Dosen Pengampu :
1. Dr. Agus Joko Susanto, SKM,MK
2. Arni Widyastuti, SKM., M.Kes
2022
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Seleksi dan
Penempatan Kerja”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata
kuliah Psikologi Industri semester tiga program studi Sarjana Terapan jurusan Kesehatan
Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Kewirausahaan Bapak Agus Joko
Susanto,SKM,MKKK, Ibu Arni Widiastuti, MKes dan Ibu Irma K.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan pihak
yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga segala bantuan yang telah diberikan
mendapatkan balasan dari Allah SWT
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
1.3 Manfaat.............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang ada dalam suatu
perusahaan atau organisasi disamping sumber daya yang lain, seperti modal, material dan
teknologi. Pada saat ini semakin disadari oleh banyak pihak bahwa dalam menjalankan
roda suatu perussahaan atau organissasi manusia merupakan unsur paling penting
didalamnya. Hal ini karena manusia lah yang dapat mengelola sumber daya lainya yang
ada di dalam perusahaanatau organisasi, sehingga menjadi bermanfaat, dan adanya sumber
daya manusia maka sumber daya lainya menjadi tidak berarti. Mengingat bahwa sumber
daya manusia merupakan unsur terpenting, maka pemeliharaan hubungan yang baik antar
karoyawan menjadi sangat penting.
Selain itu, apabila jumlah karyawan suatu perusahaan yang mengalami kekurangan harus
segera mencari penggantinya agar produktivitas tetap tercapai. Pengisian karyawan kosong
ini tentunya harus melakukan rekrutmen. Rekrutmen dilakukan bertujuan untuk
mendapatkan karyawan yang tepat mengisi kekosongan posisi. Tentunya dalam proses
rekrutmen tersebut harus melakukan beberapa alur yang harus dipersiapkan oleh
pelamarnya. Pada dasarnya adalah setiap pelamar harus mempersiapkan semuanya dari
kelengkapan administratif hingga tes uji kemampuan. Seleksi tersebut yang dilakukan
bertujuan untuk mendapatkan pelamar yang tepat. Dalam hal ini kegiatan seleksi sangatlah
penting. Apabila kita telah mendapatkan orang yang tepat maka kegiatan selanjutnya
adalah orientasi dan penempatan kerja, orientasi adalah kegiatan pengenalan kehidupan
perusahaan dan penjelasan tentang pekerjaan yang akan dilakukan. Kemudian barulah
ditempatkan di posisi yang telah ditentukan.
Melihat gambaran diatas, kegiatan pemenuhann posisi sangatlah penting untuk terus bisa
meningkatkan produktivitas. Kegiatan tersebut bisa dari kekrutmen kemudian mengadakan
seleksi, orientasi hingga penempatan kerja. Maka dari itu, kami menjelaskan beberapa
pemahaman tentang kegiatan rekrutmen tersebut disertai contoh kasus terkini untuk lebih
memahami bagaimana proses rekrutmen diterapkan
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Sebelum lebih jauh membahas mengenai seleksi tentu perlu diketahui terlebih dahulu
pengertian dari seleksi. Seleksi adalah usaha atau kegiatan pertama yang harus dilakukan
perusahaan untuk memperoleh karyawan yang qualified dan kompeten yang akan menjabat
serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan tersebut.
Dalam pelaksanaannya terdapat dua metode yang bisa digunakan. Berikut dua metode
dalam melakukan seleksi :
Seleksi yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada kriteria, standar, atau spesifikasi
kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan
pengalaman saja. Seleksi non-ilmiah sering dilaksanakan di negara sedang berkembang,
karena umumnya belum melaksanakan manajemen profesional. Metode non ilmiah
mempunyai kelemahan besar yaitu tidak mempunyai pegangan yang pasti akan tepat
tidaknya seorang keryawan untuk memangku suatu jabatan. Unsur-unsur yang diseleksi
meliputi :
e. Wawancara langsung
f. Penanpilan dan keadaan fisik pelamar
h. Tulisan pelamar
2. Metode Ilmiah
Seleksi ini didasarkan kepada job specification dan kebutuhan nyata jabatan yang diisi
serta berpedoman kepada kriteria dan standar-standar tertentu. Seleksi ilmiah hendaknya
dilaksanakan dengan cara-cara berikut :
Proses seleksi karyawan atau anggota menjadi satu hal mutlak yang tidak akan lepas dari
proses rekrutmen. Sebuah perusahaan atau organisasi tentu tidak akan merekrut semua
orang yang melamar begitu sebuah posisi dibuka. Pun tidak juga merekrut beberapa atau
satu orang tanpa proses pemilihan atau seleksi. Rekrutmen sendiri berarti proses mencari,
menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang sebagai calon tenaga kerja.
Kandidat tenaga kerja sendiri dapat diambil dari dalam maupun luar perusahaan.
Oleh karena itulah kita sering mengetahui banyak lowongan pekerjaan baik yang disebar di
koran maupun website pencari tenaga kerja. Perusahaan atau sebuah organisasi juga
menetapkan kriteria khusus yang harus dimiliki calon tenaga kerja sebelum melamar. Hasil
yang diharapkan dari rekrutmen adalah mendapatkan tenaga kerja terbaik sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan tersebut. Disadari atau tidak, seleksi tenaga kerja memiliki
hubungan dengan ilmu psikologi. Bahkan proses ini jauh lebih berhubungan dengan
psikologi daripada bisnis. Adapun rekrutmen dan seleksi karyawan sebenarnya memiliki
tujuan psikologis. Berikut tujuan dalam pelaksanaan seleksi menurut psikologi :
Dari serangkaian proses rekrutmen, seleksi adalah langkah awal untuk menentukan
kandidat karyawan yang paling sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Proses seleksi bisa
berlangsung lama. Semua itu tergantung pada seberapa sibuk divisi HRD dan jumlah
pelamar.
2. Untuk evaluasi
Secara garis besar, seleksi adalah proses evaluasi calon tenaga kerja. Perusahaan akan
mengevaluasi kesesuaian kriteria dan kemampuan yang dimiliki pelamar. Ditambah juga
dengan beberapa tambahan lain, seperti kemampuan bahasa, pengoperasian software dan
kecakapan tertentu serta uraian tentang pengalaman kerja sebelumnya. Semakin menarik,
semakin besar kemungkinan orang tersebut lolos ke tahap berikutnya.
Proses seleksi juga memilah karyawan mana yang paling memenuhi syarat yang
ditetapkan. Pemilahan ini cenderung lama karena perekrut harus jeli membaca dan
memperhatikan uraian dalam CV setiap pelamar yang masuk. Kadang perekrut harus
membuat pertimbangan penting tentang meloloskan seorang pelamar yang tidak memenuhi
satu syarat atau tidak.
Kecakapan calon karyawan juga perlu diperhatikan. Kecakapan ini dapat dilihat dari
kemampuan serta latar belakang pekerjaan (jika ada) dan latar belakang pendidikan. Oleh
karena itu, tidak mengejutkan jika sebuah perusahaan mengharuskan calon pelamar untuk
posisi sekretaris memiliki latar belakang pendidikan di akademi sekretaris. Selain itu, soft
skill juga perlu dipertimbangkan.
Karyawan yang memiliki pengalaman selama beberapa tahun di bidang yang sama tentu
memiliki nilai tambah. Hal ini karena karyawan tersebut dipandang sudah terbiasa
melakukan pekerjaan yang sama sehingga tidak akan menemukan kendala yang bisa
menghambat kinerja.
6. Mendapatkan karyawan yang sesuai dengan visi, misi dan nilai perusahaan atau
organisasi
Karyawan juga harus memiliki nilai yang sama dengan visi, misi dan nilai- nilai yang
dipegang teguh perusahaan. Hal ini bisa dilihat dari jawaban calon karyawan selama proses
wawancara. Perbedaan pandangan dapat menghambat perkembangan perusahaan.
Dalam pelaksanaan seleksi terdapat tahapan yang harus dilakukan guna menghasilkan
keputusan akhir yang baik dan sesuai. Berikut tahapan-tahapan dalam mengadakan seleksi
menurut T. Hani Handoko (1992:88- 101), yaitu :
1. Penerimaan pendahuluan
Menurut T. Hani Handoko (1992:88) proses seleksi merupakan dua arah. Organisasi
memilih para karyawan dan para pelamar memilih perusahaan. Seleksi dimulai dengan
kunjungan calon pelamar ke kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk
aplikasi. Pada saat ini biasanya dilakukan penyeleksian surat-surat lamaran yang masuk
menjadi dua bagian, yaitu surat lamaran yang memenuhi syarat dan surat lamaran yang
tidak memenuhi syarat. Lamaran yang tidak memenuhi syarat berarti gugur, sedangkan
lamaran yang memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti seleksi berikutnya.
2. Tes-tes penerimaan
a. Physical tes (medical tes), yaitu suatu proses untuk menguji kemampuan fisik pelamar.
b. Academic tes (knowledge tes), yaitu proses menguji kecakapan yang dimiliki pelamar
sesuai dengan kebutuhan jabatan yang akan diisinya.
c. Physychological tes, yaitu proses menguji tentang kecerdasan, bakat, prestasi, minat,
dan kepribadian dari pelamar.
3. Wawancara seleksi
Menurut T. Hani Handoko (1992:92-93) Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan
mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi diterimanya atau tidak seorang pelamar.
Dengan percakapan langsung, pewawancara yang berpangalaman dan jeli akan dapat
menggali kemampuan seorang pelamar. Dengan wawancara ini pula akan diperoleh
informasi dari setiap pelamar, kemudian dibandingkan satu persatu siapa yang paling
tinggi kemampuannya untuk melakukan pekerjaan itu.
4. Pemeriksaan referensi
5. Evaluasi medis
7. Penerimaan
Menurut T. Hani Handoko (1992:101) top manajer akan memutuskan diterima atau
ditolaknya pelamar setelah memperoleh hasil dari seleksi-seleksi terdahulu. Keputusan ini
menandai berakhirnya proses seleksi.
2.3 Jenis dan Proses Seleksi
1. Seleksi Administrasi
a. Wawancara
b. Praktek
c. Kesehatan/medis
Proses ini berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Proses seleksi
dilakukan dengan berbagai macam bentuk tes, penggunaan tes terlihat meningkat
berdasarkan hasil survei baru-baru ini menunjukan 48% perusahaan menggunakan tes
psikologi, dan 65% diantaranya mereka mengatakan menggunakan beberapa macam tes
keahlian. Keahlian pekerjaan sering diuji termasuk mengetik, memasukan data, dan
kecakapan dalam akunting atau keahlian mesin. Proses seleksi yang standar secara
berturut-turut mengikuti sebuah prosedur tujuh langkah, yang dikemukakan oleh Wendell
L. French dalam (Hamali, 2018). Prosedur tujuh langkah dalam proses seleksi tersebut
adalah:
No Prosedur
3. Testing
Mengukur keterampilan kerja calon dan kemampuan untuk belajar bagi karyawan. Bisa
mencakup perangkat lunak testing komputer, analisis tulisan tangan, test lie detector
(poligrafi) dan analisis rutin.
Mengetahui lebih banyak lagi tentang pelamar sebagai individu. Dilakukan oleh manajer
kepada siapa pelamar harus melapor.
6. Pemeriksaan Fisik
Memastikan pelaksanaan yang efektif oleh pelamar, melindungi karyawan lain dari
penyakit menular, menyusun catatan kesehatan pelamar, melindungi perusahaan terhadap
tuntutan kompensasi karyawan yang berlebihan.
7. Penawaran Karyawan
Langkah-langkah dalam proses seleksi karyawan pada umumnya juga bisa dilakukan
sebagai berikut menurut Manulang dalam (Hamali, 2018):
1. Pengisian Formulir
Pada fase pertama ini, calon-calon karyawan diminta oleh perusahaan (Bagian SDM)
mengisi formulir isian yang memuat keterangan-keterangan mengenai hal-hal sebagai
berikut:
c. Keterangan fisik, seperti tinggi dan berat badan dan riwayat kesehatan.
d. Pendidikan.
e. Pengalaman bekerja.
2. Tes Psikologi
Fase kedua adalah proses menyeleksi karyawan dengan seleksi psikologis. Seleksi
psikologis meskipun sudah diterapkan pada perusahaan-perusahaan modern di negara yang
sudah maju, namun masih terbatas pemakaiannya di negara-negara yang sedang
berkembang. Hal ini terutama disebabkan oleh halhal sebagai berikut:
a. Kenyataan menunjukkan bahwa seleksi psikologi itu adalah alat teknis tinggi, yang
hanya bernilai pada mereka yang terlatih/ahli.
c. Umumnya para calon karyawan memandang tes psikologis itu dengan penuh
prasangka.
3. Wawancara
Fase selanjutnya adalah calon karyawan diwawancara, yaitu diadakan wawancara antara
seorang pewawacara yang terlatih dengan calon karyawan. Pewawancara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, dengan maksud untuk
mengetahui apakah calon karyawan itu memiliki kualifikasi-kualifikasi yang tercantum
dalam analisis jabatan pada jabatan yang akan diduduki karyawan.
4. Referensi
Fase terakhir adalah meminta referensi dari calon karyawan, yang bertujuan agar calon
karyawan menunjukkan beberapa orang, baik karyawan perusahaan ataupun orang-orang
di luar perusahaan yang dapat memberikan keterangan tentang diri pelamar, baik tentang
pribadinya, pengalamannya, baik keterangan berupa lisan maupun tulisan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan seleksi ini sangat penting di dalam proses manajemen sumber daya manusia,
apabila suatu perusahaan tidak teliti dan tidak cermat dalam seleksi ini kemungkinan akan
terjadi penerimaan pegawai yang tidak sesuai dan tidak cocok dengan jabatan pekerjaan
yang dipercayakan kepadanya, sehingga dia tidak bisa bekerja secara efisien dan efektif
dan kemungkina harus dikeluarkan biaya dan waktu yang cukup lama untuk
mengikutkannya pada tugas belajar dan pelatihan.
Ada 7 tujuan seleksi karyawan menurut psikologi yaitu: Sebagai Langkah Awal Penentuan
Karyawan, Untuk Evaluasi, Mendapatkan Karyawan yang Memenuhi Syarat, Mendapatkan
Karyawan yang Tepat, Mendapatkan Karyawan yang Efektif Bekerja, Mendapatkan
Karyawan yang Sesuai Dengan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan, Mengurangi
Kemungkinan Keluarnya Karyawan yang Belum Lama Bekerja. Seleksi merupakan tahap
lanjutan dari rekrutmen, dalam proses seleksi tentu tidak hanya satu tetapi bisa jadi ratusan
lamaran yang memiliki minat untuk mengisi jabatan yang disediakan oleh organisasi.
proses yang bisa digunakan dalam pemilihan calon tenaga kerja meliputi hal-hal sebagai
berikut: Seleksi Administrasi, Wawancara pendahuluan, Formulir lamaran pekerjaan,
Pemeriksaan referensi, Tes psikologi, Wawancara lanjutan, Pemeriksaan kesehatan,
Persetujuan atasan langsung. Seleksi merupakan proses untuk mencocokkan orang-orang
dengan kualifikasi yang mereka miliki. Jenis-jenis seleksi antara lain : Seleksi
Administrasi, Seleksi secara tertulis, Seleksi tidak tertulis.
Daftar Pustaka
https://hot.liputan6.com/read/4956752/psikologi-adalah-ilmu-tentang-jiwa-ketahui-
pengertian-dan-macam-macamnya
http://repository.uin-suska.ac.id/4150/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.binadarma.ac.id/1587/1/PSIKOLOGI%20INDUSTRI%20MATERI%20
1.pdf
http://repository.ut.ac.id/3840/1/ADBI4410-M1.pdf
https://kampuspsikologi.com/psikologi-industri-dan-organisasi/
https://adoc.pub/queue/pengantar-psikologi-industri-dan-organisasi.html
https://funnymustikasari.files.wordpress.com/2018/09/psikologi-industri-ti.pdf