatu “Main US trade association ” untuk Industry
Oil and Gas yang mewakili sekitar 400 Perusahaan yang tersebar di Production, Refinement and
Distribution, serta industry lainnya, kadang juga disebut sebagai AOI atau American Oil
Industry. Sejak tahun 1924, API sudah membuat standard untuk keperluan Industry Minyak dan
Gas Alam dunia. Fungsi utama asosiasi atas nama industri termasuk advokasi dan negosiasi
toksikologi, dan lingkungan; pembentukan dan sertifikasi standar industri; dan penjangkauan
ETIKA PROFESI TEKNIK
pendidikan API baik dana dan. melakukan penelitian yang berkaitan dengan banyak aspek dari
industri minyak bumi The CEO saat ini adalah Jack Gerard.
standar teknis, dan produk elektronik dan online yang dirancang, menurut API sendiri, untuk
membantu pengguna meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya operasi mereka, sesuai dengan
persyaratan legislatif dan peraturan, dan menjaga kesehatan, menjamin keamanan, dan
melindungi lingkungan hidup. Setiap publikasi diawasi oleh komite profesional industri,
sebagian besar insinyur perusahaan anggota. Saat ini API memantain sekitar 550 Standard yang
meliputi seluruh aspek didalam Industry Minyak dan Gas Alam. API juga ikut terlibat secara
aktif didalam pembuatan dan pengembangan ISO atau International Standard Organization yang
juga sesuai untuk digunakan di dunia industry secara umum. Setiap tahunnya lebih dari 100,000
Standar Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri
di Jepang. Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar Industri dan
dipublikasikan melalui Asosiasi Standar Jepang. Di era Meiji, perusahaan swasta bertanggung
jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak memiliki standar dan dokumen
spesifikasiuntuk tujuan pengadaan untuk artikel tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk
membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun 1921.Selama Perang Dunia II, standar
Organisasi Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan Jepang dalam
Perang Dunia II pada 1945. Para Industri Jepang Komite Standar peraturan yang diundangkan
pada tahun 1946, standar Jepang (JES baru) dibentuk. Hukum Standardisasi Industri disahkan
pada 1949, yang membentuk landasan hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS). Hukum
Standardisasi Industri direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda” (produk sistem sertifikasi)
diubah sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkan pada sertifikasi ulang. Penggunaan
tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun (sampai 30 September 2008), dan setiap
ETIKA PROFESI TEKNIK
mampu untuk menggunakan merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat produk
Deutsches Institut für Normung ( DIN , dalam bahasa Inggris, the German Institute for
Standardization ) adalah organisasi nasional Jerman untuk standardisasi dan anggota ISO negara
itu . DIN adalah Asosiasi Jerman yang sudah Terdaftar dan berkantor pusat di Berlin . Saat ini
ada sekitar tiga puluh ribu Standar DIN , meliputi hampir setiap bidang teknologi . DIN
Didirikan pada tahun 1917 sebagai Normenausschuß der Deutschen Industrie ( NADI , ” Komite
Standardisasi Industri Jerman ” ) , NADI ini berganti nama Deutscher Normenausschuß ( DNA ,
” Komite Standarisasi German ” ) pada tahun 1926 untuk mencerminkan bahwa organisasi
sekarang berurusan dengan isu-isu standardisasi di banyak bidang ; yaitu , tidak hanya untuk
produk industri . Pada tahun 1975 itu diubah namanya lagi untuk Deutsches Institut für Normung
, atau ‘ DIN ‘ dan diakui oleh pemerintah Jerman sebagai badan nasional standar resmi , yang
mewakili kepentingan Jerman di tingkat internasional dan Eropa. Akronim , ‘ DIN , ‘ sering
salah diperluas sebagai Deutsche Industrienorm ( ” Standar Industri Jerman ” ) . Hal ini sebagian
besar disebabkan oleh asal bersejarah DIN sebagai ” NADI ” . NADI memang diterbitkan
standar mereka sebagai DI – Norm ( Deutsche Industrienorm ) . Sebagai contoh, standar pertama
kali diterbitkan adalah ‘ DI – Norm 1 ‘ (tentang pin peruncing ) pada tahun 1918. Banyak orang
masih mengasosiasikan DIN keliru dengan yang lama DI – Norm konvensi penamaan. Salah satu
yang paling awal , dan mungkin yang paling terkenal , adalah DIN 476 – standar yang
memperkenalkan ukuran kertas A -series tahun 1922 – yang diadopsi pada tahun 1975 sebagai
Standar Internasional ISO 216. Contoh umum dalam teknologi modern termasuk DIN dan mini –
DIN konektor .
