Anda di halaman 1dari 92

SKRIPSI

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN


IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LONG HUBUNG
TAHUN 2022

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar


Sarjana Terapan Kebidanan

Rini Ningsih
NIM. P07224322208

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2022
RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Rini Ningsih


Tempat/Tanggal Lahir : Teluk Dalam 22 Februari 1992
Alamat : Matalibaq RT 002 Kec. Long Hubung Kab.
Mahakam Ulu
Status Keluarga : Belum Menikah
Alamat Instansi (bagi yang : Puskesmas Pembantu Matalibaq
sudah bekerja)

Riwayat Pendidikan :
1. SDN027, Tenggarong seberang, lulus tahun 2003.
2. SMPN I Tenggarong seberang, lulus tahun 2006.
3. SMAN 2 Tenggarong Seberang, lulus tahun 2009.
4. Perguruan Tinggi/Akademi Kebidanan Permata Husada, lulus tahun 2012.
Riwayat Pekerjaan :
1. Bekerja di puskesmas Long Hubung selama 3 bulan.
2. Bekerja di Puskesmas Pembantu Matalibaq dari 2014 sampai sekarang.

ii
LEMBARAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN


IBU BALITA KE POSYANDU DIWILAYAH KERJA
PUSKEMAS LONG HUBUNG
TAHUN 2022

RINI NINGSIH
NIM. P07224322208

Telah diperiksa dan di setujui untuk ujian proposal skripsi pada


Tanggal Juni 2023 dan di nyatakan telah memenuhi syarat

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ns Ratanto,S.Kep., M.Kep Hj. Rahmawati Wahyuni, M.Keb


NIDN. 4030018001 NIDN. 4016068801

Mengetahui,
Ketua program Studi Sarjana Terapan kebidanan
Poltekes Kemenkes Kaltim

Nursari Abdul Syukur M.Keb


NIP. 197805192002122001

iii
LEMBARAN PENGESAHAN

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN


IBU BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA
PUSKEMAS LONG HUBUNG

Telah di periksa dan di setujui untuk ujian skripsi pada


Tanggal Juni 2023 dan di nyatakan telah memenuhi syarat

Menyetujui
Dewan Penguji

Joko Sapto P.S.Kep.,Mphm …………………………….


Penguji Utama

Dr.Ns Ratanto. S.Kep.,M.Kep ……………………………..


Penguji I

Hj. Rahmawati Wahyuni, M.Keb ………………………………


Penguji II

Ketua Jurusan Kebidanan Mengetahui


Sarjana Terapan Kebidanan Ketua Program Studi

Inda Corniawati M.Keb Nursari Abdul Syukur M.Keb


NIP. 197508242006042002 NIP. 197805192002122001

iv
ABSTRAK
Rini Ningsih, Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu
Balita Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Long Hubung
Tahun 2022, dibawah bimbingan Dr. Ns Ratanto,S.Kep., M.Kep dan
Hj. Rahmawati Wahyuni, M.Keb

Latar Belakang: Pembangunan kesehatan dilakukan secara bersama-


sama oleh pemerintah dan masyarakat. Peran Masyarakat dalam
berbagai upaya pembangunan kesehatan dilihat dari Upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) yang berkembang dengan pesat
dalam bentuk posyandu. Keaktifan Ibu sangat lah penting dalam
mendukung kegiatan ini.
Rumusan masalah: Apakah Faktor-faktor yang mempengaruhi
kunjungan Ibu balita ke posyandu di wilayah kerja Puskemas Long
Hubung Tahun 2022.
Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi
kunjungan Ibu balita ke Posyandu dalam wilayah kerja Puskesmas Long
Hubung tahun 2022
Metode : Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret - April 2023 dengan
sampel 80 ibu yang berkunjung d Posyandu. Teknik pengambilan sampel
adalah total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Penelitian ini menggunakan analisis statistik uji chisquare dengan
signifikan p<0,05. Hasil : Terdapat hubungan signifikan antara persepsi
ibu tentang peran kader ρ-value 0,000 (ρ<0,05), dan antara sikap ibu
tentang posyandu 0,000 (ρ<0,05), dengan keaktifan ibu membawa balita
ke posyandu Kesimpulan : Ada hubungan atara peran kader dan sikap
Ibu dengan keaktifan ibu membawa balita ke posyandu yang di dukung
dengan karakteristik Pendidikan, Pekerjaan, Jarak ke Posyandu ,Alat
Trasportasi ke Posyandu ,dan Kelengkapan Fasilitas di Posyandu.
Disarankan bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Perlu dilakukan
pendekatan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat terutama ibu
yang mempunyai balita untuk memberikan motivasi bagi ibu agar ibu aktif
dalam melakukan kunjungan ke posyandu balita agar ibu mengetahui
tumbuh kembang balitanya dan melalukan berbagai penyuluhan tentang
pentingnya membawa balitanya ke posyandu.

Kata Kunci : Sikap , Persepsi , Keaktifan

v
ABSTRACT

Rini Ningsih, Factors Influencing Toddler Mothers' Visits to


Posyandu in the Work Area of the Long Hubung Health Center in
2022, under the guidance of Dr. Ns Ratato, S.Kep., M.Kep and Hj.
Rahmawati Wahyuni, M.Keb

Background: Health development is carried out jointly by the government


and the community. The role of the community in various health
development efforts can be seen from community based health efforts
(UKBM) which are developing rapidly in the form of posyandu. Mother's
activeness is very important in supporting this activity.
Formulation of the problem: What are the factors that influence the visit
of mothers under five to posyandu in the working area of the Long Hubung
Health Center in 2022.
Objective: To find out what factors influence the visit of mothers under
five to Posyandu in the working area of the Long Hubung Health Center in
2022
Method: This type of quantitative descriptive research with a cross
sectional approach. The research was conducted in March-April 2023 with
a sample of 80 mothers who visited the Posyandu. The sampling
technique is total sampling. Data collection using a questionnaire. This
study used a statistical analysis of the chi-square test with a significant
p<0.05.
Results: There is a significant relationship between mothers' perceptions
of the role of cadres ρ-value 0.000 (ρ<0.05), and between mothers'
attitudes about posyandu 0.000 (ρ<0.05), and mothers' activeness in
bringing toddlers to posyandu Conclusion: There is a relationship between
the role of cadres and the attitude of the mother with the activeness of the
mother in bringing the toddler to the posyandu which is supported by the
characteristics of education, work, distance to the posyandu, means of
transportation to the posyandu, and completeness of the facilities at the
posyandu.
It is recommended that health workers at the health center need to take an
approach by health workers to the community, especially mothers who
have toddlers to provide motivation for mothers to be active in making
visits to the toddler posyandu so that mothers know the growth and
development of their toddlers and carry out various counseling about the
importance of bringing their toddlers to the posyandu.

Keywords: Attitude, Perception, Activeness

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan YangMaha Esa


karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat Menyelesaikan Skripsi
ini. Skripsi ini di lakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Terapan Kebidanan pada Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kaltim.
Proposal Skripsi ini terwujud atas Bimbingan, Pengarahan dan bentuan
dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan
pada kesempatan ini penulis menyampaikanucapan terimakasih kepada:
1. Dr. M. H. SupriadiB, S. Kep, M.Kep selakuDirektur Poltekkes
Kemenkes Kalimantan Timur
2. Inda Corniawati, M. Keb Selaku Ketua Jurusan Kebidanan Kemenkes
Kalimantan Timur
3. Nursari Abdul Syukur, M. Keb Selaku Ketua Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan dan pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Kalimantan Timur
4. Joko Sapto P.S.Kep.,Mphm Selaku Penguji Utama
5. Dr. Ns Ratanto M. Kep Selaku pembimbing I
6. Hj. Rahmawati Wahyuni, M.Keb Selaku Pembimbing II
7. Tempat Penelitian yang telah memberikan izin penelitian dan
membantu kelancaran penelitian ini
8. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan Program Studi Sarjana
Terapan kebidanan dan pendidikanProfesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Kalimanatan Timur
9. Kedua Orang Tua dan keluarga yang telah memberikan doa dan
dukungan selama proses pembuatan skripsi
10. Teman-teman angkatan Mahakam Ulu yang selalu memberikan
dukungan
11. Semua Pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah
membantu memberikan dukungan

vii
Penulis mohon maaf atas segala kekurangannya, Semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat untuk mendorong penelitian penelitian
selanjutnya.

Mahakam Ulu, ………………2022

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................ ii
LEMBARAN PERSETUJUAN............................................................ iii
LEMBARAN PENGESAHAN.............................................................. iv
KATA PENGANTAR........................................................................... v

DAFTAR ISI......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................. vii
DAFTAR TABEL................................................................................. viii
DAFTAR ISTILAH............................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 4
C. Tujuan................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................. 5
E. State of Art.......................................................................... 6
.........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Teori........................................................................ 11
1. Posyandu............................................................................ 11
2. Definisi keaktifan ................................................................ 20
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan posyandu... 22
B. Faktor partisipasi Ibu balita ke posyandu .......................... 28
C. Kerangka Teori.................................................................... 25
D. Kerangka Konsep............................................................... 26
E. Hipotesis............................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. enis dan Desain Penelitian................................................. 28
B. Populasi dan Sampel............................................................ 28
C. Waktu dan Tempat penelitian............................................... 29
D. Definisi Operasional............................................................. 29
E. Instrumen Penelitian............................................................. 30
F. Uji Validitas dan Reliabilitas................................................. 31
G. Teknik Pengumpulan Data................................................... 32
H. Analisis Data......................................................................... 32
I. Etika Penelitian..................................................................... 33
J. Alur Penelitian....................................................................... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil.................................................................................
B. Pembahasan....................................................................
BAB V PENUTUPAN
A. Kesimpulan ......................................................................
B. Saran ...............................................................................

ix
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................... 25


Gambar 2.2 Kerangka Konsep........................................................... 26
Gambar 3.1 Langkah penelitian.......................................................... 34

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian yang relevan..................................................... 9


Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11

xi
DAFTAR ISTILAH

AKABA : Angka Kematian Balita

AKB : Angka Kematian Bayi

AKI : Angka Kematian Ibu

ASI : Air Susu Ibu

Balita : Bayi Bawah Lima Tahun

IMD : Inisiasi Menyusui Dini

KB : Keluarga Berencana

Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

KMS : Kartu Menuju Sehat

MMD : Musyawara Masyarakat Desa

PEMDA : Pemerintah Daerah

PKMD : Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa

Posyandu : Pos pelayanan terpadu

PUS : Pasangan Usia Subur

Puskesmas : Pusat Kesehatan masyarakat

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

SMD : Survey Mawas Diri

SPM : Standar Pelayanan Minimal

UKBM : Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

xii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Persetujuan Penelitian

2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

3. Lembar Kuisoner

4. Lembar Konsul

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan dilakukan secara bersama-sama oleh

pemerintah dan masyarakat. Peran Masyarakat dalam berbagai upaya

pembangunan kesehatan dilihat dari Upaya kesehatan bersumber

daya masyarakat (UKBM) yang berkembang dengan pesat dalam

bentuk posyandu. Posyandu merupakan jenis UKBM dengan memiliki

program proritas yaitu KB, KIA,Gizi, Imunisasi dan penanggulangan

diare. Dimana kegiatan posyandu di kelola dan di selenggarakan dari,

oleh, untuk, dan bersama rakyat dalam memperdayakan masyarakat

serta memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan dasar,

peran posyandu yang berada di tengah-tengah masyarakat tidak

terlepas dari peran Kader serta stakeholder (Kemenkes RI, 2012)

Peran Pemerintah memberikan bentuk pelayanan tumbuh

kembang balita secara menyeluruh terutama dalam aspek mental dan

sosial dikarenakan aspek pertumbuhan fisiknya telah lebih dahulu

mendapatkan perhatian melalui berbagai usaha perbaikan gizi

keluarga, penimbangan menggunakan KMS sebagai alat mengetahui

tingkat pertumbuhan anak, Upaya peningkatan ASI dan keluarga

berencana (Soetjiningsih, 2000). Posyandu di pandang sangat

bermanfaat bagi masyarakat akan tetapi keberadaannya di masyarakat

1
2

kurang berjalan dengan baik sehingga pemerintah mengadakan

program revitalisasi posyandu (Notoatmodjo, 2007)

Selain itu yang menjadi tolak ukur keberhasilan posyandu

tertuang Instruksi presiden nomor 3 tahun 2010 dan renstra

Kementerian kesehatan 2015-2019 bahwa pada tahun 2019 sekurang-

kurangnya 80% anak ditimbang secara teratur di posyandu.

