PENDAHULUAN
1
2.3 TUJUAN PENULIS
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari ekonomi
2. Untuk mengetahui pengertian dari ekonomi makro
3. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan dalam ekonomi makro
4. Untuk mengetahui bagaimana penyelesaiaan permasalahan dalam ekonomi makro
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN EKONOMI
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
“Ekonomi” sendiri berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos yang berarti “keluarga, rumah
tangga” dan nomos yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis besar, ekonomi di
artikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga”.
Terdapat banyak para ahli yang memberikan pendapatnya dalam mendefinisikan
pengertian ekonomi. Macam-macam pengertian ekonomi menurut pendapat para ahli antara
lain sebagai berikut :
Adam Smith : Pengertian ekonomi menurut pendapat Adam Smith adalah penyelidikan
tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.
Mill J.S : Menurut Mil J.S, pengertian ekonomi adalah sains praktikal tentang pengeluaran
dan penagihan.
Hermawan Kartajaya : Pengertian ekonomi menurut pendapat Hermawan Kartajayat
adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya.
Paul A. Samuelson : Menurut Paul. A. Samuelson, pengertian ekonomi adalah cara-cara
yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber terbatas
untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh
masyarakat.
Abraham Maslow : Menurut Abraham Maslow, ekonomi adalah salah satu bidang
pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui
penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori
tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
M. Manulang : Menurutnya, pengertian ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari
masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran, yaitu keadaan dimana manusia
dapat memenuhi kebutuhannya dari segi pemenuhan barang maupun jasa.
3
keseluruhan dari kegiatan perekonomian. Di dalam ekonomi makro tidak membahas kegiatan
yang dilakukan oleh seorang produsen, seorang konsumen atau seorang pemilik faktor
produksi, tetapi pada keseluruhan tindakan para konsumen, para pengusaha, pemerintah,
lembaga-lembaga keuangan, dan negara lain serta bagaimana pengaruh tindakan-tindakan
tersebut terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Alat utama ekonomi makro adalah pendapatan nasional dan analisa pendapatan
nasional. Analisa pendapatan nasional berguna untuk mengukur secara statistik tentang
besarnya pendapatan nasional, konsumsi nasional, tabungan dan investasi nasional.
Disamping itu berguna untuk menunjukkan dan menentukan hubungan-hubungan sistematis,
sehingga dapat menjelaskan perubahan –perubahan yang dialami oleh variabel-variabel total
sepanjang masa.
Jelasnya, kalau ekonomi makro mempelajari tindakan-tindakan ekonomis tingkat
masyarakat atau negara, sehingga yang dipersoalkan adalah tentang perekonomian secara
keseluruhan, seperti masalah pengangguran, kesempaan kerja, pengeluaran negara,
pendapatan nasional dan sebagainya. Hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi
makro, pada intinya adalah hubungan antar variabel-variabel ekonomi agregatif (secara
keseluruhan), seperti tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran
konsumsi rumah tangga, saving (tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang
yang beredar, neraca pembayaran, stok kapital nasional, utang pemerintah dan sebagainya
.
Dengan mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut, baik yang bersifat
hubungan kausal (sebab akibat), misalnya hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan
laju inflasi, hubungan antara meningkatnya pengeluaran konsumsi pemerintah dengan
menurunnya tingkat pengangguran dan sebagainya, maupun yang bersifat hubungan
fungsional (saling mempengaruhi), misalnya hubungan antara pendapatan dengan
pengeluaran konsumsi dan investasi, hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran
konsumsi dan tabungan, dan sebagainya. Secara matematis hubungan fungsional tersebut
dapat dirumuskan sebagai berikut :
4
Oleh karena itu, dengan mempelajari ekonomi makro diharapkan kita menjadi lebih mampu
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam suatu perekonomian. Sehingga
dalam ekonomi makro menjelaskan tentang hal-hal sebagai berikut:
5
Ketika terjadi depresi besar tahun 1930-an yang melanda dunia melahirkan ekonom baru
yaitu John Maynard Keynes yang sekaligus merupakan babak baru pemikiran ekonomi yang
bersifat makro. Keynes menjadi populer sejak menerbitkan bukunya yang berjudul ” General
Theory of Employment, Interest and Money” ( 1936) , Jika aliran kalsik mendasarkan pada
bekerjanya mekanisme pasar persaingan maka kelompok Keynesian menganggap perlu
adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Di dalam pembahasan teori
ekonomi pendapat klasik yang berpangkal pada hukum Say, ternyata dengan adanya depresi
besar, terjadinya over produksi, pengangguran yang hebat, dan laju inflasi yang tinggi
membuktikan bahwa pandangan klasik dapat disebut sebagai teori yang gagal.
