MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN
Yang diampu oleh Ibu Dr. Teti Setiawati , M.Pd.
Disusun Oleh :
Qothrun Nada Muttaqien 200543625225
Sindy Yosi Apriliana Putri 200543625205
Zahwa Alifi Zakyah 200543625201
Zulfa Oktasari 200543625207
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
Makalah ini dibuat dalam rangka meningkatkan pembelajaran mata kuliah Kurikulum
diperlukan, dengan tujuan agar kita dapat mengetahui aspek apa saja yang ada di dalamnya,
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Teti Setiawati, M.Pd. selaku
Dosen Kurikulum Pendidikan Kejuruan. Serta kami mengucapkan terima kasih kepada
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih atas perhatiannya.
Jika terdapat kata kata yang kurang berkenan bagi pembaca, kami mohon maaf sebesar-
besarnya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN MAKALAH 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. PENGERTIAN 3
B. JENIS JENIS PELATIHAN 4
C. KOMPONEN KURIKULUM PELATIHAN 5
D. FUNGSI KURIKULUM PELATIHAN SINGKAT 6
E. ASPEK KURIKULUM PELATIHAN 6
F. PENYUSUNAN KURIKULUM PELATIHAN 8
G. KURIKULUM PELATIHAN 16
BAB III PENUTUP 23
A. KESIMPULAN 23
B. SARAN 23
DAFTAR PUSTAKA 24
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam sebuah penyelenggaraan pendidikan.
pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai
kebutuhan peserta didik yang berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun
kemampuan belajar. Kurikulum memiliki peranan yang sangat penting di bidang pendidikan,
mau dibawa kemana arah pendidikan, bagaimana proses maupun hasil dan dampak
acuan pembelajaran, juga metode yang digunakan dan didesain untuk mencapai tujuan
pelatihan. Begitu besar pengaruh yang dimiliki, maka penyusunan kurikulum pelatihan tidak
landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam. Penyusunan kurikulum pelatihan yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat
dapat berakibat fatal terhadap kegagalan pelatihan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN MAKALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Kurikulum merupakan istilah Bahasa latin yaitu curricular yang artinya jarak yang
wajib ditempuh oleh pelari. Dalam Bahasa perancis istilah kurikulum berasal dari kata
courier yang artinya berlari. Meskipun dari 2 bahasa yang berbeda, namun memiliki makna
yang hampir sama. Dalam arti sempit dapat diartikan dengan mata pelajaran atau suatu
program pendidikan yang dipelajari dalam rentang waktu tertentu. Dapat disimpulkan
pendidikan yang di dalamnya berisikan rancangan pembelajaran yang akan di berikan kepada
peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Kurikulum dipandang sebagai rencana yang
berhubungan dengan bahan ajar dan dapat diubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang
disusun guna memudahkan proses belajar mengajar yang dinaungi oleh lembaga pendidikan
Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan dalam kurun waktu tertentu, dimana
pendidikan tersebut menggunakan prosedur yang sistematis. Menurut Andrew F.Sikula dalam
process utilizing systematic and organized procedure by which non managerial personel
Jadi, kurikulum pelatihan singkat dapat diartikan sebagai suatu program pendidikan
yang di dalamnya berisikan rancangan bahan ajar yang digunakan untuk proses pendidikan
dalam jangka waktu tertentu. Selain itu dapat juga diartikan sebagai materi materi yang
digunakan sebagai acuan proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat metode guna
3
B. JENIS JENIS PELATIHAN
1) Skill Training
Skill training atau pelatihan keahlian merupakan pelatihan yang diadakan untuk
training computer.
2) Retraining
Dimana pada era sekarang teknologi, ilmu pengetahuan, dan dunia semakin
4) Team Training
Dalam dunia kerja khususnya perusahaan, karyawan tidak hanya dituntut untuk
bekerja secara individual namun juga bisa bekerja dalam sebuah tim. Bahkan
karyawan dituntut untuk bisa bekerja dalam tim perusahaan. Training ini
ditujukan bagi sekelompok karyawan agar terbiasa bekerja dalam tim. Sehingga
4
pelatihan ini agar dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efektif dan
efisien.
