Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEBIDANAN PADA PRA NIKAH DAN PRA KONSEPSI

DI PRAKTEK BIDAN SUSILAWATI


TAHUN 2021

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Bidan Di Institut


Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Oleh:

Novi Listiani
2190077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI
FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN DELIHUSADA
DELI TUA 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing praktek dan


pembimbing akademik di Praktek Bidan Susilawati

Pakam, 2022
Mahasiswa

Novi Listiani
2190077

Pembimbing Praktik

Hj.Susilawati,Str.Keb

Pembimbing Akademik

Bd. Riris Sitorus,SST, M.Kes


NIK.02.1109.01.1987

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Bd. Damayanti,S.Tr.Keb, M.Keb


NIK.02.15.24.02.1990
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan Kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul Asuhan
Kebidanan Pada Pra Nikah Dan Pra Konsepsi. Asuhan kebidanan ini merupakan
salah satu tugas dalam rangkaian Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Program Profesi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bd. Desideria Yosepha Ginting,S.Si.T,M.Kes selaku Dekan Fakultas
Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
2. Bd.Damayanti, S.Tr.Keb,M.Keb selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan di Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
3. Bd.Riris Sitorus,SST,M.Keb yang telah memberikan bimbingan serta
dukungan kepada saya selama menjalani program pendidikan profesi.
4. Bd.Susilawati,STr.Keb selaku Pembimbing praktik yang telah
membimbing dan memberikan ilmu dalam praktik pelayanan kebidanan.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah member
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam penyelesaian asuhan kebidanan ini.
Saya sadari bahwa asuhan kebidanan ini masih kurang sempurna, maka dari
itu saya berharap kritik dan saran dari pembaca dan semoga bermanfaat bagi
pembaca.

Galang, 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018, angka kematian
ibu (AKI) sebanyak 15% akibat terjadinya komplikasi ibu selama hamil dan
bersalin, dan 85% normal. Kira-kira 75% kematian ibu disebabkan karena adanya
perdarahan parah, infeksi pasca salin, Preeklampsia atau Eklampsia. Dari
beberapa hasil penelitian usia <20 tahun beresiko 1,6 kali lebih tinggi terjadi
kematian dikarenakan preeclampsia, usia 20-35 tahun mempunyai resiko 0,87,
dan usia >35 tahun mempunyai resiko 1,2 kali terjadinya kematian karena
preeklampsia.
Sumatera Utara telah berhasil menekan angka kematian ibu dan anak
sepanjang tahun 2019. Hal tersebut dapat dilihat dari penurunan angka kematian
ibu dan anak. Pada tahun 2019, AKI sebanyak 179 dari 302.555 kelahiran hidup
atau 59,16 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun dibandingkan pada
tahun 2018,yang mencapai 186 dari 305.935 kelahiran hidup atau 60,79 per
100.000 kelaahiran hidup. Sepanjang tahun 2019, jumlah kematian neonatus
hanya ditemukan sebanyak 611 kematian atau 2,02 per 1.000 kelahiran hidup.
Angka itu menurun dibandingkan pada tahun 2018, yaitu sebanyak 722 kematian
atau 2,35 per 1.000 kelahiran hidup.
Pada tahun 2018, 1 dari anak perempuan menikah di Indonesia.
Perempuan umur 20-24 tahun yang menikah berusia 18 tahun ditahun 2018 di
perkirakan mencapai 1.220.900 dan angka ini menempatkan Indonesia pada 10
negara dengan angka absolut perkawinan tertinggu di Indonesia. Menurut
SUSENAS 2017, persentase perempuan usia 20-24 tahun yang menikah sebelum
usia 18 tahun dan usia hamil pertamanya sebelum usia 18 tahun ada sebanyak
63,08%.
Persiapan pranikah yang dilakukan di Indonesia masih sebatas pemberian
Imunisasi TT. Ibu yang umurnya kurang dari 20 tahun bisa memunculkan
komplikasi pada saat persalinan, bayi yang lahir dari ibu yang usianya kurang dari
20 tahun bisa menghadapi risiko 50% lebih tinggi mengalami stillbirth (lahir mati)
atau bayi meninggal dalam beberapa minggu pertama dibandingkan dengan bayi
yang lahir dari ibu berusia 20-29 tahun. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang
berusia dibawah 20 tahun lebih cenderung memiliki berat badan lahir rendah
dengan efek resiko jangka panjang (Sri Astuti et al,2017)
Ibu hamil <20 tahun merupakan ibu beresiko dikarenakan kondisi panggul
yang belum berkembang secara optimal dan kondisi mental yang belum siap
menghadapi kehamilan dan menjalankan peran sebagai seorang ibu. Dengan
kesehatan reproduksi yang telah disiapkan semenjak pranikah dapat menurunkan
kehamilan tidak diinginkan dan juga mengurangi adanya kelainan yang terjadi
pada saat hamil, bersalin, maupun nifas (Fina et al, 2015).
Konseling Pranikah bertujuan untuk membantu pasangan calon pengantin
untuk menganalisis kemungkinan masalah dan tantangan yang akan muncul dalam
rumah tangga mereka dan membekali mereka kecakapan untuk memecahkan
masalah termasuk dalam menentukan keinginan keluarga berencana atau
penundaan kehamilan

1.2 Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum


Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan
kebidanan pranikah

1.2.2. Tujuan Khusus


Mahasiswa mampu dengan benar :
a. Menjelaskan mengenai konsep dasar asuhan pranikah pada calon
pengantin dengan perencanaan kehamilan.
b. Melakukan identifikasi diagnose dan masalah potensial pada
calon pengantin dengan perencanaan kehamilan
c. Melakukan evaluasi hasil asuhan yang telah dilakukan pada
calon pengantin dengan perencanaan kehamilan
d. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan pranikah pada calon
pengantin
e. Melakukan analisis data yang telah diperoleh untuk merumuskan
diagnose dan masalah actual pada pengantin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Pranikah

Pranikah adalah masa dimana sebelum adanya perjanjian antara laki-


laki dan perempuan yang tujuannya untuk bersuami istri dengan resmi
berdasarkan undang-undang perkawinan agama maupun pemerintahan. Dari
pengertian ini, maka yang dimaksud dari konseling pranikah (premarital
counseling) merupakan upaya untuk membantu calon suami dan calon istri
oleh seorang konselor professional, sehingga mereka dapat berkembang dan
mampu memecahkan masalah yang dihadapinya melalui cara-cara yang
menghargai, toleransi dan dengan komunikasi yang penuh pengertian,
sehingga tercapai motivasi keluarga, perkembangan, kemandirian, dan
kesejahteraan seluruh anggota keluarga.

Dalam sebuah konseling tentunya mempunyai unsur-unsur atau


tuntutan tentang konseling, seperti ada konselor yang dalam bidang
mengkonselingi, klien, problem/masalah, media, metode direktif maupun
nondirektif dan yang terakhir materi sebagai inti dari konseling yang akan
diharapkan kedepannya oleh para klien. Dalam proses konseling pranikah,
konselor perlu menanamkan beberapa faktor yang menjadi prasyarat
memasuki perkawinan dan berumah tangga. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Faktor Fisiologis dalam perkawinan : Hal ini meliputi kesehatan pada


umumnya, kemampuan mengadakan hubungan seksual. Faktor ini menjadi
penting untuk dipahami oleh pasangan suami istri, karena salah satu tujuan
dari pernikahan adalah menjalankan fungsi regenerasi (meneruskan
keturunan keluarga). Pemahaman kondisi masing-masing akan
memudahkan proses adaptasi dalam hal pemenuhan kebutuhan ini
2. Faktor Psikologis dalam perkawinan : kematangan emosi dan pikiran,
sikap saling dapat menerima dan memberikan cara kasih diantara suami
dan istri dan saling pengertian antara suami istri
3. Faktor Agama dalam perkawinan : faktor agama merupakan hal yang
penting dalam membangun keluarga. Perkawinan beda agama akan
cenderung lebih tinggi menimbulkan masalah bila dibandingkan dengan
perkawinan seagama
4. Faktor Komunikasi dalam perkawinan : komunikasi menjadi hal sentral
yang haris diperhatiakn oleh pasangan suami istri. Membangun
komunikasi yang baik menjadi pintu untuk menghindari kesalahpahaman
yang dapat memicu timbulnya konflik yang lebih besar dalam keluarga

Yang membuat pernikahan bahagia bukan karena tingkat kecocokan


seseorang dengan pasangan, tetapi seberapa besar kemampuan dan kesediaan
seseorang untuk mengatasi ketidakcocokan. Seseorang yang mecari pasangan,
ia harus menyadari bahwa tidak ada seseorang yang sempurna, setiap orang
pasti memiliki kesalahan dan kelemahan. Indahnya pernikahan justru dikala
menemukan suami atau istri yang dapat menjadi teman dan pencarian
spiritual, mitra membangun hidup dan pelipur meskipun ia mempunyai
kelemahan. Untuk mengantisipasi hal ini maka harus ada semacam konseling
pernikahan atau konseling pranikah.

2.2. Tujuan Konseling Pranikah


Konseling Pranikah merupakan prosedur pelatihan berbasis
pengetahuan dan keterampilan yang menyediakan informasi mengenai
pernikahan yang dapat bermanfaat untuk mempertahankan dan meningkatkan
hubungan pasangan yang akan menikah setelah mereka menikah. Konseling
pranikah memiliki peranan penting di dalam menciptakan keluarga bahagia.
Karena itu, dalam konseling pranikah harus mencapai tujuan dari konseling
pranikah tersebut. Tujuan dari konseling pranikah yaitu untuk meningkatkan
hubungan sebelum pernikahan sehingga dapat berkembang menjadi hubungan
pernikahan yang stabil. Konseling pranikah akan membekali pasangan
dengan kesadaran dan masalah potensial yang dapat terjadi setelah menikah,
dan informasi serta sumber daya untuk secara efektif mencegah atau
mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga dapat menurunkan tingkat
ketidaakbahagiaan dalam pernikahan dan perceraian. Konseling pranikah juga
dapat menjembatani harapan-harapan yang dimiliki oleh pasangan terhadap
pasangannya dan pernikahan yang mereka inginkan yang belum sempat atau
belum bisa dibicarakan sebelumnya dengan dibantu oleh tenaga professional
psikolog/konselor pernikahan.

Menurut Kemenkes (2014), penyelenggaraan pelayanan kesehatan masa


sebelum hamil (prakonsepsi) atau pranikah bertujuan untuk :

a. Menjamin kesehatan ibu sevagai mampu melahirkan generasi yang


sehat dan berkualitas
b. Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir
c. Menjamin tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak
reproduksi
d. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir yang bermutu, aman, dan bermanfaat sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

2.3. Persiapan Pranikah


Dalam pelatihan Peer Konselor Kota Depok (2011), dan Kemenkes
(2015), persiapan pernikahan meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Kesiapan Fisik : Secara Umum, seorang individu dikatakan siap


secara fisik apabila telah selesai fase pertumbuhan tubuh yaitu
sekitar usia 20 tahun. Persiapan fisik pranikah meliputi pemeriksaan
status kesehatan, status gizi, dan laboratorium (darah rutin yang
dianjurkan)
2. Kesiapan Mental/Psikolog : dalam sebuah pernikahan, individu
diharapkan sudah merasa siap untuk mempunyai anak dan siap
menjadi orang tua termasuk siap untuk mendidik dan mengasuh
anak
3. Kesiapan Sosial Ekonomi : Dalam menjalankan sebuah keluarga,
anak yang dilahirkan tidak hanya membutuhkan kasih sayang orang
tua, namun juga butuh sarana yang baik untuk membuatnya tumbuh
dan berkembang dengan baik
Perisapan Pranikah dari sisi kesehatan reproduksi yaitu :
1. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan 3 bulan sebelum pernikahan, hal
tersebut bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Mengetahui status kesehatan calon pengantin : Catin akan
dilakukan pemeriksaan Tekanan dara, Berat badan, Tinggi Badan,
LILA,, tanda-tanda anemia, pemeriksaan darah rutin, dan
pemeriksaan lain atas indikasi medis seperti IMS. HIV. TORCH
dan selanjutkan akan diberikan KIE dan konseling kesehatan
reproduksi
b. Memberikan waktu pengobatan apabila ditemukan masalah
kesehatan
c. Mempersiapkan kehidupan rumah tangga yang sehat
d. Mempersiapkan kehamilan dan menghasilkan keturunan yang
sehat dan berkualitas
2. Persiapan Gizi
Persiapan gizi dilakukan berkaitan dengan persiapan kehamilan,
dimana proses kehamilan membutuhkan cadangan nutrisi dari ibu.
Catin harus menghindari terlalu banyak minum the ataupun kopi.
3. Imunisasi Tetanus
Imunisasi Tetanus diperlukan untuk melindungi ibu dan bayi dari
penyakit tetanus. Sebelum pemberian imunisasi tetanus akan dilakukan
screening imunisasi tetanus apakah sudah mendapat 5 kali
imunisasi/belum, apabila belum, maka catin perempuan harus
melengkapinya di puskesmas.
4. Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi
Menjaga kesehatan organ reproduksi dapat dilakukan dengan hal-hal
sebagai berikut:
a. Usahakan organ kemaluan dalam kondisi kering, setelah
BAB/BABK lap dengan menggunakan Tissue ataupun handuk
yang lembut dan kering, hal ini dapat menghindari timbulnya
jamur diarea kemaluan
b. Memakai celana dalam dengan bahan yang menyerap keringat
c. Mengganti celana dalam 2x dalam sehari
d. Bagi perempuan, selesai BAB/BAKA membersihkan alat kelamin
dari arah depan menuju kebelakang agak kuman yang terdapat
pada anus tidak masuk kedalam organ reproduksi.
e. Pada saat haid, seringlah mengganti pembalut paling lama 4 jam
sekali
f. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan (sirkum) untuk mencegah
terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan
resiko kanker penis
5. Menjaga Kesehatan Jiwa
Sebelum menikah, catin harus mempersiapkan mental. Karena pada
saat pernikahan akan banyak terjadi penyesuaian terhadap karakter
pasangan, penyesuaian peran, ekonomi dan sosial.
2.4. Prosedur Konseling Pranikah
Konseling Pranikah diselenggarakan sebagaimana konseling
perkawinan, yang menjadi penekanan pada konseling pranikah ini lebih
bersifat antisipatif, yaitu mempersiapkan diri untuk menetapkan pilihan
yang tepat sehubungan dengan rencana pernikahannya. Adapun prosedur
tersebut adalah :
1. Persiapan, tahap yang dilakukan klien menghubungi konselor.
2. Tahap keterlibatan (the joining), adalah tahap keterlibatan bersama
klien, pada tahap ini konselor mulai menerima klien secara isyarat
(nonverbal) maupun secara verbal, merefleksi perasaan, melakukan
klarifikasi dan sebagainya.
3. Tahap menyatakan masalah, yaitu menetapkan masalah yang dihadapi
oleh pasangan. Oleh karena itu, harus jelas apa masalahnya, siapa yang
bersalah, apa indikasinya, apa yang telah terjadi, dan sebagainya.
4. Tahap interaksi, yaitu konselor menetapkan pola interaksi untuk
penyelesaian masalah. Pada tahap ini, anggota keluarga mendapatkan
informasi yang diperlukan untuk memahami masalahnya dan konselor
melatih anggota keluarga ibu berinteraksi dengan cara-cara yang dapat
diikuti (misalnya pelan,sederhana, detail, dan jelas) dalam kehidupan
mereka.
5. Tahap Konferensi, yaitu tahap untuk meramalkan keakuratan hipotesis
dan memformulasikan langkah-langkah pemecahan. Pada tahap ini
konselor mendesain langsung atau memberi pekerjaan rumah untuk
melakukan atau menerapkan pengubahan ketidakberfungsinya
perkawinan.
6. Tahap penentu tujuan, tahap yang dicapai klien telah mencapai perilaku
yang normal, telah memperbaiki cara berkomunikasi, telah menaikkan
self-esteem dan membuat keluarga lebih kohesif.
7. Tahap akhir dan penutup, merupakan kegiatan mengakhiri hubungan
konseling setelah tujuannya tercapai.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI DI PRAKTEK BIDAN SUSILAWATI

Tanggal :25 Agustus 2021 Pukul : 10.00


3.1. Pengkajian Data
A. Data Subjektif
Nama Ibu : Nn. C
Umur : 23 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Alamat : Jl. Pertahanan

1. Alasan berkunjung klien mengatakan ingin mendapatkan imunisasi TT


pranikah
2. Riwayat kesehatan sekarang klien mengatakan sudah mengikuti
konseling pranikah di KUA setempat dan mengatakan bahwa salah satu
syarat klien harus mendapatkan imunisasi TT Pranikah, saat ini klien
merasa sehat dan siap diimunisasi
3. Riwayat kesehatan keluarga. Klien mengatakan baik dalam keluarga
tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti DM, Asma,
Jantung, dan tidak ada penyakit menular sepertu TBC, Hepatitis
4. Riwayat Kesehatan yang lalu. Klien mengatakan tidak pernah
menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis) dan penyakit menurun
(DM, Asma, Jantung) dan tidak pernah dirawat dirumah sakit
5. Riwayat Haid
Menarche umur : 12 tahun, Siklus 28 hari, Teratur. Lama : 7 hari, Sifat
darah : Cair, Bau : Amis, Flour Albus : Tidak, Dismenorhea : Tidak,
Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari
6. Riwayat Kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Makan 3 x sehari dengan porsi, nasi lauk, sayur, minum ± 6-8 gelas
sehari air putih. Tidak ada pantang makanan, dan tidak ada alergi
b. Pola Istirahat dan tidur
Tidur malam ± 7-8 jam
c. Pola Aktivitas
Pekerjaan klien setiap hari mengajar di sekolah swasta dan jika libur
klien membantu pekerjaan orang tuanya. Mengerjakan pekerjaan
rumah tangga seperti membantu menyapu. Mencuci dan menyetrika
d. Personal Hygine
Mandi dua kali sehari
e. Pola Eliminasi
BAB 1 x / hari konsistensi lembek
BAK 4-5 x / hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri
f. Pola Kebiasaan Lain
Klien mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu, minum
alcohol, dan obat-obatan.
7. Riwayat Psikologis dan Spritual
Klien mengatakan sudah siap lahir batin melaksanakan pernikahan yang
direncanakan 1 bulan lagi, klien mengatakan cukup bahagia dengan
rencana pernikahannya dan kedua belah pihak keluarga sudah menyetujui
atas rencana pernikahannya. Hubungan dengan keluarga baik, hubungan
dengan petugas kesehatan baik klien mau menjawab pertanyaan petugas
dengan terbuka. Klien beragama Islam.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
K/U : Baik
Kesadaran: Composmentis
BB/TB : 45 kg/150 cm
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 21 x/i
T : 36,30C
Lila : 26 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Bentuk tubuh : Normal
Rambut : Tidak ada Ketombe, bersih, dan tidak rontok
Wajah : wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang
berkenaan dengan genetic seperti sindrm down
Mata : Konjungtiva merah mudah, aklera putih
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran
atau secret
Telinga : Tidak ada serumen, pendengaran baik
Mulut : Bibir tidak pucat, lembab dan tidak kering
Gigi : Tidak ada caries
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Ketiak : Tidak ada pembesaran getah bening, tidak nyeri,
dan tidak teraba massa
Dada : Tidak dilakukan
Abdomen : Tida di lakukan
Kaki : Simetris, pergerakan baik, tidak ada odem tidak
ada varices
Anogenital : Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan Penunjang
Golongan Darah : B
HIV : (-)
Sifilis : (-)
3.2. Interpretasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan
Hari/Tanggal : 25-08-2021
Diagnosa : WUS dengan praimunisasi TT
DS :
 Klien mengatakan ingin mengikuti imunisasi TT Pranikah sebagai
syarat menikah sesuai dengan pertimbangan petugas KUA
 Setelah menikah klien ingin segera hamil dan mempunyai anak
yang sehat
 Klien mengatakan sudah siap lahir batin melangsungkan pernikahan
DO :
K/U : Baik
BB : 45 Kg
TB : 150 Cm
LILA : 26 Cm
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/i
Suhu : 36,30C
RR : 21 x/i
3.3. Antisipasi Masalah/ Diagnosa
Potensial
Potensial terjadinya drop out TT ke 2/ TT2

3.4. Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera


Konseling pada klien tentang manfaat imunisasi TT dan pemberiannya pada
Calon Pengantin Wanita

3.5. Perencanaan
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
2. Beritahu status dan tujuan penyuntikan imunisasi TT
3. Siapkannalat untuk penyuntukan TT
4. Beri konseling pada calon pengantin wanita
5. Anjurkan untuk periksa kembali jika ada keluhan
6. Beri surat keterangan sehat

3.6. Pelaksanaan
1. Membina hubungan baik terhadap klien tidak lupa untuk menyapa klien
(senyum, sapa, salam, sopan, santun) menanyakan keluhan dengan
melakukan komunikasi dengan baik supaya klien lebih leluasa dalam
menyampaikan hal yang berkaitan dengan keadaan dirinya.
2. Menjelaskan kepada calon pengantin bahwa imunisasi TT belum lengkap,
jika nanti sudah menikah dan hamil klien harus imunisasi TT lagi, yang
bertujuan untuk mencegah dan melindungi diri dapi penyakit Tetanus.
3. Menyiapkan alat untuk melakukan injeksi TT
4. Memberikan konseling tentang cara menghitung masa subur,
menginformasikan tanda-tanda masa subur, seperti keluarnya lendir encer
bening dan meregang lebih panjang, peningkatan suhu tubuh, mengatur
jarak kelahiran untuk menciptakan generasi platinum, hak reproduksi dll.
5. Membuat surat keterangan sehat
6. Menganjurkan memeriksakan kesehatan bila terdapat keluhan

3.7. Evaluasi
1. Calon pengantin wanita mengerti dan lega mendengarkan hasil
pemeriksaan
2. Calon pengantin wanita mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan
bersedia diberikan imunisasi TT
3. Imunisasi TT telah diberikan
4. Calon pengantin wanita mengerti akan konseling yang telah diberikan
termasuk menghitung masa subur, tanda-tanda masa subur dan berencana
ingin memiliki 2 anak dengan jarak 4-5 tahun
5. Calon pengantin mengerti dan bersedia untuk memeriksakan
kesehatannya bila ada keluhan
6. Surat keterangan sehat telah diterima
BAB IV
PEMBAHASA
N

4.1. Pengkajian dan Analisis Data Dasar


Pengumpulan data meliputi data subjektif dan data objektif. Pada data
subjektif ibu mengatakan bahwa datang ke Klinik untuk mendapatkan TT
Pranikah, dan ibu tidak mengalami keluhan yang serius.
4.2. Menurut Diagnosa atau Masalah
Berdasarkan data subjektif dan data objektif yang didapat, maka penulis
merumuskan diagnose kebidanan yaitu, WUS dengan Praimunisasi TT
Pranikah.

4.3. Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial


Tidak ada diagnose masalah potensial dari kasus ini karena tidak didapati
tanda-tanda yang menunjukkan adanya masalah pada Ny.C

4.4. Tindakan Segera dan Kolaborasi


Tindakan segera dan kolaborasi tidak perlu dilakukan mengingat tidak
adanya masalah ataupun komplikasi pada Ny.C

4.5. Rencana Asuhan/ Intervensi


Rencana asuhan yang dilakukan untuk kasus Ny.C yaitu pemberitahuan
tentang keadaan umumnya, penyuntikan imunisasi TT, pemberian konseling
kepada calon pengantin wanita, dan pemberian surat keterangan sehat.

4.6. Implementasi Asuhan Kebidanan


Pada langka ini asuhan yang meneyeluruh telah dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan yang dibuat. Pelaksanaan asuhan yang dilakukan dengan
kerjasama yang baik antara bidan dengan klien. Tahap ini tidak ada
kesenjangan antara teori dengan prektek dilahan.

4.7. Evaluasi
Tahap ini adalah tahap yang menentukan sejauh mana tujuan dapat
dicapai. Setelah melaksanakan tindakan, bidan selalu mengadakan evaluasi.
Pada kegiatan tersebut, bidan perlu menentukan kriterian keberhasilan
(standar) yang dapat di ukur dan diamati sesuai dengan tujuan asuhan
kebidanan yang telah ditentukan.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Konseling pranikah dianggap penting karena banyak orang yang merasa


salah dalam menetapkan pilihannya, atau mengalami banyak kesulitan dalam
penyesuaian diri dalam kehidupan berkeluarga. Banyak orang yang terburu-
buru membuat keputusan tanpa mempertimbangkan banyak aspek
sehubungan dengan kehidupan berumah tangga. Konseling pranikah
diselenggarakan untuk membantu calon pasangan membuat perencanaan yang
matang dengan cara melakukan asassment terhadap dirinya yang dikaitkan
dengan perkawinan dan kehidupan berumah tangga.
Pemberian imunisasi TT dilakukan untuk mencegah dan perlindungan
terhadap penyakit tetanus, sehingga akan memiliki kekbalan seumur hidup
untuk melindungi ibu dan bayi terhadap penyakit tetanus. Pemberian
imunisasi TT dilakukan untuk mencapai T5 hasil pemberian imunisasi dasar
dan lanjutan. Status T5 ditunjukkan agar wanita usia subur memiliki
kekebalan penuh. Dalam hal ini status imunisasi belum mencapai status T5
saat pemberian imunisasi dasar dan lanjutan, maka pemberian imunisasi TT
dapat dilakukan saat yang bersangkutan akan menjadi calon pengantin.

5.2. Saran
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung
pada catin sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulisan didalam
melaksanakan tugas sebagai bidan
2. Bagi Calon Pasangan Pengantin
Diupayakan untuk terus melakukan anjuran yang sudah diberikan oleh
petugas kesehatan agar tujuan mendapatkan keturunan sehat dapat
dicapai.
3. Bagi Tempat Pelayanan Kesehatan
Pemberian Asuhan Kebidanan pada masa pranikah harus terus
ditingkatkan, karena asuhan pranikah dapat membantu catin untuk
mempersiapkan kehamilannya dan mempersiapkan kehamilannya karena
anak yang cerdas dimulai dari dalam kandungan dan melakukan
pemberian vaksin sebelum pranikah seperti HPV, Hepatitis B
DAFTAR PUSTAKA

Aliansi Remaja Independen. (2015). 8 Kisah Perkawinan Anak.


Astuti, Sri. Dkk. (2017). Asuhan Ibu dalam Masa Kehamilan. Jakarta: Erlangga.
BKKBN. 2017. BKKBN : Usia Pernikahan Ideal 21-25 Tahun Diunduh
dihttp://www.bkkbn.go.id/detailpost/bkkbn-usia-pernikahan-ideal-21-
25-tahun Diakses pada 1 April 2018
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku Saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual
Bagi Calon Pengantian
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Panduan Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Calon Pengantin dalam Masa Pandemi Covid dan Adaptasi Kebiasaan
Baru
Latipun. (2010). Psikologi Konseling. Malang: UPT Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Profil Kesehatan Republik Indonesia . 2015. Diambil dari : PDF :
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf

World Health Organization.2019.Global Health Observatory (GHO) data :


MaternalMortality.http://www.who.int/gho/maternal_health/mortality/
maternal_mortality
Soap 01
ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH
CATIN PERENCANAAN
KEHAMILAN DI PRAKTEK BIDAN
SUSILAWATI
PengkajianTanggal : 25 Agustus 2021 Pukul : 10.00 wib
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Identitas
Catin Wanita Catin Laki-laki
Nama ibu : Nn. C Nama suami : Tn. G
Umur : 23 tahun Umur :25 tahun
Agama : Islam Agama : islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Guru
Alamat : Jl. Pertahanan
2. Alasan Kunjungan
Ingin memeriksakan kesehatan, suntik TT dan konsultasi tentang
perencanaan kehamilan
3. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 Hari
Sifat darah : Cair
Banyak Darah : 3 x ganti pembalut dalam sehari
Bau : Khas Darah
Flour Albus : Tidak Ada
Dismenorhoe : TidakPernah
4. Penyuluhan yang pernah didapat
Klien dan pasangan belum mendapat penyuluhan kesehatan reproduksi
dan perencanaan kehamilan
5. Riwayat Kesehatan
a. Catin Wanita
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau difteri),
belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/AIDS, status TT4 (SD kelas 1dan 6)
b. Catin Laki-laki
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau difteri),
belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/AIDS, status TT4 (SD kelas 1dan 6)
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Catin Wanita
Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi,
DM, jantung, asma,alergi, ginjal, thalasemia, cacat bawaan,
hepatitis, dan TBC
b. Catin Laki-laki
Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi,
DM, jantung, asma,alergi, ginjal, thalasemia, cacat bawaan,
hepatitis, dan TBC
7. Riwayat Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
a. Catin Wanita : Tidak ada
b. Catin laki-laki : Tidak ada
8. Riwayat kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Makan 3 x sehari dengan porsi, nasi lauk, sayur, minum ± 6-8
gelas sehari air putih. Tidak ada pantang makanan, dan tidak ada
alergi
b. Pola istirahat dan tidur
Tidur malam ± 7-8 jam
c. Pola aktivitas
Pekerjaan klien setiap hari mengajar di sekolah swasta dan jika
libur klien membantu pekerjaan orang tuanya. Mengerjakan
pekerjaan rumah tangga seperti membantu menyapu. Mencuci
dan menyetrika
d. Personal hygiene
Mandi dua kali sehari
e. Pola eliminasi
BAB 1 x / hari konsistensi lembek
BAK 4-5 x / hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri
9. Riwayat Psikologis dan Spiritual
Ibu mengatakan sudah siap lahir batin melaksanakan pernikahan yang
direncanakan 1 bulan lagi, klien mengatakan cukup bahagia dengan
rencana pernikahannya dan kedua belah pihak keluarga sudah
menyetujui atas rencana pernikahannya. Hubungan dengan keluarga
baik, hubungan dengan petugas kesehatan baik ibu mau menjawab
pertanyaan petugas dengan terbuka. Ibu beragama Islam.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Catin Wanita Catin Laki-lai
K/U : Baik K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 45 kg/150 cm BB/TB : 68 kg/165 cm
TD : 120/80 mmHg TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i HR : 82 x/i
RR : 21 x/I RR : 22 x/i
T : 36,3 C
0
T : 36,70C
Lila : 26 cm
2. PemeriksaanFisik
1. Catin Wanita
1) Bentuk tubuh : Normal
2) Wajah : wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang
berkenaan dengan genetic seperti sindrm down
3) Mata : Konjungtiva merah mudah, aklera putih
4) Mulut : Bibir tidak pucat, lembab dan tidak kering
5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
6) Dada : Tidak dilakukan
7) Abdomen : Tida di lakukan
8) Anogenital : Tidak dilakukan
2. Catin Laki-laki
1) Bentuk tubuh : Normal
2) Wajah : wajah tidka pucat, tidak ada kelainan yang
berkenaan dengan genetic seperti sindrm down
3) Mata : Konjungtiva merah mudah, aklera putih
4) Mulut : Bibir tidak pucat, lembab dan tidak kering
5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

3. Pemeriksaan penunjang
Catin Wanita Catin Laki-laki
HB : 12,4 gr/dl HB : 17,3 g/dL
Gol darah :B Gol Darah :O
HIV : Non Reaktif (-) HIV : Non Reakti
Sifilis : Non Reaktif (-) Sifilis : Non Reaktif

ASSESMENT
Pasangan usia subur dengan perencanaan pernikahan dan kehamilan
PLANNING
Tanggal :25-08-2021 Pukul : 10.00 wib
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada kedua calon pengantin bahwa
secaraumum keadaan mereka baik, tanda-tanda vital dalambatas normal,
hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, kedua catin mengerti
dengan penjelasan yang diberikan
2. Menganjurkan kepada catin perempuan untuk menajaga kebersihan
genetalia dengan cara sering mengganti celana dalam, menggunakan
celana dalam dengan bahan yang gampang menyerap keringat.
3. Menganjurkan catin lebih banyak mengkonsumsi makana berserat seperti
buah sayur dan agar-agaruntuk mebantu melancarkan BAB
4. Memberikan konseling kelas catin tentang kesehatan reproduksi pranika
yaitu:
a. Konsep pernikahan
b. Hak reproduksi dan seksual
c. Persiapan pranikah
d. tindak kekerasan yang mengganggu pernikahan
e. solusi mengatasi tindak kekerasan
f. bentuk kesetaraan gender dalam rumah tangga
5. Informasi tentang kehamilan, termasuk tanda-tanda kehamilan,
memeriksakan kehamilan, menjaga kehamilan, menu makanan selama
kehamilan, tanda bahasa kehamilan.
6. Menjelaskan kepada catin wanita bahwa status imunisasi saat ini sudah T4
yang msa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah 10 tahun
dan belum seumur hidup, sehingga catin wanita masih perlu ddiberikan
suntik TT satu kali lagi
7. Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri catin
wanita dan menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarnag yaitu TT5
yang masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah
seumurhidup, sehingga apabila sudah hamil atau hamil lagi, calon wanita
tidak perlu diberikan suntik imunisasi TT
Soap 02
ASUHAN KEBIDANAN PADA WANITA USIA SUBUR
DALAM MASA PRAKONSEPSI
DI PRAKTEK BIDAN SUSILAWATI

Tanggal pengkajian : 10 September 2021 Pukul: 09.00 WIB

A. Data Subyektif
I. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. W Nama Ayah : Tn. K
Umur : 24 tahun Umur : 26 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : Jl.Flamboyan
II. Keluhan
Sudah 1 tahun menikah, ingin segera memiliki keturunan, namun mereka
LDR
III. Riwayat Menstruasi
Haid teratur setiap bulan, siklus 28 hari, lamanya 5 hari, jumlah
perdarahan normal
IV. Riwayat Obstetri
Belum pernah hamil sebelumnya
V. Riwayat Pernikahan
Pernikahan pertama, lama menikah 1 tahun
VI. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM, hipertensi
VII. Pola Fungsional Kesehatan
a. Pola nutrisi
Minum susu persiapan hamil (esensis), Makan 3 x sehari dengan
porsi, nasi lauk, sayur, minum ± 6-8 gelas sehari air putih. Tidak ada
pantang makanan, dan tidak ada alergi
b. Pola istirahat dan tidur
Tidur malam ± 7-8 jam
c. Pola Kebiasaan
Ibu memiliki kucing peliharaan dirumah
d. Personal hygiene
Mandi dua kali sehari
e. Pola eliminasi
BAB 1 x / hari konsistensi lembek
BAK 4-5 x / hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri
f. Seksual
Jarang berhubungan seksual dikarenakan LDR

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 62 kg/160 cm
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 21 x/I
T : 36,30C
Lila : 26 cm
2. PemeriksaanFisik
1) Bentuk tubuh : Normal
2) Wajah : wajah tidka pucat, tidak ada kelainan yang
berkenaan dengan genetic seperti sindrm down
3) Mata : Konjungtiva merah mudah, aklera putih
4) Mulut : Bibir tidak pucat, lembab dan tidak kering
5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
6) Dada : Tidak dilakukan
7) Abdomen : Tida di lakukan
8) Anogenital : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan penunjang
HB : 12,4 gr/dl
Gol darah :A
HIV : Non Reaktif (-)
Sifilis : Non Reaktif (-)

ASSESMENT
Wanita usai subur dalam masa prakonsepsi

PLANNING
Tanggal :10-09-2021 Pukul : 09.00 wib
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan kepada ibu cara menghitung usia subur
3. Menjelaskan kepada ibu proses fertilisasi
4. Menjelaskan kepada ibu agar tidak terlalu sering bermain dengan hewan
peliharaannya karena dapat berisiko terjadinya TORCH
5. menjelaskan kepada ibu pentingnya pengaruh istirahat yang cukup
terhadap fertilisasi
6. menjelaskan kepada ibu untuk mengatur waktu untuk ketemu pada saat
masa subur agar bisa bersenggama yakni setiap 3 hari sekali agar proses
spermatogenesis sempurnah
7. menjelaskan kepada ibu untuk memenuhi nutrisi, makan makanan yang
mengandung zat besi dan asam folat, yaitu daging, susu, dst
8. Memberikan motivasi ibu agar rileks dan tidak stress dalam menunggu
kehamilan
9. Menganjurkan ibu untuk tetap berikhtiar, berdoa dan berusaha
Soap 03

ASUHAN KEBIDANAN PADA WANITA USIA SUBUR


DALAM MASA PRAKONSEPSI
DI KLINIK SUSILAWATI

Tanggal pengkajian : 28 September 2021 Pukul: 19.15 WIB

A. Data Subyektif
I. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. Y Nama Ayah : Tn. T
Umur : 24 tahun Umur : 29 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : Gg. Mawar
II. Keluhan
Sudah 7 bulan menikah, ingin segera memiliki keturunan, sulit
menghilangkan ketergantungan minum kopi
III. Riwayat Menstruasi
Haid teratur setiap bulan, siklus 28 hari, lamanya 5 hari, jumlah
perdarahan normal
IV. Riwayat Obstetri
Belum pernah hamil sebelumnya
V. Riwayat Pernikahan
Pernikahan pertama, lama menikah 7 bulan
VI. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM, hipertensi
VII. Pola Fungsional Kesehatan
a. Pola nutrisi
Minum susu persiapan hamil (esensis), Makan 3 x sehari dengan
porsi, nasi lauk, sayur, minum ± 6-8 gelas sehari air putih. Tidak ada
pantang makanan, dan tidak ada alergi
b. Pola istirahat dan tidur
Tidur malam ± 7-8 jam
c. Pola Kebiasaan
Ibu memiliki kucing peliharaan dirumah
d. Personal hygiene
Mandi dua kali sehari
e. Pola eliminasi
BAB 1 x / hari konsistensi lembek
BAK 4-5 x / hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri
f. Seksual
Berhubungan sex seminggu 2x

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 62 kg/160 cm
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 21 x/I
T : 36,30C
Lila : 26 cm
2. PemeriksaanFisik
1) Bentuk tubuh : Normal
2) Wajah : wajah tidka pucat, tidak ada kelainan yang
berkenaan dengan genetic seperti sindrm down
3) Mata : Konjungtiva merah mudah, aklera putih
4) Mulut : Bibir tidak pucat, lembab dan tidak kering
5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
6) Dada : Tidak dilakukan
7) Abdomen : Tida di lakukan
8) Anogenital : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan penunjang
HB : 12,4 gr/dl
Gol darah :B
HIV : Non Reaktif (-)
Sifilis : Non Reaktif (-)

ASSESMENT
Wanita usai subur dalam masa prakonsepsi

PLANNING
Tanggal :28-09-2021 Pukul : 19.15 wib
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan kepada ibu cara menghitung usia subur
3. Menjelaskan kepada ibu proses fertilisasi
4. Menjelaskan kepada ibu untuk mengurangi konsumsi kopi
5. Menjelaskan kepada ibu pentingnya pengaruh istirahat yang cukup
terhadap fertilisasi
6. Menjelaskan kepada ibu untuk agar bersenggama minimal 3 hari sekali
7. Menjelaskan kepada ibu untuk memenuhi nutrisi, makan makanan
yangmengandung zat besi dan asam folat, yaitu daging, susu, dst
8. Memberikan motivasi ibu agar rileks dan tidak stress dalam menunggu
kehamilan
Soap 04
ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH
PADA CALON PENGANTIN DENGAN
PERENCANAAN KEHAMILAN
DI PRAKTEK BIDAN SUSILAWATI

