DI SUSUN OLEH :
REGITA CAHYANI
2010070140026
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PENDAHULUAN
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku
tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit merupakan
salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan
barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota,
termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan
perlindungan masyarakat pekerja Indonesia; telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat
2010 dan visi indonesia mencapai MDGS 2014 yaitu gambaran masyarakat
Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan
perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
1. untuk mengetahui peran tenaga kesehatan dan peran dari sisi rumah sakit
tersebut dalam menangani pasien/orang yang sakit dan mencegah
kecelakaan kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Untuk mengetahui bentuk upaya keselamatan dan kesehatan kerja di suatu
rumah sakit.
3. Untuk mengetahui bentuk penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di
instalasi radiologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Dalam Menangani Korban Dan
Mencegah Kecelakaan Kerja Guna Meningkatkan Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja.
A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Planning /(perencanaan)
b. Organizing/ (organisasi)
c. Actuating /(pelaksanaan)
d. Controlling /(pengawasan)
1. Planning/ (Perencanaan)
2. Organizing/ (Organisasi)
3. Actuating/ (Pelaksanaan)
4. Controlling/ (Pengawasan)
a. Adanya rencana
b. Adanya instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada
bawahan.
1.4 Memantau dan mengarahkan secara berkala praktek- praktek rumah sakit
/ instansi kesehatan yang baik, benar dan aman.
1.5 Memastikan semua petugas rumah sakit / instansi kesehatan memahami
cara- cara menghindari risiko bahaya dalam rumah sakit / instansi
kesehatan.
1.6 Melakukan penyelidikan / pengusutan segala peristiwa berbahaya atau
kecelakaan.
1.7 mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan tentang keamanan
kerja rumah sakit / instansi kesehatan .
1.8 Melakukan tindakan darurat untuk mengatasi peristiwa berbahaya dan
mencegah meluasnya bahaya tersebut.
1.9 Dan lain-lain.
Sebagai sebuah lembaga publik, rumah sakit punya peran penting dalam
upaya pemberian layanan kesehatan masyarakat. Layanan kesehatan di sebuah
rumah sakit dilakukan secara paripurna, meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif. Pemberian layanan kesehatan tersebut harus memenuhi
standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rumah sakit.
Pelatihan K3 untuk para karyawan dalam setiap rumah sakit merupakan hal yang
wajib. Melalui keikutsertaannya dalam pelatihan tersebut, para pekerja rumah
sakit bisa mengetahui 8 standar K3 rumah sakit sesuai peraturan pemerintah.
Delapan standar K3 rumah sakit yang dimaksud adalah:
Secara garis besar bahaya yang dihadapi dalam rumah sakit atau
instansi kesehatan dapat digolongkan dalam :
a) Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat/bahan yang mudah terbakar atau
meledak (obat– obatan).
b) Bahan beracun, korosif dan kaustik .
c) Bahaya radiasi .
d) Luka bakar .
e) Syok akibat aliran listrik.
f) Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam .
g) Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit.