Anda di halaman 1dari 254

Berikut arti lambang dan makna dari K3

Bentuk lambang : Palang dilingkari roda bergerigi sebelas


berwarna hijau di atas dasar putih.

Arti dan makna lambang :


Palang : bebas dari kecelakan dan sakit akibat kerja.
Roda gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani
Warna putih : bersih, suci
Warna hijau : selamat, sehat dan sejahtera
Sebelas gerigi roda : 11 Bab dalam Undang-undang No. 1
tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
DEFINISI K3
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan :
– tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani
maupun rohani,
– hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan
sejahtera;

Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran,
penyakit, dll
Tujuan
K3para pekerja
• Melindungi dan
orang lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
• Menjamin proses produksi
berjalan lancar
ILO
Suatu upaya untuk :
• mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan
fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja
di semua jabatan,
• pencegahan penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
• perlindungan pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi; dan
diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia
dan setiap manusia kepada jabatannya.
• Mangkunegara (2002)

Keselamatan dan kesehataan kerja adalah


suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budaya untuk menuju masyarakat
adil dan makmur.
• Suma’mur (2001)

Keselamatan kerja merupakan rangkaian


usaha untuk menciptakan suasana kerja yang
aman dan tentram bagi para karyawan yang
bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
• Simanjuntak (1994)

Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan


yang bebas dari risiko kecelakaan dan
kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup
tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,
peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.
• Mathis dan Jackson (2002)

Keselamatan adalah merujuk pada


perlindungan terhadap kesejahteraan fisik
seseorang terhadap cedera yang terkait
dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk
pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas
emosi secara umum.
• Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby
Shiantosia (2000)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah


suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan
maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
• Jackson (1999)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


menunjukkan kepada kondisi-kondisi
fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja
yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang
disediakan oleh perusahaan
Sejarah K3
• Pra-sejarah (paleolithic dan neolithic)
– Alat-alat berburu
• Bangsa Babylonia (dinasti Summeria/irak)  1700 BC
– Sarung kapak, saluran air (sanitasi), UU Bangunan
– ± 5 abad setelah Hamurabi  pemasangan pagar disetiap sisi
• Ramses II (1500 BC)
– Pelayanan kesehatan
• Hippocrates (460 BC)
– Penyakit tetanus di kapal

• Pilinius (80 M)
– Pekerja tambang harus memakai tutup hidung

• Dominico Fontana (1450 M)


- mensyaratkan pekerja memakai topi baja
• Era revolusi industri (abad 18)
Perubahan sistem kerja :
– Penggunaan tenaga mesin
– Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku
– Pengorganisasian pekerjaan
– Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan
• Era industrialisasi
– Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD,
safety device dan alat-alat pengaman)
• Era Manajemen
– Henirich (1941), teori domino
– Bird and German, teori Loss Causation Model
– ISO, SMK3 dll
Keselamatan (Safety)

1. Mengendalikan kerugian dari


kecelakaan (control of accident loss)

2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan


dan menghilangkan (mengontrol)
resiko yang tidak bisa diterima (the
ability to identify and eliminate
unacceptable risks)
Kesehatan (Health)
Derajat/tingkat keadaan
fisik dan psikologi individu
(the degree of
physiological and
psychological well being of
the individual)
Istilah-Istilah dalam K3

sumber bahaya potensial


yang dapat
HAZARD menyebabkan kerusakan
(harm).
kerusakan atau bentuk kerugian
berupa kematian, cidera, sakit
fisik atau mental, kerusakan
HARM properti, kerugian produksi,
kerusakan lingkungan atau
kombinasi dari kerugian-
kerugian tadi.
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada saat itu
sedikit saja ada perubahan maka
dapat mengakibatkan terjadinya
accident.
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan.
DATA KECELAKAAN KERJA
• Tingkat kecelakaan kerja di Indonesia masih
tinggi dan cenderung meningkat setiap
tahunnya.
• Tahun 2013 tercatat sembilan orang
meninggal setiap harinya akibat kecelakaan
kerja.
• Jumlah itu meningkat 50 persen dibanding
tahun sebelumnya yang hanya mencatat enam
orang meninggal akibat kecelakaan kerja
(Sumber : Kemenakertrans RI)
• data Internasional Labor Organization (ILO), di
Indonesia rata-rata per tahun terdapat 99.000
kasus kecelakaan kerja. Dari total jumlah itu,
sekitar 70 persen berakibat fatal yaitu
kematian dan cacat seumur hidup.
EMPAT HAL YANG MENYEBABKAN
TINGGINYA ANGKA KECELAKAAN KERJA
1. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
( K3) di perusahaan dan masyarakat masih
rendah.
2. Penerapan pemeriksaan uji K3 juga rendah.
3. Kualitas dan kuantitas pegawai pengawas
baik pengawas ketenagakerjaan maupun
pengawas K3 rendah
4. Tugas dan fungsi pegawai pengawas sejak
otonomi daerah tidak maksimal, khususnya
dalam mengawasi K3.
Data hingga 2013
• jumlah sumber daya manusia di bidang K3
berjumlah 48.127 orang . Sedangkan jumlah
perusahaan jasa K3 sebanyak 241 perusahaan.
PENGGOLONGAN POTENSI BAHAYA

Slide 2
Klasifikasi Bahaya
1. Biological Hazard (bahaya biologi)
2. Chemical Hazard (bahaya kimia)
3. Ergonomic Hazard (bahaya ergonomi)
4. Physical Hazard (bahaya fisika)
5. Psychological Hazard (bahaya psikososial)
Biological Hazard (bahaya biologi)
yang termasuk kedalam
kategori ini antara lain,
virus, jamur, bakteri,
tanaman, burung,
binatang yang dapat
menginfeksi atau
memberikan reaksi
negatif kepada manusia.
Chemical Hazard (bahaya kimia)
bahaya yang ditimbulkan
oleh bahan kimia seperti
toksisitas bahan kimia,
daya ledak bahan kimia,
penyebab kanker,
oksidasi, bahan kimia
mudah terbakar.
Ergonomic Hazard (bahaya ergonomi)
yang termasuk didalam
kategori ini antara lain
desain tempat kerja yang
tidak sesuai, postur
tubuh yang salah saat
melakukan aktifitas,
desain pekerjaan yang
dilakukan, pergerakan
yang berulang-ulang.
Physical Hazard (bahaya fisika)

yang termasuk
didalam kategori ini
antara lain
kebisingan,
tekanan, suhu,
getaran, dan
radiasi.
Psychological Hazard
(bahaya psikologis)
yang termasuk kategori ini adalah stress kerja
yang diakibatkan oleh beberapa hal seperti
jam kerja yang terlalu lama, pimpinan yang
terlalu galak, lingkungan kerja yang tidak
nyaman, dan sebagainya.
END
TUGAS KELOMPOK

Jelaskan cara pencegahan dan penanggulangan


serta bagaimana cara P3K nya terhadap potensi
bahaya :

1. Biological Hazard (bahaya biologi)


2. Chemical Hazard (bahaya kimia)
3. Ergonomic Hazard (bahaya ergonomi)
4. Physical Hazard (bahaya fisika)
5. Psychological Hazard(bahaya psikososia)l
KECELAKAAN KERJA
(TEORI DOMINO, FENOMENA GUNUNG ES)
KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan
Ialah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan
tidak diduga semula yang dapat menimbulkan
korban manusia, dan atau harta benda.

Unsur-unsurnya adalah
• Tidak diduga semula dan tidak
diinginkan
• Menganggu proses
• Mengakibatkan kerugian fisik
material, dan lingkungan
Kecelakaan kerja dibagi menjadi dua
kategori

• Kecelakaan industri (industrial accident) yaitu


kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena
adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.
• Kecelakaan dalam perjalanan yaitu kecelakaan
yang terjadi di luar tempat kerja dalam
kaitannya dengan hubungan kerja
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition

ACCIDENT
Personal Injury
Unplanned release of
Property Damage
Energy and/or
Hazardous material
Dasar Terjadinya Kecelakaan
• Teori Domino (Heinrich Model)
Dasar Terjadinya Kecelakaan (cont.)
• Teori Domino (Heinrich Model)

a. Kebiasaan dan lingkungan sosial : keras kepala,


sombong
b. Kesalahan manusia : kecerobohan
c. Kondisi atau tindakan tidak aman : berdiri di bawah
tumpukan barang, pencahayaan yg kurang
d. Kecelakaan : terjatuh
e. Cidera atau kerusakan peralatan : patah tulang, luka,
kematian
Dasar Terjadinya Kecelakaan (cont.)

• Teori Domino (( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of
ORIGIN SYMPTOM CONTACT Loss
Control

LACK OF
CONTROL BASIC IMMEDIATED
CAUSES INCIDENT / INJURY /
CAUSES ACCIDEN DAMAGE
Dasar Terjadinya Kecelakaan (cont.)

• Loss Causation Model ( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of Basic Immediate


Insident Loss
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandar
Factors Contact People
d Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandar Energy or Process
Factors d Substance
Inadequate (Profit)
Conditions
Compliance
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
TAK INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR
LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

LEMAHNYA PENGENDALIAN

 PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

 STANDARD TIDAK SESUAI


 KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA


 KEMAMPUAN FISIK ATAU SEBAB DASAR  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK  ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK  PENGADAAN (PURCHASING)
LAYAK  KURANG PERALATAN
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  MAINTENANCE
 STRESS MENTAL  STANDAR KERJA
 KURANG PENGETAHUAN  SALAH PAKAI/SALAH
 KURANG KEAHLIAN MENGGUNAKAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN


 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN
 KECEPATAN TIDAK LAYAK SEBAB LANGSUNG  PERALATAN RUSAK
 ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
 PAKAI ALAT RUSAK  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 POSISI TIDAK AMAN  TERPAPAR RADIASI
 SERVIS ALAT TIDAK BEROPERASI  TEMPERATUR EXTRIM
 BERCANDA, MAIN-MAIN  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 VENTILASI TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
 LINGKUNGAN TIDAK AMAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KONTAK  STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit, terjebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

• MANUSIA
• PERALATAN
KERUGIAN

• MATERIAL
• LINGKUNGAN
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT


• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

5 HINGGA $50
$


Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
atau biaya melatih
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
PENGENDALIAN KERUGIAN
LEMAH KONTROL

SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR

KERUGIAN
INSIDEN
PRE CONTACT CONTACT POST
CONTROL CONTROL CONTACT
CONTROL
Subsitusi &
minimisasi Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan sistem energi, Rencana
manajemen, pelatihan, penetapan barricade, Penanggulangan
program dan memeliharanya perbaikan Darurat
permukaan objek
penyebab
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
teknik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Penyelenggaraan pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3

 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan K3

 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih
memenuhi ketentuan & persyaratan K3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bid K3 sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan, teknik & teknologi

 PENDIDIKAN & LATIHAN


• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3
bagi Tenaga Kerja

 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui
penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)

 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kecelakaan
dgn pembayaran premi yg lebih rendah terhdp peusahaan
yang memenuhi syarat K3

 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasian di tempat kerja dlm upaya
memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja
Hirarki Pengendalian Risiko :

Eliminasi

Substitusi

Rekayasa Enginering

Pengendalian Administratif

Alat Pelindung Diri


Hirarki Pengendalian Resiko :

1. Eliminasi
► Dengan menghilangkan sumber bahaya di tempat kerja

2. Subtitusi
► Mengganti bahan atau proses yang lebih aman
example: Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
Hirarki PengendalianRESIKO
HIRARKI PENGENDALIAN Resiko :

3. Rekayasa Teknik
► Dengan melakukan proses modifikasi dari suatu peralatan
a. Pemasangan alat pelindung mesin / guarding
b. Penambahan alat sensor otomatis

TEK 01
HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO

4. Pengendalian Administratif
► Dengan melakukan pengontrolan dari sistim administrasi
a. Pemisahan lokasi kerja / penempatan material
b. Izin kerja / working permit
c. Training
Hirarki Pengendalian Resiko :

5. Alat Pelindung Diri


► Dengan menggunakan alat pelindung diri
a. Kacamata
b. Helm
c. Sarung tangan
d. Masker

Masker

Helm

Earmuff

Kacamata
1. Undang-undang No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


No.Per.01/MEN/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.Per.03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kerja
Pasal 2 butir I menyebutkan memberikan nasehat mengenai
perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan
alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
makanan ditempat kerja

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


No.Per.03/Men/1986 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di
Tempat Kerja Yang Mengelola Pestisida
Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja yang mengelola Pestisida harus
memakai alat-alat pelindung diri yang berupa pakaian kerja, sepatu lars
tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan
pelindung pernafasan
APD STANDAR
• Alat pelindung kepala,
• Alat Pelindung Mulut dan Hidung
• Alat Pelindung Telinga
• Alat pelindung mata,
• Alat pelindung wajah,
• Alat pelindung tangan,
• Alat pelindung kaki dan jari kaki.
• Alat pelindung tubuh
• Alat pelindung diri dari ketinggian
Ketentuan Memakai APD
• Dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya
• Berbobot ringan
• Dapat dipakai secara fleksibel (tidak membedakan jenis
kelamin)
• Tidak menimbulkan bahaya tambahan
• Tidak mudah rusak
• Memenuhi ketentuan dari standar yang ada
• Pemeliharaan mudah
• Penggantian suku cadang mudah
• Tidak membatasi gerak
• Rasa “tidak nyaman” tidak berlebihan (rasa tidak nyaman
tidak mungkin hilang sama sekali, namun diharapkan
masih dalam batas toleransi)
• Bentuknya cukup menarik
• Pemakaian APD merupakan salah satu pengendalian
perorangan terhadap lingkungan kerja, yang
dimaksudkan untuk mengurangi atau
menghilangkan pemajanan terhadap zat/ bahan yg
berbahaya.
• APD harus sesuai dengan bahaya tertentu,
• Dibersihkan dan dipelihara dengan baik.
• Sesuai dengan pekerja yg menggunakannya.(DepKes
RI,2001)
APD juga mempunyai
keterbatasan.
• Tidak menghilangkan bahaya.
• APD akan mengganggu sipemakai/ menambah bahaya jika
saja APD yg dipakai mengganggu indranya.
• APD hanya melindungi si pemakai saja, berbeda dengan alat
pengaman.
• Bila APD rusak atau tidak efektif lagi, maka sipemakai akan
terpapar pd bahaya yg ada
• APD tidak selalu digunakan dengan tepat dan cocok
Langkah-Langkah yang Penting Diperhatikan Sebelum
Menentukan APD yang Akan Digunakan
1. Inventarisasi potensi bahaya yang dapat terjadi.
Langkah ini sebagai langkah awal agar APD yang digunakan
sesuai kebutuhan
2. Menentukan jumlah APD yang akan disediakan.
Jumlah tenaga kerja yang terpapar langsung menjadi
prioritas utama. Dalam menentukan jumlah bergantung
pula pada jenis APD yang digunakan sendiri-sendiri
(pribadi) atau APD yang dapat dipakai secara bergantian.
3. Memilih kualitas / mutu dari APD yang akan digunakan.
TUGAS KELOMPOK

Jelaskan tentang APD berikut ini


Kelompok :
1. Alat pelindung kepala,
2. Alat Pelindung Mulut dan Hidung
3. Alat Pelindung Telinga
4. Alat pelindung mata,
5. Alat pelindung wajah,
6. Alat pelindung tangan,
7. Alat pelindung kaki dan jari kaki.
8. Alat pelindung tubuh
9. Alat pelindung diri dari ketinggian
10.Alat Pelindung Diri pada ruang terbatas dan bawah laut
11.Video-video tentang APD
 Penertian safety
helmet adalah
alat sebagai
pelindung kepala
dari benda yang
bisa mengenai
kepala secara
langsung.
Ciri Ciri Safety Helmet
• Helm harus terdiri dari tempurung keras
dengan permukaan halus
• lapisan peredam benturan dan tali pengikat ke
dagu
• Tinggi helm sekurang-kurangnya 114 milimeter
diukur dari puncak helm ke bidang utama yaitu
bidang horizontal yang melalui lubang telinga
dan bagian bawah dari dudukan bola mata
• Tempurung terbuat dari bahan yang keras,
sama tebal dan homogen kemampuannya,
tidak menyatu dengan pelindung muka dan
mata serta tidak boleh mempunyai
penguatan setempat
• Peredam benturan terdiri dari lapisan
peredam kejut yang dipasang pada
permukaan bagian dalam tempurung
dengan tebal sekurang-kurangnya 10
milimeter dan jaring helm atau konstruksi
lain yang berfungsi seperti jaring helm.
• Tali pengikat dagu lebarnya minimum 20
milimeter dan harus benar-benar berfungsi
sebagai pengikat helm ketika dikenakan di
kepala dan dilengkapi dengan penutup
telinga dan tengkuk
• Tempurung tidak boleh ada tonjolan keluar yang
tingginya melebihi 5 milimeter dari permukaan
luar tempurung dan setiap tonjolan harus ditutupi
dengan bahan lunak dan tidak boleh ada bagian
tepi yang tajam,
• Lebar sudut pandang sekeliling sekurang-
kurangnya 105 derajat pada tiap sisi dan
sudut pandang vertikal sekurang-kurangnya
30 derajat di atas dan 45 derajat di bawah
bidang utama
• Helm harus dilengkapi dengan pelindung telinga,
penutup leher, pet yang bisa dipindahkan, tameng
atau tutup dagu
• Helm tidak boleh mempengaruhi fungsi aura dari
pengguna terhadap suatu bahaya. Lubang ventilasi
dipasang pada tempurung sedemikian rupa
sehingga dapat mempertahankan temperatur pada
ruang antara kepala dan tempurung.
• Helm harus dapat dipertahankan di atas kepala
pengguna dengan kuat melalui atau
menggunakan tali dengan cara mengaitkan di
bawah dagu atau melewati tali pemegang di
bawah dagu yang dihubungkan dengan
tempurung.
Keliling lingkaran bagian dalam helm adalah
sebagai berikut:
UKURAN Keliling Lingkaran Bagian dalam (mm)

S Antara 500 – kurang dari 540

M Antara 540 – kurang dari 580

L Antara 580 – kurang dari 620

XL Lebih dari 620


 Fungsi :
a) Melindung kepala dari benda-
benda yang bisa mengenai
kepala secara langsung
b) Melawan penetrasi
c) Menyerap shock pukulan dari
material yang cukup keras
 Hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaan Safety Helmet
1) Sebelum digunakan,yakinlah bahwa helmet tersebut dapat
digunakan,pas,dan nyaman saat digunakan,tidak rusak dan
tidak cacat.
2) Pasang dikepala dengan benar
3) Jika berada ditempat tinggi dan kondisi ber-angin,chain
strip harus digunakan untuk menghindari safety helmet
yang dikenakan terbang karena tiupan angin kencang
Cara pemakaian safety helmet yang benar akan
memberikan proteksi maksimal bagi kepala.

Daerah kerja pemakai safety helmet


• Pertambangan
• Industri
• Proyek pembangunan
• dll
 Jenis jenis safety helmet
1) Hard hat kelas A
dirancang
untuk
melindungi
kepala dari
benda yang
jatuh dan
melindungi dari
arus listrik
smpai 2.200volt
2) Hard hat kelas B
Dirancang untuk
melindungi kepala
dari benda jatuh dan
melindungi dari arus
listrik sampai 20.000
volt
3) Hard hat kelas c
Melindungi kepala dari
benda yang jatuh,tetapi
tidak melindungi dari
kejutan listrik dan tidak
melindungi dari bahan
korosif
4) Bump cap dibuat
dari bahan plastic
dengan berat yang
ringan untuk
melindungi kepala
dari tabrakan
dengan benda yang
menonjol.
Bump cap tidak
boleh digunakan
untuk
menggantikan hard
tipe apapun.
CARA PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN

• Jika ada kerusakan safety helmet harus


diganti dengan yang baru,sekecil
apapun kerusakan yang terjadi.
• Penggunaan safety helmet yang
baikpun ada batasannya,rata rata
umur pakai sebuah safety adalah
5tahun.
• Cara pemeliharaan topi keselamatan
sangatlah mudah, yaitu dengan
membasuhnya dengan air bersih setiap
selesai menggunakannya.
• Jika lingkungan kerja kita terdapat
pengotor yang tidak larut dalam air,kita
harus menggunakan solvent tertentu
untuk membersihkannya
• Hal-hal yang perlu dihindari saat merawat
safety helmet:
1. Tidak boleh menulis atau menggambar
dengan tipe-X,spidol,cat
2. Penempelan seal tape yang terlarang
3. Tidak boleh mencuci atau membersikan
dengan bahan kimia berbahaya
4. Hindarkan safety helmet dari paparan sinar
matahari secra langsung pada saat
penyimpanan
Alat Pelindung Diri
(Personal Protective Equipment)

Alat Pelindung
Mulut Dan Hidung
(Personal Protective Equipment for
Mouth and Nose)
Alat Pelindung Mulut Dan Hidung

• Alat yang dapat melindungi mulut dan


hidung dari partikel-partikel, uap dan gas
berbahaya yang dapat mengganggu
saluran pernafasan dan membahayakan
bagi kesehatan pekerja.
Macam Alat Pelindung
Mulut dan Hidung

•Masker

•Respirator
Masker (Penahan Debu)

• Masker adalah alat yang digunakan untuk


melindungi alat-alat pernafasan dari
risiko bahaya seperti debu, bau dari
bahan kimia yang ringan atau partikel-
partikel kecil yang kasar yang bercampur
di udara.
Masker( penahan debu)
Respirator
• Respirator adalah alat yang digunakan untuk
melindungi alat-alat pernafasan dari risiko
bahaya seperti asap solder, bau bahan kimia,
debu, Uap, Gas serta Partikel Mist dan Partikel
Fume. Respirator sering dipakai oleh Teknisi
Mesin Solder, Operator Pengecatan dan
Proses bahan Kimia lainnya.
Tipe Respirator
Nonpower Air Powered Air-
Purifying Respirator (NAPR) Purifying Respirator (PAPR) 2
1

Supplied-Air Respirator (SAR) Self Contained


3 Breathing Apparatus (SCBA) 4

LOGO
1. Nonpower Air
Purifying Respirator (NAPR)
• NAPR adalah pemurni udara dari kontaminan dan
hanya dapat digunakan pada atmosfer yang
mengandung oksigen minimal 19.5%. NAPR
memurnikan udara yang terkontaminasi oleh
partikel, aerosol, uap dan gas sebelum udara
tersebut masuk kedalam sistem pernapasan. Aliran
udara kedalam sistem pernapasan melalui NAPR
dialirkan secara alami oleh pernapasan si pengguna
tanpa adanya bantuan dari sistem lain. Ada 3 jenis
NAPR yaitu Respirator gas & uap dan particulate
respirator dan kombinasi antara keduanya
Jenis NAPR

Particulate
1
Respirator
Jenis Respirator
NAPR 2 Gas dan Uap
Respirator
Kombinasi 3
1. Particulate Respirator
• Respirator yang berfungsi untuk menangkap
partikel di udara, seperti debu, kabut, dan asap.
• Tidak melindungi terhadap gas atau uap
• Umumnya akan lebih efektif saat partikel
menumpuk pada ruang filter dan konektor antar
serat.
• Filter harus diganti ketika pengguna menemukan
kesulitan untuk bernapas melalui alat
Respirator Partikel
2.Respirator Gas dan Uap
• Biasanya digunakan ketika ada gas dan uap
berbahaya di udara.
• Menggunakan filter kimia (cartridge) untuk
menghilangkan gas atau uap yang berbahaya.
• Tidak melindungi terhadap partikel di udara biasa.
• Dibuat untuk melindungi terhadap gas atau uap
tertentu.
• Memberikan perlindungan hanya selama kapasitas
menyerap filter ini belum habis
Gambar Respirator Gas dan Uap
3.Respirator Kombinasi
• Biasanya digunakan dalam atmosfer yang
mengandung bahaya dari kedua partikulat dan
gas.
• Memiliki filter dari respirator partikulat dan
filter respirator gas / uap
• Memiliki massa yang lebih berat
Respirator Kombinasi
2. Powered Air-Purifying Respirator
(PAPR)
• PAPR adalah respirator pemurni udara dengan
menggunakan pompa udara untuk mendorong atau
menarik udara menuju respirator atau penyaring.
Umumnya pompa atau blower udara tersebut
menggunakan baterai.Ada bentuk PAPR yaitu half
mask, full facepiece, loose fitting facepiece helmets
or hoods. Karena PAPR adalah sistem pemurnian
udara maka PAPR tidak boleh digunakan pada area
Immediate Dangerous to Life and Health (IDLH) atau
pada area yang kondisi atmosfernya mengandung
oksigen dibawah 19.5%.
3. Supplied-Air Respirator (SAR)
• SAR merupakan respirator dengan sistem
pemberian udara segar dari luar area yang
terkontaminasi, supply udara menggunakan
selang dari tanki penyimpanan udara. SAR
tidak memiliki filter kontaminan udara
ataupun catridge. Jadi kualitas udara yang
disuplai sangat tergantung dari udara luar
sumber penyimpan udara eksternal.
4. Self Contained Breathing Apparatus
(SCBA)
• Self Contained Breathing Apparatus atau
dikenal dengan SCBA adalah alat bantu atau
pernapasan untuk waktu tertentu sesuai
dengan jumlah oksigen yang tersedia pada
alat tersebut. SCBA menyimpan udara
(oksigen) terkompresi, terkompresi atau
oksigen cair, atau bahan kimia yang
menghasilkan oksigen. Alat ini tidak
memerlukan pasokan udara dari tempat lain
atau dari luar.
Alat Pelindung Telinga
Merupakan alat untuk menyumbat telinga
atau penutup telinga yang digunakan atau
dipakai dengan tujuan melindungi,
mengurangi paparan kebisingan masuk
kedalam telinga
FUNGSI Pelindung Telinga
• Fungsinya adalah menurunkan
intensitas kebisingan yang mencapai
alat pendengaran.
Alat Pelindung Telinga
Pada Umumnya alat pelindung telinga
dapat di bedakan menjadi :

EAR PLUG

EAR MUFF
1. EAR PLUG (SUMBAT
TELINGA)
EAR PLUG merupakan sumbat telinga yang
berfungsi untuk memblokir saluran telinga.
Ear Plug dapat mereduksi bising dari 6 dB –
30 dB. Ukuran, bentuk dan saluran telinga
setiap individu berbeda, oleh karena itu
sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan
telinga agar pemakai lebih nyaman.
EAR PLUG
Jenis Ear Plug
Menurut penggunaannya ear plug
dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.”disposible ear plug” yaitu sumbat telinga
yang digunakan untuk sekali pakai saja
kemudian dibuang, misalnya sumbat telinga
dari kapas.
2. “non dispossible ear plug” yang
digunakan waktu yang lama terbuat dari
karet atau plastik cetak.
Cara Pemasangan
• Pilih ear plug dan bentuknya yang terbuat dari
bahan yang bisa sesuai dengan telinga
• Cek sumbat telinga , apakah secara fisik masih
baik atau tidak
• Tarik daun telinga ke belakang, kemudian
masukkan ear plug hingga benar benar menutup
semua lubang telinga
• Gerak gerakkan kepala ke seal arah untuk
memastikan ear plug terpasang dengan benar
2. EAR MUFF
• Penutup telinga yang terbuat dari bahan
lembut yang dapat menurunkan kebisingan
dengan cara menutupi semua bagian
telinga dan ditahan/dipegang oleh head
band.
• Tutup telinga digunakan untuk mengurangi
bising s/d 40-50 dB dengan frekuensi 100-
8000Hz
EAR MUFF
Cara Pemasangan
• Pilih penutup telinga yang ukurannya sesuai
dengan daun telinga pemakai
• Pastikan bahwa posisi cawan / mangkuk penutup
benar-benar melingkup di daun telinga
• Gerak gerakkan kepala untuk memastaik ke
segala arah untuk memastikan bahwa ear muff
terpasang sempurna
KEUNTUNGAN EAR PLUG DAN EAR MUFF
Ear Plugs Ear Muff
Keuntungan: Keuntungan:
 kecil dan mudah dibawa  Variabilitas atunuasi antar pengguna
 Nyaman untuk digunakan dengan sedikit.
peralatan perlindungan pribadi lainnya  Dirancang sedemikian rupa sehingga
(bisa dikenakan dengan ear muff) satu ukuran cocok semua ukuran
 Llebih nyaman dipakai untuk waktu kepala.
yang lama di tempat yang panas atau  Mudah terlihat di kejauhan untuk
lembab. membantu dalam pemantauan
penggunaan
 Nyaman untuk digunakan di daerah
kerja terbatas  Tidak mudah salah tempat atau hilang
 Dapat dipakai pada pekerja dengan
infeksi telinga ringan
KERUGIAN EAR PLUG DAN EAR MUFF
Kerugian: Kerugian:

 Membutuhkan lebih banyak waktu untuk  Kurang portable dan lebih berat
menyesuaikan.
 Kurang nyaman untuk digunakan dengan
 Lebih sulit untuk memasukkan dan mengeluarkan peralatan pelindung pribadi lainnya.

 Memerlukan praktik kebersihan yang baik  Kurang nyaman di tempat yang panas dan
lembab.
 Dapat mengiritasi saluran telinga
 Kurang nyaman untuk digunakan di daerah kerja
 Mudah salah penempatan
terbatas
 Lebih sulit untuk melihat dan memantau
 Dapat terganggu jika memakai kacamata
penggunaan
keselamatan: aka ada celah antara seal ear muff
dengan kulit karena terganjal frame kaca mata
yang berakibat penurunan perlindungan
pendengaran
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU

Pengertian

Macam-Macam
APD Mata

Cara
Pemakaian

Alat Pelindung Diri


PAK
RINA SANDORA, ST., MT.

Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Alat Pelindung Mata

Pengertian Fungsi kaca mata pengaman adalah untuk


melindungi “MATA ” dari :
Macam-Macam
APD Mata 1. Percikan bahan-bahan korosif.
2. Kemasukan debu atau partikel-partikel yang
Cara melayang diudara.
Pemakaian 3. Lemparan benda-benda kecil.
4. Panas dan pancaran cahaya.
PAK 5. Pancaran gas atau uap kimia yang dapat
menyebabkan iritasi mata.
Kesimpulan 6. Radiasi gelombang elektromaknetik yang mengion
maupun yang tidak mengion.
7. Benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam.
Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Spesifikasi

Pengertian
Alat pelindung mata mempunyai ketentuan sebagai
Macam-Macam berikut:
APD Mata
1. Tahan terhadap api.
Cara 2. Tahan terhadap lemparan atau percikan benda kecil
Pemakaian
3. Mampu menahan radiasi gelombang elektromagnetik
PAK

Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Spesifikasi

Pengertian Alat pelindung muka mempunyai ketentuan sebagai

Macam-Macam berikut:
APD Mata
1. Tahan api.
Cara 2. Terbuat dari bahan :
Pemakaian
a. Gelas atau gelas yang dicampur dengan
PAK laminasi alumunium, yang bila pecah tidak
menimbulkan bagian-bagian yang tajam.
Kesimpulan b. Plastik, dengan bahan dasar selulosa asetat,
policarbonat atau alil diglikol karbonat.
Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Safety Glasses


Pengertian
Adalah Kacamata Keselamatan.

Macam-Macam Kacamata ini terlihat hampir


APD Mata sama dengan kacamata biasa

Cara pada umumnya, namun


Pemakaian kacamata ini terbuat dari bahan
yang tahan terhadap benturan
PAK
sehingga melindungi mata dari
adanya benda-benda berbahaya
Kesimpulan yang berterbangan mengenai
mata.
Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Goggles
Pengertian Adalah kaca mata pelindung
yang menutupi semua area
Macam-Macam
APD Mata disekitar mata. Goggles
dapat melindungi mata dari
Cara
Pemakaian debu dan percikan bahan
kimia cair. Goggles juga
PAK
bisa digunakan bersamaan
dengan kacamata resep
Kesimpulan
karena desainnya yang lebih

Penyusun besar.
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Shaded Eyewear


Pengertian
Adalah jenis kacamata gelap

Macam-Macam atau bayangan. Kacamata ini


APD Mata melindungi mata dari radiasi
Cara pembakaran. Disamping itu
Pemakaian
diperlukan kacamata
PAK keselamatan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang
Kesimpulan dilakukan diruang atau
lapangan terbuka.
Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Perisai Pengelas (FaceShield)

Pengertian
Pada umumnya terbuat dari
Macam-Macam Fiberglass dan dilengkapi
APD Mata
dengan lensa saring sehingga
Cara
Pemakaian
bisa melindungi mata dari
luka bakar akibat dari radiasi
PAK sinar inframerah yang berasal
dari percikan api pengelasan.
Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Kacamata Pengaman Laser


Pengertian
Kacamata ini khusus dibuat
Macam-Macam
untuk melindungi mata dari
APD Mata
sinar laser.
Cara
Pemakaian Pemilihan jenis kacamata ini
tergantung pada peralatan
PAK
dan kondisi operasi ditempat
kerja.
Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Cara Pemakaian


Pengertian
Kaca mata pengaman :

Macam-Macam 1. Pilihan kaca mata yang sesuai, small, medium, atau


APD Mata
large.
Cara 2. Buka tangkai kaca mata lekatkan bagian tengah
Pemakaian
kacamata pada punggung hidung.
PAK 3. Tempelkan lensa kaca mata. Kaitkan tangkai kaca
mata pada daun telinga.
Kesimpulan 4. Usahakan agar mata dan sekitar betul-betul tertutup
oleh kacamata.
Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Penyakit
PAK Akibat Kerja

