SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana ( S1 )
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Disusun oleh :
Ertha Monika Sevilia
B.111.13.0104
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2019
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat
Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata (S1) pada Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk, dan saran, serta
fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis
terhormat:
2. Bapak Yohannes Suhardjo, SE, Msi, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas
4. Bapak Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MMselaku dosen pembimbing yang telah
ix
5. Kedua orang tua yang telah membantu baik secara material maupun spiritual.
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa saya sebutkan satu per
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
selajutnya.
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
2.2 Telaah Penelitian Sebelumnya .............................................. 37
Karyawan ..................................................................... 60
xii
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar segi empat kepemimpinan dari Universitas Ohio ..... 23
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
konsumtif berperan aktif dalam pengembangan dunia usaha untuk lebih meraup
keuntungan.
era sekarang ini, membuat kebutuhan terhadap alat tulis kantor semakin dicari
pasar. Sehingga tidak heran bila banyak masyarakat yang jeli dengan peluang
tersebut, dan menjadikan alat tulis kantor sebagai usaha yang menjanjikan untung
menjanjikan.
orang yang membutuhkan produk tersebut, selain itu harga produk juga tidak
fluktuatif dan barang tersebut tidak mengenal kadaluarsa dan dapat digunakan
kantoran, karyawan swasta, serta masyarakat umum yang membutuhkan alat tulis
untuk menunjang kegiatan mereka sehari-hari. Peluang usaha ini memiliki pangsa
pasar yang cukup luas, karena barang-barang alat tulis kantor dibutuhkan
11
2
Alasan mengambil tema latar belakang tentang Toko Sulung Jaya karena
kesuksesan yang terjadi pada Toko Sulung Jaya dari awal berdiri hingga saat ini.
Hal tersebut membuat peneliti ingin mencari tahu apa yang membuat Toko
Sulung Jaya berkembang dan sukses hingga sekarang memiliki pelanggan tetap
yang lebih besar dan maju yang mampu mempekerjakan karyawan dan
mengarah pada karyawan di salah satu Toko Alat Tulis dan Kantor (ATK) yang
ada di Semarang. Toko tersebut adalah Toko Sulung Jaya yang terletak di Jalan
Parang Barong Raya No. 1 Tlogosari Semarang. Toko ini menyediakan berbagai
kebutuhan alat tulis untuk keperluan sekolah dan kantor. Letaknya sangat strategis
sehingga setiap harinya selalu ramai pembeli terutama setiap hari minggu. Selain
itu di Toko Sulung Jaya memberikan harga grosir untuk pembelian dengan jumlah
yang banyak. Jadi di Toko Sulung Jaya ini banyak digunakan pengusaha Foto
Copy untuk membeli perlengkapan alat tulis untuk dijual lagi karena harganya
3
yang murah dan lengkap, instansi kantor pemerintah pun banyak berlangganan
disini, berbagai sekolahan pun juga menjadi pelanggan tetap Toko Sulung Jaya.
Toko Sulung Jaya adalah perusahaan yang dirintis oleh seorang mantan pegawai
bagian sales di sebuah perusahaan besar yaitu Unilever yang bernama Ibu Tri
Wahyuni atau beliau sering di sapa Bu Yuni. Terinsipirasi untuk membuka usaha
yang beliau jual kepada para konsumen baik itu di toko-toko besar maupun toko
atau warung kecil-kecilan. Mulai dari situ lah beliau berfikir kenapa beliau tidak
yang juga berprofesi sebagai sales yang nantinya mereka dapat bekerjasama
dengan beliau.
Awal mulai berdirinya Toko Sulung Jaya yaitu pada tahun 1995 saat itu
beliau berfikir untuk membuka toko ATK kecil atau toko yang hanya menjual
beberapa keperluan sekolah saja seperti buku tulis yang hanya 2 pack saja,
bolpoint, penghapus, penggaris dan alat sekolah seadanya itupun tidak lengkap.
Bukan hal mudah untuk dapat merasakan kesuksesan seperti sekarang ini. Awal
beliau membuka toko kecil nya tidaklah berjalan lancar bahkan banyak lika-liku
yang harus beliau hadapi, seperti tidak adanya modal kembali untuk berjualan,
sepinya pembeli karena memang daerah tempat tokonya berdiri saat itu langka
perjuangan dan kerja keras agar segala usaha yang dilakukan menjadi besar dan
4
berhasil. Tetapi karena kegigihan dan pantang menyerah bu Yuni hingga akhirnya
sampai saat ini memiliki Toko Alat Tulis dan Kantor yang cukup besar dan
lengkap. Saat ini saja Toko Sulung Jaya sudah memiliki beberapa karyawan
sebanyak 8 orang dan mampu untuk memberikan gaji terhadap para karyawannya.
Dan mampu meraup keuntungan sebesar 5 juta per hari. Berikut adalah data
PERSENTASE
TAHUN PENJUALAN
KENAIKAN
2016 Rp. 1.440.000.000 -
2017 Rp. 1.620.000.000 12,5 %
2018 Rp. 1.800.000.000 11,1 %
Sumber : Data Penjualan Toko Sulung Jaya 2016, 2017, 2018
Data pada tabel di atas menjelaskan bahwa pada tahun 2017, penjualan
dapat disimpulkan bahwa hasil penjualan di Toko Sulung Jaya Semarang setiap
konsumen yang membeli perlengkapan alat tulis di Toko Sulung Jaya Semarang
Berikut adalah data penjualan per bulan pada tahun 2019 di Toko Sulung
Jaya Semarang :
5
bulan pada tahun 2019 di Toko Sulung Jaya selalu mengalami peningkatan.
dengan persentase penurunan sebesar 5,2%. Pada bulan Mei menurun lagi
yang masih bersifat kekeluargaan, pimpinan di toko ini jarang sekali melakukan
pengawasan terhadap para bawahannya. Beban kerja pegawai yang tidak menentu,
disaat toko sedang sepi pembeli, para pegawai hanya duduk-duduk menjaga stand,
namun disaat-saat tertentu ketika toko ramai pembeli, terkadang pegawai pun
sangat sibuk. Selain itu dalam hal kedisiplinan, jam masuk dan pulang karyawan
6
barang masih kurang paham. Semua karyawan memiliki tanggung jawab sendiri-
sendiri, hal itu membuat karyawan mempunyai rasa memiliki dan tanggung
jawab. Sikap karyawan yang ramah kepada pelanggan membuat setiap pelanggan
sebagai berikut :
1. Dalam hal kedisiplinan, toko Sulung Jaya memberlakukan jam masuk dan
pulang karyawan yang telah di atur berdasarkan shift (pagi/malam), hal itu
akan membuat karyawan lebih menghargai waktu dan lebih disiplin waktu
dalam bekerja.
2. Beban kerja pegawai yang tidak menentu, disaat toko sedang sepi pembeli,
tertentu ketika toko ramai pembeli, terkadang pegawai pun sangat sibuk.
7
pekerjaannya.
5. Adapun gaji yang dirasa cukup maka hal itu juga mempengaruhi sikap dari
dengan bawahan tentu sangat berpengaruh besar. Salah satu faktor yang dapat
dirumuskan masalah :
kinerja karyawan ?
2. Apa saja kendala dan solusi dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang
1. Tujuan penelitian
2. Kegunaan Penelitian
pada Toko Sulung Jaya (Alat Tulis dan Kantor) di Semarang) diantaranya:
a. Kegunaan Teoritis
b. Kegunaan Praktis
a) Bagi Peneliti
b) Bagi Fakultas
Semarang.
c) Bagi Perusahaan
2.1.1 Manajemen
merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata “to manage”
umum sering juga disebut sebagai suatu proses untuk menyelesaikan pekerjaan
merupakan suatu ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana cara mencapai
berbagai pekerjaan yang diperlukan. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan
Sedangkan menurut Hasibuan (2006: 2), Manajemen adalah ilmu dan seni
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian diatas,
10
11
sumber daya manusia yang ada yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan serta sumber daya lain secara efektif dan efisien
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu (G.R. Terry dalam
Hasibuan, 2006:40).
3. Pengarahan (Actuating)
bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan
12
4. Pengendalian (Controling)
adalah proses pengaturan berbagai factor dalam suatu perusahaan, agar sesuai
dikoordinasikan dengan sumber daya, yaitu sumber daya manusia dan sumber
material, modal dan faktor produksi lainnya. Sumber daya manusia merupakan
salah satu faktor konsekuensi dari semua itu adalah perlu adanya pengelolaan
sumber daya manusia secara baik agar bermanfaat untuk kemajuan organisasi atau
yang utama sekali kita kelola adalah sumber daya manusia bukan sumber daya
Manajemen Sumber Daya Manusia menjadi dua fungsi pokok yaitu sebagai
berikut :
1. Fungsi Manajerial
2. Fungsi Operasional
dibutuhkan menurut jumlah dan mutu atau keahlian tertentu dengan cara
kemampuannya.
penghargaan yang adil dan layak dari piihak perusahaan terhadap para
baik, salah satunya adalah tingkat perputaran tenaga kerja yang rendah.
