Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PERSIAPAN PRANIKAH, KEHAMILAN SEHAT DAN BERKUALITAS


DI PUSKESMAS LIOGENTENG TAHUN 2024

Oleh :
Mira Miraturrofi’ah, SST., M.Kes

Ayu Nur Handayani H522180


Evi Indriani Rosman H522210

Imas Komalasari H522215


Ita Fitri Mida Astuti H522218

Isma Adawiyah H522065

Kiki Yulian H522221

Komang Dian Puspa H522222

Pradini H522235

Ririn Heriawanti H522270

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2024
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1 Judul PKM : Persiapan pranikah,kehamilan
sehat dan berkualitas

2 Nama Mitra Program : Asuhan komunitas


3 Ketua Tim Pengusul
Nama : Mira Miraturrofi’ah, SST., M.Kes

NIDN :
Jabatan Fungsional : Ka LPPM Institut Kesehatan
Rajawali
Bidang Keahlian : Kebidanan
Nomor Telepon/Surel : 085322859218
4 Anggota Tim Pengusul
Mahasiswa yang terlibat : 9 orang
Nama Anggota 1 Ayu Nur Handayani
Nama Anggota 2 Evi Indriani Rosman
Nama Anggota 3 Imas Komalasari
Nama Anggota 4 Ita Fitri Mida Astuti
Nama Anggota 5 Isma Adawiyah
Nama Anggota 6 Kiki Yulian
Nama Anggota 7 Komang Dian Puspa
Nama Anggota 8 Pradini
Nama Anggota 9 Ririn Heriawanti
5 Lokasi Kegiatan/Mitra Puskesmas liogenteng
Wilayah Mitra (Kecamatan) : Jl. Lio Genteng, Kec. Astanaanyar,
Kota Bandung
Kabupaten/Kota : Bandung
Provinsi : Jawa Barat
Jarak PT ke Lokasi Mitra (Km) : 15 Km
5 Luaran Yang Dihasilkan : Penyuluhan Tentang pranikah
6 Jangka Waktu Pelaksanaan : 90 Menit
7 Biaya Total : Rp. 3.000.000

Bandung, Maret 2024

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kebidanan Ketua Tim Pengusul

Bd. Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb.,Ph.D. Mira Miraturrofi’ah, S.ST., M.Kes

Plh. Ka LPPM Institut Kesehatan Rajawali

Mira Miraturrofi’ah, S.ST., M.Kes


IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian kepada Masyarakat :

PERSIAPAN PRANIKAH, KEHAMILAN SEHAT DAN


BERKUALITAS DI PUSKESMAS LIOGENTENG TAHUN 2024

2. Tim Pelaksana

No. Nama Jabatan Bidang Program Alokasi waktu


Keahlian Studi (Jam/minggu)

1. Mira Ketua Dosen Profesi Bidan 10 Menit


Miraturrofi’ah, Pembimbing
SST., M.Kes
2. Pradini Anggota Mahasiswa Profesi Bidan 15 Menit
3. Ririn Heriawanti Anggota Mahasiswa Profesi Bidan 15 Menit
4. Evi Indriani Anggota Mahasiswa Profesi Bidan 10 Menit
Rosman
5. Ita Fitri Mida Anggota Mahasiswa Profesi Bidan 5 Menit
Astuti
6. Ayu Nur Anggota Mahasiswa Profesi Bidan 5 Menit
Handayani
7. Komang Dian Anggota Mahasiswa Profesi Bidan 5 Menit
Puspa
8. Isma Adawiyah Anggota Mahasiswa Profesi Bidan 5 Menit
9. Imas Komalasari Anggota Mahasiswa Profesi Bidan 5 Menit
10. Kiki Yulian Anggota Mahasiswa Profesi Bidan 15 Menit

3. Objek (khalayak sasaran) Pengabdian Kepada Masyarakat:


Sasaran kegiatan ini adalah remaja yang akan melangsungkan pernikahan dan
juga ibu-ibu yang sedang melakukan program kehamilan, sebanyak 20 orang.
4. Masa Pelaksanaan :
Mulai : 27 Maret 2024
Waktu : 09.00-selesai
Usulan Biaya : Rp. 3.000.000
5. Lokasi : Puskesmas liogenteng
6. Mitra Yang Terlibat :
PKM liogenteng , kader daerah setempat
7. Permasalahan yang Ditemukan dan Solusi yang ditawarkan :
Permasalahan :

Untuk mengetahui Mendorong peserta mencapai kualitas hidup optimal


dengan indikator peserta terdaftar yang berkunjung ke Puskesmas memiliki
hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit penyakit sesuai
Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi
penyakit.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang di hadapi, solusi yang
ditawarkan adalah melakukan pendidikan kesehatan kepada remaja dan ibu
yang ada di sekitar puskesmas untuk edukasi tentang persiapan pranikah dan
menghasilkan kehamilan yang berkualitas. Oleh karena itu, materi
penyuluhan ini meliputi hari berikut :
a Definisi pranikah
b Apa saja yang harus dilakukan sebelum pra nikah
c Edukasi kehamilan sehat
d Upaya yang dilakukan Untuk mencegah penyakit dalam kehamilan
Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan ibu meliputi informasi yang berkaitan dengan permasalahan
tersebut.

8. Kontribusi Mendasar Pada Khalayak Sasaran


Kontribusi mendasar adalah memberikan informasi yang benar
tentang kegiatan monitoring tentang bagaimana persiapan pra nikah dan
kehamilan sehat sehingga menghasilkan yang berkualitas,. Oleh karena itu
sasaran Penyuluhan mencakup remaja dan ibu-ibu yang ingin melakukan
program kehamilan baik itu dengan kondisi sehat.

10. Rencana luaran yang ditargetkan


Rencana luaran meliputi :
a. Meningkatkan pengetahuan calon pengantin tentang persiapan
pranikah ,prakonsepsi,kesehatan reproduksi,penyakit menular seksual,
dan penggunaan kontrasepsi
b. Mengurangi angka perceraian dini pada pernikahan
c. Pasangan calon pengantin harus memiliki kesehatan lahir dan batin
yang baik, untu menentukan kapan akan punya anak, jumlah anak, dan
jarak kelahirannya.
RINGKASAN LAPORAN

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanan ke masa


dewasa. Secara fisik maupun kejiwaan banyak hal yang terjadi pada masa remaja.
Periode ini sangat penting dipersiapkan agar remaja nantinya dapat tumbuh dan
berkembang menjadi seorang dewasa yang sehat dan produktif. (Cahyati Peni &
Atit Tajmiati ,2021)

Persiapan pernikahan/perkawinan perlu dipahami oleh individu maupun


pasangan karena memberi dampak pada perkawinan, meliputi keinginan hidup
bahagia, ekspektasi pada pasangan, dan persepsi sikap dan preferensi. Bimbingan
dan konseling pranikah merupakan upaya membantu individu maupun pasangan
dalam merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang dianggap penting
dalam hal pernikahan/perkawinan berbasis sumber daya pasangan untuk memiliki
berbagai keterampilan dan mengembangkan visi kehidupan pernikahan.
Pentingnya mempersiapkan pernikahan akan memberi dampak terhadap individu
yang menjalani hubungan dengan pasangan, maka pendidikan dan pelatihan perlu
didapatkan dalam mempersiapkan menjalani hubungan pernikahan(Bin Smith
Mardia & Mohamad Awal Lakadjo,2017)

Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena setelah


menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Masa prakonsepsi
merupakan masa sebelum kehamilan.Periode prakonsepsi adalah rentang waktu
dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup
waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi.
Status gizi WUS atau wanita pranikah selama tiga sampai enam bulan pada masa
prakonsepsi akan menentukan kondisi bayi yang dilahirkan. Prasayarat gizi
sempurna pada masa prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan
sehat. (Susilowati & Kuspriyanto, 2016)