Pelayanan kesehatan Ibu dan dan balita yang dilakukan di

posyandu setiap bulan di setiap tempat di Indonesia pemeriksaan

kesehatan balita, penimbangan berat badan, pemantauan status gizi,

pemberian vitamin A, pemberian Imunisasi, konsultasi masalah

kesehatan dan pelayanan kesehatan lainnya. Adapun masalah yang

sering dihadapi oleh ibu dan balita di posyandu kurang gizi, turunnya

berat badan, kurangnya vitamin A, sehingga partisipasi masyarakat

dalam posyandu sangat diperlukan guna mendapatkan pelayanan

kesehatan dan gizi pada Ibu balita yang kurang baik (Kemenkes RI,

2010).

Salah satu pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat

adalah keaktifan ke pelayanan kesehatan posyandu, Tingkat

partisipasi masyarakat di suatu wilayah di ukur dengan melihat

perbandingan antara jumlah anak balita di daerah kerja posyandu (S)

dengan jumlah anak balita yang ditimbang pada setiap kegiatan

posyandu yang di tentukan (D). Angka D/S menggambarkan angka

kecakupan anak balita yang di timbang. Penimbangan balita dikatakan


3

baik apabila minimal ada empat kali di timbang ke posyandu secara

berturut-turut dalam enam bulan dan dikatakan tidak baik apabila

kurang dari empat kali secara berturut-turut keposyandu (Kemenkes,

2014).

Balita dikatakan aktif ke posyandu jika balita hadir ke

posyandu lebih dari 8 kali dalam 1 tahun, di katakana tidak aktif ke

posyandu apabila kurang dari 8 kali dalam 1 tahun (Camela dkk,

2015)

Data kesehatan Indonesia hasil Riskesdas 2018 menyatakan

bahwa persentase gizi buruk di Indonesia 3,9%, kurang adalah 13,8%.

Hal ini tentu tidak berbeda jauh dengan hasil hasil pemantauan status

gizi (PSG) yang di selenggarakan oleh kementerian kesehatan tahun

2017, yaitu persentase gizi buruk pada balita 0-59 bulan sebanyak

3,8% gizi kurang 13,0% (kemenkes, 2020). Sedangkan persentase

kunjungan dan memiliki buku KIA diindonesia pada tahun 2021 Adalah

81,8%. Persentase balita dipantau pertumbuhan dan perkembangan di

Indonesia pada tahun 2021 adalah 69,6%. (Profil kesehatan. 2021).

Pada masa pandemi covid 19 aktifitas kegiatan posyandu

sempat berhenti karena pemerintah memberlakukan beberapa

kebijakan seperti penerapan physical distanting maupun kebijakan

pemerintah bersekala besara (PSBB) yang membatasi mobilitas

penduduk dan aksesibilitas pelayanan kesehatan termasuk pada balita

yang berpotensi meningkatkan kesakitan dan kematian. Adapun


4

kegiatan di posyandu mengikuti kebijakan daerah, namun upaya

kesehatan ibu dan anak termasuk kegiatan pemantauan pertumbuhan

harus tetap di laksanakan yaitu melalui pemantauan mandiri di rumah

maupun di pelayanan dengan janji temu baik melalui kunjungan ke

fasilitas kesehatan, agar aktifitas pelayanan kesehatan ini berjalan

tentu dibarengi dengan mematuhi protokol kesehatan ( Kemenkes RI,

2020).

Efektifitas posyandu erat sekali kaitannya dengan partisipasi ibu

balita, partisipasi dalam bentuk tenaga, pikiran maupun dalam bentuk

dukungan materi. Kegiatan posyandu dapat meningkat jika peran aktif

ibu balita atau peran serta masyarakat semakin tinggi yang terwujud

dalam cakupan program kesehatan seperti imunisasi, pemantauan

tumbuh kembang balita, pemeriksaan ibu hami dan KB yang

meningkat. Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan

berpengaruh pada keadaan status gizi masyarakat terutama anak

balita dan ibu hamil. Agar tercapai itu semua maka ibu yang memiliki

anak balita hendaknya aktif dalam kegiatan posyandu agar status

balita terpantau

Berdasarkan Laporan Data Dinas Kesehatan Mahakam ulu

bahwa untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi salah

satunya dengan penimbangan datang ke posyandu. Pada Tahun 2019

cakupan D/S sebesar 74/9% dan Tahun 2020 cakupan D/S sebesar

55.4%(Profil dinkes). Ketidak patuhan kunjungan ke posyandu


5

berakibat kurangnya dorongan dan kesadaran seorang ibu untuk

memelihara kesehatan anak balita (Sari, 2015)

Persentase keaktifan ibu mengikuti kegiatan posyandu juga

dapat dilihat dari data cakupan di puskesmas Long Hubung

berdasarkan kunjungan 3bulan terakhir tahun 2022 menunjukan

puskesmas Long Hubung D/S bulan Juli 65,1,%,D/S bulan Agustus

62,5% dan pada bulan September D/S menjadi 60%. Jika dilihat

persentase D/S terjadi penurunan.

Pengukuran program posyandu dapat dilihat Standar pelayanan

minimal (SPM) yang yang dimiliki puskesmas yaitu Jumlah balita yang

mendapatkan pelayanan (Y),di bagi dengan Jumlah balita yang berada

di wilayah tersebut (X), kemudian di kali 100% yang hasilnya

merupakan cakupan pencapiannya (Permen RI 2019)

Dari 11 Posyandu yang ada di wilayah puskemas Long Hubung

tahun 2022 hanya 4 Posyandu saja yang mencapai target Standar

pelayanan minimal (SPM) 80% yaitu Posyandu DBI 80%, posyandu

DBB 85%, Posyandu wana pariq 85%, LHU 84%.

Menurut Green dalam Notoatmodjo (2012) faktor perilaku

dipengaruhi oleh faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, pendidikan,

status pekerjaan, umur), factor pendukung (sosial budaya, status

ekonomi, jarak tempuh ke posyandu, fasilitas pelayanan posyandu)

dan faktor pendorong (suami atau keluarga, petugas kesehatan,kader,

tokoh masyarakat).
6

Pengetahuan merupakan faktor dominan yang sangat penting

untuk terbentuknya tidakan seseorang (over behavior ) , perilaku yang

dilakukan berdasarkan pengetahuan yang baik diharapkan dapat

mempengaruhi partisipasi ibu dalam membawa anaknya keposyandu

(Notoatmodjo,2010).

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting

dalam kegiatan posyandu karena dengan pendidikan yang baik, orang

tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang

kesehatan anak atau dalam keaktifan membawa balitanya ke

posyandu. Pekerjaan mempunyai peran penting karena mempunyai

sumber pendapatan. Seorang ibu yang bekerja dapat menunjang

kehidupannya dan keluraganya. Ibu yang mempunyai pekerjaan

dengan waktu yang cukup padat akan mempengaruhi partisipasi dalam

kegiatan posyandu. Peran kader sangat penting karena kader

merupakan penyelenggara utama dalam kegiatan posyandu.

Keikutsertaan kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu

diharapkan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membawa

balitannya dalam kegiatan posyandu (Notoatmodjo, 2018)

Hasil wawancara yang dilakukan ke beberapa kader posyandu

di wilayah kerja puskesmas Long Hubung, bahwa beberapa kader

sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengajak ibu balita untuk

membawa balita kePosyandu. Kader juga mendatangi rumah ibu yang


7

tidak hadir dalam kegiatan Posyandu, mengupayakan adanya PMT

agar menarik minta kunjungan ke posyandu dan bidan desa juga

sudah berupaya untuk memotivasi ibu balita agar mau membawa balita

ke Posyandu dengan rutin. Faktor alasan ibu tidak membawa balitanya

kePosyandu karena rutinitas pekerjaan rumah yang bagi mereka tidak

dapat ditinggalkan, menganggap bahwa Posyandu itu hanya

menimbang saja, rasa malas untuk datang ke Posyandu, jarak tempuh

yang terlalu jauh, anak sudah selesai vaksin. Oleh karena itu, peneliti

memandang sangat penting untuk mengetahui“Faktor-faktor yang

mempengaruhi Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja

Puskesmas Long Hubung Tahun 2022.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang diatas, maka Rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Faktor-faktor yang

mempengaruhi kunjungan Ibu balita ke posyandu di wilayah kerja

Puskemas Long Hubung Tahun 2022.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-

faktor apakah yang mempengaruhi kunjungan Ibu balita ke


8

Posyandu dalam wilayah kerja Puskesmas Long Hubung tahun

2022

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Persepsi Ibu Balita tentang Peran Kader dalam

kunjungan Ibu balita ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas

Long Hubung Tahun 2022.

b. Mengetahu Sikap Ibu Balita dalam kunjungan Ibu balita ke

posyandu di wilayah kerja puskesmas Long Hubung Tahun

2022.

c. Mengetahui Keaktifan ibu dalam kunjungan Ibu balita ke

posyandu di wilayah kerja puskesmas Long Hubung Tahun

2022.

d. Menganalisis Pengaruh Persepsi Ibu balita tentang Peran Kader

Terhadap Kunjungan Ibu balita ke posyandu wilayah kerja

puskesmas Long Hubung Tahun 2022.

e. Menganalisis Sikap Ibu balita terhadap kunjungan Ibu balita ke

posyandu wilayah kerja puskesmas Long Hubung Tahun 2022.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi bagi

keilmuan dalam mengkaji program posyandu.

2. Bagi praktis
9

a. Bagi Instusi pendidikan

Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan

perpustakaan dan di jadikan refrensi penelitian selanjutnya.

b. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman bagi penulis dalam mengaplikasikan

ilmu yang telah di dapat dan sebagai informasi dan manfaat

tentang pentingnya kunjungan posyandu.

c. Responden

Sebagai bahan informasi dan wawasan tentang manfaat dan

pentingnya membawa anaknya ke posyandu setiap bulan

sehingga mengetahi perkembangan anak.

d. Tempat Penlitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan

masukan bagai para tenaga kesehatan dan meningkatkan

penyuluhan kepada ibu-ibu balita.

E. State of Art

Penelitian dalam skripsi ini menggunakan beberapa jurnal yang

berhubungan dengan penelitian sebagai refrensi, State of the Art yang

di dalamnya terdapat alasan pemakian jurnal serta perbedaan

penelitian sebelumnya dengan penelitian ini.


