peristiwa yang tidak diinginkan serta tidak diduga sebelumnya yang bisa
memunculkan korban manusia serta atau harta benda (Permenaker No.
03/MEN/1998). Pemahaman lainnya kecelakaan kerja ialah semua peristiwa
yang tidak direncanakan yang mengakibatkan atau berpotensial
mengakibatkan cidera, kesakitan, kerusakan atau kerugian yang lain
(Standard AS/NZS 4801:2001). Sedangkan pengertian kecelakaan kerja
menurut OHSAS 18001:2007 ialah peristiwa yang terkait dengan pekerjaan
yang bisa mengakibatkan cidera atau kesakitan (bergantung dari
keparahannya) peristiwa kematian atau peristiwa yang bisa mengakibatkan
kematian.
Menurut Bird serta Germain (1990), ada tiga tipe kecelakaan kerja, yakni:
Berdasar pada tempat serta waktu, kecelakaan kerja dibagi jadi empat tipe,
yakni (Sedarmayanti, 2011):
a. Keadaan Kerja
b. Kekeliruan Orang
a. Aspek Lingkungan
Lingkungan kerja yang penuhi kriteria mencegah kecelakaan kerja, yakni:
Mesin serta perlengkapan kerja mesti didasarkan pada rencana yang baik
dengan memerhatikan ketetapan yang berlaku. Rencana yang baik tampak
dari sebaiknya pagar atau tutup pengaman pada beberapa bagian mesin atau
perkakas yang bergerak, diantaranya bagian yang berputar-putar. Jika pagar
atau tutup pengaman sudah terpasang, mesti didapati dengan tentu efisien
tidaknya pagar atau tutup pengaman itu yang dilihat dari bentuk serta
ukurannya yang sesuai pada mesin atau alat dan perkakas yang terhadapnya
keselamatan pekerja dilindungi.
Alat pelindung diri adalah peralatan kerja yang perlu tercukupi buat pekerja.
Alat pelindung diri berbentuk baju kerja, kacamata, sarung tangan, yang
kesemuanya mesti pas ukurannya hingga memunculkan kenyamanan dalam
penggunaannya.
d. Aspek manusia