Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EKOLOGI KESEHATAN

Hubungan Timbal Balik Antar Penduduk


Dosen Pengampu:
DR.Tjiptorini, Dra, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1D4B

IRFAN ARDIANSYAH p21335121045


MILLIFICA KIREY LANTIDATIKA p21335121053
NADYA ANNUR p21335121061
SABRINA NUR HABIBAH SIMABURE p21335121069
SEBPHIRA AYUWANDIRA p21335121073

PRODI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II


Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kebayoran Baru,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan tugas makalah kami ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Ucapan terimakasih, kami ucapkan kepada :

1. Kedua orang tua kami masing-masing yang sudah memberi dukungan.


2. DR.Tjiptorini, Dra, M.Kes selaku Dosen mata kuliah Ekologi Kesehatan.
3. Sumber-sumber yang bersangkutan tentang materi tugas ini.

Tugas ini berisikan tentang laporan diskusi yang kami lakukan dengan judul
“Hubungan Timbal Balik Antar Penduduk.” Kami sangat berharap tugas ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami buat.
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas ini dapat dipahami dan dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan kata yang kurang
berkenan.

Jakarta, 26 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
1.1. Latar belakang.......................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5
2.1. Interaksi sosial..........................................................................................5
2.2. Kebutuhan penduduk di bidang sosial.....................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................9
3.1. Kesimpulan..............................................................................................9
3.2. Saran........................................................................................................9
DAFTAR ISI......................................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki arti bahwa manusia membutuhkan


manusia lain. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat
menjalankan hidupnya sendiri. Bahkan dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
memerlukan manusia lain untuk membantunya.
Hal ini berlaku untuk semua manusia. Tidak mengenal sebuah kedudukan
bahkan sebuah kekayaan. Setiap manusia selalu membutuhkan manusia lainnya.
Setiap manusia dalam bermasyarakat pasti melakukan komunikasi, sosialisasi dan
juga interaksi dengan masyarakat lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial sudah
terjadi sejak ia lahir. Seorang manusia yang akan lahir pun membutuhkan manusia
lain untuk memberikan pertolongan.
Hakikat manusia sebagai makhluk sosial akan membentuk suatu hukum,
mendirikan sebuah kaidah perilaku dan kerja sama antar kelompok yang lebih besar.
Dalam perkembangan ini bantuan dari spesialisasi dan organisasi atau integrasi sangat
diperlukan. Hal itu dikarenakan kemajuan manusia yang terlihat akan bersandar pada
sebuah kemampuan manusia.
Kemampuan tersebut adalah kerja sama dengan kelompok yang lebih besar.
Bekerja sama secara sosial adalah sebuah syarat untuk menjalankan kehidupan yang
baik di dalam suatu masyarakat yang saling membutuhkan.  Kesadaran suatu manusia
sebagai makhluk sosial akan memberikan rasa tanggung jawab untuk mengayomi
seseorang dengan lebih baik.
Hubungan timbal balik merupakan hubungan antara individu dengan individu
lainnya atau kelompok dengan kelompok lainnya yang melibatkan saling tukar hadiah
barang, jasa, atau bantuan. Dalam hubungan timbal balik ada kewajiban yang harus di
lakukan, yaitu membalikkan yang telah diberikan oleh pihak yang melakukan
kerjasama. Timbal balik adalah cara yang umum untuk menciptakan dan melanjutkan
ikatan antara orang-orang atau kelompok-kelompok.

1.2. Rumusan Masalah

1. Penjelasan tentang interaksi sosial?


2. Penjelasan kebutuhan penduduk di bidang sosial?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui interaksi sosial masyarakat


2. Untuk mengetahui kebutuhan penduduk di bidang sosial
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Interaksi sosial

Prof. Dr. Soerjono Soekamto mendefinisikan interaksi sosial sebagai kunci rotasi


semua kehidupan sosial. Dimana dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar
satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling
berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial
yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan
dasar dari suatu bentuk proses sosial. Karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–
kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.
Menurut Louis (Toneka, 2000) interaksi sosial dapat berlangsung apabila memiliki
beberapa aspek berikut:

 Jumlah pelaku sosial dua orang atau lebih


Sebagaimana ia dipanggil, interaksi, artinya proses ini hanya dapat terjadi
ketika terdapat dua orang atau lebih yang melakukan hubungan timbal balik
atau aksi reaksi.
 Terjalin komunikasi dengan simbol dan lambing
Ciri kedua ini berkaitan dengan cara komunikasi antar dua orang atau
lebih tersebut dilakukan. Baik itu dengan cara lisan, isyarat, dan gestur tubuh.
 Ada dimensi waktu
Artinya kita bisa menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung. Apakah
interaksi sosial itu pernah terjadi di masa lalu, masa kini, ataupun pada masa
yang akan datang.
 Ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai
Artinya interaksi tidak dilakukan tidak alasan. Ada tujuan tertentu yang
ingin dicapai para pelaku ketika melakukan interaksi sosial

Syarat interaksi sosial:


Menurut John Lewis Gillin, proses interaksi sosial hanya dapat terjadi jika memenuhi dua
syarat, yaitu adanya komunikasi dan kontak sosial.

 Kontak sosial
Disini dapat diartikan sebagai hubungan yang terjalin antara dua orang atau lebih
baik secara fisik maupun non fisik, dan secara langsung maupun tak langsung.
Proses kontak sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis:

1) Kontak Sosial Primer atau kontak sosial langsung, yakni hubungan timbal


balik antar individu atau antar kelompok masyarakat yang terjadi dengan
cara tatap muka (fisik). Sebagai contoh, berjabat tangan, berbicara.
2) Kontak Sosial Sekunder atau kontak sosial tidak langsung adalah
hubungan timbal balik antar individu atau antar kelompok yang dilakukan
dengan bantuan perantara. Misalnya, berkomunikasi melalui telepon,
chatting, atau mengirim pesan melalui orang lain.
 Komunikasi
Komunikasi merupakan proses informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan dari
satu pihak kepada pihak lainnya yang dilakukan untuk saling mempengaruhi satu
sama lain. Proses komunikasi tersebut dapat terjadi dengan dua cara, yaitu
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Komunikasi Verbal adalah bentuk komunikasi secara lisan dan tulisan. Sebagai
contoh berbicara atau surat-menyurat. Sedangkan Komunikasi Nonverbal adalah
bentuk komunikasi dengan memakai simbol-simbol, semisal gestur tubuh, atau
bahasa isyarat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial:
Menurut Monks dkk (2002) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi interaksi
sosial yaitu :

a. Jenis kelamin. Kecenderungan laki-laki untuk berinteraksi dengan teman


sebaya/sejawat lebih besar daripada perempuan.
b. Kepribadian ekstrovert. Orang-orang ekstrovert lebih komformitas daripada
introvert.
c. Besar kelompok. Pengaruh kelompok menjadi makin besar bila besarnya
kelompok semakin bertambah.
d. Keinginan untuk mempunyai status. Adanya dorongan untuk memiliki
status inilah yang menyebabkan seseorang berinteraksi dengan sejawatnya,
individu akan menemukan kekuatan dalam mempertahankan dirinya di
dalam perebutan tempat atau status terlebih di dalam suatu pekerjaan.
e. Interaksi orang tua. Suasana rumah yang tidak menyenangkan dan tekanan
dari orang tua menjadi dorongan individu dalam berinteraksi dengan teman
sejawatnya.
f. Pendidikan. Pendidikan yang tinggi adalah salah satu faktor dalam
mendorong individu untuk interaksi, karena orang yang berpendidikan
tinggi mempunyai wawasan pengetahuan yang luas, yang mendukung
dalam pergaulannya.

2.2. Kebutuhan penduduk di bidang sosial

Kebutuhan penduduk diharapkan dapat terpenuhi dari hasil daerah tersebut, lebih-lebih
pada daerah agraris di Indonesia penduduk suatu wilayahnya dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dari wilayah tersebut dengan bekerja mengolah tanah yang tersedia. Suatu
wilayah/daerah yang penduduknya terus bertambah, akhirnya jumlah tenaga kerja
bertambah. Dengan luas tanah yang terbatas (tidak dapat bertambah), maka pertambahan
produksi bahan pangan tidak dapat mengimbangi tambahnya jumlah tenaga kerja yang terus
bertambah. Kondisi yang demikian dinamakan terdapatnya tekanan penduduk di daerah
tersebut. Kita kenal adanya dua jenis tekanan penduduk :
1. Tekanan penduduk yang absolute (mutlak) yang digambarkan sebagai kesukaran
mendapatkan suatu keperluan akan pangan, sandang dan papan bagi kehidupan
manusia. Tekanan penduduk yang absolute itu dapat diketahui dengan mengukur
jumlah keperluan hidup yang dipergunakan perkapita. Makin rendah jumlah tersebut
yang tersedia. makin tinggi tekanan penduduk absolutnya.

2. Tekanan penduduk yang relative (nisbi) dapat dinyatakan sebagai suatu tingkat
tekanan yang dirasa orang setelah kekurangan dalam memenuhi syarat
kehidupannya, dan membandingkan dengan apa yang telah dinikmati oleh orang
lain atau golongan lain.
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara
unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial.Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat
menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu
seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan
oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain:
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Aktivitas dari kelompok manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Kebutuhan social
2. Kebutuhan ekonomis dan politis
3. Keadaan tingkat kebudayaan penduduk
4. Keadaan lingkungan alam dan lingkungan sosial Kebudayaan sebagai pengikat
kehidupan bermasyarakat kebudayaan dan masyarakat adalah ibarat dua sisi
mata uang, satu sama lain tidak dapat dipisahkan.

Kebudayaan berasal dari bahasa sansakerta budhaya yang merupakan bentuk jamak
dari kata buddhi yang berarti budi akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan
sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Dalam bahasa Inggris masyarakat
disebut juga society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat”
berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena
ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai
perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial yang merupakan
kesatuan.
Tugas manusia sebagai Anggota Masyarakat :
1. Saling tolong menolong dan bantu membantu dalam kebajikan
2. Ikut meringankan beban kesengsaraan orang lain
3. Menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan
dan masyarakat
4. Menghindari perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga
tercipta ketergantungan yang saling menguntungkan

Manusia sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu:


1. Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya
untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya
untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan
perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
2. Menghiasi diri dan budi pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap
tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin
pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipata kesejukan
dalam kehidupan bermasyarakat.

Sedangkan keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki
manusia sebagai makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi. Fungsi
keluarga adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, menolong, melindungi,
atu merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga terdiri dari seorang suami, seorang
istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal dalam satu rumah yang sama ( keluarga inti).
Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Keterkaitan Hubungan Timbal Balik antar Peduduk dan kaitannya juga dengan lingkungan
menjadi tanda bahwa semakin baik kualitas penduduk dalam memahami peraannya untuk satu
sama lain dan juga lingkungan, akan memberikan solusi nyata untuk permasalahan pencemaran
lingkungan yang ada. Pembahasan tentang keduanya sejatinya tidak hanya sekedar membangun
kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan, tetapi yang terpenting adalah dalam
pengertian penerapannya.

3.2. Saran
Hakikat dari manusia itu sendiri yang penuh dengan ketidaksempurnaan. Begitu
juga dengan makaalah ini, Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan karena ini adalah sebuah usaha yang manusiawi. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik yang membangun demi penyempurnaan penyusunan makalah
selanjutnya.
DAFTAR ISI

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/interaksi-sosial-pengertian-ciri-dan-syarat-terjadinya-1394/
(online, akses web) 12 Oktober 2021
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-dan-contoh-manusia-sebagai-makhluk-sosial/ (online,
akses web) 12 Oktober 2021
http://eprints.ums.ac.id/45469/8/Skripsi%20Khoirul%20BAB%20II.pdf (online, akses pdf) 12
Oktober 2021
https://desiyunita0628.wordpress.com/2015/02/17/makalah-ilmu-sosial-dan-budaya-dasar-tentang-

penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/ (online, akses wordpress) 12 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai