Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH DASAR-DASAR K3

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


PADA BIDANG PERTANIAN

Oleh :

1. Siti Alrisya Ruwanti 0515040071


2. Pramavirsa Warastra N.W. 0515040094
3. Zumrotun Mardhotillah 0515040096

PROGRAM STUDI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA


2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada abad ke 21 ini, Indonesia sudah memasuki era industri. Telah banyak
berdiri bermacam macam pabrik di negara ini. Industri telah memberikan
kontribusi yang besar bagi negara ini. Industri telah mengurangi angka
pengangguran yang ada di Indonesia. Industri yang baik adalah industri yang
sangat peduli dengan pekerja dan lingkunganya. Biasanya industri itu menerapkan
sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang baik. Kesehatan kerja para pegawai
sangat berpengaruh bagi produktivitas suatu industri. Industri yang memiliki
pegawai yang sehat akan memproduksi hasil yang lebih baik dan berkualitas.

Industri adalah daerah yang sangat rawan akan kecelakaan. Kecelakaan


adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan dan dapat merugikan seseorang yang
mengalaminya. Sedangkan kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak
diinginkan dalam suatu proses pekerjaan dan mengganggu proses pekerjaan yang
dapat mengakibatkan luka baik itu luka ringan maupun luka berat dan juga dapat
mengakibatkan kematian. Oleh karena itu perlu adanya sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik agar dapat menjamin keselamatan dan
kesehatan para pekerjanya sehingga dapat memaksimalkan kinerja perusahaan
tersebut

Salah satu perusahaan yang pernah mengalami kecelakaan kerja adalah PT.
PJA. Kejadian berawal ketika tiga pekerja melakukan perbaikan pada ketel untuk
penyaringan ampas kopi yang bocor. Tiba tiba air dalam ketel tersebut tumpah
dan mengenai ketiga pekerja tersebut. Kejadian tersebut menewaskan seorang
pekerja dan menyebabkan luka pada kedua orang lainnya. Karena sangat
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja pada para pegawai kami mengangkat
isu ini agar tidak terulang di kemudian hari.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu keselamatan dan kesehatan kerja ?

2. Bagaimana K3 di dalam sektor pertanian ?

3. Apa saja potensi bahaya dalam bidang pertanian ?

4. Apa solusi agar kecelakaan kerja pada perusahaan tersebut tidak terulang
kembali ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui arti keselamatan dan kesehatan kerja

2. Untuk mengetahui sistem K3 dalam sektor pertanian

3. Untuk mengetahui potensi bahaya dalam bidang pertanian

4. Untuk mengetahui solusi agar kecelakaan kerja pada perusahaan tersebut


tidak terulang kembali
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan Kerja menurut Suma’mur merupakan rangkaian usaha
untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi karyawan
yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan (Suma’mur:2001).
Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. Kep.
463/MEN/1993 Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah upaya
perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat
kerja/perusahaan selalu dalam keadaan aman selamat dan sehat serta agar
setiap sumber produksi dapat digunkaan secara aman dan efisien.
Mangkunegara dalam bukunya menyatakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan lesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
makmur.
Menurut Mangkunegara (2002) bahwa tujuan dari keselamatan dan
kesehatan kerja adalah sebagai berikut :
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan
kesehatan kerja baik secara fisik, social dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-
baiknya selektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan gizi pegawai.
e. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
f. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

Dasar Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah di antaranya


sebagai berikut :
a. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja :
b. UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen K3
d. Permenaker No. 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, dsb

2.2 K3 di Sektor Pertanian


Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri
atau sumber energy serta untuk mengelola lingkungan
hidupnya(Wikipedia:2015). Menurut ILO bidang pertanian didefinisikan
sebagai "segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan tumbuh, panen
dan pengolahan primer dari semua jenis tanaman, dengan peternakan,
membesarkan dan merawat hewan, dan dengan merawat kebun dan
pembibitan
Pekerja pertanian memeiliki resiko untuk terluka, gangguan bahkan
penyakit akibat paparan mesin, sakit pada kulit, kebisingan dan kanker
sebagai akibat dari bahan kimia seperti pestisida. Pertanian dan pengolaan
hutan menempati urutan pertama tertinggi untuk angka rerata kecelkaan
kerja, diikuti pertambangan, transportasi dan manufaktur(Andreas:2015).

Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :


1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja
3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Adapun sasaran dari K3 bidang pertanian, sebagai berikut :
1. Menjamin keselamatan petani dan orang lain
2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
3. menjamin proses kegiatan pertanian aman dan lancar.
Adapun faktor-faktor yang ditemui dalam penerapan
K3 dibidang pertanian, sebagai berikut:
1. Dari sisi masyarakat petani.
Tuntutan pekerja petani masih pada kebutuhan dasar (upah dan
tunjangan kesehatan/kesejahtraan).
2. Dari sisi pemerintah
a. Pemerintah lebih menekankan pada peningkatan pendapatan
disektor pertanian .
b. Pemerintah lebih meningkatkan efisiensi untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya dan K3 dipandang sebagai beban
dalam hal biaya operasional tambahan.

Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam


lingkungan pertanian meliputi beberapa hal sebagai berikut :
1. Hazard (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan /
dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau
menghambat kemampuan kerja petani yang ada.
2. Danger (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi
bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan
prventif.
3. Risk, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus
tertentu.
4. Incident, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak
diinginkan, yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber
energi yang melebihi ambang batas badan/struktur).
5. Accident, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau
kerugian (manusia/benda).
Bagi banyak petani, kehidupan pertanian berkualitas rendah
akan menyebabkan oleh kondisi tempat kerja yang gagal untuk memenuhi
preferesnis – preferensi dan minat – minat tertentu seperti rasa tanggung
jawab, keinginan akan pemberdayaan dan keterlibatan dalam pekerjaan
tantangan, harga diri, pengendalian diri, penghargaan, prestasi, keadilan,
keamanan, dan kepastian.
Penerapan manejemen K3 sektor pertanian dapat memenuhi
beberapa manfaat yang diharapkan yakni menghidarkan pekerja dari bahaya
kecelakaan ringan maupun berat, mengurangi rasa sakit dan penderitaan,
biaya asuransi dan kecelakaan, menurunkan jumlah kejadian cedera dan
cacat permanen serta peningkatan produktivitas dari tenaga kerja.

2.3 Bahaya, Resiko dan Kecelakaan Serta Pengendaliannya


Pengertian bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun
aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan
ataupenyakit akibat kerja (PAK) (OSHA:2007).
Secara umum terdapat 5 faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara
lain :
1. faktor bahaya biologi(s)
2. faktor bahaya kimia
3. faktor bahaya fisik/mekanik
4. faktor bahaya biomekanik
5. faktor bahaya sosial-psikologis

1. Jamur.
2. Virus.
3. Bakteri.
Faktor Bahaya Biologi
4. Tanaman.
5. Binatang.

1. Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap
Berbahaya
2. Beracun.
3. Reaktif.
4. Radioaktif.
Faktor Bahaya Kimia
5. Mudah Meledak.
6. Mudah Terbakar/Menyala.
7. Iritan.
8. Korosif.
1. Ketinggian.
2. Konstruksi (Infrastruktur).
3. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat.
4. Ruangan Terbatas (Terkurung).
5. Tekanan.
Faktor Bahaya 6. Kebisingan.
Fisik/Mekanik 7. Suhu.
8. Cahaya.
9. Listrik.
10. Getaran.
11. Radiasi.

1. Gerakan Berulang.
2. Postur/Posisi Kerja.
Faktor Bahaya
3. Pengangkutan Manual.
Biomekanik
4. Desain tempat kerja/alat/mesin.

1. Stress.
2. Kekerasan.
3. Pelecehan.
Faktor Bahaya Sosial-
4. Pengucilan.
Psikologis
5. Intimidasi.
6. Emosi Negatif.

Tabel 2.1 Daftar Bahaya

Kecelakaan Kerja ialah insiden yang menimbulkan cedera,


penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian). Menurut
Internatonal Labour Office (ILO) langkah-langkah yang dapat ditempuh
untuk menanggulangi kecelakaan kerja antara lain :
1. Peraturan perundang-undangan
2. Strandarisasi
3. Inspeksi
4. Riset Tenis
5. Riset Medis
6. Riset Psychologis
7. Riset Statistik
8. Pendidikan
9. Latihan
10. Persuasi
11. Asuransi
12. Penerapan 1 s/d 11 tersebut di atas langsung ditempat kerja

Teori Domino Teori Domino Heinrich oleh H.W. Heinrich, salah


satu teori ternama yang menjelaskan terjadinya kecelakaan kerja. Dalam
Teori Domino Heinrich terdapat lima penyebab kecelakaan, yaitu :

1. Hereditas
2. Kesalahan Manusia
3. Sikap dan Kondisi Tidak Aman
4. Kecelakaan Kerja
5. Dampak Kerugian

Gambar 2.1 Teori Domino

Menurut OHSAS 18001, Risiko K3 adalah kombinasi dari


kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan
keparahan dari cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
kejadian atau paparan tersebut. Pengendalian Resiko/Bahaya dengan
cara eliminasi memiliki tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi
tertinggi di antara pengendalian lainnya. Dan pada urutan hierarki
setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi menurun
seperti diilustrasikan pada gambar di bawah :
Gambar 2.2 Hierarki Pengendalian Resiko
Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang
mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya
mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja
(Permenaker Nomor PER.08/MEN/VII/2010, tentang APD)
2.4 Traktor
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk
keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah atau untuk menarik trailer
atau implement yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini
umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk
pertanian. Instrumen pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan
kendaraan ini, ditarik atauun didorong dan menjadi sumber utama
mekanisasi pertanian.traktor dapat digunakan sebagi sumber tenaga untuk
menunjang operasi pertanian yang efektif, baik tenaga, waktu maupun biaya
sehingga dapat meningkatkan kapasitas kerja, mengurangi biaya produksi,
meningkatkan hasil pertanian serta mengurangi kelelahan dan kebosanan
dalam bekerja.

Sumber-sumber Bahaya dan Akibatnya:


1. Mamometer tidak berfungsi dengan baik akan mengakibatkan ledakan.
2. Safety valve tidak berfungsi mengakibatkan tertahannya tekana yang
berlebihan.
3. Gelas duga tidak berfungsi mengakibatkan jumlah air tidak terkontrol.
4. Air pengisi ketel tidak berfungsi mengakibatkan terjadinya
pembengkaan bejana karena tidak adanya transfer panas.
5. Boiler tidak dilakukan blow down dapat menimbulkan scall
6. Terjadi pemanasan lebih Karena kekelebihan produksi uap.
7. Tidak berfungsinga pompa air pengisi ketel.
8. Karena perubahan tidak sempurna.
9. Karena boilernya sudah tua sehingga sudah tidak memenuhi syarat.
10. Tidak teraturnya tekanan inspeksi sesuai peraturan yang berlaku.
Dasar Hukum Ketel Uap dalam K3 di antaranya :
a. Undang-undang No. 1 Th.1970.Tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-undang Uap Th. 1930
c. Peraturan Uap Th.1930
d. Permenaker No.PER.01/MEN/1982.Tentang Bejana Tekanan
e. Permenaker No.PER.02/MEN/1982.Tentang kualifikasi juru las
f. Permenaker No.PER.01/MEN/1988.Tentang operator PU
g. Permenaker No.PER.03/MEN/1988.Tentang pelimpahan wewenang
ijin di Kanwilnaker
h. Keputusan / Instruksi Menaker
i. Keputusan / Edaran Dirjen Binawas
j. Standar Nasional Indonesia maupun internasional yang diterima
Pemerintah RI
BAB 3

KONDISI PERUSAHAAN

3.1 Profil Perusahaan

PT Santos Jaya Abadi adalah perusahaan multinasional yang memproduksi


minuman yang tergabung dalam Kapal Api Group. Perusahaan ini pertama kali
memulai usahanya dari rumah dan menghasilkan kopi bubuk pada tahun 1927 di
Jalan Panggung No 9, Surabaya. Karena pesatnya pertumbuhan perusahaan serta
dituntut fasilitas produksi yang lebih besar, akhirnya pada 1979 pindah ke Santos
Jaya Abadi Gilang Jalan 159, Taman Sepanjang, Sidoarjo.

PT Santos Jaya Abadi mempunyai pengalaman lebih dari tujuh puluh


tahun dalam produksi kopi. Perusahaan ini menempatkan profesionalisme di atas
tanpa mengabaikan budaya kekeluargaan.Kemajuan perusahaan dari awal
didirikan sampai saat ini adalah hasil dari tiga generasi evolusi. Setiap generasi
mempengaruhi dan berkontribusi untuk peningkatan kinerja perusahaan yang
signifikan.

Generasi pertama merupakan pengusaha yang mempunyai


gagasan memulai industri rumahan dalam bisnis kopi. Semuanya dilakukan oleh
keluarga, dari memproduksi kopi untuk menjualnya ke pasar. Pada generasi kedua
mulai mengembangkan bisnis dengan membawa mesin modern dan peralatan
produksi. Selain itu, strategi pemasaran dikembangkan melalui melakukan
promosi produk dengan menggunakan poster, spanduk, iklan, pasar dan media
elektronik. Dan terakhir pada generasi ketiga membawa perbaikan sebelumnya
dan memimpin perubahan Menjadi perusahaan kelas dunia. PT Santos Jaya Abadi
Kapal Api menghasilkan kopi dan minuman lain dengan merek ABC, Good Day,
Sublime, Kapten, Ya dan Ceremix sereal.
BAB 4

POSITIF DAN NEGATIF

4.1 Sisi Positif Perusahaan

1. Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Dalam menjalankan program K3, PT Santos Jaya Abadi ini telah embuat
kebijakan K3 yang berisi bahwa perusahaan telah berkomitmen untuk
melaksanakan beberapa prinsip sebagai berikut :

 Kesehatan, yaitu perusahaan akan melindungi kesehatan para


karyawannya di lingkungan perusahaan
 Keselamatan, yaitu perusahaan akan menjaga pekerjaan dan lingkungan
kerja,serta bertanggung jawab pada keselamatan karyaan,rekan kerja dan
tamu di lingkungan perusahaan
 Peraturan, yaitu perusahaan akan mematuhi dan memenuhi peraturan
perundangan K3 yang terkait
 Perbaikan berkesinambungan, yaitu perusahaan akan melakukan
continuous improvement dan peningkatan kinerja kerja
2. Program K3 yang sudah berjalan
Perusahaan telah menjalan program K3 sejak tahun 2009. Seiring
dengan berjalannya program K3, perusahaan terus mengupayakan
perbaikan sedikit demi sedikit di lingkungan perusahaan. Program K3
yang sudah berjalan sampai sekarang adalah dengan memberikan
beberapa prosedur kerja, instruksi kerja, APD (Alat Pelindung Diri) dan
rambu peringatan di dalam perusahaan, namun yang mmenjadi kendala
dalam pemenuhan program K3 adalah program K3 yang dibuat masih
sedikit (belum dilakukan secara maksimal) dan banyak karyawan yang
tidak disiplin , serta kurangnya kesadaran akan pentingya program
K3.Awareness karyawan akan pentingnya K3 masih sangat rendah.
Fasilitas pendukung yang ada di PT Santos Jaya Abadi untuk
melancarkan program K3 adalah dengan memberikan fasilitas pengobatan
secara gratis di klinik yang ada di dalam perusahaan. Dengan adanya
fasilitas tersebut,kecelakaan kerja yang terjadi dapat segera ditangani
dengan cepat dan baik.

4.2 Sisi Negatif Perusahaan

Pada PT ini ada 6 hal yang belum terpenuhi dengan baik atau tidak sesuai
dengan dokumen HIRAS, yaitu :

1. Masih ditemui banyak teknisi yang tidak menggunakan APD secara


lengkap
2. Kondisi lingkungan workshop masih kurang rapi dan teratur
3. Peletakan material yang belum tepat
4. Penggunaan material yang tidak disiplin
5. Posisi dan cara kerja yang salah
6. Layout yang toidak aman.Hal ini dapat dilihat dari peletakan mesin cutting
dan welding yang masih berdekatan dengan panel listrik,serta peletakan
APAR yang jauh dengan pintu masuk/keluar

4.3 Dugaan

Dilihat dari sisi negatif perusahaan dugaan atas kecelakaan yang telah
terjadi adalah didasari oleh faktor kemungkinan kondisi dan lingkungan
workshop yang masih kurang rapi dan tidak teratur dan juga kemungkinan
posisi dan cara kerja yang salah.

4.4 Analisa Kecelakaan Berdasarkan Teori Domino

1. Ancestry & Social Environtment


Kurangnya kepatuhan pada standar atau diduga lemahnya pengontrolan
2. Fault Of Person
Stress fisik atau psikologi atau diduga pekerja kurang fokus
3. Unsafe act or condition
Act : Diduga akibat kecerobohan
Condition : Diduga perlindungan / penbatas tidak layak
4. Accident
Tersiram dengan air mendidih dengan sushu 180oC
5. Injury
Menyebabkan tewasnya seorang pekerja dan 2 orang pekerja mengalami
luka bakar yang serius.
BAB 5

REKOMENDASI

Dalam bab ini kami memberikan rekomendasi yang dapat


dilakukan oleh perusahaan adalah :
1. Mengidentifikasi setiap bahaya yang diciptakan di tempat kerja dan
mengevaluasi resiko yang terkait dengan bahaya tersebut untuk
menentukan langkah-langkah yang akan diambil untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja, perusahaan dan
lingkungan.
2. Melakukan investigasi kecelakaan agar mengetahui penyebab dan
factor yang membuat kecelakaan tersebut terjadi dan memberikan
solusi agar kecelakaan serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
3. Menerapkan sitem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
dengan baik di perusahaan serta memberikan penyuluhan dan
penlatihan oleh Panitia Pembina K3 (P2K3) tentang petingnya K3
kepada para pekerja yang ada di perusahaan.
4. Melakukan pengecekan dan perawatan secara berkala pada alat-alat
penunjang produksi seperti pada kasus kecelakaan ini yaitu ketel uap
agar mengetahui apakah ketel uap masih berfungsi dengan baik.
Daftar Pustaka

https://ugm.ac.id/id/berita/9868-
program.k3.turunkan.angka.kecelakaan.kerja.petani.sawah
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-
bahaya-dan-faktor-faktor.html
Ansell Rawr 2013. http://learnmine.blogspot.co.id/2013/01/dasar-dasar-k3.html
Dasar Dasar K3
http://husnirafikha.blogspot.co.id/2013/11/k3-di-sektor-pertanian.html

http://mekanisme
LAMPIRAN
Gambar-gambar kecelakaan kerja di bidang pertanian
1. Traktor terguling ke dalam parit

2. Terjatuh ke dalam mesin penggiling

Anda mungkin juga menyukai