Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat
kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu
ajaran yang benar yaitu agama Islam, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah psikologi yang berjudul “ Seleksi, rekrutmen, dan penempatan“
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Endah Kurniati
Purwaningtyas, Dr., S.Psi., M.Psi selaku dosen mata kuliah psikologi industri &
organisasi yang telah memberikan pengajaran kepada kami.
Namun, makalah organisasi dan kelompok kerja ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Malang, 22 Maret 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………… 1

DAFTAR ISI……………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………... 4

1.1 Latar Belakang……………………………………………….….. 3

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….. 4

1.3 Tujuan…………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………... 5

2.1 Pengertian Rekrutmen……………………………………………. 5

2.2 Tujuan Rekrutmen………………....………………………….. 5

2.3 Prinsip Rekrutmen..............………………………………......5

2.4 Proses dan Sumber Rekrutmen……………………….............6

2.5 Pengertian Seleksi………………………................................7

2.6 Tahapan dan Proses Seleksi..................…………...................7

2.7 Jenis-Jenis Seleksi…………….................................................9

2.8 Pengertian Penempatan .......................................................... 10

2.9 Metode Penempatan ................................................................ 10

2.10 Faktor Pertimbangan Penempatan ............................................ 11

2.11 Tujuan Penempatan ................................................................ 12

2.12 Prinsip Penempatan ................................................................ 12

BAB III KESIMPULAN………………………………………………....14

3.1 Kesimpulan………………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang ada dalam
suatu perusahaan/organisasi disamping sumber daya yang lain, misalnya modal,
material, mesin dan teknologi. Dewasa ini semakin disadari oleh banyak pihak
bahwa dalam menjalankan roda suatu perusahaan/organisasi, manusia merupakan
unsur terpenting. Hal ini karena manusia lah yang mengelola sumber daya lainnya
yang ada dalam perusahaan/organisasi, sehingga menjadi bermanfaat dan tanpa
adanya sumber daya manusia maka sumber daya lainnya menjadi tidak berarti.

Dan apabila jumlah karyawan suatu perusahaan yang mengalami


kekurangan harus segera mencari penggantinya agar produktivitas tetap tercapai.
Pengisian karyawan kosong ini tentunya harus melakukan rekrutmen. Rekrutmen
dilakukan bertujuan untuk mendapatkan karyawan yang tepat mengisi kekosongan
posisi.

Tentunya dalam proses rekrutmen tersebut harus melakukan beberapa alur


yang harus dilaksanakan oleh pelamarnya. Pada dasarnya adalah setiap pelamar
harus mempersiapkan semuanya dari kelengkapan administratif hingga tes uji
kemampuan. Seleksi tersebut yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
pelamar yang tepat. Dalam hal ini kegiatan seleksi sangatlah penting.

Apabila kita telah mendapatkan orang yang tepat maka kegiatan


selanjutnya adalah orientasi dan penempatan kerja. Orientasi adalah kegiatan
pengenalan kehidupan perusahaan dan penjelasan tentang pekerjaan yang akan
dilakukan. Kemudian barulah ditempatkan di posisi yang tekah ditentukan.

Melihat gambaran di atas, kegiatan pemenuhan posisi sangatlah penting


untuk terus bisa meningkatkan produktivitas. Kegiatan tersebut bisa dari
rekrutmen, mengadakan seleksi, hingga penempatan kerja. Maka dari itu, kami
akan menjelaskan beberapa pemahaman mengenai kegiatan tersebut.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Rekrutmen?
2. Apakah tujuan rekrutmen?
3. Apa prinsip rekrutmen?
4. Apa saja proses dan sumber rekrutmen?
5. Apa itu seleksi?
6. Apa saja tahapan dan proses seleksi?
7. Apa saja jenis jenis seleksi?
8. Apa itu penempatan?
9. Apa saja metode penempatan?
10. Apa saja faktor pertimbangan penempatan?
11. Apa saja tujuan penempatan?
12. Apa saja prinsip penempatan?
1.3 Tujuan
1. Mampu memahami apa itu rekrutmen
2. Dapat mengetahui tujuan rekrutmen
3. Dapat mengeahui prinsip rekrutmen
4. Dapat mengetahui proses dan sumber rekrutmen
5. Mampu memahami apa itu seleksi
6. Dapat mengetahui tahapan dan proses seleksi
7. Dapat mengetahui jenis jenis seleksi
8. Mampu memahami apa itu penempatan
9. Dapat mengetahui metode penempatan
10. Dapat mengetahui faktor pertimbangan penempatan
11. Dapat mengetahui prinsip penempatan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rekrutmen


Pengertian rekrutmen menurut para ahli :
1. Drs. H. Sadili Samsudin, M.M. M.Pd. (2006:81), Rekrutmen
adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang
kualifaid untuk jabatan/pekerjaan tertentu dalam satu organisasi
atau perusahaan
2. DR. FAUTINO CARDOSO GOMES M.Si (2003:105), Rekrutmen
adalah proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar
untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.
3. Jackson, Schuler, Werner, (2010 : 242), Perekrutan (recruitment)
adalah mencari dan mendapatkan pelamar berkualitas bagi
perusahaan untuk mengisi jabatan yang kosong.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa rekrutmen adalah proses untuk
mendapatkan sejumlah sumber daya manusia (karyawan) yang berkualitas untuk
menduduki suatu jabatan atau pekerjaan dalam suatu perusahaan.

2.2 Tujuan Rekrutmen


Tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai
dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga
memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang
terbaik.

2.3 Prinsip Rekrutmen


1. Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan untuk mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya
perlu dibuat: Analisis Pekerjaan, Deskripsi Pekerjaan, dan Spesifikasi
Pekerjaan
2. Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia
Untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan: Peramalan kebutuhan

5
tenaga kerja, dan Analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja (workforce
analysis).
3. Biaya yang diperlukan diminimalkan.
4. Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan.
5. Flexibility.
6. Pertimbangan-pertimbangan hukum.

2.4 Proses dan Sumber Rekrutmen


Proses tahapan dalam rekrutmen :
1. Mengindentifikasi kebutuhan untuk melakukan rekrutmen
2. Mengindentifikasi persyaratan kerja
3. Mendapatkan sumber-sumber kandidat/rekrutmen yang berpotensi
4. Menetapkan metode seleksi
5. Menyortir kandidat
6. Menyeleksi kandidat yang berhasil
7. Memberitahukan hasilnya kepada para kandidat
Sumber dalam rekrutmen :
1. Sumber Rekrutmen Internal

Karyawan terbaik untuk mengisi posisi lowong bisa didapatkan dari


internal perusahaan. Kekosongan posisi tersebut dapat diberikan kepada
karyawan yang dinilai cocok sehingga dapat memotivasi karyawan yang
bersangkutan maupun karywawan lainnya untuk bekerja lebih baik. Pengisian
posisi secara internal ini dapat dilakukan dengan Promosi, Rotasi atau bahkan
Demosi. Promosi adalah kenaikan jabatan. Rotasi atau Transfer adalah
perpindahan jabatan pada level yang sama sedangkan Demosi adalah
penurunan jabatan.

2. Sumber Rekrutmen Eksternal

Rekrutmen Eksternal adalah rekrutmen perusahaan yang berasal dari luar


lingkungan perusahaan (eksternal Perusahaan). Semua perusahaan
memerlukan pengrekrutan dari lingkungan eksternal apabila tidak ada
karyawan dalam internal perusahaan yang cocok untuk mengisi posisi yang
6
dibutuhkan. Rekrutmen Eksternal juga diperlukan jika suatu perusahaan
melakukan ekspansi bisnis yang menyebabkan kebutuhan tenaga kerja
meningkat.

Lingkungan eksternal perusahaan yang dimaksud tersebut dapat berupa


perusahaan penyedia tenaga kerja, masyarakat umum, lembaga pendidikan
dan lembaga pemerintahan.

2.5 Pengertian Seleksi


Pengertian seleksi menurut para ahli :
1. Menurut Agus Sunyoto (2008, 48) proses seleksi adalah usaha
menjaring dari mereka yang dianggap nantinya bisa menyesuaikan
diri dengan pekerjaan yang ditawarkan, mereka dianggap dapat
memperlihatkan unjuk kerja yang diharapkan oleh pimpinan
organisasi.
2. Menurut Simamora (2004) mengatakan seleksi adalah proses
pemilihan dari sekelompok pelamar yang paling memenuhi kriteria
seleksi untuk posisi yang tersedia dalam sebuah perusahaan.
3. Menurut Marhis dan Jackson (2006, 261) seleksi adalah proses
pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan
untuk mengisi lowongan pekerjaan disebuah organisasi.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa seleksi adalah kegiatan dalam
manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan.
Hal ini berati telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk
kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu
perusahaan

2.6 Tahapan dan Proses Seleksi

Dalam proses dan tahapan seleksi digunakanteknik-teknik seleksi pegawai,


yaitu menggunakan beberapa tes Anwar Prabu Mangkunegara (2002, h 35) yaitu

7
1. Tes Pengetahuan Akademik

Tes pengetahuan akademik bertujuan untuk mengetahui tingkat


penguasaan materi pengetahuan akademik calon pegawai. Materi tes yang
diberikan harus disesuaikan dengan bidang pendidikan dan tingkat pendidikan
calon pegawai. Di samping itu pula diberikan materi tes yang berhubungan
dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan kepadanya.

2. Tes pisikologi

Tes psikologi ini diberikan oleh ahli psikologi. Tes psikologi mengungkap
kemampuan potensial dan kemampuan nyata calon pegawai. Disamping itu
pula dapat di ungkap minat, bakat, motivasi, emosi, kepribadian, dan
kemampuan khusus lainya yang ada pada calon pegawai. Beberapa tes
psikologi yang diberikan untuk seleksi pegawai, antara lain tes bakat (aptitude
test), tes kecenderungan untuk berprestasi (achievement test), tes minat bidang
pekerjaan (vocational interest), tes kepribadian (personality test).

3. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara dua orang atau lebih secara


berhadapan (face to face) dalam rangka mencapai suatu tujaun tertentu.
Wawancara seleksi merupakan salah satu teknik seleksi pegawai yang
dilakukan dengan cara Tanya jawab langsung untuk mengetahui data pribadi
calon pegawai.

Proses seleksi menurut Agus Sunyoto (2008, h.48) sebagai berikut :

1. Pemilihan Awal. Pada tahap ini dilakukan penyaringan mereka yang


memenuhi syarat dan mana yang tak memenuhi syarat.
2. Pemeriksaan Surat Lamaran. Semua pelamar yang memenuhi syarat
dipertimbangkan dan memperoleh peluang yang sama untuk
dipertimbangkan.

8
3. Ujian-ujian saringan : performance/achievement test, intellegence test,
aptitude test, interest test, personality test. Perlu diperhatikan tingkat
kesahihan (validity), dan tingkat kepercayaan (realibility).
4. Pengecekan narasumber atau references (rujukan) atau surat-surat
rekomendasi, memo, dan lain-lain.
5. Wawancara. Cara ini digunakan setelah calon pegawai melalui tahapan
penyaringan rekrutmen sebelumnya seperti screening, mempelajari surat-
surat permohonan, penyelenggaraan testing, pengecekan referensi, fisik,
medis dan sebagainya.

2.7 Jenis-Jenis Seleksi


Jenis-jenis Seleksi merupakan proses untuk mencocokkan orang-orang
dengan kualifikasi yang mereka miliki.

Jenis-jenis seleksi:

1. Seleksi Administrasi
Yaitu seleksi berupa surat-surat yang dimiliki pelamar untuk
menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta
organisasi perusahaan, antara lain:
1). Ijazah
2). Riwayat hidup
3). Domisili/keberadaan status yang bersangkutan
4). Surat Lamaran
5). Sertifikat keahlian misalnya: komputer
6). Pas foto
7). Copy Identitas (KTP. Pasport, SIM, dan lain-Iain)
8). Pengalaman kerja
9). Umur
10). Jenis kelamin
11). Status Perkawinan
12). Surat Keterangan kesehatan dari dokter
13). Akte Kelahiran

2.Seleksi secara tertulis, terdiri dari:


1). Tes kecerdasan (Intelegensi test)
2). Tes kepribadian (Personal test)
3). Tes bakat (Aptitude test)
4). Tes minat (Interest test)
9
5). Tes prestasi (Achievment test)

3. Seleksi tidak tertulis terdiri dari:


1). Wawancara
2). Praktek
3). Kesehatan/Medisenis-jenis Seleksi

2.8 Pengertian Penempatan


Pengertian penempatan menurut para ahli :
1. Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo yang dikutip oleh Suwatno
(2003:138), Mendefinisikan bahwa “Penempatan karyawan adalah
untuk menempatkan karyawan sebagai unsur pelaksana pekerjaan
pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan
keahliaanya”..
2. Menurut Melayu S.P. Hasibuan (2008:32), Mengemukakan bahwa
“penempatan karyawan adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu
menempatkan calon karyawan yang diterima pada
jabatan/pekerjaan yang dibutuhkannya dan sekaligus
mendelegasikan authority kepada orang tersebut”.
3. Menurut Veithzal Rivai dan Ella jauvani sagala (2009:198)
“Penempatan adalah penugasan kembali seorang karyawan kepada
pekerjaan barunya”.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa penempatan adalah tindak lanjut
dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan yang diterima (lulus seleksi)
pada jabatan/pekerjaan yang membutuhkannya dan mendelegasikan wewenang
kepada orang tersebut.

2.9 Metode Penempatan

Pemilihan metode sangat penting dilaksanakan, agar supaya


pelaksanaannya efektif dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

Sebelum mengadakan penempatan pegawai dalam hal ini perlu melihat


metode-metode yang harus ditempuh dalam penempatan pegawai.

10
Adapun metode-metode yang harus ditempuh adalah :

a. Menetukan kebutuhan-kebutuhan Sumber Daya Manusia.


b. Mengupayakan persetujuan anggaran untuk mengadakan atau
mengisi jabatan-jabatan.
c. Mengembangkan kriteria penempatan yang valid.
d. Pengadaan (recruitment).
e. Mengadakan test atau sebaiknya men screening para pelamar.
f. Menyiapkan daftar dari para pelamar dan pegawai yang
berkualitas.
g. Mengadakan seleksi pegawai.
2.10 Faktor Pertimbangan Penempatan
1. Faktor Prestasi Akademis
Prestasi akademis yang telah dicapai oleh karyawan yang
bersangkutan selama mengikuti jenjang pendidikan harus mendapatkan
pertimbangan. Dengan mempertimbangkan faktor prestasi akademis, maka
dapat ditetapkan dimana karyawan yang bersangkutan akan ditempatkan
sesuai dengan prestasi akademisnya.
2. Faktor Pengalaman
Pengalaman bekerja pada pekerjaan yang sejenis yang telah
dialami sebelumnya perlu mendapatkan pertimbangan dalam rangka
penempatan karyawan tersebut. Hal tersebut berdasarkan pada kenyataan
yang menunjukan bahwa makin lama bekerja makin banyak pengalaman
yang dimiliki oleh karyawan yang bersangkutan. Banyaknya pengalaman
bekerja memberikan kecenderungan bahwa karyawan yang bersangkutan
memiliki keahlian dan pengalaman yang relatif tinggi.
3. Faktor kesehatan Fisik dan Mental
Dalam menempatkan karyawan faktor fisik dan mental perlu
dipertimbangkan karena tanpa pertimbangan yang matang maka hal-hal
yang bakal merugikan perusahaan tidak menutup kemungkinan akan
terjadi. Penempatan karyawan pada tugas dan pekerjaan tertentu harus
disesuaikan dengan kondisi fisik dan mental karyawan yang bersangkutan.

11
4. Faktor Status Perkawinan
Mengenai status perkawinan karyawan adalah merupakan hal yang
sangat penting. Selain untuk kepentingan ketenagakerjaan juga sebagai
bahan pertimbangan dalam penempatan karyawan.
5. Faktor Usia
Dalam rangka menempatkan karyawan, faktor usia pada diri
karyawan yang lulus dalam seleksi perlu mendapatkan pertimbangan. Hal
tersebut dimaksudkan untuk menghindari rendahnya prestasi kerja
karyawan yang bersangkutan.
2.11 Tujuan Penempatan
Setiap pekerjaan yang di laksanakan pada dasarnya mempunyai
tujuan. Tujuan berfungsi untuk mengarahkan perilaku, begitu juga dengan
penempatan karyawan, manajer sumber daya manusia, menempatkan
seorang karyawan atau calon karyawan dengan tujuan antara lain agar
karyawan bersangkutan lebih berdaya guna dalam melaksanakan pekerjaan
yang di bebankan, serta untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan sebagai dasar kelancaran tugas.

Maksud di adakan penempatan karyawan adalah untuk


menempatkan karyawan sebagai unsur pelaksanaan pekerjaan pada posisi
yang sesuai dengan kriteria “Kemampuan, Kecakapan, Keahlian”

2.12 Prinsip Penempatan


Prinsip-prinsip yag harus diperhatikan dalam penempatan
karyawan yaitu:
1. Prinsip kemanusiaan.
Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang
mempunyai persamaan harga diri, kemauan, keinginan, cita-cita, dan
kemampuan harus di hargai posisinya sebagai manusia yang layak tidak di
anggap mesin.
2. Prinsip Demokrasi.
Prinsip ini menunjukan adanya saling menghormati, saling
menghargai, dan saling mengisi dalam melakasanakan pekerjaan.
3. Prinsip the right man on the right place.
12
Prinsip ini penting di laksanakan dalam arti bahwa penempatan
setiap orang dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap
orang dalam organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam
organisasi perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalaman, serta
pendidikan yang di miliki oleh orang yang bersangkutan.
4. Prinsip equal pay for equal work.
Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil
prestasi kerja yang di dapat oleh pegawai yang bersangkutan.
5. Prinsip Kesatuan Arah.
Prinsip ini di terapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan
yang bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas, di butuhkan kesatuan
arah, kesatuan pelaksanaan tugas sejalan dengan program dan rencana
yang di gariskan.
6. Prinsip Kesatuan Tujuan.
Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah artinya arah
yang dilaksanakan karyawan harus di fokuskan pada tujuan yang di capai.
7. Prisip Kesatuan Komando.
Karyawan yang bekerja selalu di pengaruhi adanya komando yang
di berikan sehingga setiap karyawan hanya mempunyai satu orang atasan.
8. Prinsip Efisiensi dan Produktifitas Kerja.
Prinsip ini merupakan kunci ke arah tujuan perusahaan karena
efisiensi dan produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rekrutmen, seleksi, dan penempatan termasuk kegiatan yang mempunyai
Peranan strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia
yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis
pekerjaan khususnya deskripsi dan spesifikasi. Kedua kegiatan tersebut didahului
oleh kegiatan analisis pekerjaan dan perencanaan sumber daya manusia. Hal ini
berarti bahwa kegiatan rekrutmen dan seleksi harus didasarkan pada suatu
kebutuhan yang dialami organisasi, baik dalam fisik maupun dari segi
kemampuan dan keterampilan. Selain itu, setelah menentukan kegiatan rekrutmen
dan seleksi, penempatan posisi juga harus sesuai dengan hasil seleksi karyawan
yang disesuaikan dengan kebutuhan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Siek Raymond Prasetya (2017). Studi Deskriptif Proses Retrutmen, Seleksi, dan
Penempatan Karyawan Pada PT. PURI WIRA MAHKOTA. (diakses pada tanggal
22 Maret 2019)

Budi. (2017). Pengertian Rekrutmen (Recruitment) dan Sumber-sumber


Rekrutmen. https://ilmumanajemenindustri.com (diakses 22 Maret 2019)

P, Sondang. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi


Aksara_2010. Efisiensi Kerja, (online) (diakes pada tanggal 23 Maret 2019)

Devira Pusparani (2018). Analisis Proses Pelaksanaan Rekrutmen, Seleksi, dan


Penempatan Kerja Karywan. (diakses pada tanggal 23 Maret 2019)

15

Anda mungkin juga menyukai