Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS PADA UMKM:

STUDI KASUS MIE BASAH YANG MENGANDUNG BAHAN FORMALIN


DI MAGELANG JAWA TENGAH TAHUN 2013

Pengertian Etika

Etika secara bahasa berasal dari kata ethos dalam bahasa Yunani yang berarti kebiasaan atau karakter.

R.W. Griffin mengemukakan bahwa perilaku etis adalah perilaku yang sesuai dengan normanorma sosial
yang diterima secara umum berkaitan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang
membahayakan

Pengertian Bisnis

Bisnis adalah sebuah aktivitas yang mengarah pada peningkatan nilai tambah melalui proses penyerahan
jasa, perdagangan atau pengolahan barang (produksi) guna memaksimalkan nilai keuntungan.

Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan
pada prinsip–prinsip moralitas.

Pengertian UMKM

UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha di semua sektor ekonomi. Pada prinsipnya, pembedaan antara Usaha Mikro (UMI), Usaha
Kecil (UK), Usaha Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada nilai aset awal
(tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun, atau jumlah pekerja tetap.
4 landasan Teori Etika.

a. Teori Utilitarisme

Utilitarisme berasal dari kata Latin utilis yang berarti "bermanfaat". Pandangan ini berpendapat
bahwa tindakan adalah tindakan yang benar secara moral jika menghasilkan keuntungan, tetapi
manfaat itu seharusnya dipikul oleh seluruh masyarakat, bukan oleh satu orang saja. Hal ini juga
dapat dimengerti jika utilitarianisme menempatkan penekanan besar pada signifikansi
konsekuensi perbuatan dalam menilai baik maupun buruk tindakan berdasarkan hasil tersebut.

b. Teori Deontologi

"Deontologi" berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Yang merupakan dasar baik
dan buruknya harus dilakukan. Dalam situasi ini, efek dari tindakan tidak harus diperhitungkan.
Tindakan ini hanya akan baik karena tanggung jawab telah terpenuhi, tidak akan bagus karena
hasilnya bagus. Deontologi secara konsisten menggarisbawahi bahwa perbuatan itu belum sesuai
dengan tujuan.

c. Teori Hak

Hak berdasar atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Filosofi hak
menempatkan penekanan kuat pada gagasan bahwa orang harus dihargai sebagai makhluk dengan
tujuan mereka sendiri dan tidak hanya sebagai sarana untuk suatu keinginan lain. Pada teori hak
sesuatu tidak dikatakan etis jika melanggar hak.

d. Teori Keutamaan

Keutamaan ditandai sebagai disposisi yang telah dikembangkan seseorang dan yang
memungkinkannya berperilaku.

Pentingnya Etika Bisnis

1. Agar barang dan atau jasa yang beredar dimasyarakat merupakan produk yang layak edar.

2. Memberikan kepercayaan terhadap kelompok atau individu yang berkepentingan dengan


perusahaan.

3. Membangun citra positif, serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company)

4. Meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan.

Peraturan Perundang-Undangan yang Memuat Larangan-Larangan Terhadap Pelaku Usaha


Dalam Menawarkan Produk (Barang Dan/Atau Jasa)
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan

3. Undangundang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Kesehatan

4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

5. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1963 Tentang Farmasi.

Pelanggaran Etika Bisnis UMKM Studi Kasus Mie Basah

Formalin merupakan bahan tambahan pangan yang dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 722/MenKes/Per/IX/1988, sehingga kandungannya dalam produk makanan
harus negatif.

Pemakaian formalin dalam makanan dapat menyebabkan timbulnya efek akut dan kronik yang dapat
menyerang saluran pernapasan, pencernaan. sakit kepala, hipotensi (tekanan darah tinggi), kejang, tidak
sadar hingga koma. Selain itu, juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem
susunan syaraf, pusat dan ginjal.

Pengungkapan kegiatan produksi mie berkandungan formalin pada stan mi bakso milik Suratmi dilakukan
karena diterimanya informasi oleh petugas Dit. Reskrimsus dari petugas Bid. Dokkes Polda Jateng yang
menemukan mi berformalin dalam Pesta Rakyat Pelantikan Gubernur Jateng.

Menurut Badan Standardisasi Nasional Indonesia (2015), mie basah yang baik adalah mie yang secara
kimiawi mempunyai nilai kimia yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Standar Mutu Mie
Basah (SNI 2987-2015).