Hal ini yang perlu diperhatikan perusahaan kondisi fisik dan sikap
karyawan.
Biasanya pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena lanjut usia atau
16
sudah tidak memerlukan karyawan itu lagi, perusahaan sudah tidak puas
kemampuan dan wewenang untuk mengarahkan perilaku orang lain agar bekerja
yang menunjukan sikap atau tingkah laku untuk diteladani para bawahannya, yang
untuk mencapai tujuan umum. Pengertian ini dipertajam oleh Dubrin bahwa
bawahan atau orang lain untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu :
berbuat sesuatu.
mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin dan
anggota biasa.
2. Besar rasa ingin tahu, dan cepat tertarik pada manusia dan benda-benda.
11. Sehat jasmaninya dinamis, sanggup dan suka menerima tugas berat, serta
14. Memiliki motivasi yang tinggi dan menyadari target atau tujuan hidupnya
15. Punya imajinasi yang tinggi, daya kombinasi, dan daya inovasi.
Dari uraian di atas dapat disumpulkan bahwa pemimpin yang ideal adalah
pemimpin yang berpengetahuan luas, adil, jujur, optimis, gigih, ulet, bijaksana,
mempengaruhi orang untuk melakukan usaha lebih banyak dalam sejumlah tugas
20
mencakup segala bidang atau aspek yang ada didalam satu wadah. Apabila
pemimpin ini dapat menjalankan tanggung jawab yang besar dan motivasi para
bawahan, maka pemimpin dapat dikatakan sebagai pemimpin yang berhasil dalam
dalam maupun keluar oleh seorang pemimpin melalui komunikasi baik lisan
kepemimpinan, yaitu :
6. Memfasilitasi.
21
efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju, sesuai
sebagainya.
22
2. Perhatian
dengan cara yang bersahabat dan membantu. Para pemimpin dengan gaya ini
dalam perusahaan.
ohio ini adalah pada perilaku yang diamati, namun demikian staf peneliti
sedangkan LOQ diisi oleh pemimpin sendiri. Di dalam perilaku pemimpin, tim
universitas Ohio ini menemukan bahwa kedua perilaku struktur dan perilaku
perhatian tersebut sangat berbeda dan terpisah satu sama lain. Nilai yang tinggi
pada satu dimensi tidaklah mesti diikuti rendahnya nilai dimensi lain perilaku
yang dirancang pada sumbu yang terpisah. Empat segi yang dikembangkan untuk
berikut :
23
Tinggi
Struktur Rendah Struktur Tinggi
dan dan
Perhatian Tingggi Perhatian Tingggi
(K3) (K2)
Perhatian
Gambar 2.1
Gambar segi empat kepemimpinan dari Universitas Ohio
Sumber : Miftah Thoha (2010:282)
Kedua dimensi tersebut terpisah dan berbeda satu sama lain. Seseorang
yang mendapatkan nilai tertinggi pada suatu dimensi yang lainnya juga tinggi.
Pendekatan terhadap salah satu dimensi tidak harus berarti melemahkan dimensi
yang lainnya. Dengan demikian tingkah laku seorang pemimpin dapat dikatakan
sebagai suatu kombinasi dari kedua dimensi tersebut membentuk empat tingkah
pencapaian target kerja tinggi dan hubungan personal tinggi. Struktur Rendah
Dan Perhatian Tinggi (K3) Struktur Rendah Dan Perhatian Rendah (K4)
24
Struktur Tinggi Dan Perhatian Rendah (K1) Struktur Tinggi Dan Perhatian
b. Metodologinya.
