Anda di halaman 1dari 6

SEKILAS TENTANG TOKO ROTI XXX

Nama Perusahan : Toko Roti XXX


Lokasi
: Surabaya
Holding Company : PT. XXX
Sumber Informasi : Saya sendiri selaku Konsultan Marketing and Branding.
Parker Casio Patty
03513041
Toko Roti XXX merupakan salah satu klien, yang saya tangani semua
system marketing, promosi, desain, dan branding. Berada di bawah holding
company yang cukup terkenal untuk Food & Bevarage di Surabaya
menjadikan Toko Roti XXX sangat cepat penetrasinya di pasar. Sampai
dengan saat ini Toko Roti XXX telah memiliki 2 store di Surabaya dan
Sidoarjo. Toko Roti XXX ini memposisikan dirinya sebagai toko roti yang
murah namun enak sehat dibandingkan Toko Roti lainnya.
PERMASALAHAN ETIKA BISNIS
Januari 2014 saya menjadi konsultan marketing, promosi, desain dan
branding bagi toko roti ini, sebagai klien baru, salah satu tugas awal yang
saya kerjakan adalah mengumpulkan data selengkap lengkapnya mulai dari
system management, system karyawan, rekrutmen, bahkan mesin dan
bahan-bahan untuk pembuatan produk roti dan kue dari toko roti ini.
Seiring berjalannya waktu saya menemukan bahwa toko roti xxx belum
memiliki standar khusus untuk keamanan produk produk pangan seperti
PIRT, HALAL dan BPOM, selain daripada itu sistem branding yang dimiliki juga
belum memenuhi standar keamanan seperti HAKI.
Dengan keinginan bekerja secara professional, saya mengusulkan
kepada owner toko roti XXX untuk segera mengurus standar-standar yang
wajib dimiliki sebuah usaha makanan dan minuman. BPOM dan HALAL
adalah wajib dimiliki oleh usaha makanan di Indonesia, selain dengan
menggunakan registrasi BPOM dan HALAL pada kemasan produk akan

meningkatkan nilai jual dan kepercayaan juga lebih etis demi kelangsungan
hidup konsumen yang lebih baik.
Namun kenyataan berkata lain, saran saya sebagai konsultan, tidak
dianggap karena menurut owner, sudah 3 tahun berjalan tapi tidak ada
masalah apa apa dengan customer ataupun regulasi pemerintah, hal ini
membuat saya bertanya-tanya dan akhirnya dengan akses yang saya miliki
sebagai konsultan di toko roti ini saya pung melakukan investigasi terhadap
karyawan mulai dari baker sampai customer service, saya menemukan
beberapa hal menarik dan terkesan melanggar positioning toko roti ini
(Murah, Enak, dan Sehat), berikut pelanggaran yang saya temuka ;
-

Menggunakan zat aditif dan pengawet yang berlebihan


Kitchen yang kotor dan banyak sampah dan lalat
Logo yang digunakan plagiat dari logo dari luar negeri

Dengan beberapa kasus pelanggaran etika bisnis di atas, kami pun


menyarankan sekali lagi kepada management toko roti xxx untuk segera
melakukan perbaikan dan segera mendaftara standar-standar
makanan/minuman, namun pihak management tetap bersikukuh bahwa itu
adalah hal biasa dan harga jual produk mereka murah jadi adalah hal yang
wajar. Akhirnya saya dan tim memutuskan untuk tidak bekerjasama lagi
dengan toko roti xxx, dan mengembalikan semua fee yang telah dibayarkan
sebelumnya.
ANALISIS :
Kita mengetahui bahwa Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar
moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar
itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat
modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Etika Individu

Etika individual merupakan etika yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap
manusia terhadap dirinya sendiri, misalnya:
1) Memelihara kesehatan dan kesucian lahiriah dan batiniah.
2) Memelihara kerapian diri, kantor, tempat tingggal, dan lainnya.
3) Membina kedisiplinan , dan lainnya.
Melihat kasus yang terjadi di toko roti xxx dimana para baker sebagai
karyawan yang bekerja di dalam dan tidak kelihatan customer, mereka
bekerja tanpa memperhatikan kebersihan dan kesehatan produk, dengan
kondisi kitchen yang kotor dan banyak sampah dan lalat, tanggung jawab
mereka untuk keamanan produk sama sekali tidak ada, selain menyebabkan
kondisi roti yang tidak steril dan membahayakan customer, para bakers ini
juga membahayakan diri mereka sendiri dengan bekerja dengan tidak ada
standar kebersihan diri, dan lingkungan.
Selain bakers, owner dan management dari toko roti ini terlalu egois untuk
meraup keuntungan tanpa memikirkan kualitas produk. Tim management
terkesan menutup mata dengan semua hal yang menurut saya mereka
paham dengan jelas.
Pelanggaran terhadap etika individual ini tidak hanya dilakukan bakers
(karyawan), naumn juga managaement bahkan owner toko roti ini.
Etika Organisasi
Secara organisasi, mereka melakukan pelanggaran etika bisnis dengan
menggunakan logo toko roti lain yang dimodifkasi sedikit sebagai logo toko
roti mereka. Pendaftaran standar-standar kesehatan yang seharusnya dimiliki
sebuah usaha usaha makanan dan minuman belum mereka daftarakan.
Melihat pelanggaran-pelanggaran ini ditambah lagi dengan kondisi kitchen
yang tidak terawat, membuktikan bahwa perusahan ini tidak memiliki etika
dalam berbisnis, padahal dalam slogan dan positioning yang dibuat, toko roti
ini mengusung Murah, Enak, dan Sehat, yang tentunya sangat bertolak
belakang dengan kenyataan.
Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika
bisnis terhadap prinsip kejujuran perusahaan. Mereka hanya untuk

mendapatkan laba yang besar dengan mensampingkan aspek kesehatan


konsumen
Sebagai produsen memberikan kualitas produk yang baik dan aman bagi
kesehatan konsumen adalah sebuah kewajiban selain memberikan harga
yang murah yang dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.

Tanggung Jawab Sosial


Etika sosial adalah etika yang membahas tentang kewajiban, sikap, dan pola
perilaku manusia sebagai anggota masyarakat pada umumnya. Dalam hal ini
menyangkut hubungan manusia dengan manusia, baik secara individu
maupun dalam kelembagaan (organisasi, profesi, keluarga, negara, dan
lainnya).
Untuk menjawab tanggung jawab sosial ini, saya langsung menganalisa dari
sisi UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Jika dilihat dari UU, toko roti ini sudah melanggar beberapa pasal, yaitu :
1. Pasal 4, hak konsumen adalah :
Ayat 1 : hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
Ayat 3 : hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
Toko roti XXX tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya
tentang adanya zat-zat pengawet di dalam produk mereka.Akibatnya,
kesehatan konsumen dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya
produksi roti

2. Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :


Ayat 2 : memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
Toko Roti XXX tidak pernah memberi indikasi penggunaan bahan pengawet
pada produk mereka, tidak ada ingredients pada packaging produk
3. Pasal 8
Ayat 1 : Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau
memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau
tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Ayat 4 : Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan
ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut
serta wajib menariknya dari peredaran
Toko Roti XXX tetap menjual produk mereka walaupun produk belum
memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku BPOM, PIRT, HALAL, HAKI, .
Selain Undang-Undang perlindungan konsumen, pelanggaran juga dilakukan
toko roti ini pada UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN
2002 TENTANG HAK CIPTA yaitu dengan sengaja mengambil dan memodifikasi logo
perusahan lain untuk digunakan untuk memperoleh keuntungan.
Kesimpulan
Toko Roti XXX telah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan
tidak memperhatikan legalitas standart, dan kebersihan produksi..
Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh toko roti xxx yaitu
Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan informasi yang jelas
kepada konsumennya mengenai kandungan pengawet yang ada pada
produk bahkan tidak, selain kejujuran, Pelanggaran prinsip etika lainnya yaitu
melanggar UU untuk melindungi konsumen dan UU tentang Hak Cipta
Melakukan berbagai cara demi mendapatkan keuntungan pada dasarnya sah
sah saja dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan berada koridor
dan legalitas yang jelas. Toko roti xxx seharusnya lebih mementingkan

konsumen yang membeli produknya karena dengan demikian perusahaan ini


akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan /
loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai