Anda di halaman 1dari 30

Sistem reproduksi pada manusia

Gambar alat reproduksi Pada


pria
Organ Reproduksi pada Pria
Berdasarkan letaknya, organ reproduksi pria terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:
1.Organ Eksternal
Organ reproduksi pria bagian luar terdiri dari tiga organ yakni penis, skrotum (kantong zakar),
dan testis. Selain sebagai organ seksual pada pria, penis juga berfungsi sebagai jalan keluarnya urine dari
tubuh melalui saluran yang disebut uretra.
Sedangkan skrotum, bertindak sebagai sistem kontrol suhu pada testis. Suhu pada testis erat kaitannya
dalam memproduksi sperma yang sehat. Selain memproduksi sperma, testis juga berfungsi untuk
menghasilkan hormon testosteron, yang merupakan hormon utama pada pria.
2. Organ Internal
Organ reproduksi pria bagian dalam terdiri dari beberapa organ meliputi epididimis, kelenjar
prostat, kelenjar bulbouretral, vesikula seminalis, uretra, dan vas deferens.
epidermis berfungsi untuk menyimpan sel sperma yang diproduksi di testis dan mengangkut sperma
yang belum matang menuju tabung vas deferens agar menjadi sperma matang.
Vas deferens sendiri adalah tabung yang berfungsi untuk mengangkut sperma matang uretra, yakni
saluran yang membawa urine atau sperma ke luar tubuh, dalam persiapan untuk ejakulasi. Sedangkan
vesikula seminalis berfungsi sebagai penghasil cairan fruktosa yang digunakan sperma sebagai sumber
energi ketika beraktivitas.
Kelenjar prostat berkontribusi dalam memberikan cairan tambahan untuk proses ejakulasi. Cairan
prostat juga membantu sperma agar tetap sehat. Sementara itu, kelenjar bulbourethral berperan dalam
menghasilkan cairan yang berfungsi untuk melumasi uretra dan menetralisir keasaman yang mungkin
ada karena tetesan sisa urine.
Hormon Kelamin Laki-Laki
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hormon pada organ reproduksi pria :

1.Hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone)


Hormon ini sangat penting agar organ reproduksi pria dapat menghasilkan
sperma. Setiap hari produksi sperma yang dihasilkan bisa mencapai 300 juta, dengan
masa pembentukan tiap sperma sekitar 65-75 hari.

2.Luteinizing hormone
Saat hormon ini dilepaskan ke dalam darah, akan terjadi produksi dan
pelepasan hormon testosteron sebagai hormon utama pada pria.

3. Hormon testosterone
Produksi testosteron pada masa pubertas memicu berbagai perubahan fisik.
Seperti pembesaran testis dan skrotum, penis yang semakin memanjang, suara yang
semakin berat, serta tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin, wajah dan ketiak.
Sebagian remaja laki-laki juga mengalami penambahan berat dan tinggi badan yang
signifikan setelah memasuki masa pubertas. Testosteron juga akan memengaruhi massa
tulang dan gairah seksual.
Proses Melibatkan Organ Reproduksi Pria
Organ kelamin pria berfungsi mengahsilkan sperma. Sperma mulai
dibentuk ketika seorang pria memasuki masa puber. Proses pembentukan sperma
atau disebut spermatogenesis terjadi d dalam tubulus seminiferus.
Spermatogenesis melibatkan spermatogonium, sel sertoli, dan sel leydig, yang
ketiganya terdapat didalam tubulus seminiferus.

a. Spermatogonium (sel induk spermatozoa) merupakan penghasil sperma.


b. Sel sertoli merupakan pemberi nutrisi spermatozoa.
c. Sel leydig merupakan sel penghasil hormon testosteron. Hormon ini berperan
dalam pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.

Spermatogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon berikut :


a. LH ( luteinizing hormone) Berfungsi merangsang sel leydig untuk
menghasilkan hormon testosteron.
b. FSH (follicle stimulating hormone) merangsang sel sertoli untuk menghasilkan
ABP (androgen binding protein). ABP merangsang spermatogonium untuk
memulai spermatogenesis.
Kedua hormon itu dihasilkan oleh kelenjar hipofif anterior
Sambungan...
Spermatogenesis terjadi melalui tiga tahap, yaitu tahap
penggandaan, tahap pertumbuhan, tahap pematangan.

a. Tahap penggandaan, sel primordial mengalami pembelahan mitosis


berulang-ulang dan membentuk spermatogonia ( tunggal =
spermatogonium ).
b. Tahap pertumbuhan, spermatogonium bersifat diploid.
Spermatogonia tumbuh dan berkembang membentuk spermatost primer
(diploid).
c. Tahap pematangan, spermatosit primer membelah secara meiosis
membentuk dua spermatosit sekunder (haploid). Spermatosi sekunder
kemudian membelah secara meiosis membentuk empat buah spermatid
(haploid). Setiap spermatid akan berdeferensiasi menjadi sperma
(haploid).Proses pematangan spermatid menjadi sperma disebut
spermiasi. Proses pematangan sperma dipengaruhi oleh hormon
testosteron. Seorang pria normal mampu menghasilkan 20-40 juta sel
sperma dalam setiap mililiter cairan semen.
Struktur sperma(sambungan)..
Sperma terdiri atas kepala ekor. Pada membran yang
melindungi ujung kepala sperma terdapat selubung yang
disebut akromosom. Akromosom mengandung enzim
hialuronidase akrosin, dan antifertilizin.
Hialuronidase dan akrosin berfungsi menembus lapisa
pelindung ovum. Hialuronidase melarutkan hialuroid pada
corona radiata sel telur.
Akrosin menghancur gikropotein pada zona pelusida sel
telur. Antifertilisin merupakan antigen yang berfungsi
melekatkan sperma pada sel telur. Bagian ekor berfungsi
sebagai alat gerak sperma. Pada pangkal ekor terdapat badan
sperma yang mengandung mitokondria. Mitokondria itu
berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan
sperma.
ORGAN REPRODUKSI WANITA

ALAT REPRODUKSI BAGIAN dalam


1.Ovarium
Ovarium adalah organ yang memproduksi sel telur dan juga berbagai
hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron. Ovarium berada di
sisi kiri dan kanan dan terhubung dengan rahim melalui tuba fallopi.
Ovarium kiri dan kanan mengeluarkan sel telur secara bergantian setiap
28 hari sehingga terciptalah siklus menstruasi.
2.Tuba fallopi
Tuba fallopi adalah saluran yang membentang dari ujung kanan hingga
kiri. Tuba fallopi memiliki beberapa fungsi seperti jalan ovum menuju
rahim, bisa menjadi tempat terjadinya pembuahan, tempat persiapan
hasil pembuahan sebelum menuju rahim.
Sambungan...
3.Uterus
Uterus atau rahim adalah bagian organ dari sistem reproduksi wanita yang bentuknya
menyerupai buah pir. Uterus merupakan ruang untuk janin tumbuh dan berkembang
selama masa kehamilan. Uterus tersusun dari lapisan otot yang memiliki sifat elastis
sehingga bisa membesar mengikuti perkembangan janin. Ketika proses persalinan, otot
uterus akan mengalami kontraksi yang akan membantu janin keluar melalui jalan lahir.
4.Serviks
Serviks atau leher rahim merupakan jalan masuk antara uterus dan juga vagina. Bentuk
dari serviks adalah dinding sempit, namun serviks memiliki sifat fleksibel dan bisa
melebar ketika proses persalinan. Serviks bisa dikatakan meruapakan salah satu alat
reproduksi wanita yang rentan terhadap penyakit. Hal ini dibuktikan dengan tingginya
angka pengidap kanker serviks.
5.Vagina
Bagian dari alat reproduksi wanita bagian dalam selanjutnya adalah vagina. Banyak
yang mengira bahwa vagina dapat terlihat di bagain luar sistem reproduksi wanita,
padahal letak vagina sebenarnya adalah di dalam. Letak vagina adalah berada di
belakang kandung kemih. Vagina memiliki beberapa fungsi seperti jalan utama
masuknya sperma menuju rahim atau tuba fallopi, jalan keluar dari darah menstruasi,
hingga sebagai jalur lahirnya bayi.
Gambar alat reproduksi Pada
wanita
Alat Reproduksi Bagian Luar:

1.Mons veneris
Mons veneris merupakan alat reproduksi wanita di bagian paling luar. Mons veneris yang tersusun
dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat adalah bagian menonjol yang menutupi tulang
kemaluan. Bagian ini adalah bagian yang ditumbuhi rambut kemaluan ketika wanita sudah
beranjak dewasa. Nama lain dari mons veneris adalah gunung venus.