satu aspek tertentu. Dan para penganutnya berkeyakinan bahwa teori itulah yang
paling benar dan paling tepat. G.R Terry dalam buku Kartini Kartono yang
sebagai berikut :
1. Teori Otokratis
Pemimpin tersebut pada dasarnya selalu mau berperan sebagai pemain orkes
tunggal dan berambisi untuk merajai situasi. Karena itu dia disebut otokrat
keras. Pada intinya otokrat keras itu memiliki sifat-sifat tepat, seksama, sesuai
dengan prinsip, namun keras dan kaku. Tidak pernah dia mau mendelegasikan
“waktu adalah uang” untuk bisa makan, orang harus bekerja keras, yang kita
kejar adalah kemenangan mutlak, dan lain-lain. Sikap dan prinsipnya sangat
konservatif. Dia hanya bersikap baik pada orang-orang yang patuh pada
dirinya yaitu terhadap “hamba-hamba yang setia dan loyal” padanya. Otokrat
sayang mengeluarkan banyak uang serta biaya asal saja bawahan bersedia
2. Teori Psikologis
merangsang kesediaan bekerja dari para pengikut dan anak buah. Pemimpin
3 Teori Sosiologis
antar relasi dalam organisasi, dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap
4. Teori Suportif
Menurut Teori Ini, Para pengikut harus berusaha sekuat mungkin, dan
dewan” yang sebenarnya tidak becus mengurus dan dia menyerahkan semua
bahwa seorang pemimpin itu selalu berkelakuan kurang lebih sama, Yaitu ia
dihadapi. Dengan kata lain dia harus mampu bersifat fleksibel, luwes dan
bijaksana, “tahu gelagat” dan mempunyai daya lenting yang tinggi karena dia
harus mampu mengambil langkah yang paling tepat untuk suatu masalah.
7. Teori Sifat
kepercayaan diri, kreatif dan mau memberikan partisipasi social yang tinggi
dan lain-lain.
8. Teori Situasi
saat krisis (perang, revolusi, malaise, dan lain-lain) yang penuh pergolakan
dan ancaman bahaya, selalu akan memunculkan satu tipe kepemimpinan yang
bawahan untuk berdiskusi, bertanya (Democratic), dan ada kalanya pemimpin itu
organisasi.
macam yaitu:
29
1) Transaksional
pertukaran atau tawar menawar antara keduanya. Ciri ciri gaya kepemimpinan
• Management by Exception
- Passive à ikut campur tangan dengan bawahan hanya jika standar tidak
terpenuhi
2) Transformasional
bawahan untuk melakukan sesuatu melebihi yang diharapkan. Ciri ciri gaya
White dan Lippit dalam Thoyib (2016: 350), mengemukakan tiga gaya
pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab
prestasinya. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian ini.
lahnya sendiri.
31
2.1.4 Kinerja
Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang tidak
dapat dipisahkan, baik itu organisasi publik maupun organisasi swasta. Kinerja
organisasi akan sangat ditentukan oleh unsur pegawainya karena itu dalam
mengukur kinerja suatu organisasi sebaiknya diukur dalam tampilan kerja dari
pegawainya.
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam
kepadanya. Kinerja atau performance menurut Suyadi dalam Hafied (2016: 84),
melihat hasil kerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam
ada kinerja maka seluruh bagian organisasi dan tujuan organisasi tidak dapat
manajer.
menjelaskan bahwa :
“Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi
tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan
selama satu periode waktu”.
32
Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia bahwa istilah kinerja berasal dari kata job
yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak
melampaui batas waktu yang disediakan sehingga tujuannya akan sesuai dengan
+ Skill).
1. Faktor Kemampuan
yang memiliki IQ rata-rata (IQ 110 – 120) dengan pendidikan yang memadai
maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh
karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya (the right man on the right place, the right man on the right job)
2. Faktor Motivasi
adalah perilaku. Perilaku adalah tentang bagaimana anda bertindak (How you act),
dan bukan tentang apa atau siapa anda (what you are or who you are). Perilaku
adalah suatu cara dimana seseorang bertindak atau melakukan. Karena dapat
menentukan apa yang akan dilakukan dalam setiap situasi dapat menentukan
kinerja.
34
faktor yang mempengaruhi kinerja terbagi atas faktor dari dalam (internal) dan
faktor dari luar (eksternal).Faktor tersebut patutnya menjadi perhatian bagi para
pemimpin dan juga perusahaan agar kinerja karyawannya tidak menurun terlebih
Salah satu cara untuk melihat kemajuan suatu kinerja dalam suatu
dilakukan pada para karyawan dan juga para manajer. Sistem penilaian
teknik penting lain untuk mengembangkan angkatan kerja yang efektif. Penilaian
sebagai berikut :
dalam rangka mencapai pekerjaan secara optimal yang terlihat dari beberapa
aspek yaitu penentuan penilaian dan kualitas dari beberapa objek yang dinilai.
menjelaskan hasil yang harus dicapai, kapan, dan oleh siapa sasaran yang ingin
b. The action atau performance, yaitu tentang tindakan atau kinerja yang
dicapai; dan
Sasaran yang efektif dinyatakan dengan baik dalam bentuk kata kerja
dicapai, berorientasi pada hasil, dan dalam batasan waktu tertentu, yang dapat
dapat terjangkau.
dicapai.
