DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPUH
Devi Syafitri Hasibuan M.m
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia dengan judul “Rekruitmen Dan Seleksi Karyawan”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat selesai karena adanya dorongan
dan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Devi Syafitri Hasibuan M.m., selaku dosen pada mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia
Fika Meylanda
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 5. PENUTUP………………………………………………………………36
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………......36
5.2 Saran……………………………………………………………………….... 36
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang ada
dalam suatu perusahaan / organisasi disamping sumber daya yang lain, misalnya
modal, material, mesin dan teknologi. Dewasa ini semakin disadari oleh banyak
pihak bahwa dalam menjalankan roda suatu perusahaan/organisasi, manusia
merupakan unsur terpenting. Pentingnya komponen manusia ini dilatar
belakangi oleh segala sesuatu yang datang dari manusia dan dikerjakan oleh
manusia. Mengingat bahwa sumber daya manusia merupakan unsur terpenting,
maka pemeliharaan hubungan yang kontinyu dan serasi dengan para karyawan
dalam suatu perusahaan / organisasi menjadi sangat penting.
1
ditentukan.Makadari itu, kami akan menjelaskan beberapa pemahaman
mengenai kegiatan rekrutmen, seleksi dan orientasi tersebut.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian rekrutmen dan seleksi
2. Mengetahui tahapan-tahapan pada rekrutmen dan seleksi
3. Mengetahui indikator rekrutmen dan seleksi yang efektif
4. Mengetahuiperbedaan rekrutmen dan seleksi
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian, tahapan, indikator , dan faktor
penghambat dari Rekrutmen
2. Mahasiswa mampu memahami pengertian, tahapan, indikator , dan faktor
penghambat dari Seleksi
3. Mahasiswa mengetahuiperbedaan antara rekrutmen dan seleksi
2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 REKRUTMEN
2.1.1 Definisi Rekrutmen
3
Sebelum organisasi dapat mengisi sebuah lowongan pekerjaan,
organisasi tersebut mestilah mencari orang-orang yang tidak hanya
memenuhi syarat untuk posisi tersebut, namun juga menginginkan
pekerjaan itu.
4
1. Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang
memenuhi syarat
2. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan
3. Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan
yang belum lama bekerja
4. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program
seleksi dan pelatihan
5. Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya
menciptakan kesempatan kerja
2.2 SELEKSI
2.2.1 Definisi Seleksi
Seleksi (selection) adalah proses pemilihan orang-orang yang
memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan
di sebuah organisasi. Tanpa karyawan-karyawan yang berkualitas,
sebuah organisasi memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk berhasil
(Mathis & Jackson, 2011).
Seleksi adalah bagian dari proses rekrutmen yang berkaitan dengan
penentuan calon atau kandidat mana yang harus diangkat ke pekerjaan
(Amstrong & Taylor, 2014). Seleksi adalah proses pengumpulan
informasi tentang pelamar untuk suatu posisi dan kemudian
menggunakan informasi tersebut untuk memilih pemohon yang paling
tepat.
5
Menurut Louw (2013), seleksi adalah proses lanjutan dari proses
perekrutan dimana para calon sumber daya manusia yang telah
dikumpulkan melalui berbagai sumber yang ada akan dinilai dan disaring
untuk mendapatkan calon sumber daya manusia yang paling berpotensial
dan tepat sesuai dengan posisi yang diinginkan.
Menurut Jackson, Schuler, dan Werner (2010:294), seleksi
adalah proses memperoleh dan menggunakan informasi tentang para
pelamar kerja untuk menentukan siapa yang akan dipekerjakan untuk
mengisi jabatan dalam jangka waktu yang lama atau sebentar. Di sisi lain,
seleksi adalah proses pembuatan pilihan pemohon yang paling sesuai dari
kumpulan pelamar yang direkrut untuk mengisi lowongan kerja yang
bersangkutan (Opatha, 2010).
Menurut Simamora (2004), seleksi merupakan proses pemilihan
dari sekelompok pelamar yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk
posisi yang tersedia di dalam perusahaan. Sedangkan menurut Teguh
(2009) menjelaskan bahwa seleksi adalah proses yang terdiri dari
berbagai langkah yang spesifik dari kelompok pelamar yang paling
cocok dan memenuhi syarat untuk jabatan tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa seleksi adalah suatu proses memilih seseorang yang cocok/sesuai
dengan pekerjaan untuk menempati suatu jabatan atau posisi tertentu.
Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap
perusahaan/organisasi yang bersangkutan.
2.2.2 Tujuan Seleksi
Tujuan seleksi adalah untuk menilai kesesuaian kandidat dengan
memprediksi sejauh mana mereka dapat menjalankan peran dengan
sukses. Hal ini melibatkan penentuan sejauh mana karakteristik pelamar
dalam hal pengetahuan, keahlian, kompetensi, pengalaman, kualifikasi,
pendidikan dan pelatihan mereka sesuai dengan spesifikasi dan kemudian
menggunakan penilaian ini untuk membuat pilihan di antara
kandidat(Amstrong & Taylor, 2014). Selain itu, tujuan keseluruhan dari
proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan biaya minimum
6
jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan sumber daya manusia perusahaan.
Menurut Gamage (2014) tujuan fungsi seleksi adalah untuk
mendapatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat, menetapkan
dan memelihara citra yang baik sebagai atasan yang baik, dan
mempertahankan proses seleksi seefisien mungkin. Selain itu, seleksi
dapat mengurangi daftar pelamar dan menghasilkan orang-orang yang
memenuhi syarat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selama proses
tersebut, praktisi SDM mencoba untuk memprediksi permohonan yang
paling sukses dan terbaik, yang sesuai dengan pekerjaan dan budaya
perusahaan.
Tujuan dari tahap seleksi adalah mencari calon yang dianggap
paling tepat untuk mengisi sebuah jabatan. Dengan kata lain, tujuan
seleksi tidak hanya mencari orang yang baik tetapi juga orang yang tepat
bagi jabatan tersebut dalam tatanan dan lingkungan budaya perusahaan.
Seorang kandidat yang cakap dan sangat qualified bisa sukses di satu
lingkungan budaya tetapi belum tentu di lingkungan budaya lain karena
beratnya penyesuaian yang harus dilakukan.
Hasibuan (2002:49) menjelaskan tujuan pelaksanaan seleksi
setiap perusahaan umumnya sama, yaitu mendapatkan karyawan yang
sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Kualifikasi Pekerjaan
mencerminkan harapan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang
dibutuhkannya, perusahaan sendiri bebas menentukan Kualifikasi
Pekerjaan untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Selain itu Hasibuan (2002:49) juga menjelaskan, seleksi
karyawan bertujuan untuk mendapatkan karyawan yang qualifed dan
potensial, karyawan yang jujur dan berdisiplin, karyawan yang cakap
dengan penempatannya yang tepat, karyawan yang terampil dan
bersemangat dalam bekerja, karyawan yang memenuhi persyaratan
undang-undang perburuhan, karyawan yang dapat bekerja sama secara
vertikal maupun horizontal, karyawan yang dinamis dan kreatif,
karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya, karyawan
7
yang loyal dan berdidikasi tinggi, karyawan yang mudah dikembangkan
pada masa depan, karyawan yang dapat bekerja secara mandiri, dan
mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan.
8
3. Terhindar dari dampak hukum memperkerjakan orang yang tidak
kompeten sehingga berdampak tidak hanya pada perusahaan, tetapi
juga berdampak pada sistem masyarakat luas.
4. Memperlakukan pelamar secara adil dan meminimalkan
diskriminasi.
SUMMARY
Recruitment is a two-way communication. Applicants require
accurate information about what it feels like to work within an organization.
The benefit of recruitment is to have a function as "The Right Man on The
Right Place"
Selection is the process of selecting people who have the
qualifications required to fill a job vacancy in an organization. Without
qualified employees, an organization has less likely to succeed (Mathis &
Jackson, 2011). The purpose of selection is to assess the candidate's
suitability by predicting the extent to which they can perform the role
successfully.
9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 REKRUTMEN
3.1.1 Proses Rekrutmen
2. mereencanakan perekrutan
10
lowongan, siapa yang akan meninjau proses secara keseluruhan,
serta siapa saja yang akan berpartisipasi ketika proses wawancara.
11
telah disaring berdasarkan spesifikasi dan kebutuhan.Meninjau
lamaran yang masuk dengan menyeleksi kandidat berbeda, jika
diseleksi kandidat tiu ntuk memastikan kandidat untuk menjadi
karyawan atau tidak, sementara meninjau lamaran adalah proses
mensortir lamaran yang datang apakah sudah sesuai dengan kriteria
atau tidak. Pelamar dinilai berdasarkan syarat yang dipenuhi untuk
selanjutnya dihubungi kembali oleh perusahaan. Tujuan
penyaringan ini adalah untuk efisiensi waktu.
12
Pastikan untuk memeriksa semua klaim yang dikatakan
kandidat termasuk kredensial pendidikan, riwayat pekerjaan, dan
latar belakang kriminal. Bila memungkinkan, sumber informasi
terbaik adalah manajer atau atasan langsung kantor lama kandidat
tersebut.
13
Semakin tinggi posisi yang ditawarkan, maka semakin besar
kemungkinan kandidat menegosiasikan gaji, uang lembur, jaminan
kesehatan dan sebagainya.
14
mengetahui jabatan yang kosong dengan jelas, sehingga pegawai
yang memiliki persyaratan tidak memiliki kesempatan untuk
melamar secara formal. Metode ini disebut dengan metode tertutup.
Kelemahan metode ini adalah munculnya aspek-aspek nepotisme,
kelebihannya mungkin lebih cepat.
Metode lain yang merupakan kebalikan dari metode diatas adalah
metode terbuka, melalui apa yang disebut job posting, yaitu organisasi
mengumumkan jabatan yang kosong pada papan pengumuman,
pengumuman lisan, atau media lain sehingga memberikan kesempatan
pada semua pegawai untuk mengajukan lamaran secara formal. Dengan
cara ini akan didapat beberapa keuntungan seperti memberikan
kesempatan yang sama bagi semua pegawai yang memenuhi syarat
untuk menjadi calon. Kelebihan metode ini adalah didapatkannya lebih
banyak calon. Kelemahannya mungkin memakan waktu yang lebih
lama.
B. Metode perekrutan sumber eksternal
Metode untuk perekrutan sumber eksternal diantaranya adalah:
a. Walk-in and write-in (inisiatif pelamar)
Walk-in adalah di mana pelamar atau pencari kerja dimungkinkan
atau diperbolehkan mendatangi perusahaan untuk menyampaikan
keinginannya menjadi pegawai, dan write-in dilakukan melalui
pengiriman surat lamaran.
b. Employee referral (rekomendasi pegawai)
Pendekatan ini melakukan penarikan calon pegawai melalui
referensi atau rekomendasi dari pegawai yang sudah ada, dengan
harapan para pekerja sangat mengenal orang-orang yang memiliki
profesi dan potensi untuk melakukan pekerjaan yang sama.
c. Advertising (iklan)
Pendekatan ini dilakukan melalui pengiklanan di media massa, baik
media massa tertulis seperti surat kabar dan majalah yang dapat
dibaca oleh publik maupun media elektronik seperti radio atau
15
televisi, dengan menginformasikan jabatan, persyaratan, dan
keuntungan-keuntungannya.
d. State employment security agencies (lembaga pemerintah)
State employment security agencies adalah lembaga pemerintah
yang membantu pencari tenaga kerja atau menghubungkan pencari
kerja dengan yang membutuhkan tenaga kerja.
e. Open house
Open house dilakukan dengan mengundang calon-calon potensial
untuk mendengarkan informasi mengenai perusahaan dengan
berbagai cara seperti pameran, memutar film mengenai fasilitas dan
aktivitas perusahaan, dengan harapan dapat menarik calon-calon
pegawai yang punya potensi menjadi pegawai.
3.1.3 Sumber – Sumber Perusahaan Yang Melakukan Perekrutan
16
a. Promosi
Perekrutan internal yang paling banyak dilakukan adalah promosi
untuk mengisi kekosongan pada jabatan yang lebih tinggi yang
diambil dari pekerja yang jabatannya lebih rendah.
b. Transfer/Rotasi
Di samping itu terdapat pula kegiatannya dalam bentuk
memindahkan pekerja dari satu jabatan ke jabatan lain yang sama
jenjangnya. Dengan kata lain promosi bersifat vertikal, sedang
pemindahan berifat horizontal (rotasi).
c. Pengkaryaan Kembali
Berlaku untuk karyawan yang diberhentikan sementara dan
dipanggil kembali ketika ada jabatan yang kosong.
d. Kelompok Pekerja Sementara / Kontrak Kerja
Kelompok pekerja sementara (temporer) adalah sejumlah tenaga
kerja yang dipekerjakan dan diupah menurut keperluan, dengan
memperhitungkan jumlah jam atau hari kerja. Namun mereka dapat
menjadi pekerja tetap, jika sesuai dengan persyaratan.
17
Perekrutan Internal dapat dilakukan melalui perbantuan pekerja
untuk suatu jabatan dari unit kerja lain (pekerja yang ada). Kemudian
setelah selang beberapa waktu lamanya apabila pekerja yang
diperbantukan merupakan calon yang cocok/tepat dan sukses, maka
dapat diangkat untuk mengisi jabatan kosong tersebut.
4) Penggunaan Daftar Ketrampilan
Daftar Keterampilan berisi informasi tentang ketrampilan karyawan
yang dimiliki perusahaan, biasanya tersimpan dalam dokumen data
base bagian SDM perusahaan. Daftar ini memudahkan identifikasi
para calon karyawan dengan bobot yang diperlukan untuk suatu
jabatan.
18
Organisasi/perusahaan dapat meminta jasa karyawan lama untuk
mencarikan calon tenaga kerja. Umumnya karyawan yang dimintai
tolong akan menyambut gembira, meskipun untuk tugas tersebut
mereka tidak mendapatkan imbalan dalam bentuk materi lebih dalam
kondisi sulitnya lapangan kerja seperti saat ini, karyawan akan
gembira untuk menyodorkan informasi calon pegawai seperti
saudara/teman/tetangga dan sebagainya.
c. Lamaran terdahulu yang telah masuk
Perekrutan juga dapat diambil dari lamaran terdahulu yang telah
masuk. Melalui pembukaan arsip atau file lamaran yang belum
diterima, diharapkan akan didapat calon pegawai yang memiliki
persyaratan sebagaimana yang diharapkan.
d. Agen tenaga kerja
Cara ini boleh dibilang relatif sangat baru dan belum populer di
Indonesia. Agen tenaga kerja adalah perusahaan swasta yang kegiatan
utamanya adalah mencari dan menyalurkan tenaga kerja.
e. Karyawan perusahaan lain
Perekrutan calon karyawan dari satu perusahaan ke perusahaan lain
dapat dilakukan secara legal maupun illegal. Yang dimaksud legal
disini adalah perusahaan yang ingin merekrut harus mengeluarkan
sejumlah biaya yang akan dibayarkan kepada perusahaan tempat
calon pegawai tersebut bekerja. Perekrutan model ini lebih dikenal
dengan sebutan transfer. Sedangkan perekrutan secara illegal lebih
dikenal dengan pembajakan. Kelebihan dari perekrutan ini adalah :
pengalaman terjamin; training/latihan diperlukan sekadarnya;
kemungkinan mendapatkan ide-ide baru besar. Namun juga terdapat
kelemahan dalam cara ini, yaitu : loyalitas kurangterjamin, dan calon
mungkin memiliki kebiasaan yang kurang sesuai dengan iklim
organisasi.
f. Asosiasi profesi
19
Perekrutan dilakukan melalui asosiasi suatu profesi sebagai mediator
penyedia tenaga kerja profesional bagi perusahaan, seperti di
Indonesia terdapat KADIN, IWAPI, HIPMI, IAI, dsb.
g. Outsourcing
Terkadang perusahaan juga perlu melakukan efisiensi, beberapa
pekerjaan yang dapat dilakukan tanpa harus mengangkat tenaga kerja
tetap dapat menggunakan tenaga kerja kontrak (outsourcing).
20
3.1.4 Strategi Perekrutan Yang Baik
21
Kerja sama, 12) Kejujuran, 13) kedisplinan dan 14) inisiatif dan
kreatif
4. Serangkaian alat-alat seleksi.
5. Pendekatan seleksi
Jenis Seleksi : (1) Seleksi administratif, (2) Seleksi Tertulis, (3) Seleksi
Tidak Tertulis.
Sistem seleksi harus berasaskan efisiensi (uang, waktu dan tenaga)
dan bertujuan untuk memperoleh karyawan yang terbaik dengan
penempatannya yang tepat.
Menurut Andrew F. Sikula;
22
3.2 SELEKSI
3.2.1 Proses Seleksi
23
Pada tahap awal ini dapat dan harus dilakukan dengan membaca
surat lamaran mereka. Biasanya berisi CV dan berkas – berkas yang
mendukung. Pada tahap ini, bisa dapat informasi apakah calon
tersebut memenuhi syarat atau tidak. Lamaran yang dianggap
memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat dipisahkan di file yang
berbeda.
2. Tes Mengisi Formulir Lamaran
Pada tahap ini, pewawancara atau pihak perusahaan akan meminta
pelamar mengisi formulir lamaran yang telah disiapkan oleh
perusahaan. Bila pekerjaan yang dilamar menuntut kemampuan
bahasa inggris, formulir tersebut harus disiapkan dalam bahasa
inggris. Tujuan pertama, untuk mengetahui apakah benar pelamar
tersebut yang membuat riwayat hidup yang dikirimkan atau
dibuatkan orang lain. Tujuan kedua, adalah untuk mengetahui lebih
banyak informasi tentang pelamar yang khusus dibutuhkan untuk
tahap seleksi selanjutnya.
3. Tes Kemampuan dan Pengetahuan
Tes – tes yang akan diberikan tergantung pada persyaratan yang
ditetapkan untuk tiap jabatan dan tingkatan didalam organisasi atau
perusahaan. Jenis tes yang umum adalah
a. Tes kemampuan Numerecy, yaitu kemampuan melakukan
penghitungan secara tepat dan teliti. Tes numerecy biasanya
digabung dengan tes accuracy dan tes – tes ini biasanya
tergabung didalam tes psikologi.
b. Tes intelegensia dasar, yaitu tes untuk mengukur kecerdasan
dasar pelamar/calon. Seperti tes dalam kelompok pertama, tes
jenis ini dapat juga dapat menjadi bagian dari tes psikologis.
c. Tes Kemampuan dan Keterampilan Teknis. Tes ini tegantung
bidang kerja yang dilamar. Tes – tes jenis ini harus dilaksanakan
sendiri tanpa bahan atau pertanyaannya harus disediakan oleh
unit kerja yang akan membutuhkan tenaga kerja.
24
d. Tes Pengetahuan umum. Sesuai namanya, tes ini bersifat sangat
umum dan berkisar tentang hal – hal umum , misalnya kejadian
– kejadian terakhir yang terjadi di idnonesia dan didunia. Tes ini
juga tergantung pada pekerjaan/jabatan yang harus diisi.
e. Tes Psikologi. Pertama, tes psikologis sebenarnya lebih tepat
disebut ‘pemotretan kandidat secara psikologis’. Tujuan dari
pemotretan psikologis adalah untuk mencari kandidat yang
memiliki karakteristik psikologis yang tepat untuk jabatan yang
harus diisi. Kedua, adalah tidak tepat untuk memilih seorang
calon karyawan semata – mata hanya berdasarkan hasil dari
sebuah tes psikologi. Tes psikologi tidak akan memberikan
informasi tentang pengetahuan umu atau pengetahuan spesifik,
dan keahlian teknis yang dimiliki kandidat, serta penampilan
fisiknya. Demikian juga tentang informasi mengenai latar
belakang para calon. Membuat keputusan hanya berdasarkan tes
psikologi saja adalah sebuah kekeliruan.
f. Tes dexterity, adalah tes untuk mengukur kecekatan tangan atau
jari untuk pekerjaan yang menuntut kecekatan anggota tubuh
tersebut. Calon karyawan yang akan mengerjakan jenis
pekerjaan yang bayak menggunakan tangan dan/atau jari selain
otaknya, mislanya operator mesin atau peralatan tertentu,
mungkin harus menjalani tes – tes ini.
g. Tes Kemampuan atau Daya Tahan Fisik. Biasanya dilakukan
pada calon – calon yang akan mengisi jabatan yang memerlukan
ketahanan fisik yang prima, salah satunya adalah jabatan
satpam.
4. Wawancara
Tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui informasi yang
lebih mendalam tentang calon karyawan yang bersama dengan hasil
tes yang akan digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan
tentang calon yang akan dipilih. Apabila perusahaan
inginmenyeleksi calon – calon yang akan mengisi jabatan – jabatan
25
pofesional dan manjerial senior, pejabat yang melakukan seleksi
harus mengandalkan sepenuhnya pada teknik wawancara dan cara
lain untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Oleh karena itu,
para pejabat perusahaan dan terutama manajer SDM harus sangat
teliti dalam melakukan seleksi wawancara.
5. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan calon pegawai sudah menjadi standar
prosedur normal yang ditetapkan baik oleh instansi pemerintah
maupun perusahaan. Tujuan utama dari pemeriksaan kesehatan
calon pegawai adalah untuk meyakinkan bahwa calon tersebut dalam
kondisi fisik dan mental yang sehat dan prima. Pemeriksaan
kesehatan juga dapat meringankan biaya pemeliharaan kesehatan
bagi perusahaan apabila suatu saat ada pegawai yang sakit tidak lama
setelah diterima sebagai pegawai. Saat ini, biaya pemeliharaan
kesehatan menjadi beban yang berat bagi perusahaan, khususnya
dinegara seperti Indonesia ini yang masih dibebankan kepada
perusahaan biaya pemeliharaan kesehatannya.
6. Pengecekan Referensi
Suatu usaha untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai latar
belakang dan sifat calon. Infoemasi jenis ini terutama diperlukan bila
calon pernah bekerja diperusahaan lain. Pengecekan harus dilakukan
sebelum memanggil calon untuk wawancara akhir dan harus ada
laporan tertulis mengenai hasil pengecekan tersebut oleh pejabat
yang melakukannya.
7. Laporan Hasil Seleksi
Apabila seluruh proses seleksi telah usai petugas yang melakukan
seluruh proses akusisi harus membuat laporan untuk diajukan
kepada pemimpin unit yang membutuhkan orang dan kepada
atasannya. Hasil akhir dari suatu proses seleksi adalah keputusan
yang dituangkan dalam bentuk laporan akhir. Terdapat tiga katagori
keputusan dalam proses seleksi yaitu sangat direkomendasikan,
dapat direkomendasikan, tidak direkomendasikan. Keputusan ini
26
didapat dari proses seleksi yang panjang. Laporan haruslah memuat
hasil faktor – faktor yang menjadikan dasar dalam menentukan
keputusan.
Pada perusahaan yang telah menerapkan sistem informasi
yang terintregasi laporan seperti itu dapa dibuat tanpa kertas dengan
melalui fasilitas email internal. Laporan hasil seleksi juga harus
dilengkapi dengan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kesehatan
dan pengecekan referensi serta usulan tentang syarat – syarat dan
kondisi kerja yang akan dimasukan dalam surat penawaran kerja
atau perjanjian kerja dengan calon yang bersangkutan.
27
4. Kelayakan pelaksanaan metode dalam sumber daya,
keterampilan dan waktu yang diperlukan
5. Dampak terhadap perusahaan
6. Kemungkinan metode atau teknik yang dilakukan memberikan
hasil yang diharapkan
28
dilakukan oleh seorang ahli atau psikolog yang beranggapan bahwa ia
dapat lebih memperhatikan dan memanfaatkan keseluruhan pola
prilaku calon dalam rangka tuntutan pekerjaan. Berikut ini uraian
singkat dari setiap strategi :
29
aturan-aturan yang telah ditetapkan semula (seperti persamaan regresi
ganda) untuk mendapatkan peramalan-peramalan perilaku final dari
semua data yang tersedia.
Nilai dari keenam strategi diteliti oleh Sawyer dan hasilnya dibahas
secara ringkas oleh Campbell dkk. Dari hasil penelitian Sawyer
disimpulkan bahwa cara pengolahan data secara mekanikal lebih baik
dari cara pengolahan yang klinikal.
Kelebihan dari metode mekanikal :
a) Metode ini lebih cermat dalam menyatakan besarnya
kemungkinan timbulnya satu taraf prilaku kerja tertentu.
b) Metode ini menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari
belajar melalui pengalaman tentang peramal-peramal yang tepat yang
berkaitan dengan prilaku kerja yang berbeda-beda.
Kelemahan dari metode mekanikal :
a) Kesulitannya untuk mengadakan kajian-kajian validasi.
b) Ketidakmampuan untuk memperhatikan perubahan-perubahan
dinamis dalam pekerjaan dan kondisi keorganisasian.
c) Kesulitan untuk menggunakannya dalam memperoleh keputusan
yang sifatnya perorangan.
Keuntungan metode klinikal :
a) Setiap orang ditangani dengan cara yang lebih sesuai dengan
dirinya.
b) Psikolog dengan menggunakan keterampilan khususnya dan
pengalamannya dapat memperhatikan kondisi-kondisi yang unik dan
khusus untuk memperoleh data yang rinci.
Kelemahan metode klinikal :
a) Derajat ketidak tepatan yang berarti hanya ada sedikit atau tidak
ada sama sekali pengetahuan sebelumnya tentang ketepatan
pengambilan keputusan mengenai diterima atau ditolaknya tenaga
kerja berdasarkan metode klinis.
b) Berbagai macam masalah yang timbul dari kesulitan-kesulitan
yang berhubungan dengan prosedur yang tidak dibakukan, yang
30
subjektif, masalah dari pembentukan kesan-kesan, dan aturan optimal
untuk mengkombinasikan informasi dengan bentuk peramalan.
REKRUTMEN SELEKSI
Function
Specifies
Involves in
Action
31
Perekrutan adalah aktivitas keterkaitan
Seleksi melibatkan perbandingan
yang menyatukan mereka yang
perilaku, sikap, kinerja dua orang atau
memiliki pekerjaan dan mereka yang
lebih.
mencari pekerjaan.
Process
Usefulness
SUMMARY
32
BAB IV
STUDI KASUS
33
Dan yang kedua adalah data hasil tes berdasarkan rangking dari 440 peserta
yang menempati formasi kepegawaian. Dari dua versiyang berbeda
itu, isinya sama.Terkait temuan adanya perbedaan hasil tes CPNS di Kota
Kediri tersebut, Masyarakat AntiKorupsi menyatakan sikap akan terus
mengawal proses hukum yang ditangani oleh PolrestaKediri. Mereka
meminta polisi melakukannya secara terbuka.³Polisi tidak boleh tebang
pilih dan jangan ada istilah korban mengorbankan. Kalau semua salahya
diproses secara hukum, termasuk wali kota. Polisi harus berani
mengumumkan hasil resmi kepada masyarakat,´ ujarnya.Lebih jauh,
Masyarakat Anti Korupsi Kota Kediri telah melaporkan kasus kecurangan
rekrutmenCPNS ini kepada Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Mereka
berharap, satgas akan segera melakukan sidak ke Kota Kediri untuk
membongkar kecurangan.
Pendidikan Lulusan D3
Umur Maksimal 30 Tahun
Berpengalaman
IPK 3,00
Tinggi Badan 155 cm untuk Wanita dan 160 cm untuk Pria.
Proses Seleksi
Dasar Seleksi
34
Kualifikasi Seleksi
Langkah-Langkah Seleksi :
35
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
1. Dalam menerapkan proses rekrutmen haruslah menggunakan prosedur yang
berlaku sehingga dapat mempermudah proses seleksi,
2. Dalam melaksanakan seleksi, perusahaan/organisasi harus ketat dan
memastikan sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan,
3. Perusahaan harus memilih karyawan yang tepat sesuai dengan yang dibutuhkan
tidak asal memilih,
4. Perusahaan juga harus memastikan karyawan yang telah diseleksi memahami
dengan pasti akan jabatan yang diterima sesuai dengan kemampuan.
36
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Andy, dan Muh. Aziz Muslim. 2005. Model Penilaian KinerjaAnggota
DPR. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Bisnis Birokrasi Vol.13, No.2
(Mei).
Carlson, K.D., Connerley, M.L., Mecham III, R.L. 2002. Recruitmen Evaluation:
The Case for The Quality of Applicants Attracted Personnel Psychology
Dharmawan, Ekki Wibisono & Rizka Ramayanti. 2016. Rekrutmen Sumber Daya
Manusia. Malang: Universitas Brawijaya.
Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Hasibuan, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi revisi), Bumi Aksara,
Jakarta.
Henry, Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3. STIE
YKPN. Yogyakarta.
37
Human resources.20 juni 2016. 10 proses rekrutmen karyawan di perusahaan.
www.karyaone.co.id. Diakses pada 25 februari 2018.
Louw, Gerrit J (2013). Exploring recruitment and selection trends in the Eastern
Cape.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2011). Human Resource Management 13th Edition.
United States of America: South-Western Cengange Learning.
38