Kelompok 3 :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada kelompok kami unyuk menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Perilaku Dan Motivasi Karyawan”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dra. Ec. Tituk
Diah Widajayantie, M. Aks selaku dosen Pengampu Akademik Pengantar Bisnis
yang membimbing dalam mengerjakan makalah kami. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas Pengantar Bisnis. Selain itu, kelompok juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang perilaku dan motivasi karyawan
yang berada dalam perusahaan. Kami berharap tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
Penyusun
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
iii
2.4 Beberapa Konsep dan Teori Motivasi Dasar ....................................... 7
1. Teori Klassik ........................................................................................ 8
2. Teori Perilaku Awal ............................................................................. 8
3. Teori Kontemporer ............................................................................... 8
2.5 Strategi dan Teknik Untuk Meningkatkan Motivasi .......................... 9
1. Penguatan / Modifikasi Perilaku .......................................................... 9
2. Menggunakan Sasaran untuk Memotivasi Perilaku ............................. 9
3. Manajemen Partisipatif dan Pemberdayaan ....................................... 10
4. Struktur Tim ....................................................................................... 10
5. Pengayaan Pekerjaan dan Perancangan Ulang Pekerjaan .................. 10
6. Jadwal Kerja yang Dimodifikasi dan
Tempat Kerja Alternatif ..................................................................... 10
7. Keuntungan dan Kelemahan Jadwal Kerja
yang Dimodifikasi dan Tempat Kerja Alternatif ............................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 12
3.1 Simpulan ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
v
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk perilaku karyawan?
2. Apa saja Sifat dasar dan nilai penting dari perbedaan individu diantara
karyawan?
3. Bagaimana cara Mencocokan Pekerjaan dan Individu?
4. Sebutkan beberapa konsep dan motivasi dasar?
5. Bagaimana strategi dan teknik untuk meningkatkan motivasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk Perilaku Karyawan
2. Untuk mengetahui Sifat dasar dan nilai penting dari perbeedaan individu
diantara karyawan
3. Untuk mengetahui Mencocokan Pekerjaan dan Individu
4. Untuk mengetahui Beberapa Konsep dan Motivasi dasar
5. Untuk mengetahui Strategi Dan Teknik Untuk Meningkatkan Motivasi
vi
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kewargaan Organisasi
Karyawan juga dapat melibatkan diri dalam perilaku positif yang
secara tidak langsung berkontribusi pada laba perusahaan. Perilaku demikian
sering kali disebut dengan kewargaan organisasi (organizational citizenship).
Kewargaan organisasi ini mengacu pada perilaku individu yang memberikan
kontribusi positif secara keseluruhan bagi organisasi.
3. Perilaku Kontraproduktif
Perilaku terkait pekerjaan lainnya bersifat kontraproduktif. Perilaku
kontraproduktif (counterproductive behaviors) adalah perilaku yang
menjauhkan individu, alih-alih berkontribusi pada, kinerja organisasi.
Ketidakhadiran (absenteeism) terjadi ketika seorang karyawan tidak hadir
untuk bekerja.
vii
1. Kepribadian dalam Kehidupan Nyata
Kepribadian (personality) adalah serangkaian atribut psikologis yang
relatif stabil yang membedakan satu individu dengan individu lain. Beberapa
tahun terakhir, peneliti telah mengidentifikasikan lima sifat dasar yang sangat
relevan bagi organisasi. Kelima sifat dasar ini biasanya disebut dengan “lima
besar” sifat kepribadian. Kecerdasan emosional, meskipun tidak termasuk
kedalam “lima besar”, juga memainkan peranan yang lebih besar dalam
kepribadian karyawan.
2. “Lima Besar” Sifat Kepribadian (the big five personality traits)
a) Kesetujuan (agreeableness)
adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksidengan
orang lain.
b) Pengaturan diri ( conscientiousness)
dalam konteks ini merujuk pada kegigihan, sifat mudah
diandalkan, dan keteraturan seseorang.
c) Emosionalitas (emotionality)
Mengacu pada derajat kecenderungan seseorang memiliki
pandangan dan perilaku positif atau negatif terhadap orang
lain.
d) Ekstraversi (extraversion)
Keterbukaan terhadap lingkungan sosial dan fisik mengacu
pada tingkat kenyamanan individu terhadap hubungan
e) Keterbukaan (openness)
Mencerminkan seberapa luwes atau kakunya seseorang
dalam hal keyakinannnya.
viii
yang pemaham lebih menikmati proses dan situasi yang
tidak bisa diduga hasilnya.
