BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah table manner alias etika makan merupakan suatu aturan tersendiri dalam sebuah jamuan
makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang yang dihidangkan bergantian dari mulai
pembukaan (Appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Pada aturan makan ini si penikmat
hidanan harus mengetahui aturan-aturan etika dan sopan santun yang berlaku selama jamuan
makan berlangsung, selain atuan pemakaian tahapan perlatan makan juagaa diantaranya etika dudk,
etika makan dan minum serta etika berbicara.
Tablemanner selama ini identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya barat.Sebenarnya tidak
demikian etika makan tidak hanya ada di Negara-negara barat.Di Negara lain seperti Jepang, Cina
termasuk di Indonesia pun dikenal denganetika makan.
B. Rumusan Masalah
2. Apa yang membedakan etika makan orang Indonesia dengan Negara lain ?
C. Tujuan
Suatu kegiatan tanpa tujuan itu suatu hal yang sia-sia, adapun tujuan utama dalam penyusunan
makalah ini adalah :.
3. Agar dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam jamuan makan.
D. Manfaat
3. Dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam jamuan makan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses
pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makn dibentuk secara instan maka akan menghasilkan
kualitas etika makan yang canggungdan tidak luwes. Bila seseorang diundang disebuah restaurant
terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian
rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik. Setiap Negara memiliki aturan meja makan yang
berbeda-beda. Untum masyarakat Indonesia, khususnya dikalangan professional, table manner
paling banyak di adopsi dari standar Amerika. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat
kebiasaan orang Indonesia itu sendiri
Bicara tentang cara makan, cara makan apa yang biasa anda gunakan? Cara makan bisa
berhubungan dengan cara kita menggunakan alat untuk menyantap makanan atau bias juga
berhubungan dengan bagaimana kita makan seperti makan cepat, lambat, pakai banyak sambal, dan
lain sebagainya.
Untuk alat makan, di Indonesia sebagian besar orang biasa makan dengan menggunakan sendok dan
garpu. Ya inilah cara makan yang umum digunakan di Indonesia, selain cara makan langsng dengan
tangan tentunya. Tapi di samping itu ada banyak cara makan dengan menggunakan peralatan lain di
Indonesia, Beberapa diantaranya adalah :
Ini adalah cara makan yang sangat umum di Indonesia dan past anda telah paham bagaimana makan
dengan cara seperti ini. Anda tinggal memegang sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri.
Makan dengan sendok dan garpu sangatlah mudah, sendok gugunakan untuk mengambil makanan
dan garpu dapat digunakan untuk menusuk makanan atau membantu mengunpulkan makanan di
sendok, begitu mudah.Pisau dan garpu
Makan dengan garpu dan pisau saat ini menjadi makin umum dengan menjamurnya rumah
makan yang menyediakan steak sebagai hidangan utamanya. Bagaimana cara
menggunakannya?Cara makan dengan pisau dan garpu tidaklah sulit, anda tetap
memegang garpu ditangan kiri dan pisau ditangan kanan. Garpu digunakan untuk menusuk
dan menahan makanan pada tempatnya selagi selagi anda memotong makanan tersebut
menjadi potongan yang lebih kecil dengan menggunakan pisau.
c) Sumpit
Makan dengan memakai sumpit juga bukan merupakan hal yang asing di Indonesia. Tempat
makan-makan bertema Jepang, cina atau Korea biasanya slalu menyediakan sumpit bagi
anda. Anda harus bias memengang sumpit dengan benar agar dapat menyantap hidangan
anda dengan nyaman.
Makan dengan menggunakan tangan adalahsalah satu cara makn yang wajar di Indonesia,
Khususnya untuk menyantap makanan-makanan yang idak berkuah. Makan dengan
menggunakan tangan sangatlah mudah. Hal yang perlu anda perhatikan adalah usahakan
anda hanya menggunakan bagian ujung dari jari-jari anda saat makan.
Bagi sebagian masyarakat Jawa yang masih menjunjung adat, makan adalah kegiatan
sehari-hari yang tidak boleh terlepas dari sopan santun dan aturan budaya Jawa. Setaip
gerak, ucapan dan perilaku harus lebih diutamakan. Saat suatu keluarga mengadakan
jamuan makan, tempat dudk ini di berikan pada tamu yang paling mereka hormati atau yang
paling dituakan. Jika saat tamu terhormat belum duduk yang lain belum diperkenankan
duduk. Acara makan juga belum dimulai jika tamu terhormat belum makan.Saat santap
dimulai, orang muda harus menunggu orang yang lebih tua, ketika untuk mengambil nasi
atau untuk memulai makan. Saat makan sebaiknya tidak menggunakan suara yang keras
atau tertawa yang keras. Saat mengunyah sebaiknya tidak berbunyi dan dengan mulu
tertutup. Jangan bersendawa dan gelekan setelah makan. 2. Etika Makan Internasional
Jamuan makan yang dilakukan direstoran atau hotel biasanya menggunakan buffet service
(prasmanan). Aturan mainnya, tamu melakukan self service. Mulai dari hidangan pembuka
(Appetizer), menu utama (Main course) sampai penutup (dessert), anda diwajibkan
mengambil hidangan sendiri dan menyantap diatas meja makan yang sudah di set up piranti
makannya. Ada juga yang menggunakan America servis. Aturan main pelayanannya, tamu
duduk di sekeliling meja makan, sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh
waiter. Dalam jamuan makan, meja meja makan sudah di set up alat-alat makannya sesuai
menu yang akan disajikan. Standarnya, di depan anda persis ada show plate, sebuah piring
besar yang tidak digunakan untuk makan. Fungsi dari show plate hanya sebagai pemanis
meja makan, memempatkan napkin dan sebagai alas piring saji. Tahap pertama, setelah
anda duduk buka napkin dan letakan di pangkuan anda. Jika ukuran napkin terlalu besar,
bukalah separuhnya saja. a) Hidangan pembuka (Appetizer) Sebelum hidangan pembuka
di sajikan pada BAB plate (Brean And Butter) sudah disajikan roti dan mentega, biasanya
dinner roll, soft roll atau brioche. Roti ini disantap dengan mentega sambil menunggu
hidangan pembuka tiba, jangan menyamtapnya dengan menggunakan pisau dan garpu. b)
Hidangan Utama (Main Course) Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging,
unggas, sea food maupun telur. Baik dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main
course disajikan bersam sayuran dan kentang sebagai pendamping menu utama. c)
Hidangan Penutup (Dessert) Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya
disajikan aneka cake, ice cream, pudding atau potongan buah-buahan. Alat hiding yang
digunakan berupa sendok, garpu dan pisau kecil yang diletakan pada bagian atas piring
main course. Jika dessert berupa minuman makan disajikan dalam gelas. d) Digestif drink
Sering juga di sebut after dinner drink, minuman ini dinikmati setela acara jamuan makan
selesai. Fungsi dari sajian ini adalah untuk membantu mencerna makanan. Jenis-jenis
jamuan makan internasional : a) Coffe morning diadakan pada pagi hari , pukul 10.00-
12.00. b) Brunch alias breakfast diadakan antara waktu makan pagi hingga siang.
Biasanya diatas jam Sembilan, makanan di sajikan prasmanan.Lunch diadan pukul 14.30-
17.00
e) cocktall merupakan jamuan berdiri yang diadakan sebelum makan malam. Yakni
antara pukul 18.00-19.00.
Penataan meja makan dihotel dan restoran memiliki standar internasional. Baik jenis alat
makan maupun napkin. Ukuran napkin standar jamuan resmi yang disarankan untuk hotel
adalah 45x45 cm. Aadapun peletakan napkin biasanya diletakan diatas dinner plate atau
piring makan, adakalanya napkin diletakan di sebelah kiri piring.
D. Aturan Umum Table Manner
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak hal yang kita ambil dalam makalah ini. Penulis menyimpulkan bahwa table manner
itu penting agar kita tidak di pandang sebelah mata dalam jamuan makan yang formal, serta
tidak membuat kita malu jikalau kita benar-benar mendalami itu semua. Tidak pernah da
yang tahu akan jadi apa kita nantinya, tapi siapa tau juga kita menjadi salah seseorang yang
akan berada pada situasi jamuan penting itu.
B. Saran
Makan adalah alat bantu komunikasi. Paham etika di meja makan mempermudah kita dalam
pergaulan. Dalam acara jamuan makan, tata cara makan merupakan hal utama yang
penting diperhatikan. Tata cara makan menunjukan siapa diri kita sebenarnya.