Salah satu upaya mengantisipasi penyebab kematian ibu adalah dengan


deteksi dini komplikasi mulai dari calon ibu melalui pelayanan prakonsepsi.
Pelayanan prakonsepsi sangat penting bagi calon suami ataupun istri karena dapat
mengantisipasi beberapa risiko penyakit yang kemungkinan terjadi dari buruknya
perkawinan dan dampak bagi anak. Pelayanan kesehatan yang berkualitas salah
satunya dipengaruhi oleh pengguna jasa pelayanan. Dalam pelayanan prakonsepsi
pengguna pelayanan prakonsepsi yaitu calon pengantin.(Kusnanti Sumi,2018).
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Calon pengantin yang akan menikah adalah cikal bakal terbentuknya
sebuah keluarga, sehingga sebelum menikah calon pengantin perlu
mempersiapkan kondisi kesehatannya. Hal ini bertujuan supaya Wanita dapat
menjalani kehamilan dan persalinan dengan baik. Sehingga, dapat melahirkan
generasi penerus yang sehat, menciptakan keluarga yang sejahtera dan
berkualitas. Oleh karena itu, kehamilan pertama merupakan fase dalam siklus
reproduksi perempuan yang harus dipersiapkan sebaik mungkin oleh calon
pengantin (Eka dkk, 2021).
Pernikahan adalah sebuah jalan yang ditempuh untuk menyatukan dua
insan manusia yang berbeda, yaitu laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan
perempuan diciptakan dengan berbagai perbedaan diantaranya adalah
perbedaan seks dan karakter, selain itu pengaruh pendidikan dan lingkungan
juga mempengaruhi pola pikirnya. Lak-laki diidentikan dengan sifat yang
tegas, keras dan kasar. Sedangkan perempuan identik memiliki sifat yang
lembut serta penyayang (Yuliyanti et al., 2020).
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, salah satu persyaratan
administrasi yang harus dilengkapi dalam pernikahan yaitu surat keterangan
berbadan sehat dari kedokteran atau puskesmas. Setelah syarat tersebut
terpenuhi selanjutnya akan dicatat oleh pihak KUA guna keabsahan sesuai
dengan undang-undang (Kemenkes.RI, 2014).
Mempersiapkan kehamilan yang sehat dapat dilakukan sejak sebelum
menikah, salah satunya dengan melakukan skrining pranikah. Skrining
pranikah adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan petugas kesehatan
seperti Bidan pada calon pengantin sebelum menikah menuju persiapan
kehamilan yang sehat dan terencana (Kemenkes RI, 2015).
Menurut World Health Organization (WHO) tujuan dari skrining adalah
untuk mengidentifikasi orang-orang dalam populasi yang tampaknya sehat,
yang memiliki resiko lebih tinggi terhadap masalah atau kondisi kesehatan,
sehingga pengobatan atau intervensi dini bisa dilakukan serta mendapatkan
hasil kesehatan yang lebih baik bagi individu yang melakukan skrining. Pada
beberapa kasus, seperti skrining antenatal, tujuan skrining adalah untuk
memberikan informasi pada klien tentang peningkatan resiko atau kondisi
Kesehatan.
Kesiapan kehamilan sama halnya dengan merencanakan suatu
kehamilan, semakin banyak waktu yang digunakan untuk mempersiapkan
kehamilan akan lebih baik, idealnya beberapa bulan hingga setahun (Walker,
2012). Sebesar 40% dari 85 juta kehamilan di dunia merupakan kehamilan
yang tidak direncanakan dan 38% berakhir dengan aborsi, keguguran dan
persalinan yang tidak direncanakan (Mehdi et al, 2018). Berdasarkan
penelitian Oktalia (2016) didapatkan bahwa dari 96 ibu yang menjadi
responden sebagian besar responden tidak menyiapkan kehamilannya
sebanyak 62 orang (64,6%) dan 34 orang ibu sudah menyiapkan
kehamilannya dengan baik (35,4%).
Kehamilan ideal merupakan kehamilan yang direncanakan, diinginkan,
dan dijaga setiap perkembanganya dengan baik. Terdapat berbagai faktor
yang dapat membuat kehamilan menjadi tertunda dan tidak diinginkan
sehingga menjadi kehamilan yang tidak direncanakan. Kehamilan yang tidak
diinginkan dapat terjadi karena hubungan seks pranikah, drop out KB, unmet
need pada wanita usia subur yang tidak ingin mempunyai anak tapi tidak
mengunakan.
alat kontrasepsi (Kemenkes RI,2015).Kehamilan yang sehat membutuhkan
persiapan fisik dan mental dari setiap ibu, perencanaan kehamilan harus
dilakukan sebelum masa kehamilan. Proses kehamilan yang direncanakan
dengan baik maka akan berdampak baik bagi kondisi ibu dan kondisi janin.
Pada umumnya kehamilan dapat berkembang dengan normal sehingga
dapat menghasilkan kelahiran bayi yang sehat melalui jalan lahir. Namun,
kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sulit untuk diketahui bahwa kehamilan mengalami masalah sehingga
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
faktor resiko morbiditas dan mortalitas bagi ibu dan bayi. Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi.
Berdasarkan profil kesehatan RI (2017) AKI di Indonesia 305 per 100.000
angka kelahiran hidup. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (2017) AKB di Indonesia 24 per 1.000 kelahiran hidup.
Menyadari hal tersebut, agar kelak mempunyai keturunan yang sehat dan
ibu melahirkan dengan selamat maka setiap pasangan perlu perencanaan
kehamilan. Oleh karena itu, upaya peningkatan derajat kesehatan ibu harus
dilaksanakan secara komprehensif. Intervensi program kesehatan ibu, tidak
dapat dilakukan hanya kepada ibu hamil saja, namun juga dilakukan pada
remaja dan dewasa muda sehingga tumbuh dan berkembang secara sehat.
(Kemenkes RI, 2015).
Jika perencanaan kehamilan telah disiapkan, maka diharapkan ibu lebih
siap untuk kehamilanya sehingga morbiditas dan mortalitas AKI dan AKB
dapat ditekan dengan adanya program pemerintah mengenai penyuluhan
kesehatan persiapan pranikah kehamilan sehat dan berkualitas. Upaya
meningkatkan kesiapan kehamilan
Menurut UU no. 4 tahun 2019 tentang kebidanan menjelaskan bahwa
peran bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan
selama masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pascapersalinan,
masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai tugas dan
wewenangnya. Pada permenkes no. 28 tahun 2017 dijelaskan bahwa bidan
berwenang memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran
bidan dalam memberikan asuhan yaitu dengan cara promotif dan preventif.

1.2 Analisis Situasi


a. Sejarah Desa Liogentang
b. Visi Dan Misi Desa Liogentang
c. Geografis
1. Luas desa dan peruntukannya
a) Luas Pemukiman : 68,5 ha/m2
b) Luas Pesawahan : 123,8 ha/m2
c) Luas Perkebunan :2 ha/m2
d) Luas Kuburan :4 ha/m2
e) Luas Perkarangan :3 ha/m2
f) Luas Prasarana umum lainnya : 3,7 ha/m2
g) Total Luas Desa : 218 ha/m2
2. Batas Desa
Desa Liogentang berbatasan dengan :
a) Sebelah Utara : Desa Mekar Rahayu Kecamatan andir
b) Sebelah Selatan : Desa Kopo Kecamatan andir
c) Sebelah Timur :
d) Sebelah Barat :
d. Demografi
1. Jumlah Dusun, RT dan RW desa Liogentang terdiri dari 33 RT dan
13 RW.
2. Jumlah penduduk, jumlah keluarga desa Liogentang

JENIS/KETERANGAN Jumlah
Jumlah penduduk Laki-laki 3225 Orang

Jumlah penduduk 3336 Orang


Perempuan
Total Penduduk 6561 Orang
Jumlah Kepala Keluarga 285 KK
Kepadatan Penduduk 4.860 / km2

3. Orbitasi (Jarak dan Waktu Tempuh ke Pusat Pemerintahan


Kabupaten dan Kecamatan)

 Orbitasi Ke Kecamatan : Jarak ke Kecamatan andir adalah 2,5


km.
 Waktu tempuh ke Kecamatan andir dengan kendaraan bermotor
adalah 10 menit
Orbitasi ke Kota Bandung:

 jarak ke kota Bandung adalah 6 km.


 Waktu tempuh ke kota Bandung dengan kendaraan bermotor
adalah 30 menit.

1.3 Permasalahan Mitra

Cakupan catin di wilayah puskesmas lio genteng masih sangat kurang


sehingga perlu dilakukan edukasi mengenai pra nikah dan pendidikan
mengenai kesehatan reproduksi. Pendampingan terhadap calon pengantin
sangat penting untuk memastikan kondisi risiko stunting teridentifikasi,
dipahami, ditindaklanjuti dengan treatment dan upaya-upaya kesehatan dan
peningkatan status gizi sehingga pada saat melangsungkan pernikahan berada
dalam kondisi ideal.

Catin harus tau tentang stunting, karena catin wanita merupakan seorang
calon ibu, mempunya keinginan ketika hamil sehat, sehingga dapat
melahirkan anak yang sehat serta bebas stunting. Apabila catin wanita remaja
yang kekurangan gizi, waktu emnikah dan hamil dapat berisiko melahirkan
anak dengan stunting.
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi Yang Ditawarkan


Rencana pelaksanaan penyuluhan pada pada tanggal 27 Maret 2024
dengan memberikan sosialisasi yang berkaitan dengan upaya “pencegahan”
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta informasi mengenai
persiapan kesehatan pranikah, mengetahui tentang penyakit-penyakit yang
perlu diwaspadai dan upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting .
Masalah yang dihadapi mitra dapat diselesaikan dengan beberapa cara..
Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah penyuluhan kepada calon
pengantin dan dilakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan atau
meminta beberapa catin untuk dapat menjelaskan kembali mengenai materi
yang telah disampaikan. Solusi yang ditawarkan adalah adanya kegiatan
pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan kesehatan sehingga dapat
meningkatkan pemahaman mengenai pencegahan penyakit reproduksi dan
pemahaman untuk memeriksakan status gizi ke pelayanan kesehatan bagi
calon pengantin wanita.

2.2 Target Luaran


Rencana penyuluhan dilaksanakan untuk mendeteksi dini tentang
pemahaman mengenai kesehatan reproduksi, upaya pencegahan stunting dan
penurunan stunting, persiapan kesehatan pranikah, informasi tentang
kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui.
Luaran yang di targetkan dari kegiatan ini adalah:
1. Calon pengantin memahami mengenai kesehatan reproduksi
2. Catin mampu melakukan upaya pencegahan stunting dan penurunan
stunting
3. Catin melakukan persiapan kesehatan pranikah ke pelayanan kesehatan.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi kegiatan


Pengabdian masyarakat kepada kepada Catin di Wilayah Puskesmas Lio
Genteng Kecamatan Andir Kota Bandung. pada tanggal pada tanggal 27
Maret 2024 dengan media yaitu Power point, leaflet, lembar balik .

3.2 Sasaran Kegiatan


Khalayak sasaran untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
adalah kepada catin di Wilayah Puskesmas Lio Genteng Kecamatan Andir
Kota Bandung

3.3 Jenis kegiatan


Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi sebagaimana yang telah
diuraikan sebelumnya, maka dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini
ditawarkan beberapa metode pendekatan yang dapat membantu dalam
menyelesaikan masalah yang ada yaitu dengan melakukan metode
penyuluhan kepada catin tentang penting meningkatnya pengetahuan,
pemahaman, sikap persiapan kesehatan pranikah . Melelui kegiatan
penyuluhan sebagai upaya dalam pencegahan penyakit reproduksi, kejadian
stunting ini dharapkan dapat menurunkan angka penyakit menular seksual,
kejadian stunting dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3.4 Tahapan kegiatan


Kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat terbagi menjadi tiga
tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tahap monitoring/evaluasi. Berikut
adalah rincian tiap tahapan yang akan dilaksanakan.
1. Tahap Persiapan
a. Penyusunan kegiatan penyuluhan dan bimbingan
Penyusunan kegiatan penyuluhan dan bimbingan agar kegiatan yang
dilaksanakan menjadi lebih teratur dan terarah. Kegiatan ini meliputi
semua hal-hal yang bersifat teknis, manajerial dan penjadwalan (time
schedule).
b. Penyusunan modul penyuluhan
Modul penyuluhan ini meliputi teknik pendampingan, penanganan dan
penyuluhan berkesinambungan. Persiapan sarana dan prasarana
pelatihan. Persiapan ini meliputi penyediaan sarana dan prasarana
tempat penyuluhan dan bimbingan.
c. Koordinasi lapangan
Koordinasi lapangan akan dilakukan oleh Tim.Sosialisasi program
pengabdian masyarakat ini dilakukan dilokasi kegiatan yaitu kepada ibu
ibu kader , bidan desa dan puskesmas Lio genteng . Kegiatan sosialisasi
ini akan dilakukan 1 (satu) kali kegiatan agar terdapat pemahaman dan
persamaan persepsi tentang tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini.

2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pada hari Rabu 27 Maret 2024 meliputi:
a. Pemberian materi
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan
dan dilanjutkan dengan diskusi. Penyuluhan diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan keluarga tentang persaiapan pranikah,
kehamilan sehat dan berkualitas. Materi penyuluhan yang diberikan
mencakup materi tentang pengertian persiapan pranikah, faktor risiko
dalam kehamilan, akibat penyakit menular seksual dan stunting akibat
ibu hamil yang mengalami KEK. Promosi kesehatan adalah proses
meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat, baik kesehatan
individu, populasi, dan komunitas. Promosi kesehatan dan program
pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan pemberdayaan
masyarakat. Masyarakat dapat membuat buat pilihan hidup lebih sehat,
mengurangi risiko penyakit, dan kecacatan.
Tujuan pemberian materi ini adalah :
1) Calon pengantin memahami mengenai kesehatan reproduksi
2) Catin mampu melakukan upaya pencegahan stunting dan
penurunan stunting
3) Catin melakukan persiapan kesehatan pranikah ke pelayanan
kesehatan.
4) Catin memahami dan melaksanakan persiapan kesehatan
pranikah ke pelayanan kesehatan.

b. Pemeriksaan kesehatan reproduksi ke pelayanan kesehatan

3. Tahap Evaluasi
a. Tahap Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring dilakukan secara intensif oleh tim pelaksana untuk
memastikan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai rencana.
Evaluasi dilakukan sejalan dengan monitoring, sehingga jika ada
kendala akan segera diselesaikan. Evaluasi dilakukan setiap tahap
kegiatan, adapun rancangan evaluasi memuat uraian bagaimana dan
kapan evaluasi akan dilakukan, kriteria,indikator pencapaian tujuan, dan
tolak ukur yang digunakan untuk menyatakan keberhasilan dari
kegiatan yang dilakukan. Memberikan bimbingan kepada mitra agar
tetap terus menerapkan perawatan secara konsisten dan memaksimalkan
yang sudah ada untuk meningkatkan kesehatan dan kepedulian, dengan
begitu dapat meningkatkan kinerja mitra dan mendukung program
pemerintah dalam meningkatkan angk aharapan hidup

3.5 Partisipai Mitra Dalam Pelaksanaan Kegiatan


1. Mitra membatu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
Bakti sosial di Wilayah Lio genteng Kecamatan Andir Kota Bandung
2. Mengajak calon pengantin daerah puskesmas lio genteng untuk ikut serta
dalam kegiatan penyuluhan.
3. Mitra membantu dalam mengatur jadwal pelayanan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai