Anda di halaman 1dari 30

*

Oleh:
M Rifqi Furtiansyah (02211640000030)
Hana Putri T (02211640000038)
Stevefanus Yanli (02211640000053)
Kecelakaan
Kerja???
Oborne (1982) menyatakan bahwa kecelakaan kerja
adalah ketidakberuntungan, tidak dapat diprediksi,
tidak dapat dihindari dan merupakan interaksi yang
tidak disengaja dengan lingkungan.
*

1. Kecelakaan industri (industrial accident)


yaitu kecelakaan yang terjadi ditempat kerja
karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.

2. Kecelakaan dalam perjalanan (community


accident)
yaitu kecelakaan yang terjadi diluar tempat kerja
yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja.
Teori Kecelakaan Kerja??
*Teori Heinrich ( Teori
Domino)
Teori H.W. Heinrich (1932) dinamakan teori Domino,
yang diyakini bahwa setiap kecelakaan yang
menimbulkan cedera dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang menimbulkan akibat yang beruntun.
“Industrial Accident Prevention”

Social Fault of the Unsafe Act


Environment Person or Accident Injury
and Ancestry (Carelessness) Condition

MISTAKES OF PEOPLE
*
INJURY - disebabkan oleh kecelakaan.

ACCIDENTS - disebabkan oleh tindakan yang tidak aman - Orang


yang terluka atau kondisi tidak aman - Tempat kerja.

UNSAFE ACTS / CONDITIONS - disebabkan oleh orang yang


ceroboh atau peralatan yang tidak dirancang atau tidak dirawat dengan
baik.

FAULT OF PERSONS - diciptakan oleh lingkungan sosial.

SOCIAL ENVIRONMENT - dimana dan bagaimana seseorang


dibesarkan dan dididik.
*

Dalam mencegah terjadinya accident dalam


teori domino dikenal dengan The three “E”s

* Engineering
* Education
* Enforcement
*Human Factors
Theory
Merupakan teori yang menjelaskan bahwa kecelakaan
adalah serangkaian peristiwa yang hasil dari
kesalahan manusia (human error).

Tiga faktor yang menyebabkan kesalahan


manusia
* Overload
* Tanggapan yang Tidak Tepat
* Aktivitas yang Tidak Tepat
OVERLOAD
Kapasitas Pekerja
Kemampuan Alami, Pelatihan, Keadaan Pikiran,
Kelelahan, Stres, Kondisi Fisik
Faktor lingkungan
Kebisingan, Iklim, Pencahayaan, Gangguan, dll
Faktor internal
Masalah Pribadi, Stres Emosional, Khawatir
Faktor Situasional
Tingkat Risiko, Petunjuk Tidak Jelas, Kebaruan, dll
Tanggapan yang Tidak Tepat, meliputi
*Mengabaikan bahaya yang dicurigai
*Mengabaikan prosedur keamanan yang
ditetapkan

Aktivitas yang Tidak Tepat


*Melakukan tugas tanpa pelatihan
sebelumnya
*Salah menilai tingkat risiko
Petersen’s Accident/Incident Theory

Overload Ergonomic Traps Decision to Err


•Pressure •Misjudgment of
•Incompatible
•Fatigue workstation (i.e. the risk
•Motivation size, force, •Unconscious
reach, feel) desire to err
•Drugs
•Incompatible •Logical decision
•Alcohol expectations based on the
•Worry situation

Human Error
Systems Failure
Policy Inspection Acciden
Responsibility Correction t
Training Standards Injury/Damage
*Epidemiological
Theory
Epidemiologi : faktor yang dapat
mempengaruhi penyebaran

Teori menyebutkan jika ada berbagai hal


yang ada dapat mempengaruhi
timbulnya/tercegahnya dari accident
*Epidemiological Theory
Predisposition Situational
Characteristics Characteristics
•Risk assessment by
•Susceptibility of people individuals
•Perceptions •Peer pressure
•Environmental factors •Priorities of the
supervisor
•Attitude

Can cause or prevent


accident conditions
*Teori Frank E Bird
Merupakan teori modifikasi dari teori domino,
yang lebih penting adalah memperhatikan
bagaimana manajemen mencegah terjadinya
kecelakaan kerja.
Lack of control: kurangnya manajemen pengendalian
o Inadequate program: program yang tidak memadai karena tidak ada kebijakan
o Inadequate standard: standard keamanan perusahaan kurang memadai,
o Inadequate compliance: tingkat kepatuhan pada pekerja yang buruk
Basic causes: penyebab yang menyebabkan kondisi dan tindakan berbahaya
o Personal factor : pengetahuan, keterampilan, fisiologis/mental, motivasi.
o Job factor: harus disesuaikan dengan kemampuan pekerja dan pekerjaan yang
digeluti
Immediate causes (penyebab langsung), seperti unsafe action dan unsafe
condition. o Substandard action: mesin/fasilitas oleh pekerja yang tidak punya
kemampuan yang cukup.
o Substandard condition: suhu ruangan kerja yang terlalu dingin, gelap.
Incident: sudah terjadinya/hampir terjadinya kecelakaan kerja, karena adanya
kontak antara mesin dengan anggota tubuh pekerja. Misalnya: jatuh,tergelincir,
terbakar, ledakan.
Loss: konsekuensi akibat kecelakaan yang terjadi dapat berupa:
o Production delays (tertunda) & spoilage (mesin/fasilitas rusak)
o Minor dan mayor injuries (bodily damage, physical, dan metal injury) luka
ringan atau berat.
*Teori Kjellen dan Larsson
Kjellen dan Larsson (1981) mengembangkan sebuah model
penyebab kecelakaan. Model ini dioperasikan pada dua tingkat,
yaitu rangkaian kecelakaan dan faktor penentu yang
mendasarinya. Rangkaian kecelakaan adalah rentetan
penyimpangan dalam rencana proses produksi atau lingkungan
pekerjaan yang mengakibatkan cedera atau kehilangan
properti. Faktor penentu yang dimaksud adalah sifat struktural
dari sistem produksi yang berpengaruh secara tidak langsung
kepada rangkaian kecelakaan, yang dikategorikan ke dalam tiga
faktor penentu, yakni:
* Fisik/teknis,
* Organisasi/ekonomi, dan
* Sosial/individual.
*Model Kendali Resiko
Dawson, Poynter, dan
Stevens
Dawson, Poynter, dan Stevens (1983) mengemukakan model
manajemen keselamatan yang didesain seputar kontrol teknis dan kontrol
motivasi. Mereka mendefenisikan kontrol teknis sebagai sebuah kontrol
yang digunakan untuk menghadapi resiko khusus. Mereka mungkin
melibatkan modifikasi karateristik fisik atau fisik dari lingkungan
pekerjaan, modifikasi pola perilaku yang khusus dari individu-individu, atau
merestrukturisasi interaksi antara pekerja dan lingkugan. Sedangkan
kontrol motivasi didefenisikan sebagai kontrol yang berkaitan dengan
pengembangan dan pemeliharaan dari kesadaran keselamatan umum dan
dukungan manajemen terhadap kontrol teknis. Secara realistis, kontrol
motivasi berbicara mengenai kebutuhan untuk secara sadar mengelola
motivasi untuk menerapkan kontrol teknis dalam lingkungan dimana
perhatian pimpinan berorientasi pada laba. Tiga element pokok dari kontrol
motivasi diidentifikasikan sebagai:
* Pemberlakuan nilai keselamatan dalam organisasi,
* Ketentuan terhadap tanggung jawab keselamatan, dan
* Pengembangan mekanime yang dapat dipertanggungjawabkan untuk
kinerja keselamatan.
*Teori Gordon
Menurut Gordon (1949), kecelakaan merupakan akibat
dari interaksi antara korban kecelakaan, perantara
terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang kompleks,
yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan
mempertimbangkan salah satu dari 3 faktor yang
terlibat. Oleh karena itu, untuk lebih memahami
mengenai penyebab-penyebab terjadinya kecelakaan
maka karakteristik dari korban kecelakaan, perantara
terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang
mendukung harus dapat diketahui secara detail.
Faktor Terjadinya
Kecelakaan Kerja?
Faktor penyebab kecelakaan menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Faktor Masalah teknis.


Kerusakan pada alat yang menyebabkan kerugian atau
menyebabkan seseorang terluka.
2. Masalah Non teknis.
Karena sistem prosedur kerja tidak di patuhi atau di
lalaikan sehingga menyebabkan kecelakaan
3. Masalah alam.
Karena hujan sehingga merusak mesin (bagian
elektronik) sehingga mengakibatkan kerugian atau kecelakaan
*
*Host
Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan host yaitu
tenaga kerja yang mempunyai resiko terpapar oleh berbagai
potensi bahaya yang ada.
*Agent
yaitu pekerjaan yang meliputi jenis pekerjaan, beban
kerja, dan jam kerja yang potensi penyebab terjadinya
kecelakaan kerja,
*Environment
yaitu lingkungan yang terdapat di tempat kerja yang
meliputi lingkungan fisik, kimia dan biologi yang dapat
memaparkan bahaya yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja terjadi
*

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional


(ILO), kecelakaan akibat kerja ini diklasifikasikan
berdasarkan 4 macam penggolongan, yakni:
a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan
b. Klasifikasi menurut penyebab
C. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan
d. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di
tubuh
*

*Pekerjaan Pabrik Kimia


*Pekerjaan Proyek Bangunan
*Pekerjaan listrik
*Pekerjaan Peleburan besi
*
a. Meninggal dunia
b. Cacat permanen total
c. Cacat permanen sebagian
d. Tidak mampu bekerja sementara
Jadi, Pencegahannya???
1. Perundang-undangan
yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-
kondisi kerja pada umumnya
2. Standarisasi
yaitu penetapan standar-standar resmi
3. Pengawasan
yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan
perundang-undangan yang diwajibkan
4. Penelitian secara statistik
untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi,
banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa dan apa sebab-
sebabnya.
*
Teori Perbedaan Mendasar
Teori Heinrich Berfokus pada efek domino penyebab
kecelakaan
Human Factor Theory Berfokus pada manusia sebagai penyebab
kecelakaan
Petersens Accident Theory Berfokus pada manusia sebagai penyebab
utama namun berimbas pada lingkungan
Epidemiological Theory Berfokus pada keberagaman faktor penyebab
kecelakaan
Teori Frank E.Bird Berfokus pada manajemen untukmencegah
kecelakaan
Teori Kjjelen dan larsson Berfokus pada rangkaian kecelakaan dan faktor
penentunya
Model Kendali resiko Berfokus pada kontrol teknis dan kontrol
motivasi
Teori Gordon Berfokus pada interaksi korban kecelakaan,
lingkungan yang kompleks
1. Kelompok 4 (Naufal): Apa ada hubungannya antara
materi tersebut dengan hazard identification?
Mengapa pake study case tersebut?
2. Kelompok 5 (Dara): teori mana yang lebih sering
dipakai?
3. Kelompok 12: Apa perbedaan mendasar antara teori
teori tersebut?
4. Kelompok 10: teori ini hadir karena ada identifikasi
bahaya atau ada teori ini baru ada identifikasi
bahaya?
5. Kelompok 11 : Bagaimana cara menanggulangi
keadaan psikis pekerja yang sedang terganggu?

Anda mungkin juga menyukai