PengkajianTanggal : 12 Oktober 2021 Pukul : 10.00 wib


I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Identitas
Catin Wanita Catin Laki-laki
Nama ibu : Nn. A Nama suami : Sdr. A
Umur : 24 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : PNS
Alamat :Paku
2. Alasan Kunjungan
Konseling persiapan pranikah
3. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 Hari
Sifat darah :Cair
Banyak Darah : 3 x ganti pembalut dalam sehari
Bau : Khas Darah
Flour Albus : Tidak Ada
Dismenorhoe : TidakPernah
4. Penyuluhan yang pernah didapat
Klien dan pasangan belum mendapat penyuluhan kesehatan reproduksi
dan perencanaan kehamilan
5. Riwayat Kesehatan
a. Catin Wanita
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau difteri),
belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/AIDS, status TT4 (SD kelas 1dan 6)
b. Catin Laki-laki
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau difteri),
belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/AIDS, status TT4 (SD kelas 1dan 6)
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Catin Wanita
Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi,
DM, jantung, asma,alergi, ginjal, thalasemia, cacat bawaan,
hepatitis, dan TBC
b. Catin Laki-laki
Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi,
DM, jantung, asma,alergi, ginjal, thalasemia, cacat bawaan,
hepatitis, dan TBC
7. Riwayat Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
a. Catin Wanita : Tidak ada
b. Catin laki-laki : Merokok
8. Riwayat kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Makan 3 x sehari dengan porsi, nasi lauk, sayur, minum ± 6-8
gelas sehari air putih. Tidak ada pantang makanan, dan tidak ada
alergi
b. Pola istirahat dan tidur
Tidur malam ± 7-8 jam
c. Pola aktivitas
Pekerjaan klien setiap hari di perusahaan swasta dan jika libur
klien membantu pekerjaan orang tuanya. Mengerjakan pekerjaan
rumah tangga seperti membantu. Mencuci dan menyetrika
d. Personal hygiene
Mandi dua kali sehari
e. Pola eliminasi
BAB 1 x / hari konsistensi lembek
BAK 4-5 x / hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri
9. Riwayat Psikologis dan Spiritual
Ibu mengatakan sudah siap lahir batin melaksanakan pernikahan yang
direncanakan 1 bulan lagi, klien mengatakan cukup bahagia dengan
rencana pernikahannya dan kedua belah pihak keluarga sudah
menyetujui atas rencana pernikahannya. Hubungan dengan keluarga
baik, hubungan dengan petugas kesehatan baik ibu mau menjawab
pertanyaan petugas dengan terbuka. Ibu beragama Islam

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Catin Wanita Catin Laki-lai
a. Keadaan Umum : Baik Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis Kesadaran: Composmentis
BB/TB : 60 kg/160 cm BB/TB: 68 kg/163 cm
TD : 110/80 mmHg TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i HR : 82 x/i
RR : 21 x/I RR : 22 x/i
T : 36,30C T : 36,70C
Lila : 26 cm

2. PemeriksaanFisik
1. Catin Wanita
1) Bentuk tubuh : Normal
2) Wajah : wajah tidka pucat, tidak ada kelainan yang
berkenaan dengan genetic seperti sindrm down
3) Mata : Konjungtiva merah mudah, aklera putih
4) Mulut : Bibir tidak pucat, lembab dan tidak kering
5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
6) Dada : Tidak dilakukan
7) Abdomen : Tida di lakukan
8) Anogenital : Tidak dilakukan
2. Catin Laki-laki
1) Bentuk tubuh : Normal
2) Wajah : wajah tidak pucat, tidak ada kelainan yang
berkenaan dengan genetic seperti sindrm down
3) Mata : Konjungtiva merah mudah, aklera putih
4) Mulut : Bibir tidak pucat, lembab dan tidak kering
5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
3. Pemeriksaan penunjang
Catin Wanita Catin Laki-laki
HB : 12,4 gr/dl HB : 17,1 g/dL
Gol darah :A Gol Darah :O
HIV : Non Reaktif (-) HIV : Non Reakti
Sifilis : Non Reaktif (-) Sifilis : Non Reaktif

ASSESMENT
Pasangan usia subur dengan perencanaan pernikahan dan kehamilan

PLANNING
Tanggal :25-09-2021 Pukul : 10.20 wib
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada kedua calon pengantin bahwa
secaraumum keadaan mereka baik, tanda-tanda vital dalambatas normal,
hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, kedua catin mengerti
dengan penjelasan yang diberikan
2. menjelaskan dampak buruk merokok terhadap kesehatan catin laki-laki
dan catin wanita serta bahaya dari kandungan zat adiktif dan karsinogenik
dari rokok yang dapat mengurangi kualitas sperma, membahayakan
kehamilan bila saat hamil terpapar asap rokok. serta menganjurkan catin
laki-laki untuk mulai mengurangi rokok.
3. Menganjurkan kepada catin perempuan untuk menajaga kebersihan
genetalia dengan cara sering mengganti celana dalam, menggunakan
celana dalam dengan bahan yang gampang menyerap keringat.
4. Menganjurkan catin lebih banyak mengkonsumsi makana berserat seperti
buah sayur dan agar-agaruntuk mebantu melancarkan BAB
5. Memberikan konseling kelas catin tentang keehatan reproduksi pranika
yaitu:
a. Konsep pernikahan
b. Hak reproduksi dan seksual
c. Persiapan pranikah
d. tindak kekerasan yang mengganggu pernikahan
e. solusi mengatasi tindak kekerasan
f. bentuk kesetaraan gender dalam rumah tangga
6. Informasi tentang kehamilan, termasuk tanda-tanda kehamilan,
memeriksakan kehamilan, menjaga kehamilan, menu makanan selama
kehamilan, tanda bahasa kehamilan.
7. Menjelaskan kepada catin wanita bahwa status imunisasi saat ini sudah T4
yang msa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah 10 tahun
dan belum seumur hidup, sehingga catin wanita mash perlu ddiberikan
suntik TT satu kali lagi
8. Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri catin
wanita dan menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarnag yaitu TT5
yang masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah seumur
hidup, sehingga apabila sudah hamil atau hamil lagi, calon wanita tidak
perlu diberikan suntik imunisasi TT
Soap 05
ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH
PADA CALON PENGANTIN DENGAN SUNTIK TT
DI PRAKTEK BIDAN SUSILAWATI

PengkajianTanggal : 19 Oktober 2021 Pukul : 08.15 wib


I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Identitas
Catin Wanita Catin Laki-laki
Nama ibu : Nn. D Nama suami : Sdr. Y
Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : PNS
Alamat : Gg. Mawar
2. Alasan Kunjungan
Ingin imunisasi TT
3. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 Hari
Sifat darah : Cair
Banyak Darah : 3 x ganti pembalut dalam sehari
Bau : Khas Darah
Flour Albus : Tidak Ada
Dismenorhoe : TidakPernah
4. Penyuluhan yang pernah didapat
Klien dan pasangan belum mendapat penyuluhan kesehatan reproduksi
dan perencanaan kehamilan
5. Riwayat Kesehatan
a. Catin Wanita
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau difteri),
belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/AIDS, status TT4 (SD kelas 1dan 6)
b. Catin Laki-laki
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung,
hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau difteri),
belum pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan
HIV/AIDS, status TT4 (SD kelas 1dan 6)
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Catin Wanita
Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi,
DM, jantung, asma,alergi, ginjal, thalasemia, cacat bawaan,
hepatitis, dan TBC
b. Catin Laki-laki
Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi,
DM, jantung, asma,alergi, ginjal, thalasemia, cacat bawaan,
hepatitis, dan TBC
7. Riwayat Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
a. Catin Wanita : Tidak ada
b. Catin laki-laki : Merokok
8. Riwayat kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Makan 3 x sehari dengan porsi, nasi lauk, sayur, minum ± 6-8
gelas sehari air putih. Tidak ada pantang makanan, dan tidak ada
alergi
b. Pola istirahat dan tidur
Tidur malam ± 7-8 jam
c. Pola aktivitas
Pekerjaan klien setiap hari di perusahaan swasta dan jika libur
klien membantu pekerjaan orang tuanya. Mengerjakan pekerjaan
rumah tangga seperti membantu. Mencuci dan menyetrika
d. Personal hygiene
Mandi dua kali sehari
e. Pola eliminasi
BAB 1 x / hari konsistensi lembek
BAK 4-5 x / hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri
9. Riwayat Psikologis dan Spiritual
Ibu mengatakan sudah siap lahir batin melaksanakan pernikahan yang
direncanakan 1 bulan lagi, klien mengatakan cukup bahagia dengan
rencana pernikahannya dan kedua belah pihak keluarga sudah
menyetujui atas rencana pernikahannya. Hubungan dengan keluarga
baik, hubungan dengan petugas kesehatan baik ibu mau menjawab
pertanyaan petugas dengan terbuka. Ibu beragama Islam

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Catin Wanita Catin Laki-lai
Keadaan Umum : Baik K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 50 kg/155 cm BB/TB : 68 kg/163 cm
TD : 120/80 mmHg TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i HR : 82 x/i
RR : 21 x/I RR : 22 x/i
T : 36,3 C
0
T : 36,70C
Lila : 26 cm
2. PemeriksaanFisik
1. Catin Wanita
1) Bentuk tubuh : Normal
2) Wajah : wajah tidka pucat, tidak ada kelainan yang
berkenaan dengan genetic seperti sindrm down
3) Mata : Konjungtiva merah mudah, aklera putih
4) Mulut : Bibir tidak pucat, lembab dan tidak kering
5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
6) Dada : Tidak dilakukan
7) Abdomen : Tida di lakukan
8) Anogenital : Tidak dilakukan
2. Catin Laki-laki
1) Bentuk tubuh : Normal
2) Wajah : wajah tidka pucat, tidak ada kelainan yang
berkenaan dengan genetic seperti sindrm down
3) Mata : Konjungtiva merah mudah, aklera putih
4) Mulut : Bibir tidak pucat, lembab dan tidak kering
5) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

3. Pemeriksaan penunjang
Catin Wanita Catin Laki-laki
HB : 12,4 gr/dl HB : 17,1 g/dL
Gol darah :A Gol Darah :O
HIV : Non Reaktif (-) HIV : Non Reakti
Sifilis : Non Reaktif (-) Sifilis : Non Reaktif

ASSESMENT
Pasangan usia subur dengan Suntik TT

PLANNING
Tanggal :19-10-2021 Pukul : 08.15 wib
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada kedua calon pengantin bahwa secara
umum keadaan mereka baik, tanda-tanda vital dalambatas normal, hasil
pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, kedua catin mengerti
dengan penjelasan yang diberikan
2. Menjelaskan dampak buruk merokok terhadap kesehatan catin laki-laki
dan catin wanita serta bahaya dari kandungan zat adiktif dan karsinogenik
dari rokok yang dapat mengurangi kualitas sperma, membahayakan
kehamilan bila saat hamil terpapar asap rokok. serta menganjurkan catin
laki-laki untuk mulai mengurangi rokok.
3. Menganjurkan kepada catin perempuan untuk menajaga kebersihan
genetalia dengan cara sering mengganti celana dalam, menggunakan
celana dalam dengan bahan yang gampang menyerap keringat.
4. Menganjurkan catin lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti
buah sayur dan agar-agaruntuk mebantu melancarkan BAB
5. Menganjurkan mengkonsumsi asam folat minimal 1 bulan sebelum hamil
agar indung telur yang dihasilkan berkualitas, selin asalm folat mampu
menurunkan resiko gangguan metabolism DNa yang bisa saja terjadi
6. Memberikan konseling kelas catin tentang kesehatan reproduksi pranika
yaitu:
a. Konsep pernikahan
b. Hak reproduksi dan seksual
c. Persiapan pranikah
d. tindak kekerasan yang mengganggu pernikahan
e. solusi mengatasi tindak kekerasan
f. bentuk kesetaraan gender dalam rumah tangga
7. Informasi tentang kehamilan, termasuk tanda-tanda kehamilan,
memeriksakan kehamilan, menjaga kehamilan, menu makanan selama
kehamilan, tanda bahasa kehamilan.
8. Menjelaskan kepada catin wanita bahwa status imunisasi saat ini sudah T4
yang masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah 10 tahun
dan belum seumur hidup, sehingga catin wanita mash perlu ddiberikan
suntik TT satu kali lagi
9. Memberikan injeksi imunisasi TT 0,5 cc secara IM pada lengan kiri catin
wanita dan menjelaskan bahwa status imunisasi TT sekarnag yaitu TT5
yang masa perlindungannya terhadap tetanus neonatorum adalah
seumurhidup, sehingga apabila sudah hamil atau hamil lagi, calon wanita
tidak perlu diberikan suntik imunisasi TT.

Anda mungkin juga menyukai