PERTEMUAN 1
1.1 Definisi Ilmu Ekonomi
Untuk lebih mempermudah memahami ilmu ekonomi biasa orang akan melihat apa dan
bagaimana definisi itu dikemukakan. Untuk itu marilah kita urutkan mengenai batasan- batasan
ilmu ekonomi sejak pertama ekonomi menjadi ilmu.
Batasan yang pertama tentang ilmu ekonomi adalah Adam Smith, yaitu "Political
economy as an inquiry into the nature of the wealth of nation … wealth is a annual produce of
land and labor of the society. "
Kemudian batasan lain yang dikemukakan seorang ekonom Inggris Alfred Marshall
(1880-1920) dalam bukunya Priciples of Economic memberikan batasan sebagai berikut.
"Political economy or economic is a study of mankind in the ordinary business life it
examines that part of individual and social action which ia most closly conected with the
attainment and with the use of the national requisites of well being.”
Dari dua batasan di atas bahwa politik ekonomi dan ilmu ekonomi masih mempunyai arti
yang sama karena itu pendapat di atas biasa digolongkan kepada kaum Klasik. Pada saat ini
politik ekonomi sudah berdiri sendiri dan tidak lagi disamakan dengan ilmu ekonomi.
Sekarang saya kemukakan batasan-batasan ilmu ekonomi lain yang akan memberikan
gambaran agar para mahasiswa dapat menganalisis dan membandingkan dari setiap batasan
tersebut: Fred Rogers Fairchild (1954) dalam bukunya Principles of Economic menyatakan:
"Economic is the study of man's activities devoted to obtaining the material means for the
satisfaction of his wants that the material means which serve to satisfy human wants include
human beings as well as external object”.
George Leland Bach dalam bukunya Economic An Introduction to Analysis and Policy.
Menjelaskan bahwa; "Economic is the study of how the goods and services we want get produced
and how they are distributed among us”.
Batasan yang dianggap paling modern dikemukakan oleh Leonel Robbin (1945) dalam
bukunya yang berjudul An Essay on the Nature and Significance of Economic Sciece:
“Economics as the science which studies human behavior as a relationship between ends and
scarce means which have alternative use”.
Dari batasan di atas nampak jelas mengandung konsep ends, scarce means dan
alternative uses dari masalah itu jelas bahwa permasalahan ekonomi timbul karena adanya
kebutuhan yang jumlahnya tak terbatas, sedangkan alat-alat pemuas kebutuhan adanya terbatas
(scarce means).
Supaya para mahasiswa dapat menganalisis dari berbagai batasan yang berbeda itu.
Masih banyak definisi ilmu ekonomi yang lain, seperti yang disampaikan dalam bukunya
Economic yang dikarang oleh ekonom terkenal saat ini, Paul A Samuelson, antara lain:
a. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut produksi dan
tansaksi di antara banyak orang.
b. Ilmu ekonomi menganalisis setiap gerakan dan perusahaan yang terjadi dalam keseluruhan
ekonomi misalnya kecenderungan (trends) dalam harga hasil produksi dan pengangguran. Begitu
gejala tadi terlibat maka ilmu ekonomi dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk
mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonominya.
c. Ilmu ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan. Ilmu ini mempelajari bagaimana orang
memilih menggunakan sumber daya produksi yang langka atau terbatas (misalnya tanah, tenaga
kerja, mesin, keterampilan teknis) untuk memproduksi berbagai komoditi (misalnya beras,
ILMU EKONOMI
daging, pakaian, televisi, jalan raya, senjata) dan menyalurkan ke berbagai anggota masyarakat
untuk segera dikonsumsikan.
d. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai perilaku manusia dalam mengusahakan dan
mengatur kegiatan konsumsi dan produksinya.
e. Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang uang, suku bunga, modal dan kekayaan.
Kemudian dari sekian banyak definisi di atas, Samuelson membuat rangkuman yang
banyak disepakati oleh kebanyakan ahli ekonomi sebagai berikut:
Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam
memilih menggunakan sumber daya yang langka dan yang memiliki beberapa alternatif
penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi untuk kemudian menyalurkannya,
baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam
suatu masyarakat.
Dari batasan-batasan yang telah dikutip di atas tampak bahwa arah perkembangan ilmu
ekonomi selama ini ditandai oleh pusat perhatian para tokoh ekonomi. Arah itu menjadi semakin
jelas di mana para tokoh ekonomi tersebut dalam memberikan batasan ilmu ekonomi terbagi
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, memberikan batasan ilmu ekonomi dengan
menekankan pada dua asumsi (preposisi), yaitu: manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas
dan di pihak lain sumber yang tersedia guna memenuhi kebutuhan tersebut relatif terbatas. Kalau
batasan/definisi ilmu ekonomi didasarkan pada dua preposisi tersebut di atas maka definisi ilmu
ekonomi tersebut disebut definisi formal.
Kelangkaan sumber yang memiliki berbagai alternatif penggunaan mengharuskan
manusia memilih sehingga sebagian ilmuwan ekonomi lebih senang menyebut ekonomi sebagai
ilmu yang mengkaji perbuatan manusia melakukan pilihan di antara beberapa alternatif.
Sedangkan kelompok kedua, menekankan bahwa ilmu ekonomi mempelajari bagaimana
manusia mencapai kemakmuran atau yang mempelajari dari hakekat atau tujuan ilmu ekonomi
atau didasarkan pada isi dan sebab maka batasan/definisi ilmu ekonomi tersebut disebut definisi
secara material.
Dari gambaran di atas, menunjukkan bahwa secara realitas manusia dihadapkan pada
konflik antara kelangkaan sumber-sumber ekonomi dengan kebutuhan yang tak terbatas
menimbulkan berbagai masalah yang dihadapi dan harus dipecahkan oleh semua masyarakat
manusia baik secara individu, kelompok maupun negara, baik kecil maupun besar yang sudah
maju maupun yang masih terbelakang untuk mencapai kemakmuran.
bahwa pemilihan berdasarkan pada aspek produktivitas. Efisiensi dan produktivitas memang
merupakan dua istilah yang melekat dan menjiwai kegiatan ekonomi.
1.3 Tujuan Ilmu Ekonomi
Tujuan ilmu ekonomi adalah:
a. Untuk mencari pengertian tentang hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi baik hubungan yang
bersifat kausal maupun hubungan yang bersifat fungsional;
b. Untuk menguasai peristiwa-peristiwa tersebut dan untuk dapat mengatasi masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi.
Dengan generalisasi atau kesimpulan yang telah ada diperoleh dari hasil penelitian yang
saksama serta teori yang telah kita miliki maka akan memungkinkan bagi kita untuk
menciptakan suatu kejadian atau kondisi yang menguntungkan kepada ekonomi kita atau
setidak-tidaknya kita dapat mengadakan pencegahan atau pembatasan-pembatasan terhadap hal-
hal yang merugikan terhadap ekonomi kita.
1.4 Ruang Lingkup Ekonomi
Terdapat 2 ruang lingkup ilmu ekonomi, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.
1. a. Ekonomi mikro (microeconomics). Ilmu ekonomi yang mempelajari bagian kecil atau aspek
individual dari kegiatan perekonomian. Analisis ekonomi mikro menggunakan analisis
konsumen (dalam menggunakan pendapatannya) dan produsen (dalam menawarkan barangnya)
dalam pasar. Ekonomi mikro juga disebut sebagai teori harga karena inti dari ekonomi mikro
adalah penentuan harga.
akan menjadikan alokasi dana investor untuk berinvestasi menjadi meningkat. Faktor
tersebut akan memberikan pergerakan kurva permintaan agregat bergeser ke kanan.
Perubahan Pengeluaran Belanja Pemerintah. Perubahan pengeluaran pemerintah terkait
dengan pengeluaran belanja pemerintah dapat berpengaruh langsung dalam menurunkan
permintaan agregat. Misalkan pembangunan infrastruktur yang akan memengaruhi tingkat
permintaan pada suatu jenis barang yang berkaitan dengannya.
Perubahan Ekspor Neto. Faktor yang satu ini merupakan faktor lain yang memengaruhi
perubahan kurva permintaan agregat. Dimana terjadi ekspor pada keadaan harga berapapun
yang mengakibatkan pergeseran kurva.
2. Penawaran Agregat dan Kurva Penawaran Agregat
Pengertian agregat dalam ekonomi juga digambarkan pada penawaran agregat. Berbagai
ahli ekonomi klasik mengatakan penawaran agregat adalah penawaran sejumlah barang atau jasa
oleh para perusahaan dalam kegiatan ekonomi. Sedangkan menurut teori Keynes, penawaran
agregat berkaitan dengan 2 jenis kurva yakni kurva jangka pendek dan kurva jangka panjang.
Dimana keduanya merupakan pengaruh alamiah dalam penawaran agregat dan perekonomian.
Kedua kurva penawaran agregat memiliki faktor masing-masing dapat memengaruhi
pergeserannya. Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi pergeseran kurva penawaran
agregat :
a) Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek
Kekuatan upah atau gaji seseorang yang akan memengaruhi tingkat cepat atau lambatnya
kenaikan atau penurunan harga.
Kekakuan harga dimana harga-harga menyesuaikan dengan kondisi tertentu.
Kesalahan presepsi yang mengakibatkan produsen mengalami perubahan tingkat harga
pada pasar.
b) Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang
Pergeseran terjadi pada jumlah tenaga kerja dimana semakin meningkat jumlah tenaga
kerja akan meningkatkan penawaran.
Meningkatnya permodalan yang juga dapat meningkatkan produktifitas sehingga
penawaran barang meningkat.
Peningkatan sumber daya alam yang berkaitan dengan proses produksi juga dapat
meningkatkan penawaran.
Pengetahuan tentang teknologi juga berpengaruh terhadap peningkatan produksi sehingga
dapat meningkatkan penawaran.
3. Pendapatan dan Pengeluaran Agregat
Pengertian agregat dalam ekonomi selanjutnya yakni dalam menggambarkan pendapatan
yang berkaitan dengan pengeluaran. Pendapatan agregat atau yang disebut dengan agregate
revenue dapat diartikan sebagai pendapatan perekonomian dalam periode waktu tertentu. Dalam
perekonomian nasional pendapatan berkaitan dengan pengeluaran. Hal ini dapat digambarkan
dengan pendapatan nasional sama dengan pengeluaran agregat. Dimana dalam menghitung
pendapatan berkaitan pula dengan pendekatan pengeluaran. Menurut (Sukirno, 2004: 45)
pengeluaran agregat merupakan pengeluaran untuk membeli barang atau jasa dalam
perekonomian dalam satu tahun tertentu. Sedangkan menurut McEachern (2000:171) terdapat
beberapa hal yang berkaitan dengan pengeluaran agregat seperti berikut ini :
Tingkat Konsumsi dan Pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka
akan semakin meningkat daya belinya sehingga meningkatkan nilai konsumsi. Dalam hal
ini setiap orang akan membelanjakan apa saja sesuai dengan pendapatan yang akan
berpengaruh pada tingkat pengeluaran.
Tingkat Investasi. Investasi ini bisa berupa permodalan perusahaan seperti pembelian
barang-barang peralatan yang dibutuhkan perusahaan. Pengeluaran dalam pembelian
barang tersebut dengan maksud untuk meningkatkan pendapatan di kemudian hari. Oleh
ILMU EKONOMI
karena itu, investasi dalam pengeluaran agregat tidak hanya soal saham atau aset keuangan
lainnya.
Tingkat Belanja Pemerintah. Ketika pemerintah membeli barang atau jasa maka akan
memengaruhi GDP pada satu tahun tertentu. Hal ini berkaitan dengan kebijakan
pemerintah terkait pengeluaran belanja pemerintah. Pengeluaran tersebut juga didasarkan
pada tingkat pendapatan pemerintah misalkan melalui adanya pajak.
Ekspor Impor. Pengeluaran Agregat juga dipengaruhi oleh sektor luar negeri melalui
ekspor dan impor. Dalam hal ini berkaitan dengan ekspor netto merupakan jumlah ekspor
dikurangi dengan jumlah impor. Ekspor tidak berpengaruh terhadap pendapatan dalam
negeri. Namun, untuk impors berpengaruh positif terhadap pendapatan.
4. Perencanaan Agregat
Pengertian agregat dalam ekonomi juga dapat digambarkan dalam perencanaan agregat.
Perencanaan tersebut adalah metode yang dapat digunakan dalam manajemen perencanaan
dalam sebuah perusahaan. Masih sama dengan pengertian dari agregat yakni menyeluruh.
Dimana perencanaan yang dibuat menyeluruh berkaitan dengan peningkatan produksi. Mulai
dari kapasitas produksi hingga biaya-biaya yang harus dikeluarkan.
Itulah berbagai hal mengenai pengertian agregat dalam ekonomi. Pada intinya agregat
memiliki pengertian menyeluruh. Pengertian agregat dalam ekonomi sebenarnya lebih
ditekankan pada fungsinya yang berkaitan dengan konsep ekonomi makro. Dari berbagai hal
yang berkaitan dengan agregat tadi tampak bahwa agregat merupakan istilah menyeluruh untuk
menggambarkan berbagai aspek ekonomi makro.
