Oleh:
Oriana Tandayong / 115150046
Terrica Lienanda / 115150182
Nikho Wijaya / 115150296
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................2
1.3 Batasan Masalah .........................................................................................2
1.4 Rumusan Masalah .......................................................................................3
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................3
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................3
i
3.2.1 Populasi ..............................................................................................12
3.2.2 Teknik Pemilihan Sampel ..................................................................12
3.2.3 Ukuran Sampel...................................................................................13
3.3 Operasionalisasi Variabel dan Instrumen ...................................................13
3.3.1 Operasionalisasi Variabel ..................................................................13
3.3.2 Instrumen ...........................................................................................14
3.4 Analisis Validitas dan Reabilitas ................................................................15
3.2.1 Analisis Validitas ...............................................................................15
3.2.2 Analisis Reabilitas .............................................................................16
3.5 Analisis Data ...............................................................................................16
3.2.1 Uji t ....................................................................................................16
3.2.1 Uji F ...................................................................................................17
3.6 Asumsi Analisis Data ..................................................................................17
3.6.1 Multikolineritas ..................................................................................17
3.6.2 Autokorelasi .......................................................................................18
3.6.3 Heteroskedastistas ..............................................................................18
3.6.4 Normalitas ..........................................................................................18
Lampiran ..............................................................................................................19
Daftar Pustaka ......................................................................................................23
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
3. Yang akan diteliti adalah motivasi dan lingkungan kerja seperti apa yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja PT.XYZ di Jakarta.
2
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dibuat maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang positif antara lingkungan kerja dan kepuasan kerja
karyawan PT. XYZ di Jakarta?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif antara motivasi dan kepuasan kerja karyawan
PT. XYZ di Jakarta?
Teoritis/akademik
Secara teoritis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi mengenai
lingkungan kerja dan motivasi yang berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan.
Praktis/manajerial
Secara Praktis diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahaan dalam
membuat kebijakan dan mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan
kepuasan kerja karyawan.
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
4
2.2 Definisi Konseptual Variabel
2.2.1 Lingkungan Kerja
Pengertian Lingkungan kerja menurut Barry dan Heizer (2001: 239) “lingkungan
fisik dimana itu mempengaruhi kinerja, keamanan, dan kualitas karyawan”. Lingkungan
kerja memberikan keamanan dan memungkinkan karyawan untuk bekerja secara optimal,
dapat mempengaruhi emosi pekerja. Jika keryawan menikmati lingkungan kerjanya,
karyawan akan menikmati waktunya di termpat kerja untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut dan akan menggunakan waktu kerjanya secara efektif dan optimal dan kinerja nya
akan tinggi juga akibat kepuasaan yang sudah terpenuhi.
Terkait dengan definisi itu, Tyseen (2005: 58) menyatakan lebih lanjut bahwa
“bentuk fisik lingkungan kerja adalah ruang, tata letak, kebisingan, alat, bahan, dan
hubungan rekan kerja yang merupakan kualitas dari semua aspek penting dan dampak
postif dan negatif pada kualitas kinerja kerja”. “Faktor lingkungan kerja fisik adalah faktor
lingkungan kerja yang dapat dilihat oleh indera para karyawan, seperti kebersihan,
penerangan, pertukaran udara, keamanan, peralatan dan atau peralatan kerja dan
kebisingan.” (Nitisemito, 1996:184).
2.2.2 Motivasi
Pada dasarnya motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang
agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Motivasi dapat dikatakan sebagai dorongan
dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Persoalan yang dihadapi
motivasi juga memerlukan cara untuk bagaimana memberikan gairah, semangat, dorongan,
agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan keterampilan dan keahliannya untuk
mewujudkan tujuan organisasi yang telah dietapkan
Menurut Mathis & Jackson (2006) (dalam Bangun, 2012:312) “motivasi
merupakan hasrat di dalam seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu
tindakan.” Menurut Martoyo (2008: 183) “motivasi adalah kondisi mental yang
mendorong dilakukannya suatu tindakan yang memberikan kekuatan yang mengarah
kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan, ataupun mengurangi
ketidakseimbangan.”
5
Hasibuan (2006:99) mengemukakan bahwa “terdapat dua jenis motivasi yaitu:
Motivasi positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan
hadiah kepada mereka yang berprestasi baik dan motivasi negatif (insentif negatif),
manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang
pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah).” Apabila karyawan diberikan hadiah atas
pekerjaan yang berhasil dilakukannya, maka semangat kerja karyawan akan semakin
meningkat. Motivasi yang diberikan dalam jangka panjang akan berakibat tidak baik, dan
memotivasi negatif karyawan dalam jangka pendek ini akan meningkatkan semangat kerja
karyawan. Oleh sebab itu penggunaan kedua motivasi diatas haruslah tepat dan seimbang
agar dapat meningkatkan semangat kerja karyawan dan mencapai tujuan organisasi.
Pemberian motivasi berkaitan dengan usaha pencapaian tujuan berbagai sasaran
organisasional. Motivasi merupakan proses keterkaitan antara usaha dan pemuasan
kebutuhan tertentu. Dengan kata lain motivasi merupakan kesediaan untuk mengerahkan
usaha tingkat tinggi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
6
sendiri dan tingkat kepuasan kerja akan tinggi apabila karyawan merasa cocok dengan
pekerjaan yang diterimanya.
Kepuasan kerja menjadi salah satu peran penting bagi suatu organisasi, karena
apabila karyawan merasa puas berarti organisasi tersebut berhasil menciptakan suasana
yang dapat mencapai kepuasan karyawan. Kepuasan karyawan itu hanya terdapat didalam
masing-masing diri karyawan yang tidak dapat dilihat ataupun dipaksa oleh orang lain.
Kepuasan karyawan dapat dilihat dari puas atau tidak puas dan senang atau tidak senang
respon karyawan tersebut pada saat melakukan aktivitasnya. Semakin tinggi tingkat
kepuasan karyawan maka semakin tinggi pula tingkat aktivitas atau kegiatan yang
dilakukannya, dan semakin rendah tingkat kepuasan maka semakin rendah pula tingkat
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan.
7
individu karena ingin memenuhi kebutuhannya, baik itu kebutuhan seperti sandang,
pangan, papan. Selain itu karyawan juga memerlukan pemenuhan kebutuhan dari yang
terendah hingga yang tertinggi yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, serta yang
tertinggi kebutuhan akan aktualisasi diri. Motivasi seperti ini diperlukan agar karyawan
juga dapat bekerja dengan optimal untuk melaksanakan pekerjaan dan mencapai kepuasaan
dalam bekerjanya, bukan bekerja hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan saja.
Motivasi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam suatu pekerjaan, sehingga organisasi
perlu memikirkan bagaimana cara untuk memotivasi karyawan dalam pekerjaannya.
Pekerjaan yang tidak dilakukan bersamaan dengan motivasi, maka akan mengakibatkan
hasil kerja yang tidak maksimal.
8
Lingkungan Kerja
(X1)
Kepuasan Kerja
Karyawan
(Y)
Motivasi
(X2)
2.4.2 Hipotesis
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut:
Ha1: Ada pengaruh positif lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
Ha2: Ada pengaruh positif motivasi terhadap kepuasan kerja
9
kelompok berusia signifikan dan
25 tahun atau lebih positif terhadap
muda. job satisfaction.
10
Bangcheng Liu, motivation Menggunakan Job - Hasil penelitian
Ningyu Tang, analisis regresi satisfaction menunjukkan
Xiaomei Zhu, hirarkis, analisis bahwa tiga dari
(2008) faktor eksplorasi empat dimensi
dan teknik analisis motivasi ada di
faktor konfirmatori China, dan
diterapkan pada terdapat hubungan
data survei 191 yang postif dan
pegawai negeri di signifikan antara
China motivation dan job
satisfaction.
11
BAB 3
METODE PENELITIAN
12
3.2.3 Ukuran Sampel
Jika populasinya merupakan seluruh karyawan PT. XYZ di Jakarta yang
berjumlah 120 karyawan, maka sampel yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak
93 orang karyawan PT. XYZ Jakarta yang masih aktif bekerja dengan perhitungan
sebagai berikut:
120
𝑛=
120 × 5%2 + 1
120
𝑛=
120 × 0.0025 + 1
120
𝑛=
0.3 + 1
𝑛 = 92,30769230769231 karyawan dibulatkan menjadi 93 karyawan.
13
3. Kepuasan Kerja Karyawan (KKK) adalah “Sejauh mana individu merasakan
secara positif/negatif berbagai macam faktor/dimensi dari tugas-tugas dalam
pekerjaannya” Marihot T. E. Hariandja (2005:290). Kepuasan kerja dapat
mencerminkan pandangan karyawan terhadap pekerjaan yang diterimanya.
Adapun elemen kepuasan kerja karyawan meliputi gaji, pekerjaan itu sendiri, rekan
kerja, atasan, dan promosi.
3.3.2 Instrumen
14
Adanya pemberian kesempatan kepada
karyawannya untuk interaksi dengan antar
karyawan. M3.4
Persaingan sehat antara karyawan. M4.1
Mendapatkan kesempatan pelatihan dan
Kebutuhan penggembangan yang lebih tinggi. M4.2
Penghargaan Bangga akan hasil kerja yang dihasilkan. M4.3
Adanya pemberian pujian terhadap
karyawan. M4.4
Kesempatan membantu rekan kerja dalam
pengembangan diri karyawan. M5.1
Membantu meningkatkan kemampuan dan
Kebutuhan
keterampilan karyawan. M5.2
Aktualisasi
Adanya dukungan agar dapat
Diri
mengembangan karir. M5.3
Memberikan kesempatan untuk mempelajari
hal baru. M5.4
Bayaran yang diterima sesuai beban kerja. KKK1
Kepuasan atas pemberian bonus. KKK2
Pekerjaan yang dijalankan sesuai minat
karyawan. KKK3
Kepuasan Tingkat keberagaman pemberian kerja KKK4
Kerja Kerjasama antar rekan kerja. KKK5
- Ordinal
Karyawan Adanya pemberian petunjuk dan perintah
(Y) dalam pelaksanaan kerja. KKK6
Keterlibatan atasan dalam pemecahan
masalah. KKK7
Kesempatan karyawan mendapatkan
kenaikan jabatan. KKK8
15
3.4.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu alat ukur yang dapat dipercaya atau diandalkan dimana
hasil yang diberikan secara konsisten. Ghozali (2011:47) mengatakan reliabilitas
adalah suatu angka yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam
mengukur objek yang sama. Menurut Nugroho (2005:23) reliabilitas suatu konstruk
variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Cronbach’s > 0,60. Sayuthi
(2005:52) menyatakan bahwa jika kuesioner dikatakan reliabel apabila mempunyai
koefisien alpha yang lebih besar dari 0,60. Sehingga pengujian reliabilitas
instrumen yang dilakukan dalam suatu penelitian berkaitan dengan taraf
kepercayaan terhadap instrumen penelitian tersebut.
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1 dan X2 = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
e = Error (tingkat kesalahan)
3.5.1 Uji t
Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2011:98). Dalam hal ini untuk menguji pengaruh motivasi dan
lingkungan kerja secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan di PT XYZ
16
di Jakarta. Kriteria pengujian dengan tingkat level of significant (α) = 0,05
sebagai berikut:
1) Jika p-value (pada kolom Sig.) < α (0,05) maka H0 tidak ditolak yang
berarti motivasi dan lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT XYZ di Jakarta.
2) Jika p-value (pada kolom Sig.) > α (0,05) maka H0 ditolak yang berarti
motivasi dan lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT XYZ di Jakarta.
3.5.2 Uji F
Kriteria pengujian secara simultan dengan tingkat level of significant (α) = 5%
yaitu sebagai berikut (Santoso, 2009:331):
1) Jika p-value (pada kolom Sig.) > α (0,05) maka H0 tidak ditolak yang
berarti motivasi dan lingkungan kerja secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT XYZ di Jakarta,
2) Jika p-value (pada kolom Sig.) < α (0,05) maka H0 ditolak yang berarti
motivasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan PT XYZ di Jakarta.