(T) Time-bound, Timely, Timeliness : artinya ada batas waktu dan dapat
pula yang membedakannya. Indikator kinerja dipakai untuk aktivitas yang hanya
dapat ditetapkan secara lebih kualitatif atas dasar perilaku yang dapat diamati.
sangat penting, yaitu tujuan dan motif. Kinerja ditentukan oleh tujuan yang
hendak dicapai dan untuk melakukannya diperlukan adanya motif. Tanda adanya
dorongan motif untuk mencapai tujuan, kinerja tidak akan berjalan. Dengan
demikian, kinerja dan motif menjadi indikator utama kinerja. Kinerja juga
37
balik. Kaitan ketujuh indikator tersebut digambarkan oleh Hersey, Blanchard, dan
Kinerja.
Berikut ini adalah tabel dari hasil penelitian terdahulu yang digunakan
dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2017: 2). Metode yang
digunakan adalah metode yang sesuai dengan objek penelitian dan tujuan
logis (Sugiyono, 2017: 3). Hal ini bertujuan agar hasil yang diperoleh dapat
pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
untuk memahami situasi yang terjadi pada objek penelitian dengan tujuan untuk
41
42
adalah dengan mencocokan antara realita empiric dengan teori yang berlaku
Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel
dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya.
bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang
terjadi dalam masyarakat. Jenis penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk
lebih mudah menyajikan dan menganalisis secara sistematis dan akhirnya dapat
Penelitan ini bersifat studi kasus, yang dilakukan pada Toko Sulung Jaya
alat tulis untuk keperluan sekolah dan kantor dengan harga grosir untuk
pembelian dengan jumlah yang banyak. Lokasi Toko Sulung Jaya sendiri berada
Pemilihan Toko Sulung Jaya sebagai objek dari penelitian ini dikarenakan,
objek penelitian adalah karena peneliti ingin mencari tahu apa yang membuat
43
Toko Sulung Jaya berkembang dan sukses hingga sekarang memiliki pelanggan
Dilihat dari metode dan jenis penelitian yang digunakan. sumber data
merupakan data tambahan. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu:
wawancara yang dilakukan oleh peneliti serta dijadikan sebagai sumber data
yang utama. Sumber data utama ini berwujud catatan tertulis, perekaman
2. Foto
yang terjadi saat pengamatan berlangsung yang dapat dijadikan sebagai bukti-
memperlihatkan orang dan latar atau lokasi penelitian, dan perlu juga
diberikan catatan khusus yang berupa keterangan mengenai keadaan yang ada
3. Sumber tertulis
Sumber data ini berupa arsip-arsip yang diperoleh dari studi khasus
terkait dengan data-data seperti data penjualan ataupun pembukuan yang ada.
Jenis data yang ada dalam penelitian ini bersumber pada sumber primer.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
kasus yang akan diteliti yaitu Toko Sulung Jaya, pemilik Toko Sulung Jaya, dan
karyawan Toko Sulung Jaya Semarang. Dengan demikian, dalam penelitian yang
menjadi subjek penelitian atau informan kunci adalah pemilik usaha Toko Sulung
Jaya Semarang. Dan yang menjadi informan pendukung adalah karyawan Toko
proses pengumpulan data ini akan berpengaruh pada langkah selanjutnya yaitu
45
kebenarannya. Sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang terbuka dan luwes,
tipe dan metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam,
disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian, serta objek yang diteliti. Pada
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari segi cara
atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan
1. Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah
terstruktur adalah observasi yang telah diancang secara sistematis, tentang apa
apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati
(Sugiyono, 2017: 230). Dalam hal ini peneliti ingin mengamati gaya
46
tersebut.
2. Wawancara
ditliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
“wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
topik tertentu”. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti tentang informasi apa yang akan dipeoleh (Sugiyono, 2017: 466).
3. Dokumentasi
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih aman yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh
datanya jenuh. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
lapangan dilakukan terhadap hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang
akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Akan tetapi fokus penelitian
masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di
lapangan.
48
1. Pengumpulan Data
untuk dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu data harus dilakukan reduksi
memfokuskan pada hal-hal yang penting dan dicari tema dan polanya.
kesimpulan dapat ditinjau sebagaimana yang timbul dari data yang harus diuji
Karena data yang dikumpulkan banyak maka diadakan reduksi data. Setelah
direduksi kemudian diadakan sajian data, selain itu pengumpulan data juga
digunakan untuk penyajian data. Apabila ketiga tersebut selesai dilakukan, maka
Toko Sulung Jaya merupakan salah satu usaha dagang bidang alat tulis
penjualan banyak dipengaruhi oleh banyaknya sekolah yang ada di sekitar toko
sehingga banyak anak sekolah yang membutuhkan alat tulis menulis untuk
kebutuhan sekolah. Selain itu letak toko yang berada di tengah pemukiman padat
Toko Sulung Jaya dikelola oleh Tri Wahyuni sejak tahun 1997 dan
menjadi salah satu usaha yang bergerak dibidang perdagangan. Dalam hal ini
Toko Sulung Jaya menjual barang ATK, Buku, Pensil, Polpen, dan Alat tulis
kantor lainnya. Mengawali usaha dibidang penjualan barang dagang peralatan alat
tulis menulis dan alat tulis kantor, pemilik usaha tersebut merintis karirnya
dan kesabaran serta rasa optimis yang besar usaha tersebut meningkat menjadi
menyebabkan banyak konsumen membeli barang dari toko tersebut dan menjadi
pelanggan.
50
51
4.2. Pembahasan
Karyawan
Pegawai pada Toko Sulung Jaya Semarang terus berusaha bersikap sopan
berusaha menjalankan tugas dengan bersikap jujur dan ikhlas, serta berusaha
menanggung resiko akibat tindakan yang dilakukan. Selain itu, pegawai selalu
menjaga komitmen yang diberikan dan berusaha untuk menjalankan tugas, fungsi
Pegawai pada Toko Sulung Jaya Semarang senantiasa datang dan pulang
sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan, namun terkadang masih ditemukan
karyawan yang tidak mentaati peraturan. Berikut disampaikan oleh Tri Wahyuni
Ada yang mentaati ada juga yang kurang mentaati misal telat masuk kerja
sesuai jadwal atau tidak masuk kerja tanpa ijin.(wawancara, Selasa, 16
Juli 2019)
Apabila ada yang terlambat meninggalkan ruangan disaat jam kerja dan
melewati jam istirahat yang telah ditentukan atau tidak masuk tanpa ijin maka
52
akan mendapatkan teguran langsung dari atasan. Berikut pernyataan dari Tri
Kalau misal kesalahan kecil yang tidak terlalu sering saya masih bisa
mentoleransi tapi kalau kesalahannya cukup fatal bisa saja saya
menggunakan cara yang tegas supaya karyawan bisa menyadari salahnya
dan introspeksi diri menjadi lebih baik nantinya.(wawancara, Selasa, 16
Juli 2019)
aturan yang ditetapkan pimpinan toko, karyawan tidak merasa keberatan. Berikut
Sejauh ini saya tidak kesulitan, karena walaupun pemilik terkadang tegas
namun beliau masih bisa mentolerir kesalahan pegawai kalau
kesalahannya tidak terlalu besar. (wawancara, Senin, 15 Juli 2019)
Para pegawai dapat melakukan kerjasama dengan rekan sekerja dan atasan
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu, selain itu juga para bawahan
mampu menerima pendapat dan saran dari orang lain, serta bersedia menerima
keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.
Pimpinan mampu bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan teladan yang
baik, kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi,
tugas serta mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Pujian dan
kritik yang diberikan oleh pemimpin toko dapat dikatakan seimbang. Gaya
Menurut saya sih bisa, teguran yang diberikan pada karyawan selama
menjalankan gaya kepemimpinannya membuat karyawan dapat
mengoreksi kesalahan dan menjadi lebih baik dalam melakukan
pekerjaan. (wawancara, Senin, 15 Juli 2019)
kemampuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan secara optimal.
Kepemimpinan adalah proses untuk memahami apa yang dilakukan orang secara
maupun organisasi dengan cara menggerakkan untuk mau bekerja sama untuk
perusahaan. Dinamika dalam organisasi tidak lepas dari peran kepamimpinan dan
Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Hal ini
54
sesuai yang dikemukakan Tri Wahyuni selaku Pemilik Usaha Toko Sulung Jaya
Semarang, bahwa:
mengambil keputusan dengan menkaji secara terus menerus situasi yang dihadapi
oleh organisasi.
menjelaskan bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik, gaya dan sifat yang
sesuai dengan kepemimpinan serta syarat-syarat apa yang perlu dimiliki oleh
seorang pemimpin yang baik. Ketika gaya kepemimpinan yang digunakan oleh
pemimpin tidak sesuai dengan kondisi dan harapan dari karyawan maka akan
konflik antar karyawan yang nantinya akan menciptakan hubungan yang kurang
Menurut saya, kinerja tiap karyawan itu berbeda-beda ada yang ketika
dikasih langsung menyelesaikannya ada yang tidak langsung
menyelesaikan dan perlu ada dorongan, namun sejauh ini lumayan bagus
lah kinerja mereka. (wawancara, Selasa, 15 Juli 2019)
Kalau untuk pegawai baru pasti perlu diarahkan dulu seperti mengetahui
tata tertibnya lalu cara kerja di toko menurut bagian-bagiannya dan
sebisa mungkin saya harus jadi pemimpin yang tidak seenaknya saja harus
bisa menyesuaikan diri dengan karyawan juga (wawancara, Selasa, 16 Juli
2019)
terjadi antar pimpinan dan bawahan maupun sesama bawahan. Komunikasi yang
dilakukan oleh pimpinan termasuk dalam salah satu ciri gaya kepemimpinan yang
Hal tersebut bisa dikatakan bahwasannya pemimpin di dalam Toko Sulung Jaya
Semarang termasuk di dalam salah satu ciri pemimpin dengan gaya demokrasi
kepada pegawai atau bawahannya. Berikut disampaikan oleh Tri Wahyuni selaku
Saya tidak selalu mengawasi karyawan karena tidak setiap hari saya di
toko jadi mungkin ada karyawan yang saya percaya untuk menggantikan
saya mengontrol karyawan. Cara saya mengawasi mungkin hanya
mengecek stok barang yang ada atau belum ada, harga sudah sesuai atau
belum. Ya kurang lebih seperti itu.(wawancara, Selasa, 16 Juli 2019)
Tidak selalu, kalau ada waktu saja beliau akan melakukan pengawasan
dan mengecek barang-barang atau stok yang mungkin belum terkirim.
Karena menurut saya beliau juga sudah percaya dengan beberapa
karyawan yang sudah lama bekerja dengannya jadi tidak selalu
mengawasi langsung. (wawancara, Senin, 15 Juli 2019)
pemimpin, menerima saran dan kritik yang positif dan hasil keputusan untuk
masalah aktivitas setiap anggota kelompok dan juga pemimpin yang semua
keputusan penerapan disiplin kerja (yang ditanamkan secara suka rela oleh
Mungkin lebih kepada mengetahui situasi dan kondisi kalau misal saya
bisa mengatasi kinerja karyawan yang menurut saya bisa diatasi dengan
mudah mungkin saya akan menerapkan ide saya sendiri tapi kalua semisal
saya tidak mampu mengambil keputusan sendiri saya akan meminta saran
kepada karyawan yang dipercaya. (wawancara, Selasa, 16 Juli 2019)
Dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terjadi tentu saja harus
melihat kondisi permasalahannya dulu baru mengambil keputusan.
(wawancara, Selasa, 15 Juli 2019)
58
Menurut saya jika ada masalah yang tidak terlalu besar beliau bisa
mengatasi sendiri tapi kalau sekiranya masalahnya cukup besar beliau
kadang meminta saran pada karyawan yang sudah dipercaya untuk
mencari solusi yang terbaik. (wawancara, Senin, 15 Juli 2019)
pemimpin hanya menunjukkan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai saja,
menentukan. Selain itu karyawan diberikan ruang gerak atau keleluasaan untuk
karyawan yang tidak efektif. Berikut disampaikan Putri Ariani selaku karyawan
bahwa:
Kalau saya masih mampu atau bisa mengerjakan saya akan kerjakan tapi
kalau ada tugas yang kurang mengerti atau tidak bisa, terkadang saya
meminta bantuan teman sesame karyawan untuk menyelesaikannya.
(wawancara, Senin, 15 Juli 2019)
secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-
demokratis cenderung memberikan contoh teladan yang baik bagi para karyawan,
berjalan dengan baik dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai. Kinerja pada
hakikatnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam
dari kelompok untuk kelompok ini cocok dengan karyawan yang memiliki
tersendiri dan berbeda dengan pekerjaan yang lain. Karyawan yang memiliki
60
kompetensi yang tinggi tidak akan efektif jika tidak didukung oleh pemimpin
tujuannya.
ini adalah seorang pemimpin memberikan kesempatan dan hak yang seluas-
luasnya kepada para karyawannya, maka mereka memiliki banyak sekali pendapat
yang berbeda, sehingga pemimpin sulit untuk menentukan pendapat yang sesuai
dengan karyawannya yang tidak menyepakati forum yang ada, maka kadang
terjadi suatu konflik atau perdebatan antara anggotan forum atau dengan
pemimpinnya.
merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain (Thoha, 2003: 49). Oleh
sangat dipengaruhi oleh tipe atau gaya yang digunakan. Tidak ada tipe
diterapkan sesuai kondisi yang dihadapi oleh pemimpin yang bersangkutan pada
suatu saat.
syarat penting dalam konsepsi kepemimpinan dan harus dimiliki oleh pemimpin,
yaitu:
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
serta tanggung jawab para bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin model ini
62
yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan
sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut,
anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk
perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi
pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas.
bahasa sederhana, seorang pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan jenis ini
mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini
bisa sangat – sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak
b. Punya semangat bahwa hidup ini tidak selalu win-win solution, ada kalanya
terjadi win-loss solution. Pemimpin harus mengupayakan agar dia tidak selalu
baik, tetapi dalam kenyataan di lapangan, hal ini tidak selalu berjalan sesuai
tegas cenderung otoriter mampu memberikan hasil yang baik dengan pengelolaan
manajemen yang sesuai yang mana pimpinan akan mendapatkan hasil yang
maksimal, sehingga tujuan perusahaan akan mudah dicapai melalui kerja sama
antara pimpinan dan bawahan. Adapun kendala dan solusi dalam menerapkan
Jaya Semarang:
membuat kurang efisien dan efektif terlebih pada saat dibutuhkan keputusan
yang cepat dan mendesak. Situasi dan kondisi yang selalu berubah membuat
keputusan kurang sinkron dengan kondisi lapangan yang ada dan keputusan
pernyataan yang disampaikan Tri Wahyuni selaku Pemilik Toko Sulung Jaya
Semarang, bahwa:
Untuk masalah yang cukup besar biasanya saya meminta saran pada
yang lain terlebih dahulu baiknya harus seperti apa. (wawancara,
Selasa, 16 Juli 2019)
tegas dari seorang pemimpin. Oleh karena itu, perlu adanya perpaduan dua
b. Kondisi dan karakter individu, latar belakang dan pemikiran yang berbeda
dalam bekerja sama antar karyawan maupun dengan atasan untuk mencapai
tujuan. Berikut pernyataan dari salah satu karyawan Putri Ariani bahwa:
Ariani bahwa:
Tri Wahyuni selaku Pemilik Toko Sulung Jaya Semarang juga menyatakan
bahwa:
Saya tidak selalu bisa setiap hari mengawasi secara langsung jadi
tidak sepenuhnya mengetahui kinerja masing-masing karyawan dan
tidak bisa mengarahkan sesuai keinginan saya. (wawancara, Selasa,
16 Juli 2019)
65
Ketegasan pimpinan perlu ditingkatkan lagi agar hukuman membuat efek jera
karyawan secara langsung agar karyawan tetap bertanggung jawab atas tugas
masing-masing.
BAB V
5.1. Kesimpulan
disimpulkan bahwa
perusahaan.
66
67
keputusan yang cepat dan mendesak. Situasi dan kondisi yang selalu
yang ada dan keputusan juga harus mengakomodir dari seluruh pemikiran
keputusan yang tegas dari seorang pemimpin. Oleh karena itu, perlu
2) Kondisi dan karakter individu, latar belakang dan pemikiran yang berbeda
hambatan yang harus ditemukan solusinya. Oleh karena itu, perlu adanya
agar hukuman membuat efek jera dan perlu dilakukan pembinaan bagi
68
5.2. Saran
perbaikan:
yang berlaku dan tujuan serta sasaran yang akan dicapai. Untuk tercapainya
tujuan dan sasaran perusahaan pimpinan sebaiknya bersikap lebih tegas dalam
kepemimpinan saja.
b. Sumber data yang digunakan terbatas pada pemilik dan salah satu karyawan
DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2012. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.
Bandung: PT. Refika Aditama
Dessler, Gary. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi kesepuluh. Jakarta
Barat: PT Indeks.
Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal. Jawab.
Bandung: Alfabeta
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian, dan. Masalah, Edisi
Revisi, Jakarta : Bumi Aksara.
Indrasari, Meithiana. 2017. Kepuasan Kerja dan Kinerja, Tinjauan Dari Dimensi
Iklim Organisasi, Kreativitas Individu dan Karakteristik Pekerjaan.
Sidoarjo : Indomedia Pustaka.
70
71
Wexley, Kenneth N & Gary A Yukl. 2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi
Personalia. Jakarta : Rineka Cipta.
Yukl, Gary. 2010. Kepemimpinan dalam Organisasi, Edisi Ketujuh. Jakarta: PT.
Indeks.