Disusun Oleh :
Kelompok 5
Kelas : Manajemen C
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
Rahmat dan karunia-Nya, serta atas bantuan semua pihak makalah ini dapat di selesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Manajemen Strategi”
yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan. Dan dalam makalah ini, akan membahas
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada banyak kelemahan
dan kekurangan baik dari segi penyajian maupun materinya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun untuk
Pada kesempatan ini, kami tidak lupa untuk menyampaikan rasa terimakasih
khususnya kepada yang terhormat bapak Ryan Feryana K., M.M. sebagai dosen
Kami berharap semoga laporan ini akan memberikan manfaat khususnya bagi kami,
Penyusun
i
ABSTRAK
Pendekatan 7S pada Saung Koran Coenggeang. (Studi Kasus pada Produk Kerajinan Koran) .
Conggeang yang ditandai dengan kurang mengikuti pasar dalam menyusun strategi
pemasaran yang tepat, kurang meningkatkan cara meningkatkan jumlah pelanggan dan
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif atau sering disebut
metode naturalistic, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiah (natural setting),
teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive
pada Saung Koran Conggeang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, keberadaan produk
kerajinan kurang mengikuti pasar dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat, kurang
pelanggan.
ii
Pada akhir penulisan hasil laporan ini penulis ingin memberikan beberapa saran
sehubungan dengan penelitian yang telah dilaksanakan yaitu sebagai berikut, Sehubungan
dengan penelitian yang telah dilaksanakan penulis ingin memeberikan beberapa saran yaitu
sebagai berikut, adanya peningkatan terhadap jumlah karyawan agar bisa memaksimalkan
jumlah produksi yang akan berakibat baik pada kepuasan pelanggan dan pendapatan
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iv
1. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Malasah........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian......................................................................................................3
Landasan Teori.............................................................................................................4
iv
2.2.7 Strategi utama (Grand Strategy)..........................................................8
4. BAB IV PEMBAHASAN
v
5. BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................................29
5.2 Saran..............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................32
LAMPIRAN..............................................................................................................................33
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Koran merupakan salah satu media informasi yang tidak pernah hilang dalam
kehidupan manusia. Sampai saat ini, merupakan salah satu media informasi yang cukup
diminati masyarakat bahkan tidak sedikit orang yang berlangganan korang untuk
mengetahui informasi terbaru. Namun, setelah dibaca orang sering mengabaikan Koran
tersebut bahkan membuangnya. Jika Koran itu diabaikan, maka lama kelamaan akan
menumpuk dan mengotori rumah. Biasanya orang akan menjualnya ketuakang loak.
Hal ini memeng merupakan sebuah solusi praktis yang cukup baik. Tetapi, koran-
koran bekas yang awalnya hanya mengotori rumah itu dapat diolah menjadi barang-
barang yang mempunyai fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan
nilai ekonomis yang tinggi. Koran bekas tersebut dapat diolah menjadi berbagai macan
produk kerajinan seperti cup lampu, tempat tissue, tempat majalah, keranjang buah, vas
bunga, tempat pensil, baki keranjang sampah, dompet wadah perhiasan, bukan hanya
kerajinan yang berbahan dasar koran bekas yang dibuat menjadi produk kerajinan yang
1
seluruh jajaran di dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan beberapa hal ini
mendefinisikan manajemen strategi atau manajemen stategik sebagai seni atau ilmu
mencapai tujuan. Manajemen strategi berfokus kepada proses penetapan tujuan sebuah
pencapaian tujuan organisasi. Penerapan strategi yang baik dan tepat sasaran sangat
dibutuhkan untuk kegiatan apapun, terutama dalam menjalankan bisnis. Strategi yang
tepat dan disusun secara terorganisir akan membuat sebuah organisasi dapat lebih
B. RUMUSAN MASALAH
Merumuskan masalah secara tepat sangat penting karena hal ini merupakan titik
dalam pemecahan permasalahan itu sendiri. Sebagai pedoman dalam penulisan tugas
Conggeang?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian diatas adalah untuk
Koran Conggeang.
2
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
kepada pihak terkait yang berkaitan dengan pendekatan 7S. serta merupakan latihan
2. Bagi Perusahaan
tugas ini dapat memberikan masukan untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi
Penulisan tugas ini diharakan dapat memberikan tambahan pengetauan bagi para
pembaca yang dapat digunakan sebagai bahan atau referensi penelitian selanjutnya
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori
Istilah strategi berasal dai bahasa Yunani strategos aatau strategus dengan kata
jamak strategi. Strategos berarti jendral tetapi dalam bahasa Yunani kuno sering berarti
perwira Negara (state officer) dengan fungsi yang luas. Pada abad ke 5 SM sudah dikenal
adanya broad of strategy di Athena, mewakili sepuluh suku di Yunani. Hingga abad ke 5,
kekuasaan politik di luar negeri dari kelompok strategi itu semakin luas. Lama kelamaan
Dalam arti yang sempit, menurut Matloff (salusu, 1996:85) srategi berarti the art of
general (seni jendral). Dalam zaman Yunani kuno jendral dianggap bertanggung jawab
dalam suatu peperangan, kalah atau menang. Ia menguasai logistik dan sumber daya militer.
Oleh sebab itu pada akhir abad 18, penggunaan istilah strategi ini lebih memperoleh tempat
di kalangan militer terutama di kalangan perwira. Namun pada dekade sesudah nya pada
abad 19 dan 20 faktor militer telah bercampur dengan faktor politik, ekonomi, teknologi,
dan psikologis. Istilah strategi lalu muncul dengan nama baru grand strategy atau strategi
tingkat tinggi, yang berarti seni memanfaatkan semua sumber daya suatu bangsa atau
Menurut Alex Miller (1996) “Strategy refer to either the plan made or the action in
effort to hlkp an organization fulfill its intended propose and strategy is refers to propose the
4
organization strives to achieve these strategy posed by typical businesses can be very broad
aktivitas – aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi.
Manajemen strategi berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategi
adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber daya nya, dan bagaimana sumber daya
yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategi.
Manajemen strategi saat ini harus memberikan pondasi dasar atau pedoman untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan
terus menerus. Manajemen strategi memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan
Visi adalah suatu keinginan perusahaan terhadap keadaaan dimasa datang yang
diinginkan atau di cita-citakan oleh seluruh personel perusahaan dari jenjang yang paling
5
2.2.2 Misi Perusahaan (Company Mission)
Misi perusahan adalah ungkapan maksud dan tujuan yang unik atau yang mampu
membedakan antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Selain itu ia akan mampu
keputusan sategis.
1) Pelanggan
2) Produk
3) Pasar
6) Konsep perusahaan
perusahan. Ia terdiri atas factor ekonomi akro, kultur, poitik, yuridis legal, sikap serta
penerimaan masyarakat, nilai yang dianut oleh suatu suku atau bangsa, pendidikan dan
pemerintahan. Aspek-aspek itu memang sulit dikendalikan oleh suatu organisasi atau
perusahaan karena memiliki daya determinasi yang besar sehingga perusahaan atau
6
2.2.4 Profil Perusahaan (Company Profile)
sumber daya manusia, dan sumber daya visi yang dimiliki perusahaan, atau dengan kata lain
sesungguhnya melekat padanya. Melalaui profil perusahaan ini, supaya unuk menilai secara
cermat kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh manajemen perusahaan dan strukur
satu atau beberapa pilihan yang paling optimal. Proses ini mampu menggabungkan
serangkaian pilihan yang bersifat taktis jangka pendek dengan tujuan jangka panjang
perusahaan. Analisis dan pilihan srategis juga mampu menentukan letak posisi persaingan
Merupakan keadaan yang ingin dicapai dalam suatu rentang waktu yang relatif lama
tingkat pengembalian investasi, posisi dalam pasar, kepeloporan dalam bidang teknologi,
7
2.2.7 Strategi Utama (Grand Strategy)
Staretgi utama adalah rencana umum menyeluruh dari serangkaian tindakan utama
yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang nya. Berkaitan dengan
1) Konsentrasi (concentration)
Strategi ini merupakan yang paling umum dan yang paling sering diterapkan. Konsentrasi
adalah strategi yang berusaha mengarahkan sumber daya dan dana perusahaan yang ada
untuk mengembangkan suatu produk dimana ia dibuat melalui teknologi dan dipasarkan
melalui pasar tertentu. Adapun mengenai langkah global yang ditempuh bila perusahaan
para konsumen.
Pembeli baru yang belum jadi konsumen bagi produk yang dihasilkan harus
berusaha ditarik.
pasar dilakukan dengan menambah jangkauan pemasaran untuk barang yang telah
diproduksi, diantaranya dengan menambah pasar yang dianggap sebagai sasaran, saluran
distribusi, dan intensitas kegitan promosi. Selain itu, perluasan pasar dilakukan pula dengan
menarik segmen pasar bru dengan mengembangkan beberapa produk yang dinilai memiliki
8
3) Pengembangan Produk (Product Development)
substansial atau hana sebatas modifikasi dari produk yang telah ada. Produk dirubah secara
substansial dalam artian bahwa perusahaan menciptakan produk baru yang benar-benar
berada dari semula, misalnya saja ketika perusahaan produk kebutuhan rumah tangga
barang yang dihasilkan seperti halnya wujud fisik, aroma serta kelebihan lainnya.
4) Inovasi (Inovation)
pengembangan, karyawan perusahaan atau siapa saja yang dipandang mampu memberikan
masukan mengenai barang atau jasa baru yang dihasilkan perusahaan. Tentu saja, tidak
berbagai kemungkinan atas diterimanya usulan untuk memproduksi barang baru tersebut.
Terjadi manakala perusahaan menambah unit usaha strategis yang dipunyai yang
menghasilkan barang sama dengan barang sama dengan yang sebelumnya ada. Pada
pesaing yang menghasilkan produk sejenis. Akan tetapi, pengertian produk sejenis ini
tidaklah berarti harus sama dengan segala aspek. Berdasarkan konteks aktual integrasi
horizontal bisa terjadi bila produk yang dihasilkan oleh unit usaha baru memiliki keterkaitan
9
Suatu perusahaan dipandang melakukan integrasi vertical manakala ia melakukan
perluasan usaha pada bidang yang menjadi garapan pemasok atau bahkan konsumennya.
mendirikan anak perusahaan yang membuat baja lempengan untuk memenuhi kebutuhan
bahan baku guna menghasilkan komponen kendaraan seperti halnya sekrup, baud, serta
komponen lainnya. Selain itu, perusahaandapat mendirikan anak perusahaan yang bergerak
Usaha patungan dilakukan apabila dua atau beberapa perusahaan merasa perlu berkerja
sama mendirikan suatu usaha dimana modal serta perangkat yang diperlukan diusahakan
bersama.
ekspansi usaha dengan menambah unit usaha baru baik melalui pertumbuhan internal
maupun akuisis pada bidang yang terkait langsung atau tidak langsung dengan bidang usaha
Dilakukan dalam bentuk unit usaha baru yang tidak memiliki keterkaitan bidang usaha
ini yang sebeumnya menjadi penopang. Melalui strategi ini, perusahaan ingin menyebar
atau mengurangi resiko yang timbul dari dinamika usaha, walaupun dalam praktiknya ada
banyak perusahaan yang gagal justru telah melakukan ekspansi usaha melalui diversifikasi
konglomerasi.
10
Pada intinya, likuidasi ditempuh dengan membubarkan perusahaann apabila keadaan
yang terjadi padanya benar-benar sudah parah atau sudah tidak bisa ditolong lagi.
Untuk meraih segala citaa-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi
atau perusahaan maka penerapan manajemen strategik justru sangat dibutuhkan guna
apa yang diinginkan bersama dapat kita capai dengan sebaik mungkin. Peran
manajemen strategik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit
atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini,
mendapatkan keuntungan yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik
yang tepat sehingga proses atau langkah yang di ambil oleh pimpinan dapat di jalankan
produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu,
peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh
dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk,produktivitas yang tinggi dan
11
terutama berkaitan dengan persaingan, maka peranan manajer di ajak untuk berfikir
banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih
menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan. Ada beberapa manfaat yang diperoleh
semakin berisiko
2.5 Pengertian 7S
organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Memang ada beberapa model
dan analisa yang dapat digunakan untuk menentukan di posisi mana organisasi kita
berada. Baik itu menggunakan analisa eksternal, internal atau pun keduanya. Salah satu
12
model yang diyakini dan bertahan sampai hari ini dengan menggunakan pendekatan
faktor ini agar pelaksanaan strategi dapat berhasil. Memang tidak semua bobot dari 7S
ini sama dalam suatu organisasi. Tetapi, bukan berarti jika hal itu kurang penting maka
dapat diabaikan. Besar atau kecil, dalam 7S faktornya saling tergantung sehingga jika
kita gagal untuk memberikan perhatian yang tepat maka akan mempengaruhi yang
lainnya. Selain itu, fokus perusahaan akan mempengaruhi tingkat kepentingan relatif
dari setiap faktor 7S ini dari waktu ke waktu 7S dikembangkan pada awal 1980-an oleh
Tom Peters dan Robert Waterman dua orang konsultan yang saat itu bekerja di
perusahaan konsultan McKinsey Company. Premis dasar dari model ini adalah bahwa
ada tujuh aspek internal dari sebuah organisasi yang perlu diselaraskan jika ingin
mencapai kesuksesan.
McKinsey 7s Framework atau Kerangka Kerja 7s McKinsey adalah sebuah alat yang
Staff dan Skills. Model Analisis McKinsey 7s ini diperkenalkan oleh Tom Peters dan
Robert Waterman yang bekerja sebagai Konsultan di Perusahaan McKinsey & Company
pada tahun 1980-an. Menurut mereka, keselarasan ketujuh elemen tersebut dalam
13
Ketujuh Elemen yang dimaksud dalam McKinsey 7s ini memiliki hubungan yang
saling berketergantungan satu sama lainnya. Perubahan pada satu elemen akan
Model McKinsey 7s ini dapat diterapkan pada berbagai situasi dan merupakan
sebuah alat yang sangat baik dalam merancang bentuk suatu organisasi, meningkatkan
departemen dan proses selama akuisisi dan merger serta menentukan strategi yang
2.6 Elemen 7S
McKinsey 7s terdiri dari 7 elemen yang dibagi menjadi 2 kelompok besar, yang
pertama adalah Kelompok “Keras” atau “Hard” yang meliputi Strategy, Structure dan
System. Ketiga elemen tersebut dikategorikan sebagai Kelompok “Keras” karena lebih
Sedangkan Kelompok kedua adalah Kelompok “Lunak” atau “Soft” yang meliputi Share
Values, Skills, Staff dan Style. Empat Elemen tersebut dikategorikan sebagai Kelompok
“Lunak” karena tidak berwujud dan relatif sulit untuk dijabarkan serta sangat
dibawah ini :
14
Strategy (Strategi)
persaingan. Strategi pada dasarnya memiliki arahan yang tegas dan jelas sehingga
setiap individu ataupun kelompok dalam organisasi mengetahui dengan jelas tentang
1) Product dari Saung Koran adalah barang guna dan karya seni (hiasan rumah) yang
2) Price berdasarkan tingkat kesulitan dalam pembuatan produk, mulai dari harga Rp.
3) Place saat ini Saung korang belum memiliki toko dan masih berproduksi di rumah
ibu Iis Risnawati yab beralamatkan di Dusun Cidempet, RT/RW 003/004, Desa
Barat.
15
4) Promotion yang dilakukan oleh Saung Koran yaitu berupa publikasi melalui media
Structure (Struktur)
Struktur yang dimaksud disini adalah Struktur Organisasi Perusahaan yang mengatur
sistem kerja, komunikasi, wewenang dan tanggung jawab serta pendelegasian tugas
kepada unit kerja atau orang-orang tertentu untuk mencapai sasaran organisasi.
Struktur merupakan elemen yang dapat terlihat sehingga mudah untuk mengatur
ataupun mengubahnya.
melapor kepada siapa, serta mekanisme koordinasi formal, dan pola-pola interkasi
Karena hanya beranggotakan enam orang jadi Saung Koran tidak memiliki struktur
organisasi.
Systems (Sistem)
Sistem di dalam McKinsey 7s ini adalah Proses dan Prosedur Perusahaan yang
berisikan kegiatan operasional sehari-hari dan juga proses dan prosedur dalam
pembuatan keputusan. Sistem ini merupakan fokus utama manajemen apabila terjadi
Untuk pemesan barang Saung Koran bisa langsung datang ke rumah pemilik usaha.
Saung Koran hausnya membuka order melalui media sosial agar memudahkan
16
Skills (Keterampilan)
Staff adalah Karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Elemen Staff ini berkaitan
dihargai.
Untuk skill karyawan di Saung Koran pada awalnya mereka dilatih oleh pemiliknya dan
Staff (Karyawan)
Elemen Style ini berkaitan dengan Gaya Kepemimpinan Manajemen yang digunakan
Seperti yang dibahas dalam struktur sebelumnya jumlah karyawan di Saung koran
Elemen style ini berkaitan dengan gaya kepemimpinan mamanjemen yang digunakan
Shared Values merupakan inti utama dari Kerangka McKinsey 7s karena berkaitan
dengan nilai-nilai inti perusahaan yang menjadi budayanya. Share Values pada
dasarnya adalah Standar ataupun norma-norma yang menjadi panduan perilaku bagi
17
Dalam Saung koran ini setiap bulannya selalu ada evaluasi hasil pekerjaan agar dapat
melihat kekurangan dari pekerjaan tersebut. Selain itu juga saung koran selalu
Selain itu dari hasil penelitian ditemukan masalah-masalah yang dapat mengurangi tingkat
a. Strategi
b. Struktur
Saung Koran tidak memiliki struktur, ini merupakan hal yang fatal, karena struktur
Seharusnya struktur organisasi di Saung Koran seperti dibawah ini yang kami
buatkan :
c. System
System penjualan yang diterapkan dalam usaha Saung Koran Conggeang bisa melalui
media online dan bisa melakukan pemesanan free order dan customer order. Orang
d. Skill
18
Skill karyawan di Saung Koran harusnya lebih inovatif lagi agar hasil produksinya
tidak monoton. Skill karyawan bisa ditingkat dengan cara melihat video kreasi
e. Staff
Staf harusnya ditambah lagi agar tidak terjadi hambatan lambatnya produksi
Gaya kepemimpinan di Saung Koran sudah cukup baik akan tetapi pemilik
g. Shared Values
Seharusnya Saung Koran mengadakan bank sampah dengan masyarakat sekitar agar
BAB III
19
METODOLOGI PENELITIAN
mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode yang berdasarkan pada
filsafat postpositivisme, sedangkan untuk meneliti pada objek alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumupulan data dilakukan dengan cara
triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif atau kualitataif, dan hasil penelitian
lebih menekankan makna daripada generalisasi. Dengan metode kualitatif dapat melakukan
wawancara mendalam, fokus, dan teliti terhadap subjek penelitian sehingga data yang
1. Subjek Penelitian
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini yaitu melalui pendekatan 7S yang diterapkan pada Saung
Koran Conggeang.
Berdasarkan tempat dan waktu yang diteliti, maka peneliti melakukan penelitian di
20
Tempat penelitian yang dijadikan objek penelitian oleh penulis adalah Saung Koran
Conggeang.
Teknik pengumpulan data ada dua cara atau teknik yang peneliti gunakan dalam
mengatakan pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Data diperoleh
dan dikumpulkn sendiri oleh peneliti secara langsung dengan melakukan wawancara kepaa
pihak pengelola/manajemen Saung Koran Conggeang. Hal ini untuk mendapatkan informasi
mengenai objek secara umum, dan pendektan 7S khususnya, atas pernyataan yang
Yaitu pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan atau objek penelitian dengan
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara meninjau langsung pada
1. Observasi Partisipatif
21
Peneliti mengamati apa yang dkerjakn orang, mendengarkan apa yang
melakukan penelitian.
Observasi ini dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Adapun observasi yang diakukan oleh peneliti pada Saung Koran Conggeang adalah obervasi
terus terang.
b. Wawancara
untuk mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara peneliti dengan infroman. Adapun alat-alat yang digunakan yaitu buku
c. Studi pustaka
22
3.5 Teknik Analisis Data
Teknis analisis data adalah seuatu metode atau cara untuk mengolah sebuah data
menjadi infromasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan
juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang terutama adalah masalah
yang tentang sebuah penelitian. Miles dan Huberman (2014) dalam Sugiyono (2015),
mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data nya jenuh. Ukuran
kejenuhan data ditandai dengan tidak diperoleh lagi nya data atau infromasi baru”.
mengorgansasikan dan mengurutkan kata kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data”. Jika dikaji, pada dasarnya deinisi pertama lebih menitikberatkan
pengorganisasian data sedangkan yang kedua lebih menenkankan maksud dan tujuan
analisis data.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode yang digunakan oleh
Miles dan Huberman. Dengan demikian dari pengertian tersebut dapat disintesiskan
menjadi: “anaisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
Sedangkan teknik analisis data dapat diartikan dengan cara apa dan bagaimana data
tersebut diolah atau diproses. Dari uraian diatas dapa ditarik garis bawah teknik analisis
data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul cukup banyak
dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa
23
laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini adalah
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini
1. Pedoman wawancara
dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian,
tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Pedoman observasi
Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan sesuai dengan tujuan
penelitian. Pedoman, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi yang
3. Alat perekam
Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat
berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat
jawaban-jawaban dari subjek. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru dapat
dipergunakan setelah mendapat izin dari subjek untuk mempergunakan alat tersebut
24
BAB IV
PEMBAHASAN
Awal mula perusahaan Saung Koran berdiri disaat beliau memiliki banyak
kekosangan waktu, lalu beliau diberitahu oleh saudaranya agar mengisi kekosangan waktu
tersebut dengan cara yang kreatif dan berguna yaitu memanfaatkan koran bekas yang ada
menjadi sebuah hasil karya tangan yang bernilai dari barang bekas. Tetapi saat pertama kali
diberitahu beliau merasa enggan dan bosan untuk melakukan kegiatan tersebut. Singkat
waktu berlalu, akhirnya beliau memutuskan untuk terus melanjutkan kegiatan tersebut
sampai saat ini dan beliau sangat menyenangi kegiatan tersebut yang sekaligus
Barat.
@saungkoran.id (Instagram)
25
4.2 Struktur Organisasi
CONGGEANG
PEMILIK
PARA KARYAWAN
dalam bekerja merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap karyawan.
Visi
Mengurangi sampah koran menjadi barang yang bernilai seni dan memiliki
Misi
26
4.4 Analisis SWOT
Menurut Philip Kotler : Pengertian analisis SWOT adalah evaluasi terhadap semua
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terdapat pada individu atau organisasi.
1. Strength (Kelebihan)
Strength merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki
oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau
barangnya unik, beda dari yang lain, belum ada yang produksi, produknya bermacam-
macam.
2. Weakness (Kelemahan)
Weakness merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki
oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau
barang terkena air maka barang barang akan cepat langsung/ tidak tahan lama, memerlukan
3. Opportunities (Peluang)
kesempatan di luar perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan peluang untuk
Dalam perusahaan Saung Koran memiliki peluang diantaranya belum ada pesaing,
27
4. Threats (Ancaman)
Threats merupakan ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh
perusahaan atau organisasi yang bisa menghambat laju perkembangan dari perusahaan
Wilayah pemasaran
Wilayah pmasaran Saung Koran Conggeang meliputi seluruh wilayah Kabupaten Sumedang
dan sekitarnya.
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dapat diketahui bahwa perusahaan masih memiliki kekurang seperti struktur dalam Saung
Koran seharusnya staff ditambah agar produksi lebih banyak dan mempercepat proses
produksi yang berpengaruh terhadap penjualan nantinya. Dan jika saung Koran menambah
jumlah anggota struktur organisasinya akan jelas. Strategi alangkah baiknya strategi
pemasaran di perusahaan Saung Koran dilakukan lagi promosinya lebih luas agar orang-
orang bisa lebih mengetahui produk dari saung Koran. Seperti lebih sering melakukan
personal selling ke setiap daerah. Untuk skill karyawan harus lebih bisa dieksplor lagi agar
karyawan mendapat wawasan yang lebih lagi. Style yang digunakan sudah cukup baik
namun pemilik perlu mempertegas lagi keputusan-keputusan yang akan diambil karena
berdampak kepada masa depan perusahaan. Share Values dalam Saung Koran menjunjung
5.2 Saran
1. Alam melakukan strategi pemasaran terhadap barang yang telah diproduksi harus
29
2. Adanya peningkatan terhadap jumlah karyawan agar bisa memaksimalkan jumlah
produksi yang akan berakibat baik pada kepuasan pelanggan dan pendapatan
perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan di Saung Koran Conggeang, adapun cara
Bahan :
1. Koran, majalah dan buku bekas dan kertas lain yang sudah tidak terpakai
2. Lem kayu
3. Cat kayu
4.
Alat :
1. Lidi
2. Gunting
3. Peralon
5. Kuas
Cara pembuatan
1. Gunting Koran, majalah atau kertas menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang
telah ditentukan
30
3. Setelah selesai digulung ujung gulungan kertas diberi sedikit lem, agar bisa
direkatkan.
4. Setelah menjadi gulungan yang rapi, kemudian gulungan tersebut dibuat menjadi
6. Tempelkan gulungan tersebut dengan yang lainnya hingga membentuk barang yang
31
Daftar Pustaka
Purwanto, Iwan (2006). Manajemen Strategi, Pedoman Jitu dan Efektif Membidik Sasaran
Perusahaan melalui Analisis Aspek Internal dan Eksternal. Bandung : Yrama Widya
http://ilmumanajemenindustri.com
http://pengertianparaahli.com/pengertian-contoh-analisis-swot/
Lukiastuti, Fitri, SE., M.M., Dr. dan Muliawan Hamdani, SE., Msi. Manajemen Stategik dalam
32
LAMPIRAN
33
34
35
36