10

Tabel 1.1 Penelitian yang relevan

Tahun dan
Judul Jurnal dan Metode Objek Alasan dan perbedaan
No tempat
peneliti Penelitian Penelitian
penelitian
1. Predisposing faktor sidoarjo 2016, Proportional balita Tujuan penelitian tersebut mencari faktor
kunjungan balita ke Desa Ketajen Random predisposing dan dalam penelitian tersebut tidak di
posyandu. Cholifah; gedengan sidoarjo sampling temukan hubungan penelitian ,
Rosyidah; Amelia sedangkan perbedaan pada penelitian ini
menggunakan faktor penguat predisposisi,
pemungkin, keaktifan ibu, dan faktor yang
mempengaruhi kunjungan sesuai dengan
karakteristik wilayah tersebut.
2. Pengetahuan, Sikap Tahun 2020, Cross-sectional Ibu balita Penelitian ini mencari hubungan penelitian
dan kepemilikan KMS Depok pengetahuan dan sikap terhadap posyandu serta
terhadap kunjungan kepemilikan KMS sebagai pemantauan dan
ibu ke Posyandu Bakti perkembangan sedangkan perbedaan dengan
jaya. Chairani; Ayu; penelitian ini menggunakan faktor penguat
Harjono predisposisi, pemungkin, keaktifan ibu, dan faktor
yang mempengaruhi kunjungan sesuai dengan
karakteristik wilayah tersebut
3. Hubungan persepsi Tahun 2018, Metode Balita1-5 Mencari hubungan persepsi benefit dengan tingkat
Benefit dengan tingkat Banjarmasin penelitiananalitik tahun niat ibu balita, dalam penelitian ditemukan adanya
niat ibu balita dalam dengan hubungan, sedangkan dalam penelitian ini
ranga kunjungan pendekatan menggunakan faktor penguat, predisposisi,
penimbangan balita di cross-sectional pemungkin, keaktifan ibu dan faktor yang
posyandu. Arini; Arifin; mempengaruhi kunjungan sesuai dengan
Yuliana karaktersitik wilayah tersebut

4 Persepsi Ibu bayi atau Tahun 2012, Kuin Kualitatif, Ibu Balita Dalam penelitian ini poyandu sangat membantu
ibu balita terhadap raya menggunakan dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan
posyandu. Norfai; Kota Banjarmasin Purposive balita sedangkan perbedaan dengan penelitian ini
Rahman; Abdullah sampling menggunakan faktor penguat predisposisi,
11

pemungkin, keaktifan ibu, dan faktor yang


mempengaruhi kunjungan sesuai dengan
karakteristik wilayah tersebut
5 Hubungan persepsi Tahun 2015 Deskriptif Ibu balita Dalam penelitian ini mencari gambaran hubungan
ibu balita posyandu Posyandu mawar rancanagn Cross sedangkan perbedaan dengan penelitian ini
dengan pemanfaatan Jakarta selatan sectional menggunakan faktor penguat predisposisi,
posyandu. Septifani; pemungkin, keaktifan ibu, dan faktor yang
Apriningsih mempengaruhi kunjungan sesuai dengan
karakteristik wilayah tersebut
6 Analisis rendahnya Posyandu Tompo Kuantitatif Ibu Balita Dalam penelitian ini mencari hubungan 2 variabel
keaktifan kunjungan kec.Taopa independen dan dependen dimana variable yang di
ibu balita ke posyandu kabupaten Parigi teliti adanya hubungan, sedangkan perbedaan
Tompo Kecamatan Moutong 2021 dengan penelitian ini menggunakan faktor
Taopa Kabupaten penguat predisposisi, pemungkin, keaktifan ibu, dan
Parigi Moutong. faktor yang mempengaruhi kunjungan sesuai dengan
Radhiah; Ayunda; karakteristik wilayah tersebut
Hermiyanti
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Posyandu

a. Sejarah

Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat

seperti yang tercantum dalam pembukaam UUD1945,

Depertemen Kesehatan pada tahun 1975 menetapkan

kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa. PKMD

adalah strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan

prinsip gotong royong dan swadaya masyarakat dengan tujuan

agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri, melalui

pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan secara lintas

program dan lintas sektor terkait.

Pencanangan posyandu bentuk baru yang dilakukan

secara massal untuk pertama kali oleh Kepala Negara Republik

Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta bertepatan dengan

Hari Kesehatan Nasional sejak saat itu posyandu tumbuh

dangan pesat. Pada tahun 1990 terjadi perkembangan yang

sangat luar biasa dengan keluarnya Instruksi Menteri Dalam

Negeri (Inmandagri) nomor 9 tahun 1990 tentang peningkatan

Pembinaan Mutu Posyandu. Melalui Instruksi ini seluruh kepala


13

daerah ditugaskan untuk meningkatkan pengelolaan mutu

posyandu. Pengelolaan posyandu di lakukan oleh satu

kelompok kerja operasional (Pokjanal) posyandu yang

merupakan tanggungjawab bersama antara masyarakat dengan

pemerintah daerah (Pemda).

Sesuai dengan Peraturan menteri dalam negeri nomor

19 tahun 2011 tentang pedoman pengintegrasian layanan sosial

dasar di posyandu. Bahwa posyandu merupakan wadah

pemberdayaan masyarakat yang dibentuk melalui musyawarah

mufakat desa/kelurahan. Pendirian posyandu di etatapkan

sesuai dengan keputusan kepala desa/lurah. Sifat posyandu

fleksibel, dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

permasalahan dan kemampuan sumber daya

Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan

tempat pelaksanaan kegiatan kesehatan dasar yang di

selenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang di bantu

oleh petugas kesehatan (Cessnasari, 2015).

Posyandu sebagai wadah tempat pelayanan kesehatan

di lapangan yang di selenggarakan oleh masyarakat untuk

masyarakat dengan dukungan teknis puskesmas, posyandu

melaksanakan lima program kesehatan dasar yaitu: keluarga

berencana, kesehatan ibu dan anak, Imunisasi dan

penanggulangan diare. Dengan sasaran menurunkan angka


14

kematian ibu dan balita memperbaiki status kesehatan dan gizi

balita serta ibu hamil dan menyusui posyandu merupakan

suatau forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan

kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang

mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya

manusia (Hartono, 2009)

b. Tujuan

1) Umum:

Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian

Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan angka kematian

anak balita (AKABA) di Indonesia melalui upaya

Pemberdayaan Masyarakat

2) Tujuan Khusus

a) Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan

Upaya kesehatan Dasar terutama yang berkaiatan

dengan penurunan AKI, AKB, DAN AKABA

b) Meningkatnya peran lintas sektoral dalam

penyelengaraan posyandu, terutama berkaitan dengan

penurunan AKI, AKB, AKABA

c) Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan

kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan

penurunan AKI, AKB dan AKABA


15

c. Sasaran Posyandu

Seluruh masyarakat terutama: Bayi, Anak Balita, Ibu

hamil, Ibu Nifas, dan Ibu menyusui, Pasangan Usia Subur

(PUS).

d. Fungsi Posyandu

1) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih

informasi dan keterampilandari petugas kepada masyarakat

antara sesama masyarakat dalam rangka mempercepat

penurunan AKI, AKB, dan AKABA

2) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan

dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan

AKABA

e. Manfaat

1) Manfaat bagi Masyarakat adalah sebagai berikut

a) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi

dan pelayanan kesehatan dasar terutama berkaitan

dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA

b) Memperoleh layanan secara profesional dalam

pemecahan masalah kesehatan terutama ibu dan anak

c) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan

dasar terpadu dan pelayanan sosial dasar sektor lain

terkait.
16

2) Manfaat bagi kader, pengurus posyandu dan Tokoh

Masyarakat

a) Mendapatkan Informasi penurunan AKI, AKB dan

AKABA

b) Mewujudkan Aktualisasi dirinya dalam membantu

masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait

dengan penurunan AKI,AKB dan AKABA

3) Bagi Puskesmas

a) Optimalisasi Fungsi Puskesmas sebagai pusat

penggerak pembangunan berwawasan Kesehatan, pusat

pemberdayaan masyarakat, pusat pelayan kesehatan

perorangan dan pusat Pelayanan kesehatan Masyarakat

b) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam

pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat

c) Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada

masyarakat

4) Bagi Sektor Lain

a) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam

pemecahan masalah kesehatan terutama AKI, AKB, dan

AKABA

b) Meningkatkan Efisiensi melalui pemberian pelayanan

secara terpadu sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi)

masing-masing
17

f. Kegiatan Posyandu

Kegiatan Posyandu terdiri dari

1) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Bentuk pelayanan yang di lakukan penimbangan

berat badan, dan pengukuran Tinggi Badan, pengukuran

Tekanana darah, pemberian FE, Pemeriksaan tinggi fundus

uteri, konseling, perencanaan persalinan melakukan kelas

ibu hamil.

2) Ibu Nifas dan Menyusui

Penyuluhan/ Konseling kesehatan, KB pasca

persalinan, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Ekslusif

Bayi, pemberian vitamin A, perawatan Payudara,

pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara,

pemeriksaan rahim.

3) Bayi dan Balita

Pelayanan yang di selenggarakan di posyandu balita

yaitu penimbangan barat badan, penentuan Status

pertumbuhan, penyuluhan dan konseling, melakukan

pemeriksaan kesehatan, Imunisasi dan deteksi dini tumbuh

kembang

4) Keluarga berencana (KB)


18

Pelayanan kesehatan KB di posyandu dapat di

berikan oleh kader adalah pemberian kondom dan

pemberian Pil ulang, pelayanan suntik KB dan Konseling KB

5) Imunisasi

Pelayanan imunisasi di posyandu di berikan sesuai

dengan program terhadap bayi dan balita.

6) Pelayanan Gizi

Jenis kegiatan yang di berikan penimbangan Berat

Badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan,penyuluhan dan

konseling gizi, Pemerian Makanan Tambahan PMT,

Pemantuan balita yang berat badannya tidak naik 2kali

berturut-turut atau berada di bawah garis merah (BGM)

7) Pencegahan dan penanggulangan diare dilakukan dengan

penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) selain

itu melaksanakan kunjungan rumah terhadap masyarakat

wilayah posyandu.

g. Kriteria rumah yang akan dikunjungi

Kriteria rumah yang akan dikunjungi yang di

musyawarakan oleh kader sebagai berikut:

1) Ibu yang mempunyai anak balita dan selam 2bulan berturut-

turut tidak hadir dalam kegiatan posyandu

2) Ibu yang anak balitanya belum mendapatkan kapsul vitamiA


19

3) Ibu yang anak balitanya pada bulan lalu di kirim ke

puskesmas karena berat badan dalam 2bulan berturut-turut

tidak naik, berat badan dibawah garis merah KMS,Sakit

4) Ibu hamil yang 2bulan berturut-turut tidak mrnghadiri

kegiatan posyandu

5) Ibu menyusui yang mengalami kesulitan menyusui anaknya.

6) Balita Terlalu Gemuk

h. Kriteria Kunjungan Ke Posyandu

Kriteria kunjungan ke posyandu dikatakan berhasil harus

memenuhi target.

1) Tahapan posyandu Pertama

Posyandu pertama adalah posyandu belum terlaksana

secara rutin, jumlah kader sangat terbatas kurang dari 5

orang, tidak terlaksana secara rutin bulanan posyandu,

siapnya masyarakat inetrvensi untuk perbaikanperingkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah

kader

2) Tahapan Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah posyandu yang sudah dapat

melaksanakan kegiatanlebih dari 8 kali pertahun dengan

rata-rata jumlah kader 5 orang atau lebih, tetapi cakupan

kelima kegiatan utamanya masih rendah kurang dari 50%

intervensi yang dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah


20

meningkatkan cakupan seperti contohnya intervensi

pelatihan tokoh masyarakat, menggunakan modul podyandu,

menerapkan SMD dan MMD dengan tujuan merumuskan

masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya dlam

rangka meningkatkan cakupan posyandu.

3) Tahapan Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyanduyang sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari 8kali pertahun, kadre 5

orang, cakupan kelima kegiatan lebih dari 50% mampu

menyelenggrakan program tambahan. Intervensi yang di

lakukan untuk perbaikan peringkat antara lain sosialisasi

program dana sehat, pelatihan dana sehat,

4) Tahapan Posyandu Mandiri

Posyandu mandiri adalah posyandu yang sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, kader

5orang, cakupan kelima kegiatan utamanya lebihdari

50%mampu menyelenggarakan program tambahan serta

telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat lebih dari 50% di wilayah posyandu.

Intervensi yang di lakukan bersifat pembinaan program dana

sehat, memperbanyak macam program tambahan sesuai

dengan maslah dan kemampuan masin - masing.

i. Syarat Pendirian Posyandu


21

Pendirian Posyandu menurut penelitian dari (Mutaharoh, 2018)

meliputi :

a. Posyandu bisa didirikan di Kelurahan/ Desa atau RW,

Dusun atau RT jika diperlukan dan dimungkinkan;

b. Minimal sasaran Balita 100 (seratus) anak dalam 1(satu)

RW;

c. Minimal terdiri dari 120 (seratus dua puluh) Kepala

Keluarga;

d. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa);

e. Jarak antara kelompok rumah

f. Jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak terlalu

jauh.

2. Definisi Keaktifan ibu

Keaktifan ibu adalah keterlibatan masyarakat secara sukarela dan

atas diri mereka sendiri dalam membentuk perubahan yang di

inginkan. Partisipasi juga dapat diartikan sebagai keterlibatan

masyarakat dalam upaya pembangunan lingkungan kehidupan,

dan diri mereka sendiri. Tingkat kehadiran ibu di kategorikan baik

apabila garis grafik berat pada KMS tidak pernah putus (hadir dan

di timbangan setiap bulan posyandu), sedangkan apabila garis

grafik tersambung dua bulan berturut-turut dan kurang apabila garis

grafik pada KMS tidak terbentuk atau tidak hadir dan tidak di
22

timbang setiap bulan diposyandu menurut penelitian terdahulu

(Maulana, 2013)

Kegiatan posyandu dikatan meningkat jika peran aktif ibu

balita atau peran serta masyarakat semakin tinggi yang terwujud

dalam cakupan program kesehatan seperti imunisasi, pemantuan

tumbuh kembang balita, pemeriksaan ibu hamil, dan KB yang

meningkat. Keatifan ibu dalam setiap kegiatan posyandu tentu akan

berpengaruh pada keadaan status gizi anak balitanya, karena salah

satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi

masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil. Agara itu tercapai

semua maka ibu yang memiliki anak balita hendaknya aktif dalam

kagiatan posyandu agar status gizi balitanya terpantau

Setiap anak umur 12-59 bulan memperoleh pelayanan

pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8kali dalam

setahun yang tercatat di kohor anak balita dan prasekolah, buku

KIA atau KMS atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Ibu

dikatakan aktif ke posyandu jika ibu hadir dalam mengunjungi

posyandu sebanyak ≥4kali dalam 1 tahun, sedangkan dikatakan

tidak aktif keposyandu jika ibu hadir dalam mengunjungi posyandu

< 4kali dalam 1 tahun . Balita dikatan aktif ke posyandu jika balita

hadir ke posyandu lebih dari 8 kali dalam 1 Tahun, di katakana

tidak aktif ke posyandu apabila kurang dari 8 kali dalam 1 tahun

(Camela dkk, 2015)


23

3. Faktor yang mempengaruhi perilaku kunjungan Posyandu

Kunjungan balita ke posyandu adalah datangnya balita ke

posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan misalnya

penimbangan, Imunisasi, Penyuluhan Gizi, dan Lain sebagainya.

Kunjungan balita ke posyandu yang baik ada teratur setiap bulan

12 kali pertahun.

Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat

badan /panjang badan (BB/TB), Di tingkat masyarakat pemantauan

pertumbuhan adalah 7 pengukuran berat badan perumur (BB/U)

setiap bulan di posyandu

Salah satu penunjang suksesnya posyandu ini adalah

pengetahuan ibu yang mempunyai balits. Pengetahuan ibu yang

tinggi tentang posyandu akan mempengaruhi tingkat kunjungan

atau kepatuhan berkunjung ibu ke pusat pelayanan kesehatan.

Apabila ibu yang tidak hadir diposyandu banyak, dikhawatirkan

informasi atau pengetahuan tentang kesehatan tidak mencapai

semua sasaran sehingga tujuan untuk merubah suatu prilaku sehat

sulit dicapai, padahal posyandu merupakan tempat memberi

informasi yang edukatif di tingkat pelayanan yang paling bawah

(notoatmojo, 2012; susilowati 2017).

Faktor yang mempengaruhi perilaku Lawrence Green

(Pakpahan et al, 2021)

a. Faktor Predisposisi
24

Yaitu faktor yang mempermudah mendasari atau

memotivasi untuk melakukan suatu tindakan, menilai dan

kebutuhan yang dirasakan untuk bertindak atas perilaku

tertentu yang termasuk dalam kelompok ini adalah predisposisi

pengetahuan, sikap, nilai budaya persepsi, usia pendidikan.

Beberapa karakteristik individu umur, jenis kelamin, tingkat

pendidikandan pekerjaan.

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau

hasil tahu seorang terhadap suatu objek.Pengetahuan yang

dimiliki oleh individu merupakan salah satu faktor yang

menentukan untuk mencari dan meminta upaya pelayanan

kesehatan. Dinyatakan pula bahwa semakin tinggi

pengetahuan individu tentang akibat yang ditimbulkan oleh

suatu penyakit maka semakain tinggi upaya pencegahan yang

dilakukan.Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan

pendidikan, dimana dengan pendidikan yang tinggi maka orang

tersebut semakin luas pula pengetahuannya.

Persepsi adalah sebuah proses yang dilakukan oleh

seseorang untuk menyeleksi, mengatur dan menginterprestasi

stimulus menjasi sesuatu yang berarti dan gambaran yang

logis. Persepsi secara umum adalah proses menerima,

mengatur dan menginterprestasikan stimulus menjadi suatu

gambaran yang logis dan menjadi sesuatu yang berarti.


25

Usia adalah umur individu yang terhitung saat lahir

samai berulang tahun Semakin cukup umur tingkat

kematangan dan kekuatan sesorang lebih matang dalam

berpikir dan bekerja. Faktor umur sangat mempengaruhi

permintaan konsumen terhadap pelayanan kesehatan preventif

dan kuratif

Pendidikan memberikan pengaruh besar pada perilaku

masyarakat,rendahya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan dan penyakit dapat mengakibatkan

penyakit-penyakit yang terjadi dalam masyarakat sering sulit

terdeteksi. Pendidikan kesehatan dan sekolah merupakan

sarana yang baik bagi pendidikan kesehatan, oleh karena itu

lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik atau lingkungan sosial

yang sehat akan sangat mempengaruhi terhadap perilaku

sehat seseorang. Makin tinggi pendidikan seseorang semakin

mudah menerima informasi sehingga semakin banyak juga

pengetahuan yang di miliki.

Pekerjaan adalah aktivitas yang harus di lakukan

terutama untuk menunjang kehidupan peribadi maupun

keluarga.Berbagai hasil penelitian menunjukkan hubungan

yangerat antara tingkat pendapatan dengan pemanfaatan

pelayan kesehatan maupun upaya pencegahan.Seseorang

mungkintidak menjaga kualitas kesehatannya karena


26

keterbatasan biaya.Semakin tinggi penghasilan seseorang

makasemakin tinggi pula upaya pencegahaan dann

pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Keyakinan adalah suatu bagaian dari faktor predisposing

atau sering disebut sebagi faktor yang berkaitan dengan

motivasi seseorang atau kelompok untuk melakukan segala

tindakan, berdasar asumsi-asumsi tentang perubahan perilaku.

1) Orang harus percaya bahwa kesehatan dirinya terancam.

Untuk penyakit yang tanpa gejala seperti hipertensi atau

kanker stadium awal, orang harus percaya bahwa dirinya

dapat terkena dan tidak merasakan gejalanya.

2) Orang harus meyakini keseriusan kondisi yang akan terjadi

akibat sakit atau ketidaknyamanan yang di deritanya

3) Dalam menilai keadaan, orang harus mempercayai bahwa

keuntungan yang berawal dari perilaku yang di

harapkanmenimbulkan biaya dan ketidaknyamanan, tetapi

masih mungkin untuk di lakukan

4) Harus ada tanda atau sesuatu yang mempercepat orang

tersebut merasa perlu untuk segera melakukan tindakan

b. Faktor Enabling

Faktor pendorong (Enabling) yaitu faktor yang

memungkinkan untuk terjadi perilaku tertentu atau mungkin

suatu motivasi di realisasikan.Yang termasuk dalam kelompok


27

faktor pemungkin tersebut adalah tersedianya pelayanan

kesehatan, aksesibilitas dan kemudahan pelayanan kesehatan

baik dari segi jarak maupun biaya dan sosial serta adanya

peraturan-peraturan dan komitmen masyarakat dalam

menunjang perilaku tertentu tersebut.

Faktor pemungkin seringkali merupakan kondisi dari

lingkungan memfasilitas dilakukannya suatu tindakan oleh

individu atau organisasi termasuk kondisi yang berlaku sebagai

hambatan dari tindakan itu seperti ketiadaan sarana

transportasi yang menghambat partisipasi seseorang dalam

program kesehatan.Faktor pemungkin juga meliputi

keterampilan baru yang diperlukan seseorang, Organisasi atau

masyarakat untuk membuat suatu perubahan perilaku atau

lingkungan. Faktor pemungkin menjadi target antara dan

intervensi program pada masyarakat atau organisasi. Terdiri

dari sumber daya dan keterampilan baru untuk membuat suatu

tindakan kesehatan dan indikasi organisasi yang di butuhkan

untuk mengubah lingkungan sumber daya berupa organisasi

dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan sekolah,

petugas, sekolah klinik atau sumber daya sejenis.

c. Faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor penguat adalah faktor yang memperkuat atas

terjadinya suatu perilaku tertentu.Faktor ini merupakan


28

konsekuensi dari tindakan yang menentukan apakah pelaku

menerima umpan balik positif dan akan mendapatkan

dukungan sosial. Kelompok faktor penguat adalah pendapat,

dukungan sosial, pengaruh teman, kritik baik dari teman-teman

kerja atau lingkungan bahkan juga saran dan umpan balik dari

petugas kesehatan.

Faktor yang mempengaruhi kepatuhan menurut kamidah

(2016) adalah:

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadimelalui panca indera manusia yakni: indera

pengelihatan, pendengar, pencium, raba dan rasa sebagaian

besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan

telinga.

b. Motivasi

Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang

mendorong dirinya untuk berperilaku. Motivasi yang baik dalam

mengkonsumsi tablet kalsium untuk menjaga kesehatan ibu

hamil dan janin keinginan inin biasanya hanya pada tahapan

anjuran dari petugas kesehatan bukan atas keinginan diri

sendiri. Semakin baik motivasi maka semakain patuh ibu hamil

dalam mengkonsumsi tablet kalsium karena motivasi


29

merupakan kondisi internal manusia seperti keinginan dan

harapan yang mendorong individu untuk berperilaku agar

mencapai tujuan yang di kehendakinya

c. Dukungan keluarga

Upaya yang dilakukan dengan mengikutkan peran serta

keluarga adalah faktor dasar penting dengan memperdayakan

anggota keluarga terutama suami untuk ikut berperan dalam

kunjungan posyandu balita dalam meningkatkan

kepatuhannnya. Upaya ini sangat penting dilakukan sebab ibu

adalah seorang individu yang tidak berdiri sendiri tetapi ia

bergabung dalam suatu ikatan perkawinan dan hidup dalam

sebuah bangunan rumah tangga di mana faktor suami akan ikut

mempengaruhi pola pikir dan perilakunya termasuk dalam

memperlakukan anaknya

4. Pengaruh faktor partisipasi ibu balita ke posyandu

a. Umur

Umur yang relatif muda cenedrung lebih mendahulukan

kentingan sendiri daripada anak dan keluarganya. Sebagian

besar ibu yang masih berusia muda memiliki sedikit sekali

pengetahuan tentang gizi yang akan di berikan pada anaknya

dan pengelaman dalam mengasuh anak.

b. Pendidikan
30

Perubahan perilaku kesehatan melalui cara pendidikan atau

promosi kesehatan diawali dengan cara pemberian informasi-

informasi kesehatan tentang cara mencapai hidup sehat, cara

pemeliharaan kesehatan, cara menghindar penyakit dan

sebaginya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat

tentang hal tersebut. Tingkat pendidikkan yang tinggi

memudahkan masyarakat menyerap informasi dan

mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup

sehari-hari, khususnya dalam hal kesehatan dan gizi.

c. Pekerjaan

Kemiskinan merupakan penyebab pokok atau akar masalah

gizi buruk. Semakin kecil pendapatan penduduk, semakin

besar prosentase anak yang gizi buruk. Faktor ekonomi

dapat menjadi salah satu penentu dari staus Gizi, maka

perbaikan taraf ekonomi pada seseorang akan

meningkatkan status gizi seseorang. Masalah gizi bersifat

multikompleks karena tidak hanya faktor ekonomi yang

berperan tetapi faktor-faktor lain ikut menentukan dalam

penyebab terjadinya masalah gizi tersebut.

d. Akses pelayanan kesehatan

Terdapat kategori pelayanan kesehatan yaitu kategori yang

berorentasi public (masyarakat) dan kategori yang

berorentasi pada peroranga (individu). Kemudahan untuk


31

mengakses lokasi atau tempat kegiatan menjadi faktor

pendukung partisipasi yang dilakukan, semakin dekat jarak

tempuh rumah dengan tempat penyelenggaraan posyandu

maka akan lebih banyak masyarakat memanfaatkan

posyandu

e. Dukungan kader posyandu

Kader adalah anggota masyarakat yang bersedia ,mampu

dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan

posyandu secara sukarela. Kader di harapakan mampu

mengggali nilai-nilai positif. Kader di percaya masyarakat

dapat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat

B. Kerangka Teori

Kerangka Teori dalam penelitian ini mengacu teori grend Lawrance

(2015) yaitu faktor predisposisi (Predisposising), Pemungkin (Enabling)

dan (Reinforcing)

Posyandu

Faktor Perilaku Faktor Pelayanan Posyandu

- Predisposisi  Peran Kader


 Pengetahuan  Fasilitas & Sarana di
 Persepsi posyandu
 Usia  Aksesabilitas
 Pendidikan  Jadwal Posyandu
 Pekerjaan  Pekerjaan
 Keyakinan
- Enabling
 Pelayanan Kesehatan
 Aksebilitas
 Biaya
 Sosial
- Reinforching
 Motivasi’
32

Sumber : Green Lawarance( 2015) Keaktifan kunjungan


Ibu balita ke posyandu

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah hubngan antara variable yang

diamati atau di ukur melalui penelitian analisis rendahnya kunjungan

ibu balita keposyandu dalam wilayah kerja puskesmas Long Hubung

kab.Mahakam ulutahun 2002

Variabel Independen Variabel Dependen


Faktor yang mempengaruhi Keaktifan ibu membawa
kunjungan balita ke poyandu
Persepsi Ibu balita tentang
Peran Kader
Sikap Ibu Balita

D. Hipotesis

Ada Pengaruh Persepsi Ibu balita tentang peran kader dan

Sikap Ibu balita dalam pelayanan kunjungan Ibu balita ke posyandu di

wilayah kerja puskesmas Long Hubung.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakanyaitu deskriptif kuantitatif

dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional

adalah penelitian untuk memperlajari korelasi antara faktor-faktor

resiko dengan cara pendekatan atau pengumpulan data sekaligus

pada satu saat tertentu saja (Ariani, 2014). Penelitian ini di lakukan

untuk menganalisis antara Variabel Independen (Peran Kader,

pekerjaan, Jarak ketempat pelayanan, Sikap, keaktifan, dan pengaruh

faktor kunjungan) dan variable dependen (keaktifan membawa balita

ke posyandu) di wilayah kerja puskesmas Long Hubung Kab.

Mahakam ulu tahun 2022.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiono, 2014).


34

Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu-ibu yang

berkunjung ke posyandu dalam wilayah kerja puskemas Long

Hubung berjumlah 387 dari 11 posyandu.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Pengambilan

sampel dalam penelitian ini dengan proportionate random sampling.

Proportione random sampling adalah teknik pengambilan sampel

dimana semua anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk

dijadikan sampel sesuai dengan proporsinya (Sugiyono, 2014: 118)

dengan menggunakan rumus slovin:

N
n=
1+ N ¿ ¿

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

E = persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan

sampel yang masih ditolerir: e =0,1

Maka untuk menghitung sampel penelitian sebagai berikut:

N
n=
1+ N ¿ ¿

285
n=
1+285 ¿ ¿

387
n=
4.87
35

n=79,46maka sama dengan n= 80

Besar sampel pada penelitian ini berjumlah 80 responden dengan

kriteria :

a. Kriteria Inklusi

- Bersedia berpartisipasi dalam penelitian

- Mempunyai balita yang di timbang diposyandu

- Balita sedang dalam keadaan sehat

b. Kriteria Ekslusi

- Ibu balita tidak bersedia menjadi responden

- Balita sedang dalam pengobatan TBC dll

C. Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakanpada bulan Maret 2023 dan tempat

penelitian akan dilakukan di posyandu dalam wilayah kerja puskesmas

Long Hubung.

D. Variabel Penelitian

Variabel bebas (independent variable) yaitu karakteristik dari subjek

yang dengan keberadaannya menyebabkan perubahan pada variabel

lainnya. Variabel bebas penelitian ini adalah peran kader, pekerjaan,

sikap dan jarak).

Variabel terikat (depenpent variable) adalah variabel yang akan

berubah akibat pengaruh atau perubahan yang terjadi pada variabel

bebas. Variabel terikat penelitian ini keaktifan ibu membawa balita ke

posyandu.
36

E. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah defenisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variable yang akan di teliti.

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Persepsi Aktifitas kader dalam Kuesioner 1) Kurang Baik <60% Ordinal


Ibu tentang Melaksanakan kegiatan 2) Baik >60%
Peran Kader Pelayanan posyandu

Sikap Pernyatan evaluatif Kuesioner 1) Baik jika > 80 % Ordinal


Ibu terhadap objek Jawaban benar
tentang kegiatan 2)Tidak baik jika
posyandu < 80 % Jawaban
benar

Keaktifan Dalam 12 bulan berapa KMS 1) Aktif 8 kali Ordinal


ibu membawa kali ke posyandu atau >8 kali
balita 2) Tidak aktif
ke posyandu < 8 kali
F. Instrumen Penelitian

Penelitian dilakukan untuk memperoleh data, yaitu dengan data primer

dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang di peroleh langsung dari subjek

penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi

yang dicari (Saryono& dewi ,2013). Instrumen pada penelitian ini

berupa kueisoner yang di modifikasi dari penelitian sebelumnya

menyesuaikan dengan judul penelitian : Data umum meliputi

nama,umur, jenis kelamin, pendidikan dan alamat. Persepsi Ibu

tentang Peran kader dibuat dalam bentuk pertanyaan tertutup

dengan skala Guttman dengan jawaban ya atau tidak, berjumlah 11

pertanyaan yang diperoleh dari penelitian (Windasari, 2014). Sikap

Ibu balita tentang posyandu dibuat dalam bentuk pertanyaan

tertutup dengan skala Guttman dengan jawaban ya atau tidak,

berjumlah 10 pertanyaan yang diperoleh dari penelitian (Ningsih,

2019), serta dengan melihat hasil buku KMS balita dalam

menentukan keaktifan ibu balita ke posyandu pada buku KMS balita

selama 1 tahun terakhir dan hasil lembar observasi keaktifan ibu

balita ke posyandu (Maulana, 2013).


38

2. Data Sekunder

Sumber data skunder adalah data yang diperoleh melalui

pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dan subjek

penelitiaanya (saryono & Mekar, 2013)

Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer dan

untuk keperluan pembahasan.Data sekunder berupa gambaran

umum daerah/lokasi penelitian, data kegiatan kader dan profil

kesehatan, laporan atau catatan lain di Dinas kesehatan Kabupaten

dan di Puskesmas.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan langsung kepada subyek penelitian

dengan teknik wawancara kepada ibu balita dengan bantuan

kuesioner.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian ini sudah di uji validitas dan reabilitas oleh peneliti

sebelum nya. Untuk kuisoner variabel Persepsi Ibu tentang peran

kader (Windasari, 2014) memiliki nilai p = 0,014 (p> 0,05), dan variabel

Sikap Ibu balita tentang posyandu memiliki nilai p = 0,430 (p> 0,05)

(Ningsih, 2019).
39

H. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

1. Observasi adalah suatu metode pengukuran data untuk

memperolah data dengan cara menggunakan pengamatan

langsung secara seksama dan sistematis dengan menggunakan

alat indera,pada saat penelitianpenulis mengamati secara langsung

KMS balita dan buku register posyandu

2. Kuesioner

Suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti yang peneliti yang

mewawancara responden secara langsung.

I. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Dilakukan untuk mendeskripsikan setiap variable dari hasil

penelitian pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi dan presentase dari setiap variable

2. Analisis Bivariat

Dilakukan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau

berkorelasi.Analisis ini dilakukan untuk menguji hubungan antara

variable bebas.
40

J. Etika Penelitian

Etika Penelitian di perlukan untuk menghindari terjadinya tindakan

yang tidak etis dalam melakukan penelitian maka di perlukan sebagai

berikut:

1. Lembar Persetujuan (Informen Consent)

Berisi penjelasan mengenai penelitian yang di lakukan, tujuan

penelitian, tata cara penelitian, manfaat yang diperoleh reponden,

dan resiko yang mungkin terjadi

2. Anonimitas

untuk menjaga kerahasiaan penelitian tidak mencantumkan nama

responden, tetapi lembar persetujuan di beri kode.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality yaitu tidak akan menginformasikan data dan hasil

penelitian berdasarkan data individual, namun data di laporkan

berdasarkan kelompok

4. Sukarela

Peneliti bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan atau

tekanan secara langsung maupun tidak langsung dari peneliti

kepada calon responden atau sampel yang akan di teliti.


41

K. Alur Penelitian

Mulai

Identtifikasi
Studi Literatur
Masalah

Merumuskan
Masalah

Pengumpulan
data

Pengolahan data

Anlisis

Pembahahasan

Selesai

Gambar 3.1 Langkah penelitian


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitan

Kecamatan Long Hubung merupakan salah satu kampung yang

terletak di wilayah Kecamatan Long Hubung Kabupaten Mahakam Ulu.

Mayoritas penduduk adalah suku dayak bahau, jumlah penduduk di

Kampung Lopng Hubung adalah 8.424 jiwa. Kecamatan Long

Hubung terdiri dari 6 Kampung, yaitu Long Hubung, Datah Bilang,

Matalibaq, Tripariq, Wanapariq, Mamahak Teboq, Lutan, dan

Sirau. Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 orang ibu

yang melakukan Kunjungan Posyandu . Pengambilan sampel

dengan menggunakan total sampling. Data penelitian diambil

dengan cara bertemu langsung kepada responden pada saat

acara posyandu .

Hasil penelitian yang dilakukan di Kampung Long Hubung

adalah sebagai berikut :

1. Analisis Univariat

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik

variabel yang diteliti yang diuji menggunakan uji statistik frekuensi .

Hasil analisis univariat ini dilakukan untuk mengetahui distribusi

subjek penelitian dengan menghitung frekuensi dan presentase

masing- masing variabel penelitian. Karakteristik subjek terdiri dari


43

Pendidikan, Pekerjaan, Jarak ke Posyandu ,Alat Trasportasi,

Kelengkapan Fasilits Posyandu, Persepsi Ibu tentang Peran Kader,

Sikap Ibu tentang Peran Kader, Keaktifan Ibu Membawa Balita Ke

Posyandu Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Data diperoleh dari data primer yang di dapatkan pada

pengisian kuesioner yang dilakukan pengambilan data pada bulan

Maret - April 2023. Seluruh responden adalah ibu yang berkunjung

saat posyandu di Kecamatan Long Hubung

Tabel 4.1 Karakteristik Pedidikan Responden Ibu di Kecamatan


Long Hubung Tahun 2023

Pendidikan Ibu
NO Pendidikan Frekuensi Presentase ( %)
1 SD 10 12.5
2 SMP 30 37.5
3 SMA 30 37.5
4 S1 10 12.5
Total 80 100

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dari 80 responden sebagian

besar reponden berpendidikan SMP dan SMA sebanyak 30

responden (37.5%).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Data diperoleh dari data primer yang di dapatkan pada pengisian

kuesioner yang dilakukan pengambilan data pada bulan Maret -


44

April 2023. Seluruh responden adalah ibu yang berkunjung saat

posyandu di Kecamatan Long Hubung.

Tabel 4.2 Karakteristik Pekerjaan Responden Ibu di Kecamatan


Long Hubung Tahun 2023

Pekerjaan Ibu
NO Pekerjaan Frekuensi Presentase ( %)
1 Ibu Rumah 50 62.5
Tangga ( IRT)
2 10 12.5
PNS
3 20 25.0
Wiraswasta
Total 80 100

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari 80 responden sebagian

besar responden berkerja sebagai Ibu rumah Tangga (IRT)

sebanyak 50 responden 62.5%

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jarak Rumah Ke

Posyandu

Data diperoleh dari data primer yang di dapatkan pada

pengisian kuesioner yang dilakukan pengambilan data pada bulan

Juni 2023. Seluruh responden adalah ibu yang berkunjung saat

posyandu di Kecamatan Long Hubung


45

Tabel 4.3 Karakteristik Jarak Rumah Ibu ke Posyandu di


Kecamatan Long Hubung Tahun 2023
Jarak Rumah Ibu ke Posyandu
NO Jarak Frekuensi Presentase ( %)
1 Dekat ,< dari 1 KM 50 62.5

2 Jauh , > dari 1 KM 30 37.5

Total 80 100

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 80 responden

sebagian besar Jarak rumah ke posyandu < 1 KM sebanyak 50

responden ( 62.5% )

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Alat Trasportasi Ke

Posyandu

Data diperoleh dari data primer yang di dapatkan pada

pengisian kuesioner yang dilakukan pengambilan data pada bulan

Maret - April 2023. Seluruh responden adalah ibu yang berkunjung

saat posyandu di Kecamatan Long Hubung

Tabel 4.4 Karakteristik Alat Trasportasi Ibu ke Posyandu di


Kecamatan Long Hubung Tahun 2023

Alat Trasportasi ke Posyandu


NO Alat Trasportasi Frekuensi Presentase ( %)
1 Jalan kaki 50 62.5
2 Motor 30 37.5
Total 80 100

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 80 responden sebagian

besar alat trasportasi yang digunakan ibu dengan berjalan kaki

sebanyak 50 responden (62.5%).


46

e. Karakteristik responden berdasarkan Kelengkapan Fasilitas

Posyandu

Data diperoleh dari data primer yang di dapatkan pada

pengisian kuesioner yang dilakukan pengambilan data pada bulan

Maret - April 2023. Seluruh responden adalah ibu yang berkunjung

saat posyandu di Kecamatan Long Hubung

Tabel 4.5 Karakteristik Kelengkapan Fasilitas Posyandu di


Kecamatan Long Hubung Tahun 2023

Fasilitas Posyandu
NO Fasilitas Posyandu Frekuensi Presentase ( %)
1 Lengkap 45 56.3
2 Tidak lengkap 35 43.8
Total 80 100

BeBerdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa dari 80 responden

sebagian besar Fasilitas posyandu lengkap sebanyak 45

responden ( 56,3%).

f. Karakteristik responden berdasarkan Persepsi Ibu tentang

Peran Kader

Data diperoleh dari data primer yang di dapatkan pada

pengisian kuesioner yang dilakukan pengambilan data pada bulan

Maret - April 2023. Seluruh responden adalah ibu yang berkunjung

saat posyandu di Kecamatan Long Hubung

Tabel 4.6 Karakteristik Persepsi Ibu tentang peran Kader


Posyandu di Kecamatan Long Hubung Tahun 2023
Persepsi Ibu Tentang Peran Kader
NO Persepsi Ibu Frekuensi Presentase ( %)
1 Baik 60 75.0

2 Kurang baik 20 25.0

Total 80 100
47

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa dari 80 responden sebagian

besar Ibu mempunyai persepsi peran kader baik sebanyak 60

responden (75%)

g. Karakteristik responden berdasarkan Sikap Ibu tentang

Posyandu

Data diperoleh dari data primer yang di dapatkan pada

pengisian kuesioner yang dilakukan pengambilan data pada bulan

Maret - April 2023 Seluruh responden adalah ibu yang berkunjung

saat posyandu di Kecamatan Long Hubung

Tabel 4.7 Karakteristik Sikap Ibu tentang posyandu di Kecamatan


Long Hubung Tahun 2023

Sikap Ibu Tentang Posyandu


NO Persepsi Ibu Frekuensi Presentase ( %)
1 Baik 52 65.0

2 Tidak Baik 28 35.0

Total 80 100
48

BBerdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa dari 80 responden

sebagian besar bersikap tentang Posyandu baik sebanyak 52

responden (75%)

h. Keaktifan Ibu Membawa Balitanya Ke Posyandu

Data diperoleh dari data primer yang di dapatkan pada

pengisian kuesioner yang dilakukan pengambilan data pada bulan

Maret - April 2023. Seluruh responden adalah ibu yang berkunjung

saat posyandu di Kecamatan Long Hubung

Tabel 4.8 Keaktifan Ibu Membawa Balita ke Posyandu di


Kecamatan Long Hubung Tahun 2023

Keaktifan Ibu Membawa Balita ke Posyandu


NO Keaktifan Ibu Frekuensi Presentase ( %)
1 Aktif 55 68.8

2 Tidak aktif 25 31.3

Total 80 100

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa dari 80 responden sebagian

besar Ibu Aktif sebanyak 55 responden (68.8%)

2. Analisis Chi Square

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara variabel independent dan dependent yaitu untuk

mengetahui hubungan persepsi ibu tentang peran kader dan sikap


49

ibu tentang posyandu dengan keaktifan ibu membawa balita ke

posyandu.. Analisis ini mengunakan uji chi-square untuk

mengkorelasikan hubungan persepsi ibu tentang peran kader dan

sikap ibu tentang posyandu dengan keaktifan ibu membawa balita

ke posyandu Chi Square adalah salah satu jenis uji komparatif non

parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data

kedua variabel adalah nominal. Kedua variabel dapat dikatakan

memliki korelasi jika memilki nilai probabilitas < 0.05. sebaliknya

kedua variabel dikatakan tidak memiliki korelasi apabila memiliki

nilai probabilitas >0.05.Hasil uji chi-square dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

a. Hubungan persepsi ibu tentang kader dengan keaktifan ibu membawa


balita ke posyandu.

Keaktifan ibu Persepsi ibu Total ρ Value


membawa tentang peran
balita ke kader
posyandu
kurang
baik baik
N % N % N %
Aktif 55 41,3 0 13,8 55 55
Tidak aktif 5 18,8 20 6,3 25 25 <,001

Total 60 20 80 80

Tabel 4. 9 Cross Tab Hubungan persepsi ibu tentang kader dengan


keaktifan ibu membawa balita ke posyandu

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa bahwa terdapat

hubungan signifikan antara persepsi ibu tentang peran kader


50

dengan keaktifan ibu membawa balita ke posyandu dengan ρ

Value 0,001 (ρ<0,05) Hal ini dapet ditunjukan 55 responden yang

aktif membawa balita ke 41,3% tersebut memiliki persepsi yang

baik tentang peran kader. Sedangkan 25 ibu sisanya tidak aktif

membawa balita ke posyandu yaitu 5 responden (18,8%) memiliki

persepsi baik pada kader dan 20 responden (6,3%) berpikiran

peran kader kurang baik.

b. Hubungan sikap ibu tentang posyandu dengan keaktifan ibu membawa


balita ke posyandu

Tabel 4. 11 Cross Tab Hubungan sikap ibu tentang posyandu


dengan keaktifan ibu membawa balita ke posyadu
Keaktifan ibu Sikap Ibu ke Total ρ
membawa Posyandu Value
balita ke
posyandu
kurang
baik baik
N % N % N %
Aktif 52 35,8 3 19,3 55 55
Tidak aktif 0 16,3 25 8.8 25 25 <,001

Total 52 52 28 80 80
51

ndu

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa bahwa terdapat

hubungan signifikan antara sikap Ibu dengan keaktifan ibu

membawa balita ke posyandu dengan ρ Value 0,001 (ρ<0,05) Hal

ini dapet ditunjukan 52 responden yang aktif membawa balita ke

35,8% tersebut memiliki sikap baik tentang posyandu yang baik

tentang peran kader. Sedangkan 25 ibu sisanya tidak aktif

membawa balita ke posyandu memiliki sikap yang kurang baik

sebanyak 25 responden (8,8%).

B. Pembahasan

Penelitian ini meneliti Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi

Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas

Long Hubung Maret - April Tahun 2023. Dengan Besar sampel

dalam penelitian ini berjumlah 80 orang ibu yang melakukan

Kunjungan Posyandu . Penelitian ini menggunakan kuesioner

dengan memberikan kuesioner tersebut kepada responden (ibu)

yang yang datang saat kunjungan Posyandu untuk mengetahui


52

Karakteristik Pendidikan, Pekerjaan, Jarak ke Posyandu ,Alat

Trasportasi ,Kelengkapan Fasilits Posyandu , Persepsi Ibu tentang

Peran Kader, Sikap Ibu tentang Peran Kader, Keaktifan Ibu

Membawa Balita Ke Posyandu , Serta Hubungan Persepsi Ibu

tentang kader dan Sikap Ibu tentang peran kader Dengan

Keaktifan Ibu membawa Balita Ke posyandu.

1. Berdasarkan karakteristik pendidikan menunjukan bahwa

dari 80 responden hampir lebih dari seperempat nya

bependidikan SMP dan SMA yaitu sebanyak 30 respondenn

(37.5%) jumlah nya lebih besar dari tingkatan pendidikan

lainya. Hasil ini berarti bahwa setiap ibu sudah mengenyam

pendidikan minimal ini sesuai dengan pendapat

(Notoadmodjo, 2014). Pendidikan ini nantinya akan dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dalam

bersikap hidup yang bersih dan sehat serta sikap dalam

memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada disekitarnya.

Tingkat pendidikan yang tinggi akan memudahkan

seseorang untuk menyerap informasi dan

mengimplementasikan dalam perilaku dan gaya hidup

sehari-hari, khususnya yang berhubungan dengan

kesehatan

2. Berdasarkan karakteristik pekerjaan ibu menunjukan bahwa

dari 80 responden hapir lebih setengah responden tidak


53

bekerja ( ibu rumah tangga ) sebanyak 50 responden

(62.5%) hasil tersebut menyatakan bahwa banyak ibu yang

tidak bekerja dan lebih banyak waktu untuk membawa anak

ke posyandu dan lebih bisa memperahatikan keadaan

kesehatan balitanya.

3. Berdasarkan karakteristik jarak rumah ke posyandu

menunjukan bahwa dari 80 responden hapir lebih setengah

responden jarak rumah ke posyandu dekat kurang lebih di

bawah 1 kilometer sebanyak 50 responden (62.5%). Hasil

tersebut berarti bahwa jarak ibu dengan posyandu bukan

menjadi suatu alasan bermalas-malasan untuk pergi ke

posyandu karena menurut Syakira (2012) salah satu kreteria

pembentukan posyandu yaitu tempatnya strategis dan

mudah di datangi oleh masyarakat.

4. Berdasarkan karakteristik alat trasportasi menunjukan

bahwa dari 80 responden hapir lebih setengah responden

terdapat 62.5% responden dengan yang pergi ke posyandu

dengan berjalan kaki.Hasil ini menyatakan bahwa responden

ibu lebih menyukai berjalan kaki di bandingkan

menggunakan kendaraan selain lebih sehat, juga lebih

mudah mengajak ibu yang lain bersama-sama pergi ke

posyandu serta dapat menghemat biaya.


54

5. Berdasarkan karakteristik fasilitas posyandu menunjukan

bahwa dari 80 responden hapir lebih setengah responden

Menyatakan fasilitas posyandu lengkap sebanyak 45

responden (56,3%). Hasil ini menyatakan bahwa Posyandu

Lengkap lebih memudahkan untuk melakukan pelayanan

dan membuat responden tertarik untuk mengunjungi

posyandu lebih sering serta lebih mudah melakukan

pemantauan bagi para tenaga kesehatan jika fasilitasnya

lengkap.

6. Berdasarkan karakteristik persepsi ibu peran kader

menunjukan bahwa dari 80 responden menyatakan hampir

semua peran kader baik sebanyak 60 responden (75%).

Hasil ini menyatakan bahwa peranan kader sangat lah

penting dan menjadi ujung tombak dari posyandu karena

kader merupakan fasilitator tenaga kesehatan yang berada

di tengah masyarakat untuk mengorganisir terlaksananya

program posyandu serta berperan aktif memberikan motivasi

kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di komunitas

setempat. Karena bersifat sukarela, maka tidak ada jaminan

kader tetap melaksanakan tugas dan perannya dengan baik

dalam pelaksanaan program posyandu, seperti kader yang

lebih mengutamkan keluarganya sendiri dibandingkan

dengan jadwal penimbangan posyandu secara rutin tiap


55

bulannya (Etty, 2013).

