Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN

PADA ETIKA MAKAN

Pembimbing :

Dewi Andriani, S.Kep.Ns.M.Kes

Oleh:

1. Lina Amilia (2211008)


2. Rina Arifatul Ramadhani (2211027)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ADI HUSADA
SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Etika Makan’ dapat
selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Etika Keperawatan dari
Ibu Dewi Andriani, S.Kep.Ns.M.Kes. pada bidang studi D-III Keperawatan.
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang apa itu etika dalam makan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dewi Andriani,


S.Kep.Ns.M.Kesselaku dosen Etika Keperawatan. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih tedapat


banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan dan ketidak
sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam
makalah ini.

Surabaya, 2023

Kelompok 22
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada perkembangan zaman di era globalisasi seperti sekarang ini banyak
tuntutan-tuntutan yang ada, dimana kita sebagai seorang professional harus pandai
menyesuaikan diri dalam bersosialisasi dengan para intelektual, salah satunya
mengenai table manner. Table Manner atau sering dikenal dengan istilah etika
makan merupakan aturan atau sopan santun di meja makan, mulai dari cara
duduk, menggunakan alat-alat makan dan minum, makan, minum serta
meninggalkan meja jamuan (I.N.R. Pendit, 2004). Aturan ini sangat penting untik
diketahui karena dengan semakin berkembangnya zaman dan semakin luasnya
pergaulan setiap orang yang tidak hanya bergaul dengan satu suku saja sehingga
setiap orang perlu mengetahui etika makan yang telah umum berlaku di
masyarakat.
Etiket makan yang berlaku standar di pakai pada acara jamuan makan
ataupun saat menghadiri undangan makan di restoran, adalah etiket makan yang
berkembang di negara-negara Eropa. Table manners sudah dikenal sejak zaman
dahulu terutama berkembang di istana kerajaan. Singkatnya, etiket table manner
yang dikembangkan dimulai dari bagaimana penataan posisi peralatan makan dan
minum, hingga elok budi penggunaan serbet mulut. Mengatur sikap diri yang
benar selama menikmati hidangan pun tidak ketinggalan.Kemudian pada abad ke-
18, istilah table manner mulai berkembang kepopulerannya di masyarakat Prancis.
Penggunaan pisau di tangan kanan dan garpu di tangan kiri termasuk bagian dari
lukisan sejarah tata cara makan yang berasal dari Prancis berkat Ratu de’ Medici.
1.2Tujuan
Tujuan melakukan etika makan ini adalah untuk mengetahui pola
pembelajaran table manner (etika makan ) bagi eksekutif muda dan untuk
mengajarkan sopan santun khususnya saat makan di meja makan dengan
mengikuti instruksi sesuai standar yang telah menjadi patokan secara universal,
yang di dalamnya juga mencakup tentang bagaimana cara menggunakan beberapa
peralatan yang ada pada meja makan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Etika makan (table manners) merupakan tata cara makan. Etika makan
atau Table manners adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di
meja makan (Cahyani & Puspitasari, 2020). Mempelajari etiket di meja makan
bukan sekadar mengetahui tata krama saat makan atau menggunakan alat makan.
Menguasai table manners juga merupakan bentuk citra diri, bahkan
profesionalisme. Orang lain. akan mengenali, melihat, dan menilai diri Anda dari
profesionalisme yang ditunjukkan di meja makan (Pendit, 2004). Inilah sebabnya
kita perlu belajar table manners.
Etika makan (table manner) adalah merupakan suatu aturan tersendiri
dalam sebuah jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang
dihidangkan bergantian dari mulai pembuka (appetizer) sampai pada tahap
penutup (dessert). (soekresno,2005). Pada aturan makan ini penikmat hidangan
mesti mengetahui aturan-aturan, etika dan sopan santun yang berlaku selama
jamuan makan berlangsung, selain aturan pemakaian tahapan peralatan makan
juga diantaranya etika duduk, etika makan dan minum, serta etika berbicara.
Kepribadian merupakan keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas
dan perilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atau
baku, sehingga jika dikatakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus
menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi (Schever dan
Lamm,1998). Setiap perilaku kita saat berada dimeja makan mencerminkan
kepribadian kita sesungguhnya, dimana kita merupakan mahluk social yang selalu
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita maka setiap sikap kita akan mudah
dinilai oleh orang lain. Table manner merupakan salah satu hal kecil untuk
menciptakan kesan positif kepada orang lain.

2.2 Tata Cara Etika Makan (Table Manner)


a. Cara Duduk
1. Posisi kursi diatur sedemikian rupa, tidak terlalu jauh atau terlalu dekat
2. dengan sisi meja
3. Posisi tubuh tetap tegak dan menghadap ke depan, tidak terlalu
membungkuk pada waktu makan.
4. Posisi tangan tetap menggantung.
5. Posisi tetap normal, tidak dilipat, tidak pula menumpang satu di atas yang
lainnya.

b. Cara Berbicara

1. Hindarkan berbicara pada waktu ada makanan di dalam mulut.


2. Hindarkan berbicara dengan gerakan yang berlebihan apalagi sambil
memegang alat makan.
3. Hindarkan berbicara sambil melihat atau menunjuk kearah seseorang atau
meja lain agar tidak terjadi salah faham.
4. Hindarkan memotong pembicaraan orang lain, tunggu sampai yang
bersangkutan selesai dan minta maaf untuk mengganggu sebentar.
5. Hindarkan berbicara dengan suara yang terlalu keras atau lemah.
6. Hindarkan bersikap yang berlebihan pada waktu berbicara, sikap wajar
adalah yang terbaik.
7. Hindarkan untuk menguasai pembicaraan dengan jalan memberi
kesempatan pada yang lain untuk berbicara.

c. Cara Mempergunakan Alat


Pada dasarnya alat makan dapat dibedakan antara sendok, garpu dan pisau.
1. Fungsi sendok : alat makan ini dipergunakan untuk makanan yang
mengandung cairan, terutama sekali soup.
2. Fungsi garpu : dipergunakan untuk menusuk dan menyuapkan makanan ke
mulut. Apabila dipergunakan berpasangan dengan sendok maupun dengan
pisau, maka garpu dipegang di tangan kiri.
3. Fungsi pisau : dipergunakan untuk memotong makanan dan bukan untuk
menyuapkan ke mulut.

Dalam penggunaannya dipegang dengan tangan kanan. Dalam etiket


makan formal atau internasional, ada beberapa arti peletakanalat makan,
diantaranya yaitu:
Ketika acara makan berlangsung sedangkan
anda sedang beristirahat atau berhenti makan
sebentar, tetapi masih berniat melanjutkan
makan lagi

Acara makan masih berlangsung dan


bermaksud menambah makanan lagi

Selesai makan dan berarti piring sudah bias


diangkat oleh pelayan

Jika selesai makan sup yang dihidangkan


dalam soup cup dengan alasnya, letakkanlah
sendok sup disebelah kanan atas alas piring
soup cup

2.3 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Etika makan (Table Manner)

Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun,


ada beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu:
1. Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan,
2. Berbicara dengan volume suara yang rendah.
3. Tutupi mulut saat batuk atau bersin..
4. Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
5. Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
6. Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
7. Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika
makan yang buruk.
8. Jangan bersedekap di meja makan.
9. Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja
makan.
10. Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan.
11. Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat Anda
benar - benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
12. Jangan menimbulkan suara saat memakan sup.
13. Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di
arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke
dalam. Ini menandakan bahwa Anda telah selesai makan.
14. Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan.
15. Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk
Anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor.
16. Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya
juga.
17. Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.
18. Usahakan mencicipi semua makanan yang disediakan.
19. Tawarkan ke orang di sebelah Anda saat Anda akan menuangkan
minuman ke gelas Anda.
20. Sisakan makanan sedikit bila Anda tidak ingin atau tidak sanggup
menghabiskan makanan.
21. Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan
22. Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan
menghina koki.
23. Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan
Anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila
diundang ke acara formal.
24. Jangan lupakan satu hal yang umum. Jangan lupa untuk selalu mengatakan
"tolong" dan "terima kasih setiap kali Anda meminta bantuan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aturan makan atau biasa disebut dengan table manner adalah adalah
aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan saat jamuan
makan. Aturan makan biasanya dilaksanakan ketika jamuan makan resmi. Etika
makan diterapkan untuk menghormati tuan rumah dan untuk kenyamanan
bersama. Table manner meliputi cara berjalan menuju meja makan, cara makan.
sikap tubuh saat makan cara memegang alat makan, dan etika meninggalkan
jamuan. Susunan menu dalam jamuan makan terdiri dari appetizer, soup, main
course, dan dessert. Biasanya, menu yang disajikan dalam jamuan makan ini
berasal dari luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA

I.N.R. Pendit. 2004.Table Manner Dinning Etiquette dan Etiket Dalam Jamuan.
Penerbit: Graha Ilmu

Cahyani, N., & Puspitasari, R. (2020). Pendampingan Penguasaan Table


Manners Untuk Bisnis Bagi Karyawan BPR Mandiri. Jurnal Abdimas Dedikasi
Kesatuan, 1(1), 67–76. doi: 10.26858/jkp.v.1.1.10227

Oncini, F. (2020). Cuisine, health and table manners: Food boundaries and forms
of distinction among primary school children. Sociology, 54(3), 626–642.
Soekresno. 2005. Etiket jamuan makan. Yogyakarta : Graha ilmu.

Yulia, C. 2009. Table Manners. Bandung.

Komariah K. Diakses 2 Juli 2020.


http://staffnew.uny.ac.id/upload/131405892/pengabdian/5-pembelajaran tata-cara-
makan.pdf

Anda mungkin juga menyukai