1
Pelanggaran lain yang terjadi adalah pelanggaran pada kewajiban pelaku usaha
sebagaimana tercantum dalam pasal 7 huruf B UUPK. Pasalnya, terdapat larangan
bagi pelaku usaha untuk memproduksi dan atau memperdagangkan barang dan atau
jasa tidak sesuai standard an perundang undangan, tidak sesuai janji sebagaimana
tercantum dalam label, dan tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal
sebagaimana pernyataan halal yang dicantumkan pada label.
Pelanggaran yang bisa dikatakan sebagai penipuan terhadap konsumen adalah
pelanggaran yang dilakukan oleh pihak ajinomoto selaku pelaku usaha yang
mengiklankan dan mempromosikan ajinomoto. Padahal dalam pasal 9 huruf F
UUPK terdapat larangan untuk mengiklankan atau mempromosikan barang seolah-
olah tidak ada cacat tersembunyi (tentang kehalalan produk).
2
Adapun pelanggaran-pelanggaran lain yang dilakukan oleh PT Ajinomoto
berdasarkan Undang-Undang diantaranya:
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen:
1. Tidak memenuhi atau tidak sesuai standar yang diisyaratkan yang disyaratkan
dari ketentuan perundang-undangan.
2. Tidak sesuai dengan mutu, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana
dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan atau jasa tersebut.
3. Tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan
atau promosi barang dan atau jasa tersebut.
4. Tidak mengikuti ketentuan produksi secara halal, sebagaimana dinyatakan halal
yang dicantumkan dalam label.
5. Opini Perusahaan
a. Menemukan Masalah
KASUS AJINOMOTO
JAKARTA, KOMPAS.com – pesan berantai mengenai kandungan babi
dalam produk makanan di Indonesia kerap kali kerap beredar. Terakhir beredar
pesan berantai yang mencantumkan daftar bumbu dan bahan pangan yang
mengandung babi. Pesan ini turut mencantumkan Majelis Ulama Indonesia
(MUI) sebagai pengirim pesan. MUI telah menegaskan bahwa pesan tersebut
hoaks
Salah satu produk yang disebut mengandung babi adalah penyedap rasa
Ajinomoto produksi PT. Ajinomoto Indonesia. Menanggapi hal tersebut, PT
Ajinomoto Indonesia menyatakan bahwa semua produk yang mereka keluarkan
adalah produk aman dan halal. Hal itu disampaikan oleh PR depepartemen
manager PT.Ajinomoto Indonesia, M,Fachrurozy,kepada kompas.com,
Selasa(24/07/2018).’’Pasti, produk kami halal dan tentu aman’’,ujar Fachrurozy.
Ia menyebutkan tidak meengandung unsur yang dilarang,seperti babi.
Sementara aman artinya tidak berbahaya untuk di konsumsi.’’Iya,kan
sudah ada MD BPOM-RI’’ kata Fachrurozy. MD merupakan kode izin yang
diberikan oleh BPOM bagi industri yang berskala besar dan bersifat lokal yang
memproduksi sendiri produk mereka,
3
Terkait keluhan,pernyataan,atau informasi terkait produk PT Ajinomoto
bisa menghubungi layanan konsumen bebas pulsa di 0800-1-886688. Pondok
wali barokah,yang namananya juga di catut dalam pesan berantai itu, sudah
mengeluarkan klarifikasi bahwa pihak nya tidak pernah mengirim pesan itu.
Sementara itu, badan pengawas obat dan makanan (BPOM) juga menegaskan
produk yang diisukan mengandung babi sudah di cek dan masih ter registrasi
sebagai produk yang halal berdasarkan data Lembaga Pengkajian Pangan,obat-
obatan,dan Kosmetika (LPPOM) MUI.
c. Menganalisis Opini
1) Ruang Lingkup Internal dan Eksternal
Terkait kasus lemak babi dalam produk Ajinomoto secara internal,
Dirjen POM di Jawa Timur terpaksa menyita produk Ajinomoto yang masih
4
beredar di masyarakat. Kemudian di Nusa Tenggara Barat, sedikitnya ada 3,
5 ton bumbu penyedap MSG merk Ajinomoto yang ditarik di pasaran.
Dalam lingkup eksternal penarikan produk Ajinomoto ternyata tidak
hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga di Singapura yang produknya
menginpor dari Indonsesia. Ajinomoto Singapura terpaksa menarik menarik
bumbu masak kemasan 1 kg dari pertokoan di negera tersebut.
2) Kompetensi yang Mengeluarkan Opini
Awal mula dari kasus adanya kandungan lemak babi dalam produk
Ajinomoto adalah bermula dari masa berlaku label halal Ajinomoto habis,
MUI mengatakan bahwa Ajinomoto mengandung lemak babi. Setelahnya
diadakan pengujian ulang oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan,
dan Kosmetik (LPPOM).
3) Mutu Produk
Produuk Ajinomoto tidak sesuai dengan mutu produk karena tidak
mencantumkan bahan-bahan yang digunakan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
4) Kadar
Karena kasus mengenai kandungan minyak babi dalam produknya, sudah
pasti mempengaruhi PT Ajinomoto. Sebab setelah kejadian tersebut, opini
publik pada perusahaan menjadi negatif.
e. Membuat Program
Untuk menaikan kembali citra Ajinomoto, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah menarik produk tersebut dari pasar, lalu perlu membangun
kembali hubungan baik dengan distributor, penjual dan pedagang eceran, serta
memasang iklan permintaan maaf di media massa. Ajinomoto juga perlu
5
membentuk pusat informasi 24 jam. Gunanya mendengar pengaduan dari
masyarakat.
6
g. Menciptakan Opini Positif
Akal sehat kita benar-benar diuji oleh kasus Ajinomoto saat itu, sebuah merek
bumbu masak yang membuat negeri ini heboh. Pihak kepolisian pun ikut sibuk
menangkap pimpinan perusahaan dan mereka ditahan termasuk seorang warga
negara Jepang. Perusahaan yang sudah lama berdiri saat itu juga harus disegel
rapat dan seluruh karyawan/buruhnya diberhentikan. Di pasarpun heboh, berton-
ton bumbu masakan ini ditarik sementara dari pasaran.
Kasus inipun akhirnya terdengar ke istana negara, bahkan sampai telinga
Presiden Abdurahman Wahid saat itu. Bahwa bumbu masak Ajinomoto
mengandung bahan yang tidak layak dikonsumsi, khususnya umat muslim.
Kasus ini sempat membuat ketegangan antara Istana dengan Senayan. Saat itu
pemerintah membuat suatu tim khusus untuk menyelidiki, memeriksa dan
menyelesaikan kasus ini yang terdiri dari LPPOM, MUI dan Institut pertanian
Bogor. Setelah diselidiki lebih lanjut dan mendalam, terutama dalam proses
pembuatan bumbu masak tersebut, maka terjawab sudah. Ajinomoto
menggunakan sebuah bahan yang disebut porcine untuk kebutuhan dalam
menyempurnakan bumbu masakan, dan itupun hanya di awal-awal saja,
kemudian diolah kembali.
Jadi, tentunya untuk masyarakat Indonesia walau dulu sempat terjadi sebuah
kasus di bumbu masak Ajinomoto, tapi sekarang tidak perlu khawatir. Karena
semua sudah clear dan beres, bahwa pemerintah yang didukung oleh MUI dan
LPPOM menyatakan bahwa bumbu mamak Ajinomoto tidak mengandung bahan
yang berbahaya dan haram, terutama untuk umat muslim. Sekarang bumbu
masak Ajinomoto sudah dikemas dengan cara baru dan lebih memperhatikan
konsumen, dan aman dikonsumsi oleh umat muslim.
Jadilah konsumen yang cerdas, dimana kita sebagai pemakai bisa teliti dan tahu
bahan apa yang kita pakai. Bijak dalam pembelian keperluan, khususnya bahan
makanan. Perhatikan tanda tanggal kadaluarsa dan logo halal dari MUI. Dan
jangan pernah beli produk yang asing bagi kita, terlebih produk yang bertuliskan
7
bahasa asing yang tidak dimengerti dan belum memiliki sertifikat halal dari
MUI.
Kesimpulan