Disusun Oleh :
NURUL SADIYAH A.Md. Kep
PROGSUS S1 KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja
tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,
tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan
yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan
dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari
angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa
pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi. Sebagai faktor
penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta
keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja,
sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia
Perawat adalah sebuah profesi yang memiliki kemampuan, tanggung jawab, tanggung gugat
dan wewenang dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan.Dalam dunia kesehatan , tentu
saja petugas kesehatan menjaga dan meningkatkan kesehatan klien tapi juga menjaga dan
meningkatkan kesehatan dan terutama keselamatan kerja dari petugas kesehatan itu sendiri (dalam
hal ini perawat). Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA, 2004) yang
merupakan agen federal dalam bidang kesehatan mengemukakan misinya untuk merancang dan
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dari pekerja dengan menegakan sesuai standar,
memberikan pelatihan , penyuluhan, dan pendidikan; serta membangun kemitraan dan mendorong
terus menerus peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja.
Perawat telah menyatakan keprihatinan tentang keamanan di lingkungan kerja
selama bertahun-tahun. Sebagai perawat atau karyawan, berhak mendapatkan lingkungan
kerja yang aman. Beberapa rumah sakit mungkin memperkerjakan perawat untuk
memeriksa keamanan lingkungan dan memgunakan praktek kerja demi menigkatkan
keselamatan kerja.
Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai ilmu keselamatan perawat dan
hal hal yang dapat mendukung keselamatan kerja bagi perawat .
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja (K3) Adapun pengertiannya dibagi menjadi
2 pengertian, yaitu
Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap
hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Berdasarkan Pengertian K3 diatas, kita dapat menarik kesimpulan mengenal peran K3. Peran
K3 ini antara lain sebagai berikut :
1. Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.
2. Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya
3. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien.
4. Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan
kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari perusahaan.
K3 ini dibuat tentu mempunya tujuan di buatnya K3 secara tersirat tertera dalam undang
– undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja tepatnya.
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat
meningkatkan sistem dan produktifitas kerja.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi
beberapa hal sebagai berikut :
Tujuan norma-norma : agar terjadi keseimbangan dari pihak perusahaan dapat menjamin
keselamatan pekerja.
Jadi, berdasarkan syarat – syarat keselamatan kerja di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan K3
antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya baik buruh, petani, nelayan,
pegawai negeri, maupun pekerja – pekerja bebas.
2. Untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan – kecelakaan akibat kerja perlu
memelihara dan meningkatkan kesehatan efisiensi dan daya produktivitas kerja serta
meningkatkan kegairahan dan kenikmatan kerja.
BAB III
PEMBAHASAN
Beberapa rumah sakit mungkin memperkerjakan perawat untuk memeriksa keamanan lingkungan
dan memgunakan praktek kerja demi menigkatkan keselamatan kerja. Ada beberapa hal mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja :
American Nurse Association (ANA) telah aktif dalam advokasi tempat kerja terkait dengan
luka jarum suntik dan mendukung melaui situs web ditujukan untuk topik ini (
http://needlestick.org ) Selain jarum suntik , RS juga harus menyediakan masker bagi para
pekerja atau staff dalam rangka pencegahan dan pengendalian penularan infeksi pernafasan,
contoh kasus TB . Selain itu, jangan lupa tangan merupakan media penyebaran
mikroorganisme yang paling sering digunakan makanya rajinlah mencuci tangan sebelumdan
sesudah melakukan tindakan.
Hazardous Chemical Agents
Berbicara mengenai zat kimia berbahaya yang ada dirumah sakit maka perlu juga perhatian
khusunya bagi perawat anastesi atau juga para perawat fisiotherapy. Misalkan gas anastesi
bisa membuat malformasi janin yang membuat bisa keguguran spontan pada wanita hamil
yang terpapar secara terus menerus. Diperlukan protocol khusus dalam pengolahan
penggunaan maupun pengolahan limbah zat beracun ini. RS bertanggung jawab dalam
menyediakan peralatan yang di perlukan untuk menjaga keselamatan perawat dalam
menggunakan zat-zat ini
Ergonomic dalam bahasa inggris “Ergonomics is the science of fitting a task to one’s physical
characteristics in order to enhance safety, efficiency, and well-being” , jadi hal ini
berhubungan dengan keamanan, efisiensi dan kesehjateraan atau seseorang itu merasa
nyaman dalam melakukan suatu pekerjaan. Sering dalam dunia keperawatan khususnya
dalam proses pemindahan pasien, perawat sering salah dalam prosedur mengangkat pasien
maupun mengangkat benda yang jatuh di lantai. Perawat sering membungkukan badannya
ketimbang duduk jongkok untuk mengambil benda yang jatuh. Hal ini bisa saja meninmbulkan
masalah pada tulang belakang ; penyakit LBP ( Lower back pain ) atau juaga menurut NIOSH
( 2009 ) musculoskeletal disorders ( MSD). Jadi pola kebiasaan yang buruk dari perawat bisa
mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja dari perawat itu sendiri.
Bisanya pengunjung dari luar yang menyebabkan kekerasan dalam kerja di RUANG Darurat.
Untuk kejiwaan sendiri kita semua sendiri tahu bersama kalau di kejiwaan terdapat jenis dari
kejiwaan ini, biasanya pasien dengan perilaku kekerasan yang biasanya menyebabkan
kekerasan di lingkungan kerja.
OSHA telah membuat pedoman untuk membangun fasilitas dan lingkungan kerja yang
aman. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengelolaan dalam kekerasan.
Selain itu bisa juga melalui pengguanaan detector logam, tombol panic, dan kaca anti peluru,
disesuaikan dengan kebutuhan dari RS. Selain itu lembaga kesehatn haru bekerja sama
dengan penegak hokum agar dengan cepat dan mudah melaporkan isiden perilaku kekerasan
di RS
Sarana higene yang memantau pengaruh lingkungan kerja terhadap tenaga kerja
antara lain pencahayaan, bising, suhu / iklim kerja.
Sarana Keselamatan kerja yang meliputi pengamanan pada peralatan kerja,
pemakaian alat pelindung diri dan tanda/rambu-rambu peringatan dan alat
pemadam kebakaran.
Sarana Kesehatan Kerja yang meliputi pemeriksaan awal, berkala dan khusus,
gizikerja, kebersihan diri dan lingkungan.
Ergonomi yaitu kesehatan antara alat kerja dengan tenaga kerja
- Sumber Daya
- Fasilitas
- Lingkungan
- Ilmu tentang Keselamatan Kerja Perawat
- Pelaksaan Cara pencegahan Dini seperti skrining penyakit menular per 3 bulan atau 6
bulan untuk mengetahui kondisi perawat
Untuk Perawat
Sarana higene yang memantau pengaruh lingkungan kerja terhadap tenaga kerja
antara lain pencahayaan, bising, suhu / iklim kerja.
Sarana Keselamatan kerja yang meliputi pengamanan pada peralatan kerja,
pemakaian alat pelindung diri dan tanda/rambu-rambu peringatan dan alat
pemadam kebakaran.
Sarana Kesehatan Kerja yang meliputi pemeriksaan awal, berkala dan khusus,
gizikerja, kebersihan diri dan lingkungan.
Ergonomi yaitu kesehatan antara alat kerja dengan tenaga kerja
FAKTOR PENDUKUNG KESELAMATAN KERJA PERAWAT
- Sumber Daya
- Fasilitas
- Lingkungan
- Ilmu tentang Keselamatan Kerja Perawat
- Pelaksaan Cara pencegahan Dini seperti skrining penyakit menular per 3 bulan atau 6
bulan untuk mengetahui kondisi perawat
Menurut saya pengendalian keselamatan kerja untuk perawat di indonesia sudah cukup baik
hanya saja untuk daerah pedalaman terkadang sarana pra sarana kurang memadai serta
minimnya oprasional untuk penunjang alat pelindung diri kurang.
https://fatkhan.web.id/k3-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-rumah-sakit
Kurniawidjaya, L.M., Purnomo, E., Maretti, N., & Pujiriani, I. (2014). Pengendalian
risiko ergonomi kasus low back pain pada perawat di Rumah Sakit. Majalah
Kedokteran Bandung, 46(4), 225-233.
Manzoor, I., Daud, S., Hashmi, N.R., Sardar, H., Babar, M.S., & Malik, M. (2010).
Needle stick injuries in nurses at a tertiary health care facility.
J Ayub Med Coll Abbottabad, 22(3), 174-8. Memish, Z.A., Assiri, A.M., Eldalatony,
M.M., Hathout, H.M., Alzoman, H., & Undaya, M. (2013).
Risk analysis of needle stick and sharp object injuries among health care workers in a
tertiary care hospital (Saudi Arabia). J. Epidemiol Glob Health, 3(3), 123-9.