5) Creativity Training
kreativitas seseorang, sehingga dapat mendapatkan skill yang berbeda dan lebih
kreatif.
a. Tujuan
Berhasil atau tidaknya program pelatihan dapat dilihat dari banyaknya tujuan
yang tercapai. Tujuan merupakan tolak ukur atau acuan kegiatan yang
dijalankan.
b. Materi
Media adalah perantara untuk menjelaskan isi kurikulum agar mudah dipahami
oleh peserta. Maka dari itu pemakaian media dalam pembelajaran harus
d. Strategi pembelajaran
bahan ajar. Strategi dapat tergambar dari cara menempuh pelaksanaan mengajar,
5
e. Proses pembelajaran
f. Evaluasi
Kurikulum pelatihan singkat mempunyai fungsi yang beragam. Dapat kita lihat dari
a. Sebagai pedoman bahan ajar, misalnya pedoman pelatihan bagi tenaga pendidik
c. Sebagai kontrol proses pelatihan. Agar kurikulum tersusun dengan baik maka
harus disusun dengan cermat dan di rancang sebaik mungkin, karena kurikulum
kegiatan pelatihan yang merupakan proses umum yang biasa digunakan oleh para desainer
pembelajaran ataupun pengembang training. Ada lima fase desain pelatihan yang ditawarkan
oleh model ini, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation yang
jika disingkat dari huruf awalnya menjadi nama model tersebut, ADDIE. Model ini
memberikan perangkat panduan yang dinamis serta fleksibel dalam membangun pelatihan
yang efektif.
6
Model ADDIE ini merupakan manifestasi dari lima aspek penting sasaran program
pendidikan dan pelatihan. Kelima aspek ini dijadikan nama model tersebut, yaitu:
1. Hasil atau dampak keseluruhan yang harus dicapai oleh peserta diklat, dimana
hasil atau dampak ini bisa diidentifikasi dari pengukuran dan penilaian tentang
apa yang dibutuhkan individu atau tempat kerja dalam rangka mencapai suatu
2. Tujuan pembelajaran apa yang harus dicapai oleh peserta diklat dalam rangka
mencapai semua dampak keseluruhan, dan strategi apa yang harus diterapkan
oleh pelatih dan peserta diklat untuk mencapai tujuan dan dampak tersebut.
Tujuan dan strategi tersebut diwujudkan kedalam aktivitas atau program diklat.
keterampilan baru, dan kemampuan beru. Dalam satu dampak, bisa terdiri dari
bisa meliputi suatu sesi orientasi, belajar mandiri, peer teaching, dan
5. Bagaimana pencapaian tujuan dan dampak akan diukur atau dievaluasi selama
atau setelah kegiatan diklat. Evaluasi ini bisa berupa kuesioner, survey,
7
F. PENYUSUNAN KURIKULUM PELATIHAN
1. Penyusunan Kurikulum
sebagai berikut:
b. Mengembangkan kreativitas
d. Kontekstual
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
mampu:
rencana semula
8
2) Rumuskan tujuan pelatihan. Dalam menyusun kompetensi dasar, sebaiknya
b. Administrator
e. Editor
f. Koordinator pelatihan
JUDUL KURIKULUM
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Filosofi pelatihan
II. Kompetensi
A. Tujuan umum
B. Tujuan khusus
V. Struktur Program
NO. WAKTU
MATERI
T P PL JLH
A Materi Dasar:
9
1. ………..
2. ………..
3. dst.
B Materi Inti:
1. ………..
2. ………..
3. dst.
C Materi Penunjang:
1. ………..
2. ………..
3. dst.
VI. Evaluasi
VII. Sertifikas
PEMBUKAAN
10
WAWASAN KETERAMPILAN
Kebijakan Relevan dengan
Peraturan materi
METODE METODE
Trainee- Trainee-
PENUTUPAN
11
Mata Ajar :
Alokasi Waktu :
Standar Kompetensi :
2. ….
a. Judul Kurikulum
b. Pendahuluan
Terdiri dari:
1) Latar Belakang
Uraian latar belakang bisa diisi dengan uraian peristiwa yang terjadi yang
terkait dengan tema pelatihan. Bisa juga dijelaskan beberapa fakta yang
dengan kondisi ideal yang diharapkan. Kondisi ideal ini bisa berasal dari
lembaga.
2) Filosofi Pelatihan
12
b) Apa yang harus dilakukan oleh fasilitator/ pelatih
c. Kompetensi
hasil TNA atau melalui cara lain yang dipilih meliputi pengetahuan,
d. Tujuan Pelatihan
e. Peserta
13
2) Latar belakang pendidikan (syarat minimal pendidikan untuk menjadi
trainee tersebut).
f. Struktur Program
Susun materi yang akan diberikan dalam proses pelatihan dalam bentuk
b) Materi inti adalah materi yang harus diketahui dan dikuasai oleh
14
2) Alokasi waktu, yaitu jumlah waktu yang diperlukan dalam
pelatihan, yakni:
PEMBUKAAN
WAWASAN
KETERAMPILAN
Kebijakan
Peraturan Relevan dengan
METODE materi
METODE
Trainee-
centered Trainee-
centered
15
RENCANA TINDAK LANJUT
EVALUASI
PENUTUPAN
h. Silabus Pelatihan
atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, dalam Depdiknas 2008,
yang ingin dicapai, dan materi pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari
i. Evaluasi pelatihan
dari peserta.