Pengertian
Iritasi Pada Mata
Macam-Macam
APD Mata Iritasi adalah suatu kondisi pada mata yang muncul akibat
kontak berkepanjangan dengan zat kimia tertentu.Setelah
Cara
Pemakaian beberapa waktu, mata akan mengering, gatal, terasa nyeri,
bengkak, robek dan sakit.Kelelahan sehingga pengelihatan

PAK kabur dan masih banyak lagi. Dalam situasi ini sering merasa
seolah-olah ada sesuatu di matanya.
Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Iritasi Pada Mata

Pengertian

Macam-Macam
APD Mata

Cara
Pemakaian

PAK

Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Penyakit
PAK Akibat Kerja

Pengertian
Aspek Medikolegal Trauma Mata
Macam-Macam
APD Mata Trauma pada mata merupakan 5-10% dari seluruh kecelakaan
kerja di Dunia. Trauma kimiawi biasanya disebabkan akibat
Cara
Pemakaian bahan-bahan yang tersemprot atau terpercik pada wajah.
Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang

PAK terjadi di laboratorium, industri, pekerjaan yang


menggunakan bahan kimia dan pertanian.
Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Aspek Medikolegal Trauma Mata

Pengertian

Macam-Macam
APD Mata

Cara
Pemakaian

PAK

Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Penyakit
PAK Akibat Kerja

Pengertian

Kimia eksposur dan luka bakar: Seringkali hasil dari percikan


Macam-Macam
APD Mata cairan masuk mata, membakar kimia dapat terjadi dalam
beberapa cara. Banyak bahan kimia, seperti sabun, tabir
Cara
Pemakaian surya, dan bahkan gas air mata, terutama iritasi mata dan
biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen. Namun,
PAK asam dan basa sangat kaustik dan dapat menyebabkan
kerusakan parah.
Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Kerusakan Mata Permanen

Pengertian

Macam-Macam
APD Mata

Cara
Pemakaian

PAK

Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Penyakit
PAK Akibat Kerja

Pengertian

Macam-Macam Kecelakaan kerja pada mata yang diakibatkan oleh


APD Mata
kelalaian para pekerja pada saat mengerjakan suatu
Cara proyek di perusahaan industri.
Pemakaian

PAK

Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Kecelakaan Kerja Pada Mata

Pengertian

Macam-Macam
APD Mata

Cara
Pemakaian

PAK

Kesimpulan

Penyusun
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111- Indonesia
POLITEKNIK
PERKAPALAN
Telp : (031)59471,5942887 Fax : (031)5942887
Website : http://www.ppns.ac.id/
NEGERI
SURABAYA

MENU Kesimpulan
Pengertian
Salah satu masalah tersulit dalam pencegahan
keselamatan kerja adalah pencegahan kecelakaan yang menimpa
Macam-Macam mata. Orang-orang yang tidak terbiasa dengan kacamata biasanya
APD Mata tidak memakai pelindung tersebut dengan alasan menggangu saat
bekerja dan mengurangi kenikmatan kerja, sekalipun kacamata
Cara pelindung yang memenuhi persyaratan kian banyak jumlahnya.
Pemakaian
Alat Pelindung Diri pada mata sangat penting dan
diperlukan oleh pegawai, karyawan, Enginering,
PAK administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan
atauapun bahaya dalam bekerja. Oleh karena itu APD harus
benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam
Kesimpulan penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bisa
berfungsi dengan baik.

Penyusun
ALAT
PELINDUNG DIRI PADA
WAJAH
FUNGSI
Berfungsi untuk melindungi mata
dan wajah dari paparan bahan kimia
berbahaya, paparan partikel-partikel
yang melayang di udara dan dibadan air,
percikan benda-benda kecil, panas atau
uap panas, radiasi gelombang magnetik
yang mengion maupun yang tidak
mengion, pancaran cahaya, benturan
atau pukulan benda keras, atau benda
tajam.
SYARAT-SYARAT ALAT
PELINDUNG WAJAH

a. Tahan terhadap api


b. Tahan terhadap lemparan benda-
benda
c. Syarat optis tertentu
d. Alat pelindung mata dan kulit
terhadap radiasi
SYARAT OPTIS TERTENTU
Lensa tidak boleh mempunyai efek
distorsi/ efek prisma lebih dari 1/16 prisma
dioptri; artinya perbedaan refraksi,harus lebih
kecil dari 1/16 dioptri.
PERTIMBANGAN MEMILIH ALAT
PELINDUNG WAJAH
• Kemampuan alat tersebut untuk melindungi
dari bahaya ditempat kerja yang spesifik.
• Kesesuaian dan kenyamanan untuk digunakan.
• Memberikan pandangan yang jelas dan
keleluasaan bergerak yang tidak dibatasi.
• Tahan lama dan mudah dibersihkan.
• Secara fungsi dapat digunakan dengan APD
lain jika diperlukan.
CARA PEMAKAIAN ALAT
PELINDUNG WAJAH
a. Pilih ukuran penutup muka, sesuai dengan besarnya lingkar
kepala
b. Periksa bagian luar dan dalam penutup muka, apakah
sesuai dengan spesifikasinya, apakah tudung dalam
keadaaan baik, tidak rusak dan bersih.
c. Kendorkan klep pengatur untuk mempererat kedudukan
topi pengaman tudung atau penutup rambut.
d. Pakai topi pengaman (tudung atau penutup rambut),
eratkan di kepala sehingga terasa pas dengan cara
mengatur klep pengatur.
e. Atur posisi penutup muka sehingga menutupi seluruh
permukaan wajah.
f. Kencangkan kembali klep pengatup
PERISAI PENGELASAN
Umumnya dibuat dari fiberglass dan
dilengkapi dengan lensa saring sehingga bisa
melindungi mata dari luka bakar akibat radiasi
sinar inframerah yang berasal dari pengelasan,
perisai ini juga dapat melindungi wajah dari
percikan api dan logam panas dari pengelasan.
OSHA mensyaratkan lensa filter memiliki nomor
peneduh (shade number) yang bisa diatur sesuai
dengan radiasi sinar pada saat pengelasan.
PERISAI PENGELASAN (WELDING)
PERISAI WAJAH (FACE SHIELD)
Terbuat dari lembaran plastic transparan
yang dapat menutupi semua wajah yang dapat
melindungi semua wajah dari percikan atau
semprotan cairan atau debu berbahaya. Tetapi
perisai wajah tidak dapat melindungi dari
bahaya benturan dan karena itu harus
digunakan bersamaan dengan kacamata safety
untuk perlindungan terhadap benturan .
PERISAI WAJAH (FACE
SHIELD)
DERMATITIS
Eksim atau sering disebut eksema, atau
dermatitis adalah peradangan hebat yang
menyebabkan pembentukan lepuh atau
gelembung kecil (vesikel) pada kulit, hingga
akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan.
DERMATITIS
JERAWAT (ACNE)

Jerawat adalah suatu keadaan di mana


pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan
kantung nanah yang meradang. Jerawat muncul
disebabkan bakteri, paparan bahan kimia,
maupun ketidakseimbangan hormon.
JERAWAT
SILIKOSIS
Silikosis adalah suatu penyakit saluran
pernafasan akibat menghirup debu silika, yang
menyebabkan peradangan dan pembentukan
jaringan parut pada paru-paru. Penyakit ini di
sebabkan pekerja tidak memakai masker dan
akhirnya menghirup debu silika
SILIKOSIS
Apa yang di maksud dengan APD
tangan (safety gloves) ?

Sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung


tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan
dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan
fungsi masing-masing pekerjaan.
Akibat lalai dalam bekerja dan
tidak menggunakan APD tangan :
Bentuk Sarung Tangan
• Sarung tangan (gloves)
Bermacam-Macam, seperti :
• Mitten
• Hand Pad
• Sleeve
Sarung tangan (gloves)
Mitten
Hand Pad
Sleeve
Cara Pemakaian Alat Pelindung Tangan
• Pilih jenis alat pelindung tangan yang sesuai dengan potensi
bahaya
• Pilih ukuran sesuai dengan ukuran tangan pemakai.
• Masukkan tangan yang bagian pergelangan tangannya
bermanset atau berkerut, ujung ujung lengan baju pekerja
masuk ke dalam manset atau kerutan sarung tangan,
kemudian manset dikancingkan atau kerutan dirapikan.
• Sarung tangan tanpa manset atau tanpa kerutan, ujung
lengan baju panjang pekerja harus bermanset, dan bagian
lengan sarung tangan berda di dalam manset atau di dalam
kerutan. Tidak disarankan memasukkan ujung lengan baju
panjang kedalam sarung tangan.
Cara Pemeliharaan Alat pelindung
Tangan

• Alat pelindung tangan yang telah selesai


dipakai, harus dibersihkan, dicuci dengan
air, bagian luar maupun dalam kemudian
dikeringkan.
• Simpan di dalam kantong yang bersih dan
letakkan di dalam loker atau rak lemari.
Macam-Macam APD Tangan dan
Kegunaannya
Sarung Tangan Katun

Pekerja kasar dan untuk menaiki tangga


dan pekerja di ketinggian
Sarung Tangan Metal Mesh

Melindungi dari ujung yang lancip


dan goresan benda tajam.
Sarung tangan Kulit

Melindungi tangan dari permukaan


kasar.
SARUNG TANGAN VINYL DAN
NEOPRENE

Melindungi tangan terhadap bahan kimia


beracun dan berbahaya
SARUNG TANGAN PADDED
CLOTH

Melindungi tangan dari ujung yang tajam,


pecahan gelas, kotoran dan Vibrasi.
SARUNG TANGAN HEAT
RESISTANT

Melindung dari panas dan api


SARUNG TANGAN KARET

Melindungi saat bekerja disekitar arus listrik


SARUNG TANGAN LATEX
DISPOSABLE

Melindungi tangan dari Germ dan bakteri


Sarung Tangan Lead Lined

Melindungi tangan dari sumber radiasi


1. Terdapat benda-benda berat seperti pipa, barel,
drum, atau alat lain yang mungkin bergulir atau
jatuh menimpa kaki pekerja.
2. Bekerja dengan benda tajam seperti paku atau
benda runcing yang bisa menusuk atau melukai
kaki.
3. Paparan logam cair yang mungkin terpercik ke
kaki.
4. Bekerja pada area panas dan permukaan basah
atau licin.
5. Terdapat kemungkinan tersengat aliran listrik.
1. Legging untuk melindungi telapak kaki dari bahaya
panas seperti logam cair atau percikan api las.
Sepatu ini dilengkapi dengan sistem pengunci yang
memungkinkan untuk menanggalkan legging
dengan cepat.
2. Metatarsal Guards untuk melindungi daerah
punggung kaki dari benturan dan tekanan. Biasanya
terbuat dari alumunium, baja, serat, atau plastik.
Metatarsal Guards ini bisa diikatkan diluar sepatu.
3. Toe Guards dipasang diujung sepatu bagian dalam
atau luar untuk melindungi jari kaki dari bahaya
benturan dan tekanan. Toe Guards terbuat dari
baja, aluminium, atau plastik.
4. Kombinasi penjaga kaki dan tulang kering untuk
melindungi kaki bagian bawah dan atas, dapat
digunakan untuk melindungi kaki dari bahaya yang
memungkinkan cidera pada kaki hingga tulang
kering.
5. Sepatu keselamatan dengan pengaman jari dan sol
tahan panas yang melindungi kaki terhadap
permukaan panas seperti bekerja di atap, paving,
dan industri logam panas. Beberapa sepatu
dilengkapi dengan sol logam yang dapat melindungi
dari tusukan benda tajam dan juga bisa dilengkapi
dengan bahan non-konduktif untuk mencegah
sengatan listrik.
LEGGING
Metatarsal Guards
Toe Guards
koMBINASI SAFETY SHOES
SEPATU DENGAN SOL ANTI PANAS
1. Tipe A adalah desain pendek (A Low Safety Shoes)
2. Tipe B adalah desain pergelangan kaki (Ankle Safety
Shoes)
3. Tipe C adalah desain setengah lutut (Half-Knee
Safety Shoes)
4. Tipe D adalah desain setinggi lutut (Knee-Height
Safety Shoes)
5. Tipe E adalah desain setinggi diatas lutut (High
Safety Shoes)
A Low Safety Shoes Ankle Safety Shoes

Knee-Hight Safety Shoes


Half-Knee Safety Shoes
1. Kulit bagian atas sepatu
2. Bagian depan
3. Bagian samping
4. Lidah
5. Pelisir atas
6. Tempat mata ayam
7. Mata ayam
8. Lapis
9. Lapis busa
10. Pengeras depan
11. Tatakan
12. Tali sepatu
13. Garis tepi sepatu
14. Pengeras belakang
15. Sol luar
16. Sol dalam
17. Sol tengah
18. Plat baja
19. Kembangan sol
20. Hak
1. Sepatu Listrik Konduktif
Sepatu ini memberikan perlindungan
terhadap listrik statis. Pekerja yang
bekerja di area eksplosif dan lokasi
berbahya seperti fasilitas produksi yang
menggunakan bahan mudah terbakar dan
meledak harus menggunakan sepatu
listrik konduktif untuk menghindari
penumpukkan listrik statis pada tubuh
yang dapat menghasilkan percikan dan
menyebabkan ledakan atau kebakaran.
2. Sepatu Keselamatan untuk Bahaya Listrik
Sepatu ini bertujuan untuk melindungi
pekerja dari bahaya listrik. Sepatu ini
menggunakan toe yang non-konduktif.
Sepatu ini dapat melindungi terhadap bahaya
listrik sampai 600 volt dalam kondisi kering.
3. Sepatu Foundry
Sepatu ini untuk melindungi pekerja yang
bekerja di area pengecoran logam, disamping
melindungi dari panas yang sangat tinggi,
sepatu ini juga melindungi kaki dari
masuknya logam cair kedalam sepatu baik
melalui lidah, mata ayam, atau bagian
lainnya. Dan semua sepatu foundry memiliki
built-in safety toes.
Sama halnya dengan alat pelindung diri lainnya,
sepatu keselamatan juga harus dijaga dan dirawat
agar tahan lama dan tetap memberikan
perlindungan maksimal. Sebelum digunakan sepatu
harus diperiksa apakah terdapat kerusakan atau
tidak, dan memastikan bagian bawah (telapak
sepatu) tidak aus atau menipis, retak atau
berlubang, sol terlepas dan lain-lain. Sepatu harus
disimpan ditempat yang terlindungi dari panas dan
hujan agar tidak cepat rusak, dan harus dibersihkan
secara berkala. Untuk pembersihan atau pencucian
sepatu sebaiknya dikonsultasikan dengan pemasok.
Melindungi tenaga kerja apabila usaha
rekayasa (engineering) dan administrative
tidak dapat dilakukan dengan baik.
Meningkatkan efektifitas dan produktivitas
kerja.
Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
HEAD EAR

EYE
RESPIRATORY

FACE

HAND
BODY

FOOT
• Alat Pelindung Tubuh adalah kelengkapan
yang wajib digunakan tubuh untuk menjaga
keselamatan pekerja dari bahan-bahan kimia,
ketinggian, hujan, alat transportasi, dll yang
dapat mencelakai pekerja itu sendiri maupun
orang disekelilingnya.
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi
pekerja dari bahaya terkana paparan api, panas,
bahan kimia reaktif, air, dan arus listrik ketika
bekerja.
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika
menggunakan alat transportasi ataupun
peralatan lain yang serupa
(mobil,pesawat, alat berat, dan lain-lain)
• Berfungsi sebagai pengaman saat
bekerja di ketinggian. Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian
lebih dari 1,8 meter.
• Harness tidak mencegah kejatuhan, hanya
meminimalkan resiko cedera bila terjadi
kejatuhan.
• Seseorang yang akan mengenakan sendiri
harus mampu melakukannya dari posisi yang
aman.
• Gantungan harness sedapat mungkin harus
dipasang diatas pemakai.
• Berfungsi melindungi dari
percikan air saat bekerja (misal
bekerja pada waktu hujan atau
sedang mencuci alat).
Berfungi untuk membantu pemakai, baik
secara sadar atau bawah sadar, untuk tetap
mengapung dengan mulut dan hidung berada
di atas permukaan air atau pada saat berada
di dalam air.
• Bagian dalam dada merupakan bagian yang
sangat peka terhadap pengaruh panas dan
sinar yang tajam. Untuk melindungi bagian
dalam dada tersebut digunakan pelindung
dada yang dipakai setelah baju las
MOTTO
PERLU

Satu menit untuk menulis konsep keselamatan

Satu jam untuk melaksanakan pertemuan keselamatan

Satu minggu merencanakan program keselamatan

Satu bulan untuk menerapkannya di tempat kerja

Satu tahun untuk mendapatkan penghargaan keselamatan

Sepanjang hidup untuk membudayakan kerja selamat

NAMUN HANYA MEMERLUKAN

Waktu sesaat untuk menghancurkan itu semua dengan

KECELAKAAN
Alat Pelindung Diri
dari Ketinggian
ALAT PELINDUNG DIRI dari
KETINGGIAN
• Alat Pelindung Diri dari Ketinggian adalah alat pelindung diri
yang diperuntukkan bagi pekerja yang berada di ketinggian
guna pencegahan kecelakaan saat berkerja di ketinggian.
• Lahir terminologi dalam dunia K3 pada ketinggian yaitu alat
penahan jatuh perorangan yang secara formal pada
Permenakertran No. 8 Tahun 2011 Pasal 3 ayat 2 dimasukkan
juga sebagai alat pelindung diri (APD).
ALAT PELINDUNG DIRI dari KETINGGIAN

• Secara garis besar APD untuk melindungi orang dari jatuh ada tiga
yaitu:
• 1. yang mencegah orang untuk mencapai lokasi yang berpotensi
untuk jatuh (work restraint)
• 2. yang menahan orang ketika jatuh agar tidak menghantam dasar
atau sesuatu (fall arrester)
• 3. yang mensupport ketika melakukan kerja (work positioning)
ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI
dari KETINGGIAN
 fullbody harness
• Fungsi
• body harness memang dirancang untuk
menahan tekanan jatuh dengan baik yaitu
beban pertama akan diterima oleh kedua
pangkal paha yang karena ketebalannya
mempunyai daya absorsi yang cukup lalu
disebar ke bagian pinggang dan webing yang
melingkar dada akan memastikan bahwa
pekerja selalu akan jatuh dengan posisi kaki
terlebih dahulu dengan kata lain mencegah
jatuh dengan kepala terlebih dahulu yang
tentunya sangat berbahaya.
ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI dari
KETINGGIAN
 guard rail
Fungsi
• Perlindungan terhadap bahaya jatuh diterapkan di seluruh
lokasi kerja dimaka pekerja menungkikan terdapat terdapat
resiko jatuh :
• • Ketinggian dengan jarak 1.8 m atau lebih
• • Ketinggian dibawah 1.8 tapi dinilai dapat menimbulkan
kecelakaan
• • Kedalam mesin alat yang sedang beroperasi atau kedalam
bagian yang bergerak didalam mesin / peralatan
• • Kedalam air atau bahan cair lainnya
• • Kedalam / diatas bahan kimia
• • Lubang terbuka disuatu permukaan / lantai
ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI dari KETINGGIAN

 Safety Net
• fungsi jaring tersebut untuk menjaga agar
material tidak jatuh kebawah saat
membangun gedung atau masa renovasi,
ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI dari
 Safety Belt
KETINGGIAN
Safety Belt:
Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh,
biasanya digunakan pada pekerjaan konstruksi dan
memanjat
ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI dari
KETINGGIAN
• Tali Dinamis Tali Statik
• Fungsi
• Tali dinamik mempunyai tingkat kelenturan yang
cukup tinggi sekitar 30% jika diberi beban jatuh,
sedangkan tali statik hanya sekitar 10% (biasanya
disebut dengan kata semi-statis). Fungsi kedua tali
berbeda secara signifikan, tali dinamik digunakan
untuk menahan pekerja yang melakukan pemanjatan
secara leading (merintis) atau untuksafety line pada
pekerja di gondola, sehingga jika pekerja terjatuh
maka beban pemanjat akan ditahan dan sebagian
besar beban jatuh akan diabsorb oleh tali tersebut.
Jika tali statik yang digunakan, maka beban jatuh
oleh tali akan dikembalikan hampir semuanya ke
tubuh pekerja.
ALAT PELINDUNG
DIRI PADA RUANG
TERBATAS DAN
BAWAH LAUT
Agenda
• APD (Alat Pelindung Diri)
• APD pada Ruang Terbatas
- Definisi Ruang Terbatas (Confined Space)
- Bekerja di Ruang Terbatas
- Potensi Bahaya saat Bekerja di Ruang Terbatas
- APD yang Wajib digunakan saat Bekerja di Ruang Terbatas
• APD di Bawah Laut
- Definisi Menyelam
- Peralatan Dasar saat Menyelam
- Potensi Bahaya saat di Bawah Laut
- APD yang Wajib digunakan saat Bekerja di Bawah Laut

228
APD PADA RUANG TERBATAS
Ruang Terbatas (Confined Space)
• Ruang Terbatas adalah salah satu ruang yang mematikan di
tempat kerja. Berisi banyak potensi bahaya dan memiliki jalan
keluar yang terbatas.

230
Bekerja di Ruang Terbatas
• Ruang Terbatas (Confined Space) dapat mengandung bahaya-
bahaya bagi pekerja yang harus bekerja di dalamnya.
• The Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
mendefinisikan tempat berbahaya tersebut dengan istilah
ruang terbatas yang membutuhan ijin kerja (Permit Required
Confined Space).
• Aturan ini dimaksudkan guna mencegah lebih dari 5000
cedera serius dan 54 kematian (fatalities) yang terjadi tiap
tahunnya.

231
• Yang termasuk dalam kategori ruang terbatas antara
lain sewage digesters, sewer silos, tunnels, manholes,
utility vaults, pumping stations, storage tanks, process
vessels, pits, vats, vaults dan semacamnya yang
dicirikan dengan akses yang terbatas tanpa ventilasi
yang cukup.

232
• Tujuan masuk ke ruang terbatas bisa untuk inspeksi,
percobaan alat, perawatan, atau untuk keadaan
darurat

233
Bekerja di Ruang Terbatas
• Karakteristik dari Ruang terbatas
- Satu ruang yang cukup luas sehingga seorang pekerja
dapat masuk dan melaksanakan pekerjaannya
- Satu ruang yang secara desain mempunyai bukaan
terbatas untuk masuk dan keluar. Bukaan biasanya sempit dan
sulit untuk dilewati.
- Satu ruang yang tidak didesain untuk bekerja terus
menerus dalam waktu lama. Kebanyakan ruang terbatas tidak
dimaksudkan untuk pekerja masuk dan bekerja secara rutin.

234
Potensi Bahaya saat Bekerja di Ruang
Terbatas
• Atmosfer yang Beracun
- Bahaya umum yang ada di ruang terbatas adalah atmosfer
yang beracun. Bahaya ini umumnya terkait dengan udara di ruang
terbatas termasuk pula kekurangan atau kelebihan oksigen, udara
mudah terbakar, atau beracun.

235
- Rendahnya kadar oksigen di dalam ruang terbatas
dapat diakibatkan oleh reaksi kimia, pembuangan limbah
atau materi organik yang terurai seperti sampah rumah
tangga dan tumbuhan hidup.
- Atmosfer yang kaya oksigen (di atas 23,5 persen)
akan mengakibatkan bahan-bahan mudah terbakar seperti
pakaian dan rambut akan terbakar hebat ketika tersulut.

236
• Potensi-potensi bahaya lainnya
- Engulfment (Tertelan)
Potensi bahaya yang dimaksud adalah ketika
seseorang tertelan oleh benda dikelilingnya baik itu berupa
cairan atau butiran-butiran yang akibatnya dapat
mengakibatkan kematian.
- Benda Jatuh
Pekerja di ruang terbatas harus waspada terhadap
benda jatuh terutama di tempat yang tutup atasnya
terbuka dan ada pekerjaan di atasnya.
- Suhu ekstrem
Suhu yang ekstrem dapat berupa panas yang terlalu
atau juga dingin yang terlalu yang dapat mengakibatkan
masalah bagi pekerja.

237
- Bising
Bising yang berlebihan tidak hanya berbahaya bagi
pendengaran namun juga mengganggu komunikasi
terutama ketika ada kondisi darurat.
- Permukaan yang Licin
Terpeleset dan jatuh yang dapat terjadi pada
permukaan yang licin dapat mengakibatkan kematian bagi
pekerja.

238
APD yang Wajib digunakan saat
Bekerja di Ruang Terbatas
• Untuk memasuki confined space, APD yang
harus dipergunakan adalah :
- Pelindung tubuh (coverall)
- Pelindung kaki (safety shoes)
- Pelindung kepala (helm dengan chinstrap)
- Pelindung tangan (sarung tangan atau safety glove)
- Pelindung mata (kacamata atau goggle)
- Pelindung telinga (ear plug atau ear muff)
- Gas meter – mullti gas meter untuk HC, H2S, CO, O2
- Pencahayaan (senter atau semacamnya)

239
• Izin masuk ruang terbatas
Izin Masuk merupakan alat administratif yang digunakan untuk
mencatat bahwa penilaian bahaya telah dilakukan pada setiap
saat memasuki ruang terbatas. Orang yang benar-benar
terlatih dan berpengalaman di ruang terbatas harus mengisi
Izin Masuk.

240
• Sebelum memasuki ruang terbatas, izin masuk harus
ditulis. Izin tersebut harus berisi setidaknya informasi
berikut:
- Lamanya waktu izin berlaku
- Nama - nama pekerja yang akan memasuki ruang
terbatas
- Nama – nama penjaga (pengawas keselamatan) dan/atau
supervisor
- Lokasi ruang terbatas
- Pekerjaan yang akan dilakukan di dalam ruang terbatas
- Tanggal dan waktu memasuki ruang terbatas
- Rincian tentang pemeriksaan atmosfer yang telah
dilakukan di ruang terbatas – kapan, dimana, hasil, tanggal
peralatan pemantau terakhir dikalibrasi.
- Penggunaan ventilasi mekanis dan alat pelindung lainnya
yang diperlukan dan semua tindakan pencegahan lainnya
harus diikuti oleh setiap pekerja yang akan memasuki
ruang terbatas.

241
- Penggunaan ventilasi mekanis dan alat pelindung lainnya yang
diperlukan dan semua tindakan pencegahan lainnya harus
diikuti oleh setiap pekerja yang akan memasuki ruang terbatas.
- Peralatan pelindung dan peralatan keadaan darurat harus
digunakan oleh setiap orang yang ambil bagian dalam penyelamatan
atau merespons keadaan darurat lainnya di dalam ruang terbatas.
- Tanda tangan pekerja yang telah melaksanakan pengujian ruang
terbatas. Tanda tangan yang terdapat pada izin harus menunjukkan
bahwa tindakan pencegahan yang memadai sudah dilakukan untuk
mengendalikan bahaya-bahaya yang telah diantisipasi.
- Izin masuk harus dipasang di ruang terbatas dan tetap di
tempatnya sampai pekerjaan selesai.

242
• Prosedur memasuki ruang terbatas (confined space)
yang aman.
1. Safety meeting atau toolbox meeting harus dilakukan agar survey
dapat mendiskusikan semua aspek pengukuran keselamatan
2. Permit harus sudah ada agar ruangan terbatas dapat dimasuki
3. Identifikasi bahayanya dan nilai resikonya
4. Untuk dapat mengidentifikasi bahaya di dalam ruang tersebut dan
menilai resikonya, informasi di bawah ini harus ada :
Isi terakhir dari ruangan tersebut harus diidentifikasi dan isi di ruang
yang berbatasan dengannya
Untuk pembawa gas; lembaran data dari kargo terakhir harus ada
Untuk tangki kimia; lembaran data untuk tiga kargo sebelumnya harus
ada
Ini adalah tanggung jawab pemilik untuk menyediakan data ini.

243
5. Evaluasi ventilasi ruangan
Cek apakah tangki atau ruangan telah kosong, dibersihkan dan
berventilasi
Owner harus memastikan hal ini dilakukan dan terdokumntasikan
6. Evaluasi kebutuhan pemisahan ruangan
7. Pastikan bahwa tim rescue/tim standby berada di tempat
8. Cek dan evaluasi pengukuran gas yang dilakukan. Minimalnya,
pengukuran kadar oksigen harus dilakukan sebelum memasuki ruangan
tertutup. Sebagai tambahan, beberapa pengukuran control harus
dilakukan tergantung tangki jenis apa yang di survey.
9. Evaluasi kebutuhan pencegahan terhadap temperature ekstrim
10. Evaluasi pengaturan pencahayaan
11. Evaluasi jika dibutuhkan pakaian atau peralatan khusus

244
APD DI BAWAH LAUT
Menyelam
• Menyelam adalah salah satu olahraga yang melibatkan - tidak bisa
diperdebatkan – risiko lebih dari banyak olahraga air lainnya. Tapi ini tidak
berarti bahwa menyelam menjadi terlalu berbahaya untuk dilakukan.
Dengan mempersiapkan beberapa peralatan yang dibutuhkan, kita siap
untuk meminimalkan risiko terjadi.

246
Peralatan Dasar saat Menyelam
• 10 Peralatan dasar yang digunakan saat menyelam
- Alat Penanda
Menurut standar, dalam situasi yang ideal, setiap penyelam harus memiliki
setidaknya satu alat penanda sinyal bunyi (seperti peluit) dan satu perangkat
sinyal visual (seperti penanda pelampung).
- Kompas Bawah Air
Alat ini untuk navigasi bawah air, baik untuk menemukan cara kembali ke titik
masuk, atau untuk menemukan titik akhir penyelaman.
- Alat Apung
Alat ini digunakan di permukaan untuk membantu seseorang, baik korban
atau penyelam lelah, untuk mengapung.
- Alat Pemotong
Alat ini bisa jadi pisau atau cutter, yang berfungsi untuk memotong tali, jaring,
atau sesuatu yang membelit para penyelam.

247
- Sarung Tangan
Sarung tangan untuk melindungi tangan penyelam dari sesuatu yang
tajam, atau sengatan tidak sengaja di bawah air.
- Pocket mask
Ini adalah masker dengan saringan yang dapat digunakan penyelamat
untuk memberikan napas buatan kepada korban.
- Lampu Senter
Meskipun ketika menyelam di siang hari, tidak ada salahnya untuk
membawa lampu senter.
- Alat P3K
Ini adalah jenis obat-obatan dan peralatan untuk memberikan
pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan terjadi atau ada yang sakit.
- Alat Oksigen Darurat
Ini adalah peralatan sangat penting dalam situasi darurat, dalam hal ini,
kegiatan menyelam. Ketika penyelam tidak sengaja terkena gejala
penyakit dekompresi, cara pertama dan paling aman adalah dengan
memberikan oksigen kepada korban.
- Alat komunikasi
Alat ini termasuk radio, GPS, atau apa saja untuk berkomunikasi dengan
perahu lain atau orang lain di tempat yang jauh.

248
APD yang Wajib digunakan saat
Bekerja di Bawah Laut
1. Silinder
Mengandung udara bertekanan tinggi atau
udara kaya oksigen untuk memberikan
udara bagi kamu untuk bernapas di bawah
air. Tanki silinder terdiri dari banyak ukuran,
yang umum adalah 12 Liter atau 80 cubic
feet, terbuat dari besi atau aluminium,
satuan ukur dalam PSI atau BAR. Untuk
standar, biasanya itu diisi dari kisaran 150-
200 bar atau 2250-3000 psi.

249
2. Buoyancy Compensating Device (BCD)
Digunakan seperti hidup jaket penyelamat, bisa membuat penyelam
mengapung di permukaan air ketika diisi oleh udara dari tangki
silinder.
3. Baju selam
Baju ini dapat mempertahankan suhu badan agar tidak dingin
terkena air laut dan juga sebagai pelindung tubuh bila terbentur
dengan batu karang maupun sentuhan-sentuhan hewan laut seperti
ubur-ubur yang bila terkena kulit dapat mengakibatkan perih dan
gatal.

250
4. Regulator
Memberikan udara dari silinder ketika kita menarik napas. Hal ini
juga membantu untuk menyesuaikan tekanan udara tinggi dari
tangki silinder agar sesuai dengan tekanan udara sekitarnya untuk
dipakai bernapas.

5. Sumber Udara Alternatif


Ekstra regulator untuk berbagi udara dengan penyelam lain dalam
situasi darurat.

251
5. Submersible Pressure Gauge (SPG)
Memberi tahu kamu berapa banyak udara
yang tersisa di tangki silinder.
6. Masker
Sedikit berbeda dari kacamata renang, karena
memiliki penutup pada hidung juga, yang
digunakan untuk menjebak udara di sekitar
mata dan hidung sehingga kamu dapat
melihat di bawah air.
7. Fins atau Kaki Katak
Menyediakan area permukaan yang luas
untuk kaki, sehingga kita bisa bergerak di
bawah air dengan menendang dibanding
menggunakan tangan.

252
9. Dive Komputer
Biasanya digunakan di pergelangan tangan untuk memberitahu
kamu tentang kedalaman, waktu penyelaman, suhu air, menghitung
waktu yang tersisa untuk menyelam.
10. Sistem Pemberat
Pemberat memberikan bobot untuk mengimbangi daya apung
sehingga kamu dapat turun ke bawah air.

253
• Terakhir adalah cara berkomunikasi dibawah air laut dengan
menggunakan gerakan-gerakan isyarat menggunakan tangan.
Bila keadaan ok maka beri tanda ok dengan tangan, bila
keadaan ada masalah beri tanda goyangan tangan dengan jari-
jari yang terlentang.

254

Anda mungkin juga menyukai