meningkatkan nilai jual dan kepercayaan juga lebih etis demi kelangsungan
hidup konsumen yang lebih baik.
Namun kenyataan berkata lain, saran saya sebagai konsultan, tidak
dianggap karena menurut owner, sudah 3 tahun berjalan tapi tidak ada
masalah apa apa dengan customer ataupun regulasi pemerintah, hal ini
membuat saya bertanya-tanya dan akhirnya dengan akses yang saya miliki
sebagai konsultan di toko roti ini saya pung melakukan investigasi terhadap
karyawan mulai dari baker sampai customer service, saya menemukan
beberapa hal menarik dan terkesan melanggar positioning toko roti ini
(Murah, Enak, dan Sehat), berikut pelanggaran yang saya temuka ;
-
Etika individual merupakan etika yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap
manusia terhadap dirinya sendiri, misalnya:
1) Memelihara kesehatan dan kesucian lahiriah dan batiniah.
2) Memelihara kerapian diri, kantor, tempat tingggal, dan lainnya.
3) Membina kedisiplinan , dan lainnya.
Melihat kasus yang terjadi di toko roti xxx dimana para baker sebagai
karyawan yang bekerja di dalam dan tidak kelihatan customer, mereka
bekerja tanpa memperhatikan kebersihan dan kesehatan produk, dengan
kondisi kitchen yang kotor dan banyak sampah dan lalat, tanggung jawab
mereka untuk keamanan produk sama sekali tidak ada, selain menyebabkan
kondisi roti yang tidak steril dan membahayakan customer, para bakers ini
juga membahayakan diri mereka sendiri dengan bekerja dengan tidak ada
standar kebersihan diri, dan lingkungan.
Selain bakers, owner dan management dari toko roti ini terlalu egois untuk
meraup keuntungan tanpa memikirkan kualitas produk. Tim management
terkesan menutup mata dengan semua hal yang menurut saya mereka
paham dengan jelas.
Pelanggaran terhadap etika individual ini tidak hanya dilakukan bakers
(karyawan), naumn juga managaement bahkan owner toko roti ini.
Etika Organisasi
Secara organisasi, mereka melakukan pelanggaran etika bisnis dengan
menggunakan logo toko roti lain yang dimodifkasi sedikit sebagai logo toko
roti mereka. Pendaftaran standar-standar kesehatan yang seharusnya dimiliki
sebuah usaha usaha makanan dan minuman belum mereka daftarakan.
Melihat pelanggaran-pelanggaran ini ditambah lagi dengan kondisi kitchen
yang tidak terawat, membuktikan bahwa perusahan ini tidak memiliki etika
dalam berbisnis, padahal dalam slogan dan positioning yang dibuat, toko roti
ini mengusung Murah, Enak, dan Sehat, yang tentunya sangat bertolak
belakang dengan kenyataan.
Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika
bisnis terhadap prinsip kejujuran perusahaan. Mereka hanya untuk