7. Berdasarkan karakteristik sikap ibu tentang posyandu

menunjukan bahwa dari 80 responden bersikap baik

sebanyak 60 responden (75%) . Hasil tersebut menyatakan

bahwa banyak ibu yang menyatakan sikap baik terhadap

posyandu karena Menurut Notoatmodjo (2018)

menyatakan bahwa sikap sebagai suatu reaksi atau

respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu

stimulus atau objek. Sikap dibagi menjadi dua, yang pertama

adalah sikap positif yaitu kecenderungan tindakannya

mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu dan

yang kedua sikap negatif yaitu terdapat kecenderungan

untuk menjauhi, menghindari, membenci dan tidak menyukai

obyek tertentu . Oleh karena itu sikap sangat lah penting

menetukan ketertarikan atas satu objek tertentu.

8. Berdasarkan Prevalesi keaktifan ibu datang kunjungan

posyandu menyatakan bahwa terdapat 55 (68.8% )

responden yang aktif membawa balita ke posyandu .

Keaktifan ibu Balita dalam kegiatan Posyandu merupakan

salah satu faktor pendukung yang sangat diperlukan untuk

pemantauan pertumbuhan anaknya. Sikap ibu balita untuk


56

menyadari bahwa Posyandu merupakan hal yang utama

untuk menigkatkan derajat kesehatan ibu Balita, hal ini dapat

menimbulkan perilaku positif ibu Balita tentang

Posyandu.Kerena menurut Indra Triwahyu Dianingsih

(2013) posyandu erat hubungan nya peran aktif masyarakat

( partisipasi ibu ) .

9. Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai signifikansi sebesar

0.001 < 0.05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

terdapat hubungan signifikan antara persepsi ibu tentang

peran kader dengan keaktifan ibu membawa balita ke

posyandu.Terdapat hubungan persepsi ibu tentang kader

dengan keaktifan ibu membawa balita ke posyandu di

Kecamatan Long Hubung tahun 2022, dapat di buktikan

dengan hasil tabulasi silang jika Persepsi Ibu positi (baik )

maka keaktifan ibu membawa balitanya sebanyak 55

responden ( 65 ) % lebih banyak.

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Malahyati. N (2015) yang berjudul Hubungan

Peran Kader dan Dukungan Keluarga terhadap rendahnya

Kunjungan Bayi dan Balita ke Posyandu di Desa Buket Selamat

kecamatan Sungai raya kabupaten Aceh Timur tahun dengan

penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 64 responden

mengatakan kader berperan aktif dalam kunjungan posyandu


57

sebanyak 87.5% dan kader yang tidak aktif dalam kunjungan ke

Posyandu sebanyak 79,2 %.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan Fatma Helna, dkk (2012)

dengan Hasil uji chi square didapatkan nilai p value = 0,016,

ada hubungan yang signifikan antara keaktifan kader dengan

perilaku ibu membawa anak ke Posyandu.

Serta penelitian ini sejalan dengan penelitinan Alifa Dinda

Septifani,dkk (2015) dengan Hasil uji statistik chi square

didapatkan p value = 0,002 yang artinya ada hubungan antara

persepsi ibu balita tentang kehadiran petugas kesehatan dengan

pemanfaatan Posyandu .

Asumsi peneliti, kader yang aktif dalam pelayanan

Posyandu adalah kader yang benar-benar melakukan tugasnya

dengan baik dan malakukan kepatuhan . Kepatuhan adalah

perilaku sesuai aturan dan berdisiplin.Hal ini menyebabkan ibu

merasa puas atas pelayanan dan lebih aktif membawa anak

saat posyandu.

10. Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh nilai signifikansi sebesar

0.001 < 0.05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

terdapat hubungan signifikan antara sikap ibu tentang

posyandu dengan keaktifan ibu membawa balita ke

posyandu . dapat dibuktikan dengan tabulasi silang dimana


58

Ibu yanng membawa balitanya posyandu sebanyak 52

( 65%) mempunyai sikap baik.

Penelitian ini sesuai dengan teori Allport, sikap itu terdiri

dari 3 pokok, yaitu:

(1) Kepercayaan atau.keyakinan, ide dan konsep terhadap

objek.

(2) Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap

objek, artinya bagaimana penilaian (terkandung dalam

faktor emosi) orang tersebut terhadap objek .

(3) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).

Ketiga komponen di atas secara bersama-sama membentuk

sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap ini, pengetahuan,

pemikiran, keyakinan, emosi memegang peranan penting.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Eva

Nirmalasari, dkk (2015) yang menyatakan bahwa hubungan

Sikap dengan pemanfaatan posyandu didapatkan uji

statistik menggunakan chi-square diperoleh nilai ρ = 0,003 <

0,05 berarti ada hubungan sikap dengan pemanfaatan

posyandu.

Serta penelitian ini sejalan dengan peneitian Elva Pristiani,

dkk (2015) Yang menyatakan Ada hubungan antara sikap


59

ibu balita dengan frekuensi penimbangan balita ke posyandu

di Wilayah Kerja Puskesmas Pamandati Kabupaten Konawe

Selata dibuktikandengan nilai n (ρ Value = 0,025)

Asumsi Peneliti dari penelitian ini bahwa sikap ibu

balita tentang posyandu positif maka ibu balita akan hadir

secara rutin ke posyandu tiap bulannya dan sebaliknya jika

sikap ibu balita tentang posyandu negatif maka kehadiran ibu

balita tidak akan rutin tiap bulannya. Ketika responden melalui

tindakan dan belajar, seseorang akan mendapatkan

kepercayaan dan sikap terhadap sesuatu yang pada

inginkan atau yang di sukai dan akan mempengaruhi

perilakunya. Sikap juga akan menempatkan seseorang

kedalam satu pemikiran menyukai atau tidak menyukai

sesuatu tersebut Akan ada kecenderungan dalam bertindak

yang positif termasuk membawa balita ke posyandu 1 bulan

sekali rutin.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

B. KESIMPULAN
60

Kesimpulan setelah dilaksanakan penelitian dan


analisis adalah :

1. Karakteristik responden Ibu Kecamatan Long Hubung paling

banyak Ibu dengan status pendidikan SMA, SMP . dan

bekerja sebagai ibu rumah tangga yang datang berkunjung

ke posyandu .

2. Tingkat Pendidikan Ibu terdapat 12.5% responden dengan

pendidikan SD, 37.5% responden dengan pendidikan SMP,

37.5% responden dengan pendidikan SMA, dan 12.5%

responden dengan pendidikan S1.

3. Karakteristik Pekerjaan Ibu terdapat 62.5% responden

adalah seorang ibu rumah tangga, 12.5% bekerja sebagai

pegawai negeri sipil dan 25% responden yang lain nya

bekerja wiraswasta.

4. Karakteristik Jarak Rumah ke posyandu terdapat 62.5%

responden dengan jarak rumah ke posyandu yang dekat,

yaitu kurang dari 1 kilometer dan 37.5% repsonden dengan

jarak rumah ke posyandu yang jauh yaitu lebih dari 1

kilometer.

5. Karakteristik Alat Trasportasi terdapat 62.5% responden

dengan yang pergi ke posyandu dengan berjalan kaki, dan


61

37.5% repsonden yang pergi ke posyandu menggunakan

motor.

6. Karakteristik Fasilitas Posyandu terdapat 56.3% responden

menyatakan fasilitas posyandu lengkap dan 43.8%

repsonden menyatakan fasilitas posyandu tidak lengkap.

7. Karakteristik Persepsi Ibu Peran kader terdapat 75%

responden menyatakan peran kader baik dan 25%

repsonden menyatakan peran kader kurang baik.

8. Karakteristik Sikap Ibu terdapat 75% responden mempunyai

sikap baik dan 25% repsonden memiliki sikap yang kurang

baik.

9. Prevalesi Keaktifan Ibu datang kunjungan posyandu

terdapat 68.8% responden yang aktif membawa balita ke

posyandu dan 31.3% yang tidak aktif membawa balita ke

posyandu.

10. Terdapat hubungan persepsi ibu tentang kader dengan

keaktifan ibu membawa balita ke posyandu di Kecamatan

Long Hubung tahun 2023.

11. Terdapat hubungan Sikap ibu dengan keaktifan ibu

membawa balita ke posyandu di Kecamatan Long Hubung

tahun 2023.
62

C. SARAN

1. Bagi Responden

Ibu harus lebih aktif membawa balitanya ke posyandu untuk

memantau kesehatan balitanya dan ibu harus lebih banyak

meluangkan waktu untuk kesehatan balitanya dengan cara

membawa balita ke posyandu

2. Bagi Pemerintah Kecamatan Long Hubung

Agar dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebaik

mungkin sebagai bahan pertimbangan dalam Peningkatan

Kunjungan Ibu untuk mengunjungi posyandu secara rutin di

Kecamatan Long Hubung guna kesehatan dan pemantauan

perkembangan bayi dan balita.

3. Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Perlu dilakukan pendekatan oleh petugas kesehatan

kepada masyarakat terutama ibu yang mempunyai balita

untuk memberikan motivasi bagi ibu agar ibu aktif dalam

melakukan kunjungan ke posyandu balita agar ibu

mengetahui tumbuh kembang balitanya dan melakukan

berbagai penyuluhan tentang pentingnya membawa

balitanya ke posyandu

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebaiknya dapat mengembangkan penelitian ini menjadi


63

lebih baik dan lebih teliti dalam melakukan penelitian lebih

lanjut dengan menggunakan metode penelitian dan uji

statistik yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Ariani A.P.(2014). Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan Kesehatan. Jakarta.


Nuha Medika
Lulu Ma’lupah. (2020). Literatur Review Faktor- Faktor Kepatuhan Ibu
Yang Mempunyai Bayi Terhadap Kunjungan Posyandu. Fakultas
Keperawatan. Universitas Bhakti Kencana Bandung
64

Cessnasari. (2015) Manajemen Posyandu dan Buku Pegangan untuk ibu


balita kesehatan

Dinkes Kaltim. (2020). Profil Kesehatan. Samarinda.Kaltimprov.

Dinas Kesehatan Mahulu (2020). Profil Kesehatan. Mahakam ulu kaltim

Cholifah; R. Rosyidah; Amelia. K (2016). Predisposing Faktor Kunjungan


Balita ke Posyandu. Sidoarjo

Aulia. C, Aletha. A, Yanti. H. (2020). Pengetahuan, Sikap, dan


Kepemilikan KMS Terhadap Kunjungan Ibu ke Posyandu Bhakti
Jaya. Depok

Dwi. R. A; Syamsul.A; Ida. Y (2018) Hubungan Persepsi Benefit Dengan


Tingkat niat Ibu Dalam Rangka Kunjungan Penimbangan Balita di
Posyandu. Banjarmasin

Alifa. D. S; Apriningsih. A. (2015) Hubungan Persepsi Ibu Balita Posyandu


Dengan Pemanfaatan Posyandu Mawar. Jakarta

Sitti. R; Chantika. R. A; Hermiyanty. H (2021) Analisis Rendahnya


Keaktifan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu Tompo. Kecamatan
Toapa Kabupaten Paringi Moutong

Agung. M. (2013). Hubungan Keaktifan Ibu Dalam Posyandu Dengan


Penurunan Jumlah Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Desa Sujo
Jember. Kecamatan Jebluk Kabupaten Jember.

Tessy. A. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan


Balita Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air. Kota
Padang.

Hafifah, N., & Abidin, Z. (2020). Peran Posyandu dalam Meningkatkan


Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak di Desa Sukawening, Kabupaten
Bogor. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 2(5), 893– 900.

Kemnekes (2014). Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2013.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kemenkes RI. (2018). Laporan Provinsi Kaltim Riskesdas. Balitbangkes.


Riskesdas. Jakarta : Badan penelitian dan Pengembangan

Kemnkes RI. (2022). Profil kesehatan 2021.Farida sibuea,Boga hardhana.


Jakarta. Kemenkes

Kemenkes RI. (2020). Panduan Kesehatan Balita Pada Masa Pandemi


Covid-19. Kementrian Kesehatan
65

Notoatmodjo, S. (2018). Promosi kesehatan dan ilmu prilaku. Jakarta.


Rineka Cipta

Permen RI. (2019). Standar teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar


pada Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan. Jakarta.
Menkes Ri.

Sari K, Susanti R. (2015). Buku ajar asuhan kebidanan neonatus, bayi,


dan anak balita. Ungaran: Akbid Ngudi Waluyo.

Saryono dan Mekar. (2013). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif


dalam Bidang Kesehatan, Yogyakarta, Nuha Medika,

Sugiono. (2014). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta. Rinekacipta


66

LAMPIRAN

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Kepada Yth,
Ibu Balita Responden
Di
Tempat.

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
67

Nama : Rini Ningsih


NIM : P07224322208

Adalah mahasiswa Politeknik Kesehetan Kementerian Kesehatan


Kalimantan Timur yang sedang melakukan penelitian dengan judul :

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu Di


Wilayah Kerja Puskesmas Long Hubung Tahun 2002

Partisipasi yang diharapkan dari Ibu Balita adalah mengisi lembar


kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Pengisian ini tidak akan
mengakibatkan kerugian apapun karena semua informasi dari Bapak/Ibu
berikan akan dijamin kerahasiannya.
Apabila Ibu Balita bersedia menjadi responden, kami mohon untuk
menandatangani lembar persetujuan ini dan dilanjutkan dengan mengisi
kuesioner yang disertakan dalam lembar ini.
Atas perhatian dan partispasi Ibu Balita, saya ucapakan terima kasih.

Mahulu, …. Maret 2023


Peneliti

Rini Ningsih

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Inisial nama responden : ………………………………..
Alamat : ………………………………..

Seteklah mendapat penjelasan dari peneliti, saya bersedia berpartisipasi


sebagai responden dalam penelitian yang berjudul :

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu Di


Wilayah Kerja Puskesmas Long Hubung Tahun 2022
68

Penelitian ini dilakukan oleh :


Nama : Rini Ningsih
NIM : P07224322208

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak bersifat negatif dan tidak akan
merugikan bagi saya, serta segala informasi yang saya berikan akan
dijamin kerahasiannya. Saya berharap pada hasil penelitian ini akan
menjadi bahan masukan bagi semua kalangan baik keluarga saya, pihak
pendidikan, pihak bersangkutan dan lainnya, oleh karena itu jawaban
yang akan saya berikan adalah yang sebenar-benarnya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dengan ini saya menyatakan
secara sukarela “Bersedia Menjadi Responden” dalam penelitian ini.

Mahulu, … Maret 2023


Responden

(…………………………..)

Lampiran 3

KUISONER PENELITIAN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN IBU


BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LONG
HUBUNG TAHUN 2022

No Responden :

A. Data Umum
1. Identitas Responden
69

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
2. Pendidikan :
Alamat :
3. Pekerjaan Responden
1) IRT

2) Wiraswasta

3) PNS

4. Jarak rumah ke posyandu


1) Dekat < 1 Km
2) Jauh > 1 Km
5. Alat transpotasi ke tempat posyandu
1) Jalan Kaki
2) Sepeda
3) Motor
4) Mobil
6. Jadwal Posyandu
Hari/ Jam :
7. (Masih dicari)
8. Kelengkapan Fasilitas posyandu

No Fasilitas Posyandu Ada Tidak


Ada
1. Timbangan
2. Termometer
3. Pengukur tinggi balita
4. Buku Register
5. 5 Meja Pelayanan
6. Kursi Tunggu
7. Ruang khusus untuk kegiatan
posyandu
8. KMS
9. Poster Gizi
10. Pita Lila

B. Persepsi Ibu balita tentang Peran Kader

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Sebelum hari buka posyandu
2. Menginformasikan pada ibu balita tentang hari buka
posyandu
3. Saat hari buka posyandu
70

4. Melakukan kegiatan pendaftaran anak balita yang


datang keposyandu
5. Melakukan kegiatan penimbang anak balita
6. Melakukan kegiatan pencatatan hasil penimbangan
anak balitapada buku KIA
7. Melakukan kegiatan penyuluhan sesuai dengan
masalah balita dan pemberian makanan tambahan
8. Menyampaikan informasi pada orang tua agar
menghubungi kader apabila ada permasalahan
terkait pada anak balitanya
9. Sesudah hari buka posyandu
10. Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak
hadir pada hari buka posyandu
11. Memberikan informasi tentang perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS)

C. Sikap Ibu balita tentang posyandu


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakan Ibu dalam mengikuti posyandu karena
keinginan sendiri
2. Apakah Ibu setuju dengan adanya kegiatan
posyandu
3. Apakah Ibu setuju kegiatan posyandu diadakan
setiap 1 bulan sekali
4. Apakah ibu setuju menimbangkan anaknya tiap 1
bukan sekali
5. Apakah ibu setuju jika Ibu harus meluangkan
waktu Ibu untuk kegiatan posyandu tiap bulan
6. Menurut Ibu apakah posyandu bermanfaat bagi Ibu
7. Apakah Ibu khawatir jika anak Ibu belum di
imunisasi lengkap sesuai KMS
8. Apakah Ibu bersedia membantu pelaksanaan
kegiatan posyandu
9. Apakah Ibu menyesal jika Ibu tidak sempat
membawa kegiatan [osyandu
10. Apakah Ibu ingin mendapatkan penyuluhan di
posyandu

D. Lembar Keaktifan Ibu ke Posyandu Kode Responden

No Nama Ibu Usia Anak Jumlah Standar Kesimpulan


(dalam bulan) Realisasi
71

Keterangan :

Keaktifan ibu dikategorikan menjadi :

a. Aktif apabila jumlah kehadiran > 8 kali kunjungan ke posyandu dalam 1


tahun;
b. Tidak aktif apabila jumlah kehadiran < 8 kali kunjungan ke posyandu dalam
1 tahun.

LAMPIRAN 4
DATA TABULASI
pendidikan pekerjaan jarak transport fasilitas persepsi sikap keaktifan
2 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 2 72 2
3 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 1 1 1 1 1 1
1 2 2 1 2 1 1 1
2 1 1 1 1 1 2 2
1 1 1 2 1 2 2 2
3 1 1 1 2 1 1 1
3 2 2 1 1 2 2 2
2 1 1 2 1 1 1 1
1 1 2 2 2 1 1 1
3 3 1 1 2 1 1 1
1 1 1 2 1 2 2 2
3 2 1 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 1 1
1 2 1 1 1 1 2 2
3 1 1 2 2 1 1 1
1 1 1 2 2 1 1 1
4 2 2 1 1 2 2 2
3 1 2 1 1 1 1 1
1 3 1 1 2 1 1 1
2 1 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1
4 2 1 1 1 2 2 2
3 3 1 2 1 1 1 1
3 3 1 2 2 2 2 2
3 1 1 1 2 1 1 1
2 3 2 1 1 1 1 1
3 3 1 2 1 1 2 1
3 1 2 2 2 2 2 2
4 3 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 2 2 2
3 2 2 2 2 1 1 1
2 1 1 2 1 1 1 1
3 1 1 1 2 1 1 1
2 2 2 1 1 1 1 1
3 2 1 1 2 1 1 1
2 1 1 2 1 2 2 2
3 1 2 1 2 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 2 1 1 1
3 3 1 2 1 1 1 1
2 1 2 1 2 1 1 1
4 3 2 1 1 1 1 1
2 3 2 2 2 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1
4 3 1 1 2 1 1 1
2 1 2 1 2 1 2 2
2 1 1 2 1 2 2 2
3 1 1 2 2 1 1 1
3 3 2 1 1 1 1 1
2 1 2 1 2 1 2 1
3 1 1 2 1 1 1 1
73

LAMPIRAN 5
HASIL UJI ANALISIS DATA
74

UNIVARIAT
1. Distribusi Karaketristik Pendidikan Ibu
Pendidikan Ibu
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
SD 10 12.5 12.5 12.5
SMP 30 37.5 37.5 50.0
Valid SMA 30 37.5 37.5 87.5
S1 10 12.5 12.5 100.0
Total 80 100.0 100.0

2. Distribusi Karakteristik Pekerjaan Ibu

Pekerjaan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Ibu rumah 50 62.5 62.5 62.5


tangga
Valid
PNS 10 12.5 12.5 75.0

Wirasswasta 20 25.0 25.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

3. Distribusi Karakteristik Jarak Rumah ke Posyandu

4. Distribusi Karakteristik Alat Trasportasi Ibu Ke Posyandu

Jarak Rumah ke Posyandu


Alat Transportasi Ibu ke Posyandu
Valid Cumulative
Valid
Frequency Percent Percent Cumulative
Percent
Frequency Percent Percent Percent
Dekat, < 50 62.5 62.5 62.5
Jalan
dari 1 KM 50 62.5 62.5 62.5
Valid kaki
Valid Jauh, > 30 37.5 37.5 100.0
dari 1 KM
Motor 30 37.5 37.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
75

5. Distribusi Karakteristrik Kelengkapan Fasilitas Posyandu

Kelengkapan Fasilitas Posyandu

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid lengkap 45 56.3 56.3 56.3

tidak 35 43.8 43.8 100.0


lengkap

Total 80 100.0 100.0

6. Distribusi karakteristik Persepsi Ibu tentang Peran Kader

Persepsi Ibu tentang Peran Kader

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid baik 60 75.0 75.0 75.0

kurang 20 25.0 25.0 100.0


baik

Total 80 100.0 100.0

7. Ditribusi karakteristik sikap ibu tentang peran kader posyandu

Sikap Ibu Tentang Posyandu

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Baik 52 65.0 65.0 65.0

Valid Tidak 28 35.0 35.0 100.0


Baik

Total 80 100.0 100.0


76

8. Distribusi Keaktifan Ibu membawa balita ke posyandu

Keaktifan Ibu Membawa Balita ke Posyandu

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Aktif 55 68.8 68.8 68.8

Valid Tidak 25 31.3 31.3 100.0


aktif

Total 80 100.0 100.0

HASIL UJI ANALISIS DATA

BIVARIAT ( UJI Chi-Square )


1. Hubungan sikap ibu tentang posyandu dengan keaktifan ibu membawa
balita ke posyandu

Crosstab
Persepsi Ibu
Tentang Kader Total
Baik kurang baik
N 55 0 55
Keaktifan aktif
(%) 41,3 13,8 55,0
Ibu
N 5 20 25
Posyandu tidak aktif
(%) 18,8 6,3 25,0
N 60 20 80
Total
Chi-Square
(%) 60,0Tests 20,0 80,0
Asympto
Exact
tic Exact
Sig.
Value df Significa Sig. (2-
(1-
nce (2- sided)
sided)
sided)
Pearson Chi-Square 58,667a 1 <,001
Continuity
54,478 1 <,001
Correctionb
Likelihood Ratio 64,954 1 <,001
Fisher's Exact Test <,001 <,001
Linear-by-Linear
57,933 1 <,001
Association
N of Valid Cases 80
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 6.25.
b. Computed only for a 2x2 table
77

2. Hubungan sikap ibu tentang posyandu dengan keaktifan ibu


membawa balita ke posyandu

Crosstab
Sikap Ibu Ke
Posyandu Total
Baik kurang baik
N 52 3 55
Keaktifan aktif
(%) 35,8 19,3 55,0
Ibu Chi-Square Tests
N 0 25 25
Posyandu tidak aktif
(%) 16,3Asympto8,8 25,0
Exact
N 52 tic 28 Exact 80 Sig.
Total Value df Significa Sig. (2-
(%) 52,0 nce (2-28,0 sided) 80,0(1-
sided)
sided)
Pearson Chi-Square 67,532a 1 <,001
Continuity
63,441 1 <,001
Correctionb
Likelihood Ratio 80,306 1 <,001
Fisher's Exact Test <,001 <,001
Linear-by-Linear
66,688 1 <,001
Association
N of Valid Cases 80
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 6.25.
b. Computed only for a 2x2 table
78

LAMPIRAN GAMBAR
79

Anda mungkin juga menyukai