17
3.6.2 Autokorelasi
Autokorelasi adalah analisis statistic yang digunakan untuk mengetahui sebuah
korelasi variabel yang diprediksi dengan perubahan waktu. Terdapat beberapa
cara dalam mengdeteksi autokorelasi yaitu antaralain:
1. Uji Durbin Watson
2. Uji Breucsh Godfrey
3. Uji Durbin Watson
4. The Engle’s ARCH Test
3.6.3 Heteroskedastisitas
Heteroskedastistas adalah faktor yang menyebabkan untuk mengetahui
model regresi linear sederhana tidak efesien dan akurat, dan mengakibatkan dalam
penggunaan metode maksimum dalam mengestimasi parameter regresi linear
berganda. Baik variabel dependent maupun variable independent mempunyai
distribusi normal atau tidaknya.
3.6.4 Normalitas
Normalitas adalah uji yang bertujuan untuk menilai sebaran data pada
sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data terdistribusi normal
ataukah tidak. Dimana berguna untuk menentukan data yang telah dilakukan dan
terdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Data yang banyaknya lebih
dari 30 angka (n > 30) maka dapat dikatakan bahwa sample besar. Uji statistic
normalitas yang dapat digunakan diantaranya: Chi-square, Kolmogorov,
Smirnow, Lillefors, Shapiro, Wilk, Jarque Bera.
18
Lampiran 1: Kuesioner
Nomor Responden :
KUESIONER
Selamat pagi/siang/sore
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan Karyawan untuk meluangkan
waktu demi mengisi kuesioner ini.
Hormat Kami,
Nikho Wijaya
Oriana Tandayong
Terrica Lienanda
19
LAMPIRAN
Petunjuk
Pertanyaan di bawah ini mohon dibaca dengan hati-hati dan harap diisi semua, jika ada yang
kosong maka kuesioner ini dianggap cacat. Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam
pilihan Anda. Cara menjawab pertanyaan dengan memberikan tanda (X) pada kotak jawaban
yang paling cocok menurut keadaan dan pendapat anda.
Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Netral
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
A. Lingkungan Kerja
No Pernyataan STS TS N S SS
20
B. Motivasi
No Pernyataan STS TS N S SS
21
16. Adanya pemberian pujian terhadap
karyawan.
C. Kepuasan Kerja
No Pernyataan STS TS N S SS
22
DAFTAR PUSTAKA
Alanso, P. & Lewis, G. B. (2001). Public service motivation and job performance: evidence from
the federal sector. American Review of Public Administration, 31(2), 363-81.
Bangcheng, L. & Ningyu, T. (2008). Public Service Motivation and Job Satisfaction in China.
International Journal of Manpower, 29(8).
Cropanzano, R. & Folger, R. (1991). Procendural justice and work motivation. Motivation and
Work Behavior, 5th ed., McGraw-Hill, New York, NY, 131-43.
Dian, M. (2014). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen, 3(3).
Diana, D. & Angela, L. (2017). Working with cancer: Motivation and Job Satisfaction.
International Journal of Organizational Analysis, 25(4).
Kerry, F. & James, W. (2003). Workplace Dimensions, Stress and Job Satisfaction. Journal of
Managerial Psychology, 16(1).
Locke, E. (1997). The motivation to work: what we know. in Maehr, M. and Pintrich, P. (Eds),
Advances in Motivation and Achivment, 10, 375-412.
Masyjuy, I. (2005). Pengaruh Motivasi dan Displin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Grobongan. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang. Semarang.
Suharno, P. & Purwanto, K. S. (2017). The Effect of Work Environment, Leadership Style, and
Organizational Culture towards Job Satisfaction and its implication towards Employee
Performance in Parador Hotels and Resorts, Indonesia. International Journal of Law and
Management, 59(6).
Wilson, L. & Jantje, S. (2016). Analisis Pengaruh Turnover Karyawan, Motivasi, dan Pengayaan
Pekerjaan, terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. ENSEVAL MEGATRADING TBK
MANADO. E-Journal, 16(3).
23