Anda di halaman 1dari 4

Traktor dengan sistem pelindungan terguling

Pekerja pertanian memiliki risiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan asap mesin,
kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida. Pada pertanian
industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin pertanian. Kecelakaan yang
paling umum adalah traktor yang terguling.Pestisida dan bahan kimia lainnya yang
digunakan dalam pertanian juga berbahaya bagi kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan
gangguan kesehatan organ seks dan kelainan kelahiran bayi.
Jumlah jam kerja para pekerja di bidang pertanian di Amerika Serikat memperlihatkan
bahwa 37% pekerja memiliki jam kerja 48 jam seminggu, dan 24% bekerja lebih dari 60 jam
seminggu. Dipercaya tingginya jam kerja tersebut mengakibatkan tingginya risiko
kecelakaan. Dari semua pekerja, 85% bekerja di luar ruangan lebih sering dibandingkan
sektor lainnya yang hanya 25%.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk

menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya

dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.

Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam

usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya

kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Menurut America

Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk

mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.

Dibidang pertanian kesehatan dan keselamatan kerja juga sangat perlu diterapkan

meskipun dibidang pertanian dapat terbilang kecil kecelakaan yang terjadi, namun harus

tetap diwaspadai agar tidak terjadinya peningkatan kecelakaan yang terjadi pada kegiatan

pertanian, mengingat standar pada penggunaan alat maupun pada penggunaan obat-

obatan tanaman seperti pupuk, obat pembasmi hama dan sejenisnya yang penggunaannya

belum sesuai sebagaimana mestinya  maka perlu adanya pembinaan kepada para petani

agar lebih menimalasir terjadinya kesehatan yang kurang baik dan kecelakaan

yang  terjadi.
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang

penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan

kesehatan, pencegahan Penyakit akibat kerja meliputi pemeriksaan kesehatan,

pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.

 .

B. Tujuan Makalah

            Adapun tujuan dari pembuatan makalah K3 bidang pertanian ini, yaitu:

1. Mengetahui pengertian serta perbedaan dari kesehatan dan keselamatan kerja

2. Mengetahui undang-undang tentang kesehatan dan keselamatan kerja

3. Mengetahui pendekatan masalah-masalah kegiatan pertanian dalam kesehatan dan

keselamatan kerja
4. Mengetahui sasaran dan norma-norma dari kesehatan dan keselamatan kerja dalam

bidang pertanian

5. Memahami hambatan-hambatan didalam kesehatan dan keselamatan kerja dalam

kegiatan pertanian

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemamparan makalah ini dapat saya menyimpulkan bahwa pada kesehatan dan

keselamatan kerja khususnya pada bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena

dapat mengingkatkan kesejahtraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja petani

atau kelompok tani.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik

jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan

konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko

kecelakaan di lingkungan kerja.

Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan perundangan-

undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti peraturan sebelumnya

yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai sudah tidak memadai menghadapi

kemajuan dan perkembangan yang ada. Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi–kondisi


fisiologis-fisikal dan pisiologis petani yang diakibatkan oleh lahan yang tersedia. Jika sebuah

kelompok tani melaksanakan tindakan–tindakan keselamatan yang efektif, maka tidak akan ada lagi

kecelakaan dalam pekerja hal ini akan lebih mempercepat kesejahtraan para petani yang nantinya

juga berimbas pada hasil – hasil produktivitas pertanian..

B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan adalah sebagia berikut :

Pemerintah mestinya lebih memperhatikan nasib petani atau membuat semacam

badan atau asosiasi petani agar petani dapat menjalankan tugasnya sebagai petani yang

memenuhi kebutuhan keluarga maupun sebagai tulang punggung pendapatan daerah.

Kelompok tani harus merencanakan atau membuat program yang berkesinambungan

mengenai kesehatan dan keselamatan kerja petani. Kelompok tani hendaknya tidak tinggal

diam apabila ditemukan terjadi kecelakaan pada saat petani yang lain bekerja.

Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko yang merupakan bagian dari

pekerjaan, untuk kelompok tani hendaknya mencegah dalam hal ini melakukan proteksi

atau perlindungan berupa kompensasi yang tidak dalam bentuk imbalan, baik langsung

maupun tidak langsung, yang diterapkan oleh kelompok tani kepada petani. Proteksi atau

perlindungan pekerja merupakan keharusan bagi sebuah kelompok tani.

Anda mungkin juga menyukai