Anda di halaman 1dari 3

FAKTOR RISIKO KECELAKAAN KERJA DI BIDANG AKUNTANSI DAN KEUANGAN

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis kecelakaan


2. Menganalisis managemen risiko
3. Menganalisis faktor penyebab kecelakaan kerja
4. Mengklasifikasikan potensi bahaya dan risiko
5. Menganalisis pencegahan kecelakaan kerja
6. Mengkomunikasikan potensi bahaya dan risiko

MATERI POKOK

A. Sekilas tentang risiko kecelakaan kerja


1. Pengertian kecelakaan kerja
2. Jenis-jenis kecelakaan kerja
3. Managemen risiko

B. Faktor penyebab risiko kerja dan pencegahannya


1. Faktor penyebab kecelakaan kerja
2. Potensi bahaya dan risiko
3. Pencegahan kecelakaan kerja

1. Pengertian kecelakaan kerja


Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
semula yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda (Peraturan Menteri Tenaga
Kerja (Permenaker) Nomor: 03/Men/1998).
Menurut (OHSAS 18001, 1999) dalam Shariff (2007), kecelakaan kerja adalah suatu kejadian
tiba-tiba yang tidak diinginkan yang mengakibatkan kematian, luka-luka, kerusakan harta
benda atau kerugian waktu.

Beberapa hal yang perlu dipahami tentang kecelakaan kerja adalah :


1. Kecelakaan akibat kerja dapat menyebabkan kerugian harta benda ataupun korban jiwa
2. Kecelakaan akibat kerja merupakan hal yang tidak terduga dan tidak dikehendaki
3. Kecelakaan akibat kerja biasanya terjadi karena adanya overload atau penempatan
beban yang tidak sesuai semestinya

Kecelakaan kerja terjadi karena perilaku personel yang kurang hati-hati atau ceroboh atau bisa juga
karena kondisi yang tidak aman, apakah itu berupa fisik, atau pengaruh lingkungan (Widodo, 2015).

Secara garis besar,kecelakaan kerja disebabkan oleh 2 faktor. Faktor tersebut dikelompokan
berdasarkan cara perlakuannya,yaitu :

1. Kondisi yang berbahaya (unsafe condition) yaitu faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat
menimbulkan kecelakaan seperti mesin tanpa pengaman, penerangan yang tidak sesuai, Alat
Pelindung Diri (APD) tidak efektif, lantai yang berminyak, dan lain-lain.
2. Tindakan yang berbahaya (unsafe act) yaitu perilaku atau kesalahankesalahan yang dapat
menimbulkan kecelakaan seperti ceroboh, tidak memakai alat pelindung diri, dan lain-lain,
hal ini disebabkan oleh gangguan kesehatan, gangguan penglihatan, penyakit, cemas serta
kurangnya pengetahuan dalam proses kerja, cara kerja, dan lain-lain.
2. Jenis-jenis kecelakaan kerja

Berdasarkan lokasi dan waktu, kecelakaan kerja dibagi menjadi empat jenis, yaitu (Sedarmayanti,
2011):

1. Kecelakaan kerja akibat langsung kerja.

2. Kecelakaan pada saat atau waktu kerja.

3. Kecelakaan di perjalanan (dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya, melalui jalan yang wajar).

4. Penyakit akibat kerja.

Menurut Bird dan Germain (1990), terdapat tiga jenis kecelakaan kerja, yaitu:

1. Accident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian baik bagi manusia
maupun terhadap harta benda.

2. Incident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang belum menimbulkan kerugian.

3. Near miss, yaitu kejadian hampir celaka dengan kata lain kejadian ini hampir menimbulkan
kejadian incident ataupun accident.

Jenis-jenis kecelakaan kerja digolongkan menjadi 4 klasifikasi yaitu:

1. Menurut jenisnya,seperti Terjatuh  Tertimpa benda jatuh  Tertimpa benda yang tidak
bergerak  Terjepit  Gerakan yang melebihi kemampuan  Pengaruh suhu tinggi  Terkena
arus listrik  Kontak dengan bahan-bahan berbahaya dan radiasi
2. Menurut penyebabnya,seperti sebab dari mesin,alat dan angkut,peralatan lain,bahan-
bahan,zat-zat,radiasi,lingkungan dll
3. Menurut sifat luka atau kelainan yang dialami,seperti patah
tulang ,memar,keseleo,keracunan,luka bakar,pengaruh listrik dll
4. Menurut letak luka atau kelainan di tubuh korban,kepala,badan,leher,anggota badan atas
maupun bawah.

3.Managemen risiko

Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan
yang tidak diinginkan secara komperhensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang
baik. Sehingga memungkinkan managemen untuk meningkatkan hasil dengan cara menidentifikasi
dan menganalisis risiko yang ada. Pendekatan managemen risiko yang tertruktur dapat
meningkatkan perbaikan berkelanjutan.

Pengendalian potensi bahaya risiko dalam proses produksi melalui aktivitas sebagai berikut :

1. Mengindektifikasi potensi bahaya


2. Penilaian risiko sebagai akibat manifestasi potensi bahaya
3. Penentuan cara pengendalina untuk mencegah atau mengurangi kerugian
4. Penerapan teknologi pengendalian
5. Pemantaun dan pengkajian selanjutnya
TUGAS BUATLAH SEBUAH LAPORAN SINGKAT TENTANG 1 JENIS KECELAKAAN KERJA,EMUDIAN
IDENTIFIKASI BERDASARKAN FAKTOR PENYEBAB,JENIS KECELAKAAN KERJA,DAN BENTUK
MANAGEMEN RISIKO YG DILAKUKAN PERUSAHAAN TERSEBUT.

Anda mungkin juga menyukai