4. Kecerdasan Emosional
a) Kesadaran diri
Mengacu pada kapasitas seseorang untuk menyadari apa
yang mereka rasakan. Secara umum kesadaran diri yang
lebih tinggi memungkinkan seseorang untuk menuntun
kehidupan dan perilakunya sendiri secara lebih efektif.
b) Mengelola emosi
Mengacu pada kapasitas seseorang untuk mengatasi
kecemasan, rasa takut, dan kemarahan sehingga ketiga
bentuk emosi ini tidak menggangu kegiatan individu
tersebut.
c) Memotivasi diri
Adalah kemampuan seseorang untuk tetap optimis dan
selalu berusaha keras kendati menghadapi kegagalan,
hambatan, dan tantangan.
d) Empati
Adalah kemampuan seseorang untuk memahami perasaan
yang dialami orang lain tanpa harus diberitahukan.
e) Keterampilan bersosialisasi
Membantu orang-orang untuk bergaul dengan orang lain
dan menjalin hubungan yang positif.
ix
ide-ide tertentu, situasi, atau individu lain. Sikap menjadi hal penting karena
merupakan mekanisme dan saluran tempat kita mengekspresikan perasaan.
Komentar seorang karyawan bahwa dirinya merasa kurang digaji
mencerminkan perasaannya terhadap gaji yang diperoleh.
x
Orang-orang didalam suatu organisasi membentuk sikap terhadap
beragam hal. Karyawan cenderung memiliki sikap mengenai gaji yang
diterima,kemungkinan dipromosikan, atasan mereka, tunjangan karyawan,
dan sebagainya. Sikap-sikap yang penting antara lain kepuasan kerja dan
komitmen organisasi.
xi
kerja yang mencerminkan rentang waktu pemikiran dalam bidang ini: (1) teori klasik
dan manajemen ilmiah, (2) teori perilaku awal, dan (3) teori motivasi kontemporer.
1. Teori Klassik
Teori motivasi klasik (classical theory of motivation) adalah pekerja
yang termotivasi hanya oleh uang.
2. Teori Perilaku Awal
Pada tahun 1925, sekelompok peneliti dari Harvard memulai
penelitian di Hawthorne Works of Western Electric di luar kota Chicago.
Dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, mereka ingin mengamati
hubungan antara perubahan lingkungan fisik dan output para pekerja.
Penemuan tersebut yang sekarang dikenal luas sebagai efek Hawthorne
(Hawthorne effect)-memberikan pengaruh besar pada teori hubungan
manusia, meskipun dalam banyak hal, teori ini hanya bertujuan meyakinkan
para manajer bahwa mereka harus lebih banyak memperhatikan para
karyawan
a) Model Sumber Daya Manusia: Teori X dan Y
Manajer yang menganut Teori X (Theory X) cenderung
meyakini bahwa individu pada dasarnya bersifat malas dan
enggan bekerja sama. manajer Teori Y (Theory Y) cenderung
memiliki karyawan yang puas dan termotivasi.
xii
Beberapa model perilaku dan motivasi karyawan yang telah
dikembangkan. Dua diantaranya yang menarik dan berguna yaitu teori
ekspektansi dan teori keadilan
a) Teori Ekspektansi
adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang
termotivasi bekerja untuk mendapatkan imbalan yang
diinginkan
b) Teori Keadilan
adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang
mengevaluasi pekerjaan organisasi terhadap mereka dan
membandingkan dengan perlakuan yang diterima orang lain.
xiii
Metode yang paling sering digunakan sebagai penetapan sasaran
kinerja disebut juga Manajemen Berdasarkan Tujuan (MBO) Serangkaian
prosedur yang mencakup manajer beserta bawahannya dalam menetapkan
sasaran dan mengevaluasi kemajuan
3. Manajemen Partisipatif dan Pemberdayaan
Dalam manajemen partisipatif dan pemberdayaan (participative
management and empowerment), karyawan diberikan pilihan mengenai cara
mereka melakukan pekerjaan dan bagaimana perusahaan dikelola, mereka
diberdayakan untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar atas
kinerja mereka sendiri.
4. Struktur tim
Manfaat dari penggunaan tim adalah untuk meningkatnya motivasi
dan kepuasan kerja bagi karyawan yang bekerja dalam tim
5. Pengayaan Pekerjaan dan Perancangan Ulang Pekerjaan
a) Pengayaan Pekerjaan
Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara menambah
satu faktor motivasi atau lebih ke dalam kegiatan kerja
b) Perancangan Ulang Pekerjaan
Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara membuat
kesesuaian yang lebih tepat antara karyawan dan
pekerjaannya. Perancangan ulang pekerjaan biasanya
diterapkan melalui salah satu dari tiga cara berikut:
Penggabungan tugas, pembentukan kelompok kerja alamiah,
dan pembentukan hubungan klien
Penggabungan Tugas
Memperbesar lingkup pekerjaan dan
meningkatkan variasinya agar karyawan merasa
pekerjaan mereka lebih berarti Hasilnya, para
karyawan akan menjadi lebih termotivasi.
Pembentukan Kelompok Kerja Ilmiah
Kelompok-kelompok ini dibentuk untuk
membantu karyawan mengamati tempat kerja
dan arti penting pekerjaan mereka dalam
keseluruhan struktur perusahaan
Pembentukan Hubungan Klien
Membentuk hubungan dengan klien berarti
memungkinkan para karyawan berinteraksi
dengan para pelanggan. Pendekatan ini
memperkaya ragam pekerjaan
xiv
6. Jadwal Kerja yang Dimodifikasi dan Tempat Kerja Alternatif
Sebagai salah satu cara meningkatkan kepuasan kerja, banyak
perusahaan bereksperimen dengan jadwal kerja yang dimodifikasi. Dua
bentuk paling umum jadwal kerja yang dimodifikasi adalah program berbagi
pekerjaan dan program waktu fleksibel, termasuk juga strategi tempat kerja
alternatif
a) Progam Berbagi Pekerjaan
Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara
memungkinkan dua orang atau lebih untuk berbagi satu
pekerjaan purnawaktu.
b) Progam Waktu Fleksibel
Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara
memungkinkan pekerja untuk mengatur jadwal kerja harian
atau mingguan
c) Tempat Kerja Alternatif
Makin banyak pekerja di AS yang melakukan sebagian
pekerjaan mereka melalui telecommuting, yaitu melaksanakan
sebagian atau seluruh pekerjaan tidak dari kantor. Bekerja di
rumah lengkap dengan PC, Internet berkecepatan tinggi, dan
koneksi internet perusahaan.
7. Keuntungan dan Kelemahan Jadwal Yang Dimodifikasi dan Tempat
Kerja Alternatif
Waktu fleksibel memberikan kebebasan lebih besar bagi karyawan
dalam kehidupan profesional dan pribadi mereka. Perusahaan juga
memperoleh manfaat dalam banyak hal. Di daerah perkotaan, misalnya,
program-program seperti ini dapat mengurangi kemacetan dan persoalan lain
yang bisa menimbulkan stres dan hilangnya waktu kerja.
Sebaliknya, waktu fleksibel terkadang mempersulit koordinasi karena
orang-orang bekerja pada jadwal yang berbeda. Selain itu, apabila pekerja
dibayar per jam, waktu fleksibel menyulitkan perusahaan untuk mencatat
secara akurat jadwal kerja aktual karyawan.
xv
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perilaku karyawan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan oleh anggota
organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi efektivitas
kerja suatu organisasi. Antara lain individu satu dengan individu yang lainnya
memiliki sifat yang berbeda. Ada individu yang cekatan dalam melaksanakan
tugasnya, ada individu yang pintar tapi susah berorganisasi, dan mungkin juga ada
individu yang suka membuat alasan agar dapat membolos kerja. Karena perilaku tiap
individu tidak sama, manager sumber daya manusia harus pintar-pintar memahami
perilaku setiap karyawannya. Dan memotivasi karyawan adalah tugas yang harus
dilakukan oleh seorang manager untuk selalu mengingatkan hal-hal positif dan yang
baik dalam karyawan bekerja.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Griffin, Ricky w dan Elbert, Ronald J. 2008. Bisnis, ad 8 jilid 1. Jakarta : Erlangga
xvii
xviii
xix