• DIN # digunakan untuk standar Jerman dengan signifikansi terutama domestik atau dirancang
• ISO DIN ID # digunakan jika standar ini juga telah -adopted sebagai standar Eropa .
• DIN 476 : ukuran kertas internasional (sekarang ISO 216 atau DIN EN ISO 216 )
• DIN 946 : Penentuan koefisien gesekan rakitan baut / mur dalam kondisi tertentu .
• DIN 1451 : jenis huruf yang digunakan oleh kereta api Jerman dan pada rambu lalu lintas
• DIN 4512 : Definisi kecepatan film , sekarang digantikan oleh ISO 5800 : 1987 , ISO 6 : 1993
h) BSI
BSI Standar adalah Inggris Badan Standar Nasional (NSB) dan merupakan pertama di
dunia. Ia mewakili kepentingan Inggris ekonomi dan sosial di semua organisasi standar Eropa
dan internasional dan melalui pengembangan solusi informasi bisnis untuk organisasi Inggris
dari semua ukuran dan sektor. BSI Standar bekerja dengan industri manufaktur dan jasa, bisnis,
pemerintah dan konsumen untuk memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan internasional.
Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang erat dengan pemerintah
Inggris, terutama melalui Departemen Inggris untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS).BSI
Standar adalah nirlaba mendistribusikan organisasi, yang berarti bahwa setiap keuntungan yang
Salah satu contoh standart teknik adalah SNI ( Standart Nasional Indonesia ). SNI adalah
satu – satunya standart yang berlaku secara nasional di Indonesia, dimana semua produk atau tata
tertib pekerjaan harus memenuhi standart SNI ini. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang
maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:
1. Openess :Terbuka agar semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI;
3. Consensus and impartiality :agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan
negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan
internasional.
SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN yaitu untuk membina,
menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional (BSN). Contoh Standart Nasional
Indonesia yang telah diterapkan di Indonesia salah satunya adalah tentang penggunaan Informasi
dan Dokumentasi – Internasional Standard Serial Number (ISSN). SNI ini merupakan adopsi
identic dari ISO 3297:2007, ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-03, Informasi dan
Dokumentasi, dan telah dibahas dirapat konsensus pada 21 November 2007 di Jakarta. Rapat
dihadiri oleh wakil dari produsen, kelompok pakar, himpunan profesi, dan instansi terkait
lainnya.
Kebutuhan kode pengenal ringkas dan unik sudah menjadi kebutuhan bagi semua pihak,
pertukaran informasi yang baik diantara perpustakaan, produsen abstrak, dan pengguna data,
maupun diantara pemasok, distributor dan perantara lainnya menyebabkan terciptanya kode
standart. Standart nasional ini menjelaskan dan memasyarakatkan penggunaan kode stansart
(ISSN) sebagai identifikasi unik untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya.
ETIKA PROFESI TEKNIK
ISSN adalah nomor denan 8 digit, termasuk digit cek, dan diketahui oleh ISSN yang diberikan
Susunan ISSN :
• ISSN terdiri atas delapan digit berupa angka 0 sampai 9, kecuali digit terakhir (posisi paling
kanan) yang dapat juga berupa huruf besar X. digit terakhir dapat menjadi digit cek.
• Digit cek dihitung berdasarkan modulus 11 dengan bobot 8 sampai 2 dan X harus digunakan
• ISSN harus didahului dengan singkatan ISSN dan satu spasi, serta ditampilkan dalam dua
kelompok yang masing – masing terdiri atas empat digit yang dipisahkan oleh tanda hugung.
Pemberian ISSN
• ISSN hanya diberikan oleh pusat dalam jaringan ISSN. Jaringan ISSN adalah lembaga
kolektifyang terdiri atas Pusat Internasional ISSN serta pusat nasional dan regional yang
• Metadata untuk sumber daya berlanjut yang mendapatkan ISSN harus dikumpulkan dan
diserahkan pada waktu yang ditentukan oleh Pusat Internasional ISSN ke Register ISSN oleh
• Untuk setiap sumber daya berlanjut dalam media tertentu sebagaimana ditentukan dalam ISSN
• Setiap ISSN terkait selamanya dengan judul kunci yang ditetapkan oleh jaringan ISSN pada
saat pendaftaran.
• Bila suatu sumber daya berlanjut diterbitkan dalam media yang berbeda dengan judul yang
sama atau berbeda, ISSN dan judul kunci yang berlainan harus diberikan untuk setiap edisi.
• Bila sumber daya berlanjut mengalami perubahan berarti dalam judul atau perubahan besar lain
seperti yang disebut dalam ISSN Manual, ISSN baru harus diberikan dan judul kunci baru harus
dibuat.
• ISSN yang telah diberikan untuk sumber daya berlanjut tidak dapat diubah, diganti atau
ETIKA PROFESI TEKNIK
• Judul kunci ditetapkan atau disahkan oleh pusat ISSN yang bertanggung jawab atas pendaftaran
sumber daya berlanjut, sesuai dengan peraturan yang terdapat dalam ISSN Manual.
• Pemberian ISSN kepada sumber daya berlanjut tidak dapat diartikan atau dianggap sebagai
bukti hokum kepemilikan hak cipta atas suatu terbitan atau isinya
ETIKA PROFESI TEKNIK
PERTEMUAN 7
Standar manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan standar
kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Namun pengertian standar manajemen
akan lebih spesifik jika menjadi standar manajemen mutu, untuk mendukung standarisasi pada
setiap mutu produk yang di hasilkan perusahan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk
Standarisasi yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO) berperan sebagai badan
penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi nasional setiap
negara
ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan
komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya
satu anggota pernegara, ISO bukan organisasi pemerintah ISO menempati posisi spesial diantara
pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang
persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu, misalnya ISO 9001:2000, adalah diakui sebagai
suatu upaya dan cara uji dari peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan dan juga sebagai
pembanding terhadap hasil kerja dan pencapaian keunggulan bisnis. Yang dimaksud mutu disini
adalah gambaran dan karakteristik konsumen atau pelanggan dari barang atau jasa yang
tentukan. Dari uraian di atas maka sangat penting sebagai mahasiswa teknik mesin untuk
mengerti dan memahami standar manajemen mutu karena standar manajemen mutu sangat
berperan penting terhadap kualitas produk atau output dari suatu perusahaan. Pemahaman
ETIKA PROFESI TEKNIK
standar manajemen mutu yang bertarap internasional juga tentunya akan berpengaruh pada pola
berpikir dan cara bekerja mahasiswa di dunia industri, diharapkan mahasiswa akan memiliki
kualitas yang setarap kualitas internasional tentu akan mampu bersaing dan menghasilkan output
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000
yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO
9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 olehInternational Organization for
untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang
setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan
relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan
tahun 2000.
1. adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis
yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan.
5. secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan
yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label “ISO 9001 Certified”
atau “ISO 9001 Registered”. Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin
kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses
yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Walaupan
ETIKA PROFESI TEKNIK
standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke
Kumpulan Standar ISO 9000 ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
1. ISO 9000 – Quality Management Systems – Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-
dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologidari Sistem Manajemen Mutu
(SMM).
produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan
yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh
kepuasanpelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi
permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan
mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan
tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama.
Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan
saja.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak
juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor “ISO 9000” seperti di atas. Beberapa standar
dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh
adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen. ISO mencatat “Perhatian terhadap
sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan
standar ISO 9000 . Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru
ETIKA PROFESI TEKNIK
diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat
diimplementasikan”. Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan
menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya “ISO
Total Quality MANAGEMENT (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi
organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen
manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam
semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat
4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
Manfaat Program TQM, TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi
1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
3. Produktifitas meningkat
4. Biaya turun
1. Pemberdayaan
Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di
1. Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut
(follower)
Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma,
umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007
Occupational Health and Safety Management Systems. Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan
pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
ETIKA PROFESI TEKNIK
Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber (standar) dan aturan
yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang sering
(umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001 dan Permenaker
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen kesehatan dan
kesehatan dan keselamatan pekerjanya. dalam perusahaan harus memiliki standar OHSAS
18000, hal ini penting bagi keselamatan kerja di perusahaan sehingga akan menghasilkan
produksi yang berjalan lancar dan berdampak baik bagi karyawan untuk mencegah atau
Apabila perusahaan tersebut bergerak di bidang industri yang memproduksi suatu barang
dengan menggunakan alat-alat berat yang paling diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan
karyawan dalam bertugas, sehingga perusahaan harus memperhatikan kebutuhan fisik terhadap
karyawan, seperti memberi makan kepada karyawan pada waktu jam makan & istirahat yang
cukup umtuk menjaga kesehatan karyawan. begitu juga dibutuhkan keselamatan kerja dalam
bertugas, oleh karena itu perusahaan membuat aturan/prosedur untuk diterapkan pada
karyawannya. bagi keselamatan karyawan harus lah menggunakan pakaian yang aman atau
Dengan adanya OHSAS 18000 perusahaan pun akan berjalan dengan baik karena kesehatan dan
keselamatan kerja bagi karyawan sangat diperhatikan dan menguntungkan bagi perusahaan
dalam meningkatkan hasil produksi, dalam hal ini berdampak positif sehingga saling
Standar Manajemen adalah serangkaian syarat-syarat dan sistem-sistem yang harus dipenuhi
dalam mengatur permasalahan yang ada di dalam suatu bidang. Standar-standar manajemen
terdiri dari ISO 14000, ISO 9000, OHSAS 18000 dan lain-lain.
• ISO 14000
Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen menuntut produsen
untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000
dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan
dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban
• ISO 9000
kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC
176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali
dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical
Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem
manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna
menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to datedan relevan untuk organisasi.
Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
• OHSAS 18000
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari system kesehatan dan keselamatan kerja
keselamatan personilnya.
produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO
14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra
ETIKA PROFESI TEKNIK
perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan
Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan
ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan (Rothery, 1995)
yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di
katakan sangat penting? Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri
keci, besar akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup
di sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan juga
mendapatkan dampaknya.
Dalam mengelola lingkungan maka dibutuhkan standar yang jelas, yaitu ISO 14000.
Sistem ISO 14000 adalah standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada
bisnis apapun, terlepas dari ukuran, lokasi, atau pendapatan. Tujuan dari sitem ini adalah untuk
mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan
2. Untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga
mungkin timbul.
4. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara
hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap
lingkungan.
terhadap lingkungan.
dengan lingkungan.
manajemen lingkungan berdasarkan pada praktek – praktek terbaik, hampir sama di ISO 9000
pada sistem manajemen mutu yang sekarang diterapkan secara luas. ISO 14000 ada untuk
Sertifikasi ISO 14000 Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara
eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh
ANSI-ASQ, Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di
Irlandia.
Memahami konsep ISO 14000 Konsep utama yang merupakan kunci untuk menjalankan
ISO 14000 adalah Manajemen dan Kebijakan Kinerja Lingkungan. Manajer puncak harus
1. Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan kegiatan, produk atau jasa.
3. Termasuk komitmen untuk patuh terhadap peraturan lingkungan terikat dan persyaratan –
4. Memberiakan kerangka kerja untuk membuat dan menkaji tujuan dan sasaran lingkung.