Anda di halaman 1dari 19

ILMU EKONOMI

MODUL ILMU EKONOMI

UNIVERSITAS HARAPAN MEDAN


Fakultas Teknik dan Komputer
2021
ILMU EKONOMI

PERTEMUAN 1
1.1 Definisi Ilmu Ekonomi
Untuk lebih mempermudah memahami ilmu ekonomi biasa orang akan melihat apa dan
bagaimana definisi itu dikemukakan. Untuk itu marilah kita urutkan mengenai batasan- batasan
ilmu ekonomi sejak pertama ekonomi menjadi ilmu.
Batasan yang pertama tentang ilmu ekonomi adalah Adam Smith, yaitu "Political
economy as an inquiry into the nature of the wealth of nation … wealth is a annual produce of
land and labor of the society. "
Kemudian batasan lain yang dikemukakan seorang ekonom Inggris Alfred Marshall
(1880-1920) dalam bukunya Priciples of Economic memberikan batasan sebagai berikut.
"Political economy or economic is a study of mankind in the ordinary business life it
examines that part of individual and social action which ia most closly conected with the
attainment and with the use of the national requisites of well being.”
Dari dua batasan di atas bahwa politik ekonomi dan ilmu ekonomi masih mempunyai arti
yang sama karena itu pendapat di atas biasa digolongkan kepada kaum Klasik. Pada saat ini
politik ekonomi sudah berdiri sendiri dan tidak lagi disamakan dengan ilmu ekonomi.
Sekarang saya kemukakan batasan-batasan ilmu ekonomi lain yang akan memberikan
gambaran agar para mahasiswa dapat menganalisis dan membandingkan dari setiap batasan
tersebut: Fred Rogers Fairchild (1954) dalam bukunya Principles of Economic menyatakan:
"Economic is the study of man's activities devoted to obtaining the material means for the
satisfaction of his wants that the material means which serve to satisfy human wants include
human beings as well as external object”.
George Leland Bach dalam bukunya Economic An Introduction to Analysis and Policy.
Menjelaskan bahwa; "Economic is the study of how the goods and services we want get produced
and how they are distributed among us”.
Batasan yang dianggap paling modern dikemukakan oleh Leonel Robbin (1945) dalam
bukunya yang berjudul An Essay on the Nature and Significance of Economic Sciece:
“Economics as the science which studies human behavior as a relationship between ends and
scarce means which have alternative use”.
Dari batasan di atas nampak jelas mengandung konsep ends, scarce means dan
alternative uses dari masalah itu jelas bahwa permasalahan ekonomi timbul karena adanya
kebutuhan yang jumlahnya tak terbatas, sedangkan alat-alat pemuas kebutuhan adanya terbatas
(scarce means).
Supaya para mahasiswa dapat menganalisis dari berbagai batasan yang berbeda itu.
Masih banyak definisi ilmu ekonomi yang lain, seperti yang disampaikan dalam bukunya
Economic yang dikarang oleh ekonom terkenal saat ini, Paul A Samuelson, antara lain:
a. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut produksi dan
tansaksi di antara banyak orang.
b. Ilmu ekonomi menganalisis setiap gerakan dan perusahaan yang terjadi dalam keseluruhan
ekonomi misalnya kecenderungan (trends) dalam harga hasil produksi dan pengangguran. Begitu
gejala tadi terlibat maka ilmu ekonomi dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk
mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonominya.
c. Ilmu ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan. Ilmu ini mempelajari bagaimana orang
memilih menggunakan sumber daya produksi yang langka atau terbatas (misalnya tanah, tenaga
kerja, mesin, keterampilan teknis) untuk memproduksi berbagai komoditi (misalnya beras,
ILMU EKONOMI

daging, pakaian, televisi, jalan raya, senjata) dan menyalurkan ke berbagai anggota masyarakat
untuk segera dikonsumsikan.
d. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai perilaku manusia dalam mengusahakan dan
mengatur kegiatan konsumsi dan produksinya.
e. Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang uang, suku bunga, modal dan kekayaan.
Kemudian dari sekian banyak definisi di atas, Samuelson membuat rangkuman yang
banyak disepakati oleh kebanyakan ahli ekonomi sebagai berikut:
Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam
memilih menggunakan sumber daya yang langka dan yang memiliki beberapa alternatif
penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi untuk kemudian menyalurkannya,
baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam
suatu masyarakat.
Dari batasan-batasan yang telah dikutip di atas tampak bahwa arah perkembangan ilmu
ekonomi selama ini ditandai oleh pusat perhatian para tokoh ekonomi. Arah itu menjadi semakin
jelas di mana para tokoh ekonomi tersebut dalam memberikan batasan ilmu ekonomi terbagi
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, memberikan batasan ilmu ekonomi dengan
menekankan pada dua asumsi (preposisi), yaitu: manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas
dan di pihak lain sumber yang tersedia guna memenuhi kebutuhan tersebut relatif terbatas. Kalau
batasan/definisi ilmu ekonomi didasarkan pada dua preposisi tersebut di atas maka definisi ilmu
ekonomi tersebut disebut definisi formal.
Kelangkaan sumber yang memiliki berbagai alternatif penggunaan mengharuskan
manusia memilih sehingga sebagian ilmuwan ekonomi lebih senang menyebut ekonomi sebagai
ilmu yang mengkaji perbuatan manusia melakukan pilihan di antara beberapa alternatif.
Sedangkan kelompok kedua, menekankan bahwa ilmu ekonomi mempelajari bagaimana
manusia mencapai kemakmuran atau yang mempelajari dari hakekat atau tujuan ilmu ekonomi
atau didasarkan pada isi dan sebab maka batasan/definisi ilmu ekonomi tersebut disebut definisi
secara material.
Dari gambaran di atas, menunjukkan bahwa secara realitas manusia dihadapkan pada
konflik antara kelangkaan sumber-sumber ekonomi dengan kebutuhan yang tak terbatas
menimbulkan berbagai masalah yang dihadapi dan harus dipecahkan oleh semua masyarakat
manusia baik secara individu, kelompok maupun negara, baik kecil maupun besar yang sudah
maju maupun yang masih terbelakang untuk mencapai kemakmuran.