2.Labia mayora
Bagian kedua adalah labia mayora atau yang disebut juga dengan bibir kemaluan besar. Labia
pada dasarnya memang memiliki bentuk seperti bibir. Labia mayora berada di bawah mons
verenis dan mamanjang hingga ke perineum (area kulit antara lubang vagina dan anus). Labia
mayora tersusun dari jaringan lemak dan kelenjar keringan. Rambut kemaluan yang menutupi
bagian labia mayora sebenarnya adalah rambut yang tumbuh di mons veneris.

3.Labia minora
labia minora atau bibir kemaluan kecil. Letaknya berada di dalam labiya mayora dan tidak
ditumbuhi rambut kemaluan sama sekali. Labia minora tersusun dari jaringan lemak yang
memiliki banyak pembuluh darah. Baik bagian labia mayora dan labia minora, keduanya
merupakan bagian sensitif yang dapat menerima rangsangan seksual.
Sambungan...
4.Klitoris
Berbentuk gumpalan kecil, klitoris terletak di bagian atas dari labia minora. Klitoris
merupakan bagian paling sensitif terhadap rangsangan saat berhubungan seksual. Sifat
erektil pada klitoris hampir sama seperti penis pada pria.

5.Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pembatas antara dua sisi labia minora. Leteknya di bagain
bawah, sedangkan di bagian atasnya adalah klitoris. Pada vestibulum terdapat saluran
kencing atau uretra dan muara vagina. Pada bagian ini juga terdapat kelenjar Bartholin
atau vestibular yang menghasilkan cairan yang menjadi pelumas ketika melakukan
hubungan seksual.

6.Himen
Himen atau yang dikenal dengan selaput dara adalah sebuah selaput mebran tipis yang
menutupi vagina. Darah menstruasi biasanya keluar dari himen kerena himen umunya
memiliki satu lubang yang ukurannya sedikit lebih besar. Himen sering dikaitkan
dengan keperawanan wanita, tetapi hal ini masih menimbulkan perdebatan dari
beberapa ahli. Banyak yang berpendapat bahwa selaput dara tidak biasa.
HORMON PADA KELAMIN WANITA

1.Hormon Pelepas Gonadotropin ( GnRH )


Adapun hormon yang satu ini dikenal dengan hormon utama pada
pria atau “ masternya “ hormon pada tubuh seorang pria. Adapun hormone
GnRH ni dilepaskan oleh kelenjar hipotalamus. Fungsi homon GnRH ni
sendiri adalah untuk menstimulasi pelepasan dua hormonpria yang lainnya
yang juga memiliki peran dalam tubuh dan reproduksi pria, yaitu hormon
LS dan juga FSH. Selain itu sobat, hormone GnRH ini akan berperan
untuk mengontrol sperma dan mengatunya lewat testosteron. Homon yang
satu ini termasuk hormon yang memiliki peranan paling penting dan sistem
reprosuksi pria.
2.Hormon Penstimulus Kantomg ( FSH )
Hormon FSH ini dilepaskan oleh kelenjar pituari atau yang kita
sebut dengan hipofisis anterior. Ia dilepaskan sebagai repson dari stimulasi
pituari anterior oleh Gnrh tersebut. Adapun fungsi dari hormone GnRH ini
akan menstimulasi produksi sperma , membantu testosteron di dalam testis,
serta menstimulasi sel – sel sertoli untuk melakukan spermatogenetis (
perkembangan sel sperma ) .
Sambungan...

3.Hormon Luteinasi ( ICSH )


Tidak jauh berbeda dari hormone pada pria yang lainnya, hormon ini diepaskan
oleh kelenjar pituari atau hipofosis anterior. Hormon ICSH ini nantinya akan memicu
produsi testosteron oleh sel interstitial testis serta menstimulasi sel leydig dalam prosesnya.
Seetalah testosteron terbentuk, maka pada akhirnya ia juga akan mendorong aagr
testosterone bisa terlepas dari testis pada tubuh pria.
4. Hormon Inhibin
Adapun hormon inhibin ini diprosuksi oleh sel sertoli pada testis, hormon inhibin
ini akan menjaga kesehatan dan kematangan sperma pada pria. Hormon ini akan dilepaskan
dari testis ketika tingkat sperma sudah tinggi. Ia akan mengatur produksi sperma serta
menjaga konsentrat hormon pria tetap di titik yang konstant.
5.Hormon Testosteron
Adapun hormon testosterone ini merupakan hormon yang disebut sebagai hormon
utama pembetuk karakteristik pria. Hormon ini sendiri diproduksi oleh testis pria. Hormon
ini nantinya akan mendukung perkembangan karakteristik seksual pada pria. Selain itu,
hormon testosterone ini juga akan membantu menstimulus spermatogenesis dengan bantuan
hormon FSH pada tubuh pria tersebut.
GAMETOGENESIS PADA WANITA (OOGENESIS)

Organ kelamin wanita berfungsi menghasilkan ovum (sel telur). Sel telur terbentuk melalui
oogenesis yang terjadi di dalam ovarium. Oogenesis terjadi melalui tiga tahap, yaitu:

1.Tahap penggandaan terjadi pada ovarium janin ketika masih dalam kandungan. Pada tahap ini,
sel primordial mengalami pembelahan mitosis membentuk oogonia (tunggal = oogonium) yang
bersifat diploid.
2.Tahap pertumbuhan terjadi pada ovarium bayi. Pada tahap pertumbuhan ppbonium mengalami
pembelahan mitosis membentuk oosit primer (diploid). Oosit primer berada dalam keadaan
dorman (istirahat) sampai anak perempuan mengalami masa puber.
3.Tahap pematangan dimulai pada masa puuber. Pada masa puber terjadi perubahan hormonal
dalam tubuh anak perempuan. Perubahan tersebut mengakibatkan oosit primer membelah secara
meiosis l menghasilkan oosit sekunder (berukuran besar) dan badan polar l (berukuran kecil).
Oosit sekunder berhenti mengalami pembelahan saat terjadi ovulasi. Pembelahan meiosis ll ini
kemudian dilanjutkan setelah sel telur mengalami fertilisasi. Pada pembelahan ini oosit sekunder
menghasilkan ootid (haploid) dan badan polar ll (haploid). Ootid akan mengalami diferensiasi
menjadi ovum dn badan polar ll mengalami degenerasi. Badan polar l juga akan mengalami
pembelahan menjadi dua badan polar. Namun, kadang-kadang badan plar l mengalami degenerasi
sebelum mengalami pembelahan.
Oosit sekunder yang diovolasikan dari ovarium dilindungi oleh dua lapisan. Lapisan luar disebut
corona dan lapisan dalam disebut zona pelusida.
FASE MENSTRUASI
• Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dari uterus
(rahim) yang disertai pelepasan endometrium (lapisan
terdalam rahim).ovulasi adalah peristiwa pelepasan ovum
berupa oosit sekunder (sel yang berukuran besar) dari
ovarium (indung telur).
• Empat Fase Menstruasi
Sambungan...
1.Fase Menstruasi
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum (massa
jaringan kuning di dlama ovarium) akan menghentikan produksi hormon yang bernama estrogen dan
progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding
uterus yang menebal (endometrium). Setelah ovum lepas, endometrium menjadi sobek dan meluruh,
sehingga dindingnya juga menjadi menipis. Karena dinding endometrium banyak mengandung
pembuluh darah, maka terjadilah pendarahan pada fase menstruasi. Pada umumnya, proses
pendarahan ini berlangsung selama 5 hari dengan rata-rata pengeluaran volume darah sebanyak
50ml.
2.Fase Pra-Ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus (bagian otak yang terdiri dari
sejumlah nukleus) mengeluarkan hormon gonadotropin yang merangsang hipofisis mengeluarkan
(follicle stimulating hormone) FSH. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam
ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai
hari ke-14 hingga folikel menjadi matang atau disebut folikel de Graff dengan ovum di dalamnya.
Selama pertumbuhannya, folikel juga melepas hormon estrogen yang menyebabkan pembentukan
kembali sel-sel penyusun dinding dalam uterus atau endometrium. Proses pembentukan kembali
tersebut disebut dengan proliferasi. Tahukah kamu, peningkatan estrogen selama pertumbuhan
folikel juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir tersebut
berfungsi untuk menetralkan sifat asam basa serviks agar lebih menyesuaikan lingkungan hidup
sperma yang ideal.
Sambungan...
3.Fase ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan
kadar estrogen selama fase pra-ovulasi menyebabkan terjadinya hambatan terhadap pelepasan
lanjutan FSH dari hipofisis. Turunnya konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan
(luteinizing hormone) LH yang merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graff.
Kondisi tersebut disebut ovulasi, yaitu saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graff
dan siap dibuahi oleh sperma. Umumnya ovulasi terjadi pada hari ke-14.

4.Fase Pasca-Ovulasi
Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graff yang ditinggalkan oleh oosit sekunder akan berkerut dan
berubah menjadi korpus luteum dan tetap memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
Meskipun korpus luteum memproduksi estrogen, tetapi estrogen yang diproduksi tidak sebanyak
yang diproduksi oleh folikel de Graff.
Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan endometrium. Progesteron
juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara.
Keseluruhan fungsi tersebut berguna untuk menyiapkan implantasi zigot pada uterus bila terjadi
pembuahan atau kehamilan.
Proses pasca ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari ke-28. Namun, bila
sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menua berubah menjadi korpus
albikan sehingga tidak menghasilkan hormon lagi. Korpus albikan ini memiliki kemampuan
produksi hormon estrogen dan progesteron yang rendah, oleh karena itu konsentrasi estrogen dan
progesteron akan menurun.
PEMBUAHAN,KEHAMILAN,DAN PERSALINAN
1.Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sprma dan ditandai dengan
bergabungnya inti kedua sel kelamin tersebut. Proses fertilisasi berlangsung di dalam oviduk. Sebelum terjadi
fertilisasi, pada permulaannya terlebih dahulu terjadi proses yang dinamakan kopulasi atau persetuuhan.
Adanya kopulasi menjadikan sprma yang bercampur dengan air mani (semen) masuk ke dalam saluran
reproduksi wanita (v*gina). Oleh enzim proteolitik, sprma yang berada dalam v*gina terlihat sangat motil.
Kemudian, sprma tersebut bergerak menuju uterus hingga oviduk (tuba allopi) melalui pergerakan ekornya. Di
bagian atas oviduklah fertilisasi terjadi. Agar sel telur dapat dibuahi oleh sprma, sprma mengeluarkan enzim
hialuronidase dan enzim proteinase. Oleh kedua enzim tersebut, sel telur dapat ditembus oleh sprma.
Proses penembusan sel telur memerlukan waktu tertentu. Sebabnya, sel sprma harus menembus
tiga lapisan sel telur yang berturut-turut adalah korona radiata, zona pelusida, dan membran plasma. Setelah
sel telur dibuahi oleh satu sel sprma, segera sel telur mengeluarkan senyawa tertentu menuju zona pelusida.
Senyawa tersebut berfungsi untuk melidungi sel telur supaya tidak tertembus kembali oleh sprma lainnya.
Sambungan...
Sprma bersifat haploid (n = 23 kromosom) dan sel telur juga bersifat haploid (n =
23 kromosom). Akibatnya, pembuahan sprma pada sel telur akan menghasilkan
sebuah zigot yang bersifat diploid (2n = 23 pasang kromosom). Berikutnya, zigot
bergerak menuju uterus melalui oviduk dan sembari membelah secara mitosis.
Pada saat ini juga zigot sudah mulai berkembang menjadi embrio. Pembelahan
zigot menghasilkan sel-sel yang bentuknya sama dan fasenya dinamakan morula.
Pembelahan morula menghasilkan blastosit dan fasenya dinamakan blastula.
Kurang lebih lima hari setelah fertilisasi, blastosit menempel pada endometrium
dan prosesnya dinamakan implantasi. Implantasi ini dapat menyebabkan
kehamilan.
Sambungan...
2.Kehamilan
Kehamilan terjadi apabila implantasi blastosit dapat dilakukan dengan sukses.
Proses kehamilan pada manusia berlangsung kira-kira 266 hari atau 38 bulan.
Awalnya, blastosit terbagi menjadi tiga bagian, antara lain tropoblas (sel-sel terluar),
embrioblas (sel-sel bagian dalam), dan blastocoel (rongga yang berisi cairan).
Tropoblas merupakan sel-sel terluar dari blastosit yang mengeluarkan enzim proteolitik
sehingga mampu terjadi implantasi pada endometrium. Sementara, embrioblas merupakan
sel-sel bagian dalam blastosit yang terdapat bintik benih sebagai hasil pembelahan selnya.
Antara tropoblas dan bintik benih dipisahkan oleh bagian berisi cairan yang disebut selom.
Fase blastula akan segera berlanjut menuju fase gasterula. Pada fase ini, bintik
benih tumbuh dan membelah menjadi lapisan yang berbeda. Lapisan tersebut yakni lapisan
luar (ektoderma), lapisan tengah (mesoderma), dan lapisan dalam (endoderma). Kemudian,
masing-masing lapisan tersebut akan berkembang menjadi organ-organ yang dimiliki embrio
atau mengalami organogenesis. Ektoderma mengalami perkembangan menjadi kulit, hidung,
mata, dan sistem saraf. Mesoderma membentuk tulang, peritoneum otot, pembuluh darah,
jantung, ginjal, limpa, kelenjar kelamin dan jaringan ikat. Sedang kan endoderma menjadi
organ-organ yang terkait sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Setelah minggu
kedelapan, embrio membentuk berbagai organ tersebut dengan pesat. Embrionya dinamakan
sebagai janin atau fetus. Selain itu, pada sisi luar tropoblas terdapat bagian yang membentuk
membran ekstraembrionik.
Sambungan...

Gambar 3. Perkembangan awal embrio manusia dan membran ekstraembrionik


Membran ekstraembrionik berfungsi sebagai pelindung embrio dari berbagai tekanan
yang berasal dari luar. Selain itu, membran ini juga berfungsi memberi makanan bagi
embrio.
Sambungan...
1)Kantung Kuning Telur
Kantung kuning telur atau sakus vitelinus merupakan sebuah membran yang
terbentuk dari perluasan lapisan endoderma. Di dalamnya pembuluh darah dan sel darah merah
terbentuk pertama kali. Oleh karena itu, pada tahapan selanjutnya kantung ini berhubungan
dengan tali pusar.
2)Amnion
Amnion merupakan membran yang berfungsi sebagai pelindung embrio baik dari
gesekan ataupun tekanan. Selain itu, amnion juga berperan dalam proses pengaturan suhu tubuh
embrio. Di dalam amnion terdapat ruangan yang berisi cairan amnion. Kita biasa menyebut cairan
amnion sebagai ketuban.
3)Korion
Karion merupakan membran yang berasal dari perluasan ektoderma dan mesoderma
tropoblas. Korion memiliki bagian yang berbentuk jonjot–jonjot atau vili korion. Di dalam vili
korion terdapat pembuluh darah embrio yang berhubungan secara langsung dengan pembuluh
darah ibu dalam endometrium. Fungsi vili korion adalah sebagai tempat masuk dan keluarnya
makanan dan oksigen dari ibu ke embrio. Korion adalah cikal bakal plasenta.
4) Alantois
Alantois merupakan membran yang mem bentuk tali pusar atau ari-ari. Adanya tali
pusar menjadikan plasenta pada lapisan endometrium terhubung dengan embrio. Bagi
embrio, alantois dapat menyalurkan berbagai nutrisi dan oksigen dari ibu lewat pembuluh darah.
Sebaliknya, alantois juga berguna sebagai saluran pengeluaran sisa metabolisme
embrio. Sementara itu,
Sambungan...
3. Persalinan
Setelah embrio tumbuh dan berkembang menjadi bayi yang sempurna, proses
dilanjutkan dengan persalinan. Persalinan atau kelahiran terjadi akibat serangkaian kontraksi
uterus yang kuat dan berirama. Prosesnya terjadi dalam tiga tahap. Pertama, dimulai
dengan pembukaan dan pemipihan serviks (leher rahim), kemudian dilanjutkan dengan dilatasi
sempurna.
Tahap kedua, yakni ekspulsi atau pengeluaran bayi. Adanya kontraksi yang kuat dan
terusmenerus mengakibatkan bayi mulai turun dari uterus menuju v*gina. Tahapan terakhir
adalah keluarnya bayi yang berplasenta. Plasenta bayi ini akan dipotong dan dijepit sehingga
menjadi pusar.

Gambar 7. Tahapan kelahiran bayi


Sambungan...

Ada beberapa hormon yang berperan pada proses


kelahiran bayi. Hormon tersebut meliputi hormon relaksin,
estrogen, prostaglandin, dan oksitosin. Hormon relaksin
diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta. Fungsi hormon
ini adalah melunakkan serviks dan melonggarkan tulang
panggul saat terjadi kelahiran. Hormon estrogen dihasilkan
oleh plasenta dengan fungsi menurunkan jumlah hormon
progesteron sehingga kontraksi dinding rahim bisa
berlangsung.
Hormon prostaglandin dihasilkan oleh membran
ekstraembrionik dengan fungsi meningkatkan kontraksi
dinding rahim. Sedangkan hormon oksitosin dihasilkan oleh
kelenjar hipofi sis ibu dan janin. Fungsinya juga meningkatkan
kontraksi dinding rahim.
Proses Anak Kembar
1.Kembar Identik
Pada kembar identik, anak berasal dari satu buah telur yang dibuahi oleh satu sel sperma. Telur yang
sudah dibuahi tersebut kemudian akan membelah menjadi dua atau lebih, sehingga menghasilkan dua
janin yang memiliki karakteristik sama. Mulai dari DNA, golongan darah, dan karakteristik fisik
(seperti wajah, jenis kelamin, warna kulit, warna rambut, dan warna mata). Proses yang lebih jelasnya
adalah sebagai berikut:
Pada masa pembuahan, sel telur matang dibuahi oleh sperma yang membentuk zigot, kemudian zigot
akan membelah.Jika pembelahan zigot terjadi saat awal pembuahan yaitu 1-3 hari setelah pembuahan,
maka embrio (bakal anak dalam kandungan) biasanya berada di satu plasenta namun memiliki kantong
ketuban yang berbeda.Jika pembelahan terjadi 14 hari setelah pembuahan, maka embrio kemungkinan
akan menempel satu sama lain (kembar siam).

2. Kembar Tak Identik


Pada kembar tidak identik, anak berasal dari dua buah telur sehingga cenderung memiliki karakteristik
yang berbeda. Mulai dari jenis kelamin, wajah, golongan darah, dan karakteristik fisik lainnya. Oleh
sebab itu, anak kembar tidak identik akan terlihat seperti kakak beradik. Proses yang lebih jelasnya
adalah sebagai berikut:
Pada masa pembuahan, dua sel telur matang dibuahi oleh dua sel sperma yang berbeda.Karena
memiliki dua telur dan sperma yang berbeda, maka masing-masing mempunyai kantung ketuban dan
plasenta sendiri. Jadi, kembar tidak identik sama halnya dengan dua proses pembuahan yang terjadi
dalam satu kehamilan.
Laktasi
laktasi adalah proses sintesis atau produksi serta pengeluaran ASI dari payudara.

Proses sintesis dan pengeluaran ASI ini melibatkan 2 (dua) macam hormon yaitu
hormon prolaktin dan oksitosin.
Hormon prolaktin membantu menstimuli produksi susu, produksi hormon
prolaktin sangat dipengaruhi oleh frekuensi, intensitas dan durasi anak menstimuli puting
melalui isapan, semakin sering anak menyusui, maka level hormon ini semakin meningkat
dan tentu saja berdampak positif terhadap produksi ASI. Oleh karena itu yang perlu
diperhatikan pada bagian ini adalah ketepatan posisi anak saat menyusui serta posisi
pelekatan mulut pada payudara ibu

Sedangkan hormon oksitosin membantu proses pengeluaran susu ke puting.


Berbeda dengan hormon prolaktin, hormon ini dipengarui oleh kondisi fisik dan mental si
ibu. Produksi hormon ini meningkat saat ibu berada dalam situasi atau perasaan yang
nyaman, aman dan tidak stress. Perasaan bahwa ASI kurang harus dihindari, ibu harus terus
optimis bahwa ia mampu untuk menyusui dan produksi ASInya cukup, yang bertujuan untuk
merangsang penegluaran hormon ini.
Kelainan Dan penyakit Pada alat
reproduksi manusia
• Kanker Leher Rahim. Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang
leher rahim pada perempuan dewasa. Layaknya semua kanker, kanker leher rahim
terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak
lazim (abnormal).
• Kanker Ovarium. Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang
ovarium, biasanya menyerang wanita yang sudah menopause. Kanker ovarium
sebagian besar berbentuk tumor kistik dan sebagian kecil berbentuk tumor padat.
• Kanker Prostat. Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang
kelenjar prostat, dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal sehingga
mendesak dan merusak jaringan sekitarnya. Prostat adalah kelenjar seks pada pria
yang berukuran kecil, terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran
kencing.
• Endometriosis. Endometriosis adalah penyakit pada sistem reproduksi
wanita karena jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Dalam keadaan normal,
endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim. Endometriosis dapat
diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak
perempuan, saudara perempuan).
• Sifilis (Raja Singa). Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini menular lewat hubungan seks bebas.
Gejala-gejalanya adalah timbul luka pada kemaluan, kelainan saraf, jantung,
pembuluh darah, dan kulit.
• Gonnorhoe (Kencing Nanah). Penyakit gonnorhoe adalah penyakit kelamin
yang disebabkan oleh bakteri Noiserrria gonnorhoeae. Gejalanya adalah keluar cairan
berwarna putih, rasa nyeri saat buang air kecil, mulut uretra pria biasanya bengkak dan
agak merah.
• Herpes Genitalis. Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh virus Herpes
simpleks. Gejala-gejalanya adalah munculnya bintil-bintil berkelompok pada kemaluan
yang hilang dan timbul, tetapi akhirnya menetap seumur hidup.
• Condiloma Accuminata. Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh
virus Human papilloma. Gejalanya adalah timbulnya kutil yang dapat membesar di mulut
rahim yang bisa menimbulkan kanker rahim.
• Hamil Anggur (Mola Hidatidosa). Hamil anggur merupakan suatu kehamilan
yang tidak berisi janin, tetapi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Hamil
anggur terjadi akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan
permukaan membran mirip gerombolan buah anggur. Menurut dr. Etisa Adi Murbawani,
penyebab pasti hamil anggur belum diketahui, tetapi diduga pencetusnya antara lain
kekurangan gizi dan gangguan peredaran darah rahim.
• Infertilitas. Infertilitas adalah ketidaksuburan yang dapat terjadi pada pria
maupun wanita. Pada wanita, ketidaksuburan disebabkan oleh tersumbatnya tuba
fallopi, menstruasi tidak teratur, kelainan pada lendir leher rahim, dan obesitas.
Sedangkan, pada pria karena adanya penyakit seperti impotensi, ejakulasi dini, dan
rusaknya testis
• AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Acquired berarti diperoleh,Immune Deficiency berarti kekebalan yang rapuh, Syndrome
berarti kumpulan gejala yang timbul bersamaan. Jadi, AIDS mempunyai arti menurunnya
kekebalan tubuh terhadap penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah sekali terserang
penyakit yang berbahaya
• TEKNOLOGI SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan merupakan terapan teknologi yang dilakukan dengan cara
memasukkan sperma ke dalam vagina oleh seorang ahli kesehatan. Sperma biasanya
berasal dari pasangannya (suami). Inseminasi buatan dilakukan terhadap perempuan
yang suaminya mempunyai jumlah sperma yang sedikit. Sebuah variasi dari inseminasi
buatan adalah penggunaan obat-obatan yang dapat merangsang ovari. Selanjutnya,
sperma donor ditempatkan di dalam uterus, dekat vagina.
3. Bayi Tabung
Bayi Tabung merupakan terapan teknologi biasa dilakukan terhadap perempuan (istri)
yang sel telurnya tidak dapat turun ke dalam oviduk. Hal tersebut kemungkinan
disebabkan oleh infeksi atau kelainan bawaan sehingga saluran tersebut tersumbat.
Pada bayi tabung, proses pembuahan terjadi di luar kandungan, yaitu di dalam cawan
laboratorium. Telur yang belum matang diambil dari ovarium dengan suatu alat,
kemudian dimatangkan dalam cawan dengan obat penyubur. Selanjutnya, sel telur
yang sudah matang direaksikan dengan sperma. Setelah dua sampai empat hari,
embrio siap diimplantasi ke rahim.
4. Pengontrolan Kehamilan
Pengontrolan kehamilanmerupakan suatu terapan teknologi untuk mengontrol
kehamilan. Pengontrolan kehamilan dapat dilakukan dengan cara menggunakan alat
kontrasepsi (alat pencegah kehamilan). Untuk mencegah kehamilan, meski tidak 100%
tingkat keberhasilannya, beberapa ibu menggunakan obat-obatan pencegah
kehamilan. Reaksi obat tersebut meliputi rintangan mekanis terhadap lintasan sperma.
Beberapa jenis spermisida dalam bentuk busa, jeli, atau tablet merupakan bahan kimia
yang dapat mematikan sperma.

Anda mungkin juga menyukai