MAKALAH
INTERAKSI SOSIAL DALAM HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Industri
Dosen Pengampuh : Drs. H. Junaid
OLEH :
DINI INDRIANI J1A117196
FARAHDILLA RAHMA SURYANI.R J1A117206
FERA RAHAYU NINGSI J1A1 17207
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya lah sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah Interaksi Sosial
dalam Hubungan Antar Manusia, yang Alhamdulillah dapat selesai tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
mata Psikologi Industri. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis tentang interaksi sosial antar
manusia.
Harapan Penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini masih mempunyai banyak
kekurangan serta kesalahan karena pengalaman yang masih minim. Oleh karena
itu, Penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGATAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3. Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Pengertain Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia........................3
2.1.1. Pengertian Interaksi Sosial.....................................................................3
2.1.2. Definisi Interaksi Sosial Menurut Para Tokoh.......................................4
2.2 Individu Vs Lingkungan..................................................................................5
2.4. Bentuk Interaksi Sosial........................................................................................7
2.4.1 Proses yang Asosiatif (Processes of Association).............................8
2.4.2 Proses Disosiatif...............................................................................14
2.5 Syarat Interaksi Sosial...................................................................................18
2.5.1 kontak sosial (social contact)...........................................................18
2.5.2 komunikasi (communication)...........................................................19
2.6 Terbentuknya Interaksi Sosial......................................................................20
BAB III PENUTUP..............................................................................................22
3.1. Kesimpulan......................................................................................................22
5.2. Saran................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
hubungan yang saling menguntungkan. Oleh karena itu, makalah ini akan
membahas tentang Interaksi Sosial dalam Hubungan Antar Manusia.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial dalam hubungan antar
manusia?
2. Bagaimana interaksi Sosial individu Vs Lingkungan?
3. Bagaiman bentuk interaksi sosil?
4. Apa saja yang menjadi syarat interaksi sosial?
5. Bagaiamana terbentuknya interaksi sosial?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian interaksi sosial dalam hubungan antar
manusia.
2. Untuk megetahui interaksi sosial individu Vs Lingkungan.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk interaksi sosial.
4. Untuk mengetahui syarat-syarat interaksi sosial.
5. Untuk mengetahui terbentuknya interaksi sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam ilmu sosial, hubungan sosial tercermin dalam interaksi sosial yang
mengacu pada hubungan antara dua orang atau lebih (misalnya kelompok
sosial). Hubungan sosial yang berasal dari lembaga individu akan membentuk
dasar dari struktur sosial.
Interaksi yaitu satu relasi antara dua sistem yang terjadi sedemikian rupa
sehingga kejadian yang berlangsung pada satu sistem akan mempengaruhi
kejadian yang terjadi pada sistem lainnya. Interaksi adalah satu pertalian sosilal
antar individu sedemikian rupa sehingga individu yang bersangkutan saling
mempengaruhi satu sama lainny.
5
6
mengalami apa itu proses sosial, proses sosial merupakan aspek dinamis dari
kehidupan masyarakat yang di dalamnya terdapat suatu proses hubungan
antarmanusia satu dengan manusia lainnya. Proses hubungan tersebut berupa
interaksi sosial yang terjadi dalamkehidupan sosial, karena interaksi sosial
merupakan faktor yang paling utamadalam kehidupan sosial.
2.1.2. Definisi Interaksi Sosial Menurut Para Tokoh
1. Menurut Walgito
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu
yang lain,individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau
sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik
2. Menurut Basrowi
Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang
dengan orang, kelompok dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya
bersifat kerja sama, tetapi bisa juga berbentuk persaingan, pertikaian.
Terjadinya interaksi sosial dalam kehidupan, karena adanya untuk saling
mengerti tentang maksud-maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam
suatu hubungan sosial
3. Gilin
Interaksi sosial dijelaskan oleh gillin sebagai hubungan sosial yang
dinamis antara individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau
hubungan antar kelompok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya
manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.
4. Macionis
7
Individu berasl dari kata in dan devided. Dalam bahasa Inggris in salah
satunya mengadung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi
individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu
berasal dari kata individuam yang berarti yang ddtak terbagi. Jadi merupakan
suatu sebuatan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan tak terbatas. [ CITATION Sri07 \l 1057 ]
Setiap manusia memilki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada
manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-
masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan
antara faktor fenotip an genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa
individu sejak lahir, ia merupakan keturanan, dibawa individu sejak lahir.
Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifak yang dibawa
sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi
oleh faktor lingkungan (faktor fenotip) ikut berperang dalam pembentukan
karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada
lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik seperti kondisi alam
sekiratnya. Lingkungan sosial, meurjuk pada lingkungan di mana seorang
individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan
anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
[ CITATION Sri07 \l 1057 ]
9
lain.
c) Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda.
d) Perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan agar sesuai
dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah.
e) Perubahan-perubahan dalam kedudukan.
f) Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi.
c. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia
ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-
perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-
kelompok manusia dan juga meliputi usaha- usaha untuk mempertinggi
kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan
memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
Secara singkat, proses asimilasi ditandai dengan pengembangan
sikap-sikap yang sama, walau kadangkala bersifat emosional,
dengan tujuan untuk
dan sebagainya.
c) Yang intensif mencakup penghasutan, menyebarkan desas-
desus, mengecewakan pihak lain, dan sebagainya.
d) Yang rahasia, seperti mengumumkan rahasia pihak lain,
perbuatan khianat, dan lain-lain.
e) Yang taktis, misalnya mengejutkan lawan, mengganggu atau
membingungkan pihak lain, seperti dalam kampanye parpol
dalam pemilihan umum.
2) Tipe-tipe Kontravensi
Menurut von Wiese dan Becker terdapat tiga tipe umum
kontravensi yaitu kontravensi generasi masyarakat 9 bentokan
antara generasi muda dengan tua karena perbedaan latar belakang
pendidikan, usia dan pengalaman), kontravensi yang menyangkut
seks (hubungan suami dengan istri dalam keluarga) dan kontravensi
parlementer (hubungan antara golongan mayoritas dengan minoritas
dalam masyarakat baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam
lembaga-lembaga legislative, keagamaan, pendidikan, dan
seterusnya).
Selain tipe-tipe umum tersebut ada ada pula beberapa
kontravensi yang sebenarnya terletak di antara kontravensi dan
pertentangan atau pertikaian,yang dimasukkan ke dalam kategori
kontravensi, yaitu :
a) Kontravensi antar masyarakat
b) Antagonism keagamaan
c) Kontravensi intelektual
d) Oposisis moral
Kontravensi, apabila dibandingkan dengan persaingan dan
pertentangan bersifat agak tertutup atau rahasia.
c. Pertentangan atau pertikaian (conflict)
Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses social di mana
individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan
20
1) Pertentengan pribadi
2) Pertentangan rasial
3) Pertentangan antara kelas-kelas social, umumnya disebabkan
oleh karena adanya perbedaan-perbedaan kepentingan.
4) Pertentangan politik
5) Pertentangan yang bersifat internasional.
Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum (bersama-sama.) dan
tango (menyentuh), jadi, artinya secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh
Artinya secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak
sosial baru terjadia apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala sosial hal itu
bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan sosial terjadi tidak saja
secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain
tanpa harus menyentuhnya. Namun Syani dalam Baswori (2005:141) mengatakan
bahwa kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih melalui
percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing
dalam kehidupan masyarakat, konflik sosial pihak satu dengan pihak lainnya
(Lestari et al., 2015).
Suatu kontak juga dapat pula bersifat primer atau sekunder. Dimana kontak
primer terjadi apabila mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan.
Sedangkan kontak sekunder memerlukan suatu perantara untuk saling
berhubungan yang bersifat manusiawi maupun dengan teknologi (Lestari et al.,
2015).
Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap
komunikasi, yaitu sumber informasi (receiver), slauran (media), dan penerima
informasi (audience). Sumber informasi adalah seseorang atau institusi yang
memiliki bahan informasi (pemberitaan) untuk disebarkan kepada masyarkat luas.
Saluran adalah media yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber
berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap muka maupun
23
media massa yang digunakan untuk khalayak umum. Sedangkan audience adalah
per orang atau kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaram informasi atau
yang menerima informasi (Lestari et al., 2015).
Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan untuk berinteraksi antara satu
sama lain. Dari interaksi sosial ini timbul hubungan timbal balik yang akan
tercapai sebuah tatanan hidup yang komplek dan memerlukan aturan hukum yang
mengikat. Dalam ilmu Sosiologi interaksi selalu dikaitkan dengan istilah sosial.
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial yang juga dapat dinamakan
proses sosial. Oleh karena itu, interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitasaktivitas sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan dengan kelompok
manusia. Apabila dua orang bertemu maka interaksi sosial dimulai pada saat itu.
Mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara bahkan mungkin
berkelahi, aktivitas semacam itu merupakan bentuk atau pola interaksi sosial.
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok
terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama
dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu
informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang
disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi
sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber
24
Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik,
adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi
jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik,
bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana. Interaksi sosial memiliki
aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu dari
Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan
dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi,
jarak sosial, dan Jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga
menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya
batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang
terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi
situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi..
25
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Kehidupan manusia tidak terlepas dengan interaksi sesama manusia, baik
itu interaksi individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok maupun dengan lingkungan. Berdasarkan hal ini sebagai
seorang manusia yang mempunyai akal harus mampu membangun interaksi
sosial dalam hubungan sesama manusia agar terciptanya kehidupan yang
damai, sejahtera, dan bahagia.
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, I., Riana, A. W., & Taftazani, B. M. (2015). Pengaruh Gadget Pada
Interaksi Sosial Dalam Keluarga. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, 2(2), 204–209.
https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.13280
26