1.2 Tindakan dan Prinsip Ekonomi


Mempelajari ilmu ekonomi berarti kita mempelajari perilaku atau tindakan ekonomi.
Tindakan ekonomi adalah suatu tindakan dalam memilih berbagai alternatif yang memberikan
hasil yang terbaik. Hasil yang terbaik bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, sisi hasil artinya
menunjukkan hasil yang maksimum. Kedua, sisi biaya artinya kalau dilihat dari hasil tidak
menunjukkan adanya perbedaan di antara berbagai alternatif itu maka dilihat dari biayanya.
Kedua aspek itulah yang disebut prinsip ekonomi. Secara ringkas prinsip ekonomi menyatakan
bahwa:
a. untuk memperoleh hasil tertentu, biaya yang dikeluarkan harus sekecil mungkin;
b. dengan biaya tertentu harus menghasilkan produk semaksimal mungkin.
Jadi, prinsip yang pertama menunjukkan bahwa dalam melakukan pemilihan harus
didasarkan pada pemilihan biaya yang paling efisien. Sedangkan yang kedua menunjukkan
ILMU EKONOMI

bahwa pemilihan berdasarkan pada aspek produktivitas. Efisiensi dan produktivitas memang
merupakan dua istilah yang melekat dan menjiwai kegiatan ekonomi.
1.3 Tujuan Ilmu Ekonomi
Tujuan ilmu ekonomi adalah:
a. Untuk mencari pengertian tentang hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi baik hubungan yang
bersifat kausal maupun hubungan yang bersifat fungsional;
b. Untuk menguasai peristiwa-peristiwa tersebut dan untuk dapat mengatasi masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi.
Dengan generalisasi atau kesimpulan yang telah ada diperoleh dari hasil penelitian yang
saksama serta teori yang telah kita miliki maka akan memungkinkan bagi kita untuk
menciptakan suatu kejadian atau kondisi yang menguntungkan kepada ekonomi kita atau
setidak-tidaknya kita dapat mengadakan pencegahan atau pembatasan-pembatasan terhadap hal-
hal yang merugikan terhadap ekonomi kita.
1.4 Ruang Lingkup Ekonomi
Terdapat 2 ruang lingkup ilmu ekonomi, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.
1. a. Ekonomi mikro (microeconomics). Ilmu ekonomi yang mempelajari bagian kecil atau aspek
individual dari kegiatan perekonomian. Analisis ekonomi mikro menggunakan analisis
konsumen (dalam menggunakan pendapatannya) dan produsen (dalam menawarkan barangnya)
dalam pasar. Ekonomi mikro juga disebut sebagai teori harga karena inti dari ekonomi mikro
adalah penentuan harga.

2. b. Ekonomi makro (macroeconomics). Ilmu ekonomi makro mempelajari keseluruhan perilaku


ekonomi yang berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien demi
mencapai kemakmuran masyarakat yang maksimal. Ekonomi makro dikenal juga sebagai teori
pendapatan karena inti ekonomi makro adalah penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur
dengan pendapatan.
Berikut ini akan dijelaskan sedikit perbedaan antara ilmu ekonomi makro dan mikro.
Pertama, perbedaan yang paling pokok antara keduanya, adalah tentang luas sempit ruang
lingkup masing-masing. Ibarat hutan maka teori ekonomi mikro mempelajari pohon-pohonnya,
sedangkan teori ekonomi makro mempelajari hutannya itu sendiri. Kalau kita berbicara tentang
sebuah firm (perusahaan) yang bangkrut karena kerugian demi kerugian yang terus menerus
menimpanya, atau karena kalah bersaing dengan perusahaan lain, atau karena apapun juga maka
itu berarti bahwa kita sedang berbicara di dalam ruang lingkup teori ekonomi mikro. Sedangkan
apabila kita bicarakan tentang berapa juta rupiahkah investasi yang dilakukan oleh Indonesia
dalam setahun maka kita sedang berbicara di dalam ruang lingkup teori ekonomi makro. Kalau
kita bicarakan tentang bagaimanakah harga ditentukan di suatu pasar tertentu maka teori
mikrolah yang kita bicarakan. Tetapi apabila kita berbicara tentang cara yang ditempuh oleh
pemerintah suatu negara untuk memperluas kesempatan kerja bagi rakyatnya maka kita sedang
berbicara tentang salah satu topik ilmu ekonomi makro.
Kedua, adalah perbedaan tentang kesempatan kerja (employment) antara teori ekonomi
makro dan teori ekonomi mikro. Teori ekonomi mikro menganggap (asumsikan) bahwa semua
sumber-sumber produktif sudah bekerja dipergunakan sepenuhnya (full employed) sehingga
tiada satu pun yang menganggur. Dengan perkataan lain, teori ekonomi mikro bertolak dari
anggapan dasar bahwa perekonomian sudah berada dalam keadaan full employment. Di dalam
teori ekonomi makro, yang menjadi anggapan dasarnya adalah suatu perekonomian tidaklah
selalu berada dalam keadaan full employment, tetapi mungkin sekali masih terdapat
pengangguran (unemployment). Di samping itu, di dalam teori ekonomi mikro dianggap pula
bahwa semua barang yang dihasilkan pasti terjual habis. Tidak pernah ada barang yang tidak
laku. Berapa banyaknya pun barang yang dibuat, masyarakat pasti membelinya habis.
ILMU EKONOMI

Akibatnya, pengusaha senantiasa berada dalam posisi keseimbangan (equilibrium).


Artinya, pengusaha selalu berhasil memperoleh keuntungan yang maksimal dari usahanya.
Sebaliknya, di dalam teori ekonomi makro dikatakan bahwa ada saja kemungkinan terjadinya
kelebihan produksi, sehingga tidak semua hasil produksi terbeli oleh pembelinya. Demikianlah
dua perbedaan pokok antara kedua pembagian di dalam teori ekonomi itu.
Selanjutnya, teori ekonomi mikro sering disebut orang dengan sebutannya yang lain,
yaitu Price Theory (teori harga). Sebutan ini diberikan sebab pada hakikatnya teori ekonomi
mikro mempelajari tentang harga, yaitu tentang gerak-gerik harga serta segala akibat dari
padanya, dan tentang bagaimanakah harga itu ditetapkan. Itu tidak saja berlaku untuk harga-
harga output, tetapi juga untuk harga-harga input. Para ahli ekonomi yang banyak mencurahkan
perhatiannya pada teori ekonomi mikro ini, antara lain adalah Leon Walras dari Austria, Vilfredo
Pareto dari Italia, dan Edward Hastings Chamberlin dari Inggris.
Adapun teori ekonomi makro, ia sering pula disebut orang dengan sebutan Employment
Theory (teori kesempatan kerja). Sebab diberikannya sebutan itu adalah karena pangkal
pembahasannya adalah yang berkisar pada kesempatan kerja. Tujuan dari seluruh pembahasan di
dalam teori ekonomi makro adalah keadaan full employment. Banyak sekali sudah buku ditulis
orang di lapangan teori ekonomi makro ini. Tetapi, pokok pembahasan semua buku itu adalah
buku karangan JM Keynes yang termasyhur : The General Theory of Employment, Interest and
Money (1936). Tokoh-tokoh pemikir di lapangan teori ekonomi makro ini banyak sekali. Di
antara mereka, seperti Keynes sendiri, D. Hamberg, Sir Roy F Harrod, Evsey Domar, Alvin H.
Hansen, dan sebagainya.
1.4 Ekonomi Agregat
1.4.1 Pengertian Agregat dalam Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi terdiri dari 2 cabang yakni ekonomi makro dan ekonomi mikro. Namun,
penggunaan istilah agregat adalah pada ekonomi makro. Ekonomi makro sendiri mempelajari
tentang perilaku sekelompok atau kumpulan agen ekonomi secara menyeluruh atau agregat. Oleh
karena itu, agregat sangat berkaitan erat dengan ekonomi makro. Dalam hal ini berarti agregat
dalam ekonomi makro berkaitan dengan kepentingan umum perekonomian.
1.4.2 Berbagai Pengertian dan Penggunaan Istilah Agregat dalam Ekonomi Mikro
Terdapat berbagai macam teori dalam ekonomi makro yang berkaitan erat dalam
penggunaan istilah agregat. Masing-masing memiliki pengertiannya sendiri yang perlu diketahui
untuk menambah pengetahuan. Dari sini akan dapat diketahui berbagai pengertian agregat dalam
konsep ekonomi mikro. Bagi yang pernah mengambil studi tentang ekonomi makro mungkin
sudah tidak asing lagi. Namun, bagi yang masih awam dengan berbagai pengertian agregat
dalam ekonomi  bisa menyimak penjelasan berikut :
1. Permintaan Agregat dan Kurva Permintaan Agregat Permintaan agregat adalah total dari
permintaan barang atau jasa dalam perekonomian di tingkat harga tertentu dan pada jangka
waktu tertentu. Menurut Keynes sebagai ahli ekonomi makro mengemukakan terdapat berbagai
hal yang memengaruhi permintaan agregat. Hal-hal yang berpengaruh tersebut adalah kebijakan
fiskal dana pengaruh yang datang dari luar negeri. Sedangkan sesuatu yang berpotensi
memengaruhi permintaan agregat seperti perubahan penawaran uang dianggap tidak ada.
Dalam permintaan agregat dapat disajikan dalam bentuk kurva yang dapat menggambarkan
berbagai jenis barang atau jasa. Dimana pembelian tersebut dilakukan secara kolektif dengan
harga pada tingkat tertentu. Kurva tersebut juga tidak lepas dari berbagai faktor-faktor yang
membuatnya dapat bergeser. Berikut beberapa hal yang memengaruhi pergeseran kurva
permintaan agregat :
 Perubahan Tingkat Konsumsi. Perubahan tingkat konsumsi yang menjadikan masyarakat
lebih sadar untuk menabung sehingga mengurangi pengeluaran untuk konsumsi. Selain itu,
pengaruh kenaikan pajak juga menurunkan tingkat konsumsi masyarakat.
 Perubahan Tingkat Investasi. Perubahan tingkat investasi yang bisa meningkat karena
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah misalkan kebijakan insentif pajak. Hal ini yang
ILMU EKONOMI