Berdasarkan uji labratoris terhadap sampel mie basah tersebut di Laboratorium Forensik Cabang
Semarang menunjukkan. Hal ini diperkuat dengan pengakuan pelaku bahwa dalam pembuatannya
pemilik mencampurkan formalin dan zat pewarna tekstil ke dalam adonan mi basah atas pesanan
konsumen.

Selain memproduksi mi yang membahayakan kesehatan, pabrik tersebut juga diduga tak memiliki izin
usaha. Dari pabrik tersebut petugas menyita barang bukti berupa tiga karung mi basah warna kuning siap
edar, lima karung tepung terigu, satu kilogram pewarna kuning, satu jeriken kosong bekas cairan
formalin, dan sejumlah bahan pembuat mi lainnya.

Tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1984, tentang Perindustrian dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Ciri-Ciri Mie Basah Mengandung Formalin

Mie basah yang mengandung formalin memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


a. Mie tidak mudah putus

b. Masa simpan mie mencapai dua hari pada suhu ruang

c. Warna mie lebih mengkilap

d. Memiliki aroma menyengat seperti obat (tidak memiliki aroma khas mie basah dan aroma anyir
telur)

Cara Mengatasi

Berikut beberapa cara untuk mengatasi pelanggaran etika bisnis :

1. Pemerintah Indonesia diharapkan dapat menempatkan sanksi yang seharusnya mampu mencegah
para pelaku usaha mengulangi pelanggaran yang bisa membahayakan konsumen.

2. Pemantauan dan pengawasan yang terus-menerus dari organisasi pemerintah dan BPOM untuk
melakukan pemeriksaan tak terduga dan lebih berhati-hati dalam pengamatan mereka.

Kesimpulan

Pelanggaran etika bisnis dapat mengurangi daya saing produk-produk industri di pasar global. Ketika
pemilik bisnis indonesia meremehkan etika dari etika bisnis yang tidak mengikat, hal itu menjadi lebih
ekstrim. Banyak pihak khawatir tentang hal itu karena jumlah pelanggaran etika dalam bisnis semakin
marak. Pelanggaran etika bisnis dianggap mengakibatkan kerugian bagi masyarakat dan sistem ekonomi
nasional. Pengusaha yang mengabaikan etika perusahaan akan merusak nama dan bangsa mereka sendiri,
tidak soal mereka menyadarinya atau tidak. Serupa dengan produsen mi basah, kesalahan terjadi sebagai
akibat dari ketidaktahuan dan kurangnya informasi mengenai isi produk dan proses pembuatannya.

Pemerintah harus lebih ketat dalam regulasi makanan yang didistribusikan dengan mempertahankan
pemeriksaan dan menjalankan kampanye publisitas yang berkesinambungan melalui saluran seperti
televisi, Internet, surat kabar, dan lainnya untuk mengekspos produsen yang tidak jujur dan meminta
mereka bertanggung jawab.

Saran

1. Bagi Pedagang
Para pedagang mie ayam dan bakso di Kecamatan Seyegan diharapkan lebih berhati-hati dalam
memilih mie basah yang tidak mengandung formalin dan tidak menggunakan boraks sebagai
bahan pengawetbakso.

2. Bagi Masyarakat
Kepada masyarakat atau konsumen agar tetap waspada dalam memilih dan mengkonsumsi
makanan atau minuman.

3. Bagi Puskesmas setempat


Dilakukan pemeriksaan terhadap keamanan dan mutu produk mie basah dan bakso secara
berkala, serta melakukan sosialisasi kepada pedagang khususnya pedagang mie ayam dan bakso
terkait dengan penggunaan

4. Bagi pemerintah
Membatasi izin bisnis secara ketat dengan inspeksi makanan mendadak setiap bulan ke lokasi
yang sudah memiliki izin.

Referensi

Hutagalung, R. A. U. (2020). Kajian Hukum Terhadap Pelaku Usaha Yang Melakukan Pelanggaran Etika Bisnis
Dalam Mengiklankan Produknya (Doctoral dissertation).

Qodriyani, I. (2022). IDENTIFIKASI FORMALIN DAN BORAKS PADA PRODUK MIE BASAH DAN BAKSO DI
WILAYAH KECAMATAN SEYEGAN, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA (Doctoral dissertation,
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Dilaga, J. S. (2013, Desember Senin). Kasus Pelanggaran Etika Bisnis (Studi Kasus Mi Basah yang
Mengandung Bahan Formalin). Retrieved from Juniorsuryadilaga's Blog:
https://juniorsuryadilaga.wordpress.com/2013/12/02/kasus-pelanggaraan-etika-bisnis-studi-kasus-
mi-basah-yang-mengandung-bahan-formalin/

Anda mungkin juga menyukai