Anda di halaman 1dari 3

Faktor Penyebab Kecelakaan dan

Penyakit Akibat Kerja


Beberapa Faktor  Penyebab Penyakit dan
Kecelakaan Akibat Kerja
Kecelakaan Kerja
Menurut Suma’mur (1992) Kecelakaan kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan
hubungan kerja. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan
oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Maka dalam hal ini, dapat dua
permasalahan penting yaitu, kecelakaan akibat pekerjaan itu atau kecelakaan terjadi pada saat
pekerjaan sedang dilakukan. Kecelakaan merupakan suatu yang tidak diinginkan oleh semua
orang, begitu juga halnya dalam melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan disini dikelompokan
kedalam, kecelakaan akibat kerja ditempat kerja, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan di
rumah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor  04/Men/1993, tentang kecelakaan


kerja, kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja,
termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang
terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah
melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.

Sementara menurut Silalahi dan Silalahi (1995), Kecelakaan kerja adalah setiap perbuatan
atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Sedangkan Sugandi
(2003), menyatakan bahwa kecelakaan kerja (accident) merupakan suatu kejadian atau
peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau
kerugian terhadap proses.

Penyakit Akibat Kerja


Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per/01/Men/ 1981,
penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan
kerja. Baik itu penyakit yang timbul dari akibat aktifitas kerja maupun penyakit yang timbul
dari akibat lingkungan yang ada disekitar tempat kerja.

Menurut Entjang (2000), penyakit akibat kerja adalah penyakit yang ditimbulkan oleh atau
didapat pada waktu melakukan pekerjaan. Dalam perusahaan dikenal dua katagori penyakit
yang diderita pekerja yaitu penyakit umum dan penyakit akibat kerja. Penyakit umum adalah
semua penyakit yang mungkin dapat diderita oleh setiap orang, baik yang bekerja, masih
sekolah, menganggur. Penyakit yang paling banyak adalah penyakit infeksi, viral, baterial
dan penyakit parasit.

Sementara Suma’mur (1992), menyatakan bahwa penyakit akibat kerja atau yang lebih
dikenal sebagai occupational diseases adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor
pekerjaan atau didapat pada waktu melakukan pekerjaan.

Sementara beberapa definisi penyakit akibat kerja, sesuai hasil international symposium
mengenai penyakit akibat hubungan kerja International Labor Organization (ILO) antara lain
sebagai berikut :
1. Penyakit akibat kerja (Occupational disease): Penyakit yang mempunyai penyebab spesifik
atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, yang pada umunya terdiri dari satu agen penyebab
yang sudah diakui
2. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (Work related disease) : Adalah penyakit yang
mempunyai beberapa agen penyebab, dimana factor pada pekerjaan memegang peranan
bersama dengan factor risiko lainya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai
etiologi yang kompleks.
3. Penyakit yang mengenai populasi pekerja (Diseases affecting working populations): Penyakit
yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab ditempat kerja, namun dapat
diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk bagi kesehatan.
Faktor Penyebab Kecelakaan kerja
Menurut Djati (2002), terdapat beberapa penyebab kecelakaan akibat kerja, antara lain  :

1. Kondisi tidak aman (unsafe condition): Kondisi tidak aman dapat dijelaskan bahwa dalam
pelaksanaan kegiatan pekerja di lingkungan kerja seharusnya mematuhi aturan dari Industri
Hygiene, yang mengatur agar kondisi tempat kerja aman dan sehat. Apabila tempat kerja
tidak mengikuti aturan kesehatan dan keselamatan kerja yang telah ditentukan maka
terjadilah kondisi yang tidak aman.
2. Tindakan tidak aman (unsafe action): Menurut penelitian hampir 80 % kecelakaan terjadi
disebabkan factor manusia yang melakukan tindakan tidak aman. Tindakan tidak aman ini
dapat disebabkan oleh :
 Karena tidak tahu: Yang bersangkutan tidak mengetahui bagaiamana melakukan pekerjaan
dengan aman dan tidak tahu bahya-bahaya yang ada
 Karena tidak mampu atau tidak bias: Yang bersangkutan telah mengetahui cara kerja yang
aman, bahaya¬bahaya yang ada tetapi karena belum mampu, kurang trampil dia melakukan
kesalahan.
 Karena tidak mau: Walaupun telah mengetahui dengan jelas cara kerja dan
peraturan¬peraturannya serta yang bersangkutan dapat melaksanakannya, tetapi karena tidak
mau melaksanakan melaksanakan maka terjadi kecelakaan, misalnya tidak mau memakai alat
keselamatan atau melepas alat pengaman.
Beberapa contoh tindakan yang tidak aman, antara lain meliputi :  Menjalankan sesuatu tanpa
wewenang pekerja; Menjalankan sesuatu alat kerja dengan kecepatan tinggi; Membuat alat
pengaman diri tidak berfungsi: Mempergunakan peralatan yang kurang baik; Pemuatan,
penempatan, pencampuran secara berbahaya; Mengambil kedudukan atau sikap yang salah;
Mengancam, menggoda, sembrono, membuat terkejut; Tidak menggunakan alat pelindung
diri

Menurut Silalahi dan Silalahi (1995), beberapa faktor bergerak dalam satu kesatuan berantai 
didalam setiap bahaya terhadap pekerja, antara lain meliputi faktor lingkungan, faktor biaya,
faktor peralatan dan perlengkapan kerja, serta faktor manusia.

Faktor penyebab penyakit akibat kerja


Terdapat beberapa resiko penyakit yang dialami seorang pekerja karena pekerjaannya.
Menurut Pusparini (2003), penyakit akibat kerja ini dapat disebabkan karena faktor biologis,
karena faktor Bakteri, Virus, Jamur, Parasit. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003),
penyakit akibat kerja juga dapat disebabkan oleh binatang atau hewan dan tumbuh-tumbuhan
yang menyebabkan pandangan tidak enak menganggu, misalnya ; nyamuk, lalat, kecoak,
lumut, taman yang tak teratur dan sebagainya.

Beberapa referensi, antara lain :   Djati I 2004. Bagaimana Mencapai Zero Accident di
Perusahaan UI Press;  Entjang, I, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat;   Sugandi, D. 2003.
Bunga Rampai Hiperkes & KK. Undip; Suma’mur P.K. 1992. Keselamatan Kerja dan
Pencegahan Kecelakan Kerja. Gunung Agung, Jakarta. Higiene perusahaan dan Kesehatan
Kerja; Silalahi, B, dan Silalahi, R. 1995. Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja.
Pustaka Binaman Pressindo; Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka
Cipta

Anda mungkin juga menyukai