j. Sertifikasi
16
sekurang kurangnya selama 90% dari alokasi waktu pelatihan, dinyatakan
G. KURIKULUM PELATIHAN
B. Filosofi pelatihan
Peserta pelatihan pembuatan pastry dan bakery ini diselenggarakan dengan
memperhatikan:
1) Prinsip andragogi, yaitu selama pelatihan peserta berhak untuk:
● Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai pelatihan
pembuatan pastry bakery
17
● Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam
konteks pelatihan.
● Tidak dipermalukan dilecehkan ataupun diabaikan.
2) Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk:
● Mendapatkan modul bahan ajar tentang pembuatan pastry dan bakery.
● Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan
berbagai metode, melakukan feedback, dan menguasai materi pembuatan
pastry dan bakery.
● Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki
● Melakukan refleksi dan memberikan feedback terbuka.
● Melakukan evaluasi dan dievaluasi.
3) Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:
● Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam
memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam mengelola kesehatan
kerja.
● Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan
kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan.
II. Kompetensi
Peserta pelatihan mempunyai kompetensi dalam:
● Membuat kue kontinental.
● Membuat aneka sweet bread, croissant, Danish pastry, dan roti tawar.
● Menata, menyajikan, dan mengemas suatu produk.
18
● Memonitor kesesuaian teknik, langkah langkah pembuatan pastry bakery di
lingkungan kerja.
● Mengevaluasi hasil pelaksanaan pembuatan pastry dan bakery di lingkungan
kerjanya.
IV. Peserta (Jumlah & Kriteria Peserta)
a. Jumlah Peserta terdiri dari 50 orang
b. Kriteria Peserta yaitu Laki-Laki atau Perempuan berusia minimal 18-30 tahun
minimal lulusan SMA Sederajat dan minat terhadap pastry dan bakery
V. Struktur Program
WAKTU
NO. MATERI
T P PL JLH
A Materi Dasar:
B Materi Inti:
2. Mengemas Produk
19
VI. Diagram Alir Proses Pembelajaran
PEMBUKAAN
WAWASAN KETERAMPILAN
Kebijakan Relevan dengan
Peraturan materi
METODE METODE
Trainee- Trainee-
centered centered
EVALUASI
PENUTUPAN
20
Mata Ajar : Pastry Bakery
21
cake
VIII. Evaluasi
● Berikan kasus praktikum.
22
● Pengamatan terhadap kegiatan praktikum.
● Catat perilaku peserta selama simulasi.
● Hasil observasi dianalisis dan dipresentasikan
IX. Sertifikasi
Peserta yang telah mengikuti sekurang-kurangnya selama 90% dari alokasi waktu
pelatihan, serta dinyatakan berhasil menurut hasil evaluasi, dan mendapatkan 2 (dua)
angka kredit.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
yang didalamnya berisikan rancangan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
adalah rumuskan kompetensi yang harus dicapai melalui training need assessment (TNA)
atau mempelajari job requirement atau tupoksi merumuskan tujuan pelatihan rujuk buku
akreditasi pelatihan di bidang yang sesuai dengan pelatihan dan dan membuat kerangka
format kurikulum.
B. SARAN
23
1. Sebelum membuat kurikulum sebaiknya mengkaji kesenjangan antara standar
2. Pengkajian yang benar akan mengarah pada pelatihan yang berorientasi kepada
kebutuhan sehingga kurikulum yang dibuat akan sesuai dengan yang diharapkan
24
DAFTAR PUSTAKA
EVALUASI
35 hal.
Badan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan. 2017. Kurikulum
Jakarta. 31 hal.
Rafika Nuryati. 2016. Studi Multi Kasus di UPTPK Singosari Malang dan PPPPTK BOE
Malang.
https://scholar.google.co.id/citations?
view_op=view_citation&hl=en&user=m8UQNOoAAAAJ&citation_for_view=m8U
QNOoAAAAJ:u5HHmVD_uO8C
Badan Pengembangan SDM kelautan dan Perikanan. 2012. Penyusunan Kurikulum Pelatihan
55 hal.
Neni Rohaeni dan Yohyo. 2011. Model Desain Kurikulum Pelatihan Profesi Guru
http://jurnal.upi.edu/4010/view/796/model-desain-kurikulum-pelatihan-profesi-guru-
vokasional-berbasis-technological-curriculum.html
Puslat kesehatan Depkes RI. 2003. Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan
Sekretaris jenderal DPR RI. 2013. Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan dan
25