Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia
serta hidayah-Nya saya dapat menyusun serta dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya
ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah psikologi industri (Ibu Dr. Asmar Yulatri, M.Pd
dan Bapak Ranggi Rahimul Insan S.P, M.Si) yang telah membimbing dan mengajarkan saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
ANANTA YULFA
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. Latar Balakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 3
A. Kesimpulan............................................................................................................. 8
B. Saran....................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam suatu perusahaan, pekerja yang memiliki kualitas yang baik merupakan hal
penting untuk diperhatikan. Pekerja juga dapat menduduki posisi yang sangat vital di dalam
suatu perusaahan karena pekerja menentukan arah suatu perusahaan, apakah akan dapat terus
berkembang atau tidak? Pekerja juga merupakan sumber kekuatan yang dimiliki perusahaan,
tentu apabila pekerja yang di perkerjakan dapat bekerja secara efektif dan maksimal maka
perusahaan tersebut akan dapat berkembang menjadi perusahaan yang besar dan terhindar dari
kebangkrutan. Hal ini pun juga berlaku di dalam suatu organisasi. Dikarenakan posisisnya yang
memegang peranan penting di dalam suatu pekerjaan terlepas dari jabatannya, maka tentu
merupakan hal yang penting bagi para perusahaan ataupun organisasi untuk dapat bisa
memperoleh pekerja yang bisa diandalkan. Dalam hal ini diperlukan bagi perusahaan maupun
organisasi sebuah proses perekrutan pekerja yang baik untuk memperoleh pekerja yang dapat
diandalkan. Maka dari itu, pada kesempatan kali kali kami akan membahas mengenai employee
recruitment, selection, dan placement dalam sudut pandang psikologi .
Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Salah satu cara perusahaan mendapatkan pegawai yang menghasilkan tingkat kinerja
tinggi adalah dengan memperhatikan proses rekrutmen dan seleksi. Jika proses rekrutmen dan
seleksi tidak diperhatikan dengan baik maka akan memunculkan kemungkinan pegawai tersebut
tidak mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik. Karena sesuai dengan proses
rekrutmen adalah suatu keputusan perencanaan manajemen sumber daya manusia mengenai
jumlah karyawan yang dibutuhkan, kapan diperlukan, serta kriteria apa saja yang di perlukan
dalam dalam suatu organisasi, sedangkan seleksi adalah bagian materi dari operasional
manajemen sumber daya manusia yaitu pengadaan(procurement).
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Seleksi adalah suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak
seseorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-
kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada pekerjaannya.
Penempatan adalah proses penugasan atau pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai
pada tugas atau jabatan baru atau jabatan yang berbeda. Penugasan ini dapat berupa penugasan
pertama untuk pegawai baru direkrut, tetapi dapat juga melalui promosi, pengaalihan, dan
penurunan jabatan atau bahkan pemutusan hubungan kerja. Sedangkan karyawan adalah
kekayaan atau set utama dari setiap perusahaan. Penempatan karyawan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh manajer untuk menmpatkan seorang karyawan pada pekerjaan dan jabatan yang
ada pada organisasi.
Proses seleksi dan penempatan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen
sumber daya manusia. Karena tersedia/ tidaknya pekerja dalam jumlah dan kualitas yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi, diterima/tidaknya pelamar yang telah lulus proses rekrutmen,
tepat/tidaknya penempatan seorang pekerja pada posisi tertentu, sangat ditentukan oleh fungsi
seleksi dan penempatan.
3
Langkah – langkah dalam menyeleksi pegawai yaitu :
1. Seleksi administratif
2. Mengadakan tes, tahapannya
a. Tes pengetahuan umum dan akademi atau keahlian.
b. Tes psychologis terdiri dari:
1. Achievement test, yaitu jenis tes yang bermaksud mengukur apa yang dapat
dilakukan oleh seorang calon pegawai.
2. Aptitude test, yaitu jenis tes yang bermaksud mengukur kesanggupan atau bakat
dari seorang calon pegawai.
3. Intelegence test, yaitu jenis tes yang bermaksud untuk mendapatkan aspek
intelejensia (kesanggupan mental) calon pegawai.
4. Interest test, yaitu jenis tes yang bermaksud menentukan aktivitas yang mana
yang paling menarik perhatian seorang calon pegawai.
5. Personality test, yaitu jenis tes yang bermaksud meneentukan sifat kepribadian
seorang calon pegawai.
c. Tes wawancara (interview)
d. Tes kesehatan
e. Pengumuman hasil seleksi
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Seleksi
Semakin besar jumlah pelamar yang memenuhi syarat (qualified), maka akan semakin
mudah bagi organisasi untuk memperoleh karyawan yang berkualitas dan sebaliknya. Pada saat
rekrutmen bisa terjadi jumlah calon yang terjaring lebih kecil dari yang diharapkan. Kondisi
tersebut dimungkinkan oleh :
4
Faktor Eksternal organisasi :
1. Faktor Etika Dalam proses seleksi, masalah etika seringkali menjadi tantangan yang
berat. Keputusan seleksi seringkali dipengaruhi oleh etika pemegang keputusan.Bila
pertimbangan penerimaan lebih condong karena hubungan keluarga, teman, pemberian
komisi/suap dari pada pertimbangan keahlian/profesional, maka kemungkinan besar
karyawan baru yang dipilih jauh dari harapan organisasi.
2. Ketersediaan Dana dan Fasilitas Organisasi seringkali memiliki keterbatasan seperti
anggaran atau fasilitas lainnya. Sebagai contoh, besar kecilnya anggaran belanja pegawai
menentukan berapa jumlah pegawai baru yang boleh direkrut.
3. Faktor Kesamaan Kesempatan Budaya suatu daerah dalam memperlakukan
masyarakatnya juga merupakan tantangan dalam proses seleksi. Diskriminasi masih
sering ditemukan dalam merekrut/menseleksi pegawai yang disebabkan oleh warna kulit,
ras, agama, umur, jenis kelamin, dan sebagainya. Sebagai contoh kebijaksanaan
organisasi (walau tidak tertulis) yang lebih menyukai pegawai pria atau
wanita.Kenyataan ini menghambat proses seleksi secara wajar.
D. Penempatan, Teknik atau Prosedur Seleksi dan Penempatan yang Efektif
a. Tinjuan Data Biografis
b. Tes Ketangkasan
Tes ketangkasan tidak mahal secara relatif untuk di laksanakan dan dicatat, dengan
tingkat kepercayaan yang tinggi.
c. Tes Kemampuan
5
d. Tes Performansi
Semakin dekat test kemampuan merangsang tugas-tugas pekerjaan dan konteks yang
aktual. Test tersebut semakin menjadi test performansi.
e. Referensi
Referensi merupakan metode seleksi yang penting, dipakai untuk memeriksa pendidikan
dan riwayat-riwayat atau untuk memperoleh keterangan tentang kepribadian atau ketrampilan
pelamar.
f. Evaluasi performansi
Evaluasi performansi sebelumnya sering di pakai untuk menilai potensi bagi penugasan
kembali atau promosi, atau bahkan persyaratan bagi lowongan promosi tertentu.
g. Wawancara
h. Pusat-pusat penilaian
i. Masa percobaan
Masa percobaan memiliki faktor validitas dan reliabilitas yang mungkin tinggi karena
metode ini mengukur kinerja aktual pada kerja.
6
E. Proses Evaluasi Dan Pengambilan Keputusan Dalam Proses Seleksi
Pengambilan keputusan dipandang sebagai suatu bagian dari proses panjang pemecahan
masalah. Langkah pemecahannya dengan mengamati, menyadari adanya masalah, menentukan
sasran/tujuan, memahami masalah menentukan pilih-pilihan, mengevaluasi pilihan,
implementasi. Langkah pemecahan masalah tersebut menerapkan sebuah siklus panjang dan
pengulangan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seleksi adalah metode dan prosedur yang dipakai oleh bagian personalia (perusahaan)
waktu memilih orang untuk mengisi lowongan pekerjaan. Dalam seleksi dan penempatan sangat
di tentukan syarat-syarat penting yang dapat menjadikan efektivitas fungsi seleksi dan
penempatan. Syarat-syarat yang di maksud adalah informasi analisis jabatan, rencana-rencana
sumber daya manusia dan keberhasilan fungsi rekrutmen. Kinerja pegawai adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
B. Saran
Saya sebagai penulis menyarankan untuk lebih memahami terlebih dahulu bagaimana
program peran peran seleksi dan penempatan karyawan tersebut dan memperhatikan bagaimana
proses sekrutmen seleksi dalam sebuah perusahaan serta kriteria apa saja yang diperlukan dalam
suatu organisasi.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/makalah-pio-kel-3-pdf-free.html
https://www.buatinfo.com/2020/11/faktor-penting-yang-perlu-diperhatikan.html?m=1
http://manpendidikan.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_14.html?
m=1