akan menjadikan alokasi dana investor untuk berinvestasi menjadi meningkat. Faktor
tersebut akan memberikan pergerakan kurva permintaan agregat bergeser ke kanan.
 Perubahan Pengeluaran Belanja Pemerintah. Perubahan pengeluaran pemerintah terkait
dengan pengeluaran belanja pemerintah dapat berpengaruh langsung dalam menurunkan
permintaan agregat. Misalkan pembangunan infrastruktur yang akan memengaruhi tingkat
permintaan pada suatu jenis barang yang berkaitan dengannya.
 Perubahan Ekspor Neto. Faktor yang satu ini merupakan faktor lain yang memengaruhi
perubahan kurva permintaan agregat. Dimana terjadi ekspor pada keadaan harga berapapun
yang mengakibatkan pergeseran kurva.
2. Penawaran Agregat dan Kurva Penawaran Agregat
Pengertian agregat dalam ekonomi juga digambarkan pada penawaran agregat. Berbagai
ahli ekonomi klasik mengatakan penawaran agregat adalah penawaran sejumlah barang atau jasa
oleh para perusahaan dalam kegiatan ekonomi. Sedangkan menurut teori Keynes, penawaran
agregat berkaitan dengan 2 jenis kurva yakni kurva jangka pendek dan kurva jangka panjang.
Dimana keduanya merupakan pengaruh alamiah dalam penawaran agregat dan perekonomian.
Kedua kurva penawaran agregat memiliki faktor masing-masing dapat memengaruhi
pergeserannya. Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi pergeseran kurva penawaran
agregat :
a) Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek
 Kekuatan upah atau gaji seseorang yang akan memengaruhi tingkat cepat atau lambatnya
kenaikan atau penurunan harga.
 Kekakuan harga dimana harga-harga menyesuaikan dengan kondisi tertentu.
 Kesalahan presepsi yang mengakibatkan produsen mengalami perubahan tingkat harga
pada pasar.
b) Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang
 Pergeseran terjadi pada jumlah tenaga kerja dimana semakin meningkat jumlah tenaga
kerja akan meningkatkan penawaran.
 Meningkatnya permodalan yang juga dapat meningkatkan produktifitas sehingga
penawaran barang meningkat.
 Peningkatan sumber daya alam yang berkaitan dengan proses produksi juga dapat
meningkatkan penawaran.
 Pengetahuan tentang teknologi juga berpengaruh terhadap peningkatan produksi sehingga
dapat meningkatkan penawaran.
3. Pendapatan dan Pengeluaran Agregat
Pengertian agregat dalam ekonomi selanjutnya yakni dalam menggambarkan pendapatan
yang berkaitan dengan pengeluaran. Pendapatan agregat atau yang disebut dengan agregate
revenue dapat diartikan sebagai pendapatan perekonomian dalam periode waktu tertentu.  Dalam
perekonomian nasional pendapatan berkaitan dengan pengeluaran. Hal ini dapat digambarkan
dengan pendapatan nasional sama dengan pengeluaran agregat. Dimana dalam menghitung
pendapatan berkaitan pula dengan pendekatan pengeluaran. Menurut (Sukirno, 2004: 45)
pengeluaran agregat merupakan pengeluaran untuk membeli barang atau jasa dalam
perekonomian dalam satu tahun tertentu. Sedangkan menurut McEachern (2000:171) terdapat
beberapa hal yang berkaitan dengan pengeluaran agregat seperti berikut ini :
 Tingkat Konsumsi dan Pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka
akan semakin meningkat daya belinya sehingga meningkatkan nilai konsumsi. Dalam hal
ini setiap orang akan membelanjakan apa saja sesuai dengan pendapatan yang akan
berpengaruh pada tingkat pengeluaran.
 Tingkat Investasi. Investasi ini bisa berupa permodalan perusahaan seperti pembelian
barang-barang peralatan yang dibutuhkan perusahaan. Pengeluaran dalam pembelian
barang tersebut dengan maksud untuk meningkatkan pendapatan di kemudian hari. Oleh
ILMU EKONOMI

karena itu, investasi dalam pengeluaran agregat tidak hanya soal saham atau aset keuangan
lainnya.
 Tingkat Belanja Pemerintah. Ketika pemerintah membeli barang atau jasa maka akan
memengaruhi GDP pada satu tahun tertentu. Hal ini berkaitan dengan kebijakan
pemerintah terkait pengeluaran belanja pemerintah. Pengeluaran tersebut juga didasarkan
pada tingkat pendapatan pemerintah misalkan melalui adanya pajak.
 Ekspor Impor. Pengeluaran Agregat juga dipengaruhi oleh sektor luar negeri melalui
ekspor dan impor. Dalam hal ini berkaitan dengan ekspor netto merupakan jumlah ekspor
dikurangi dengan jumlah impor. Ekspor tidak berpengaruh terhadap pendapatan dalam
negeri. Namun, untuk impors berpengaruh positif terhadap pendapatan.
4. Perencanaan Agregat
Pengertian agregat dalam ekonomi juga dapat digambarkan dalam perencanaan agregat.
Perencanaan tersebut adalah metode yang dapat digunakan dalam manajemen perencanaan
dalam sebuah perusahaan. Masih sama dengan pengertian dari agregat yakni menyeluruh.
Dimana perencanaan yang dibuat menyeluruh berkaitan dengan peningkatan produksi. Mulai
dari kapasitas produksi hingga biaya-biaya yang harus dikeluarkan.
Itulah berbagai hal mengenai pengertian agregat dalam ekonomi. Pada intinya agregat
memiliki pengertian menyeluruh. Pengertian agregat dalam ekonomi sebenarnya lebih
ditekankan pada fungsinya yang berkaitan dengan konsep ekonomi makro. Dari berbagai hal
yang berkaitan dengan agregat tadi tampak bahwa agregat merupakan istilah menyeluruh untuk
menggambarkan berbagai aspek ekonomi makro.
ILMU EKONOMI

PERTEMUAN 2 DAN 3

2.1 Jenis Kegiatan Ekonomi


a) Produksi
Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menghasilkan suatu produk sehingga bisa
dimanfaatkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Produk yang dihasilkan dari kegiatan produksi meliputi barang mentah, barang setengah
jadi dan barang jadi yang siap didistribusikan ke produsen lain atau konsumen.
Tujuan kegiatan produksi selain untuk memenuhi kebutuhan konsumen juga agar
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, menghasilkan barang setengah jadi untuk produksi
selanjutnya, meningkatkan produksi negara untuk kemakmuran rakyat, meningkatkan
pendapatan negara dan masyarakat serta meningkatkan sumber devisa ketika memproduksi
barang ekspor.
Contoh Kegiatan Ekonomi Kegiatan ekonomi ini tidak hanya dilakukan oleh lingkungan rumah
tangga, tetapi juga di perusahaan dan pemerintahan. Perusahaan yang kegiatan utamanya
melakukan proses produksi adalah perusahaan manufaktur atau pabrik.
Perusahaan manfaktur akan mengubah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
yang siap dijual ke pasaran.
Contohnya adalah pabrik otomotif yang menghasilkan kendaraan bermotor beserta suku
cadangnya yang dibutuhkan konsumen. Pengusaha mebel yang mengubah kayu
menjadi furniture juga dikatakan sebagai proses produksi karena menghasil produk yang
memiliki nilai. Produk hasil produksi tersebut dijual dengan harga yang sesuai dengan biaya
produksi agar bisa memperoleh keuntungan bagi produsen. Produksi tidak selalu diartikan
memproduksi barang saja, tetapi juga jasa seperti guru, dosen dan jaksa.
b) Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan penyaluran dan pengiriman produk dari produsen ke
konsumen. Distributor memastikan produk dapat diterima di tangan konsumen dalam kondisi
baik. Ciri kegiatan distribusi antara lain menyalurkan produk hasil produksi, menggunakan
tranportasi untuk menyalurkannya serta melibatkan produsen dan konsumen dalam prosesnya.
Alur kegiatan distribusi meliputi membeli dari produsen, pengangkutan, pengemasan,
penyimpanan, standarisasi kualitas dan klasifikasi barang, memasarkan barang dan penyaluran
ke konsumen atau pedagang retail.
Kegitan distribusi memiliki dua sistem yaitu distribusi langsung dan distribusi tidak
langsung.
 Distribusi langsung: produsen menyalurkan produk atau jasa langsun ke konsumen tanpa
melalui perantara.
 Distribusi tidak langsung: penyaluran produk atau jasa dilakukan dengan perantara atau
pedagang.
Contoh kegiatan ekonomi Kegiatan ekonomi ini tidak hanya dilakukan oleh lingkungan
rumah tangga, tetapi juga di perusahaan dan pemerintahan. Sebelumnya kita telah mengetahui
bahwa kegiatan distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke
konsumen.
Contoh dari kegiatan distribusi adalah peternakan sapi potong yang menjual dagangannya ke
pedagang pasar atau melalui e-commerce. Distribusi tidak lansung juga bisa ditemukan dalam
industri makanan instan. Produsen seperti Unilever atau Indofood akan mendistribusikan
produknya ke pedagang retail agar pelanggan bisa mudah memperolehnya. Contoh distribusi
langsung biasanya ditemukan pada perusahaan layanan jasa seperti perbankan.
ILMU EKONOMI

3.2 Pertumbuhan Ekonomi

3.2.1 Pengertian pertumbuhan ekonomi

pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produksi barang dan jasa ekonomi dari satu
periode ke periode lainnya. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur secara nominal atau riil
(disesuaikan dengan inflasi). ilihat dan diukur dengan cara membandingkan komponen yang
dapat mewakili keadaan ekonomi suatu negara masa kini dan periode sebelumnya. Komponen
yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah produk nasional bruto (PNB)
atau produk domestik bruto (PDB). Sementara, dikutip dari laman Gramedia blog, pertumbuhan
ekonomi adalah proses perubahan yang secara berkesinambungan menuju kondisi yang lebih
baik dalam kondisi perekonomian suatu negara. Ekonomi suatu negara dapat dikatakan
bertumbuh jika kegiatan ekonomi masyarakatnya berdampak langsung kepada kenaikan produksi
barang dan jasanya.

Dalam buku Ekonomi Makro (2010) karya Joko Untoro disebutkan, pertumbuhan
ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan
jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat
dalam jangka panjang. Sedangkan menurut buku Makroekonomi: Teori Pengantar (2010) karya
Sadono Sukirno, pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan
kemakmuran masyarakat meningkat. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi adalah sebuah
proses dari perubahan kondisi perekonomian yang terjadi di suatu negara secara
berkesinambungan untuk menuju keadaan yang dinilai lebih baik selama jangka waktu tertentu.

3.2.2 Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi

Setidaknya ada enam ciri pertumbuhan ekonomi menurut Prof. Simon Kuznets. Keenam
ciri-ciri tersebut adalah:
 Adanya laju pertumbuhan penduduk dan produk perkapita yang sangat cepat.
 Perkembangan produktivitas masyarakat.
 Pertumbuhan tingkat struktural yang melesat.
 Tingkat urbanisasi yang tinggi.
 Adanya ekspansi pada negara maju.
 Terjadi arus barang, modal dan manusia di berbagai negara.

3.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Adapun faktor-faktor utama yang mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan


ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Sumber daya alam (SDA)


Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya alam. Yaitu
sesuatu yang berasal dari alam, mencakup kesuburan tanah, letak dan susunanya, kekayaan alam,
mineral, iklim, sumber air, hingga ke sumber kelautan. Bagi pertumbuhan ekonomi, ketersediaan
sumber daya alam yang melimpah sangat baik dalam menunjang pembangunan. Sebagian besar
negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Terutama jika tidak
ILMU EKONOMI

didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia.

2. Sumber daya manusia (SDM)


Kedua, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya
manusia. Sumber daya manusia (SDM) adalah individu produktif yang berperan sebagai
penggerak suatu organisasi, baik dalam perusahaan maupun institusi. SDM berperan sebagai
elemen utama organisasi dibandingkan elemen lainnya seperti teknologi maupun modal. Karena
manusialah yang kemudian akan mengendalikan faktor lainnya tersebut. SDM adalah faktor
terpenting dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Cepat lambatnya proses
pembangunan tergantung kepada sejauh mana SDM selaku subjek pembangunan memiliki
kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pertumbuhan ekonomi.

3. Akumulasi modal
Selanjutnya, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah akumulasi
modal. Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok modal fisik buatan manusia berupa
peralatan, mesin dan bangunan. Apabila stok modal naik dalam waktu tertentu, maka disebut
juga akumulasi modal atau pembentukan modal. Modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
sumber daya alam dan meningkatkan kualitas IPTEK. Modal berupa barang-barang modal sangat
penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal
juga dapat meningkatkan produktivitas.

4. Tenaga manajerial dan organisasi produksi


Lalu, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah organisasi
produksi dan tenaga manajerial. Organisasi produksi sebagai salah satu bagian penting dalam
proses pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan penggunaan faktor produksi dalam berbagai
kegiatan perekonomian. Organisasi produksi juga dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial
dalam berbagai kegiatan sehari-hari.

5. Ilmu pengetahuan dan teknologi


Selain itu, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
mendorong percepatan proses pembangunan. Pergantian pola kerja yang semula menggunakan
tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas
dan kuantitas. Serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan ekonomi.

6. Faktor politik dan administrasi pemerintah


Dari sisi non ekonomi, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah
struktur politik dan administrasi pemerintah. Struktur politik dan administrasi yang lemah
merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang. Politik
yang tidak stabil serta pemerintahan yang lemah dan korup sangat menghambat kemajuan
ekonomi.
7. Aspek sosial budaya
Berikutnya, faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah aspek sosial
budaya dalam kehidupan masyarakat. Ini meliputi sikap, tingkah laku, pandangan masyarakat,
motivasi kerja, atau kelembagaan masyarakat. Pendidikan dan kebudayaan barat membawa arah
penalaran dan skeptisisme menanamkan semangat baru serta memunculkan kelas pedagang baru.
ILMU EKONOMI

PERTEMUAN 4 DAN 5

4.1 Keuangan

4.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan


Secara umum, manajemen keuangan adalah aktivitas yang berhubungan dengan
pengelolaan dan penyimpanan dana. Selain itu, juga menyangkut perencanaan dana dan
pengendalian aset. Pengelolaan keuangan benar-benar harus terencana agar tidak terjadi
masalah di kemudian hari. Selain itu, jika perusahaan yang Anda bangun adalah perusahaan
sendiri, Anda harus hati-hati dalam pengelolaan dana. Jangan sampai terjadi tumpang tindih
antara keuangan pribadi dan keuangan perusahaan. Sebab, akan menjadi sesuatu yang
berbahaya. 
4.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan 
Ada beberapa fungsi manajemen keuangan yang harus diperhatikan dan di antaranya
adalah:
a. Perencanaan

Dalam melakukan manajemen ini maka yang perlu Anda perhatikan pertama kali adalah
perencanaan. Nah, perencanaan dapat meliputi bagaimana merencanakan uang kas, arus kas,
dan menghitung laba dan rugi. 
b. Alokasi Keuangan

Ketika hendak mengalokasikan dana maka harus benar-benar tepat dan teliti. Mana dana
yang diperlukan untuk produksi maupun mana dana yang dibutuhkan untuk promosi. Jika
segalanya jelas, menjadi lebih mudah untuk melakukan alokasi dana. 
c. Kontrol Keuangan

Jika telah melakukan alokasi keuangan, yang selanjutnya adalah kontrol. Tanpa adanya
pengawasan, manajemen keuangan bisa menjadi tidak rapi. Selain pengawasan, perlu
dilakukan evaluasi. Hal tersebut untuk melihat apa saja yang menjadi kekurangan dalam
pengelolaan keuangan. 
ILMU EKONOMI

d. Audit

Apabila perusahaan merasa baik-baik saja melakukan manajemen keuangan maka perlu
ada pembuktiannya. Caranya dengan melakukan audit. Yang dimaksud audit adalah
pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara berkala. Misal, setiap 3 atau 6
bulan sekali dan setahun sekali. 
e. Laporan

Hal terakhir yang perlu Anda lakukan adalah membuat laporan keuangan. Mengapa ini
penting? Sebab, dari laporan keuangan maka terlihat apakah keadaan keuangan perusahaan
baik atau kurang baik. Maka dari itu, dalam menyajikan laporan keuangan harus terbuka dan
transparan. 

4.2 Perbankan

4.2.1 Definisi Perbankan

Segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya (banking).

Perbankan adalah industri yang menangani uang tunai, kredit, dan transaksi keuangan


lainnya. Perbankan didefinisikan sebagai kegiatan bisnis dalam menerima dan menjaga uang
yang dimiliki oleh individu dan entitas lain, dan kemudian meminjamkan uang ini untuk
melakukan kegiatan ekonomi seperti menghasilkan untung atau sekadar menutupi biaya
operasional.

Bank menyediakan tempat yang aman untuk menyimpan uang tunai dan kredit ekstra dan
bank menawarkan rekening tabungan, sertifikat setoran, serta rekening giro. Bank menggunakan
simpanan ini untuk memberikan pinjaman. Pinjaman ini termasuk hipotek rumah, pinjaman
bisnis, dan pinjaman mobil.

4.2.2 Tujuan Jasa Perbankan

Jasa perbankan sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa
perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan:
 Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah.
Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan dan kartu kredit. Ini adalah peran
perbankan yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat
pembayaran yang efisien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan
cara barter yang memakan waktu.
 Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak
yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan
pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu
negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku
seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun
karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.
ILMU EKONOMI

PERTEMUAN 6 DAN 7

6.1 Definisi Perdagangan Luar Negeri

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu


negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud
dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah
suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road),
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan
transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

1) Ciri-Ciri Perdagangan Internasional :

Berdasarkan buku Perdagangan Internasional: Konsep dan Aplikasi, ciri-ciri perdagangan


internasional meliputi:
 Para pihak yang melakukan perdagangan tidak saling bertemu, bahkan tidak mengenal
satu sama lain.
 Para pihak dihubungkan atau dikenalkan melalui media promosi dan/atau perwakilan
dagang dari masing-masing negara.
 Harga barang atau komoditas ditentukan dari standar harga yang telah ditetapkan oleh
kesepakatan internasional atau dapat juga berdasarkan tawar-menawar (bargaining
position) masing-masing pihak.
 Tujuan perdagangan dominan komersial atau dapat terjadi hubungan antara pedagang dan
konsumen, tetapi komoditas digunakan untuk kepentingan produksi.
 Di Indonesia, pelaku usaha harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah dan
memiliki izin-izin tertentu. Keikutsertaan negara sangat besar, baik yang berkaitan
dengan pungutan negara maupun perlindungan terhadap pelaku usaha.
 Mata uang yang digunakan adalah mata uang kuat seperti Dolar AS (USD) dan Dolar
Singapura (SGD). Bahasa internasional yang dipakai terutama bahasa Inggris.
 Hasil perdagangan atau ekspor dipakai menjadi sumber devisa bagi setiap negara dan
akan menentukan kemampuan negara yang bersangkutan di bidang moneter.
 Jika terjadi perselisihan diselesaikan menggunakan rujukan konvensi internasional yang
disepakati.
 pengaturan secara internasional ditetapkan oleh badan atau lembaga perdagangan dunia. 

2) Tujuan Perdagangan Luar Negeri

 Memenuhi kebutuhan suatu negara yang tidak tersedia di negara tersebut namun tersedia
di negara lain.
 Memperluas wilayah pasar perdagangan dan meningkatkan produksi.
 Meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor.
 Memajukan pertumbuhan sektor ekonomi negara, menjaga kestabilan harga barang, dan
efektivitas penyerapan tenaga kerja.
 Modernisasi teknolog dalam meningkatkan efisiensi proses produksi.
 Membentuk sumber daya manusia yang mahir, terampil, dan unggul serta mampu
mengikuti perkembangan teknologi.
ILMU EKONOMI

Penjelasan tujuan tersebut tercantum dalam buku Ekonomi Internasional.

3) Manfaat Perdagangan Luar negeri

 Mempererat hubungan antar negara, baik bilateral maupun multilateral.


 Peluang beberapa negara saling membantu dapat mempercepat proses pembangunan di
negara masing-masing.
 Mendapatkan devisa dari para investor asing yang berinvestasi ke beberapa proyek yang
memiliki potensi tinggi dari milik pemerintah dan swasta di negara lain.
 Meningkatkan kesejahteraan suatu negara melalui pendapatan nasional.
 Mempermudah dalam memperoleh barang/produk yang tidak bisa atau sulit diproduksi
oleh negara sendiri.
 Memperluas peluang dan kesempatan kerja karena terbukanya lapangan kerja.
 Mendapatkan keuntungan internal dan eksternal negara.

4) Faktor Pendorong perdagangan luar negeri

 Berdasarkan buku Perdagangan Internasional, terdapat sejumlah faktor pendorong


perdagangan internasional, yaitu:
 Adanya kebutuhan barang dan/atau jasa yang belum dapat diproduksi di dalam negeri.
Adanya perbedaan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam mengolah
sumber daya ekonomi.
 Adanya kelebihan produksi sehingga perlu perluasan usaha. Adanya perbedaan sumber
daya iklim dan kualitas sumber daya manusia yang menyebabkan perbedaan kuantitas
hasil produksi.
 Adanya kesamaan selera masyarakat dunia terhadap suatu produk tertentu.
 Keinginan menjalin kerja sama ekonomi, hubungan politik, dan dukungan negara lain.
 Berkembangnya globalisasi ekonomi dalam kehidupan masyarakat dunia.
Kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan pelaksanaan
perdagangan internasional.

5) Hambatan Perdagangan luar negeri

 Pembatasan jumlah impor.


 Pemungutan biaya ekspor dan impor yang tinggi. Perizinan yang berbelit-belit.
 Keamanan negara.

Sedangkan dalam buku Hukum Dagang Internasional, faktor penghambat perdagangan


internasional yaitu:

a. Nilai tukar yang berbeda

Setiap negara memiliki mata uang tersendiri yang digunakan dalam pasar valuta asing,
yaitu tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap mata uang yang digunakan dalam
perdagangan internasional. Mata uang suatu negara hanya berlaku di wilayah pabean negara
tersebut. Kondisi ini menyebabkan pembayaran dalam perdagangan internasional menjadi rumit
dan tidak berjalan lancar apabila suatu negara menerapkan kebijakan pembatasan jumlah impor
yang menghambat masuknya produk impor.
ILMU EKONOMI

b. Konflik di suatu negara


Konflik dapat berupa perang, kekacauan politik, atau kerusuhan. Contohnya, konflik
Rusia dan Ukraina mengakibatkan dampak besar terhadap perekonomian dunia. Konflik tersebut
mempengaruhi perdagangan internasional sehingga menyebabkan terhambatnya proses impor
dan ekspor.

c. Kegiatan ekspor dan impor perlu waktu lama


Ekspor dan impor merupakan kegiatan utama dalam perdagangan internasional. Arus
masuk keluar barang membutuhkan waktu yang lama karena membutuhkan perizinan yang
cukup rumit serta melewati berbagai wilayah pabean suatu negara.
ILMU EKONOMI

PERTEMUAN 8

UTS / Evaluasi Tengah Semester: melakukan validasi hasil penilaian, evaluasi dan
perbaikan proses pembelajaran berikutnya
ILMU EKONOMI

PERTEMUAN 9

9.1 AFTA ( Asean Free Trade Area )

Asean Free Trade Area (AFTA) adalah bentuk kerja sama perdagangan dan ekonomi yang
disepakati oleh negara-negara dalam wilayah ASEAN. AFTA  berdiri pada 28 Januari 1992 di
Singapura, pada sidang KTT ASEAN keempat. Anggota ASEAN berharap dengan berdirinya AFTA
tercipta lingkungan perdagangan bebas yang dapat menguntungkan seluruh negara anggota.
Pada awalnya, AFTA hanya terdiri dari enam negara anggota ASEAN, yaitu Brunei
Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Seiring berjalannya waktu,
negara lain seperti Vietnam, Laos, Myanmar, serta Kamboja ikut bergabung dalam perjanjian ini.
Pembentukan AFTA tentu memiliki sejarah atau berlatar belakang. AFTA menjadi bentuk kerja sama
di bidang ekonomi seperti yang sudah disepakati oleh negara-negara ASEAN.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terbentuknya AFTA atau kawasan perdagangan
bebas, berikut ini di antaranya:
1. Munculnya isu-isu ekonomi setelah tantangan politik dan militer yang dihadapi ASEAN berakhir
pada masa perang dingin saat itu.
2. Kemajuan pesat yang dimiliki Singapura yang minim sumber daya alam (SDA), namun memiliki
sektor perdagangan yang bisa diandalkan sebagai sumber utama penghidupan.
3. Keinginan untuk mendatangkan investor asing.
4. AFTA dibentuk sebagai langkah dalam mengejar keunggulan kerja sama regional di kawasan
lainnya, seperti di Eropa dan Amerika.

9.1.2 Tujuan AFTA

Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia untuk menarik investasi dan meningkatkan
perdagangan antaranggota ASEAN. Dalam kesepakatan, AFTA direncanakan berpoerasi penuh pada
2008, namun dalam perkembangannya dipercepat menjadi tahun 2003.
Mekanisme utama untuk mencapai tujuan di atas adalah skema Common Effective
Preferential Tariff (CEPT) yang bertujuan agar barang-barang yang diproduksi di antara negara
ASEAN yang memenuhi ketentuan setidak-tidaknya 40 persen kandungan lokal akan dikenai tarif
hanya 0-5 persen.  
AFTA dicanangkan dengan instrumen CEPT, yang dikenalkan pada Januari 1993. Pada 2002,
ASEAN mengemukakan komitmen utama di bawah CEPT-AFTA meliputi empat program, yaitu:
1. Pengurangan tingkat tarif dalam perdagangan secara efektif dana sama di antara negara-negara
ASEAN hingga mencapai 0-5 persen.
2. Penghapusan hambatan-hambatan kuantitatif dan hambatan-hambatan nontarif.
3. Mendorong pembentukan kerja sama untuk mengembangkan fasilitas pada sektor perdagangan,
terutama bidang bea masuk serta standar dan kualitatif.
4. Penetapan kandungan lokal dalam produk sebesar 40 persen.
ILMU EKONOMI
PERTEMUAN 10, 11,12,13, 14, DAN 15

- TUGAS
- PERSENTASI TUGAS
ILMU EKONOMI

PERTEMUAN 16

UAS / Evaluasi Akhir Semester: melakukan validasi penilaian akhir dan menentukan kelulusan
mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai