Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi Kecelakaan Kerja

Kerja adalah kegiatan fisik dan atau psikis untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan

cara menghasilkan barang/karya/jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan

aspek hukum, kerja adalah yang dilakukan buruh untuk majikan dalam hubungan kerja

dengan menerima upah. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga dan

dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktifitas dan dapat

menimbulkan kerugian bagi korban manusia dan atau harta benda (Efpridawati et al., 2015).

Menurut Suma'mur (1992) Kecelakaan kerja kecelakaan berhubungan dengan

hubungan kerja. Hubungan kerja disini dapat berarti kecelakaan terjadi karena pekerjaan atau

pada waktu melaksanakan pekerjaan. Maka dalam hal ini, dapat dua permasalahan penting

yaitu, akibat pekerjaan itu atau kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan.

Terjadi kecelakaan suatu yang tidak diinginkan oleh semua orang, begitu juga dalam

melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan disini dikelompokan kedalam, kecelakaan akibat kerja

ditempat kerja, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan di rumah (Suwardi & Daryanto, 2018).

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04 / Men / 1993, tentang

kecelakaan kerja, kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan

kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang

terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah

melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Sementara menurut Silalahi dan Silalahi (1995),

kecelakaan kerja adalah setiap kondisi yang tidak selamat yang dapat mengakibatkan

kecelakaan. Sedangkan Sugandi (2003), menyatakan bahwa kecelakaan kerja (accident)

merupakan kejadian kejadian atau perístiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap

manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses (Suwardi & Daryanto, 2018).

Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja pada

perusahaan. Hubungan kerja dapat berarti bahwa kecelakaan itu terjadi karena pekerjaan atau
pada waktu melaksanakan pekerjaan. Kadang-kadang kecelakaan akibat kerja diperluas ruang

lingkupnya, sehingga meliputi juga kecelakaan-kecelakaan tenaga kerja yang terjadi pada

saat perjalanan atau transpor ke dan dari tempat kerja (Swaputri, 2009)

Kecelakaan juga timbul sebagai hasil gabungan dari beberapa faktor. Faktor yang

paling utama adalah faktor perlatan teknis, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri.

2. Klasifikasi Kecelakaan Kerja

Menurut ILO dalam Suwardi dan Daryanto (2018) klasifikasi keelakaan dibagi menjadi

4 golongan, sebagai berikut :

1. Menurut jenis kecelakaan antara lain terjatuh, tertimpa benda jatuh, tertumbuk atau

terkena benda-benda terkeuali benda jatuh, Terjepit oleh benda, gerakan-gerakan

melebihi kemampuan, pengaurh suhu tinggi, terkena arus listrik, kontak dengan

bahanbahan berbahaya atau radiasi.Jenis-jenis lain termasuk kecelakaan-kecelakaan

yang datanya tidak cukup atau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk

klasifikasi tersebut.

2. Menurut penyebab, seperti akibat dari mesin, alat angkut dan alat angkat, instalasi

listrik, zat-zat kimia, radiasi, lingkungan kerja, penyebab lainnya.

3. Menurut sifat luka atau kelainan seperti patah tulang, dislokasi, amputasi, luka

bakar,luka dipermukaan kulit, geger dan remuk, dan lain-lain.

4. Menurut letak kelainan atau luka ditubuh, seperti kepala, leher, badan, anggota badan

atas, anggita badan bawah.

3. Teori Penyebab Kecelakaan Kerja

Menurut ILO (1989) Kecelakaan biasanya timbul sebagai hasil gabungan dari beberapa

faktor. Tiga yang paling utama adalah faktor peralatan teknis, lingkungan kerja dan pekerja

itu sendiri (Swaputri, 2009).

Ada banyak teori tentang kecelakaan kerja yang dikembangkan, antara lain:
1. Teori menurut Heinrich

Anda mungkin juga menyukai