Anda di halaman 1dari 36

PENGELOLAAN LIMBAH

PERTANIAN
OLEH:
NURMALADEWI, S.KM., M.P.H
TUJUAN PEMBELAJARAN

01 SUMBER LIMBAH

02
JENIS LIMBAH YANG
DIHASILKAN

TEKNIK PENANGGULANGAN
03
LIMBAH CAIR PERTANIAN

EFEK TERHADAP KESEHATAN


04
DAN LINGKUNGAN
DEFINISI

Limbah pertanian diartikan sebagai bahan yang dibuang


di sektor pertanian seperti jerami padi, jerami jagung,
jerami kedelai, jerami, kacang tanah, kotoran ternak,
sabut dan tempurung kelapa, dedak padi,kulit buah
dan yang sejenisnya. Limbah pertanian dapat berbentuk
bahan buangan tidak terpakai dan bahan sisa
dari hasil pengolahan. Selain itu limbah pertanian juga
dapat berupa sisa pestisida
Karakteristik Limbah Pertanian
Karakteristik Limbah Pertanian
Limbah yang berasal dari pengolahan hasil pertanian secara umum ditandai dengan
tingginya kandungan protein, tingginya kandungan karbohidrat tapi rendah protein, dan
tingginya kandungan pati dengan kandungan serat yang rendah. Limbah pertanian dan
perkebunan dapat bersifat amba (bulky), berserat (fibrous), kecernaan rendah (low
digestibility), dan rendahnya kandungan protein (low protein). Komponen berserat
umumnya teridiri dari:
1. Selulosa: mempunyai bobot molekul tinggi, terdapat dalam jaringan tanaman pada
bagian dinding sel sebagai mikrofibril, terdiri dari rantai glukan yang diletakkan
oleh ikatan hirogen. Selulosa dicerna oleh enzim selulase menghasilkan asamlemak
terbang atau VFA(volatile fatty acid) seperti asetat, propionat, dan butirat.
2. Hemiselulosa: terdapat bersama selulosa, terdiri dari pentosan, pectin, xylan dan
glikan. Hidrolisa oleh enzim hemiselulase menghasilkan lemak terbang.
Karakteristik Limbah Pertanian
3. Lignin: suatu substansi yang kompleks dan tidak dapat dicerna, terdapat
pada bagian kaku dari tanaman (kulit gabah, bagian fibrosa akar, batang,
dan daun). Keberadaan lignin selalu bersama-sama dengan selulosa dan
hemiselulosa dalam menyusun dinding sel. Karena selalu bersama selulosa
dan hemiselulosa, lignin dikenal sebagai karbohirat, namun sesungguhnya
lignin berbeda dengan karbohirat.

Perbedaan terletak pada atom karbon (C) dimana aton karbon pada lignin
lebih tinggi dan tidak proporsional. Semakin tua tanaman kadar lignin
semakin tinggi akibatnya daya cerna semakin menurun dengan semakin
bertambahnya lignifikasi. Selain mengikat sesulosa dan hemiselulosa, lignin
juga mengikat protein dinding sel. Lignin tidak dapat larut dalam cairan
rumen oleh sebab itu lignin merupakan penghambat bagi mikroorganisme
rumen dan enzim untuk mencerna tanaman tersebut.
Karakteristik Limbah Pertanian

4. Silika: merupakan kristal yang terdapat dalam


dinding sel dan mengisi ruang antar sel. Pada
tanaman sereal kandungan, abu yang tinggi
biasanya sejalan dengan kadar silikanya.
Sumber Limbah Pertanian
Sumber Limbah Pertanian
Secara garis besar limbah pertanian dibagi ke dalam limbah pra, saat
panen, dan limbah pasca panen. Lebih lanjut, limbah pasca panen
dapat digolongkan ke dalam kelompok limbah sebelum diolah dan
limbah setelah diolah atau limbah industry pertanian.

Pengertian limbah pertanian pra panen yaitu materi-materi biologi yang


terkumpul sebelum atau pada saat hasil utamanya diambil. Sebagai contoh
daun, ranting, atau batang tanaman. Limbah tersebut biasanya dikumpulkan
sebagai sampah dan umumnya hanya dibakar. Kotoran ternak sebagian besar
hanya digunakan sebagai pupuk kandang, walaupun sebenarnya masih dapat di
olah menjadi bahan bakar langsung atau didifermentasi menjadi biogas. Media
jamur dan campuran makanan ternak merupakan beberapa contoh lain dari
limbah pertanian pra panen.
Sumber Limbah Pertanian
Limbah pertanian saat panen merupakan limbah yang tersedia pada
musim panen. Golongan tanaman serealia seperti padi, jagung, dan
sorgum merupakan golongan limbah pertanian yang ketersediaannya
cukup banyak pada musim panen.

Sisa potongan bagian bawah jerami dan akar tanaman padi belum
dimanfaatkan secara optimal. Sisa-sisa tanaman ini umumnya direnda
m dan akan mengalami pembusukan saat dilakukan pembajakan.
Sementara jerami bagian atas tanaman padi, jagung atau sorgum
sebagian ada yang difermentasikan atau dibuat silase untuk pakan
ternak ruminansia, dan sebagian lainnya dibakar
Sumber Limbah Pertanian
Limbah pasca panen-pra olah demikian juga cukup banyak seperti
tempurung, sabut dan air buah pada kelapa, afkiran buah atau sayuran
dan hasil lainnya yang rusak atau tidak memenuhi ketentuan kualitas, kulit
, darah, jeroan, pada ternak potongan.

Demikian pula kepala ikan dan jeroan, kulit kerang/tiram, udang dan ikan,
dan banyak lagi macam dan jenisnya yang lain termasuk sampah-sampah
basah baik dari rumah tangga maupun pabrik bekas-bekas pembungkus
seperti daun pisang.Di penggilingan padi limbah bisa dikumpulkan antara
lain sekam kasar, dedak, dan menir. Sekam banyak dimanfaatkan sebagai
bahan pengisi untuk pembuatan bata merah, dipakai sebagai bahan bakar
, media tanaman hias, diarangkan untuk media hidroponik, diekstrak untuk
diambil silikanya sebagai bahan empelas dan lain-lain.
Sumber Limbah Pertanian
Dedak halus digunakan sebagai pakan ternak ayam, bebek atau kuda,
sementara menirnya dimanfaatkan sebagai campuran makanan bayi
karena kandungan vitamin B1 tinggi, makanan burung, dan diekstrak
minyaknya menjadi minyak katul (bran oil).

Hasil panen jagung menghasilkan limbah dalam bentuk klobot jagung


yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengemas makanan secara
tradisional (wajik, dodol), tongkolnya kurang dimanfaatkan walaupun
sebenarnya mungkin masih bisa untuk media jamur atau lainnya. Hasil
penggilingan jagung menjadi tepung, lembaganya bisa diekstrak menjadi
minyak jagung dan tentu saja ampasnya masih bisa diberdayakan karena
kandungan proteinnya dan mungkin lemaknya masih ada.
Sumber Limbah Pertanian
Limbah industri pertanian adalah buangan dari pabrik/industri pengolahan
hasil pertanian. Seperti industri-industri lainnya justru limbah ini yang
banyak menimbulkan polusi lingkungan kalau tidak ditangani secara baik.
Jenis industri ini juga cukup banyak.

Untuk memudahkan penanganannya limbah yang berasal dari industry


pertanian, perlu dilakukan pengelompokan berdasarkan komponen bahan
bakunya, seperti limbah karbohidrat, protein atau lemak. Disamping itu
pengelompokan dapat pula dilakukan berdasarkan fasenya, yaitu cairan
atau padatan.
Sumber Limbah Pertanian

Pertanian sec. sempit Pertanian sec. Luas


(termasuk dibawah ini)

Limbah Tanaman pangan Limbah Perikanan

Limbah Hortikultura Limbah Peternakan

Limbah Perkebunan Limbah Kehutanan

Kandungan bahan organiknya cukup tinggi seperti karbohidrat, protein,


lemak, garam-garam mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan
dalam pengolahan dan pembersihan.
Properti/kandungan Limbah sehingga menjadi
perhatian dan terkadang menjadi sulit

1.Stabilitas Biologi (untuk bisa stabil maka perlu mengkonsumsi sesuatu) dan
berpotensi menumbuhkan patogen
Umumnya material limbah mengandung mikroba dan akan secara cepat
melakukan aktivitasnya. Jika regulasi yang menekankan pada infeksi penyakit
tidak ditemukan maka secara higienis tidak diterima seperti contohnya
berkembangnya belatung dan jamur. Dan juga perombakan protein akan
menimbulkan bau yang keras.
Properti/kandungan Limbah sehingga menjadi
perhatian dan terkadang menjadi sulit

2. Kandungan air yang tinggi


Kandungan air limbah daging dan sayuran berkisar 70 - 95%. Kandung
an air yang tinggi meningkatkan biaya transport dan juga tambahan
mesin press untuk mengurangi sejumlah air. Air tersebut menjadi
limbah cair yang perlu tambahan proses lanjutan disebabkan oleh
kandungan organiknya.
Properti/kandungan Limbah sehingga menjadi
perhatian dan terkadang menjadi sulit
3. Autoxidasi yang cepat
Limbah dengan kadar lemak tinggi rentan terhadap oksidasi, yang
menyebabkan pelepasan asam lemak berbau busuk.

4. Perubahan secara cepat akibat aktivitas enzim


Umumnya limbah sayur-sayuran dan buah-buahan masih mengandung
enzim yang aktif dan selanjutkan dapat mempercepat atau mengintensif
kan reaksi yang terlibat dalam pembusukan.
Mikoriza
Rizobium
Metode Pengolahan Limbah Padat dan Cair

1. Penanganan Biologik
2. Penanganan Sistem Kolam/Lagun
3. Penanganan Sistem Aerobik
4. Penanganan Sistem Anaerobik
5. Penanganan Reduksi kandungan nitrogen
6. Penanganan dengan cara Fisik dan Kimia

Penanganan limbah pada prinsipnya dikelompokkan:

1. Pre treatment (penanganan pendahuluan)


2. Primary treatment (penanganan primer)
3. Secondary treatment (penanganan sekunder)
4. Tertiary treatment (penanganan tersier)
Dasar-dasar Penanganan Biologi
Degrasi limbah secara biologi merupakan proses alamiah, baik terkendali maupun tidak
terkendali. Tujuan utama dari penangan limbah secara biologik adalah untuk mengoksidasi
kadar organik limbah, yaitu makanan untuk mikroorganisme. Konsentrasi limbah turun
dengan meningkatnya massa mikroba.

Aerobik
Proses dimana terdapat oksigen terlarut. Oksidasi bahan organik menggunakan molekul
oksigen sebagai aseptor elektron akhir, adalah proses utama yang menghasilkan energi
kimia untuk mikroorganisme dalam proses ini. Mikroba yang menggunakan oksigen sebagai
aseptor akhir adalah mikroorganisme aerobik.

Oksidasi senyawa-senyawa yang mengandung karbon organik


menggambarkan mekanisme dimana organisme heterotrofik memperoleh energi untuk
sintesis. Proses ini disebut respirasi. Dalam penanganan aerobik karbon organik
ditransformasi melalui berbagai tahap, untuk mensintesis protoplasma mikrobial, C5H7O2N
dan karbondiksida
Anaerobik
Sebagian mikroorganisme mampu berfungsi tanpa adanya oksigen terlarut dalam
sistem. Analognya, proses ini meniru mekanisme proses yang terjadi pada perut
binatang yaitu proses pencernaan secara anaerobik. Produk akhir dari proses ferment
asi ini adalah gas metana (CH4).

Mikroorganisme anaerob tertentu tidak dapat hidup bila ada oksigen terlarut
dan merupaka obligat anaerob.
Contoh: bakteri metana yang umum ditemukan dalam digester anaerobik.

Karena tidak menggunakan oksigen maka oksidasi menggunkan senyawa- senyawa:


karbondioksida, sulfat dan nitrat. Proses dimana bahan organik dipecah tanpa
adanya oksigen sering disebut fermentasi.
Anaerobik
Dibawah kondisi anaerobik, karbon organik diubah menjadi padatan mikrobial, karbon
dioksida, metana dan senyawa pereduksi lainnya. Secara sederhana dapat diringkas
sebagai konversi organik kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.

Dan konversi senyawa-senyawa yang lebih sederhana menjadi produk-produk


akhir berupa gas.
Transformasi Biokimia

Karbon

Nitrogen

Nitrogen mengisi sekitar 12 % protoplasma bakteri dan 5 ~6% protoplasma kapang. Dalam
air limbah, nitrogen akan terdapat sebagai nitrogen organik dan nitrogen amonia, proporsin
ya tergantung degradasi bahan organik yang berlangsung. Transformasi nitrogen organik
akan menjadi nitrogen amonium dan dioksidasi menjadi nitrogen nitrit dan nitrat.
Transformasi Biokimia

Nitrogen
Oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat disebut nitrifikasi dan berlangsung dibawah kondisi
aerobik. Sedangkan denitrifikasi adalah proses dimana nitrogen nitrat dan nitrit direduksi
menjadi gas nitrogen dan nitrogen oksidasi dibawah kondisi anoksik (tanpa oksigen).
Bioteknologi dalam
Pengelolaan Pencemaran

Keberadaan ekosistem Mengubah polutan menjadi


menjadi baik 1 2 zat tidak berbahaya
Penerapan
Bioteknologi
Mengembangkan manufaktur 4 3 Menghasilkan bahan
dan proses pembuangan biodegradable dari sumber
limbah yang aman ke li terbarukan
ngkungan

Bioteknologi dengan
memanfaatkan penerapan
rekayasa genetika
KEUNTUNGAN

Aman digunakan karena menggunakan mikroba yang secara alamiah sudah


ada dilingkungan (tanah).

Tidak menggunakan/menambahkan bahan kimia berbahaya.

Tidak melakukan proses pengangkatan polutan.

Teknik pengolahannya mudah diterapkan dan murah biaya.


Bioremediasi Limbah
Pertanian dengan cara
Pengomposan yang
memanfaatkan mikroba
Trichoderma
pseudokoningii
Bioremediasi Limbah
Pertanian dengan
Trichoderma
pseudokoningiiCiri-Ciri

 Fialid yang ramping


 Konidia yang relatif kecil berwara
hijau pucat
 Berbentuk ellipsoid
 Memiliki kemampuan tinggi dalam
penghancur lignin dan selulosa secara
bersamaan
 Ditemukan di tanah hutan maupun
tanah pertanian atau pada substrat berk
Trichoderma pseudokoningii
ayu
Trichoderma pseudokoningi Dapat hidup pada kisaran
suhu yang cukup luas yaitu
pada suhu 150C-370C.

pH optimum Nutrisi yang di butuhkan


berkisar antara 3-7 dalam pertumbuhannya
berupa bentuk unsur-unsur
esensial seperti karbon,
nitrogen, hidrogen, oksigen,
sulfur, fosfor, dan kalsium
Umum ditemukan pada tanah, dan
berdaptasi pada kondisi kelembaban
tanah yang sangat tinggi.
Konidia elliptik, pendek dan silindris, halus
berdinding kebiruan dan hijau, berukuran 3,5-4,5
x 2,0-2,5 μm koloni cepat tumbuh.
Fialid ramping dan berbentuk labu.
Kandungan Kulit Buah Kakao

Opeke (1984) mengemukakan bahwa kulit buah


kakao mengandung:

Protein 9,69%
Glukosa 1,16%
Sukrosa 0,18%
Kulit buah kakao
Pektin 5,30%
Theobromin 0,20%
Proses Pengomposan
Organisme yang Terlibat dalam
Pengomposan
Pengomposan
Kelompok Organisme Jumlah/g kompos
Organisme
Mikroflora Bakteri Aktinom 108 - 109
acates Kapang 105 - 108
104 - 106

Mikrofauna Protozoa 104 - 105


Makroflora Jamur tingkat tinggi
Makrofauna Cacing tanah, rayap,
semut, kutu, dll
Proses Pembuatan Kompos Kakao
Limbah Kakao
Alat Prosedur Pembuatan :

1. Sekop
2. Parang/Pisau
3. Kain terpal
4. Papan

Bahan
Limbah kakao dipotong-potong Dicampur dengan Trichodherma sp. dan
1. Orgadek dengan bahan ±2 cm Cytophaga sp.sebanyak 1,25 % (v/v).
aktif Trichoderma sp. dan
Cytophaga sp.
2. Limbah Kakao 603 kg

Kompos dengan kandungan C/N antara 10 – Diinkubasi selama ±1 bulan


20, kering dan tidak berbau.
Kandungan Hara Kompos Kulit Kakao

Berdasarkan dari penelitian yang


dilakukan oleh Goenadi et.al (2000)
menemukan bahwa kandungan hara
kompos yang dibuat dari kulit buah
kakao adalah :
1,81 % N,
26,61 % C-organik,
0,31% P2O5,
6,08% K2O,
1,22% CaO,
1,37% MgO, dan
Aplikasi kompos kulit buah kakao dapat 44,85 cmol/kg KTK.
meningkatkan produksi hingga 19,48%.
THANK U

Anda mungkin juga menyukai