ILMU EKONOMI
PERTEMUAN 2 DAN 3
pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi barang dan jasa ekonomi dari satu
periode ke periode lainnya. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur secara nominal atau riil
(disesuaikan dengan inflasi). ilihat dan diukur dengan cara membandingkan komponen yang
dapat mewakili keadaan ekonomi suatu negara masa kini dan periode sebelumnya. Komponen
yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah produk nasional bruto (PNB)
atau produk domestik bruto (PDB). Sementara, dikutip dari laman Gramedia blog, pertumbuhan
ekonomi adalah proses perubahan yang secara berkesinambungan menuju kondisi yang lebih
baik dalam kondisi perekonomian suatu negara. Ekonomi suatu negara dapat dikatakan
bertumbuh jika kegiatan ekonomi masyarakatnya berdampak langsung kepada kenaikan produksi
barang dan jasanya.
Dalam buku Ekonomi Makro (2010) karya Joko Untoro disebutkan, pertumbuhan
ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan
jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat
dalam jangka panjang. Sedangkan menurut buku Makroekonomi: Teori Pengantar (2010) karya
Sadono Sukirno, pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan
kemakmuran masyarakat meningkat. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi adalah sebuah
proses dari perubahan kondisi perekonomian yang terjadi di suatu negara secara
berkesinambungan untuk menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu.
Setidaknya ada enam ciri pertumbuhan ekonomi menurut Prof. Simon Kuznets. Keenam
ciri-ciri tersebut adalah:
Adanya laju pertumbuhan penduduk dan produk perkapita yang sangat cepat.
Perkembangan produktivitas masyarakat.
Pertumbuhan tingkat struktural yang melesat.
Tingkat urbanisasi yang tinggi.
Adanya ekspansi pada negara maju.
Terjadi arus barang, modal dan manusia di berbagai negara.
didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia.
3. Akumulasi modal
Selanjutnya, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah akumulasi
modal. Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok modal fisik buatan manusia berupa
peralatan, mesin dan bangunan. Apabila stok modal naik dalam waktu tertentu, maka disebut
juga akumulasi modal atau pembentukan modal. Modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
sumber daya alam dan meningkatkan kualitas IPTEK. Modal berupa barang-barang modal sangat
penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal
juga dapat meningkatkan produktivitas.
PERTEMUAN 4 DAN 5
4.1 Keuangan
Dalam melakukan manajemen ini maka yang perlu Anda perhatikan pertama kali adalah
perencanaan. Nah, perencanaan dapat meliputi bagaimana merencanakan uang kas, arus kas,
dan menghitung laba dan rugi.
b. Alokasi Keuangan
Ketika hendak mengalokasikan dana maka harus benar-benar tepat dan teliti. Mana dana
yang diperlukan untuk produksi maupun mana dana yang dibutuhkan untuk promosi. Jika
segalanya jelas, menjadi lebih mudah untuk melakukan alokasi dana.
c. Kontrol Keuangan
Jika telah melakukan alokasi keuangan, yang selanjutnya adalah kontrol. Tanpa adanya
pengawasan, manajemen keuangan bisa menjadi tidak rapi. Selain pengawasan, perlu
dilakukan evaluasi. Hal tersebut untuk melihat apa saja yang menjadi kekurangan dalam
pengelolaan keuangan.
ILMU EKONOMI
d. Audit
Apabila perusahaan merasa baik-baik saja melakukan manajemen keuangan maka perlu
ada pembuktiannya. Caranya dengan melakukan audit. Yang dimaksud audit adalah
pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara berkala. Misal, setiap 3 atau 6
bulan sekali dan setahun sekali.
e. Laporan
Hal terakhir yang perlu Anda lakukan adalah membuat laporan keuangan. Mengapa ini
penting? Sebab, dari laporan keuangan maka terlihat apakah keadaan keuangan perusahaan
baik atau kurang baik. Maka dari itu, dalam menyajikan laporan keuangan harus terbuka dan
transparan.
4.2 Perbankan
Segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya (banking).
Bank menyediakan tempat yang aman untuk menyimpan uang tunai dan kredit ekstra dan
bank menawarkan rekening tabungan, sertifikat setoran, serta rekening giro. Bank menggunakan
simpanan ini untuk memberikan pinjaman. Pinjaman ini termasuk hipotek rumah, pinjaman
bisnis, dan pinjaman mobil.
Jasa perbankan sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa
perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan:
Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah.
Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan dan kartu kredit. Ini adalah peran
perbankan yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat
pembayaran yang efisien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan
cara barter yang memakan waktu.
Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak
yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan
pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu
negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku
seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun
karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.
ILMU EKONOMI
PERTEMUAN 6 DAN 7
Memenuhi kebutuhan suatu negara yang tidak tersedia di negara tersebut namun tersedia
di negara lain.
Memperluas wilayah pasar perdagangan dan meningkatkan produksi.
Meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor.
Memajukan pertumbuhan sektor ekonomi negara, menjaga kestabilan harga barang, dan
efektivitas penyerapan tenaga kerja.
Modernisasi teknolog dalam meningkatkan efisiensi proses produksi.
Membentuk sumber daya manusia yang mahir, terampil, dan unggul serta mampu
mengikuti perkembangan teknologi.
ILMU EKONOMI
Setiap negara memiliki mata uang tersendiri yang digunakan dalam pasar valuta asing,
yaitu tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap mata uang yang digunakan dalam
perdagangan internasional. Mata uang suatu negara hanya berlaku di wilayah pabean negara
tersebut. Kondisi ini menyebabkan pembayaran dalam perdagangan internasional menjadi rumit
dan tidak berjalan lancar apabila suatu negara menerapkan kebijakan pembatasan jumlah impor
yang menghambat masuknya produk impor.
ILMU EKONOMI
PERTEMUAN 8
UTS / Evaluasi Tengah Semester: melakukan validasi hasil penilaian, evaluasi dan
perbaikan proses pembelajaran berikutnya
ILMU EKONOMI
PERTEMUAN 9
Asean Free Trade Area (AFTA) adalah bentuk kerja sama perdagangan dan ekonomi yang
disepakati oleh negara-negara dalam wilayah ASEAN. AFTA berdiri pada 28 Januari 1992 di
Singapura, pada sidang KTT ASEAN keempat. Anggota ASEAN berharap dengan berdirinya AFTA
tercipta lingkungan perdagangan bebas yang dapat menguntungkan seluruh negara anggota.
Pada awalnya, AFTA hanya terdiri dari enam negara anggota ASEAN, yaitu Brunei
Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Seiring berjalannya waktu,
negara lain seperti Vietnam, Laos, Myanmar, serta Kamboja ikut bergabung dalam perjanjian ini.
Pembentukan AFTA tentu memiliki sejarah atau berlatar belakang. AFTA menjadi bentuk kerja sama
di bidang ekonomi seperti yang sudah disepakati oleh negara-negara ASEAN.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terbentuknya AFTA atau kawasan perdagangan
bebas, berikut ini di antaranya:
1. Munculnya isu-isu ekonomi setelah tantangan politik dan militer yang dihadapi ASEAN berakhir
pada masa perang dingin saat itu.
2. Kemajuan pesat yang dimiliki Singapura yang minim sumber daya alam (SDA), namun memiliki
sektor perdagangan yang bisa diandalkan sebagai sumber utama penghidupan.
3. Keinginan untuk mendatangkan investor asing.
4. AFTA dibentuk sebagai langkah dalam mengejar keunggulan kerja sama regional di kawasan
lainnya, seperti di Eropa dan Amerika.
Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia untuk menarik investasi dan meningkatkan
perdagangan antaranggota ASEAN. Dalam kesepakatan, AFTA direncanakan berpoerasi penuh pada
2008, namun dalam perkembangannya dipercepat menjadi tahun 2003.
Mekanisme utama untuk mencapai tujuan di atas adalah skema Common Effective
Preferential Tariff (CEPT) yang bertujuan agar barang-barang yang diproduksi di antara negara
ASEAN yang memenuhi ketentuan setidak-tidaknya 40 persen kandungan lokal akan dikenai tarif
hanya 0-5 persen.
AFTA dicanangkan dengan instrumen CEPT, yang dikenalkan pada Januari 1993. Pada 2002,
ASEAN mengemukakan komitmen utama di bawah CEPT-AFTA meliputi empat program, yaitu:
1. Pengurangan tingkat tarif dalam perdagangan secara efektif dana sama di antara negara-negara
ASEAN hingga mencapai 0-5 persen.
2. Penghapusan hambatan-hambatan kuantitatif dan hambatan-hambatan nontarif.
3. Mendorong pembentukan kerja sama untuk mengembangkan fasilitas pada sektor perdagangan,
terutama bidang bea masuk serta standar dan kualitatif.
4. Penetapan kandungan lokal dalam produk sebesar 40 persen.
ILMU EKONOMI
PERTEMUAN 10, 11,12,13, 14, DAN 15
- TUGAS
- PERSENTASI TUGAS
ILMU EKONOMI
PERTEMUAN 16
UAS / Evaluasi Akhir Semester: melakukan validasi penilaian akhir dan menentukan kelulusan
mahasiswa