Keynes berpendapat bahwa teori klasik adalah suatu teori ekonomi yang special untuk
proses ekonomi full employment bukannya teori ekonomi umum (general) yang berlaku pada
setiap tingkat employment . Proses ekonomi tidak selamanya berjalan pada tingkat full
employment, sehingga tidak akan terjadi over produksi, tidak ada pengangguran dan keadaan
perekonomian senantiasa menuju kearah titik keseimbangan. Padahal proses ekonomi sering
pula terjadi pada tingkat under employment sehingga bisa saja terjadi penyakit ekonomi,
yaitu pertumbuhan yang sangat lamban, terjadi pengangguran, inflasi, stagflasi.
Menurut Keynes bahwa depresi dan pengangguran yang hebat dapat diatasi dengan jalan
memperbesar konsumsi dan pendapatan masyarakat sehingga menimbulkan daya beli /
permintaan efektif masyarakat . Untuk itu maka perlu adanya campur tangan pemerintah
dalam kegiatan ekonomi masyarakat seperti mengadakan pekerjaan umum ( public work)
untuk masyarakat. Dengan jalan itu maka konsumsi dan pendaatan masyarakat serta daya beli
akan bertambah dan over produksi dapat diserap oleh masyarakat. Dalam perkembangannya,
pendukung teori Keynes menyatakan bahwa campur tangan pemerintah diperlukan melalui
kebijakan fiskal dan moneter untuk meningkatkan permintaan efektif masyarakat. Campur
tangan seperti ini pada klasik/tradisional tidak terjadi karena kegiatan pemerintah hanya
dibatasi pada pertahanan dan keamanan, ketertiban (hukum dan peradilan), penyediaan
prasarana umum yang tidak dapat disediakan oleh swasta.
Dengan teorinya yang baru maka Keynes telah meruntuhkan teori ekonomi klasik
dan kelanjutannya menimbulkan apa yang disebut ” Keynesian Economics ”. Maka dengan
adanya Keynesian Economics mendasari berkembangnya ekonomi makkro yang banyak
menguasai cara berfikir ekonomis masa sekarang.
6
2.2.2 PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO
Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua permasalahan
pokok:
a. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berkaitan dengan bagaimana
“menyetir” perekonomian nasional dan bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan atau dan
tahun ke tahun, agar terhindar dan tiga “penyakit makro” utama yaitu:
1) inflasi,
2) pengangguran dan
3) ketimpangan dalam neraca pembayaran.
b. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Masalah ini adalah mengenai
bagaimana kita “menyetir” perekonomian kita agar ada keserasian antara pertumbuhan
penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada
asasnya masalahnya juga berkisar pada bagaimana menghindari ketiga penyakit makro di
atas, hanya perpektif waktunya adalah lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan
dua puluh lima tahun).
Dalam analisa jangka pendek faktor-faktor berikut ini kita anggap tidak berubah atau tidak
bisa kita ubah:
(a) Kapasitas total dan perekonomian kita. Kegiatan investasi dalam jangka pendek, masih
mungkin dilakukan, tetapi hanya dalam arti khusus, yaitu sebagai pengeluaran investasi
berupa penambahan stok barang jadi, setengah jadi atau pun barang mentah di dalam gudang
para pengusaha, dan pengeluaran oleh perusahaan-perusahaan untuk pembelian barang-
barang modal (mesin-mesin, konstruksi gedung-gedung dan sebagainya). Tetapi yang perlu
diingat, “jangka pendek” yang kita maksud di sini adalah begitu pendek sehingga
pengeluaran (pembelian) barang-barang modal tersebut beleum bias menambah kapasitas
produksi dalam periodesasi tersebut. (Yaitu mesin-mesin sudah dibeli tapi belum dipasang).
(b) Jumlah penduduk dan jumlah angkatan kerja. Dalam suatu triwulan misalnya, jumlah-jumlah
mi praktis bisa dianggap tidak berubah.
7
Selanjutnya dari segi teori, apabila kita ingin “menyetir” perekonomia kita dalam jangka
pendek, kita harus melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang bersifat jangka pendek pula,
misalnya dengan jalan :
Jadi seandainya kita menginginkan kenaikan produksi dalam jangka pndek, kita bisa
melakukannya dengan, misalnya:
Meskipun demikian perlu kita catat di sini bahwa dalam praktek yang berkaitan antara
masalah jangka pendek dan masalah jangka panjang, adalah sangat erat, terutama bagi
negara-negara sedang berkembang. Dengan lain kata, kita seringkali tidak bisa mengkotakkan
secara jelas mana yang jangka pendek dan mana yang jangka panjang.
8
Sebabnya adalah bahwa di negara-negara tersebut seringkali penyakit iniflasi dan
pengangguran tersebut berakar pada sebab-sebab “sturuktural,” yaitu pada faktor-faktor yang
hanya bisa berubah atau diubah dalam jangka panjang dan biasanya melalui pembangunan
ekonomi dan sosial.
Di pasar luar negeri permintaan akan barang ekspor kita he. sama dengan penawaran akan
barang tersebut menentukan harga rata-rata ekspor kita dan kuantitas atau volume ekspor,
Harga – harga dikalikan volume ekspor memberikan penerimaan devisa ekspor. Di pasar
yang sama permintaan masyarakat kita akan barang-barang impor dan menentukan harga
9
rata-rata impor dan ‘ volume impor. Juga di sini, harga rata-rata dikalikan volume import
memberikan pengeluaran devisa kita untuk impor barang-barang/jasa tersebut. Untuk pasar
luar negeri, seringkali menggabungkan pasar eksport dan pasar impor dan mengamai apa
yang terjadi dengan:
(a) Neraca Perdagangan, yaitu penerimaan devisa ekspor dikurangi pengeluaran devisa untuk
import atau Neraca Pembayaran apabila kila ingin pula mengetahui tentang aliran keluar-
masuknya modal
(b) Dasar Penukaran Luar Negeri(terms of trade), yaitu harga rata-rata ekspor kita dibagi
dengan harga rata-rata impor kita.
(c) Cadangan Devisa, yaitu persediaan devisa yang kita pun pada awal tahun plus saldo
neraca pembayaran.
Dalam teori ekonomi makro mempelajari faktor-faktor apa yang mempengaruhi P dan
Q di masing-masing pasar. Karena P dan Q tersebut adalah hasil pertemuan (atau
perpotongan) antara kurva permintaan dan kurva penawaran, maka ini berarti bahwa teori
ekonomi makro pada pokoknya mempelajari faktor-faktor apa yang mempengaruhi posisi
kurva permintaan dan penawaran di masingmasing pasar.
Dalam teori makro kita menggolongkan orang-orarig atau lembaga-lembaga yang melakukan
kegiatan ekonomi menjadi limo kelompok besar, yaitu:
(a) Rumah Tangga,
10
(b) Produsen,
(c) Pemerintah,
(d) Lembaga-lembaga Keuangan,
(e) Negara-negara Lain.
Kegiatan dan kelima kelompok pelaku ini serta kaitannya dengan keempat pasar di atas
dimana :
> Permintaan :
1. Pengeluaran konsumsi oleh Rumah Tangga
> Penawaran
1. Hasil produksi dalam negeri
2. Impor dan luar negeri
3. Tenaga kerja yang disediakan oleh Rumah Tangga
4. Suplai uang kartal
5. Tabungan Rumah Tangga
6. Suplai uang giral
7. Suplai dana luar negeri.
(a) Menerima penghasilan dan para produsen dan “penjualan” teraga kerja mereka (upah)
deviden, dan dan menyewakan tanah hak milik mereka.
(b) Menerima penghasilan dari lembaga keuangan berupa bunga atas simpanan-simpanan
mereka;
(c) Membelanjakan penghasilan tersebut di pasar barang (sebagai konsumen);
(d) Menyisihkan sisa dan penghasilan tersebut untuk ditabung pada lembaga-lembaga
keuangan;
11
(e) Membayar pajak kepada pemerintah;
(f) Masuk dalam pasar uang sebagai “peminta” (demanders) karena kebutuhan mereka akan
uang tunai untuk misalnya transaksi sehari-hari.
Kelompok Produsen melakukan kegiatan-kegiatan pokok berupa:
(e) Masuk ke dalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa) dan luar negeri
(sebagai supplier dana) dan sebagai peminta kredit dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan
cabang-cabang perusahaan mereka di Indonesia (demander akan dana). (Singkatnya, sebagai
penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri).
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Ekonomi
makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah ekonomi secara
keseluruhan ( totalitet / aggregatif ). Alat utama ekonomi makro adalah pendapatan nasional
dan analisa pendapatan nasional. Analisa pendapatan nasional berguna untuk mengukur
secara statistik tentang besarnya pendapatan nasional, konsumsi nasional, tabungan dan
investasi nasional. Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua
permasalahan pokok yaitu masalah stabilisasi inflasi, pengangguran dan ketimpangan dalam
neraca pembayaran, Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Setelah kita
mengetahui duduk persoalan mengenai masalah -masalah pokok apa yang dikaji dalam
ekonomi makro, maka pertanyaan selanjutnya adalah mengetahui bagaimana mengaji
masalah- masalah tersebut sehingga bisa diperoleh jawaban yang diinginkan.Terdapat dua
aspek utama dan kerangka analisa ini. Yang pertama adalah aspek mengenai “apa” yang
disebut kegiatan ekonomi makro dan “di mana” kegiatan tersebut dilakukan. Yang kedua
adalah aspek mengenai “siapa” pelaku-pelakunya.
3.2. SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14