2
Cara Pelayanan Makanan,
M anjemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi
Tujuan Organisasi,
Kebutuhan
Dhyah Ayu KW Klien
Kelompok 2:
Dhyah Ayu K. 1205025017
Gandanish Ruhayya 1205025027
Mutia Kusuma W. 1205025048
Tgl Pengumpulan 4 April 2014
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
Begitu banyak jenis pelayanan yang digunakan dalam suatu organisasi atau institusi.
Dimana umumnya memiliki tujuan untuk memuaskan konsumen dengan makanan yang
memiliki kualitas yang baik, suhu yang tepat untuk penyajian dan keamanan mikrobanya, dll.
Cara pelayanan yang dipilih sesuai dengan kriteria yang telah disebutkan. Selain itu,
pemilihan jenis makanan harus memikirkan aspek ekonomisnya yang disesuaikan dengan
tujuan dan standar yang digunakan oleh institusi tersebut. Jenis jenis dasar pelayanan
makanan meliputi:
1. Self service
a. Cafeteria-traditional
b. Free flow /scramble
c. Machine vended
d. Buffet
e. n Smorgasbord
f. Salad bar
g. Drive-up
2. Tray service
a. Sentralisasi
b. Desentralisasi
3. Wait service
a. Counter
b. Table-American, France, Russian, family banquet
4. Portable meals
Off-premis / on-premis delivery
a. Cafetaria
Cafetaria terdiri dari 2 jenis. Kafetaria Tradisional merupakan jenis kafetaria dimana
salah seorang karayawan akan berdiri melayani customer dari belakang counter, serta
membantu dalam pemilihan menu makanan . Ada banyak bentuk susunan meja counter
seperti dari garis lurus (straightline) hingga parallel, atau double line, zig-zag, serta
bentuk huruf U. Dimana pada tiap bentuk pelanggan akan mengikuti garis tersebut untuk
memilih pilihannya.
Tradisional kafetaria ini biasanya digunakan di kampus-kampus, kompleks
perumahan, kafetaria yang terbuka untuk umum, kantin sekolah, operasi komersial, dll.
Penekanannya yang utama pada porsi yang terstandar serta kecepatan dan keramahan
pelayanan.
Jenis kafetaria yang kedua dikenal dengan berbagai cara seperti bollow square, nfree
flow atau scramble. Pada jenis ini pemisahan bagian di counter memungkinkan penyajian
pada menu-menu tertentu seperti makanan-makanan panas, sandwiches, salads, dan
dessert. Section yang dipisahkan ini biasanya ditempatkan pada tiga sisi di ruang makan
tersebut, lalu pengunjung akan berjalan dari tengah-tengahke tempat yang diinginkan.
Memang meliki kekurangan, pada awalnya kan sedikit membingungkan namun akan
mempercepat pemilihan karena tidaka adanya antrian seperti pada cara tradisional.
Namun dalam pencapian suksesnya diperlukan pengontrolan dalam seberapa bnyaknya
pelanggan yang masuk.
b. Vended Machine
Sejarah awal mula penjualan keliling sendiri pada saat 215 SM di Greece, namun bila
dilihat dari penjualan makan keliling di Negara Amerika Serikat dimulai dengan
penemuan mesin penny candy dan gum machine. Kemudian bermunculan mesin mesin
baru seperti mesin minuman, kopi yang dapat kita temukan di vended machine. Saat ini,
begitu banyak mesin mesin yang lebih canggih, seperti makanan-makanan beku seperti es
krim, buah-buahan seperti pisang.Ada juga mesin yang mengandung element pemanas
sehingga mampu untuk memasak atau memanaskan ulang seperti mesin pizza, cupcake,
dll. Karena penggunaannya yang paraktis dan peletakkannya yang ideal di berbagai
ruangan, maka vended machine dapat digunakan di berbagai tempat seperti sekolah-
sekolah, loby penginapan, rumah sakit, perkantoran, dan terminal-terminal transportasi
untuk pelayanan coffee break, after-meals-hours snack, dan beberapa makanan yang
memungkinkan.
c. Buffet
Buffet merupakan satu tipe dasar pelayanan yang mirip dengan smorgasbord
dan salad bar di ruang makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan
pembuka sampai hidangan penutup telah disediakan, ditata, diatur, di atas meja buffet
atau meja panjang. Tamu bebas memilih makanan dan mengambilnya sesuai dengan
selera, pramusaji ada yang bertugas melayani di belakang meja selama perjamuan
berlangsung. Kunci pelayanan makanan ini terletak pada penampilan yang menarik
serta bagaimana kondisi makanan tersebut tetap hangat atau dingin saat dihidangkan.
Karena peletakkannya di ruangan terbuka, maka untuk menjaga estetika penampilan
serta perlindungan kesehatan makanan maka diperlukan beberapa perlindungan
terhadap makanan. Seperti portable sneeze guards.
d. Drive-Thru Pick Up
Tipe pelayanan makanan seperti ini sangat cocok untuk makanan cepat saji
(fast food) yang memerlukan kecepatan tinggi dalam pelayanan konsumen. Makanan
cepat saji (fast food) adalah makanan yang tersedia dalam waktu cepat dan siap
disantap, seperti fried chiken, hamburger atau pizza. Mudahnya memperoleh makanan
siap saji di pasaran memang memudahkan tersedianya variasi pangan sesuai selera
dan daya beli. Selain itu, pengolahan dan penyiapannya lebih mudah dan cepat, cocok
bagi mereka yang selalu sibuk (Sulistijani, 2002).
Konsumen memasuki restaurant ground atau line yang sudah disediakan
kemudian memilih menu pada layar yang tertera lalu memesan makanan yang
diinginkan dan makanan akan keluar di box yang disediakan atau dilayani oleh
seorang karyawan khusus di drive thru.
2. Tray Service
Berdasarkan penerapan prosedur distribusi, yang menekankan pada alat
pendistribusian langsung pada konsumen, dibedakan menjadi 2 type
a. Cara sentralisasi: semua kegiatan pembagian makanan dipusatkan di suatu tempat
dan penyajian makanan dilaksanakan langsung pada alat makan perorangan. Faktor
yang menentukan: tempat, alat, tenaga dll
b. Cara desentralisasi: kegiatan utama masih di unit pembagian utama, selanjutnya
makanan dalam jumlah besar dibawa ke ruang makan/unit pelayanan yang berada di
lokasi berbeda, makanan dipanaskan dan disajikan dalam alat makan perorangan yg
telah disediakan di dapur ruangan.
3. Wait Service
a. Counter
Counter merupakan salah satu jenis pelayanan self service yang digunakan
pada acara-acara non formal. Tamu-tamu duduk pada meja counter dimana terdapat
pegawai yang melayani tamu tersebut. Tempat counter memungkinkan para tamu
untuk melihat proses persiapan dan pemasakan makanan. Umumnya, counter
didesain untuk membentuk huruf U dengan space maximum dan pelayan mampu
melayani banyak konsumen dalam jarak yang tidak terlalu jauh.
b. Table service
Kebanyakan restoran dan hotel atau motel menggunakan pelayanan yang lebih
formal dibandingkan pelayanan counter. Walaupun keduanya menggunakan
pelayanan secara personal. Secara garis besar, pelayanan table service
diklasifikasikan menjadi 4, yakni American, French, Russian, dan banquet.
1) American service
Merupakan salah satu yang paling banyak digunakan di USA. Seorang matre d,
host,atau hostess akan menyambut tamu serta memberikan tempat duduk lalu
melayani mereka dengan kartu menu makanan. Waitresses atau waiters
meletakan napkin, mengambil pesanan dan membawa makanan dari dapur saji ke
tamu,melayani tamu dan mungkin akan membantu membersihkan meja
kemudian bussersdapat ditempatkan untuk mengatur meja-meja, mengisi air di
gelas, menyajikan BnB, membersihkan piring-piring yang kotor. Checkers
bertugas melihat makanan yang diambil menuju ke ruang makan apakah sesuai
dengan pesanan dan mengevaluasi harga-harga pada bill sebelum diberikan ke
tamu. Untuk American style, penyajian makanan dilakukan di dapur dan
diberikan ke tamu dengan berbagai cara seperti menggunakan nomor, dll.
2) French
French service digunakan untuk restoran yang elegan dan eksklusip. Di
pelayanan ini porsi-porsi makanan dibawa dari ruang makan ke piring saji dan
diletakkan di pemanas kecil (recbaud) dan ditaruh di meja portable (gueridon).
Meja tersebut dibawa ke samping tamu dan chief waiter atau chef de rang
melengkapi persiapan makanan seperti boning, memahat atau memotong-
motong, membakar atau menyajikan saus. Lalu chief tersebut menyajikan
makanan yang dibawa oleh asisten waiter (commis de rang) yang dibawa ke
konsumen. Karena pelayanannya lebih mewah, maka harganya lebih mahal.
3) Russian service
Russian service digunakan pada restoran-restoran atau motel yang lebih baik di
dunia dikarenakan kepraktisannya Russian service menggantikan French style
yang lebih berkelas dan susah untuk digunakan. Perbedaannya dengan French
style ialah makanan yang disajikan telah dipersiapkan secara sempurna dan
dibagi per porsi di dapur. Pelayanan ini lebih cepat, hanya membutuhkan seorang
waiter dan membutuhkan space lebih kecil di ruang makan. Namun
kekurangannya dalam pelayanan satu meja, tamu terakhir terkesan mendapatkan
makanan sisa, namun porsi tersebut sudah ditentukan sesuai jumlah tamu.
4) Banquet
Tidak seperti tipe yang lainnya, banquet service diberikan untuk orang tertentu
dan waktu yang tertentu. Beberapa item seperti salad, salad dressing, terkadang
sudah disiapkan dari awal penjamuan.
4. Portable Meals
a. Off-Premise Delivery
Salah satu contoh dari off-premise delivery adalah pelayanan pengantaran makanan
ke rumah-rumah jompo, orang berpenyakit kronis atau orang dengan kondisi lemah
dan sedang tidak dirawat. Servis ini kadang-kadang disebut juga Meals-on-Wheels,
yang dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi makanan bagi
orang-orang dengan kondisi lemah sementara atau lansia yang hidup sendiri dan
tidak mampu memasak untuk dirinya sendiri. Servis ini juga dapat dilakukan atau
digunakan oleh pemerintahan atau komunitas agensi atau organisasi relawan untuk
orang yang tidak mampu membayar. Menu-menu yang disediakan dirancang oleh
seorang dietitian yang bekerja sama dengan organisasi yang menyediakan makanan.
Makanan-makanan tersebut dapat disediakan oleh restoran-restoran, rumah sakit,
unversitas-universitas atau jasa penyedia makan lainnya dan diantarkan oleh pekerja
relawan.
b. On-Premise Delivery
Contoh lainnya untuk portable meals yang sering juga digunakan di industri-
industri adalah pendistribusian makanan pada para pekerja di tempat kerja mereka
dengan menggunakan sejenis gerobak kereta yang akan berkeliling di sekitar
industry tersebut. Gerobak tersebut dilengkapi dengan pemanas dan kulkas untuk
menu-menu praktis seperti sup, minuman hangat, sandwich, snack, buah-buahan dan
kue-kue. Para pekerja membayar pelayan gerobak atas menu yang dibuat. Inovasi ini
sangat memudahkan karena menghemat waktu bagi para pekerja yang mebutuhkan
waktu cukup lama untuk mencapai pusat kafetaria dalam sebuah perindustrian yang
besar dalam jeda waktu istirahat yang singkat.
Alternative ini juga digunakan pada beberapa perusahaan yang tidak
mempunyai fasilitas pelayanan makanan: sebuah kantin yang bergerak digunakan
dan dikendarai setiap harinya menuju sekitar industry tersebut, sehingga para pekerja
bias membeli makanan. Namun saat ini, jasa on-premise bias kita temukan tidak
hanya di industry.
5. Room Service
Gaya room service pada hotel merupakan tren yang paling banyak diikuti untuk servis
makanan pada pasien di pelayanan kesehatan. Respon ini dilakukan untuk konsumen
yang tidak lagi memiliki keinginan makan dengan rasa nyaman. Pasien-pasien akan
menginginkan makanan yang diinginkan, kapanpun yang dia mau. Untuk
mengakomodasi keniginan customer, rumah sakit-rumah sakit di dunia telah menyiapkan
konsep ruangan servis dengan tingkat yang berbeda-beda. Beberapa fasilitas telah
diinvestasikan pada renovasi dapur utama, termasuk menghapus jalur tray yang
tersentralisasi. Waktu pelayanan bergantung pada fasilitas, dengan beberapa system
menawarkan pelayanan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, serta dilakukan beberapa
renovasi pada dapur dalam hal pengurusan staff serta system komunikasinya.
B. Tujuan Organisasi
2. Penyelenggaraan non-komersial
KESIMPULAN
Mukrie, Nursiah A. 1990. Manajemen Pelayanan Gizi Institusi Dasar. Proyek Pengembangan
Pendidikan Tenaga Gizi Pusat dan Akademi Gizi Depkes Jakarta : Jakarta
Ir. Suyatno, MKes. Modu; VII Manajemen Distribusi dan Pelayanan Makanan
(pdf).Semarang