Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN

Konsep Kualitas yang di kemukakan oleh Deming 14 Principles Deming

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Manajemen Mutu


Dosen Pembimbing : Dr. Nita Kuswardhani, S.TP, M.E. eng

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Hilda Febrinda Sari


Adinda Tiara Rahmania
Kinanthi Cahyaningati
Malvira Mega Febriyanti
Diamanda Almira Rachmaletta

(151710101007)
(151710101025)
(151710101070)
(151710101085)
(151710101139)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
2016

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas, maka
banyak peryusahaan menerapkan konsep yang dikenal dengan TQM (Total
Quality Management) yaitu Manajemen organisasi keseluruhan yang
menjadikannya unggul dalam semua aspek produk barang dan jasa yang
penting bagi konsumen. TQM penting karena keputusan kualitas
mempengaruhi setiap keputusan utama dalam manajemen operasional
yang dibuat. Adapun konsep ini sebetulnya mengacu pada 14 prinsip dari
W. Edwards Deming yang kemudian dikembangkan menjadi enam konsep
program TQM yang efektif. (British Standards Institution, 1994)
W. Edward Deming, seorang konsultan manajemen dan pakar
mutu,
menyatakan bahwa penggunaan statistik untuk menganalisis variabilitas
dan proses-proses produksi adalah sangat penting. Sebuah, produksi yang
dikelola dengan baik adalah organisasi yang pengendalian statistiknya
mengurangi variabilitas dan menghasilkan mutu produk yang seragam
serta keluaran produk yang mudah diramalkan. Deming memperkenalkan
konsep 14 pengendalian mutu produk yang dikenal dengan istilah
Deming's 14 points dan juga konsep PDCA (Plan, Do, Check, Act) sebagai
langkah-langkah sistematisdalam pengendalian mutu. (Deming, 1986)
Pengendalian mutu merupakan suatu upaya yang dilaksanakan
secara berkesinambungan, sistematis, dan objektif dalam memantau dan
menilai barang, jasa, maupun pelayanan yang dihasilkan perusahaan atau
institusi

dibandingkan

menyelesaikan

masalah

dengan

standar

yang

ditemukan

yang

ditetapkan

dengan

tujuan

serta
untuk

memperbaiki mutu. Oleh karena itu, tujuan pembuatan makalah ini adalah
untuk mengetahui kualitas konsep 14 prinsip deming.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan dan


menjelaskan tentang konsep kualitas 14 prinsip deming.

BAB 2. PEMBAHASAN

Dalam buku yang berjudul Out of the Crisis, W. Edwards Deming


mengemukakan Ini bukanlah sebuah rekonstruksi struktur atau revisi kerja
Manajemen Amerika memerlukan struktur baru secara keseluruhan, dari dasar
hingga ke atas. Deming prihatin terhadap kegagalan manajemen Amerika dalam
merencanakan masa depan dan meramalkan persoalan yang belum muncul.
Sehingga Deming menyimpulkan bahwa masalah mutu terletak pada masalah
manajemen.
Menurut

Deming,

pengendalian

mutu

secara

sistematis

mengikuti

langkah-langkah perencanaan (plan), pelaksanaan (do), pemeriksaan (check),


serta penindakan atas dasar hasil evaluasi dan perbaikan terus menerus (act).
Langkah-langkah ini lebih dikenal dengan sebutan PDCA Cycle (Gambar 3).

Secara rinci, langkah-langkah pengendalian mutu dengan PDCA Cycle


memperhatikan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. PLAN : Identifikasi masalah dan merencanakan perbaikan secara
berkesinambungan.

Apakah rencana mencakup penyempurnaan dan siapa yang akan

melaksanakan?
Apakah rencana

melaksanakannya?
Bagaimana perubahan harus dilaksanakan?
Apakah rencana memuat siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana

memuat

kapan,

di

mana,

dan

bagaimana

pengumpulan data yang diperlukan?


2. DO : Melakukan perbaikan, pengumpulan data, dan analisis.
Apakah perbaikan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana?
Siapa yang memantau rencana?
Apa alat-alat grafis untuk menampilkan data telah digunakan secara
3.

4.

maksimal?
CHECK : Memeriksa dan mempelajari hasil yang dicapai.
Apakah proses perbaikan sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah proses perbaikan ditinjau dari sudut pandang pelanggan?
Apakah proses perbaikan ditinjau dari sudut pandang pekerja?
Aspek apa dalam tim yang terlaksana baik?
Bagaimana memperbaiki kolaborasi yang ada?
Adakah penghematan yang bisa diidentifikasi?
ACT : Bertindak atas dasar hasil evaluasi dan melanjutkan perbaikan
proses.
Komponen apa saja yang perlu dibakukan dari proses yang telah

diperbaiki?
Bagaimana mengubah flowchart yang ada?
Kebijakan dan prosedur apa saja yang perlu direvisi?
Siapa saja yang perlu dilatih?
Siapa saja yang perlu disadarkan pada arti perubahan?
Ulangi langkah-langkah PDCA selama tetap layak secara ekonomis.

Prinsip-prinsip pengendalian mutu berdasarkan 14 poin menurut Deming


(Deming's 14 points) adalah sebagai berikut :
1. Ciptakan keajegan tujuan untuk perbaikan produk dan jasa;
2. Adopsi falsafah baru yang menolak segala macam cacat/kerusakan;
3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi dalam membentuk mutu produk
tapi bergantunglah pd pengendalian statistik;
4. Hentikan praktik menghargai kontrak pemasok berdasarkan tawaran
rendah;
5. Perbaiki secara konstan dan terus menerus sistem produksi dan jasa;
6. Lembagakan on the job training

7. Berikan semua karyawan alat-alat tepat agar dapat merampungkan tugas


mereka dengan baik;
8. Kembangkan komunikasi dan produktivitas
9. Dorong semuadepartemen untuk bekerja sama dalam memecahkan
masalah;
10. Hilangkan slogan, desakan, dan target yang tidak mengarah pada metode
perbaikan spesifik
11. Gunakan metode statistik untuk memperbaiki mutu dan produktivitas;
12. Hilangkan segala penghalang yang dapat menurunkan kebanggaan
karyawan pada keahliannya;
13. Berikan pelatihan ulang secara berkesinambungan agar dapat mnyesuaikan
diri dengan perubahan produk maupun metode;
14. Tentukan secara jelas komitmen permanen manajemen puncak terhadap
mutu.
(Deming, 1986)
Menurut Deming, cara manajemen dalam membangun perbaikan
berkesinambungan adalah melalui redefinisi tujuan perusahaan. Cukup
sederhana, perusahaan harus bertahan hidup, bersaing dengan baik, dan terusmenerus mengisi kembali sumber daya untuk pertumbuhan dan perbaikan
melalui inovasi dan penelitian. Selain itu, Deming juga menekankan
pentingnya komitmen memberikan penghargaan dalam proses perbaikan
berkesinambungan, tidak terlalu berharap pada revolusi kualitas, namun harus
mengadopsi filosofi evolusi dalam upaya untuk mencegah stagnasi dan
sebagai back-up dari perusahaan untuk masa depan yang tidak bisa dipastikan.
Selanjutnya adalah membangun keloyalan dengan distributor atau supplier
perlatan yang berkualitas dan sebagainya seperti yang telah disebutkan dalam
14 point di atas.
Namun tidak selamanya keempat belas poin tersebut dapat berjalan
secara efektif, disebabkan karena adanya faktor-faktor penghambat.
Manajemen perlu memperhatikan dan mengantisipasi faktor-faktor ini, yaitu :
Kurangnya keajegan tujuan;
Penekanan pada laba jangka pendek;
Sistem pemeriksaan personal berdasarkan sasaran tanpa menyediakan
metode atau standar;

Mobilitas manajemen dan pergantian personil dalam posisi ke

pemimpinan secara terus menerus;


Hanya menggunakan data dan informasi yang tampak (visible) dalam

pengambilan keputusan;
Tertalu berlebihan produk, proses, maupun tempat kerja yang tidak

aman bagi keselamatan kerja karyawan;


Biaya hutang perusahaan berlebihan.
Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup keseluruan sistem
industri dari kedatangan material sampai distribusi ke konsumen dan desain
ulang produk untuk masa mendatang. Konsep industri yang dikemukakan oleh
Deming selanjutnya populer dengan nama Roda Deming (Deming Whell) .
Roda Deming terdiri dari empat komponen utama yaitu : riset pasar, desain
produk, proses produksi dan pemasaran.
Deming menekankan pentingnya interaksi tetap antara riset pasar, desain
produk, proses produksi dan pemasaran, agar perusahaan industri mampu
menghasilkan produk dengan harga kompetitif dan kualitas yang lebih baik,
sehingga memuaskan konsumen. Deming menjelaskan bahwa dengan cara
menjalankan Roda Deming secara terus-menerus, perusahaan industri modern
dapat memenangkan persaingan yang amat kompetitif dan memperoleh
keuntungan yang dapat dipergunakann untuk pengembangan usaha dan
kesejahteraan tenaga kerja.
Dari Roda Deming, tampak bahwa berdasarkan informasi tentang
keinginan konsumen yang diperoleh dari riset pasar yang komprehensif,
selanjutnya didesain produk sesuai dengan keinginan pasar. Desain produk
telah menetapkan model dan spesifikasi dari proses dan kualitas produk agar
diperoleh produk-produk yang berkualitas sesuai dengan desain yang telah
ditetapkan berdasarkan keinginan pasar.

BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di dapat dari pembuatan makalah ini
adalah, Dalam buku yang berjudul Out of the Crisis, W. Edwards Deming
mengemukakan Ini bukanlah sebuah rekonstruksi struktur atau revisi kerja
Manajemen Amerika memerlukan struktur baru secara keseluruhan, dari dasar
hingga ke atas. Dan menjelaskan 14 kualitas prinsip deming. Menurut
deming konsep mutu terdiri dari dua tingkat yaitu multidimensi untuk
memproduksi suatu produk dan memberi jasa pelayanan sesuai harapan
pelanggan untuk mencapai kepuasan pelanggan, kualitas multidimensional
dimana tidak mungkin mentukan kualitas suatu produk atau jasa hanya dengan
karakteristik tunggal, ada derajat mutu yang berbeda karena mutu pada
dasarnya disamakan dengan kepuasan pelanggan.
3.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini
masih terdapat berbagai kekeliruan baik dari segi penulisan maupun
pembahasan yang termuat dalam makalah ini, maka dari itu penulis
mengharapkan masukan dan kritikan dari para peserta diskusi mata kuliah
manajemen mutu, sehingga makalah ini dapat menambah wawasan
pengetahuan kita dalam pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
British Standards Institution, Quality Systems, BS EN ISO 9002, BSI,
London, 1994.
Deming, W.E, Out of The Crisis : Quality Productivity and Competetive
Position, Cambridge, 1986.

Anda mungkin juga menyukai