Oleh:
AGUS NURYANTO
D1A 011 015
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2015
Halaman Pengesahan
Oleh:
AGUS NURYANTO
D1A 011 015
Menyetujui:
Pembimbing Pertama,
Agus Nuryanto
D1A 011 015
Fakultas Hukum
Universitas Mataram
ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah normatif empiris. Pengaturan hukum prinsip
taawun dalam pengelolaan premi tabarru diatur dalam Undang-Undang Nomor
40 tahun 2014; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK/010/2010; dan di
dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 21/DSN-
MUI/X/2001; Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor
53/DSN-MUI/III/2006. Pelaksanaan prinsip taawun dalam pengelolaan premi
tabarru pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Syariah Mataram sudah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan didasari pada prinsip taawun dalam
menjalankan kegiatan usahanya dengan tujuan tolong-menolong.
ABSTRACT
The methods of this study is normative empiric. The rule of law principle
ta'awun in the management of premium tabarru' be regulated in Act No. 40 of
2014; Regulation of the Minister of Finance No. 18/PMK/010/2010; and in Fatwa
National Islamic Council of Indonesian Ulama Council No. 21/DSN-
MUI/X/2001; Fatwa National Islamic Council of Indonesian Ulama Council No.
53/DSN-MUI/III/2006. Implementation of the principles of ta'awun in the
management of premium tabarru' on AJB Bumiputera 1912 Cabang Syariah
Mataram is in conformity with the applicable provisions and based on the
principle ta'awun in conducting its business activities with the goal of mutual
help.
menjanjikan, lembaga keuangan non bank juga tumbuh dan berkembang salah
bernuansa sosial dari pada bernuansa ekonomi atau profit oriented (keuntungan
bisnis). Hal ini dikarenakan oleh aspek tolong-menolong yang menjadi dasar
utama dalam menegakan praktik asuransi dalam Islam. Maka tatkala konsep
berorientasi kepada profit, akan berakibat pada penggabungan dua visi yang
berbeda yaitu visi sosial yang menjadi landasan utama dan visi ekonomi yang
itu, salah satu ketentuan Al-Quran dan Hadist yang menjadi landasan setiap
1
Hasan Ali, Asuransi Syariah dalam Perspektif Hukum Islam (Jakarta: Kencana,2004),
hal.54
kegiatan yang bersifat muamalah harus menghindarkan unsur-unsur gharar,
alokasi distribusi dana yaitu dana tabarru dan dana saving, dimana bagian-
Salah satu prinsip utama pada asuransi syariah ialah prinsip tolong-
anggota asuransi syariah, sejak awal harus mempunyai niat dan motivasi untuk
membantu dan meringankan beban antara anggota yang pada suatu ketika
2
Ibid,
3
Ibid, hlm 127.
Mataram. Manfaat penelitian: 1. Manfaat Akademis, yaitu memberikan
skripsi ini hanya pada pelaksanaan prinsip taawun dalam pengelolaan dana
dengan Prinsip Syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
dan pendekatan konseptual. Jenis bahan hukum terdiri dari bahan hukum
bahan hukum yakni metode wawancara dan studi dokumen. Analisis bahan
II. PEMBAHASAN
A. Pengaturan Hukum Prinsip Taawun Dalam Pengelolaan Premi Tabarru
persoalan umum masyarakat dengan cara kerja sama timbal balik, asuransi
keluarga besar yang satu dengan yang lainnya saling menjamin dan
menanggung resiko. Hal ini disebabkan transaksi yang dibuat dalam
asuransi tafakul ditegakkan atas tiga prinsip utama, yaitu: 5 1). Saling
memikul tanggung jawab dengan niat ikhlas adalah ibadah. 2). Saling
tafakul yang satu dengan yang lainnya saling bekerja sama dan saling
4
Hasan Ali, Asuransi Dalam Persepektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis Historis,
Teoritis, dan Praktis (Jakarta: Kencana, 2004) hal. 127
5
Muhammad Syafii Antonio, Prinsip Dasar Operasi Asuransi Takaful dalam Arbitrase
Islam di Indonesia (Jakarta : Badan Arbitrase Muamalat Indonesia, 1994), hal. 148.
6
Ibid hal.149
dosa dan pelanggaran. dan bertaqwalah kamu kepada Allah,
ayat 4.
dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau
(gambling) artinya ada salah satu pihak yang untung namun di pihak
Perasuransian
7
Ibid
Perasuransian guna menjadikan kepastian hukum yang memiliki
angka (8);
(21);
18/PMK.010/2010
di dalam Fatwa.
asuransi syariah.
pertanggungan.8
dan kewajiban dana peserta secara kolektif, untuk itu perusahan wajib
kepada peserta yang mengalami musibah atau pihak lain yang berhak;
yang diperkenankan.
III. PENUTUP
A. Simpulan
sebagai berikut:
1. Pengaturan hukum pelaksanaan prinsip taawun dalam pengelolaan
menolong (taawun).
B. Saran
hanya membayar premi dan mendapatkan ganti rugi atas klaim yang
terjadi, tetapi juga mengerti dan mengetahui nisbah bagi hasil antara
kedua belah pihak dan mengetahui pengelolaan dana tabarru dengan
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku:
C. Lain-lain: