Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU(RPL)


D.III.KEPERAWATAN

MAKALAH BAHASA INGGRIS

DI SUSUN OLEH
NAMA : ETIK NURHAYATI
NIM:PO.51700117-087

POLTEKES KEMENKES BENGKULU

TAHUN.2017-2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah table manner alias etika makan merupakan suatu aturan tersendiri dalam sebuah

jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang yang dihidangkan bergantian dari

mulai pembukaan (Appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Pada aturan makan ini si

penikmat hidanan harus mengetahui aturan-aturan etika dan sopan santun yang berlaku

selama jamuan makan berlangsung, selain atuan pemakaian tahapan perlatan makan juagaa

diantaranya etika dudk, etika makan dan minum serta etika berbicara.

Tablemanner selama ini identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya barat.Sebenarnya

tidak demikian etika makan tidak hanya ada di Negara-negara barat.Di Negara lain seperti

Jepang, Cina termasuk di Indonesia pun dikenal denganetika makan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan table manner?

2. Apa yang membedakan etika makan orang Indonesia dengan Negara lain ?

3. Bagaimanakah etika makan menurut budaya Jawa?

4. Bagaimanakah tata cara berbicara dalam jamuan makan?

5. Bagaimanakah tata cara duduk yang benar dalam table manner?

6. Bagaimanakah urutan penggunaan alat-alat makan dalam table manner?

7. Bagaimanakah pengaturan alat makan dalam table manner?

8. Bagaimanakah etika umum jamuan makan?

9. Apa sajakah aturan umum dalam jamuan makan?


C. Tujuan

Suatu kegiatan tanpa tujuan itu suatu hal yang sia-sia, adapun tujuan utama dalam

penyusunan makalah ini adalah :.

1. Agar dapat mengetahui etika makan dalam budaya Jawa.

2. Agar dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan.

3. Agar dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam jamuan makan.

4. Agar dapat mengetahui urutan penggunaan alat-alat makan.

5. Agar dapat mengetahui pengaturan alat makan dalam table manner.

6. Agar dapat mengetahui etika umum jamuan makan bisnis.

7. Agar dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan makan.


D. Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dari penyusunan makalah ini yaitu:

1. Dapat mengetahui etika makan dalam budaya Jawa .

2. Dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan.

3. Dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam jamuan makan.

4. Dapat mengetahui urutan penggunaan alat-alat makan dalam table manner.

5. Dapat mengetahui pengeturan alat makan dalam table manner.

6. Dapat mengetahui etika umum jamuan makan.

7. Dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan makan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Table Manner

Table manner atau etika makan adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di

meja makan. Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standat

terutama saat bersama-sama disebuah acara resmi atau acara makan keluarga besar.

Meskipun sebenarnya etika tersebut telah ada jauh sebelum peradaban Eropa menyebar

keseluruh dunia. Jika mampu menunjukan sopan santun di meja makan. Sebenarnya secara

tidak langsung menunjukan kualitas dan etiak pergaulan seseorang. Etika makan tidak

dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak-anak dan

remaja.

Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan

proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makn dibentuk secara instan maka akan

menghasilkan kualitas etika makan yang canggungdan tidak luwes. Bila seseorang diundang

disebuah restaurant terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang

sudah di setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik. Setiap

Negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Untum masyarakat Indonesia,

khususnya dikalangan professional, table manner paling banyak di adopsi dari standar

Amerika. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat kebiasaan orang Indonesia itu sendiri

B. Tata Cara Table Manner

Bicara tentang cara makan, cara makan apa yang biasa anda gunakan? Cara makan bisa

berhubungan dengan cara kita menggunakan alat untuk menyantap makanan atau bias juga
berhubungan dengan bagaimana kita makan seperti makan cepat, lambat, pakai banyak

sambal, dan lain sebagainya.

Untuk alat makan, di Indonesia sebagian besar orang biasa makan dengan menggunakan

sendok dan garpu. Ya inilah cara makan yang umum digunakan di Indonesia, selain cara

makan langsng dengan tangan tentunya. Tapi di samping itu ada banyak cara makan dengan

menggunakan peralatan lain di Indonesia, Beberapa diantaranya adalah :

a) Sendok dan Garpu

Ini adalah cara makan yang sangat umum di Indonesia dan past anda telah paham bagaimana

makan dengan cara seperti ini. Anda tinggal memegang sendok di tangan kanan dan garpu di

tangan kiri. Makan dengan sendok dan garpu sangatlah mudah, sendok gugunakan untuk

mengambil makanan dan garpu dapat digunakan untuk menusuk makanan atau membantu

mengunpulkan makanan di sendok, begitu mudah.

b) Pisau dan garpu

Makan dengan garpu dan pisau saat ini menjadi makin umum dengan menjamurnya rumah

makan yang menyediakan steak sebagai hidangan utamanya. Bagaimana cara

menggunakannya?Cara makan dengan pisau dan garpu tidaklah sulit, anda tetap memegang

garpu ditangan kiri dan pisau ditangan kanan. Garpu digunakan untuk menusuk dan menahan

makanan pada tempatnya selagi selagi anda memotong makanan tersebut menjadi potongan

yang lebih kecil dengan menggunakan pisau.

c) Sumpit

Makan dengan memakai sumpit juga bukan merupakan hal yang asing di Indonesia. Tempat

makan-makan bertema Jepang, cina atau Korea biasanya slalu menyediakan sumpit bagi
anda. Anda harus bias memengang sumpit dengan benar agar dapat menyantap hidangan

anda dengan nyaman.

d) Pulukan atau menggunakan tangan

Makan dengan menggunakan tangan adalahsalah satu cara makn yang wajar di Indonesia,

Khususnya untuk menyantap makanan-makanan yang idak berkuah. Makan dengan

menggunakan tangan sangatlah mudah. Hal yang perlu anda perhatikan adalah usahakan anda

hanya menggunakan bagian ujung dari jari-jari anda saat makan.

1. Etika Makan Menurut Budaya Jawa

Bagi sebagian masyarakat Jawa yang masih menjunjung adat, makan adalah kegiatan sehari-

hari yang tidak boleh terlepas dari sopan santun dan aturan budaya Jawa. Setaip gerak,

ucapan dan perilaku harus lebih diutamakan. Saat suatu keluarga mengadakan jamuan makan,

tempat dudk ini di berikan pada tamu yang paling mereka hormati atau yang paling dituakan.

Jika saat tamu terhormat belum duduk yang lain belum diperkenankan duduk.

Acara makan juga belum dimulai jika tamu terhormat belum makan.Saat santap dimulai,

orang muda harus menunggu orang yang lebih tua, ketika untuk mengambil nasi atau untuk

memulai makan. Saat makan sebaiknya tidak menggunakan suara yang keras atau tertawa

yang keras. Saat mengunyah sebaiknya tidak berbunyi dan dengan mulu tertutup. Jangan

bersendawa dan gelekan setelah makan.


2. Etika Makan Internasional

Jamuan makan yang dilakukan direstoran atau hotel biasanya menggunakan buffet service

(prasmanan). Aturan mainnya, tamu melakukan self service. Mulai dari hidangan pembuka

(Appetizer), menu utama (Main course) sampai penutup (dessert), anda diwajibkan

mengambil hidangan sendiri dan menyantap diatas meja makan yang sudah di set up piranti

makannya. Ada juga yang menggunakan America servis. Aturan main pelayanannya, tamu

duduk di sekeliling meja makan, sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh

waiter.

Dalam jamuan makan, meja meja makan sudah di set up alat-alat makannya sesuai menu

yang akan disajikan. Standarnya, di depan anda persis ada show plate, sebuah piring besar

yang tidak digunakan untuk makan. Fungsi dari show plate hanya sebagai pemanis meja

makan, memempatkan napkin dan sebagai alas piring saji. Tahap pertama, setelah anda

duduk buka napkin dan letakan di pangkuan anda. Jika ukuran napkin terlalu besar, bukalah

separuhnya saja.

a) Hidangan pembuka (Appetizer)

Sebelum hidangan pembuka di sajikan pada BAB plate (Brean And Butter) sudah disajikan

roti dan mentega, biasanya dinner roll, soft roll atau brioche. Roti ini disantap dengan

mentega sambil menunggu hidangan pembuka tiba, jangan menyamtapnya dengan

menggunakan pisau dan garpu.


b) Hidangan Utama (Main Course)

Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, sea food maupun telur. Baik

dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main course disajikan bersam sayuran dan

kentang sebagai pendamping menu utama.

c) Hidangan Penutup (Dessert)

Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka cake, ice cream,

pudding atau potongan buah-buahan. Alat hiding yang digunakan berupa sendok, garpu dan

pisau kecil yang diletakan pada bagian atas piring main course. Jika dessert berupa minuman

makan disajikan dalam gelas.

d) Digestif drink

Sering juga di sebut after dinner drink, minuman ini dinikmati setela acara jamuan makan

selesai. Fungsi dari sajian ini adalah untuk membantu mencerna makanan.

Jenis-jenis jamuan makan internasional :

a) Coffe morning diadakan pada pagi hari , pukul 10.00-12.00.

b) Brunch alias breakfast diadakan antara waktu makan pagi hingga siang. Biasanya

diatas jam Sembilan, makanan di sajikan prasmanan.

c) Lunch diadan pukul 14.30-17.00

d) Teatime biasanya acara minum the yang diadakan pukul 14.30-17.00.

e) cocktall merupakan jamuan berdiri yang diadakan sebelum makan malam. Yakni

antara pukul 18.00-19.00.

f) Dinner yakni jamuan makan yang diadakan pada pukul 19.00.


C. Aturan Penempatan Alat Makan

Penataan meja makan dihotel dan restoran memiliki standar internasional. Baik jenis alat

makan maupun napkin. Ukuran napkin standar jamuan resmi yang disarankan untuk hotel

adalah 45x45 cm. Aadapun peletakan napkin biasanya diletakan diatas dinner plate atau

piring makan, adakalanya napkin diletakan di sebelah kiri piring.

D. Aturan Umum Table Manner

Ada beberapa aturan table manner yang umum dilakukan yaitu :

1. Cuci tangan sebelum makan

2. Makan dengan tangan kanan anda saat akan menyentuh makanan.

3. Jangan mulai makan sebelum tuan rumah menginstruksikannya (Jika makan di

rumah orang)

4. Menutup mulut saat mengunyah makanan.

5. Berbicara dengan menggunakan volume yang rendah.

6. Tutup mulut saat batuk atau bersin.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Banyak hal yang kita ambil dalam makalah ini. Penulis menyimpulkan bahwa table manner

itu penting agar kita tidak di pandang sebelah mata dalam jamuan makan yang formal, serta

tidak membuat kita malu jikalau kita benar-benar mendalami itu semua. Tidak pernah da

yang tahu akan jadi apa kita nantinya, tapi siapa tau juga kita menjadi salah seseorang yang

akan berada pada situasi jamuan penting itu.

B. Saran

Makan adalah alat bantu komunikasi. Paham etika di meja makan mempermudah kita dalam

pergaulan. Dalam acara jamuan makan, tata cara makan merupakan hal utama yang penting

diperhatikan. tata cara makan menunjukan siapa diri kita sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai